Revenge

Pairing: Chanbaek

Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Jung Soojung, Oh Sehun,

Genre: Romance

Rating: T+

Disclaimer: hanya meminjam nama karena mereka hanya milik tuhan, orang tua dan agensi mereka dan Baekhyun hanya milik Chanyeol.

Warning! Yaoi, Shounen Ai, Boys Love, Boys X Boys.


huruf bergaris bawah menunjukkan masa lalu.


Tak biasanya di hari senin ini, sepupu cantik dari seorang Byun Baekhyun berada didalam kamarnya yang tak begitu luas seperti saat ini. Baekhyun menghela nafas mengetahui apa maksud kedatangan sepupunya itu. "tak biasanya kau datang kesini, Soojung-ah"

"apa kau ingin membantuku oppa?" Soojung -sepupu Baekhyun- menatap kearah Baekhyun yang duduk disebelahnya dengan pandangan memohon. "aku akan memberikan apa yang kau inginkan, aku serius" gadis itu menangkup kedua tangannya didepan dada.

Baekhyun memutar bola matanya malas "membantu apa? Jangan membantu hal hal yang aneh aneh pokoknya. aku meragukanmu nyonya Jung, kau sering menipu nenek dan menipu paman sekaligus bibi".

"oppa" lirih Soojung dengan manja, kini gadis itu bergelayut manja pada lengan Baekhyun. "jeball".

"baiklah" Baekhyun menghela nafas panjang dan menatap sepupu kesayangannya dengan pasrah "apa yang harus aku bantu?".

Senyuman pada bibir ranum milik Soojung merekah seketika. Ia langsung memeluk erat Baekhyun "aku mencintaimu oppa"

"aku membencimu Soojung-ah" tangan Baekhyun mendorong Soojung menjauh membuat gadis itu memajukan bibirnya dengan imut. "jadi apa yang harus aku lakukan hah? Mengerjakan seluruh tugasmu?" Tanya Baekhyun tidak sabaran.

"bukan oppa, kau hanya perlu membantuku dengan berpura pura menjadi aku" Baekhyun mengerutkan alisnya dengan bingung. "maksudku kau harus menjadi aku dan menemui teman SD ku"

Tawa Baekhyun seketika meledak mendengar permintaan adik sepupunya "menjadi kau? Menjadi perempuan? Hahaha kau gila Soojung-ah. Lagi pula kenapa kau tak menemui teman SD mu saja hah? Itu kan temanmu bukan temanku"

"yak oppa! Kau harus membantuku! aku serius oppa, lagi pula wajahmu itu seperti perempuan" kini giliran Soojung yang tertawa membuat Baekhyun mendelik kesal kearahnya "ah iya teman SD ku itu Park Chanyeol, kau mengenalnya bukan?"

Baekhyun berfikir dan mengingat ingat sebentar siapa Chanyeol, ingatannya berhenti saat mengingat bocah gendut, berkaca mata, bertelinga gajah, dan berpipi bakpao saat tujuh tahun lalu. Tawanya pun pecah kembali dengan lebih keras "hahaha. Maksudmu park Chanyeol yang.. hahaha"

Pukulan keras mengenai kepala Baekhyun dari tangan indah sepupunya itu "berhentilah tertawa oppa, ku sedang dilemma dengan ajakan Chanyeol yang ingin menemuiku, kau tahu? Ini akibat ulahmu yang selalu membullynya dan aku yang selalu menyelamatkannya. Aish… sepertinya dia salah paham dan akhirnya dia menyukaiku"

"ah tidak.. kau memang ditakdirkan berjodoh dengannya nak" sindir Baekhyun.

"tidak oppa! Pokoknya tidak! Walaupun selama dia diluar negri dia selalu mengirimku surat namun tak ada satupun yang kubalas, aku benar benar takut bertemu dengannya" Soojung memberikan Baekhyun sebuah kotak yang isinya semua surat dari Chanyeol. "aku menerima ajakan itu agar ia berhenti mengirimi surat tak berguna seperti ini".

Baekhyun tersenyum konyol "wah jadi selama beberapa tahun ini aku tak melihatnya karena dia berada diluar negri? Kurasa Park Chanyeol telah berubah menjadi pria tampan seperti film india yang kutonton"

"cih.. otakmu benar benar terlalu dangkal oppa" mata Soojung berotasi. "pokoknya kau harus membantuku oke?"

Seringaian Baekhyun keluar dari bibir tipisnya "baiklah, asal kau membelikan ku kamera dslr idamanku"

"baiklah oppa, aku pastikan kamera dslr idamanmu itu sudah ada dikamarmu lusa" Soojung memeluk Baekhyun erat sampai pemuda itu tercekik karenanya.


Delapan tahun lalu..

"akh"

Tubuh gempal Chanyeol terdorong sampai terjatuh diatas tanah, mata Chanyeol memerah melihat bocah mungil yang mendorongnya tadi.

"hahaha dasar bocah gendut, lawan aku yang mungil saja tidak bisa hahaha." Tangan mungil Chanyeol terkepal kuat ingin sekali melayangkan tinju pada yang lebih pendek dihadapannya. "jangan gara gara kau anak orang kaya, kau menjadi doyan makan dan menjadi sebesar sumo hahaha, dasar babon" tawa nyaring anak mungil itu semakin menjadi jadi.

Tubuh Chanyeol bergetar hebat, ingin sekali ia menangis namun ia tahan karena ia tak mungkin menangis didepan bocah yang telah menghinanya "diam kau!"

"Diam? Diam hanya perlu dilakukan oleh pengecut sepertimu" Si bocah mungil menendang Chanyeol sampai ia terjatuh lalu si bocah mungil itu mendeathglare Chanyeol. "salahkan saja tubuhmu yang besar dan lemah sehingga kau adalah sasaran empuk menjadi target bullyanku".

Mata Chanyeol terasa semakin panas, ia ingin menangis sekeras mungkin. Bukan hanya tubuhnya yang sakit, namun juga harga dirinya. Bagaimana sosok mungil dihadapannya mampu mendorong dan menendangnya dilapangan sekolah, terlebih lagi banyak siswa yang menonton mereka.

"HENTIKAN BAEKHYUN OPPA" suara nyaring khas anak perempuan menginterupsi membuat Baekhyun dan Chanyeol menoleh kearah sumber suara. Soojung kecil mendekati Baekhyun dan mengajaknya pulang "nenek pasti mencari kita, ayo pulang oppa dan jangan sakiti anak ini, nenek pasti akan marah jika mengetahuinya. Lagi pula ia sekelas denganku"

Baekhyun tertawa dan menatap Chanyeol dengan tatapan tak percaya "ia sekelas denganmu? Heol, kufikir dia seangkatan denganku. Wajahnya benar benar tua" tatapan Baekhyun mengarah pada Soojung "ayo Soojung-ah kita pulang".

Soojung mengangguk dan tersenyum, Baekhyun pun berjalan menjauh duluan bersama teman temannya meninggalkan Soojung dan Chanyeol berdua dilapangan. pandangan anak perempuan itu mengarah kepada Chanyeol, menatap bocah gendut itu dengan prihatin dan membantunya berdiri "maafkan oppaku, Chanyeol-ssi. Dia memang nakal tetapi dia anak yang baik kok. Omong omong kenapa oppa mendorongmu?".

"aah.. anu tadi aku tak sengaja bertabrakan dengannya"

"ah seperti itu.. sekali lagi maafkan kelakuan oppa ku barusan" Soojung membungkukan tubuhnya, lalu tersenyum manis "aku pulang dulu ya Chanyeol-ssi. Sampai jumpa"

Langkah mungil gadis itu pun berjalan menjauh, Chanyeol hanya dapat melihat punggung gadis itu dan tersenyum "kurasa aku menyukaimu, namun aku benci oppamu. Demi apapun aku berjanji akan membuatnya menyesal". Senyuman Chanyeol pun perlahan menghilang digantikan dengan raut wajah penuh amarah.


Seorang pemuda dengan tampannya memasukki kawasan bandara, rambut dark brownnya ia sisir keatas memperlihatkan keningnya, tak lupa kaca mata hitam yang bertengger dihidung bangirnya, ia hanya memakai kaos putih ditambah coat berwarna hitam senada sepatunya. Jeansnya terlihat sangat pas pada kaki jenjangnya. Tubuhnya sangat proposional untuk seukuran lelaki dewasa.

Beberapa wanita disana terlihat terpesona melihat ketampanan seorang Park Chanyeol, membuat pemuda tinggi itu sedikit risih. Namun tak berapa lama, seorang pemuda menghampirinya membuat si pemuda yang lebih tinggi tersenyum lebar.

"Park Chanyeol!" panggil seorang pemuda tinggi nan putih yang tangannya ia lambai lambaikan. Pemuda tinggi itu berlari kearah Chanyeol dan memeluknya erat "aku merindukanmu bung"

Dengan cepat Chanyeol menjauhkan diri dari pelukan pemuda itu dan menatapnya dengan jijik "kau hampir membunuhku dengan pelukanmu itu, oh sehun yang terhormat"

"santailah park! Aku hanya merindukanmu" sehun memukul pelan bahu lebar Chanyeol.

Chanyeol mendelik tajam kearahnya. "cih dasar gay!"

Sehun terkekeh "perbedaan itu indah tuan park, namun persamaan lebih indah bukan?".

Chanyeol memutar bola matanya malas, tanpa ucapan yang keluar lagi ia pun segera melangkahkan kaki mendahului sehun. Mobil audi mewah telah bertengger manis di depan bandara, dengan gaya arrogant Chanyeol memasukki mobil itu diikuti Sehun.

Chanyeol menatap kearah jendela mobil melepaskan segenap kerinduan mendalam pada tanah kelahirannya. Tujuh tahun berada dinegara kincir angin membuatnya merindukan semua kenangan dikorea. "aku tak sabar ingin menemui gadis itu" senyuman terlihat dibibir Chanyeol. Namun tak lama sebuah seringaian muncul dari bibirnya. Tangannya mengepal dengan amarah yang sampai diubun ubun "namun aku tak sabar juga ingin membuat oppa nya menyesal".

"kau masih saja menyimpan dendam padanya" sehun terkekeh.

Kepala Chanyeol menoleh kearah sehun, tatapan matanya terlihat kesal "bocah pendek itu membuat masa SD ku menjadi kelam. Dia selalu mengejekku karena tubuhku dan aku ingin membalas semua perbuatannya sampai ia menyesal"

"itukan sudah lama sekali bung, sekarang perubahanmu sangat signifikan. Lihatlah tubuhmu yang dulunya gendut kini terlihat sangat berbeda. Ku yakin bocah itu tak akan mengejekmu lagi" sehun menyentuh bahu Chanyeol berniat menguatkan sahabat sekaligus sepupunya.

Chanyeol segera menghempaskan tangan sehun dari bahunya, seringaian tercetak jelas dibibir kissable miliknya "aku juga yakin dia tak akan mengejekku lagi. Namun aku ingin membalaskan dendam ku padanya. Lagi pula aku berjanji pada diriku sendiri akan membuatnya menyesal agar ia bersujud meminta maaf padaku"

"kau keterlaluan!"

"aku hanya ingin memberikan karma, tidak lebih"

"terserah! Ku harap kau tak akan menyesal" Chanyeol mengabaikan ucapan sehun. " Omong omong kapan kau akan menemui gadis itu?"

Senyuman manis pun terlihat dibibir Chanyeol. pikirannya membayangkan sosok Soojung dewasa yang sangat cantik dan manis "besok".


Malam sudah semakin larut, namu sosok pria tinggi dengan wajah tampan itu justru tak beniat tidur sama sekali. Punggungnya ia sandarkan pada kepala ranjang king size miliknya, dan tangannya sibuk membolak balikkan sebuah buku dipangkuannya.

Matanya terhenti saat ia melihat sosok gadis manis disana, tertera nama JUNG SOOJUNG yang membuatnya ia tersenyum kecil. "aku merindukanmu" lirih Chanyeol serasa mengelus eluskan jarinya pada foto gadis itu.

Pikirannya pun melayang jauh beberapa tahun lalu, sekelebat bayangan sosok Soojung kecil yang menyelamatkannya dari bullyan oppa gadis itu seperti kaset lama yang diputar.

Suasana kantin ramai seperti biasa, dan seperti biasa pula Chanyeol lebih memilih duduk dipojok kursi kantin menyantap bakal makanannya yang dibuatkan ibunya.

"hei gendut" mendengar suara cempreng yang tak asing ditelinganya, Chanyeol kecil mendongak dan menemukan sosok bocah mungil yang sedang berkacak pinggang didepannya. Sebenarnya bocah itu sangat menggemaskan dimata Chanyeol, namun kesombongannya membuat Chanyeol segera menepisnya.

Tanpa menunggu Chanyeol menjawab panggilannya, bocah mungil itu segera mengambil kotak bekal yang Chanyeol pegang. Dan dengan lahap ia memakan sandwich didalamnya. "bwekalmu untwukku" ucapnya dengan mulut yang penuh.

Sosok mungil itu pun berjalan menjauhi Chanyeol dan duduk dengan temannya lagi, membagikan isi bekal Chanyeol tanpa persetujuan dari pemiliknya. Sebenarnya Chanyeol ingin sekali merebut kotak bekalnya, namun ia takut kejadian ia dipermalukan bocah mungil itu seperti kemarin terulang lagi.

Chanyeol berdiri dari kursinya berniat ingin kembali kekelas dengan perut kosong, namun tiba tiba seorang gadis yang bername tag Jung Soojung duduk disampingnya dan menahannya "jangan pergi Chanyeol-ssi"

"ne?" Tanya Chanyeol dengan raut wajah bingung.

Tangan mungil Soojung memberikan sebungkus roti dan sekotak susu "ini untukmu Chanyeol-ssi" pandangan Soojung pun mengarah pada Baekhyun dan teman temannya, ia menghela nafas panjang "anggap saja itu sebagai pengganti makanan yang Baekhyun oppa ambil, dia tidak mau makan semenjak kemarin"

"kenapa?" alis Chanyeol berkerut heran.

"ah tidak" Soojung menggeleng cepat, dia pun segera berdiri dan membungkuk "aku pergi"

Chanyeol tersenyum melihat punggung Soojung yang semakin menjauh. Lalu ia pandangan matanya terarah pada roti dan susu pemberian Soojung. "terima kasih Soojung, aku semakin menyukaimu" lirihnya.


Seorang pemuda mungil berdiri didepan sebuah gedung dengan tampang lesu. Ia memejamkan matanya menghilangkan semua pikiran buruk didalam otaknya. Entah mengapa firasatnya menjadi tak enak. Helaan nafas panjang keluar dari bibir ranum miliknya. Sampai ia melangkah malas menuju sebuah gedung dihadapannya untuk menjalankan misinya.

Buat kesan yang sangat buruk padanya, agar ia berhenti menyukaiku.

Pesan Soojung berputar putar dikepalanya. Membuat misi Baekhyun semakin berat. Jika bisa, Baekhyun ingin sekali membatalkan rencana ini. Perasaan tak enak memenuhi hati dan pikirannya. Bagaimana jika Chanyeol mengetahui kalau Baekhyun lagi lagi mengganggu hidupnya?

Walaupun Chanyeol memang tak akan mungkin membalasnya namun tetap saja Baekhyun merasa tak tega, dan meski Baekhyun sering mengganggu dan mengejek Chanyeol, ia masih punya hati untuk merasakan rasa bersalah pada pemuda itu.

"Baekhyuniee tak biasanya kau kesini sendirian. Dimana Soojung?" sebuah pertanyaan membuyarkan lamunan Baekhyun saat Baekhyun berdiri diambang pintu gedung itu.

Baekhyun menoleh dan menemukan Tiffany tersenyum kearahnya "Soojung sibuk berkencan dengan pacarnya Tiff"

Tiffany terkekeh lalu ia mengajak pun Baekhyun memasukki salon nya. Disana terlihat ada Taeyeon dan Seohyun yang tersenyum kearah Baekhyun. sebenarnya salon ini bukan hanya milik Tiffany, namun juga milik Taeyeon dan Seohyun. mereka pun menyuruh Baekhyun duduk di sofa panjang disamping mereka.

"sebenarnya ada apa kau kemari baek? Biasanya kau kemari mengantar Soojung" itu suara si cantik Seohyun.

"ini salon kecantikan wanita baek. jangan bilang kau yang ingin didandani seperti perempuan. hahaha" Taeyeon tertawa keras. Pertanyaan Taeyeon yang sangat tepat membuat Baekhyun mengerutkan alisnya.

"dari mana noona tahu aku akan meminta didandani seperti perempuan?"

"WHAT?!" teriak Tiffany, Taeyeon, dan Seohyun bersamaan.

Mereka menatap Baekhyun tak percaya, beribu perisangka buruk menghampiri mereka. Dari mulai Baekhyun melakukan transgender sampai Baekhyun terkena kutukan menjadi seorang perempuan.

Baekhyun yang mendapatkan tatapan tak mengenakan dari ketiga wanita dihadapannya hanya memutar bola matanya malas. "ayolah noona. Jangan berpikiran macam macam! Aku hanya ingin menjalankan misi asal kalian tahu"

"misi?"

"misi menyamar" ucap Baekhyun cepat yang dihadiahi anggukan ketiga wanita cantik. Merasa belum mendapatkan respon bagus dari ketiganya Baekhyun pun melanjutkan ucapannya "maksudku misi menyamar untuk menghibur seseorang"

Senyuman mengembang terlihat dibibir Tiffany mendengar misi baik Baekhyun, dengan cepat ia menarik tangan Baekhyun dan mendudukannya dikursi depan kaca rias, Tiffany menatap pantulan Baekhyun dikaca dengan senyuman lebar bahkan sangat lebar "kami akan merubahmu baek, menjadi sangaaaaat cantik. Benarkan girls?" Tiffany mengalihkan pandangan kearah Taeyeon dan Seohyun.

"yes" jawab mereka tak kalah semangat.

"ta-tap-tapi noona…" belum selesai Baekhyun berucap. Tiffany sudah menyuruhnya diam dan seketika itu pula, Baekhyun pasrah pada tiga wanita cantik itu.

Baekhyun memilih memejamkan kedua matanya saat ketiga wanita cantik itu mulai mendadaninya. Wajah Baekhyun terasa dingin saat sebuah cream menyentuh kulit wajahnya. Sensasi yang pertama kali bahkan baru ia rasakan. Bahkan bukan hanya wajah saja, tetapi kelopak mata dan bibir Baekhyun pun seperti diberi sesuatu oleh mereka. Namun Baekhyun tak tahu apa yang mereka berikan.

Mereka juga memasang sebuah wig diatas kepala Baekhyun. Baekhyun ingin sekali melihat bagaimana wajah dan wig yang terpasang diatas kepalanya. Namun Tiffany melarangnya dan mengancam akan memotong kejantanan mungil milik Baekhyun.

Butuh waktu satu jam, mereka memperbolehkan Baekhyun membuka kedua matanya. mata hazel berpoleskan eyeliner pun terbuka. terlihat sosok perempuan cantik dihadapannya. Wajah yang begitu cantik sekaligus manis, bibir ranum berwarna merah muda, pipi gembil terlihat samar kemeraan, Rambut lurus sepinggang berwarna brunette dan poni yang menutupi dahinya.

"woaahh.. ap-apa in-ini aku?" Tanya Baekhyun yang mendadak gugup. Tak henti hentinya pria mungil itu memuji kecantikan bayangannya dipantulan cermin.

Anggukan kepala dari ketiga wanita yang merubahnya membuat senyuman Baekhyun makin mengembang.

"aish.. aku tak menyangka aku secantik ini" puji Baekhyun pada dirinya sendiri.

Tiffany, Seohyun dan Taeyeon tertawa mendengar ucapan Baekhyun. "bahkan kami kalah cantik dari pada kau baek" pipi Baekhyun mendadak merona mendengar ucapan Seohyun.

"sudahlah, jangan terlalu banyak memujinya. Nanti anak ingin akan terbang" Taeyeon terkekeh lalu menarik Baekhyun menuju ruang ganti "sekarang gantilah pakaian mu. Kami sudah menyiapkan dress cantik untukmu baek"


Tak hentinya bibir cherry milik Baekhyun melantunkan sebaris doa saat ingin memasukki café tempat pertemuannya dengan Chanyeol. firasat tak enak makin mendominasi perasaannya. Beribu pikiran negative berputar putar didalam otaknya. Yatuhan! Demi apapun ingin rasanya Baekhyun membatalkan misi ini.

Tatapan terpesona pun ditunjukkan beberapa lelaki saat melihat Baekhyun memasukki café itu. kecantikan Baekhyun memang tidak main main. Wajahnya yang terkesan cantik namun polos dalam waktu bersamaan. Selain itu, Sebuah dress berwarna peach sepanjang lutut dan sepatu wanita namun bukan ber hak tinggi memancarkan kesederhanaan namun tetap elegan.

Mata hazel milik Baekhyun tertuju pada seorang pria gendut diuJung café. Ia yakin bahwa orang tersebut adalah Park Chanyeol. karena pria gendut disana sangat cocok dengan ciri ciri Chanyeol yang gendut, cupu, dan berkaca mata. Beberapa pria disana juga menatap Baekhyun penuh kecewa saat Baekhyun mendekati orang tersebut.

"permisi apa benar kau Park Chanyeol?" Tanya Baekhyun sopan pada pria gendut yang memunggunginya.

Pria itu menoleh lalu terseyum manis dengan alis yang berkerut "maaf anda siapa?"

"Jung Soojung" Baekhyun menepuk lengan pria gendut dihadapannya dengan sok akrab "Apa kau lupa denganku?"

"maaf nona, kau salah orang" pria gendut itu tersenyum canggung.

Bukannya malah menjauh Baekhyun justru menarik pria gendut itu dan merangkulnya dengan sok akrab lagi "yatuhan, baru berpisah selama tujuh tahun kau langsung lupa denganku? Kau pasti bercanda kan yeol?"

Si pria gendut mendadak gugup, peluh membasahi seluruh wajah dan tubuhnya membuat kaca mata yang ia kenakan sedikit berembun. Melihat respon pria gendut itu, Baekhyun pun menyeringai.

Daebak! Rencana pertama berhasil.. aku yakin pria gendut ini langsung hilang feeling pada Soojung

"ta-tapi no-nona.." belum sempat pria gendut yang Baekhyun yakini adalah Chanyeol itu berbicara, sebuah suara bass asing menginterupsi.

"permisi.."

Seketika Baekhyun dan pria gendut itu menoleh kearah sumber suara, terlihat seorang pria tampan bahkan sangat tampan tersenyum pada mereka. Baekhyun mengerutkan alisnya karena orang itu memang benar benar asing dimata Baekhyun.

"anda siapa?"

Mendengar pertanyaan Baekhyun, pria tampan itu mengulurkan tangannya dan tersenyum lebar "akhirnya kita bertemu lagi. Soojung-ssi"

Mata sipit Baekhyun seketika membulat, menatap sosok dihadapannya dengan wajah sehorror mungkin. Alis Baekhyun berkerut

TIDAK MUNGKIN!

Itu pasti bukan Chanyeol, Chanyeol tak mungkin setampan ini. Chanyeol itu gendut, berkaca mata, dan bertampang idiot. Tak mungkin Chanyeol berubah menjadi sosok keren dihadapan Baekhyun. TIDAK MUNGKIN!

Lamunan Baekhyun buyar ketika pria tampan itu tiba tiba menarik jemari Baekhyun "yak! Kau mau apa?"

Senyuman miring terlihat dibibir si pria tampan "kau melupakanku"

"Aku tak mengenalimu" Baekhyun memilih pergi menjauh dari pria tampan itu. namun tiba tiba tangannya ditahan.

"ikut aku!" pria tampan itu pun menarik Baekhyun keluar café dan meninggalkan pria gendut yang masih memasang wajah bingung.

"YAK! SIAPA KAU? KAU MAU MEMBAWAKU KEMANA HAH? LEPASKAN AKU! JEBAL! JANGAN CULIK AKU!" Teriak Baekhyun saat pria tampan itu menariknya ke tempat parkiran. Tak mendapat respon dari si pria tampan, Baekhyun segera menghempaskan tangannya.

Langkah si pria tampan berhenti lalu segera memutar balikkan tubuhnya menghadap Baekhyun lalu tersenyum manis "tenanglah! aku tak akan menyakitimu"

"siapa kau? lalu kau mau membawaku kemana?" Tanya Baekhyun dengan tatapan horror.

"kemana saja asal pria pria hidung belang di café tadi tak menatapmu seperti singa kelaparan lagi. Lagi pula kenapa kau menjadi galak seperti ini sih?" Baekhyun mencibirkan bibirnya mendengar ucapan pria itu.

"sebenarnya kau siapa hah?" mata Baekhyun memicing dengan pandangan penuh curiga.

Chanyeol terkekeh lalu mengusak lembut surai panjang Baekhyun. "aku Park Chanyeol".

TIDAK MUNGKIN!

Baekhyun menggelengkan kepalanya, matanya menatap kebawah menghindari tatapan pria dihadapannya. Sosok Chanyeol telah berubah, bukan Chanyeol gendut seperti dulu lagi. Entah mengapa dada Baekhyun seperti diremas. Perasaan bersalah menyeruak dalam dadanya. Sepertinya ia harus menghentikan segala kebohongan ini. Persetan dengan mobil. Toh mobil juga tak berarti baginya.

"hei.. kau tak apa?" Tanya Chanyeol khawatir ketika melihat wajah Baekhyun yang mendadak lemas. Namun tak lama justru Chanyeol tertawa "pasti kau kaget melihat perubahanku yang menjadi pria tampan seperti ini kan?"

Kepala Baekhyun mendongak, menatap iris mata obisidan Chanyeol yang menatapnya khawatir. keduanya terdiam saling menatap satu sama lain, perasaan aneh menjalar pada dada Chanyeol. Tanpa sadar Chanyeol menyentuh dadanya merasakan jantungnya yang berpacu cepat. Sampai akhirnya, Baekhyun bersuara lirih "maafkan aku".

Baekhyun memutuskan kontak mata keduanya lalu tersenyum pahit "kurasa pertemuan kita hanya sampai disini saja Chanyeol-ssi. Aku sibuk dan ku mohon jangan kirimi aku surat surat itu lagi. Aku cukup terganggu". Baekhyun membungkuk Sembilan puluh derajat "aku pergi, selamat tinggal"

Wajah Chanyeol berubah menjadi dingin, perasaan tak rela hinggap didadanya. Ia melihat punggung Baekhyun yang makin menjauh. Dengan cepat, ia mengejar langkah Baekhyun dan menahan lengannya. "jangan pergi, kita belum membicarakan apapun"

"tak ada alasan hal yang harus kita bicarakan bukan?" ucap Baekhyun tanpa berbalik. Ia pun melanjutkan langkahnya lagi. Chanyeol sama sekali tak menahannya kali ini.

"aku menyukaimu"

Tanpa sadar Baekhyun menghentikan langkahnya, ia menunduk dalam. Hatinya resah ketika mendengar ucapan Chanyeol yang sudah jelas bukan tertuju untuknya. Tiba tiba sepasang tangan kekar melingkar dipinggangnya membuat Baekhyun tak mampu berkutik sama sekali.

"aku menyukaimu, Jung Soojung" ulang Chanyeol.

Kepala Chanyeol bersandar dipundak milik Baekhyun, membuat bulu kuduk Baekhyun meremang. Keresahan Baekhyun semakin menjadi, terutama keresahan jika Chanyeol tahu bahwa Baekhyun bukanlah Soojung. Dan lebih parahnya lagi jika Chanyeol tahu bahwa Baekhyun bukanlah seorang wanita.

Chanyeol memutar balikkan tubuh Baekhyun, dan tangannya mengusap lembut pipi gembil Baekhyun. Dengan segera, Baekhyun menepis tangan Chanyeol. "singkirkan tangamu, park!".

"kenapa? Kau takut terpesona pada ketampananku?" Chanyeol tersenyum miring.

Mata Baekhyun berotasi, dia tersenyum mengejek "tidak! Lagipula aku tak terpesona padamu. Aku hanya kaget saja kalau sosok Chanyeol berubah drastis. Bahkan sekarang dia terlalu narsis".

Chanyeol terkekeh, lalu jemarinya menyentuh jemari Baekhyun. matanya menatap sosok dihadapannya dengan lembut "aku tahu kau mungkin kaget melihat perubahanku, tapi aku tetap Chanyeol yang dulu. Chanyeol yang selalu kau tolong. Jadi, biarkan hari ini aku membalas kebaikanmu, dan aku tak meminta kau membalas perasaanku dengan menyukaiku juga"

Mendengar ucapan Chanyeol, entah mengapa tubuh Baekhyun terasa membatu, dan hal tersebut merupakan sebuah kesempatan untuk Chanyeol. Chanyeol pun membawa Baekhyun kemobilnya sebelum Baekhyun berubah pikiran dan kembali menjauh.


Keheningan menyelimuti kedua manusia didalam mobil mewah milik Chanyeol. yang lebih mungil sibuk bungkam dengan otak yang terus berpikir dan sosok yang lebih tinggi justru sibuk mencuri kesempatan melirik sosok mungil disebelahnya.

Sudah dua jam mereka terdiam dalam keheningan membuat Chanyeol merasa tak enak sendiri, "kau tak penasaran aku akan membawamu kemana?" Tanya Chanyeol memecah keheningan.

Mata Baekhyun melirik Chanyeol sekilas lalu mengangkat bahunya acuh. "tidak"

Melihat Baekhyun yang mengacuhkannya, Chanyeol hanya menghela nafas panjang. Dia sungguh sulit ditebak, pikir Chanyeol.

Tak butuh waktu lama, mobil Chanyeol berhenti. Tanpa pertanyaan Chanyeol dan Baekhyun segera turun dari mobil itu. mereka turun disekitar kawasan menara namshan. Senyuman lebar terlihat dibibir Chanyeol, sedangkan Baekhyun hanya menghela nafasnya panjang.

"kenapa kau mengajakku kemari? Kita tidak sedang berkencan park! Lebih baik kita pulang saja!" ucap Baekhyun dengan sinis.

Chanyeol menghela nafas panjang lagi, ia menatap malas kearah Baekhyun "lalu kau ingin kita kemana?" tak mendapat jawaban dari Baekhyun, tiba tiba Chanyeol menyeringai "apa kau ingin kita ke hotel saja hm?"

"YAK! DASAR MESUM!" mata Baekhyun mendelik kearah Chanyeol, ia pun lebih memilih masuk kedalam mobil kembali meninggalkan sosok Chanyeol yang kini tertawa keras persis seperti orang idiot.

Mobil audi mewah milik Chanyeol pun kini terpakir menuju taman bermain. Setelah melakukan pembujukkan berkali kali akhirnya Baekhyun menyetujui menghabiskan waktu bermain wahana di lotte world.

"kau ingin naik apa?" Tanya Chanyeol saat mata bulatnya menyusuri permainan yang terdapat di taman bermain tersebut.

Baekhyun tak menjawab pertanyaan Chanyeol sama sekali, ia justru berjalan dengan santainya mendahului Chanyeol membuat Chanyeol merasa kesal sendiri karena diabaikan "YAK JUNG SOOJUNG! AKU BERTANYA PADAMU!"

Mata Baekhyun berputar malas, ia pun berbalik menghadap Chanyeol dan menjawab dengan acuh tak acuh "aku ingin naik rolling coaster, kau mau ikut?"

"apa?" Chanyeol menelan ludahnya sendiri, ia menatap horror sosok cantik dihadapannya. "kau yakin? Aku pikir permainan itu berbahaya apalagi untuk gadis sepertimu"

"kau takut?" seringaian muncul dibibir ranum milik Baekhyun. matanya menatap remeh Chanyeol.

"aku tidak"

"kau iya!"

"aku tidak"

"kalau tidak, aku tantang kau naik wahana rolling coaster" seringaian Baekhyun makin menjadi, wajah cantiknya kini justru terlihat menyeramkan.

Chanyeol yang merasa diremehkan pun segera melawan rasa takutnya. "ayo kita naik wahana itu" Ia pun menarik jemari Baekhyun menuju wahana menyeramkan tersebut.

Baru saja menduduki kursi wahana rolling coaster, wajah tampan Chanyeol telah dipenuhi peluh membuat Baekhyun merasa kasihan sendiri. Dengan segala kebaikannya, Baekhyun pun menggenggam erat jemari Chanyeol membuat Chanyeol sedikit merasa tenang.

Kereta pada rolling coaster pun mulai berjalan. Mata bulat Chanyeol segera menutup, dan kepala Chanyeol pun ia tenggelam kan pada curuk leher Baekhyun. genggaman tangannya pada Baekhyun makin lama makin mengerat membuat Baekhyun sedikit meringis. Namun bagaimana pun juga, Baekhyun tak menolak sikap ketakutan Chanyeol, Baekhyun justru merasa bersalah karena telah mengajak Chanyeol menaiki wahana ini.

Setelah menaiki wahan rolling coaster, perut Chanyeol terasa mual. Dengan segera ia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya didalam wastafel. Baekhyun mengikutinya dan dengan penuh kelembutan ia mengurut lembut leher Chanyeol.

"seharusnya kau menolak ketika aku menantangmu" ucap Baekhyun lembut.

Chanyeol menatap Baekhyun dengan pandangan lesu "aku hanya tak ingin membuatmu kecewa"

Pandangan Baekhyun berubah menjadi sendu "maafkan aku"

Tiba tiba sepasang tangan kekar Chanyeol mengelus rambut Baekhyun, Chanyeol bahkan mengelus lembut kedua pipi putih Baekhyun dengan lembut "jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini kemauanku sendiri"

Baekhyun mendongak menatap iris mata obisidan Chanyeol, keduanya saling melempar senyum hangat sampai tiba tiba terdengar suara yang seketika menghilangkan senyuman mereka berdua "yatuhan! Aku baru tahu ada sosok gadis cantik yang memasukki toilet pria hahaha"

Seketika wajah Baekhyun memerah, dengan cepat ia meninggalkan kamar mandi dengan menutup wajahnya yang kini semerah tomat. Sedangkan Chanyeol hanya terkekeh geli melihat kelakuan Baekhyun yang ia yakini Soojung.


"shit! Kenapa aku lupa kalau aku sekarang menyamar menjadi perempuan" Baekhyun merutuki dirinya sendiri. Kedua tangannya menangkup kedua pipinya dan bibirnya mengerucut lucu "seharusnya aku tak usah masuk kesana, bisa bisa Chanyeol curiga kepadaku"

Mata hazel Baekhyun mendapati Chanyeol keluar kamar mandi dan berjalan kearahnya, Baekhyun yang tadinya duduk disalah satu kursi taman segera bangkit dan menghampiri Chanyeol dengan senyuman termanisnya.

Chanyeol yang menyadari Baekhyun menghampirinya tak mampu menahan tawanya membuat Baekhyun merasa kesal sendiri "ketawanya sudah?"

"hahaha.. yaampun aku masih tak habis pikir kalau kau seimut itu kalau ketika malu" tawa Chanyeol tiba tiba berhenti dan dia justru tersenyum sangat tampan "tetapi kau tetap cantik melebihi masa kecil kita dulu"

Kedua pipi gembil Baekhyun mendadak merona mendengarnya, jantungnya pun berdetak tak menentu, Baekhyun berfikir mungkin ini karena efek ia dibilang cantik. Walaupun Baekhyun itu gay, ia yakin ia tak menyukai pria dihapannya itu. ya iya yakin itu.

"sudahlah! Jangan habiskan waktu kita hanya dengan merona seperti itu" tangan Baekhyun dengan cepat menangkup kedua pipinya dengan bibir mengerucut membuat si lebih tinggi terkekeh keras. "haha.. tidak aku hanya bercanda.. yatuhan! Kenapa sangat imut sekali eoh? Ugh.. aku jadi ingin memeliharamu"

"tak sudi aku menjadi peliharaanmu" Baekhyun mencibir.

Tawa Chanyeol makin meledak. dengan kurang ajarnya, dia bahkan mencubit kedua pipi gembil Baekhyun yang ia yakini Soojung. Baekhyun tak mampu berkutik, dia hanya mampu terdiam dengan pipi semerah tomat. "aahh.. jika aku bisa mungkin aku telah menculikmu dan menjadikanmu istriku"

Mendengar gurauan Chanyeol entah mengapa Baekhyun menjadi kesal. "cih.. jangan mimpi" Baekhyun menghempaskan tangan Chanyeol dari pipinya. "jangan keterlaluan park! Kita bahkan baru hari ini bertemu dan kau sudah seagresif ini" Baekhyun berdecih lalu ia pun berjalan mendahului Chanyeol. namun tiba tiba, Chanyeol menahannya.

"maafkan aku" Chanyeol menunduk merasa bersalah "aku telah keterlaluan"

Kepala Baekhyun mengangguk kecil "kau memang keterlaluan"

"oke sabagai permintamaafanku sekarang kau ikut aku" jemari Chanyeol menarik jemari lentik Baekhyun. Baekhyun tak bertanya sama sekali, sampai akhirnya ia dan Chanyeol telah tiba disebuah permainan tembak tembakkan, dan barangsiapa yang berhasil menembak pas sasaran selama sepuluh kali berturut turut. Ia akan mendapatkan hadiah apapun.

"kau yakin ingin main permainan ini?" Tanya Baekhyun ragu.

"kau meragukanku?"

Tak ada balasan dari Baekhyun, Chanyeol pun langsung bermain permainan itu. tembakan pertama sampai kelima berhasil membuat Baekhyun dan penjaga stan permainan itu sedikit terkagum kagum melihat keahlian menembak Chanyeol.

Dan sampai tembakkan kesepuluh, Chanyeol pun berhasil memenangkan permainan itu. "yeayy.. kita berhasil"

Baekhyun dan Chanyeol saling berhigh five ria. Sang penjaga stan pun bertanya mereka "kalian ingin hadiah apa?"

"kau ingin apa sayang?" Chanyeol menyuruh Baekhyun yang memilih sendiri hadiahnya.

Mata Baekhyun menyusuri beberapa benda yang terpajang, sebenarnya ia ingin sekali mengambil sebuah PSP namun agar Chanyeol tak curiga ia pun lebih memilih boneka rilakuma sebagai hadiahnya. Sebuah rilakuma besar pun mereka dapatkan, Baekhyun memeluk boneka yang hampir sebesar manusia itu pun terlihat sangat imut, membuat Chanyeol tak henti hentinya mengagumi sosok disampingnya.

Baekhyun meletakkan boneka rilakuma besarnya di kursi belakang mobil. setelah meletakkan boneka itu, ia pun menghampiri Chanyeol yang berdiri tak jauh dari parkiran mobil "kita mau kemana lagi?"

Senyum lima jari Chanyeol terlihat, ia pun menggenggam jemari Baekhyun "lebih baik kita naik bianglala saja bagaimana? Apalagi hari ini langit sudah mulai menggelap"

"kau tak bermaksud lain kan mengajakku menaiki bianglala" mata Baekhyun memicing tajam yang hanya dibalas kekehan oleh Chanyeol. "aku curiga"

"tentu saja tidak, aku hanya ingin mengajakmu kesana karena kita bisa melihat keindahan kota seoul dari atas sana" tangan Chanyeol menunjuk keatas bianglala.

"baiklah, ayo kita naik"

Ucapan Chanyeol memang tidak bohong, ketika mereka telah sampai pada puncak bianglala mereka disuguhi pemandangan lampu berkelip khas kota seoul. Senyuman Baekhyun terlihat mengembang melihat pemandangan memanjakan mata tersebut.

Disisi lain, Chanyeol justru memandangi Baekhyun yang menurutnya lebih menarik ketimbang pemandangan kota seoul. Tanpa Baekhyun sadari, Chanyeol telah duduk disebelahnya. Tiba tiba Chanyeol memutar tubuh Baekhyun untuk menghadapnya, dan secara tiba tiba pula jemari kekarnya menangkup kedua pipi Baekhyun untuk mendekatkan bibirnya pada bibir ranum Baekhyun.

Mata Baekhyun membelalak menyadari rasa hangat bibir Chanyeol yang bergerak diatas bibirnya. Namun tak lama, Baekhyun justru memejamkan kedua matanya menikmati hisapan lembut Chanyeol pada bibirnya. Sebenarnya Baekhyun tahu bahwa ini salah, namun biarkan Baekhyun egois sekali ini saja. Egois karena telah menikmati ciuman panas seseorang yang telah ia tipu habis habisan.

.

.

.

TBC


review yah teman teman^^ ceritanya gak jelas banget emang hahaha..