Baekhyun menolak permintaan Tao.

"Aku minta maaf," kata Baekhyun.

"Aku minta maaf karena aku tidak bisa membalas perasaanmu, Tao, tapi aku tidak akan mengirimnya kembali. aku tidak peduli jika dia bukanlah manusia; aku disini bersamamu bukan untuk memperdebatkan tentang dia yang bukan 'manusia'.tapi dia nyata. Aku tahu dia nyata. dia nyata dan dia mempunyai perasaan dan dia tidak akan pergi kemanapun. dia bahagia bersamaku dan aku…aku pun bahagia bersamanya. aku minta maaf karena tidak ada satupun perkataanmu untuk mengubah pemikiranku tentang ini, atau dia, atau kau. aku sungguh—"

.

.

.

[Trans Fic] Absolute Chanyeol

By : Leadernim

ChanBaek | BL | etc.

Summary : Chanyeol bukanlah robot yang sempurna, tapi itu tak masalah bagi Baekhyun karena Chanyeol memang hanyalah suatu benda dan juga manusia yang sempurna.

Length : 13 / 27

Disclaimer : ini ff punya leadernim dan ada yang nge re-upload di wattpad. keripik cuma ngetranslate dari bahasa inggris ke bahasa indo. Cast milik tuhan, orangtua dan agensi masing-masing.

CHAPTER 13

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

"Jangan meminta maaf lagi, aku mengerti"

Tao menghindari.

"Jika.. Jika Kris benar-benar memiliki perasaan, kemudian, aku layak mendapatkan penolakan ini karena berfikir berbeda dan mengusirnya tanpa peduli. aku benar-benar minta maaf, hyung. Aku tidak ingin merasakan semua ini lagi."

-.-.-.-.-.-.-

Malam itu ketika mereka sedang berada diatas ranjang, Chanyeol tiba-tiba menatap ke arah Baekhyun.

"Kau…kau tidak akan mengirimku kembali 'kan?"

Baekhyun mengerang pelan,

"Chanyeol, apakah kau tidak tau jam berapa sekarang—"

"Tolong,"

Chanyeol menarik nafasnya dalam. Putaran dari prosesor-nya terdengar keras memecah keheningan malam. Baekhyun membuka matanya.

"Tidak. Aku tidak akan mengembalikanmu—"

"Baguslah, karena aku tau Kris… Aku tau dia sangat menderita. Kau tidak tau apa yang ada di salah satu diantara kami. Kami tidak ingat bagaimana kami lahir. Di satu waktu kami hanya terlihat bagaikan setumpuk mur dan baut, dan di waktu berikutnya kami terlihat seperti manusia yang memiliki hati selayaknya manusia biasa. Kris ingin menjadi manusia, aku tau itu. Tapi. Kita semua tau. Mengembalikannya berarti... Berarti dia telah gagal menjadi seorang manusia. Itu adalah sesuatu yang paling buruk yang pernah dilakukan, tolong jangan pernah—"

Baekhyun mendudukkan dirinya. Ia menangkup wajah Chanyeol dalam tangkupan tangannya.

Suara Chanyeol terdengar seolah-olah ia akan keluar ke dalam isak tangis saat ini dan ini sangat menyedihkan hatinya.

"Berhenti memikirkan tentang ini," Baekhyun berkata lembut.

"Aku minta maaf tentang Kris, aku, tapi Kris telah dikembalikan. Kau jangan khawatir tentang apa yang akan terjadi padamu, oke? Aku tau kata-kataku sangat tidak berarti, tapi aku... Aku bahagia karena kau ada disini. Ini... Bagus"

"Apakah kau yakin?"

Chanyeol mulai mendekat, hingga menyentuh ujung hidung Baekhyun. Baekhyun gugup.

"Ya. Aku yakin. Aku t-tidak sepenuhnya mengerti bagaimana semua ini berawal tapi aku pikir, aku berusaha mulai untuk mengerti tentangmu lebih baik dan aku sangat berterima kasih karena aku memilikimu... Di dalam hidupku."

"Kau…"

Chanyeol bernafas cepat dan ia merasa wajahnya terasa sangat panas; Baekhyun mencoba memberi jarak diantara mereka namun tidak berhasil.

" Kau tidak peduli tentang aku yang bukan manusia 'kan? Karena aku mencoba, aku mencoba dengan sekuat-ku. Aku tidak tau kalau untuk menjadi seorang manusia sangat sulit—"

Baekhyun, yang sedikit terkantuk, tertimpa sedikit sinar bulan, mencium Chanyeol secara perlahan, dengan tangan yang tetap menangkup wajah Chanyeol.

Ciuman mereka berubah menjadi lebih intim dengan penyatuan bibir Baekhyun yang cukup berpengalaman, penuh pergerakan dan lidah yang ingin tau lebih. Ciuman mereka hanya terhenti ketika paru-paru Baekhyun menuntut oksigen dan dia jatuh kembali ke tempat tidur disusul dengan semangat Chanyeol yang ingin tetap menjaga ciuman mereka.

Bibir hangat itu jatuh di leher Baekhyun dan Baekhyun menggeliat, merasa malu dengan rona merah yang menjalar di wajahnya. Perasaan malu tersebut hanya berlangsung sesaat hingga Chanyeol mengangkat kepala Baekhyun lagi dan menyeka bibir Baekhyun lembut, terlalu bersemangat untuk merasakannya lagi. Bibir Baekhyun yang lembut terkesiap.

Waktu membelok di bawah mereka yang berciuman dan sebelum Baekhyun tahu itu, matahari telah mengintip keluar dan mulai keluar dari cakrawala. Ini akhir pekan tapi hanya bahaya yang akan datang jika Baekhyun melanjutkan ini terus, tidak peduli seberapa baik rasanya. Bagaimana nyata rasanya.

.

.

-.-.-.-.-.-.-

.

.

.

Tao menghangatkan Chanyeol secara perlahan-lahan tapi pasti. Baekhyun tidak ingin kehilangan teman baiknya jadi dia memaksa Tao untuk datang dan menghabiskan waktu bersama mereka berdua. Baekhyun tidak bertujuan untuk mengubah cara berpikir Tao, Baekhyun hanya ingin memiliki lebih banyak teman.

.

.

.

TBC heyaaakkk~

A/N : maaf kalau translate-an nya serasa agak weird(?). Karena keripik hanyalah seorang pelajar kelas 3 SHS yang sebentar lagi akan menempuh ujian nasional. Thank's buat sepupu gua yang katanya mau bantu translate tapi pada kenyataannya malah sibuk nge-batik -". Dan juga keripik ga semangat buat nge translate fic ini, ngeliat review paling banyak 1 chapter cuma 5 review. Padahal yg nge fav+fol ±20 orang. Last for this chapter, Mind to Review (again)?

Sign,

KeripikBalado99

wo ai ni men~

Thank' to : Parasmita cbhs (Iya CY disini yang jaman MAMA, kalo buat update 2 bagian sekaligus ga bisa janji) * lightsabeur(maaf kalo terlalu singkat) * hyochan (keripik lagi sibuk. Maaf ya) * yousee (maaf -bow- )