Ini hari yang tenang. Dimana akhirnya Seventeen bisa istirahat dan free dari jadwal padat mereka. Dan, mereka tidak akan pernah menyianyiakannya. Termasuk namja yang bermarga Kim yang tengah duduk termenung di atas meja makan. Tangan kanannya memegang sendok yang tanpa henti ia adukkan di dalam gelas yang berisi susu.
"Aku rasa gulanya sudah tercampur, kenapa kau masih saja mengaduknya?" Tanya Wonwoo yang entah sejak kapan sudah duduk di depan Mingyu.
"Wonu hyung—" Mingyu merengek dengan kedua mata puppy eyes-nya yang membuat Wonwoo menghindari sikap tiba-tiba kekasihnya itu.
"Kau pasti ingin sesuatu kan?" Tebak Wonwoo. Mingyu mengulum senyum. Kekasihnya ini memang tidak pernah salah tebak.
"Hyung tahu-kan? Hari ini kita libur?" Tanya Mingyu basa-basi. Wonwoo hanya mengangguk.
"Memangnya kenapa?" Tanya Wonwoo polos.
"Hyung~apa kau tidak ingin habiskan waktu berdua denganku?" Tanya Mingyu. Wonwoo menatapnya heran, kemudian ia menggeleng.
"Setiap hari aku sudah melihatmu, kita tinggal satu dorm! Bahkan, jika boleh jujur aku juga bosan melihat wajahmu yang sama seperti itu!" Mingyu berdecak.
"Yak, hyung! Kau mau wajahku berubah? Dari lahir wajahku sudah seperti ini, bukankah wajahku memang tampan?"
"Jaman sekarang, tampan itu sudah mainstream Kim Mingyu. Jadi, namja tampan itu ya sudah berada di level 'biasa-biasa saja'!"
"Tega sekali kau mengatakan itu pada kekasihmu!" Mingyu mempoutkan bibirnya dan Wonwoo yang terkekeh melihatnya. Kebahagiaannya adalah penderitaan Mingyu. "Hyung, kau tidak ingin lakukan sesuatu bersamaku hari ini?" Tanya Mingyu setelah keheningan sekitar sepuluh menit diantara keduanya.
"Memangnya kau ingin kita melakukan apa?" Tanya Wonwoo, Mingyu menyeringai yang membuat Wonwoo was-was melihatnya.
"Aku ingin kau yang mengajakku hyung, apa yang kau inginkan?" Tanya Mingyu, Wonwoo berfikir sejenak.
"Berkencan?" Tanya Wonwoo. Mingyu menggeleng.
"Seperti yang kau katakan soal tampan, itu sudah sangat mainstream!" Jawab Mingyu menompang dagu menatap Wonwoo dengan kedua matanya yang berbinar menggemaskan.
"Jalan-jalan?"
"Apa lagi itu!"
"Tidur?"
"Apa pekerjaanmu hanya tidur hyung?" Wonwoo kembali berfikir.
"Berciuman?" Tanya Wonwoo to the point. Mingyu menyeringai.
"Hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit, selanjutnya apa yang harus kita lakukan?"
"Jadi, apa yang kau inginkan?" Tanya Wonwoo menyerah. Mingyu kembali menyeringai, ia rapatkan wajahnya ke depan wajah Wonwoo.
"Aku ingin lebih dari itu!" Bisik Mingyu. Wonwoo menjauhkan wajahnya dari hadapan Mingyu.
"Dalam mimpimu saja Kim Mingyu!" Wonwoo hendak melangkah meninggalkan Mingyu namun dengan cepat Mingyu langsung mencekeram tangan kirinya.
"Hyung, aku mohon—sekali ini saja..." pinta Mingyu dengan puppy eyes-nya. Wonwoo menghela nafas pasrah, ia merasa kalah sekarang.
"Arraseo, dan ini yang terakhir!" Ujar Wonwoo akhirnya memenuhi permintaan Mingyu yang sudah ia tahu apa itu. Mingyu mengangguk antusias dan melepas genggamannya pada Wonwoo dan membiarkannya untuk pergi dari hadapannya.
.
.
Mingyu tersenyum puas saat kini Wonwoo duduk di sampingnya dengan kaos putih yang transparan sehingga memperlihatkan dengan jelas kedua nipple-nya dan tubuh putih mulusnya. Bahkan, kini Wonwoo mencoba untuk mengabaikan sepasang mata member yang melihatnya dengan pakaian yamg cukup menggoda itu.
"Hyung, apa tidak lebih baik jika kita ke kamar saja?" Pinta Mingyu merengkuh pinggang Wonwoo posesif. Wonwoo kembali menatapnya was-was.
"Waeyo?"
"Aku tidak mau sepasang mata mesum menatapmu dengan pakaian seperti ini!"
"Kau yang memintanya bukan?" Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hyung kenapa kau polos sekali!" Geram Mingyu kesal. Wonwoo kembali terkekeh.
"Memangnya kenapa jika kita disini?" Tanya Wonwoo tidak peduli. Mingyu menahan nafasnya.
"Apa kau mau, aku menyerangmu disini?" Tanya Mingyu to the point. Wonwoo mengerjapkan kedua matanya, bagaimana bisa ia jatuh cinta pada namja mesum blak-blakan seperti Kim Mingyu ini.
"Bisa kau pelankan, suaramu? Semua member sedang menatap kita!" Wonwoo mendekatkan dirinya ke dalam tubuh Mingyu.
"Kenapa, kau sangat hangat hyung?" Goda Mingyu, tangan-tangan nakalnya mulai meraba perut rata Wonwoo. Wonwoo menahan desahannya.
"Kau namja kurang ajar!" Umpat Wonwoo tajam.
"Maka dari itu hyung, alangkah lebih baik—"
"Mingyu hyung, kenapa kau meraba perut Wonwoo hyung begitu?" Tanya Chan dengan polosnya yang membuat member lain yang melihat interaksi Wonwoo-Mingyu menahan nafas. Mingyu menyeringai, tidak memperdulikan jika sepasang mata tengah mengawasinya. Tangannya yang masih bergerak nakal tiba-tiba saja memelintar nipple Wonwoo dengan gemasnya yang membuat Wonwoo berjengit.
"KIM MINGYU!"
—END—
Want to next?