Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any material advantage by writing this story.
Warning: Fic random. Banget.
.
Avowal
.
Derap langkah kaki Sarada yang melangkah menuju dapur masih menggema. Gadis itu baru bercerita soal pertemuannya dengan Hatake Kakashi, sang Rokudaime. Terungkap pulalah rasa penasarannya akan wajah yang bertahun-tahun selalu disembunyikan masker di tempat umum itu. Dan Sarada pun bertanya-tanya soal alasannnya.
Yang menuturkan ketidaktahuan akan jawaban dari dua pertanyaan Sarada hanyalah Sasuke. Sementara Sakura hanya membekap mulut dan merasakan getaran dari tawanya di telapak tangan. Kemudian Sakura terdiam, duduk tepat di samping Sasuke sambil mengetuk-ngetuk pipinya. Senyum terulas di bibirnya.
"Aku sudah tahu wajah Kakashi-sensei, lho," ungkap Sakura. Sorot matanya tak lepas dari Sasuke untuk menunggu tanggapan. Niatnya ingin membuat Sasuke iri, meskipun tak mungkin Sasuke iri akan hal sepele seperti itu. Kalau Naruto, sangat mungkin.
Sasuke tertegun. Dia melirik dan membalas tatapan Sakura sejenak. Pandangannya langsung beralih lagi beberapa detik setelahnya. "Hn."
Salah satu sudut bibir Sakura tertarik. Respons terbilang Sasuke memang minim, tetapi di sorot mata tadi terlintas sebuah rasa penasaran. "Aku beberapa kali merawatnya di rumah sakit. Kakashi-sensei tak punya pilihan selain membuka maskernya saat itu."
Sasuke mengangkat wajah. "Oh."
Bagi Sakura, ungkapan 'oh' tadi sama saja dengan konfirmasi untuk melanjutkan.
"Kau masih ingat saat kita mengajaknya makan di Kedai Ramen Ichiraku?" Sasuke mangangguk. "Anaknya Paman Ichiraku—siapa namanya? Oh, Ayame? Dia sampai tampak terpesona begitu setelah melihat wajah Kakashi-sensei. Uh, ini aneh, tapi ... Paman Ichiraku juga, 'kan?"
"Hn."
"Aku juga ... aku juga begitu," kata Sakura. Mata Sakura semakin lekat menatap Sasuke. "Kakashi-sensei itu tampan ... dan manis."
Kali ini Sasuke membisu. Mematung. Tak ada tanggapan dalam bentuk apa pun. Bahunya saja kentara menegang begitu. Aura yang terhirup hidung Sakura mendadak terasa tajam. Sakura buru-buru tertawa kemudian berujar, "Sasuke-kun juga tampan, kok! Hahaha! Makanya sedari dulu banyak yang suka, 'kan? Tapi ..."
"Tidak manis," ucap Sasuke melanjutkan penuturan Sakura yang menggantung. Sakura langsung membekap mulutnya.
Tiba-tiba Sasuke berdiri, menggantungkan tali katana di tubuhnya dan melangkah menuju pintu depan. Sakura panik. Dia buru-buru beranjak dari duduk. "Mau ke mana, Sasuke-kun?" Rasa panik kentara menggetarkan kalimatnya. Mungkin hal tersebutlah yang membuat Sarada muncul menengok di belakangnya.
"Menghajar Kakashi." Sasuke menjawab dingin tanpa menoleh ke belakang.
"Eh, jangan! Memangnya apa alasannya?!" Kali ini Sakura langsung menahan tubuh Sasuke menggunakan tenaga besarnya.
"Supaya dia harus kaurawat dan membuka maskernya lagi. Nanti jangan lupa foto dan perlihatkan padaku, oke?"
Keheningan janggal membungkus Sakura dan Sarada yang menganga tak percaya.
A/n:
Told you, it's random. Maapkeun, gak tau kenapa saya berani cross post ini dari status FB, padahal sebelumnya post di FB doang pun karena rasanya terlalu random kalo di-post di sini. Tapi ya udahlah hahahaha.
Sasuke juga penasaran sama wajah Kakashi kan di filler kemaren :33 HAHAHAHAHAHA.
Terima kasih sudah membaca sampai sini!
daff.