Pairing : Meanie ( Mingyu SVT × Wonwoo SVT )

Rate : T M

Genre : Romance

Author : Nur Indah Wulandari

Warning : Yaoi , FFnya bagus, keren banget, Ga ada yang ngalahin, FF terbagus seplanet, Warbyazah Tralalala Uyeee. Readers be like: Golok mana golok! -_-

Warning (2) : Wakakak, Ini gua serius :'v , Yaoi, Gaje, Garing, Krenyes, Amberagul Emeseyu par ewey par eweyy~~ *Buaaagghh

Summary : Wonwoo memang akan mengabulkan semua permintaan Mingyu sebagai ungkapan terimakasih, karna telah menyelamatkan adiknya, tapi bukan berarti ia akan menikahi Mingyu, dia bukan jin botol yang akan melaksanakan semua keinginan Mingyu/"Sebagai ungkapan rasa terima kasih ku, akan ku kabulkan semua permintaan mu, katakan saja, apa kau ingin uang? mobil? rumah?/ "Aku ingin kau menikah denganku"

Note : Ini FF asli dari pemikiran gua yang 7 hari 7 malem bertapa di gunung kidul, so kalo ada kesamaan gua gak tau menahu, Don't like dont read :v *GolokMode.

Chap 1

Seorang pemuda manis berpakaian kantor, tengah berjalan di koridor rumah sakit ternama. Satu tangannya tengah sibuk memegang sebuah kantong plastik, yang menunjukkan bahwa ia baru saja pergi dari minimarket.

Dengan sedikit mengentak dan wajah masam yang terkesan manis, ia kini sudah sampai di sebuah pintu kamar pasien V.I.P yang bertuliskan nama Kim Ming Gyu.

"BRAAAAKKK"

Tanpa mengetuk dulu, pemuda manis itu mendobrak pintu kamar pasien dengan menggunakan kaki jenjangnya membat penghuni ruangan itu tampak terlonjak.

"Astaga eomma jantungku"

Umpatan kesal keluar dari bibir pemuda tan yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Sepertinya pemuda tan itu sedang mengalami sakit agak parah, hal itu dapat dilihat dari kepala dan tangan kirinya yang berbalut perban.

"Ini, sudah kubawakan ramen!"

Kantong plastik minimarket terlempar ke arah ranjang pemuda tan yang masih sibuk menenangkan jantungnya.

"Yak Wonwoo! kau ingin membunuhku hahhh!" Kalimat si pemuda tan membuat kerutan di dahi dari lawan bicaranya.

"Bagaimana kau tau?" ucap Wonwoo dengan nada datar.

"AGGGGHHH sudahlah, sekarang masakkan aku ramen-ramen ini, aku lapar"

Wonwoo melotot begitu mendengar titah pemuda di depannya yang kini malah mendongak angkuh ke arahnya.

"Biar aku suruh maid rumahku kesini untuk memasakkanmu, kalau begitu aku pergi dulu" Wonwoo berbalik ingin meninggalkan ruang serba putih ini, sebelum pemuda tan itu menyuruhnya berhenti.

"BERHENTI"

'Ya tuhan, tolong cabut nyawa anak ini, hidupku bukan untuk mengurusi bocah antah berantah ini tuhan'

"Apa lagi hmmmm?" Wonwoo berbalik sembari berusaha tersenyum manis ke arah pemuda tan yang malah ikutan nyengir.

"Aku tidak mau orang lain, aku mau kau yang melakukannya?"

Lagi-lagi kedutan berhasil tercipta di dahi putih Wonwoo, dengan masih mempertahankan senyumnya, Wonwoo berucap lembut, berbanding terbalik dengan suasana yang entah kenapa dipenuhi aura hitam.

"Mingyuuu-ssi dengarkan aku baik-baik, aku ini adalah anak dari keluarga Jeon corp. , kau tahu bukan?, orang sepertiku adalah orang yang sibuk? jadi, BERHENTILAH MENGGANGGU KUUUU!"

Mingyu menutup sebelah telinganya begitu mendapat bentakan dari sosok di depannya. Tapi tak lama kemudian ia tersenyum lagi melihat wajah kesal Wonwoo yang menurutnya sangat manis.

"Kau sendiri yang bilang, akan mengabulkan semua permintaanku, seorang laki-laki pasti tidak akan mencabut kata-katanya, kalau kau mau menikah denganku, maka aku akan berhenti meminta apapun darimu"

Shitt

Wonwoo mengumpat dalam hati menyadari kalau mulutnya memang ceroboh. Andai kata-kata itu tak pernah ia ucapkan, mungkin cerita hidupnya tak akan jadi seperti ini.

FLASHBACK

"JUNGKOOOOKK, DI MANA KAUUUUU!"

Wonwoo dan para bodyguartnya berlarian di rumah sakit dengan masih menggunakan pakaian kantor. Ia kini menjadi pusat perhatian di rumah sakit karna berteriak-teriak kesetanan bagaikan di hutan belantara. Ini semua karna ia mendapat telfon dari orangnya bahwa adiknya yang bernama Jungkook, hampir tertimpa reruntuhan festival sekolah dan sekarang berada di rumah sakit. Hahhh ingatkan dia untuk membakar sekolah Jungkook.

"aku disini hyung" Hati Wonwoo langsung lega saat irisnya menangkap adik kecilnya yang kini sedang duduk di kursi rumah sakit. Dengan sedikit tergesa, ia hampiri sang adik yang menatapnya polos.

"Aggghhh syukurlah. Kokkie tidak apa-apa kan? Apa ada yang terluka? Ada yang tergores? Katanya kau terluka? Sialan, haruskah hyung bakar sekolah biadab itu?"

Jungkook tersenyum mendengar nada khawatir Wonwoo yang menurutnya sangat berlebihan.

"Jangan dibakar hyung! Kokkie tidak apa-apa, untung saja tadi ada Mingyu hyung yang menolong."

Kerutan tercipta manis di dahi putih Wonwoo mendengar nama asing dari adiknya.

"Mingyu? Siapa dia?"

"Orang yang menyelamatkan kokkie, mungkin kalau tidak ada Mingyu hyung, Kokkie pasti sudah ikut ke alam nenek"

"Hussh, jangan bicara yang tidak-tidak, mana dia? hyung ingin mengucapkan terimakasih padanya"

"Mingyu hyung ada di dalam kamar ini"

"Kalau begitu, hyung pergi dulu, kokkie disini saja dengan bodyguart yang lain, nanti paman datang untuk menjemput" Jungkook mengangguk sembari melambaikan tangannya kearah kakak yang tengah memasuki ruangan bersama 2 bodyguart yang lain.

Sementara itu, di sebuah ruangan rumah sakit, tampak seorang pemuda tampan berkulit tan tengah berbaring lemas di atas ranjang tempat tidur.

Mingyu mengeluh begitu melihat kepala dan tangan kirinya di balut oleh kain putih yang sering disebut perban. Sedikit meringis, menyadari jidat indahnya mengalami goresan akibat menyelematkan adik kelasnya yang hampir tertimpa reruntuhan festival sekolah.

"Maaf menganggu, apa kau yang bernama Kim Min Gyu?"

Mingyu menoleh saat seseorang asing tengah duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

DEG

Entah mengapa jantungnya berdetak keras begitu iris mata pemuda itu tertuju kepadanya. Apalagi saat hembusan angin jendela disampingnya, mengibas surai pemuda putih yang kini tersenyum kearahnya. Mingyu merasa waktu seolah berjalan lambat.

"Apa kau malaikat?" lirihnya tanpa sadar.

"Eohh?"

"Ahahaha bukan apa-apa errrr" Wonwoo tersenyum mengerti maksud Mingyu yang ingin mengetahui namanya.

"Aku adalah Jeon Won Wo, kakak dari Jeon Jung Kook"

"Ohhh kau kakaknya Jungkook yah?"

Wonwoo mengangguk sembari tersenyum manis.

"Sebagai ungkapan rasa terima kasih ku, akan ku kabulkan semua permintaan mu, katakan saja, apa kau ingin uang? mobil? rumah?"

Mingyu terkekeh pelan sembari menggeleng.

"Tidak, aku tidak butuh apa-apa"

Wonwoo menyerngit begitu mendengar ucapan Mingyu. Jika ia menjadi Mingyu ia pasti akan meminta uang atau mobil.

"Kenapa kau menolakku? apa itu bukan apa-apa? Apakah karna ibu dan ayahmu, orang yang kaya juga?

Raut sedih tercipta di wajah Mingyu begitu mendengar ucapan terakhir Wonwoo.

"Aku tidak punya ayah dan ibu" Wonwoo terlonjak kaget menyadari mulutnya yang dari dulu memang ceroboh.

"Ohh maaf. aku tidak bermaksud. Tapi aku tidak enak jika tidak melakukan ini" Mingyu tersenyum maklum.

"Kalau begitu aku ingin..."

"Katakan saja, aku akan mengabulkan semua permintaanmu, apa saja"

"apa saja?"

"Iya apa saja"

"semua keinginanku?"

"iya"

"Aku ingin kau menikah denganku"

.

.

.

TempeBaCem

Kalo buat sekarang pendek aja dulu :v , Bikos gua lagi sibuk ngelanjutin ff lain yang terbengkalai :'v ,Ntar chap 2 baru dah panjang gua buat :'v . Oleh karna itu gua minta Reviewnya wehh :'v apasih salahnya menekan kotak bertulis review di bawah ff ini, demi alien terlantar seperti saya :v *ngemisCritanya XD ,Bukankah satu uluran tangan menyelamatkan ribuan jiwa (?) Tundukkan kepala kalian dalam-dalam~~Renungkanlahhh~~~ Betapa banyak anak kelaparan diluar sana~~~ Syukurilah nikmat yang ada~~ *CeramahMode :v

Wakakakak dari sini kalian bisa menilai betapa garing dan gajenya gua :'v Oke sekian dulu Pay Pay (^_^)\ (^_^)/