Blue Exorcist Kazue Kato

Story by me

Warning: NC, Crossdresing!Rin, yandere!Yukio.

"Yukio sakit sudah hentikan". Desah Rin antara sakit.

Yukio yang berada diatasnya hanya melanjutkan tak peduli sudah berapa kali mereka lakukan selama dia belum puas dia tidak akan berhenti.

"Neesan suaramu tidak sama sekali feminim". Kata Yukio menggelepak pipi Rin.

"Tapi aku bukan perempuan". Kata Rin.

Yukio membalik tubuh Rin menjadi diatasnya dan memaksa Rin melanjutkan.

"Neesan kau selalu menyarankanku untuk mengencani seorang gadis bukan. tapi kenapa tidak Niisan saja yang menjadi seorang gadis dengan begini aku akan mengencani seorang gadis". Kata Yukio.

"Aku ini Niisanmu Yukio". Tangis Rin.

Rin sudah sangat lelah wajahnya basah air mata dia berhenti bergerak namun saat itu Yukio dengan tega mencubit niplenya.

"Yukio aku lelah demi Tuhan". Kata Rin.

Yukio mencengkram milik Rin memberi rangsangan lebih.

"Niisan aku belum selesai". Kata Yukio memaksa.

Dengan terpaksa Rin melanjutkan dalam lelah Rin bisa saja melawan atau memberontak jika dia mau dengan kekuatannya tapi sekarang Rin tidak bisa berbuat apa-apa kekuatannya hilang, Apinya hilang kini Rin hanya manusia biasa dengan kekuatan yang lemah seperti manusia bisa dia tidak bisa lari selain hanya pasrah dalam kungkungan adiknya Yukio.

-Skip Time-

Hari berlanjut dengan Rin yang selalu menuruti Yukio apapun yang dia inginkan akan tetapi dalam lubuk hatinya dia sangat ingin keluar dari sana baginya Yukio sudah gila tapi dengan perlahan Rin mencoba mencari celah dengan membuat Yukio mempercayai bahwa Rin tidak akan kabur bahkan sekarang terkadang Rin sedirilah yang mengajak Yukio melakukan 'itu' untuk membuatnya percaya. Sebenarnya Rin ingin kabur tapi untuknya meninggalkan Yukio dalam keadaan seperti itu bukan hal yang tepat dia hanya harus mencari bantuan karena Rin yakin bahwa api dimata Yukiolah yang mempengaruhinya dia ingin menemui teman-temannya dan mencari cara menyadarkan Yukio sebab itu juga setiap kali Yukio 'menginginkannya' Yukio Rin akan menurut saja.

Hosh hosh hosh

"Aku tidak percaya Neesan akhirnya menyukainya juga". kata Yukio.

Rin kewalahan dengan Yukio diatasnya jujur saja dia sudah tidak seperti manusia tidak punya rasa lelah ya tentu saja dia bukan manusia bukankah dia sudah lihat kemarin.

"Yuki pelanlah". Kata Rin.

"Neesan kau sungguh luar biasa". kata Yukio memberi kata-kata pujian.

aahh ahh

Klimaks mereka telah terjadi setelah beberapa kali klimaks sebelumnya dia ambruk diatas Yukio.

"Baiklah ini sudah cukup kau sangat luar biasa". Kata Yukio.

Rin terkulai diam dengan matanya yang berair dia berusaha penuh agar tak terisak didepan Yukio.

"Neesan kau menangis apa aku terlalu kasar padamu". kata Yukio.

Rin hanya menggeleng dan Yukio mendekap kepalanya didadanya.

"Aku sangat lelah Yukio bisakah kau mengambilkanku minum". Tanya Rin.

"Baiklah Neesan tunggu sebentar". kata Yukio langsung memakai bajunya dan pergi kedapur.

Rin mencoba duduk dan melihat sekitar apa ada kemungkinan Yukio meninggalkan ponselnya mungkin dia bisa menggunakannya dan bagus Yukio sedang lengah Rin menemukan ponselnya dan langsung disembunyikan dibawah kasurnya.

"Neesan aku membawakanmu minum". kata Yukio.

"Terima Kasih Yukio". Kata Rin.

Yukio memperhatikan tubuh Rin yang hanya tertutup selimut dan melihat rantai dikaki Rin.

"Maaf Neesan aku membuatmu terluka". kata Yukio mengusap kaki Rin yang memerah karena menggesek rantai.

"Yukio bagaimana kau lepaskan aku saja aku tidak akan kemana-mana bukan". kata Rin membujuk.

"Tidak Neesan aku tidak bisa". kata Yukio.

Rin merengut kecewa tapi dia tidak bisa apa-apa mungkin belum bisa sekarang tapi perlahan dia akan bisa membujuknya.

"Aku bekerja dulu ya Neeaan". kata Yukio pergi mandi lalu bekerja.

Beberapa lama menunggu Rin yakin Yukio telah pergi jauh saatnya dia memakai ponsel Yukio Rin bingung akan menelpon siapa dulu saat itu dia menelpon bapak Nagatomo karena dia pikir lebih baik menelpon keluarganya dulu untuk mengabari.

tuuuuut

menunggu sampai telpon diangkat Rin sangat cemas.

"Halo Yukio ada apa menelpon". kata Suara disebrang sana.

Belum sempat bicara sebuah tangan merebut ponsel itu dari tangan Rin.

"Bapak Nagatomo bagaimana kabar bapak apa Bapak sehat-sehat saja". kata Yukio.

"Ya aku baik-baik saja bagaimana denganmu dan Rin". Tanya Bapak Nagatomo.

"Kami baik-baik saja aku hanya rindu pada dan pendeta lainnya". kata Yukio.

"Mana? Rin aku ingin bicara padanya kau Shura juga menanyakannya". kata Bapak Nagatomo.

"Dia sedang menjadi pastur di Inggris aku belum sempat memberi tahu dan itu karena waktunya mepet". kata Yukio.

" Oh ya seharusnya kalian katakan dari awal kita harus merayakannya dulu mungkin jika ayah Fujimoto ada dia akan bangga".

Rin ingin berteriak tapi suara terasa tercekat.

"Kalau begitu aku tutup dulu Bapak soalnya aku sedang terburu-buru". kata Yukio.

"Bapak tolong aku". Rin bisa berteriak akhirnya namun terlambat Yukio telah menutup panggilannya.

"Neesan mau meninggalkanku Ya!!". kata Yukio dingin mata kirinya mulai sedikit berkobar api biru.

"Yukio kumuhon aku tak tahan seperti ini terus aku hanya ingin pulang". kata Rin menangis sejadinya.

"Kau tahu Neesan tadinya ada misi tapi mendadak misi itu dibatalkan karena ternyata misi itu sudah diselesaikan jadi aku berpikir pulang kesini untuk merawatmu tapi kau ternyata berbohong dan mengambil ponsel cadanganku kau benar-benar jahat Neesan". kata Yukio matanya seakan mau membakar Rin.

slurp cup cup

Yukio menjilat leher Rin dan memberinya tanda.

"Ada hukumannya Neesan". Kata Yukio.

Saat itu Yukio menyeretnya kekamar mandi dan memadikannya dengan lembut tapi Rin sangat ketakutan dia tahu mungkin setelah ini akan sangat buruk.

"Kuharap kau akan menurut setelah ini". bisik Yukio ditelinganya.

Benar saja setelah memandikan dan mendandani Rin Yukio merantai Rin diranjang lagi namun kali ini Rin dibuat tidak bisa bergerak karena rantainya mengikat tangan dan kaki dengan kuat jadi Rin tak akan bisa turun dari ranjangnya.

"Neesan aku harus pergi menyerahkan laporan ke True Cross tunggu saja dan maafkan aku karena kau kubuat begini karena aku takut kau kabur". kata Yukio.

Lama dalam keadaan ini membuat Rin menangis hingga dia tak sadar tak terasa sudah berjam-jam dia tertidur.

-Skip Time-

Rin tertidur tanpa sadar Yukio telah kembali dan tidur disampingnya dia tidak ingin Yukio bangun jadi dia tetap tidak bersuara tapi Yukio tiba-tiba membuka matanya.

"Neesan sudah bangun". Tanya Yukio.

Rin tak menjawab

"Baiklah Neesan waktunya kau minum obat jadi aku siapkan makanmu dulu". kata Yukio beranjak kedapur dan Rin hanya diam dan memejamkan mata lagi sekarang dia merasa demam.

Tak lama Yukio datang kali ini dia membawa makanan yang berbeda dia memasak kare.

"Neesan aku tahu kau bosan makan bubur aku buatkan kau ini". kata Yukio menyuapi Rin.

Rin memakan makanan yang disuapkan Yukio dalam diam tapi ada makanan yang sedikit belepot disamping pipinya dan Yukio langsung menjilatnya membuat Rin terhenyak.

"Kau diam terus Neesan". kata Yukio.

"Karena kau sudah selesai minum dulu". kata Yukio sambil membantu Rin minum.

"Baiklah ini obatnya". kata Yukio.

Rin memalingkan wajahnya dan mengatupkan mulutnya.

"Kau tidak mau". kata Yukio.

Rin melihat Yukio meminum obat untuknya Rin berpikir dia sudah gila.

muhnn

Tapi Yukio mendadak menciumnya kasar dan Rin dapat merasakan rasa pahit dimulutnya ternyata Yukio mencoba mendorong obat dimulut agar pindah kemulut Rin Yukio terus memaksanya sampai obat itu tertelan Rin.

"Pahit ya?". kata Yukio.

"Aku tidak mau tahu!!". Rin akhirnya bersuara.

"Itu hanya empat butir obat Neesan". kata Yukio.

"Empat apa tidak kurang banyak sebelumnya obatku tidak sebanyak itu". kata Rin.

"Kau tahu ini obat baru untuk saraf-sarafmu". kata Yukio.

"Kau tahu aku sudah pulih untuk apa lagi aku lelah Yukio". kata Rin.

"Ini hukumanmu Neesan". Kata Yukio.

Saat itu Yukio menyuntik Rin dengan tiga jarum suntik Rin merintih karena sakit sekali berbeda dari biasanya.

"Kau hanya harus ingat kau hanya milikku dan kau hanya memiliku aku, kau hanya membutuhkanku". Bisik Yukio ditelinganya Rin melihat ada sedikit api biru dimata kiri Yuki sampai pandangan Rin menggelap.

Rin menyadari bahwa sebenarnya Yukio telah berubah menjadi iblis meskipun dia tak memiliki ekor, taring dan telinga runcing seperti dia dulu tapi mungkin didalam dirinya Yukio bukan lagi dirinya. Yukio yang mencoba membuatnya kembali menjadi manusia malah menjatuhkan dirinya menjadi iblis atau memang pada dasarnya dia memang iblis tapi tak bisa disadari siapapun bahkan ayah angkat mereka atau mungkin tekanan Yukio dari kecil yang membuat begini dia kehilangan masa kecilnya untuk menjadi Exorcist untuk bisa melindunginya hal ini membuat Rin merasa bersalah.

milikku dan kau hanya memiliku aku, kau hanya membutuhkanku

Kata-kata itu terus terngiang dikepalanya dalam tidurnya Yukio akan terus membisikan kalimat itu saat dia sadar, saat dia 'melakukannya' dan saat tidurpun kalimat itu berputar dikepalanya dan selama Yukio memberinya obat-obat itu Rin merasa akan menjadi gila, dia menjadi lupa siapa dirinya, teman-temannya, keluarganya hanya ada Yukio saja dan dia menjadi kehilangan identitasnya, dia selalu melihat sedikit api dimatanya saat dia mengulang kalimat itu.

-Beberapa Bulan kemudian-

Kini penampilan Rin benar-benar berbeda dengan Rambut panjang terurai pakaian Gothic lolita dengan warna biru tua dan topi kecil imut dikepalanya dipelukannya sebuah boneka sepintas tidak akan ada yang tahu dia adalah Rin dia terlihat seperti anak kecil dan seperti seorang gadis.

Mental Rin tidak bisa dikatakan baik setiap harinya dia hanya akan menyanyikan lagu London Bridge diatas kursi goyangnya sambil membuat boneka. Yukio yang akan selalu datang untuk menemaninya dia Yukio yang mengurungnya dengan keegiosannya.

"Neesan aku pulang". kata Yukio.

"Yuki". Rin tersenyum lembut.

sudah berapa bulan ini Rin menjadi benar-benar berubah dia sepenuhnya menerima dirinya menjadi seorang gadis duduk dikursi goyangnya dengan pakaian gothic itu tidak lagi mengganggunya dia telah merasa nyaman didalam kamarnya yang gelap dia menjadi terang karena api biru redup ditubuhnya ternyata apinya belum sepenuhnya hilang dia masih memilikinya tapi sangat lemah juga dengan regenerasinya masih bagus tapi hanya berfungsi untuk menyembuhkan luka-lukanya tapi masih lebih lambat paling tidak satu malam maka luka-luka akan hilang karena itu juga Yukio tak perlu khawatir untuk 'melakukannya'.

"Kau lama sekali aku kesepian". kata Rin memeluk Yukio.

"Aku ada banyak pekerjaan aku jadi terlambat pulang maafkan aku ya". Kata Yukio memeluk hangat saudara dengan hangat.

"Tapi paling Rain menemaniku". kata Rin mengusap dengan sayang boneka ditangannya dan Yukio hanya tersenyum.

Yukio tahu kalau Rin kesepian dan merasa terkekang dan membuat mentalnya rusak karena perbuatannya namun baginya tidak masalah selama Rin menjadi miliknya selama dia bisa menjaganya selama dia bisa menjauhkan Rin dari siapapun.

"Neesan kau nampak cantik sekali". Kata Yukio.

Rin tersenyum di kursi goyangnya jika saja ada orang lain yang menemukannya mereka mungkin tak akan mengenali Rin dengan dirinya yang baru.

"Kau tahu Rain bilang dia ingin punya teman bermain lagi padaku". Kata Rin.

"Kau akan membantuku membuatnya kan". Kata Rin.

"Ya tentu saja Rain". Kata Yukio mengusap boneka dipelukan Rin seperti seolah boneka itu adalah seorang anak.

Sambil memberi ciuman Yukio mengangkat Rin ala bridal style ke tempat tidur mereka kecupan dan hisapannya menjalar kedada Rin desahan memenuhi ruangan itu.

"Aku janji akan membawa bahannya besok kita membuat yang bagus untuk Rain". Kata Yukio.

"Aku ingin membuat yang indah". Kata Rin.

Yukio tersenyum pada kakaknya dalam hati dia juga menangis dia tak ingin merusak kakaknya tanpa sadar Yukio menjatuhkan air mata tepat kewajah Rin.

"Yukio kau menangis". Tanya Rin mengusap air matanya.

Bukan menjawab Rin dia malah memberikan kecupan ke tangan Rin mencium bibirnya.

Tidak masalah Neesan yang penting adalah cintamu kau milikku sekarang

Sementara itu teman-temannya terus berdoa ditempat mereka. Setelah sekian lama mereka mulai mengekspresikan perasaan mereka ternyata selama ini Shiemi, Ryuuji mereka mencintai Rin lebih dari seorang teman dan Izumo juga sepertinya sama dan Hendrick kehilangan sosok yang sangat dia sayangi mungkin hal ini lah yang telah diprediksi Yukio sebelumnya dia takut kehilangan Rin.

Lalu apakah Rin akan selamat? semua itu kembali lagi pada keyakinan meraka.

Author Note

Apa kalian menunggu ff ini??. Maaf author tamatin, lalu apakah? ada sequel Author tidak tahu dan maaf ffnya jadi gaje gini.

Karena hutang author banyak sekali saatnya untuk mulai beralih untuk meneruskan yang lain. Dan baru-baru author punya ff baru Change Because Curse ceritanya tentang Rin berubah jadi cewek gara-gara kutukan jangan lupa dibacanya komentar juga bagaimana menurut kalian.

Dan maaf ini author update loading banget. dan terima kasih atas perhatiannya saya berharap ada ff blue exorcist bahasa indonesia lainnya aku juga butuh asupan Fanfic Blue Exorcist bahasa indonesia.

Ditunggu reviewsnya dan jangan bashing ok :-)