Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei, author cuma pinjam

Warn : Typo, OOC, FemNaru

.

CHAPTER I

.

Don't be a fool for the city nights

I know it's cool but it's only light

.

.

Uchiha Sasuke menaikkan sebelah alisnya, Ia sudah cukup jengah melihat tingkah wanita yang sedang duduk di sofa diseberang meja kerja nya. Sunglass wanita itu masih bertahan menutupi kedua sapphire nya, Ia masih sibuk memainkan smartphone nya, gadis itu kemudian mengangkat kaki kanan nya, menyilangkannya pada kaki kirinya sehingga membuat sedikit paha mulusnya terekspos.

"Naruto, bisakah kau lepaskan kacamata hitammu itu? Tidak akan ada paparazzi di kantor ku"

Wanita itu mendongakkan sedikit kepalanya, menatap pria bersurai raven yang berada tak jauh dari sofa yang sedang Ia duduki saat ini, perlahan Ia membuka kacamata hitamnya dan menampilkan kedua sapphire sebiru laut yang indah.

"Lalu bisa jelaskan, kenapa kau berada disini?" tuntut pria itu lebih lanjut

Naruto menghela nafas pelan, perlahan Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja kerja Sasuke. Ia menunjukkan layar smartphone nya pada pria bermarga Uchiha tersebut yang hanya ditanggapi dengan tatapan datar khas Uchiha.

"Lalu?" lanjut sang pria

"Astaga, Uchiha Sasuke, tidak bisakah kau memberi respon yang lain? Kau ini kuasa hukum ku, masa kau hanya menanggapi nya dengan ekspresi datar mu itu" gerutu sang gadis

"Lalu, kau ingin aku mengusut akun salah satu dari sekian banyak hatersmu itu?" Sasuke menatap Naruto seraya melipat kedua tangannya

Sang gadis memutar kedua bola matanya bosan.

"Tentu saja, kalau bisa, kau menuntut mereka sebagai tindakan pencemaran nama baik"

Sasuke kemudian mengambil smartphone tersebut dari tangan Naruto, maniks kelamnya menyendu saat melihat foto sang gadis pirang sedang memeluk mesra pria bersurai merah. Tidak ingin berlarut terlalu lama, Ia kemudian memfokuskan oniksnya membaca setiap komentar dari postingan foto Instagram tersebut. Yah, Ia dapat membaca dengan jelas komentar dengan kata-kata yang cukup kasar, seperti 'dia pasti menjual tubuhnya pada Sabaku Gaara' atau 'cih, artis yang selalu cari sensasi' dan semua komentar-komentar pedas itu berasal dari satu akun yang sama.

"Sepertinya haters mu semakin banyak saja" ujar Sasuke tanpa menoleh kearah Naruto

Naruto mengambil paksa smartphone nya dari tangan Sasuke.

"Mereka hanya iri padaku, setiap wanita di negara ini pasti sangat iri padaku, seorang artis multitalenta, Namikaze Naruto, yang sebentar lagi akan menjadi istri Sabaku Gaara, pewaris utama dari Sabaku Group, Raja Real Estate"

Naruto mengambil kursi didepan Sasuke, kemudian mendudukkan dirinya senyaman mungkin.

"Karena itu, aku mohon padamu untuk menindaklanjuti kasus ini, kau bisa meminta bantuan Suigetsu-san untuk melacak dan menemukan pemilik akun ini, aku akan membayar berapa pun biaya yang kau minta" lanjutnya kemudian

Sasuke menatap pandangan memelas Naruto, tidak, Ia tidak boleh terjerat dengan rayuan Naruto kali ini.

"Masih banyak kasus yang harus kuselesaikan, aku tidak punya waktu untuk mengurusi kasus sepele seperti ini"

"Astaga Sasuke, tidak bisakah kau memandang pertemanan kita sejak SMP? Aku bahkan bisa membayarmu dua kali lipat dari semua klien-klien mu yang lain, jadi kau bisa memprioritaskan kasus ku"

"Ini bukan tentang uang Naruto" ujar Sasuke dengan nada yang sedikit meninggi

"Lagipula hal seperti ini bukannya sering terjadi, menjadi seorang artis berarti kau harus siap mendapat penggemar dan haters sekaligus, itu sudah risiko nya, lagi pula kau tidak perlu menghiraukan komentar-komentar haters mu itu jika memang itu tidak benar"

"Tapi aku tidak bisa tidak peduli Sasuke, bagaimana jika Gaara melihatnya? Bagaimana jika dia membaca komentar-komentar itu? Aku hanya tidak ingin imej ku jelek dimatanya, kau tahu aku hanya tidak ingin usahaku selama ini sia-sia"

Sasuke mengepalkan tangannya, rahangnya sedikit mengeras usai mendengar perkataan Naruto, yah Ia tahu betul bagaimana perjuangan gila gadis bersurai pirang dihadapannya ini untuk merebut hati pewaris utama Sabaku Group tersebut.

"Kalau dia benar-benar mencintaimu maka dia tidak akan memperdulikan semua komentar pedas hatersmu itu"

Brakk

Naruto memukul keras meja Sasuke, mungkin akan muncul ruam merah nantinya ditangan mulus gadis bersurai pirang tersebut.

"Jika kau tidak mau membantuku, maka aku akan mencari orang lain saja, dan sepertinya aku harus meminta managerku untuk mencari kan aku pengacara yang lain saja sebagai kuasa hukumku"

Naruto mengambil clutch nya seraya beranjak pergi dari ruangan Sasuke, sebelum Ia menutup pintu ruangan Sasuke, Ia berhenti sesaat dan menoleh kebelakang menatap sang bungsu Uchiha.

"Akan kupastikan Sabaku Gaara benar-benar jatuh cinta dan bertekuk lutut padaku"

Blamm

Sasuke hanya menatap nanar kearah pintu yang ditutup dengan kasar oleh Naruto, Ia mengacak surai ravennya frustasi.

"Tak bisakah gadis bodoh itu membedakan antara ambisi dengan cinta?" gumamnya lirih

.

######

.

Namikaze Naruto, siapa yang tidak mengenal gadis bersurai pirang ini. Memiliki paras cantik dengan kedua bola mata sebiru lautan adalah anugrah yang patut di syukurinya. Berkat anugrah inilah wajahnya sering terpampang di berbagai billboard yang menghiasi sudut kota Tokyo, sudah puluhan kontrak film yang Ia tanda tangani, dan hampir semua majalah pernah menjadikan wajah blasterannya sebagai cover mereka.

Menyandang nama Namikaze pada namanya menambah nilai plus pada diri gadis bersurai pirang ini, Ayahnya seorang pemilik Resort Bintang 5 di Okinawa, yang bisa dipastikan putri tunggalnya ini akan menjadi pewaris tunggal Resort Bintang 5 tersebut.

Saat ini Naruto sedang berada diruangan pribadinya, Ia merebahkan tubuhnya di sofa nya yang empuk, seperti nya pemotretan kali ini benar-benar menguras tenaga nya.

"Sakura, bisakah kau batalkan jadwalku berikutnya? Aku benar-benar lelah, sepertinya aku ingin kembali ke apartemen ku dan beristirahat"

Gadis musim semi itu mengambil buku agenda nya, kemudian emeraldnya menelusuri tulisan-tulisan yang terdapat pada agenda nya.

"Baiklah, sepertinya aku akan meminta Kakashi-san untuk menunda technical meeting film terbaru mu menjadi besok saja, aku akan memberitahunya jika kau sedang tidak enak badan"

Sakura kemudian menutup agenda nya dan memasukkannya kedalam tasnya. Ia kemudian mendudukkan dirinya berhadapan dengan Naruto.

"Kali ini ada masalah apalagi? Dua hari belakangan ini aku melihatmu sedikit uring-uringan, Oh- jangan bilang kau terlalu memikirkan komentar-komentar haters mu itu"

Naruto melirik kearah Sakura yang sedang menatapi nail artnya hasil manicure nya kemarin. Sakura bukan hanya manajernya, tapi juga sahabatnya, mengingat mereka sudah saling mengenal sejak kuliah.

"Sasuke tidak mau membantuku, dia menolak permintaan ku untuk menyelidiki akun haters yang selalu memberi komentar pedas pada setiap postingan ku"

"Terus, karena itu kau marah?" ujar Sakura tanpa menoleh sedikitpun pada Naruto, gadis bersurai merah jambu ini masih fokus pada kuku-kuku cantiknya

"Dia berkata seolah-olah Gaara tidak benar-benar mencintaiku"

Perkataan Naruto berhasil menarik atensi gadis musim semi ini, Ia mengalihkan pandangannya, menatap gadis pirang yang terlihat sedang kesal.

"Sudah berapa kali kita membahas ini, kau tidak usah peduli pada tanggapan orang lain, yang terpenting sebentar lagi kau menjadi Istri Sabaku Gaara, sang Raja Real Estate, dan setelah itu aku jamin nama Namikaze Naruto tidak hanya akan dikenal di negara ini, tapi juga dunia, kau tahu bukan , ini yang selama ini kau inginkan, kepopuleran"

"Bullshit dengan cinta, bukannya kau pernah mengatakan seperti itu padaku saat kita kuliah dulu?"

Naruto menatap Sakura, Ia tersenyum miris. Yah dia memang pernah mengatakan hal seperti itu, seumur hidupnya sepertinya dia belum pernah benar-benar mencintai seseorang, obsesinya menjadi seseorang yang populer membutakan matanya. Mungkin akibat kenangan buruk masa SMP yang merubahnya menjadi seperti ini, Ia yang selalu berpenampilan seperti gadis kutu buku selalu menjadi korban bully, tapi untung ada Sasuke, pemuda dari keluarga sederhana yang merupakan sahabatnya yang selalu menolongnya. Dan saat memasuki bangku SMA, Ia merubah total penampilannya, tidak ada lagi gadis kutu buku, Ia bahkan membiarkan semua orang tahu bahwa dirinya adalah pewaris tunggal sebuah Resort Bintang 5, yang selama ini Ia tutupi, dan hasilnya Ia menjadi siswi paling terkenal di SMA nya.

"Yah, kau benar Sakura, tapi .." Naruto menggantung kalimatnya

"Terkadang satu sisi dalam diriku menginginkan untuk membangun sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kehangatan cinta"

Sakura memicingkan matanya menatap Naruto.

"Sejak kapan kau jadi melankolis seperti itu? Ah, jangan bilang kau terbawa suasana karna peranmu yang baru dalam film roman picisan Kakashi-san kali ini"

Naruto melirik sekilas kearah Sakura, yah mungkin benar perkataan gadis musim semi ini. Dia hanya sedang terbawa suasana.

.

######

.

Baby, when you go

You know I'll be waiting on the other side

And I know it's cold

But if you stay then I could keep you warm at night

.

.

Sepasang manusia berlainan surai itu tampak menarik perhatian beberapa orang pegawai di Bridal Boutique paling terkenal di negara itu. Tak ayal beberapa pegawai mencoba mencuri-curi foto sepasang manusia itu dengan kamera ponselnya, berusaha mengabadikan foto Sang Namikaze Naruto dengan Sabaku Gaara, pasangan yang saat ini sedang menjadi trending topic di berbagai media.

Seorang gadis terlihat sedang membantu Naruto mengepaskan gaun pengantin berwarna putih bersih. Gaun putih off shoulder yang sangat kaya detail bordir dan lace, serta dilengkapi veil super panjang dan lebar tampak sangat pas ditubuh Naruto. Gadis bersurai pirang ini semakin terlihat anggun dan cantik. Naruto menatap kearah pria yang berada di sampingnya.

"Apa gaun ini terlihat bagus Gaara?"

Gaara hanya menatap Naruto dengan tatapan datarnya seperti biasa.

"Bagus" jawabnya singkat dan padat

Naruto menghela nafasnya pelan, tak bisakah pria bersurai merah ini memberi tanggapan yang lebih dari hanya kata bagus.

Drrttt …

Gaara menatap layar smartphone nya yang bergetar, Ia menggeser icon hijau pada layar.

"Halo, .."

Naruto menatap nanar pria bersurai merah yang pergi menjauh darinya, hingga sebuah teguran dari sang pegawai menyadarkannya.

"Ah Namikaze-san, bagaimana dengan gaun yang ini? Apakah anda suka?"

Naruto menatap pegawai wanita didepannya, Ia tersenyum lembut pada wanita muda itu.

"Iya, aku suka gaun ini, lagipula calon suami ku juga mengatakan gaun ini bagus, aku akan mengambil gaun ini" ujar nya seraya mengangguk pelan

Pegawai itu kemudian membantu Naruto menuju kamar ganti, dengan telaten Ia membantu Nona Namikaze ini melepaskan gaun pengantin yang tadi dicobanya. Kini Naruto telah kembali memakai pakaiannya semula, Ia berjalan pelan kearah pria bersurai merah yang sepertinya telah selesai dengan telponnya.

"Gaara, kau tidak mencoba tuxedo mu?"

Gaara menoleh pada Naruto yang berdiri dibelakangnya.

"Ah, Naruto kamu saja yang urus, aku percayakan padamu, terserah kau mau memilih model yang mana, kau juga sudah tahu ukuranku kan? Aku harus pergi sekarang juga, ada rapat mendadak yang harus kuhadiri"

"Tak bisakah kau menemaniku sebentar lagi?"

"Tidak bisa honey, ini merupakan rapat penting, dan satu lagi aku sudah menyuruh orangku untuk menjemputmu disini, lebih baik kau urus saja dulu semuanya, aku akan pergi sekarang juga"

Naruto hanya bisa pasrah melihat punggung sang calon suami perlahan menjauh dan menghilang dibalik pintu, Ia kemudian berjalan mendekati pegawai wanita tadi. Secepat mungkin Ia ingin menyelesaikan urusannya dan pergi dari tempat ini.

Drrttt .. Drrrttt …

Naruto menatap nama yang tertera pada layar smartphone nya, kemudian menggeser icon hijau pada layar smartphone nya.

"Ada perlu apa kau menghubungiku?" tanya nya dengan nada yang sedikit tinggi

"Aku hanya ingin meminta maaf padamu, dan juga .."

"Jemput aku sekarang dalam waktu 10 menit, aku akan mengirimkan alamatnya lewat email" Naruto memotong perkataan lawan bicaranya di telpon, Ia mengakhiri secara sepihak panggilan tersebut, Ia tidak peduli jika disebrang sana lawan bicara akan kesal karna perlakuannya. Ia mengetikkan alamat Bridal Boutique tempatnya berada saat ini.

Naruto melirik jam tangannya, sudah 15 menit tetapi orang itu belum juga menunjukkan batang hidungnya, hampir saja Ia mengambil smartphone nya dan menghubungi orang tersebut, jika saja maniks sapphire nya tidak melirik sekilas sebuah mobil sedan berwarna hitam yang nomor plat nya sudah Ia hapal betul. Naruto membetulkan letak sunglass nya dan coat coklat muda pada tubuhnya. Perlahan Ia keluar dari boutique tersebut, tanpa menunggu langsung saja Ia membuka pintu mobil dan mengambil seat disebelah pria bersurai raven tersebut.

"Kau memakai coat di musim panas seperti ini?" ujar pria itu seraya menaikkan sebelah alisnya

"Aku ini artis terkenal, aku hanya tidak ingin paparazzi itu mengambil gambarku keluar sendirian dari sebuah Bridal Boutique" jawab Naruto seraya melepaskan sunglassnya tanpa menatap Sasuke yang berada disampingnya

"Baiklah, kau mau aku mengantarmu kemana?"

"Ke apartemen mu"

"Haahh?" Sasuke bahkan sampai membulatkan bibirnya atas jawaban singkat Naruto

"Sudah cepat jalankan saja mobilmu" Naruto menatap keluar jendela, dapat dilihatnya sebuah Audi putih perlahan berhenti tepat dibelakang mobil Sasuke, Ia melihat seorang berjas hitam keluar dari mobil tersebut, Ia tahu itu pasti orang suruhan Gaara yang datang untuk menjemputnya. Ia tidak peduli, biarkan saja pria suruhan calon suaminya itu sibuk mencari dirinya, Ia sudah cukup kesal dengan perlakuan Gaara tadi yang seenak nya saja meninggalkannya sendirian.

"Baiklah, terserah padamu"

Sasuke segera menginjak gas dan menjalankan mobilnya, tak butuh waktu lama untuk tiba di apartemennya yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari Bridal Boutique tempat Naruto tadi berada.

Naruto merebahkan dirinya di sofa ruang tamu milik Sasuke, ini memang bukan pertama kalinya Ia berada disini, Ia memang cukup sering berkunjung ke apartemen sang pengacara yang baru menginjak usia 28 tahun ini.

Sasuke memberikan sebuah minumam kaleng pada Naruto, gadis itu melirik sekilas sebelum akhirnya Ia menerima minuman kaleng yang disodorkan Sasuke padanya. Perlahan Ia membuka minuman itu, dan langsung menenggak minuman berkarbonasi itu hingga setengah. Sasuke hanya tersenyum kecil melihat tingkah Naruto yang sama sekali tidak pernah terlihat canggung dan berusaha menutupi imej nya sebagai artis terkenal jika berada dihadapannya, Ia pun kemudian mengambil tempat duduk tepat disebelah gadis bersurai pirang tersebut.

"Naruto, aku minta maaf mengenai kejadian kemarin"

Naruto melirik sekilas pria disampingnya.

"Ah dan satu lagi, Suigetsu sudah berhasil melacak pemilik akun hatersmu itu, ini data nya" lanjutnya seraya menunjukkan layar smartphone nya pada Naruto

"Apa kau masih mau menuntutnya? Kita bisa menjeratnya berdasarkan Undang-Undang ITE pasal .."

"Sudahlah, aku tidak peduli, itu hanya akan membuang-buang waktu dan uangku untuk mengurusi haters seperti mereka, lagipula penggemarku masih banyak" ujar Naruto enteng memotong perkataan Sasuke

Sasuke tersenyum tipis, sangat tipis hingga sang gadis bersurai pirang tersebut tidak menyadarinya.

"Kau ingin makan malam disini? Aku akan memasakkan sesuatu untukmu" tanpa menunggu jawaban, Sasuke segera bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur

Naruto menatap punggung Sasuke yang berjalan menjauh, Ia menatap sekelilingnya hingga manik sapphire nya berhasil menangkap sebuah benda berbulu yang berada disudut ruang tamu. Ia berjalan pelan, mengambil benda berbulu tersebut dan kembali ke sofa. Ia memeluk benda tersebut yang tak lain adalah sebuah boneka berbentuk rubah berekor sembilan dengan panjang sekitar 60 cm, Ia ingat betul dulu Ia pernah sangat menginginkan boneka itu, tapi Ia kehabisan saat hendak membelinya karena boneka itu hanya diproduksi dengan jumlah terbatas. Ia tidak menyangka jika Sasuke memiliki boneka ini, jangan-jangan pengacara berwajah dingin itu juga penggemar karakter Kyuubi yang menjadi salah satu karakter dari serial animasi yang sedang terkenal belakangan ini.

Mungkin karena sudah terlalu lelah, Naruto langsung saja membaringkan tubuhnya di sofa. Ia tertidur seraya memeluk boneka Kyuubi.

"Naruto, aku membuatkan pasta dengan saus carbonara kesukaanmu, ayo kita makan di.."

Sasuke menghentikan kalimatnya saat melihat Naruto yang tertidur lelap di sofa ruang tamunya, Ia berjalan perlahan mendekat ke arah Naruto, oniks kelamnya membulat sempurna saat melihat benda yang dipeluk Naruto, sebuah boneka rubah berekor sembilan yang dibelinya pada saat launching terbatas official merchandise serial animasi yang sedang terkenal tersebut sebulan yang lalu. Waktu itu Ia ingin memberikan boneka itu pada gadis bersurai pirang tersebut, karena Ia tahu gadis itu sangat menginginkan boneka Kyuubi.

Saat itu Ia menelepon gadis tersebut untuk mengajak nya makan malam sekaligus memberi kejutan pada sang gadis dengan memberikan boneka rubah berekor sembilan yang sangat diinginkannya, tapi pada akhirnya Sasuke lah yang dibuat terkejut saat Naruto menjelaskan tentang kabar pernikahannya dengan Sabaku Gaara ditelepon. Ia hanya bisa tersenyum miris mendengar penuturan sang gadis pirang ditelepon, suara nya terdengar sangat bahagia saat Ia menceritakan bahwa pria bersurai merah itu melamarnya.

Sasuke mendudukkan dirinya diujung sofa, perlahan tangannya bergerak menyentuh surai pirang Naruto. Ia membelai lembut surai pirang tersebut, sebuah senyuman terukir diwajah tampannya.

"Apa kau benar-benar bahagia karena akan menjadi istri seorang Sabaku Gaara, Naruto?" lirihnya pelan

.

######

.

#TBC

Mind to review please :)

Kyaaa ~ gomen minna, karna lagi-lagi malah posting fic baru bukannya nyelesain fic lama dulu. Habis tangan aku udah gatel pengen nulis sesuatu gara-gara lagu Headlights nya Robin Schulz feat. Ilsey, jadi judul fic ini aku ambil dari judul lagu ini.

Sumpah ini lagu nya bagus banget, author sampe terharu dengar lagu nya. Liriknya yang puitis, dan musiknya yang terdengar enak ditelinga sehingga memunculkan imajinasi-imajinasi liar author (halah, ngomong apaan ini)

But anyway, semoga minna suka yah dengan cerita nya.

-Hatake Aria-