BOOK

Disclaimer : Ansatsu Kyōshitsu (暗殺教室), Yūsei Matsui

All characters owned by Yūsei Matsui-sensei, but the stories are mine!

Warning!

OOC, OOT, Typo dimana-mana, Alur membingungkan, EYD kacau..

Mengandung unsur SHONEN AI! Yang tidak suka silahkan tekan tombol back pada web browser anda!

.

.

Kalau masih nekat yaaaaaa

Happy Reading.. (^o^)/

.

.

bagai sebuah buku, rasa itu terbaca dengan mudah walau bersembunyi jauh didalam hati

.

.

"Haaaaaah.." Aku menghela nafas panjang.

Belum apa-apa aku sudah merasa lelah. Semua karena mimpiku semalam, bahkan aku jadi harus membersihkan kasurku yang basah gara-gara kedua adikku.

"Ohayou, Isogai-kun.."

DEG!

Sontak aku melompat, menjauh dari tangan yang menyentuh pundakku. Wajahku memerah begitu saja mendapati surai biru berkuncir dua yang kini menatap kaget diriku.

"I-isogai-kun, kau kenapa?" Ia tampak kebingungan.

"Na-na-nagisa.. Ah, tidak apa.. O-ohayou gozaimasu.." Entah kenapa aku jadi tergagap dan salah tingkah sendiri.

Aku tidak mampu menatap Nagisa, kedua mataku terasa berputar-putar, wajahku terasa panas, aku bisa merasakan tatapan dan perasaan khawatir yang terpancar dari kedua bola mata Nagisa yang tengah menatap diriku.

"Isogai-kun, kau baik-baik saja?" Nagisa terdengar begitu khawatir, bahkan tangannya mengusap pelan punggungku.

BLUUUSH!

Panas rasanya, aku bisa merasakan kepulan asap memenuhi kepalaku. DEG! DEG! DEG! DEG! Bahkan debaran jantungku meningkat drastis.

"I-isogai-kun!" Nagisa terdengar panik.

"Wah! Wah! Pagi-pagi sudah heboh.."

Spontan aku dan Nagisa menoleh kearah suara itu berasal. Kami mendapati sosok bersurai merah dengan kedua mata merkurinya menatap 'remeh' kami. Ia berjalan mendekati kami sambil meminum susu strawberry kotak yang ada ditangannya.

"Karma-kun!" Nagisa sedikit berteriak.

"Yo, Ohayou, Nagisa-kun.." Karma menjawab dengan santainya.

Karma menghentikan langkah kakinya tepat didepan Nagisa, ia lalu mencondongkan tubuhnya untuk menatapku yang berdiri dibelakang Nagisa. Ia menatapku, dengan sedotan yang masih menempel diantara belahan bibirnya.

"Sruuuuup! Ohayou, Yuuma-kun.." Karma menyapaku dengan polosnya.

"O-o-o-ohayou, Karma-kun.. Jaa!" Aku mencengkram erat tasku, lalu berlari.

Entah kenapa aku malah berlari meninggalkan Karma dan Nagisa jauh dibelakangku. Namun samar-samar aku mendengar mereka saling bertanya 'Kenapa Yuuma?' 'Aku juga tidak tau.' Ya, hanya sebatas itu yang aku dengar.

'Aaaaaaaaaaaa!' Ingin sekali aku berteriak sekencang-kencangnya! Ingin menghilang dari muka bumi, ingin berpindah negara, ingin menerobos jauh kedalam bumi. Ah, pokoknya aku tidak ingin memperlihatkan wajahku yang merah lava ini dihadapan Nagisa ataupun Karma!

Mimpi semalam benar-benar membuatku merasa 'canggung' jika berada didekat mereka berdua. Bayangan akan Karma dan Nagisa yang tengah memperebutkanku kembali tergiang dalam benak ini.

'Bukuku yang berharga...'

Apalah-apalah itu! Buku?! Hell No! How can I be the book?! Memangnya aku bacaan apa? Atau aku mudah dibaca?! Terus kalo aku buku, emangnya aku pantas diperebutkan oleh kedua orang itu?! Haaaaah?!

"Gak mau! Gak mau! Gak Mau!"

Tanpa kusadari aku terus berteriak sambil berlari. Aku tidak peduli bagaimana tanggapan teman-teman atau bahkan sensei-sensei, aku GAK PEDULI lagi!

.

.

TBC

.

.