.
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto, One Piece milik Eiichiro Oda. Serta saya pinjam beberapa jutsu dari anime lain.
Genre: Adventure
Pairing: Naruto x . . .
Rated: T – M
Warning: OOC, typo, miss-typo, AU, dunia Naruto dan One Piece jadi satu dengan beberapa pulau hasil imajinasi Author, Devil Fruit Naru! And many more. . .
Summary: Naruto, seorang bocah biasa dari desa Fuusha memiliki impian menjadi sang Raja dari segala Raja. Bertekad ingin menciptakan sejarah baru, dimana orang biasa dapat masuk ke lautan legendaries, Elemental Nation. Lautan yang bahkan lebih menakutkan dari Grand Line. "Aku akan menjadi Raja dari segala Raja! Ingat itu!"
AN: mungkin alurnya akan semi-canon.
THE KING By Zidane Lockhart
Chapter 1: Permulaan
Dunia dimana lautan berkuasa, dunia dimana orang-orang berkekuatan saling bertempur satu sama lain demi tujuan masing-masing. Gol D. Roger adalah orang pertama yang berhasil melewati lautan mematikan, Grand Line. Namun, ia tidak dapat masuk kedalam lautan legendaris, Elemental Nation.
Karena pencapaiannya itu, Gol D. Roger mendapatkan gelar sebagai Kaizoku-ou (Raja Bajak Laut). Ia adalah orang yang paling dicari oleh Kaigun (Angkatan Laut) maupun Sekai Seifu (Pemerintah Dunia).
Namun akhirnya Gol D. Roger dapat tertangkap dan dieksekusi mati di kota kelahirannya, Loguetown. Sebelum kematiannya, perkataan terakhir darinya membuat semua orang berlayar kelautan dan menjadi era bajak laut terbesar.
"Apa kalian menginginkan harta karunku? Aku akan memberikannya. Carilah! Aku meninggalkannya disuatu tempat."
Banyak orang yang pergi menuju Grand Line untuk meraih impiannya, orang bilang jika berhasil menemukan harta karun legendaris One Piece, harta karun milik Gol D. Roger maka akan menjadi Raja Bajak Laut.
Namun, seorang bocah biasa tidak tertarik dengan harta karun One Piece. Ia mempunyai impian untuk menjadi Raja dari segala Raja. Ia akan menciptakan sejarah, menaklukan lautan Elemental Nation, dan menjadi Raja seluruh lautan.
-Desa Fuusha, Lautan East Blue-
Lautan East Blue, adalah salah satu dari empat lautan di dunia ini. Lautan yang lainnya adalah West Blue, North Blue, dan South Blue.
Disebuah hutan desa Fuusha, terlihat dua orang bocah laki-laki sedang berlari tergesa-gesa, dilihat dari postur tubuh, sepertinya mereka berdua berumur enam tahunan. Satu bocah laki-laki berambut hitam jabrik memakai topi jerami dan satunya lagi berambut pirang jabrik.
Dilihat dari wajah mereka, sepertinya mereka sedang ketakutan.
Tap! Tap! Tap!
"Luffy! Cepatlah! Atau kau akan menjadi mangsa singa-singa garang itu!" teriak bocah pirang sambil lari mendahului bocah topi jerami.
"Tunggu aku Naruto! Hah. . . hah. . . hah. . . aku capek." Luffy atau panjangnya Monkey D. Luffy, nama bocah topi jerami itu berhenti berlari karena kelelahan.
Bocah pirang yang bernama Naruto mau tidak mau menghentikan larinya dan segera mendekat kearah Luffy berada. Naruto dengan cepat langsung menggendong tubuh Luffy yang berbanjiri keringat itu.
Goarrrr! Goarrrr! Goaaarrrrr!
Suara raungan dari singa-singa yang berlari cepat menuju tempat Naruto dan Luffy berada.
Jantung Naruto semakin berdebar ketakutan, ia segera lari sekencang-kenjangnya menuju luar hutan agar selamat. Sementara dengan Luffy, ia hanya menjulurkan lidahnya saja pertanda tenaganya sudah habis.
Tap! Tap! Tap!
Naruto berlari tanpa memikirkan apapun, yang ada dalam pikirannya hanya lari secepat-cepatnya agar tidak dimangsa oleh kawanan singa-singa yang kelaparan. Keringat membanjiri setiap tubuh Naruto, namun hal itu tidak membuat larinya melambat. Memang sih, rasa ketakutan akan selalu menang dengan rasa kelelahan.
Srek!
"Ugh. . ." secara tidak sadar Naruto sudah berada diluar hutan. Ia menghentikan langkahnya lalu menengok kebelakang untuk melihat situasi. "Haaahhh. . . syukurlah." Gumam Naruto, nafasnya mulai tidak teratur karena kelelahan. Ia melihat kawanan singa-singa itu sudah mulai kembali kedalam hutan.
Bruk!
"Huaaaa aku lelah," ucap Naruto. Tubuhnya abruk karena sudah tidak ada lagi tenaga.
Luffy mulai berdiri, tenaganya sudah mulai terisi kembali. Cengiran khasnya terpang-pang diwajahnya. "Heheheheh. . . tadi itu menyenangkan, menarkan Naruto?"
"Menyenangkan dari mana bodoh! Kita hampir mati tadi! Dan kau juga, jika tidak ada aku maka kau sudah mati dari tadi!" Naruto berteriak kesal pada Luffy. Menyenangkan dari mana? Tadi itu hampir merenggut nyawa bukannya menyenangkan.
"Cih. Lagi pula, kemampuanmu dari Gomu Gomu no Mi (Buah Karet) tidak berguna sama sekali." Ucap Naruto yang sudah memposisikan dirinya duduk disamping Luffy.
"Apa katamu Naruto? Kau meremehkan kemampuan dari Akuma no Mi (Buah Iblis)-ku?" Luffy mulai tersulut emosinya. Ia tidak terima kemampuannya diremehkan. Luffy telah memakan Akuma no Mi seminggu yang lalu, saat bajak laut Shanks bersinggah di desa Fuusha.
Akuma no Mi adalah sumber kekuatan, didunia ini ada banyak Akuma no Mi dengan berbagai tipe dan kemampuan yang berbeda-beda. Barang siapa yang memakan Akuma no Mi akan mendapatkan kekuatan dahsyat. Namun, kutukan dari memakan buah itu adalah tidak dapat berenang dilautan manapun. Kelemahan dari pengguna Akuma no Mi adalah segala hal yang berhubungan dengan air laut.
"Keh. . . tapi itu kenyataan, kemampuan karetmu tidak berguna sama sekali." Naruto tersenyum meremehkan.
"Kau ngajak ribut Naruto!" Luffy memperlihatkan wajah garangnya.
"Ayo! Siapa takut bocah karet!" Naruto tidak mau kalah.
"Dasar kepala duren!"
"Mata suing!"
"Kepala kotoran!"
"Sialan kau Luffy!"
"Maju kalau berani kotoran berjalan!"
Dan pertengkaran khas anak-anak pun dimulai.
-Makino's Bar, Desa Fuusha-
Didalam bar milik Makino, terlihat dua bocah laki-laki berbeda warna rambut sedang duduk disalah satu bangku yang menghadap langsung kedepan. Wajah dari bocah berambut hitam terlihat lebam-lebam, sedangkan wajah bocah berambut pirang hanya sedikit lebam. Mereka adalah Naruto dan Luffy yang tadi bertengkar di sekitar hutan. Bisa diprediksi siapa pemenangnya dari berapa sedikit jumlah luka lebam yang menghiasi wajah mereka berdua.
"Hah, kalian berdua. . . tidak ada kapok-kapoknya ya, selalu bertengkar saja." Keluh seorang wanita cantik berambut hijau panjang sambil mengobati luka kedua bocah yang berada dihadapannya. Wanita itu bernama Makino, pemilik bar ini.
"Luffy yang mulai duluan Kaa-chan (Ibu)." Ucap Naruto sambil menunjuk muka lebam Luffy.
"Jangan percaya pada dia bibi, justru Naruto yang mengejekku duluan." Luffy memberikan kesaksiannya.
Sementara dengan Makino, ia hanya menghela nafas saja. Pertengkaran Naruto dan Luffy sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Makino juga dibuat pusing sendiri oleh kelakuan anaknya dan Luffy.
Setelah mengobati semua luka yang ada ditubuh Naruto dan Luffy, Makino segera menyiapkan makan siang. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya makan siang pun sudah datang. Naruto dan Luffy langsung melahap makanan yang ada didepan dengan sangat cepat. Mungkin mereka sangat kelaparan.
"Fiuuhh. . . kenyang kenyang kenyang," ucap Luffy sambil menepuk perutnya yang membuncit. Ia mengambil satu tusuk gigi untuk membersihkan makanan yang menempel disela-sela giginya. Gayanya sama seperti orang dewasa.
Berbeda dengan Luffy, Naruto segera membersihkan piringnya dan piring Luffy yang kotor. Ia tidak mau merepotkan ibunya. Setelah semua piring bersih, Naruto kembali duduk disamping Luffy. Makino kembali membersihkan gelas-gelas yang kotor karena tadi ia kedatangan tamu.
"Oy Luffy, sebaiknya kau segera melatih kemampuanmu itu." saran Naruto.
"Ya aku tahu," balas Luffy cuek sambil memalingkan wajahnya. Kemampuan yang Luffy dapatkan dari memakan Gomu Gomu no Mi adalah ia dapat merubah tubuhnya menjadi seperti karet.
Kriiieet!
Terdengar suara pintu dibuka. Naruto, Luffy dan Makino menengok kearah pintu. Mereka bertiga melihat seorang kakek tua bertubuh kekar, berambut putih ubanan, terdapat luka jahitan disamping mata kirinya, dan memakai jas hitam formal. Naruto dan Makino sedikit kaget akan kehadiran kakek itu, kecuali Luffy yang sangat kaget.
"Jiji (kakek)!" teriak Luffy. "Kenapa kakek kesini?" tanya Luffy.
Tap! Tap! Tap!
Orang yang dipanggil kakek oleh Luffy berjalan mendekati mereka bertiga lalu diam sambil memandang Luffy. "Kakek akan membawamu ke Goa Kingdom. Mulai besok kau akan tinggal disana." Ucapnya.
Luffy pun kaget, "Tidak mau! Aku ingin tinggal disini saja!" teriak Luffy sambil berdiri diatas kursi.
"Jangan keras kepala Luffy! Cepat keatas dan bereskan barang-barangmu!"
"Tidak mau!"
"Sudahlah Luffy, turuti apa kata kakekmu saja," Ucap Naruto.
"Ta-tapi. . ." Luffy berbicara gugup sambil memandang wajah Naruto.
"Lagi pula, kau akan mendapatkan banyak teman disana." Ucap Naruto lagi.
Luffy pun menundukkan kepala lalu kembali melihat Naruto. "Ta-tapi, jika aku pergi kau tidak ada teman disini kan?"
"Hehehehe. . . itu tidak masalah bagiku. Lebih baik sekarang cepat kau kemasi barang-barangmu." Balas Naruto.
Luffy pun terdiam beberapa saat lalu mengangguk lemah, ia segera naik keatas dan masuk ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya.
"Maaf sudah merepotkanmu, Makino-san. Dan terima kasih telah menjaga Luffy selama ini." ucap kakek itu sambil sedikit membungkuk hormat.
"Sa-sama-sama, tidak perlu berlebihan seperti itu Garp-san." Jawab Makino gugup.
Kakek yang bernama Garp atau lebih lengkapnya Monkey D. Garp mengangguk. Ia adalah salah satu Chujo (Laksamana Madya/ Wakil Laksamana) dalam kesatuan Angkatan Laut.
"Silahkan duduk dulu Garp-san. Anda mau minum apa?" Makino mempersilahkan tamunya duduk.
"Hm, bawakan aku segelas sake saja,"
"Baiklah, tunggu sebenar."
Garp pun duduk dibangku bekas tempat duduk Luffy. Naruto terus memandang Garp, ia telah mengetahui siapa Garp sebenarnya dari ibunya. Sebenarnya ada yang ingin Naruto tanyakan pada orang yang telah tahu seluk beluk dunia ini. Dan kebetulan ada Garp, Naruto berfikir sebagai orang dengan pangkat tinggi di Angkatan Laut akan tahu seluk beluk dunia ini.
"Ano. . . Garp-jiji, ada yang aku ingin tanyakan," ucap Naruto sedikit gugup.
Garp memandang Naruto, "Silahkan,"
"Hmm, apa Garp-jiji tahu betul seluk beluk dunia ini?"
"Tentu saja, aku telah lama hidup dan mengarungi lautan. Jadi aku mengetahui banyak tentang dunia ini." jawab Garp.
"Begitu, tolong ceritakan padaku tentang dunia ini." pinta Naruto.
Garp sedikit bingung akan permintaan Naruto, namun ia befikir kelakuan Naruto hanyalah keingin tahuan yang besar sebagai seorang anak kecil. Yah. . . anak kecil memang memiliki keingin tahuan yang besar.
"Hmm. . . baiklah, dunia ini terdiri dari empat lautan berbeda. West Blue, East Blue, North Blue, dan South Blue. Tempat tinggalmu, desa Fuusha ini terletak di lautan East Blue. Dan ada juga lautan yang bernama Grand Line, lautan itu tidak sama dengan empat lautan yang lainnya. Grand Line adalah lautan luas yang membentang lurus. Iklim, cuaca, arah angin, medan magnet, semuanya berbeda. Lautan disana sangat misterius dan mematikan bagi orang yang tidak tahu apa-apa." Jelas Garp.
Naruto mengangguk mengerti dengan mata berbinar, "Terus? Terus? Terus?"
Garp pun sedikit tersenyum kecil melihat keantusiasan Naruto, ia pun melanjutkan penjelasannya, "Tapi, ada satu lautan yang paling mematikan dari pada lautan Grand Line,"
"Apa itu?"
"Lautan itu bernama. . . Elemental Nation. Lautan yang terisolasi, sampai saat ini tidak ada seorang pun yang tahu betul seluk beluk lautan itu. Elemental Nation adalah satu-satunya lautan yang tidak terikat Pemerintah Dunia maupun Angkatan Laut. Bahkan Tenryuubito (keturunan termulia didunia, dianggap juga sebagai Dewa) pun tidak dapat berkeliaran bebas disana. Salah satu Tenryuubito yang pernah masuk ke Elemental Nation mengaku bahwa disana terdapat lima Negara besar, masing-masing Negara dipimpin oleh seorang Kage." Jelas Garp lalu menghembuskan nafas.
"Uwooo hebat! Heh, suatu hari nanti aku akan menciptakan sejarah, sejarah dimana orang biasa dapat masuk ke Elemental Nation dan menguasainya, menjadi Raja dari segala Raja!" teriak Naruto mengucapkan impiannya dengan penuh tekad bulat.
Garp sangat kaget dengan ucapan bocah yang berada disampingnya, sedetik kemudian ia tersenyum kecil lalu tertawa keras, hal itu membuat Naruto kesal.
"Oy! Apa yang kau tertawakan kakek tua!"
"Huaahahahahahah itu mustahil Naruto hahahahah!"
"Cih! Lihat saja nanti! Aku akan mewujudkan impianku!"
"Hahahahahaha mustahil mustahil mustahil hahahaha!"
"Grrrr! Sialan!" Naruto menggeram.
"Jiji! Aku sudah siap!" teriak Luffy yang berjalan menuruni tangga sambil memakai tas berwarna hitam. Teriakan Luffy membuat Garp berhenti tertawa dan Naruto memalingkan wajahnya karena kesal.
Makino pun kembali dengan segelas sake racikannya sendiri, Garp lalu meneguk habis sake-nya kemudian membayar.
Luffy dan Garp berpamitan pada Naruto dan Makino, setelah itu mereka berdua lalu pergi dari bar. Kini tinggal Naruto dan ibunya saja yang berada di bar. Naruto menundukan wajahnya sedih karena harus kehilangan teman satu-satunya. Makino yang menyadari anaknya sedih pun segera menghibur Naruto.
-Hutan Desa Fuusha, Keesokan Harinya-
Srek! Srek!
Naruto kini sedang berada dihutan untuk berburu maupun mencari sayur atau buah yang dapat dimakan, bagaimana pun ia juga ingin membantu ibunya sebelum memutuskan pergi berlayar kelautan untuk mewujudkan impiannya.
"Hmm, tidak ada hewan apa pun disekitar sini. lebih baik aku mencari buah-buahan saja." Gumam Naruto.
Naruto lalu melanjutkan pencariannya. Setelah sekian lama mencari buah-buahan, Naruto menemukan buah aneh di dalam tanah, buahnya memang terkubur namun batangnya mencuat keatas. Akibat rasa penasaran yang tinggi khas anak-anak, akhirnya Naruto memutuskan untuk mencabut batang tersebut dan akhirnya ia menemukan buah aneh.
Naruto kini sedang bersender dibawah pohon sambil mengamati buah yang ia temukan. Buah itu berbentuk seperti buah apel namun berwarna hijau dan bersisik. 'Aneh banget,' pikirnya.
Setelah dilihat secara seksama, Naruto berfikir ini adalah Akuma no Mi. "Humph, jika memang benar ini Akuma no Mi maka aku akan mendapatkan kekuatan super." Gumam Naruto dengan mata berbinar dan air liur yang menetes. Sedetik kemudian ekspersi wajahnya berubah menjadi wajah orang berfikir. "Hmm, jika memang benar ini Akuma no Mi maka kekuatan apa yang aku dapat ya?" tanya Naruto pada dirinya sendiri sambil mengusap dagunya dan mengangguk-ngangguk tidak jelas.
"Yosh! Mau kekuatan apa saja yang penting aku dapat kekuatan!"
Tanpa pikir panjang Naruto lalu memakan buah itu dalam satu kali tegukan.
Gluk!
"GAAAAAHH TIDAK ENAK!" terika Naruto sambil mencengkram lehernya.
Lama ia menunggu namun tidak ada tanda-tanda tubuh Naruto bereaksi, seperti tidak terjadi apa-apa. Naruto menghela nafas, "Haaah. . . mungkin itu buah beracun."
Sring! Sring! Sring!
Deg!
Entah apa yang terjadi, Naruto merasakan hawa tidak enak dari sekitarnya. Mengedarkan pandangan ia dapat melihat ada sepasang mata yang mengawasinya dari balik pohon, bukan hanya satu, tapi empat. Dan Naruto mengetahui juga dimana arahnya.
'Depan, kanan, kiri, belakang. Sial!'
Goarr! Goarrr! Goarr!
Itu suara singa yang mengaum! Sial! Naruto ingat betul singa-singa itu. Singa-singa yang kemarin mengejar dirinya dan Luffy.
Singa-singa itu meloncat menuju hadapan Naruto, tidak ada jalan keluar bagi Naruto karena semua singa muncul dari segala arah. Keringat dingin menetes deras dipelipis Naruto, jantungnya berdebar sangat kencang. 'Sial! tidak ada jalan kabur! Apakah ini akhir hidupku?' batin Naruto sambil menutup mata.
'Tidak! aku masih mempunyai impian yang harus kucapai dan orang yang harus kujaga. Tidak! aku tidak akan. . . MATI DISINI!'
Sring!
Lama memejamkan mata, Naruto tidak merasakan sakit ditubuhnya. Perlahan-lahan ia membuka matanya dan melihat keempat singa itu berhenti tepat didepannya sambil melayang dengan aura kuning disekitarnya. Naruto bingung.
"Ada apa ini?" gumam Naruto. Ia pun melihat dirinya.
Deg!
Sama halnya dengan keempat singa itu, tubuh Naruto juga diselimuti aura kuning yang berpedar. "Apakah ini kekuatanku?" gumamnya lagi.
Benar, ia merasakan ada sesuatu yang mengalir deras dalam tubuhnya. Untuk membuktikan lebih jauh, Naruto segera merentangkan kedua tangannya. Sedikit tekanan ia berikan pada kedua tangannya membuat keempat singa itu terpental kebelakang dan menabrak beberapa pohon dan pingsan.
"Waw, hebat!" ucap Naruto, tubuhnya tidak lagi terselimuti aura kuning. Kembali penasaran, Naruto segera mengaktifkan kekuatannya lagi.
Sring!
Tubuh Naruto kembali terselimuti aura kuning. Ia lalu memposisikan dirinya seperti ingin terbang dan. . .
Blast!
Naruto melesat cepat keatas langit, beberapa detik kemudian ia telah kembali ke permukaan bumi namun tidak dengan kaki yang berpijak di atas tanah, tapi melayang. "Ini benar-benar hebat!"
Rasa penasarannya semakin tinggi, ia lalu merentangkan kedua tangan dan berkonsentrasi dengan apa yang ada disekitarnya.
Sring!
Pohon-pohon disekitar Naruto terselimuti aura kuning, ia lalu mencoba untuk mencabut pohon-pohon itu, dan ternyata berhasil. Pohon-pohon tersebut melayang, Naruto mencoba untuk menerbangkannya namun. . .
Bruk!
"Ugh. . . tenagaku terkuras habis," gumam Naruto yang ambruk. Ia lalu mengatur nafasnya agar dapat tenaga kembali dengan cepat.
Setelah tenaganya lumayan terisi, Naruto memutuskan untuk pulang kerumah.
-Makino's Bar, Kamar Naruto-
Boush!
Naruto merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Ia lalu tiduran sambil menatap langit-langit.
"Yosh, kekuatan sudah kudapatkan., tinggal melatihnya saja." Gumam Naruto sambil tersenyum.
Kini, ia mulai menyusun rencana persiapannya untuk berlayar mengarungi lautan. Kekuatan sudah ia dapat, tinggal berlatih. Dan sekarang Naruto harus berfikir bagaimana caranya agar mendapatkan kapal. Dari segi kekuatan memang sih Naruto dapat terbang, namun bagaimana dengan temannya nanti yang ikut dengannya? Hmm. Ini harus ia pikirkan lebih jauh.
Naruto telah memutuskan untuk menjadi bajak laut, jika ia menjadi angkatan laut maka pergerakannya tidak leluasa.
Rencananya ia akan mulai menabung untuk membeli sebuah kapal. Yah. . . kapal yang kecil pun tidak masalah. Naruto tidak akan mengambil cara instan untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat. 'Mencuri' maksudnya.
Naruto tidak terlalu bodoh untuk melakukan aksi pencurian dikampungnya sediri. Oh sial, itu akan menjadi hal yang memalukan. Maka dari itu Naruto akan menabung mulai besok. Uang yang ibunya berikan setiap hari untuk jajan akan Naruto simpan. Ia akan fokus untuk melatih kekuatannya di hutan dan makan disana. Alam menyediakan segalanya, itulah prinsip Naruto.
"Yosh! Mulai besok aku akan mulai berlatih dan menabung." Ucap Naruto sumrigah lalu memutuskan untuk tidur siang karena kelelahan.
-Time Skip, 10 Tahun Kemudian-
Slash!
Angin berhembus dengan kencang di dermaga desa Fuusha. Terlihat banyak orang yang sudah berkumpul di dermaga itu. Sebuah kapal dengan ukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil menjadi pusat kerumunan warga. Kapal itu milik Naruto.
Kapal Naruto memiliki satu tiang utama, satu layar berwarna putih, setir kemudinya berada dibelakang. Didalam kapal itu terdapat sebuah gudang penyimpanan barang-barang yang tidak terlalu besar, satu meja makan, dan juga satu ruangan untuk tidur. Yah. . . ini kapal sederhana namun bermakna bagi Naruto.
Naruto sudah berdiri didepan kapalnya, disampingnya sudah ada ibunya.
"Kaa-chan Naru pergi dulu." Pamit Naruto.
Makino tidak kuasa menahan tangis, melepas kepergian anak satu-satunya adalah hal yang berat bagi seorang ibu. Namun ia tidak memaksa anaknya untuk tinggal dengan dirinya. Bagi Makino, kebahagiaan anak adalah hal segala-galanya. Makino ingin Naruto mewujudkan impiannya.
Makino menyeka air mata yang menetes lewat pipinya, ia lalu mengangguk dan tersenyum kearah Naruto.
Naruto pun balas tersenyum, ia lalu memeluk ibunya.
"Jaga dirimu baik-baik Naru-chan. Kaa-chan akan selalu menunggu kepulanganmu." Ucap Makino dalam pelukan Naruto.
"Tentu saja Kaa-chan, suatu hari nanti Naru akan pulang dengan impian yang sudah terwujud."
Setelah cukup lama berpelukan, Makino melepaskan pelukannya agar Naruto segera berlayar mengarungi lautan. "Sekali lagi, jaga dirimu baik-baik Naru-chan."
"Tentu saja. Yasudah, Naru pamit pergi dulu Kaa-chan, minna (semuanya)!"
"Jaga dirimu baik-baik Naruto,"
"Yosh! Wujudkan cita-citamu Naruto!"
"Jangan menyerah Naruto!"
"Berjuanglah Naruto!"
Kira-kira seperti itulah suara yang terdengar dari kerumunan warga yang ikut melepas kepergian Naruto.
Naruto tersenyum, ia segera naik kekapalnya dan mengibarkan layar agar kapal dapat berjalan.
Splash!
Angin kembali berhembus kencang membuat kapal Naruto berjalan. Naruto melambai-lambaikan tangannya sampai dermaga desa sudah tidak terlihat dimata. Ia segera menuju Crow's Net untuk mengibarkan bendera hitam pertanda dirinya resmi menjadi seorang bajak laut.
Bendera hitam dengan lambang kepala seorang raja lengkap dengan mahkotanya berwarna emas. Dibelakang lambang tersebut ada dua buah tulang yang membentuk huruf x sebagai ciri umum seorang bajak laut. Naruto menatap hormat bendera bajak lautnya, bendera dengan lambang hasil karyanya sendiri, Raja.
Naruto menamai nama bajak lautnya dengan KING no Kaizoku (Bajak Laut KING).
Setelah itu ia lalu menatap kedepan, menatap luasnya lautan, menatap sesuatu yang akan menjadi saksi bisu sejarah perjalanannya. "Dunia. . . Naruto telah merangkak ke permukaan. . . untuk menjadi Raja dari segala Raja!"
To Be Continued
AN: Kekuatan Akuma no Mi Naruto saya terinspirasi dari anime ONE PUNCH MAN. Singkatnya, kekuatan Naruto sama seperti Tatsumaki, kekuatan telekinesis (semacam kekuatan psikis).
Tentang kapal Naruto, saya samain dengan yang ada di canonnya aja. Kapalnya sama seperti ketika Naruto berlayar menuju Kumogakure bersama Yamato, Gai, dan yang lainnya.
Untuk lambang bajak laut Naruto bisa dilihat di cover fic ini. Sama seperti lambang Titan League di game online Clash of Clans, menurut saya itu cocok.
Untuk penampilan Naruto, ia memiliki kulit putih sama seperti Makino. Memakai pakaian sama seperti Cloud Strife (Final Fantasy VII: Advent Children) dengan beberapa modifikasi. Jika pakaian Cloud ada tempat penyimpanan pedangnya, maka pakaian yang Naruto gunakan tidak ada. Dan juga, logo yang berada dibahu kirinya adalah logo yang sama dengan lambang bendera bajak lautnya, berbeda dengan Cloud yang menggunakan logo singa.
Soal model rambut Naruto saya samakan seperti Cloud Strife, jika tidak ada yang tahu bisa dilihat di foto frofil saya.
Sebagai bocoran, 'sebagian besar' tokoh-tokoh yang akan menjadi kru bajak laut Naruto adalah tokoh minor, tokoh yang tidak terlalu berpengaruh pada jalan cerita canonnya masing-masing.
Segitu dulu yang bisa saya jelaskan. Reviews. . . reviews. . . . reviews. . .