WAY

(First Night Sequel)

.

Rated : M

Couple : ChanBaek (girl Baekhyun)

Warn: Genderswitch for uke! Typo(s)! NC!

Summary : Baekhyun kesal, Chanyeol membuatnya tak bisa berjalan. Dan Chanyeol menjamin kesembuhan Baekhyun- dengan caranya sendiri.

.

.

Baekhyun merenggut, sedari tadi ia tahu bahwa ia ditertawakan. Suaminya yang tampan, namun menyebalkan itu sama sekali tidak membantu.

"Kalau BDSM, ya memang harus seperti itu, sayang." Baekhyun tidak menghiraukan, ia hanya mendelik. Dan Chanyeol semakin tertawa lebar, menyenangkan juga melihat istrinya tersiksa seperti itu.

Baekhyun masih sibuk dengan kegiatannya, memotong sayuran lalu memasukannya ke dalam panci berisi air yang mendidih. Cukup membuatnya harus bergerak aktif saat memasak, dan itu benar-benar membuatnya tersiksa. Sakit, tubuh bagian bawahnya terasa sakit. Bahkan untuk berjalan pun ia harus menyeret kedua kakinya.

"Jika hanya ingin menertawakanku, sebaiknya kau tunggu di ruang makan saja!"

"Shirreo!"

Ya, Chanyeol, yang kini bersandar di dinding dapur sedari tadi asyik memperhatikan Baekhyun. Sembari tertawa kecil ketika melihat Baekhyun yang kesulitan berjalan. Tanpa harus ku jelaskan, kalian pasti sudah mengetahui penyebabnya.

"Ya! Cepat keluar dan bangunkan Chanhyun untuk sarapan!"

"Buat apa? Inikan Hari Minggu, biarkan Chanhyunnie bangun siang. Lagipula aku hanya ingin menonton-"

"Sayangnya aku bukan tontonan! Keluar atau anjing peliharaanmu itu akan tercampur bersama air yang mendidih ini, Chanyeol-ssi?"

.

.

Acara sarapan keluarga Park –tanpa Chanhyun- itupun selesai. Baekhyun yang kini sedang menumpuk piring-piring kotor, dan masih dengan wajahnya yang tertekuk sebal, tanpa sadar sedang diperhatikan Chanyeol.

"Baekkie," panggil Chanyeol. Baekhyun, menoleh dengan malas. Bahkan saat sarapan pun keduanya sama-sama terdiam. "Aku minta maaf, soal semalam." Baekhyun masih memilih diam, kemudian pergi membawa peralatan makan ke dapur untuk di cuci.

"Biar aku bantu." Chanyeol mengambil beberapa piring di tangan Baekhyun saat melihat yeoja yang 5 tahun dinikahinya itu tampak kesulitan, terutama dengan cara berjalannya.

Baekhyun meletakan piring di tempat pencucian, begitu pula Chanyeol. Dan yeoja cantik itu mulai mencucinya, masih menolak berbicara dengan Chanyeol meskipun suaminya itu sedari tadi terus berceloteh. Chanyeol merenggut, saat tahu sedari tadi Baekhyun mendiamkannya.

"Ayolah," Chanyeol menghela nafas, Baekhyun memang sedikit sulit dibujuk saat sedang kesal. "Mana mungkin saat kita melakukannya, aku yang harus jadi slave? Itu kan-"

"Jangan berbicara yang aneh-aneh!" Baekhyun menghela nafas, "Aku hanya belum terbiasa saja." Jelasnya, merasa egois dan tak penting jika ia harus marah karena Chanyeol membuatnya tidak bisa berjalan.

"La-lagi pula… semalam aku menikmatinya." Baekhyun berbisik, wajahnya kini memerah.

"Ya!" Baekhyun memukul pelan bahu Chanyeol saat tahu bahwa suaminya itu kembali menertawakannya. Kemudian memilih kembali sibuk dengan piring-piring kotornya, mencoba pura-pura tak peduli daripada ia terus merasakan wajahnya memanas karena menahan malu.

"Baekhyun-ah," Chanyeol memanggil, dan dijawab oleh gerakan mata Baekhyun yang kini menatapnya. "Aku punya cara untuk menyembuhkan rasa sakit di selangkangan-"

"Ya! Jangan disebut! A-aku malu!" Pekik Baekhyun, lagi-lagi wajahnya yang memerah.

"Baiklah, rasa sakit di bagian bawahmu." Jawab Chanyeol, setelah menerima koreksi dari Baekhyun. Setelah mencuci tangan dan menaruh piring-piring bersihnya di rak, Baekhyun kini lebih bisa menanggapi ucapan Chanyeol.

"Cara? Benarkah?" Baekhyun bertanya antusias, dan Chanyeol mengangguk mantap sebagai jawaban. Baekhyun terlihat senang.

"Beritahu aku, Yeol! Aku lelah jika harus berjalan seperti penguin terus."

.

.

Baekhyun duduk bersandar di atas ranjang, di kamar mereka. Sembari menonton acara di televise, sesekali ia memperhatikan Chanyeol yang terlihat sibuk, mengobrak-abrik isi laci lemari pakaian mereka.

"Kau mencari apa, Yeol?" tanya Baekhyun, terlihat penasaran dan bingung.

"Jangan bergerak! Tetap disitu." Titah Chanyeol, saat melihat Baekhyun yang akan turun dari pantulan cermin lemarinya. Kemudian kembali menyibukan diri, mencari sesuatu yang entah apa itu.

"Ya! ini dia." Chanyeol menutup lemari dan tersenyum puas. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya ia mendapatkannya. Sebuah benda berbentuk lonjong berwarna putih dengan kemasan kecil kini berada di tangan Chanyeol.

"Salep? Benar 'kan?" tebak Baekhyun, saat Chanyeol menghampirinya dan menunjukan benda yang sedari tadi dicarinya. "Apa dengan krim seperti itu, sakit ku akan hilang?" tanya Baekhyun.

"Tentu saja. Buka rokmu, kita harus segera mencobanya." Kata Chanyeol, dan Baekhyun sama sekali tidak curiga saat Chanyeol menyebut kata 'kita' dalam kalimatnya.

"Aigoo, jangan bilang kau malu?" tebak Chanyeol, saat kedua mata istrinya membulat dan wajahnya yang memerah. Ia menghela nafas, lagi. "Ayolah, aku ini suamimu. Bahkan kita sudah sering melihat tubuh masing-masing dan merasakan-"

"Stop! Ja-jangan dilanjutkan!" Baekhyun menutup wajahnya, menutupi semburat merah yang muncul ketika sekelebat ingatan tentang malam-malam 'panas'nya dengan Chanyeol terlintas di pikirannya. "Baik, baik, aku akan membukanya." Walau dengan wajah yang memerah, Baekhyun tetap membuka rok pendek selututnya itu. Semua terlepas, kini bagian bawah tubuh Baekhyun tanpa perlindungan. Dan ia tak sadar bahwa Chanyeol kini tersenyum, atau mungkin menyeringai?

"Ya! kenapa kau juga membuka celana, Yeol?" Baekhyun kembali menutup wajahnya malu, saat melihat suaminya kini melucuti kain pelindung bagian bawahnya, di depan matanya.

Chanyeol naik ke atas ranjang, memposisikan tubuhnya berdiri dengan menekuk lututnya sebagai tumpuan, di depan Baekhyun. Dan Baekhyun benar-benar merasa tubuhnya memanas saat melihat benda yang menjadi penyebab ia harus berjalan seperti penguin kini bergelantungan bebas di hadapannya. Bahkan Baekhyun harus mengakui, dalam keadaan tidur pun ukurannya tidak bisa disebut junior. Ditambah dengan dildo sialan yang dijejalkan di holenya tadi malam. Pantas saja ia sampai kesakitan seperti ini.

"Jangan banyak bertanya. Kau hanya perlu diam dan memperhatikan apa yang akan aku lakukan." Chanyeol tersenyum, terlihat begitu lembut. Baekhyun mengangguk mengiyakan, meskipun sebenarnya ia ragu. Terlintas rasa khawatir dengan apa yang akan Chanyeol lakukan padanya.

Chanyeol membuka penutup kemasan yang Baekhyun sebut sebagai salep tersebut. Mengeluarkan isinya dan menaruhnya di telapak tangan. Tiba-tiba, Baekhyun dibuat terkejut saat Chanyeol justru mengoleskan krim tersebut ke permukaan kejantanannya.

"Chan-Yeol? Kenapa kau mengoleskan krim pada benda itu?" Baekhyun tak mau menyebut kejantanan suaminya itu dengan sebutan junior, penis, atau semacamnya. Ia lebih memilih menggantikannya dengan sebutan benda mengingat ia memiliki 'dendam' tersendiri dengan benda berbentuk panjang dan berukuran besar itu.

Baekhyun mengakui, ia memang tak memiliki pengetahuan yang luas tentang sex, tidak seperti Chanyeol. Hanya saja, ia masih cukup mengerti dengan kegunaan krim yang kini terlihat dingin itu. Di pikirannya, Chanyeol akan mengoleskannya pada holenya. Membuatnya merasa dingin dan setelahnya akan mengurangi sedikit rasa sakitnya, begitu. Tapi ini tidak.

Chanyeol tidak menjawab pertanyaan Baekhyun. Ia memilih memejamkan matanya sembari mengurut pelan penisnya yang terasa dingin karena olesan krim tadi. Oke, Chanyeol terlihat benar-benar menikmatinya dan membuat Baekhyun meneguk ludah.

Setelah merasa cukup, Chanyeol menarik Baekhyun dan membuatnya terbaring di bawahnya. Kemudian membuka pelan kedua kakinya, membuatnya terlihat mengangkang lebar dan tersenyum manis saat Baekhyun bertanya 'kenapa-seperti-ini' dengan isyarat tatapan matanya.

Baekhyun semakin terkejut saat melihat Chanyeol yang kini mengarahkan penisnya ke hole miliknya. Ia jadi teringat, ini seperti langkah awal ketika Chanyeol ingin menyetubuhinya. Seperti semalam.

"Aaa! Tidak! Tidak mau! Aku tidak mau! Jauhkan atau- nghh…" Baekhyun melenguh pelan, saat Chanyeol menggesek ujung penisnya pada hole miliknya. Mengoleskan krim yang sebelumnya ia lumuri di kejantanannya pada hole Baekhyun.

"Apa yang kau khawatirkan, Baekkie?" Chanyeol bertanya, terdengar begitu tenang. Kemudian mengangkat sebelah kaki Baekhyun dan menaruhnya di bahu kanan. Masih dengan menggesek-gesekan ujung penisnya dan membuat Baekhyun mendesah pelan. Istrinya menikmati perlakuannya. "Cara menyembuhkannya memang seperti ini." Jelas Chanyeol, kemudian tersenyum.

"Mhh… dingin, Yeol…" Baekhyun memejamkan mata, memilih menikmati rasa menyenangkan saat kewanitaannya kini dimanja oleh Chanyeol. "nghhh…"

Cukup lama Chanyeol melakukannya, sekitar 3 menit ia mengolesi hole Baekhyun dengan krim dingin di ujung penisnya. Chanyeol berhenti, kemudian mengambil kembali salep dan mengolesakannya kembali pada penisnya, kali ini cukup banyak. Dan memastikan Baekhyun memperhatikannya.

"Bagian luar hole mu sekarang sudah ku obati." Kata Chanyeol, masih melumuri benda kebanggaannya dengan krim berwarna putih di tangannya.

"Lalu?"

Chanyeol kembali tersenyum, kemudian membungkuk dan mencium kening Baekhyun lembut. Cukup membuat yeoja cantik itu meringis karena junior Chanyeol yang terasa menekan holenya dengan kuat, seakan meminta untuk masuk. "Sekarang bagian dalamnya." Chanyeol berkata tenang.

Awalnya Baekhyun diam saja, mengiyakan ucapan Chanyeol dan tak berbicara apapun. Namun tiba-tiba, satu pemikiran terlintas di otaknya.

"Dalam? Bagian dalam?" Baekhyun berkata pelan, dan Chanyeol mengangkat bahu kemudian mengangguk.

Oh, tidak!

"Oh, hahaha, bi-biar aku saja yang mengobatinya, Yeol." Baekhyun mencoba bersikap wajar, kemudian mendorong pelan dada Chanyeol untuk menjauhinya. Namun gagal, karena kini kedua tangannya justru ditahan Chanyeol ke atas, di samping kedua sisi kepalanya.

"Tidak. Aku yang memulai, dan aku juga yang seharusnya mengakhiri." jika di awal Chanyeol selalu tersenyum lembut pada Baekhyun, kini ia menyeringai. Sepertinya Park Chanyeol, mulai menunjukan 'sosok' aslinya.

Oh, sial bagimu Park Baekhyun. Sekarang kau justru masuk ke dalam perangkapnya dengan mudah.

Chanyeol kembali menggesek-gesekan ujung penisnya. Jika tadi Baekhyun menikmatinya, namun kini ia meronta meminta benda itu menjauhi holenya. Ia menggerakan pinggulnya tak beraturan, dengan sedikit kesal Chanyeol menahannya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menahan kedua tangan Baekhyun di atas.

"Y-Yeollie! Baekkie mohon, jangan mulai lagi, rasanya masih- Arghhhh!" kali ini Baekhyun berteriak, saat Chanyeol dengan sedikit paksa memasukinya. Mendorong perlahan di awalnya, namun kemudian mendorong kuat dengan sekali hentak dan berhasil membuat Baekhyun berteriak kesakitan.

"Lepas… hiks… lepas…" Baekhyun mulai menangis, ia terus menggelengkan kepala, dan menepuk-nepuk ranjang dengan keras. Menolak benda besar itu masuk. Holenya masih terasa sakit, dan sekarang Chanyeol memaksa untuknya memasukinya, lagi.

"Diam sebentar, sayang. Aku hhh… sedang mengobatimu." Chanyeol menggeram, menahan kenikmatan yang ia rasa terlalu menyenangkan. Chanyeol tetap tak mendengarkan Baekhyun. Yang perlu ia lakukan, terus menggerakan pinggulnya dan membuat hole Baekhyun dingin.

Baekhyun mengakui, walau sakit di awal, ia merasa holenya dingin. Membuatnya sedikit tak rela jika mengakui bahwa apa yang Chanyeol lakukan memang nikmat.

"Akhh!" Baekhyun mendesah keras, ketika Chanyeol menarik pelan juniornya, menyisakan ujungnya di dalam dan memasukannya kembali dengan sekali hentak. Membuat Baekhyun tak lagi berteriak kesakitan karena langsung mengenai titik kenikmatannya, g-spot. Terus dan terus.

"Hhh… aku tahu kau mulai menikmatinya, Baekkie." Chanyeol memejamkan matanya erat, menikmati setiap getaran dan pijatan yang ia rasakan di kejantanannya. Hole Baekhyun benar-benar membuatnya gila. "Bagaimana rasanya?" Chanyeol terus menggerakan pinggulnya secara teratur, mengeluarkan lalu memasukan kembali penisnya, kali ini dengan tempo yang lebih cepat. Dan membuat Baekhyun lebih mendesah.

"Di-dingin… nghhh…" saat Chanyeol melepas cengkraman di tangannya, Baekhyun memeluk erat leher suaminya itu, menahan tubuhnya yang bergetar karena rasa nikmat. Kepalanya mendongkak dan mulutnya terbuka. Menikmatinya ketika benda keras itu menumbuk g-spotnya secara cepat, menekan secuil daging yang membuatnya melayang dan terus mendesah. Lagi dan lagi.

"Masih ingin menolak?" Chanyeol mendekatkan kepalanya pada perpotongan leher Baekhyun, menghirup aroma yang paling ia sukai lalu memberinya satu jilatan penuh. Kemudian memberinya gigitan kecil hingga membuat Baekhyun sedikit mengerang, dan menghisapnya. Membuat kulit putih itu kini memerah, dan Chanyeol ingin membuatnya lebih dari satu.

Dan Baekhyun sedikit malu untuk mengakui bahwa kini ia mulai menikmatinya.

"Masih ingin… hhh… meronta?" Chanyeol berkata dengan nafas yang tercekat, rasanya sulit ketika ingin berbicara namun ingin mendesah pula dalam waktu bersamaan. Ia terus memaju mundurkan pinggulnya. Memasukan kejantanannya dalam dan lebih dalam lagi. Ia menyukai ketika Baekhyun mendesah keras ataupun mengerang karena perbuatanannya, sangat menyukainya.

"Jangan pura-pura tidak mendengar, sayang…" Chanyeol meremas payudara kanan Baekhyun cukup kuat, membuat pemiliknya meringis. Kemudian meraup nipple di dada kirinya dengan ganas. Baekhyun membusungkan dada karena rasa panas yang diterimanya.

Baekhyun memejamkan matanya erat dan menggigit bibir. Kemudian menarik atau bahkan lebih terlihat menjambak rambut suaminya itu keras, melampiaskan rasa nikmat namun juga sakit yang dirasakannya.

"Jangan banyak bicara, k-kau hanya perlu menggerakan pinggulmu dengan cepat!" Baekhyun kesal, ia berbicara dengan nada tinggi disela desahannya. Byun Baekhyun memang banyak protes saat bercinta.

"Dan biarkan aku keluar arhhh…"

Kamar ini dilengkapi oleh pendingin ruangan, tapi Baekhyun merasa bahwa suhu disini lebih dari kata panas. Yang Baekhyun tahu, entah sejak kapan, kini keduanya dalam keadaan tanpa sehelai benang pun. Mereka terus bergumul, bahkan suara televise yang sebelumnya sempat dinyalakan Baekhyun pun kalah keras oleh desahannya sendiri.

"Jika ingin keluar, usaha sendiri." Chanyeol membalik posisi mereka, lalu tersenyum saat Baekhyun mendesah kesal. "Ayo bergerak, sayang." Chanyeol menarik wajah Baekhyun mendekat, lalu menjilatnya. Membuat wajah istrinya dipenuhi salivanya. Menggigit pipinya, member tanda disana.

Baekhyun menggeram, ia sudah tidak tahan, sungguh. Dicengkramnya kedua bahu lebar Chanyeol, menjadikannya pegangan saat ia mulai menarik pinggulnya menjauh. "nghh… Awas kau, Yeol… aku akan- Akhhh!" dan Baekhyun mendongkak saat ia mendudukan tubuhnya dengan keras, penis Chanyeol menyentuh g-spotnya secara tepat.

Chanyeol membuatnya tersiksa. Ia terus bergerak cepat agar cepat klimaks, tapi Chanyeol terus saja menahan pinggulnya agar tak bergerak. Ia sudah sangat panas, dan Baekhyun ingin keluar, sekarang.

"Ohhhh… be-berhenti menyiksaku, akhhh…"

Baekhyun gemas, kemudian menggigit keras leher Chanyeol hingga membuat pria dibawahnya itu sedikit meringis.

"Sabar, kau agresif sekali…"

Chanyeol justru menggodanya, walau lehernya terasa perih. Baekhyun menggigitnya terlalu keras.

"Buat aku merasa gila," Chanyeol mejilat leher Baekhyun, lalu memundurkan pinggulnya, "Baru kau akan mendapatkan keinginanmu." Dan Baekhyun memekik keras saat Chanyeol menghentakan pinggulnya keras, disaat Baekhyun mendudukan dirinya.

Kedua pipinya basah, Baekhyun mulai menangis. "Kau… ke-keterlaluan hhh…" Chanyeol yang memang tak tega melihat siapapun menangis, terutama Baekhyun, akhirnya menurut. Menjauhkan tangannya dan membiarkan Baekhyun melakukan penetrasi. Hingga Baekhyun mencapai klimaks yang tertahan sejak beberapa menit yang lalu.

"Akhh Chanyeol!"

Baekhyun seketika jatuh, menimpa Chanyeol dengan nafas terengah-engah dan memejamkan matanya rapat. Mengatur nafas dan menikmati rasa yang masih ada setelah klimaks, orgasme pertamanya. Chanyeol membalikan posisi, kembali menindih Baekhyun dan menjilat keringat yang membasahi wajah cantik istrinya. "Kau terlihat lebih cantik, disaat wajahmu berkeringat, dan itu karenaku." Chanyeol kembali menggoda Baekhyun, mengulum telinga dan menggigitnya pelan. Kemudian mengulik dalamnya, membuat Baekhyun kegelian.

"Hahh… cukup," Baekhyun masih mengatur nafas, kemudian mendorong dada Chanyeol memintanya menjauh dari atas tubuhnya. "Aku lelah…" Chanyeol tersenyum, kemudian mengeluarkan miliknya. Membuat Baekhyun mendesah lega, sangat lega.

"Aku ingin segera berendam di air hangat, lalu memakai baju dan makan lagi." Baekhyun berucap pelan, Chanyeol mengusap pipinya lembut.

"Tenang, aku akan membuatmu merasa kenyang." Baekhyun bingung ketika melihat senyuman Chanyeol menjadi seringaian jahil.

"Ya! A-ada apa?" Baekhyun menatap Chanyeol diatasnya, Chanyeol yang kini berdiri dengan lutut yang menekuk sebagai tumpuan, dan tubuhnya berada di atas dada Baekhyun. Membuat wajah Baekhyun memanas saat melihat kejantanan suaminya berada tepat di depan wajahnya.

Dan kedua matanya dipaksa membulat saat dengan cepat Chanyeol memasukan penisnya ke dalam mulut Baekhyun, membuat yeoja mungil itu sedikit tersedak karenanya. Chanyeol melakukannya secara tiba-tiba.

"Aku belum keluar, ingat?"

Pagi ini, di bawah matahari yang terik, Baekhyun harus menghabiskan waktunya dengan menghadapi suaminya yang terus 'menyerang', dan berjanji akan membuatnya merasa 'kenyang'. Oke, bahkan ia lupa apa alasan dan tujuan awal mereka untuk berada di dalam kamar ini.

Ya, sepertinya Chanyeol terlalu pintar untuk merencanakan semuanya.

.

Hingga...

.

"Appa dan Eomma sedang apa?"

"Ohhh… shit, baby!"

.

.

THE END

.

Pada minta sequel kan? Ini dia... *jeng jeng

Ceritanya setelah 5 tahun menikah, Papih sama Mamih lagi cari sensasi yang beda gitu, main BDSM-an. Tapi papih terlalu kasar, sampai mamih kesakitan dan susah jalan gitu.. *bdsm kan emang kasar ya*

Maaf nggak ada cuplikan adegan BDSM an. Nggak tega kalo liat Mamih dikasarin.

Papih itu modus ya. Alesan mau nyembuhin. Eh malah 'nganu' lagi. Kasian kan mamih Baek nya.

Oh ya, itu mereka lupa lupa kunci pintu ya.. sampe Chanhyun nggak sengaja ngeliat. Hahahaha

.

Jangan lupa review ya..

Terimakasih banyak. Saranghaeyo.

(Tolong baca juga fanfic yang EX'ACT VIRUS juga ya. Cek my list story juseyo ^^)