Naruto mengamati dengan teliti suasana di sekitarnya. Langit malam yang terpampang luas serta desauan angin yang menerpa. Naruto sangat menyukai suasana tenang yang diiringi dengan suara deburan ombak.
"Jadi?" tuntut suara baritone menyadarkan Naruto.
Naruto mengembalikan fokusnya pada pemuda di depannya. Pemuda dengan setelan jas di pinggir pantai, membuat sang Uzumaki tersenyum kecil.
"Tidak ada yang lucu." tegas Sasuke, si pemuda pemuda raven dengan setelan jas.
Naruto membersihkan kerongkongannya yang mendadak kering. Menahan tawa dan menatap lurus sang dominan. "Baiklah," tanggap Naruto. "Terimakasih untuk kejutannya, seperti biasa ini annyversary yang indah. Kau tau, pantai dan malam benar-benar perpaduan yang menyenangkan." lanjut Naruto dengan sapphire yang mengedar.
Sasuke masih merasa tidak puas dengan tutur kata kekasihnya. Terlihat dari sorot matanya yang menuntut.
Naruto menghela nafas. "Kuenya juga manis, cake jeruk memang enak. Em, aku tidak harus berpura-pura memuji tomatmu -kan?" cengir Naruto, disusul dengan tingkah canggung.
Kembali, Naruto menghela nafas berat. "Jawabanku takkan berubah, Suke. Aku tidak mau menikah denganmu."
Sasuke mengepalkan genggaman tangan dengan rahang yang mengeras.
"Tidak sekarang maksudku." lanjut Naruto cepat menyadari raut Sasuke.
"Kau tahu," kembali Naruto melanjutkan sebelum Sasuke bertanya. "Kau sudah menolakku sebelumnya, aku hanya ingin pernikahan yang unik. 10-07-07 atau 10-07-10 itu sungguh manis. Dan kau menolak lamaranku. Jadi skrg aku mau menikah di tahun 3007, kau harus sabar menunggu."
"Demi Tuhan, saat itu kita masih anak ingusan. Aku belum bisa memenuhimu. Dan, apa kau gila? 3007 pasti kita sudah menjadi abu." kesal Sasuke.
"Kalau begitu, biar abu kita saja yang menikah." acuh Naruto dan berbalik.
"Naruto!" panggil Sasuke dengan intonasi tinggi.
Naruto tersenyum tanla Sasuke sadari.
To: Shikamaru
Pastikan pernikahanku dengan Sasuke menjadi kejutan terindah di ulang tahunnya.
Sent.