Disclaimer : Not my own!
Rate : M
Genre : Romance. Family, Incest etc...
Pair : [ Naruto X Harem ]
Warn : Oc. Ooc. Incest lover, Typooo, And many more,
.
.
.
A/n : untuk Raider-san yang tercita? saya ingin meminta pendapatnya! tentang daftar yang akan saya up
1, My new life! capter 16 arc 2 (i'am alone!)
boy's with his life capter 6 (Secret mission?)
mohon pendapatnya! agar author bisa fokus untuk satu capter dulu! karna sekarang ini author binggung? saat udah nulis My new life! eh malah juga ingin nulis fic yang satunya, dan sekarang terjadi perang batin di diri Author, bahkan sampai sekarang masih terus berlanjut,
jadi mohon pendapatnya ya!
note : September 30 2016, at 19 : 30 pm/am?( terserah anda)
.
.
and happy reading!
.
.
.
06 : 00
.
—At Namikaze Kitchen?!
.
Tak tak tak..
"Mou.. kenapa kita yang memasak! bukanya hari ini giliran, Rias-chan, dan Akeno-chan!" kata Ketus gadis berambut pirang panjang sepungung dan bermata biru laut, anak kedua dari Naruto, Namikaze Gabriel,
"kau tak senang Gabriel-nee? ahh.. tapi aku senang! karna bisa memasakkan Tou-chan makananan ahh... Tou-chan Daisuki~, aku akan membuatkanya Ramen special dari ku ahh... Tou-chan!" kata Gadis berambut coklat tergerai sambil memeluk tubuhnya dan membayangkan Tentang Tou-chanya tercinta.
"Kyaaa.. " teriak Gaje Asuna sambil pipinya bersemu merah, entah apa yang ia hayalkan saat ini?
Tak.. tak.. Tak! Brak!
"Heh, akulah yang akan memasakkan Ramen untuk Tou-chan, jadi kalian mingir saja, Tou-chan milikku!" kini Gadis berambut hitam sebahu dan memakai kacamata, berkata dengan datar dan mulai memotong sayuran di samping kiri Asuna.
"Hei, Sona-chan kau tak bisa melakukan itu! aku yang harus memasakan Ramen untuk Tou-chan" Kata Asuna seraya mengeluarkan percikan listrik berwarna kuning disana,
"Ahh... terserah! yosh. untuk Tou-chan aku juga akan memasakkan Ramen!" gumam Gabriel sambil tersenyum lembut.
"Hei/Hei itu aku yang harus melakukanya!"
Dan perdebatan dimulai.
Yah! memang nampak kacau disana, tapi ini sudah biasa mereka selalu berebut membuat masakan special untuk Tou-chan mereka, bahkan kadang berakhir tak ada makanan karna terlalu sibuk berebut siapa yang memasakkan ramen untuk Naruto.
lol
Tapi mereka tak pernah berselisih bahkan memusuhi satu sama lain, mungkin cuma sebatas cemburu saja, dan seterusnya mereka tak pernah bertengkar,
tak lama setelah mereka bertengkar (berebut) terdengar suara langkah kaki dari arah belakang mereka,
tap.. tap.. tap..
"Ohayou! minna!" sapa suara lelaki di belakang mereka, dan tentu mereka bertiga tau siapa itu.
"Ohayou Tou-chan!" balas mereka bertiga bersamaan dan menghadap kearah Naruto yang notabenya adalah orang tua mereka,
"hahaha... dan kalian nampak senang? memang ada apa ini?!" tanya sekaligus pendapat Naruto pada tiga anak nya, yang tengah sibuk memasak sesuatu,
"Ramen, Asuna membuatkan ramen untuk Tou-chan! apa tou-chan suka?" jawab Asuna sambil bertanya pada Naruto. tentu rona merah menghiasi pipi gadis muda tersebut,
Naruto langsung memasang wajah cerah miliknya saat mendengar kkata ramen, dan ia menjawab pertanyaan Asuna dengan senyum lebar.
"Tentu! Tou-chan sangat suka Ramen! apalagi buatan anak Tou-chan yang cantik ini! pasti sangat enak!" balas Naruto sambil mengelus pucuk kepala Asuna dari belakang,
tak ayal apa yang saat ini Naruto lakukan membuat gadis bersurai coklat panjang tersebut merona merah di kedua pipinya.
dan ia merasa menang dari Gabriel dan Sona yang ada di samping kiri dan kananya.
"A-arigatou!" balas Gugup Asuna sambil terus menunduk dan mengaduk ramen buatanya,
Sedangkan dua gadis yang merasa di kacangin, langsung mengambil langkah! tentu mereka berdua tak mau kalah dari Asuna.
"T-tou-chan! aku juga membuat Ramen! nanti Tou-chan coba ya! pasti enak!" kata Gabriel lembut sambil agak merona saat meghadap Naruto,
"Hounto? jaa.. kalau begitu nanti Tou-chan coba juga punya Gabriel-chan! apa enak atau tidak!" jawab Naruto sambil tersenyum lembut dan menatap anaknya yang berambut (berwarna) sama dengan miliknya, pirang!,
"u-um!" gumam Gabriel senang dan kembali berkutat dengan Ramen buatanya tersebut,
"Dan Sona-chan! kau memasak apa?" tanya halus Naruto sambil mendekati Sona,
Disisi lain gadis yang ditanya Naruto hanya diam, Namun hatinya tidak, ia gugup saat Naruto mendekatinya dan mengelus kepalanya pelan.
"Ra-Ramen! Aku membuat Ramen untuk Tou-chan!" jawab Sona sambil membuang muka ke arah kirinya dan membuat Naruto agak terkikik akan tingkah Malu atau Tsudere muilik Sona,
"Sokka! dan dimana Rias dan Akeno-chan! Ne Sona?!" tanya Naruto sambil melepas elusanya pada kepala Sona dan melihat sekitar, dan tak menemukan Rias dan Akeno disana,
"Mereka sedang membeli persediaan makan untuk besok Tou-chan!" balas Sona dengan nada kesukaanya Datar,
"Heee... sepagi ini?! "
"Iya mereka bilang supaya besok tak usah berbelanja lagi!" kini Asuna lah yang membalas ucapan Naruto.
"hmmm... yasudah! dan Serafal?"
"dia ada di kamar! mungkin baru bangun!" balas Asuna seraya menunjuk arah kamar Serafal.
"baiklah, dan Tou-chan akan mandi dulu! jaa... " dan Naruto pun mulai berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.
Tapi sebelum ia pergi ia berteriak riang,
"Aku harap Ramen buatan kalian Enak! Gabrel, Sona dan Asuna! hiii... " teriak Naruto sambil mengacungkan jempolnya dan menghadap kepada Tiga putri manisnya tsrsebut.
Blushh.. brush!
Tepat sasaran.
apa yang Naruto lakukan membuat tiga gadis tetsebut merona dan ada yang sampai mengeluarkan sedikit darah dari hidungya saat melihat senyum milik Naruto, apa lagi tubuh bagian atas Naruto yang sis pack? uh.. sexsi sekali! batin Tiga gadis tersebut merona.
Sedangkan Naruto, ia malah agak bingung kenapa mereka merona, dan ia melihat bagian tubuhnya,
'emm.. setengah polos, apa masalahnya!' batin Naruto cuek melihat baju bagian atasnya yang sudah ia tangalkan saat mengambil handuk tadi,
"Ah biarlah!" gumam Naruto watados dan pergi ke dalam kamar mandi,
'uhh.. Tou-chan, kau sangat gagah' batin Gabriel sambil membayang kan tubuh sis pack milik Tou-chanya tersebut.
'Tu-tubuh Tou-chan sangat gagah! aku sangat suka itu' batin Sona merona dan tangan kananya membetulkan letak kacamatabya perlahan.
'Kyaaaa... Tou-chan kakoi? aku harus mendapatkan hati Tou-chan!' Dan ini adalah batin dari gadis berambut coklat panjang sambil kedua tanganya terkepal kuat di depan dandanya, tak lupa wajah yang sudah merona disana.
Setelah mereka bertiga selesai dengan pikiranya mereka melanjutkan acara memasaknya.
,
—Skipp time at Eating Room!
,
"Waaa.. Sugoi! Ramen buatan kalian enak! Tou-chan suka!" teriak kepa keluarga disana sambil memegangi bagian perutnya dan memberi senyum simpul di wajah tampanya,
"A-arigatou!" balas tiga gadis yang menjadi subjeck pernyataan dari Naruto barusan.
"Huft.. biasa saja! aku pasti bisa membuat Ramen yang lebih enak Nanti!" sekarang yang terdengar ialah suara dengan nada agak ngambek disana.
"coba saja! pasti Tou-chan tak menyukainya!" balas Asuna dengan nada mengejek.
"Gez.. " Akeno hanya membuang mukanyavke arah samping dan cemberut.
Naruto yang melihat interaksi dua putrinya hanya memasang wajah bahagia, entah kini ia lebih sering tersenyum saat melihat keluarga kecilnya ini, apa karna kejadian itu, membuat ia sudah tak lagi memikirkan mantan istrinya itu, dan ia hanya tersenyum ketika seklebat bayangan mantan istrinya muncul, ia melihat samping kananya tempat biasa Hinata duduk dan memakan sarapanya bersama.
Lagi-lagi ia tersenyum kecut kala ingatan itu kembali terlintas di kepalanya.
Namun saat ini berbeda, tempat duduk tersebut berganti kepemilikan, saat ini yang selalu menempati tempat duduk di samping kananya ialah anak pertamanya, Namikaze Serafal.
Ia sedikit mengulum senyum saat Serafal balik menatapnya dan tersenyum pada dirinya.
dan ia juga tak lupa apa yang ia dan Hinata dulu sering lakukan! Namun kini ia cuma bisa mengepallkan tangan Kirinya ,
Sret!
namun hal yang tak terduga terjadi!, Serafal menyusupkan tangan kananya pada tangan kiri milik Tou-chanya dan tersenyum,
Naruto agak terkejut saat merasakan tangan Kirinya ada yang mengengamnya, dan ia kembali menoleh ke arah Kananya, dan ia menemukan Serafal yang tersenyum padanya,
mau tak mau Naruto juga ikut tersenyum saat melihat senyum serafal, dan Naruto tau, Serafal melakukan hal ini, hal yang biasa ibunya 'Hinata' lakukan saat mereka makan pagi.
Dan Naruto juga tau apa yang Seafal lakukan adalah ingin membuat ia manpu melupakan Hinata dan kembali seperti dulu, tidak terus terbayang-bayangi masa lalu.
Naruto yang sudah tau maksud Serafal pun membalas gengaman Serafal dan memberikan Senyum yang mengisyaratkan kata 'Terima kasih',
dan Serafal juga membalas senyum milik Naruto.
Kemusdian Naruto melanjutkan makan dengan nikmat tak lupa tangan kirinya yang masih setia mengengan erat lengan milik putri pertamanya tersebut, untung ia melakukan hal itu di bawah menja, jika tidak, pasti yang lainya juga berebut ingin melakukan apa yang Serafal lakukan..
Sedangkan Serafal yang sudah selesai makan hanya tertawa kecil saat ia kembali melihat debat membuat Ramen Untuk Tou-chanya besok, ia juga terus membiarkan Tou-chanya mengengam tangan kanan miliknya,
,
07 : 30
,
"Jaa... Tou-chan pergi berkerja ya!" teriak Naruto sambil berlari menuju bus umum dan melambaikan tangan pada ke6 anaknya tersebut saat sudah ada di depan bus tersebut,
"Jaaa... " teriak ke6 nya sambil tersenyum senang saat melihat Tou-chanya bahagia hari ini.
"Nah! ayo kita berangkat!" perintah Serafal pada ke enam adiknya,
"Haiii!" balas halus semuanya,
kemudian mereka melanjutkan berjalan menuju Sma Konoha, yah! untuk hari ini mereka tak seperti biasanya yang berpisah di depan gerbang sekolah seperti biasanya, karna Naruto harus berangkat cepat ke kantor karna memiliki agenda bersama atasanya Uchiha Sasuke,
dan Kita tinggalkan para gadis beralih ke Sisi pria,
Saat ini kita sudah bersama pemeran utama kita, Namikaze Naruto,
Saat ini ia sudah sampai di depan kantor milik Uchiha Sasuke, yang notabenya adalah Bosnya sekaligus teman sedari kecil dirinya.
"Ohayou Naruto-nii!"
Belum sempat Naruto masuk ia sudah di kejutkan oleh teriakan Halus dari arah depanya,
ia kemudian berlari kecil dan berkata.
"Ohayou Sarada-chan!" sapa Naruto sambil tersenyum dan menaruh tas kerjanya di pundakk bagian kananya.
Blush!
"O-ohayou! " balas Sarada seperti biasanya! ia selalu gugup saat melihat senyum milik Naruto yang begitu menawan,
"Hehehe... Sarada-chan mana Tou-san mu? aku tak melihatnya bi- " ada apa kau mencariku Dobe!" belum selesai bertanya, pertanyaanya sudah terpotong oleh suara datar dari belakangnya, dan ia tau nada milik siapa ini,
"DasarTeme! aku sudah mau memangilmu 'Tou-san' di depan Sarada, dan kau malah membuatku jengkel! dasar Teme kampret!" ucap ketus Naruto sambil menyilanhkan kedua tanganya di depan dadanya dan memansang bibir manyun.
"Dasar Do- khiii.. " Saat Sasuke hendak menjawab, ia malah melihat hal yang tak terduga, putri pertamanya kini tengah melotot ke arahnya sambil mengeluarkan aura hitam pekat, sangat mirip ibunya.
"Hm.. kau tadi mau berkata apa teme?!" tanya Sasuke penasaran pada Kata sasuke yang terpotong tadi,
"i-iya.. tadi aku lupa harus mengambil hp ku yang tertingal di mobil, dan sekarang aku akan nengambil nya j-jaa... " dan Sasukepun lari terbirit-birit sambil bergumam,
"Ia mirip ibunya, menakutkan" gumam Sasuke sambil mengingat Sakura yang marah-marah saat Smp dulu!, memang buah tak jauh dari pohonya pikir Sasuke merana,
baik kita kembali pada Naruto, dan biarkan Sasuke merana disko disana?
"Eh? kenapa dengan Sasuke! ah sudahla, dan Sarada-chan. apa kau tak Sekolah? ini sudah jam 07 : 50 lo!" tanya sekaligus pendapat Naruto.
"Emm.. aku Sekolah kok! t-tapi hari ini aku inggin Naruto-nii yang mengantarku, boleh?!" tanya Sekaligus pinta gadis berambut hitam panhang tersebut sambil merona dan sikap garangnya yang tadi hilang entah kemana,
"Umm? apa Sakura-chan tak mengantarmu?"
"Itu dia kaa-san!" tunjuk Sarada pada sosok Sakura yang berjalan ke arahnya, yang sekaligus menjadi jawaban untuk Naruto.
"hm.. ada apa Sara-chan?" tanya Sakura yang sampai di samping Sarada,
"Tidak! aku hanya ingin Natuto-nii mengantarku ke sekolah, apa boleh Kaa-san?" pinta Sarada pada Sakura,
Sakura sedikit memijit pelipisnya mengenai obsedi anaknya ini,
Sakura tau, sangat tau malahan bahwa anaknya ini menaruh hati pada Naruto yang notabenya orang yang harus ia pangil paman tapi ia terus memangilnya dengan embel-embel -nii,
Akhirnya Sakura menghela nafas dan tersenyum,
"Apa beleh buat! Naruto antar Sarada kesekolahnya!"
"heeee... "
"Yeiiiiii... "
"Tidakkkkkkkkk" dan yang terakhir adalah milik Sasuke,
,
,
And end!
bagaimana?
bagus?
jelek?
membosankan?
ato mainstream?
ah! maaf, munkin karna efek kemalasan menyerang saya,
cih dasar peyakit malas menular padaku, pergi sana!?
,
dan maaf jika terlalu pendek!
untuk capter ini mungkin banyak yang janggal! misal :
1, apa yang terjadi setelah Naruto dan Serafal melakukan itu!
2, bagaimana bisa Sarada menyukai Naruto!
dll...
Mungkin capter depan akan saya jelaskan! + ada adegan mesum, #pasang muka gila? plak!
Over all maaf jika jelek!
dan mohon pendapatnya ya minna!
Oh Reviewnya juga ya!
Devil hunter x log out
See.. yaaa...