Naruto: Legends Of Fallen Angel

Ch.04

.

N/B: Halooo semua dah lama nggak update fic ini jadi mohon maaf jika fic ini kurang sempurna atau banyak typo maupun kesalahan

.

"Bagaimana kondisinya Tsuma" tanya Naruto sambil membawa sebuah air hangat untuk Mia, ya sudah beberapa jam Mia dirawat oleh Raynare untung bagi Naruto jika dia tidak mengatakan bahwa Mia diserang oleh Da-Tenshi mungkin dirinya juga sudah di perban akibat pukulan dari Raynare

"Kondisinya mulai membaik dan kau masih berhutang penjelasan denganku apa yang terjadi pada sahabatmu ini, setelah kucek luka ditubuhnya sangat parah hampir saja tidak tertolong jika tidak ada aku" ucap Raynare meminta penjelasan pada Naruto sambil mengelap luka Mia dengan air hangat

"Kau tau Kokkabiel"

Raynare hanya mengganguk saja, siapa yang tidak tau dengan Da-Tenshi itu bahkan ketiga fraksi sangat mengenalnya akibat ambisinya menciptakan Great War kembali yang bisa memancing fraksi lain turut andil dalam pertarungan dan jangan lupa dia adalah petinggi Malaikat Jatuh yang membuatnya semakin dikenal

"Ya dia hampir saja terbunuh oleh para pengikut Kokkabiel entah kenapa seorang biarawati yang mereka incar membuatnya hampir saja terbunuh oleh pengikut Kokkabiel tapi untung saja aku ada disitu sehingga dapat menolongnya sebelum Da-Tenshi itu membunuhnya" ucap Naruto memberi penjelasan

Naruto sedikit heran dengan pengikut Kokkabiel, dari jumlah semula hingga sekarang jumlah pengikut Kokkabiel terus bertambah entah apa yang dilakukan Kokakbiel hingga membuatnya mempunyai pengikutnya sendiri tapi dugaan Naruto sementara adalah mereka dihasut untuk membalas dendam kepada kedua fraksi terutama fraksi iblis atas kekalahan mereka saat Great War tapi ya sesuai yang dikatakan Naruto itu semua hanyalah dugaan saja

Sedangkan Raynare hanya mengganguk saja, jika memang benar Kokkabiel sedang mengincar Biarawati kemungkinan besar mereka sedang mencoba memancing fraksi Tenshi untuk kembali turut andil dalam Great War sepertinya Kokkabiel mulai menjadi gila hingga ingin melibatkan kembali Fraksi Tenshi untuk turut andil dalam peperangan

Raynare lalu kembali mengecek tubuh Mia untuk melihat apakah ada luka yang belum dia obati Raynare sedikit heran kenapa para pengikut Kokkabiel sangat gila dan sadis hampir diseluruh badan Mia adalah bekas cambukan dan juga senjata tajam lainnya ini menandakan bahwa pengikut Kokkabiel tidak main-main soal Great War

Naruto lalu duduk di sofa hari ini sungguh melelahkan, dikejar oleh fansgirlnya sampai diinterogasi oleh salah satu iblis disini membuatnya asangat lelah terlebih membantu Raynare untuk membersihkan luka Mia membuatnya menjadi sangat lelah sekarang

Sepertinya dia akan tidur disofa saja dirinya tidak mungkin tidur dikamar karena Mia sedang berada di kamarnya dan kalaupun ia tetap nekat bisa-bisa dia dihabisi oleh Raynare yang selalu berpikir tidak-tidak padanya

Dan ini adalah gara-gara mata Raphel sialan ini, dia hanya ingin mengganti ingatan Raynare kenapa sampai dia ingat bahwa dia adalah suaminya tapi tidak apa-apa yang terpenting dia harus beradaptasi saja terlebih dirinya juga merasa nyaman dengan kehadiran Raynare

"Ini selimut" ucap Raynare sambil menyelimuti tubuhnya sekarang, Naruto hanya tersenyum saja entah apa yang harus ia katakan ini pertama kalinya dirinya merasakan seperti ini dalam hidupnya yaitu rasa sayang pada dirinya yang dulu hanya ditunjukkan oleh Gabriel

"Arigatou...Tsuma"

"kau seperti tidak mengenalku saja"

RayNaruKushi...

Hari ini adalah hari libur di Kuoh karena memang ini hari minggu terlihat Naruto sekarang berada di pinggir sungai bersama Azazel

"Rupanya seperti itu" ucap Azazel sambil menghela nafasnya sambil mengingat kata-kata Naruto yang melaporkan penyerangan terhadap salah satu Biarawati yang dilakukan oleh pengikut Kokkabiel

Dirinya ingin sekali menghabisi Kokkabiel, kini kelakuannya sudah keterlaluan apakah Kokkabiel tidak punya otak sehingga menyuruh anak buahnya untuk menghabisi Biarawati dia sedikit khawatir jika farksi Tenshi mengetahui ini, bisa-bisa dirinya yang disalahkan atas apa yang diperbuat Kokkabiel

Dirinya dari dulu selalu memaafkan kelakuan Kokkabiel bahkan saat ia membenntak para mou dirinya amsihbsaja menganggap itu wajar tapi kini berbeda dia sudah menyerang biarawati berarti mengajukan perang pada fraksi Tenshi itu sudah keterlaluan

"jadi apa perintahmu Da-Tenshi baka" ucap Naruto yang kali ini memasang wajah serius dan dingin untuk masalah ini dia yang langsung turun tangan karena memang kelakuan Kokkabiel sudah diluar batas dan juga...dia ingin bermain sedikit melonggarkan otot-ototnya yang dari dulu kaku akibat tidak adanya pertarungan

"Untuk kali ini kita serahkan kepada Vali baru saat dirinya sudah mulai keterlaluan kita akan menghajarnya" ucap Azazel yang menampilkan wajah dingin yang sama saat Great War sedang terjadi pada waktu itu

Naruto hanya menghela nafasnya saja dia pikir dia bisa langsung bersenang-senang tapi ternyata sahabatnya itu hanya ingin menyerahkan tugas itu pada muridnya sepertinya memang Azazel tidak ingin menghebohkan fraksi lain terlebih dahulu atas rencananya itu

"Tcih, terserahmu saja Azazel aku akan pergi dulu keliling kota mencari pekerjaan" ucap Naruto sambil melangkah pergi meninggalkan Azazel sendiri

"Kheh, kupikir kau akan bersenang-senang dirumah atau melakukan 'itu' dengan istrimu" ucap Azazel mengejek Naruto dirinya sudah tau jika gara-gara kekuatan mata Raphel sahabatnya itu sampai mewlpas gelar jomblonya dan menjadi seorang suami tanpa disengaja dalam hatinya dirinya selalu mengejek Naruto walaupun dirinya sedikit iri dengan sahabatnya itu

"Apa kau ingin mati Azazel" tanya Naruto sambil melirik Azazel tajam membuat Azazel sedikit bergidik walaupun Azazel sudah sering melihat tatapan tajam itu tapi kali ini entah kenapa tatapan sahabatnya itu puluhan kali lipat lebih seram dari biasanya

"T-tidak" ucap Azazel gugup melihat wajah Naruto yang sudah menggambarkan kesadisan untuk dirinya

Naruto hanya menatap Azazle sementara lalu dirinya mulai berjalan kembali untuk mencari pekerjaan yang bisa membuatnya selalu sibuk agar tidak selalu memikirkan pertarungan ataupun yang lain yang masih berhubungan dengan pertarungan

RayNaruKushi...

Jalanan Kuoh kali ini sangat ramai maklum hari ini adalah hari libur dimana irang-orang ingin liburan menuju tempat destinasi yang dituju bahkan ada dari mereka yang mengajak keluarganya untuk rekreasi ditaman membuat taman Kuoh saat ini dipadati oleh para keluarga yang melakukan rekreasi berbeda dengan hari biasa dimana hanya sedikit saja yang melakukan aktifitas ditaman mungkin karena kesibukan mereka

Di salah satu orang-orang tersebut terlihat Naruto yang berjalan dengan santai sambi melirik sekelilingnya untuk mencari pekerjaan untuknya

Walaupun memang Naruto benci dengan pekerjaan tapi apa yang harus ia lakukan Raynare tadi pagi mengomel sengit dengannya menyuruhnya untuk mencari pekerjaan, Naruto sudah beberapa kali bilang kepada istrinya itu kalau dia sudah digaji oleh Azazel tapi entah Raynare menolak hal itu istrinya itu mengatakan bahwa dirinya perlu sebuah kegiatan daripada bersantai dirumah saja

Tapi dirinya mau tidak mau harus mencari pekerjaan walaupun memang dirinya lebih memilih untuk membuat teh dan bersantai di teras tapi lebih baik mencari kerja daripada kupingnya panas akibat omelan dari Raynare yang sangat lama dan bisa membuatnya kehilangan moodnya untuk hari ini tapi mungkin ada baiknya dia bekerja

Mungkin dengan bekerja dirinya bisa menghindari pikiran-pikiran mengenai pertarungan yang selalu menghantui dirinya, dirinya mencoba lepas dari hobbynya yang senang akan pertarungan itu karena memang dirinya sudah lelah dengan hal itu walaupun begitu entah kenapa hobbynya tetap ada entah apa yang terjadi

Dirinya lalu melihat kearah Cafe yang ada disampingnya, matanya melirik kearah tulisan yang bertengger di depan kaca yang bertuliskan adanya saru lowongan kerja untuk siapapun yang ingin bekerja disini, sepertinya dirinya akan memilih Cafe ini saja dirinya sudah lelah untuk berjalan kesana-kesini hanya untuk mencari pekerjaan

"Selamat datang di Cafe kami T...! Prince Cold" Naruto hanya menaikkan alisnya heran dengan ucapan dari salah satu staff disana, sepertinya mereka mengenal dirinya apakah mereka juga salah satu dari murid Kuoh Academy mengingat hanya murid Kuoh saja yang mengenal dirinya

"Kau mengenal saya nona?"

"Kyaaa memang ini adalah Naruto-kun" ucap maid yang bertugas sambil menampilkan wajah berbinar-binar menatap Naruto membuatnya semakin yakin kalau semua staff disana adalah murid Dari Kuoh Academy

"Ah apa pesanan mu Naruto-kun" ucap maid dengan semangat karena memang dirinya adalah salah satu dari fansgirl yang menyukai Naruto, dirinya sangat mengagumi sikap Naruto yang sangat cool disekolah bahkan di luar sekolah masih sama saja sikapnya

"Nah, saya hanya ingin melamar kerja" ucap Naruto lembut membuat para staff yang notabennya adalah perempuan semakin berbinar-binar membuat Naruto yang melihatnya sweatdrop tidak disekolah maupun disekolah dirinya masih saja bertemu dengan apa yang namanya fansgirl ini mungkin adalah hari yang panjang untuk dirinya

"Kyaaaa berarti Naruto-kun akan bekerja disini" ucap salah satu staff kegirangan karena adanya Coldest Prince yang akan bekerja disini

Naruto hanya sweatdrop kembali, bukannya dia bersikap dingin hanya untuk menjauhi dirinya ari para manusia tapi kenapa malah sebaliknya, dia bahkan dianggap sebagai seorang pangeran dingin padahal dia sudah yakin jika kelakuannya akan membuat perempuan akan menjauhinya kenapa malah semakin melekat padanya

Naruto hanya menghela nafasnya jujur dia tidak sependapat dengan perkataan dari Azazel sahabatnya yang menggangap perempuan adalah karya seni tertinggi tapi bagi Naruto perempuan sosok yang sangat merepotkan menurutnya terlebih yang ada dirumahnya saat ini

"Jafi Naruto-kun bisa memasak" ucap maid itu dengan pandangan tertarik

Naruto hanya mengganguk saja untuk masalah masak memasak dirinya sih yang paling jago karena memang sebelum adanya Raynare dia hidup sendiri sehingga dia harus bisa memasak minimal memasak telur bagi dirinya, sebenarnya sih dia bisa saja membeli makanan di restoran pada saat itu tapi entah kenapa dia ingin sedikit menghemat keuangannya

"Baiklah Naruto-kun sekarang kau sudah menjadi dari bagian dari kita"

"kyaaa akhirnya mimpi kita terwujud"

"Bekerja dengan seeorang pangeran! Kyaaa"

"eh"

Naruto hanya memandang bingung saja apakah semudah itu ia diterima?, jujur dirinya merasa harusnya dilakukan uji coba untuk menjadi koki di Cafe tapi ya sudahlah yang terpenting dirinya sudah mendapat pekerjaan jadi dirinya tidak perlu mendengar celotehan dari Raynare

'Akhirnya aku mendapat kerja juga...terima kasih Kami-sama' batin Naruto bersyukur akhirnya dirinya tidak perlu mendengar omelan-omelan dari Raynare lagi

"baiklah kapan aku dapat bekerja" ucap Naruto semangat, dirinya kali ini bisa pulang sore jadi dirinya tidak perlu lama mendengar ocehan dari Raynare lagi yess

"kamu bisa bekerja sekarang" Naruto hanya mengganguk semangat sepertinya dirinya akan membuat pesan positif bagi paar staff Cafe

RayNaruKushi...

"Akhirnya selesai juga" ucap Naruto sambil mengelap keringatnya, pelanggan kali ini sangat banyak bahkan saking banyaknya dia bahkan harus ekstra tangan untuk menggoreng makanan pesanan pelanggan entah kenapa para staff disini mengatakan padanya bahwa makanan yang ia buat sangat enak dan membuat para pelanggan mulai berdatangan

Padahal dirinya hanya mencampurkan sedikit bumbu pada makanannya tapi entah kenaap responnya hampir sebanyak ini padahal dirinya hanya membuatnya sesuai resep yang ada dibuku resep tapi entah kenapa bisa menjadi seperti ini

Tapi mungkin karena masakannya yang terlalu hebat sehingga sangat cocok di lidah yang terpenting dia sukses dalam pertama kali kerja

"Ah, Pelanggan kali ini banyak juga Natuto-san, padahal sebelum au datang lelanghan disini terkesan sedikit dibandingkan hari ini, kau benar-benar hebat dalam memasak Naruto-san" ucap salah satu koki yang membantunya tadi , Naruto hanya mengganguk saja membenarkan perkataan dari koki itu sepertinya da bagaikan sebuah liontin keberuntungan disini

Kuro Renji itu nama koki itu, Renji dari dulu tidak pernah melihat panggang sebanyak ini dalam Cafe ini bahkan biasanya dia mendapat waktu luang untuk beristirahat tapi berbeda dengan hari ini bahkan dirinya tidak bisa beristirahat sedikitpun akibat epsanan yang terus datang dari para pelanggan

"kau berlebihan Renji, aku hanya memasak dengan tuntutan resep itu saja" ucap Naruto sambil mencoba untuk tergelak tawa walaupun terlihat sangat aneh memang dirinya berusaha mendapatkan respon positif dari para staff dirinya laku tergelak tawa bersama Renji yang memang juga salah satu koki disini

Dirinya memang sudah pandai memasak apapun dari dulu wajar kalau makanan yang ia hasilkan enak dan lumayan dirinya mendapat uang saat pertama kali kerja

Tak terasa hari sudah menjelang malam Naruto lalu bersiap untuk kembali kerumah dengan cepat yang ia takut nanti Raynare berpikir yang tidak-tidakpadannya ditambah lagi dia tadi tidak sempat untuk mengabari kalau dia sudah bekerja

Saat keluar dari restoran udara malam mulai menampar kulitnya, hari ini dia luar kalau malam ini adalah hari pertama salju akan turun jadi pantas jika udara menjadi dingin seperti ini, dirinya ingin cepat-cepat pulang lalu menikmati sebuah teh hangat yang sangat nyaman diminum di malam hari seperti ini

Tanpa sengaja saat Naruto berjalan dirinya melihat Rias dengan Peeragenya sedang emnciba menghabisi seorang Stray Devil, "Hmm aku ingin tau bagaimana si crimson itu melakukan tugasnya" gumam Naruto pelan sambil masuk ke pabrik yang sudah tidak digunakan kembali itu

Sedangkan disisi lain terlihat para peerage Rias sedang bertempur habis-habisan melawan puluhan orc yang dari tadi hanya bisa mereka habisi dengan lambat

"tcih, sampai kapan kita akan begini" umpat Rias sambil mengeluarkan power of destruction miliknya untuk membunuh orc yang hampir mendekatinya, hampir setengah jam lamanya mereka belum bisa mengalahkan orc orc yang membangkang dari tuannya itu

Trannk Trannk

Terlihat juga Kiba salah satu peerage Rias dengan bidak kuda dari tadi juga sudah beberapa kali mengeluarkan pedangnya tapi entah kenapa kulit orc sangat keras sehingga senjata tajam seperti pedang tidak bisa melukai bahkan untuk menggores saja tidak bisa

"Boucho kalau kita begini terus kita bisa kalah, seharusnya kita kembali saja menuju markas biarkan para iblis lain yang menghancurkan para mahkluk-mahkluk ini" ucap Kiba sambil terus berusaha untuk melukai para irc dengan pedangnya berulang kali

"Tidak kita tidak boleh kembali, kita harus menghabisi semua orc disini" uxap Rias, entah kenapa heiress clan Gremory begitu arogan dan percaya diri kalau mereka akan menang, entah kenapa sifat asli dari iblis mulai keluar dari tubuhnya, entah kenapa dia tidak ingin harga dirinya hilang hanya karena tidak bisa menghabisi Stray Devil seperti orc

Akeno hanya memandang Bouchonya dengan pandangan sulit diartikan selama ini dia menggangap kalau Bouchonya itu tidak arogan dan sombong tapi kenyataannya sungguh berbeda sekarang, Bouchonya kali ini bagaikan membuat mereka untuk melakukan misi bunuh diri untuk membunuh orc saja

Jika memang Bouchonya itu berpikir lebih jauh, Bochounya mungkin bisa memanggil kakaknya yang notabemnya adalah seorang mou yang menguasai Underworld tapi entah kenapa sahabat masa kecilnya itu begitu arogan dan percaya diri kalau mereka akan menang melawan orc tanpa adanya bantuan dari iblis lain maupun mou

Pandangan Akeno mulai melihat kearah Kiba, Koneko dan Issei yang sudah terlihat kelelahan untuk menyerang orc-orc yang tidak bisa dilukai, ini sama saja tidak akan berguna kulit orc sangatlah keras dan mustahil untuk dilukai oleh benda-benda tajam ataupun kekuatan Youkai rendah, mereka butuh iblis High Class untuk membantu mereka mengalahkan orc-orc yang dari tadi belum satupun yang mati

"Bochou...Hosh...hosh kini kita harus kembali Bochou" ucap Issei yang mulai menyerah dengan usaha sia-sia ini dirinya sudah beberapa kali melakukan pukulan dengan sacred gearnya tapi dia sama sekali tidak membuat orc itu terluka hanya sedikit mementalnya sejauh beberapa sentimeter dari dirinya

"issei benar Bochou, waktunya kita kembali" ucap Kiba yang sudah kelelahan akibat sering menggunakan sacred gearnya dari tadi dia sudah beberapa kali menciptakan pedang untuk menyerang orc itu tapi tidak ada yang bisa menggores kulit orc dari semua pedang yang ia buat dirinya mulai yakin jika yang bisa menggores kulit orc hanyalah pedang suci saja atau pedang yang jauh lebih keras dan lebih tajam dari pedang biasa

Duakkh Duakkh

"Kiba-kun benar Bochou" ujar Koneko yang mulai berbicara tentang situasi mereka saat ini yang sudah sangat terjepit dan tidak punya tenaga untuk melakukan serangan kembali

Akeno hanya mengganguk saja menimpali ucapan-ucapan Issei, Koneko dan Kiba, dirinya juga sudah lelah akibat melakukan serangan dengan petirnya, ini sama saja hanya buang-buang energi mereka hanya dengan sesuatu yang tidak berguna

"Kita tidak akan mundur ki-" Crassh Crassh

Belum sempat Rias menyelesaikan perkataannya dikagetkan oleh sebuah Light Spear yang muncul tiba-tiba lalu membunuh dua orc sekaligus

"Yard yare, ternyata ini sifat Rias sebenarnya yah" ucap sosok Naruto yang sedang bertengger di atap jendela pabrik yang sedari tadi mengamati pertarungan antara Peerage Rias Dengan para Orc, Naruto hanya mendengus saja selama menonton pertarungan ini sifat Rias sama dengan sifat kakaknya yang rakus akan kekuatan dan sangat arogan

Sifat itulah yang membuatnya hampir saja kurang mood u tuk menyelamatkan mereka tapi karena adanya Akeno di Peerage Rias mau tidak mau Naruto harus membantu mereka karena dirinya sudah janji pada Baraqiel untuk melindungi anaknya itu walaupun Akeno membenci ayahnya itu

"Kau!" geram Rias sambil menatap tajam Naruto yang masih saja duduk manis sambil menciptakan Light Spear yang sudah siap menembus para orc itu

Naruto hanya diam saja dirinya laku meloncat dari atap jendela dengan pedang Exaliburn yang ada ditangannya, dia dapat pedang itu atas pemberian dari Michael dahulu dan baru kali ini dia mengeluarkannya, pedang yang katanya lebih kuat daripada Exaliburn asli dan konon dibuat oleh jiwa jiwa malaikat yang ada didalamnya membuat pedang ini begitu memancarkan energi suci dari pedangnya itu

Crassh Crassh

Dengan begitu cepat Naruto kemudian memutarkan pedangnya hingga membuat kelima Orc yang ada di dekatnya terkena serangan itu dan mereka langsung mati tidak seperti pedang biasa yang tidak bisa melukai bahkan untuk menggores saja tidak bisa

Para peerage Rias hanya memandang takjub Naruto yang bisa menghancurkan para orc dengan sekali tebas saja walaupun mereka sedikit risih dengan aura suci dari pedang itu tapi entah kenapa aura suci itu tidak membakar mereka

"Grrrr sialan kau, akan kubunuh dasar Da-Tenshi Sialan!" Naruto hanya memandang datar Orc itu tanpa menjawab perkataan Orc itu, hal itu tidak terlalu penting karena memang membalas perkataan Orc itu hanya akan membuat situasi menjadi lebih rumit

Naruto lalu melesat kearah kelima Orc yang tersisa, dengan sekejab semua Orc itu mati karena serangan Naruto yang begitu cepat

'Cepat' batin para peerage Naruto

"tcih, kami tidak perlu bantuanmu cukup kami saja yang menghabisi mereka, kau tidak perlu ikut campur dengan hal ini Naruto" ucap Rias bersikap arogan layaknya dia bisa mengatasi paraorc itu sendiri

Naruto hanya menatap sekilas Rias, kalau boleh jujur dia sedikit jengkel dengan sikap Rias kali ini, tcih jika dia tidak menolongnya mungkin saja Rias dan Peeragenya bisa mati ditangan para orc, dari tadi Naruto tidak memiliki niat untuk menolong Rias tapi karena Akeno adalah peerage Rias dua harus Melakukan hal itu dan itu hanya untuk Akeno saja

"omonganmu seakan kau sudah kuat saja, tapi bagiku kau tidak ada apa-apanya denganku bahkan jika aku kau aku tidak akan menolongmu tapi karena ada sesuatu yang spesial di peeragemu mau tidak mau aku harus menolong kalian" ucap Naruto datar

Hening Rias hanya mendecih saja mendengarnya dirinya sekan menjadi seorang anak kecil yang sedang dinasehati oleh sosok yang lebih tua darinya

"Tunggu"

Langkah Naruto terhenti saat Kiba memanggilnya,dirinya lalu menatap pemilik Sacred Gear Sword if Born utu, nampak wajah Kiba melirik tajam kearah pedang yang ia bawa

"Bolehkah aku menghancurkan pedang itu" ucap Kiba datar kearah Naruto

Kini suasana kembali hening Naruto dan Kiba sama-sama menatap datar satu sama lain, Naruto tidak tau apa yang terjadi dengan Kiba setelah melihat pedang Exaliburn miliknya apakah ada sesuatu yang terjadi pada Kiba dan Exaliburn, matanya dari tadi hanya memandang pedang Exaliburn yang ia bawa dengan pandangan benci

"Jika kau menghancurkan pedang ini, maka kau sama saja menghancurkan puluhan Tenshi yang ada di pedang Jni" uap Naruto datar sedangkan Peerage Rias hanya bingung dengan perkataan dari Naruto itu

"Pedang ini dibuat dengan jiwa-jiwa Tenshi yang melekat dalam pedang ini dan itu membuat pedang ini sangat kuat dan aura sucinya melebihi Exaliburn asli itu sendiri hanay dua pedang yang mampu menandinginya yaitu Kusanagi No Tsurigi milik bangsa Youkai dan Masamune yang belum diketahui keberadaannya" Ucap Naruto menjelaskan tentang pedangnya itu

"dan sangat jelas, jika kau ingin menghancurkan pedang ini maka kau sudah akan berurusan dengan fraksi Da-Tenshi dan Tenshi karena memang pedang ini tidak boleh dihancurkan dengan alasan yang tidak jelas, hadi urungkan niatmu saja untuk menghancurkan pedang ini" Ucap Naruto sambil berjalan lalu hilang dalam kegelapan malam

Kini hanya tinggal Peetage Rias yang tersisa dengan tubuh-tubuh orc yang hampir menghilang, Rias hanya mendecih saja Naruto benar-benar merendahkan harga dirinya seharusnya dia yang menghabisi para orc itu bukan Naruto!

"Tcih kita kembali ke Kuoh Academy" ucap Rias kesal sambil menciptakan lingkaran sihir laku menghilang bersama para peeragenya

.

.

TBC

.

.

Akhirnya Chapter ini selesai juga dan wow gw update 2 fic minggu ini

Dan nggak terasa fic ini hiatus hampir setahun jadi maafin gw

Dan disini Rias dan Sirzech itu dark

Oh ya Legwndary Squad Update nih baca ya!

Next Chapter: Rencana yang tiba-tiba

Next Update: Sitri Stronger Chap 09