My Classmate

ChanBaek

T

Yaoi/BoyxBoy

Warn: OOC, typos, tdk sesuai EYD, gaje, abal, garing, dll..

Don't Like Don't Read

.

.

.

.

.

.


Namanya adalah Byun Baekhyun, anak tengah dari keluarga Byun. Lelaki ini memiliki tubuh yang ideal namun sedikit kecil untuk ukuran lelaki. Selain itu, bentuk wajahnya mulus dan manis dengan bentuk runcing dibagian bawahnya, Baekhyun juga memiliki mata yang sipit makanya dia sering menggunakan eyeliner, hidung mungil yang mancung, dan bibir merah tipis yang sungguh menggoda. Jangan heran, kalau ada banyak perempuan atau bahkan lelaki yang tertarik padanya.

Baekhyun ini termasuk lelaki yang cukup ramah walaupun dia sedikit cuek terhadap sekitarnya, tapi bukan berarti dia tidak peduli. Baekhyun bahkan mempunyai teman yang lumayan banyak disekolahnya. Jangan lupakan ketiga sahabatnya yang senantiasa menemani Baekhyun sejak dia kelas satu.

Kehidupan Baekhyun nyaris sempurna. Mempunyai keluarga yang lengkap, sahabat yang menyayanginya dan punya banyak teman.

Simpel saja, yang Baekhyun butuhkan hanya ketenangan, berusaha agar dia tidak terkena masalah dan menjalani masa SMA nya dengan lancar dan menyenangkan seperti para siswa pada umumnya.

Sayangnya..apa yang ada dibayangan Baekhyun tidak sesuai dengan kenyataannya.

Bagi sebagian orang masa SMA itu adalah masa-masa yang paling menyenangkan dan penuh warna. Tapi tidak bagi Baekhyun, terutama setelah dia didekati oleh orang itu!

Yah, nyatanya kehidupan Baekhyun tidak setenang kelihatannya. Semua ini hanya karena satu masalah, satu orang dan sialnya lagi Baekhyun satu kelas dengan orang yang membuatnya mendapat masalah itu. Benar, orang itu sungguh mengganggu Beakhyun, tepatnya sejak dia berada dikelas dua. Kehidupan Baekhyun yang mulanya berjalan mulus-mulus saja, kini malah penuh dengan emosi karena orang itu suka sekali menganggu Baekhyun dan juga..ini sedikit memalukan untuk Baekhyun.. Kenapa? Karena orang itu menyukai Baekhyun! Dan lagi dia melakukan pendekatan terang-terangan dengan Baekhyun bahkan dihadapan seluruh murid disekolahnya. Siapa yang tidak malu coba? Apa lagi Baekhyun tidak menyukai orang itu. Ehm, mungkin belum. Kita lihat saja nanti..

Baekhyun itu memang suka mengganggu orang, tapi..kalau dia sendiri yang diganggu tentu saja dia merasa tidak nyaman.

Selamat tinggal kehidupan SMA yang menenangkan..dan selamat datang kehidupan SMA yang penuh dengan emosi~

.

.

.

"Eomma, appa, aku sudah selesai" Baekhyun meletakkan sumpitnya lalu segera memakai ranselnya.

"Baek, tidak berangkat dengan Baekboom hyung?" Tanya eommanya. "Tidak eomma, aku jalan kaki saja. Luhan sudah menunggu diluar"

Eomma Baekhyun mengangguk.

"Tae~ hyung pergi dulu ya? Kau berangkat saja dengan Baekboom hyung" Baekhyun mengacak surai adiknya itu sambil tertawa gemas. Mengakibatlan anak itu membulatkan pipinya yang memang sudah chubby.

"Hyung, berhenti mengacak rambutku! Aku bukan anak kecil lagi. Lagipula aku memang berangkat dengan Baekboom hyung, aku tidak mau jalan kaki sepertimu!" Ucapnya dengan kesal namun terlihat sangat manis. Ketiga orang diruangan itu pun tertawa melihat tingkah lelaki termuda dikeluarga mereka itu.

Baekhyun memang sering berjalan kaki kesekolahnya karena cukup dekat dari rumah mereka. Berbeda dengan sekolah Taehyung yang sedikit jauh dari rumah mereka, makanya dia sering diantar.

"Baiklah, baiklah..aku berangkat dulu"

"Baek, hati-hati" Ucap Baekboom.

"Iya hyung~"

.

.

.

"Luhan hyung!"

Seorang lelaki dengan wajah yang sangat sangat cantik menoleh kearah Baekhyun yang berlari kearahnya sambil tersenyum manis. "Baekhyun" Sapanya.

"Hyung sudah lama?"

"Tidak, tidak..aku juga baru sampai haha..ayo Baek kita Berangkat sekarang" Luhan langsung menarik lengan Baekhyun dengan semangat, membawanya berjalan beriringan. Baekhyun pasrah mengikuti.

Nah, ini adalah Xi Luhan. Yang paling tua diantara Baekhyun dan kedua sahabatnya. Yang paling tua tapi yang paling tidak dewasa. Disamping wajahnya yang sangat cantik itu, Luhan adalah seseorang yang pecicilan dan sedikit heboh dan bodoh, yahh..sebelas duabelas lah dengan Baekhyun. Menyatakan dengan keras bahwa dirinya adalah seorang lelaki MANLY! Kalau perlu kata manlynya dibold dan italic ya untuk memperjelas. Tidak suka disebut cantik walaupun fakta mengatakan sebaliknya. Punya pacar yang sekelas dengannya tapi lebih muda dari dia sendiri. Luhan ini adalah yang paling dekat dengan Baekhyun.

.

.

"Hei, kalian berdua lama sekali kami sudah menunggi dari tadi!" Teriak seseorang.

Baekhyun dan Luhan mempercepat langkah mereka menghampiri kedua orang yang ternyata menunggu merema didepan gerbang itu dengan senyum tak bersalah.

"Kau ini..seperti tidak tahu saja, kami kan kesekolah berjalan kaki" Ucap Baekhyun sambil tertawa.

"Eh, benar juga ya..ehehe" Ucap lelaki itu seakan baru tersadar.

Luhan dan Baekhyun menepuk dahi mereka serentak.

Lelaki yang tadi meneriaki Baekhyun dan Luhan itu namanya adalah Zhang Yixing, nama panggilannya adalah Lay, mirip dengan nama sebuah snack kan? Memang. Sayang Lay sendiri tidak peduli atau memang dia tidak tahu? Lay mempunyai dimple dipipinya yang membuatnya terlihat manis. Lay ini ini sebenarnya biasa saja, tapi kadang suka bertingkah sedikit aneh, pelupa dan sedikit..polos. Kalau tidak mau disebut bodoh. Point plusnya, Lay ini terkadang bisa bersikap seperti seorang ibu diantara mereka. Dia perhatian dan peduli terhadap ketiga sahabatnya. Kesukaannya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan unicorn. Yang terakhir itu tidaklah penting.

Untuk status..oh, tenang saja dia juga sudah punya pacar. Kim Joonmyun namanya, nama panggilan Suho. Seorang ketua OSIS dan dia dari kalangan orang kaya. Sayangnya mereka tidak satu sekolah, tapi..apalah artinya sebuah jarak jika mereka masih bisa dihubungkan oleh sebuah benda berbentuk persegi panjang dan canggih. Duh, beruntung sekali kan Lay ini mendapatkan Suho yang serba sempurna? Atau memang Suho saja yang sial karena mendapatkan seorang seperti Lay..entahlah.

Tunggu, kenapa penjelasan tentang Lay terasa sangat panjang? Bukankah dia bukan tokoh utama dalam cerita ini? Okay, abaikan saja.

"Kyungsoo, sedang apa? Dari tadi diam saja" Tanya Luhan.

Luhan bertanya pada seorang lelaki paling kecil diantara mereka yang sejak tadi hanya diam disamping Lay. Luhan bodoh, tentu saja dia diam, dia kan lagi membaca novelnya, untuk apa kau bertanya lagi..

Dia namanya Do Kyungsoo, yang termuda diantara mereka. Paling kecil tapi paling pintar diantara mereka. Yang terpolos tapi paling dewasa dan waras diantara mereka. Kyungsoo ini orangnya sedikit pendiam, tapi entah kenapa dia bisa bersahabat dengan ketiga orang yang sangat ribut itu. Untuk status, Kyungsoo ini pernah menjalin hubungan satu kali tapi mereka berakhir putus, setelah itu Kyungsoo tidak pernah berhubungan lagi. Setahu Baekhyun sih seperti itu.

Tenang Kyung, kita senasib, kau tidak sendiri batin Baekhyun sambil cengengesan.

.

.

.

Keempat sahabat itu berjalan dengan beriringan menuju kelas mereka sambil bercanda, minus Kyungsoo yang masih membaca novelnya..tanpa melihat kedepan. Eum, apa kau tidak takut tersandung huh?

Tanpa keempat orang itu sadari, seseorang dari arah belakang berlari menghampiri salah satu dari mereka dengan semangat.

Bruk

Lengan itu sukses mengalung dengan indah dibahu seorang Byun Baekhyun.

"Heii..selamat pagi Baek.." Seseorang itu berbisik tepat didepan telinga Baekhyun yang seketika menampakkan raut wajah horror.

Oh, masa SMA ku yang suram dimulai sudah batin Baekhyun nelangsa.

Baekhyun menoleh dengan kesamping dengan lambat, sialnya malah mendapatkan hadiah kecupan dipipinya yang mulus. Baekhyun seketika menyesal karena menoleh. Bukankah dia sudah tau pasti siapa orang yang berani megganggunya ini? Tapi kenapa dia mau-mau saja menoleh, salah sendiri. Sang pelaku penciuman hanya tertawa.

Tanpa Bekhyun sadari, Luhan sudah menyeret Lay dan Kyungsoo mejauh darinya. "Sttt..ayo kita tinggalkan saja dua orang yang lagi dimabuk cinta itu" Bisik Luhan pada kedua sahabatnya sambil cengengesan.

"Gyah! Apa yang kau lakukan bodoh?!" Baekhyun langsung menjauhi orang itu kemudian menatapnya dengan marah. Tangannya sibuk mengusap pipinya yang habis terkena serangan tadi.

"Baek sayang, alangkah baiknya kalau kau membalas sapaanku tadi" Orang itu tersenyum jail.

"Najis! Tidak sudi, memang kau siapaku hah? Dan lagi kenapa kau menciumku hah?! Jangan pernah lakukan hal seperti itu lagi padaku!"

"Aku? Tentu saja calon pacarmu. Dan alasan aku menciummu tentu saja karena aku menyukaimu"

Baekhyun berlagak muntah. "Katakan itu dalam mimpimu!"

Para murid yang berlalu-lalang dikoridor hanya memutar mata mereka melihat pemandangan yang sudah tidak asing lagi dalam beberapa bulan belakangan.

"Hei, mimpi itu awal dari kenyataan Baek. Kita itu harus punya mimpi untuk mencapai keinginan kita Baekhyun sayang~"

"Aku tidak peduli! Persetan dengam mimpimu, jangan pernah melibatkan aku lagi didalamnya!" Teriak Baekhyun emosi.

"Bagaimana aku tidak melibatkanmu, kalau kau lah awal dari segala mimpiku"

"Shh.." Baekhyun memijit dahinya. "Kau sungguh pengganggu, aku membencimu, berhentilah mengganggu hidupku Park Chanyeol!" Teriak Baekhyun sebelum berlari meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol sendiri hanya tersenyum melihat kepergian Baekhyun. Dia sudah biasa diperlakukan seperti itu oleh Baekhyun. Tak lama setelahnya Chanyeol pun ikut menyusul Baekhyun. Kenapa? Tentu saja karena mereka seklas.

Benar, Park Chanyeol inilah yang menjadi sumber masalah Baekhyun. Yang mengaku-ngaku menyukai Baekhyun. Entah apa yang membuat Baekhyun masih tidak menerimanya, oh, tentu saja nanti Baekhyun akan menjadi milikku, sekarang mungkin belum saatnya batin Chanyeol yakin.

Sebenarnya Chanyeol itu tidak buruk-buruk juga, adanya dia itu sangat tampan. Chanyeol juga lumayan populer dan banyak yang menyukainya. Chanyeol fikir, menaklukkan seorang Baekhyun akan semudah dia menaklukkan mantan-mantannya terdahulu, ternyaya tidak. Baekhyun tidak menyukainya, bahkan mungkin sejak mereka dikelas satu. Karena saat itu, dia dan Baekhyun tidak terlalu dekat bahkan hampir tidak peduli satu-sama lain. Chanyeol sibuk dengan kelompoknya, begitupun Baekhyun yang sibuk dengan kelompoknya juga. Sebenarnya, dulu Chanyeol tidak menyukai Baekhyun sama sekali. Tapi, karena suatu kejadian Chanyeol malah berbalik menyukai Baekhyun. Tepatnya saat mereka baru kenaikan kelas.

.

.

"Hahh..sungguh menganggu" Baekhyun memasuki kelasnya sambil mengelus dada lalu mendudukkan dirinya disebelah Luhan.

"Baekhyun maaf tadi kami meninggalkanmu, Luhan hyung menyeret kami berdua" Ucap Lay, Kyungsoo disampingnya mengangguk mengiyakan. Kebetulan sekali meja mereka berempat berdekatan.

"Sudahlah, tidak apa-apa"

"Baek, apa kalian sudah selesai bermesraan?" Tanya Luhan tersenyum jail. Ah, Luhan ini salah satu pendukung hubungan Chanyeol dan Baekhyun.

"Apanya yang bermesraan, yang ada dia malah menggangguku!"

"Eii..dia itu bukan mengganggumu, tapi dia sedang menunjukkan cintanya kepadamu"

"Aku tidak peduli dan aku tidak menyukainya"

"Baek, kau kejam sekali.." Komentar Lay.

"Tidakkah kau ingin memberinya kesempatan Baek? Kulihat dia cukup serius menyukaimu, dia juga tampan.." Luhan memprovokasi Baekhyun.

"Sekali lagi aku tidak peduli, berhenti membahas orang itu hyung!"

"Baik, baik, aku berhenti. Tidak usah marah okay?"

Baekhyun memilih mengabaikan Luhan. "Hahhh..tidak bisakah sehari saja aku tenang.." Dia menatap awan diluar sana yang bergerak dengan lembut. "Aku tidak tahu apa yang membuat anak itu tiba-tiba menyukaiku, padahal dulu kami tidak dekat.." Gumamnya.

"Cinta itu bisa datang kapan saja dan dalam situasi apapun Baek, tanpa bisa kau cegah.." Sahut Luhan bak seorang motivator. Baekhyun pun terdiam.

.

.

.

Suatu hari, Baekhyun terlambat datang kesekolah, dia bahkan melupakan sarapannya. Salahkan saja Baekboom yang meminta dirinya untuk menemani menonton acara bola ditengah malam, akibatnya dia terlambat bangun. Sesampainya dikelas pun Baekhyun tidak diperbolehkan masuk karena alasan terlambat, dia hanya bisa pasrah menunggu diluar sampai pelajaran selanjutnya.

Entah hari ini hari sial untuk Baekhyun atau tidak. Yang pasti setiap berhubungan dengan Chanyeol itu akan menjadi tersial bagi Baekhyun. Baekhyun menyesal tidak menuruti saran kakaknya yang menyuruhnya untuk tidak usah sekolah saja hari ini karena dia sudah sangat terlambat.

Seperti sekarang ini..

Baekhyun lupa membawa pakaian olahraganya alhasil dia hanya bisa menatap teman-temannya dibawa sana dari jendela kelas. Baekhyun fikir, hanya dia seoranglah yang tidak membawa pakaian olahraga, ternyata tidak. Seseorang tiba-tiba saja memasuki kelas sambil tersenyum lebar kemudian tanpa rasa bersalah mendudukkan diri disamping Baekhyun.

Oh, apakah ada yang lebih sial dari ini? Selain berduan dikelas bersama seseorang yang mengganggumu, apa lagi orang itu duduk disampingmu sambil menatapmu dengan intens.

Baekhyun merasakan pantatnya memanas karena ingin segera pergi dari situ. Sayangnya Chanyeol menghalangi jalan keluarnya dengan sengaja.

"Ck, kenapa kau kemari?"

"Tentu saja karena aku tidak ikut olahraga"

"Bukankah tadi kau membawa pakaian olahraga ya?" Baekhyun menatapnya memicing.

Chanyeol malah tertawa. "Aku sengaja mengatakan kalau aku lupa membawa pakaian olahraga, hanya hanya ingin menemanimu disini. Nanti kau kesepian kalau sendirian Baek"

Baekhyun sekali lagi berdecak. "Sudah pergi saja sana, kau hanya menggangguku saja" Usir Baekhyun.

"Kalau aku tidak mau kau mau apa?" Tantang Chanyeol.

Dasar keras kepala! Batin Baekhyun gemas. Percuma saja jika dia melawan Chanyeol dengan menggunakan kekuatan, Baekhyun sudah kalah telak. Kalau dimarahi pun Chanyeol sudah bebal sepertinya.

"Arghh..menyebalkan. Cukup diam disitu dan jangan ganggu aku kalau kau masih ingin duduk disini!"

"Baiklah, aku mengerti.."

Baekhyun menghela nafas sebelum menatap keluar sambil menopang wajahnya dengan satu tangan.

Beberapa menit berlalu dengan keheningan diantara mereka. Hanya terdengar teriakkan samar murid-murid yang berada dilapangan. Baekhyun sedikit bersyukur karena Chanyeol menuruti perkataannya dan tidak mengganggunya. Nah, kalau Chanyeol seperti ini kan Baekhyun tidak perlu buang-buang tenaga memarahinya.

Baekhyun menoleh ingin melihat apa yang tengah dilakukan Chanyeol.

Sret

"Ya Tuhan! Chanyeol apa yang kau lakukan?!" Baekhyun beringsut mundur hingga punggungnya menyentuh jendela.

"Tentu saja memandangi wajahmu.."

"Ta-tapi..kau terlalu dekat bodoh!" Entah kenapa jantung Baekhyun berdetak dengan kencang, dia gugup.

Yang tadi itu hampir saja seperti insiden tadi pagi, untung saja Chanyeol tidak menyerangnya padahal wajah mereka terlampau dekat.

"Tapi kalau tidak seperti itu aku tidak akan puas memandangi wajah manismu itu.."

Jawaban Chanyeol selalu membuatnya emosi.

"Tapi aku tidak suka! Kau membuatku tidak nyaman Chanyeol! Kumohon, kembalilah bersikap seperti kita saat dikelas satu dulu.."

"Tidak akan bisa lagi Baekhyun.."

"Kenapa? Kenapa tidak bisa?!"

"Karena aku mencintaimu"

Baekhyun menenggelamkan wajahnya dilipatan kedua lengannya. Jawaban Chanyeol selalu saja sama. Apa dia tidak bosan mengatakan itu berkali-kali walaupun Baekhyun juga sudah menolaknya berkali-kali.

"Chanyeol..apa kau tidak lelah menggangguku terus? Aku kan sudah bilang kalau aku tidak menyukai Chanyeol" Tanya Baekhyun pelan.

Chanyeol terdiam. Setiap Baekhyun mengatakan kalau dia tidak menyukainya, bohong kalau Chanyeol tidak merasa sakit. Baekhyuk jelas-jelas menolaknya, Chanyeol saja yang bebal. Padahal kalau dia mau, dia bisa mendapatkan yang lebih dari Baekhyun diluaran sana. Tapi, apa gunanya semua itu jika dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan Baekhyun.

Chanyeol yakin, suatu saat nanti Baekhyun pasti akan menerima cintanya. Walaupun dia sendiri tidak tau pasti kapan itu akan terjadi, Chanyeol hanya cukup berusaha dan tidak menyerah sampai Baekhyun mau membuka pintu hatinya.

"Selama aku menyukaimu, aku tidak merasa lelah!" Jawab Chanyeol sambil tersenyum lebar.

Baekhyun sedikit bergetar mendengar jawaban Chanyeol. Dia merasa ada yang mengganjal didadanya, tapi Baekhyun mencoba mengabaikan itu.

Baekhyun menghela nafas. Salah apa dia sampai bisa disukai oleh orang seperti Chanyeol ini.

.

.

"Heii..besok siang bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Ajak Baekhyun semangat. Dia menatapi bergantian wajah ketiga sahabatnya yang sedang menghabiskan makan siang mereka. "Aku dengar dekat sekolah ada café yang baru dibuka!"

"Yahh..Baek kau mengajak disaat yang tidak tepat"

"Ahh, kenapa, kenapa?"

"Aku sudah ada janji kencan dengan Sehunnie~" Luhan menyenderkan kepalanya dibahu kekasihnya itu. "Iya kan Hunnie?" Sehun yang duduk disampingnya mengangguk sambil mencium pipi Luhan.

"Hei! Jangan mengumbar kemesraan kalian dihadapanku, kalian membuat mataku iritasi!" Bentak Baekhyun.

"Hahaha..Baek hyung iri ya?" Ejek Sehun.

"Kau berlebihan Baekhyun. Suka-suka kami lah mau apa" Luhan semakin merapat ketubuh Sehun sambil mejulurkan lidahnya kearah Baekhyun. "Makanya dengan Chanyeol sana~"

"Apa hubungannya dengan orang itu?!"

Berbicara tentang Chanyeol..sejak tadi Baekhyun tidak melihatnya. Syukurlah kalau dia tidak mengganggu Baekhyun. Lagi pula Chanyeol tidak mungkin kan mengganggunya setiap saat, orang itu juga pasti punya kesibukkannya sendiri. Ah, kenapa malah memikirkan Chanyeol, memang dia siapaku? Batin Baekhyun.

"Tentu saja ada, dia kan-"

"Ah, sudalah aku tidak mau mendengarkanmu membicarakan orang itu lagi, tidak penting" Baekhyun mengibaskan tangannya. Luhan merengut.

"Bagaimana dengan kalian berdua? Kalian ikut kan?" Tanya Baekhyun penuh harap.

"Maaf Baek, aku juga tidak bisa ikut..aku sudah ada janji dengan Suho.."

"Yahh.." Baekhyun memasang wajah sedihnya. "Kyungsoo?"

Kyungsoo yang tadi menunduk kini mengangkat kepalanya menatap Baekhyun. "Eng..aku juga sudah ada janji dengan eomma untuk menemaninya kerumah halmeoni.."

"Astaga~ apa aku harus pergi sendirian? Kalian sudah punya acara masing-masing" Keluh Baekhyun.

"Makanya aku bilang dengan Chanyeol saja, ajak dia pergi"

"Tidak mau! Seperti tidak ada orang lain saja"

"Yasudah, kalau begitu selamat berakhir pekan sendirian~"

"Hyung! Kau tega sekali~"

.

.

.

Akhirnya, Baekhyun pun mengajak Taehyung untuk berakhir pekan. Taehyung mengancam akan ikut asal Baekhyun mau membelikan apa yang dia mau nanti, tentu saja Baekhyun dengan terpaksa mengiyakan. Hm, kakak yang baik. Selamat tinggal isi dompetku~ batin Baekhyun miris.

"Woahh~ hyung café ini bagus sekali, aku baru pertama kali kesini!" Taehyung menatap interior café itu dengan kagum.

"Café ini baru dibuka, makanya aku mengajakmu kesini"

"Hyung ayo kita ambil beberapa selca!" Ajak Taehyung yang langsung diiyakan Baekhyun. Selama beberapa menit kedua lelaki itu sibuk berganti-ganti pose.

"Aku akan menguploadnya di-SNS!" Ucap Taehyung semangat.

"Tae, kau mau pesan apa?" Tanya Baekhyun sambil membalik-balik buku menu.

"Terserah hyung saja, asal rasa strawberry" Anak itu masih sibuk dengan ponselnya. Setelah memilih menu Baekhyun segera memanggil pelayan.

Sembari menunggu pesanan mereka datang, Baekhyung mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru café. Dihari pertama buka café ini sudah dipenuhi oleh pelanggan, mungkin karena tampilan luarnya yang mencolok sehingga banyak yang memilih untuk mampir.

"Hyung, Jungkook menyukai fotoku!" Pekik Taehyung. By the way, Jungkook itu lelaki yang Taehyung sukai disekolahnya.

"Hm..hm.."

Saat sedang asik melihat seisi café, matanya tak sengaja melihat penampakkan seorang lelaki tinggi yang memasuki café. Baekhyun seketika dilanda panik. Astaga, kenapa orang itu bisa ada disini saat dia juga berada disini? Batin Baekhyun panik.

Baekhyun gelisah ditempat duduknya.

"Hyung, kau kenapa?" Tanya Taehyung yang melihat hyung nya yang seperti kesetanan. "Stt..diam Tae!"

Chanyeol masih disana berada diantrian. Kepalanya bergerak kesana-kemari mengamati seisi café.

Tolong, jangan melihat kesini! Teriak Batin Baekhyun.

Baekhyun menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Taehyung yang bahkan lebih kecil dari tubuhnya. "Tae, jangan bergerak" Bisik Baekhyun. "Hyung ada apa sih? Kau membuatku risih tahu"

Baekhyun tidak menjawab. Dia mengintip Chanyeol dari balik tubuh Taehyung untuk melihat keadaan lelaki tinggi itu. Sialnya dia malah langsung bertatapan dengan Chanyeol! Chanyeol disana terlihat kaget, dia membulatkan matanya, kemudian dengan perlahan memunculkan senyum lebarnya. Selesai sudah, Chanyeol sudah melihatnya.

Tanpa disuruh pun Chanyeol langsung berlari kearah meja Baekhyun. Baekhyun menghela nafas pasrah kemudian membenarkan posisi duduknya.

"Baekhyun!" Chanyeol duduk didepannya. Taehyung menatap Chanyeol dengan bingung. Siapa orang yang tiba-tiba duduk didepan mereka ini? Batin Taehyung

"Baek, aku tidak menyangka kita akan bertemu disini. Mungkin kita memang benar berjodoh" Ucap Chanyeol sambil tertawa. Baekhyun hanya menatapnya bosan.

"Hyung, hyung itu siapa?" Tanya Taehyung menarik lengan baju Baekhyun. Baekhyun menatapnya begitu juga dengan Chanyeol yang baru menyadari kehadiran Taehyung.

Wah, anak yang berada disamping Baekhyun itu terlihat sangat mirip dengan Baekhyun, hanya ukuran tubuh mereka saja yang berbeda batin Chanyeol sedikit kagum.

"Hyung tidak tahu, tidak kenal" Chanyeol merengut mendengar jawaban Baekhyun.

"Hai, kenalkan aku Park Chanyeol!" Chanyeol berucap ramah sambil mengulurkan tangannya pada Taehyung. Taehyung menatap tangan Chanyeol ragu sebelum akhirnya menjabat tangan itu dengan semangat. Sepertinya dia tidak menyadari hawa-hawa suram dari Baekhyun yang berada disampingnya.

"Aku Byun Taehyung hyung! Adik Baekhyun hyung"

"Wah, jadi kau adik Baekhyun? Aku baru tahu. Pantas saja kau terlihat manis, sama seperti hyungmu haha" Chanyeol mencubit dengan pelan pipi chubby Taehyung karena gemas. Taehyung sendiri malah cengengesan.

"Adikmu lucu sekali Baek"

Sepertinya Taehyung akan cepat akrab dengan Chanyeol batin Baekhyun.

"Hyung, kau ini siapanya Baekhyun hyung?" Tanyanya polos.

Chanyeol menoleh kearah Baekhyun yang menatapnya tajam. "Jangan bicara yang aneh-aneh Chanyeol.."

"Kau ingin tahu siapa aku?" Chanyeol tersenyum jail sambil melirik Baekhyun. Taehyung mengangguk semangat.

"Aku adalah..pacar hyungmu"

"Chanyeol!" Baekhyun menatap Chanyeol marah. Sedangkan Chanyeol hanya tertawa.

.

.

.

.

.

.

Tbc..


Fanfic multichap pertama di ffn..

Terinspirasi dari real story saya sendiri loh haha #gaadaygnanya

Menurut kalian ini baiknya dilanjut apa ngga? Jujur aja saya kurang pede sama ni fanfic 😧