INNOCENT FEELING

Jeon Wonwoo – Kim Mingyu

-Meanie-

SEVENTEEN Member

(Yaoi, Boys Love, Romance)

Dua pria berdiri saling bertatapan diatas altar. Pria yang lebih tinggi mendekatkan wajahnya pada wajah pria yang lainnya kemudian mengecup kening pria tersebut, seluruh undangan yang datang bertepuk tangan dengan meriah sambil tersenyum bahagia. Berbeda dengan para undangan yang bahagia melihat pernikahannya, kedua pria tersebut hanya berdiri kaku menatap para undangan dan keluarga mereka tanpa senyuman.

Kedua pria tersebut adalah dua orang dengan kepribadian berbeda. Yang lebih tinggi bernama Kim Mingyu, seseorang berwajah tampan, cerdas, menawan, dan type yang mudah mengundang perhatian, penurut, dan easy going.

Sementara seorang lagi adalah Jeon Wonwoo, pria pendiam, sederhana, sedikit pembangkang bukan dengan berargumen tapi dengan tindakan. Wonwoo adalah sseorang yang jarang mendengarkan nasehat orang lain, lugu dan susah dimengerti.

Mingyu dan Wonwoo menjalani pernikahan bukan karena kehendak mereka sendiri. Wonwoo dan Mingyu bahkan tidak saling mengenal sebelumnya. Mereka berada di universitas yang sama dengan jurusan yang sama pula namun mereka berbeda angkatan. Wonwoo adalah sophomore sementara Mingyu adalah mahasiswa baru.

Mereka berdua bisa menikah karena paksaan orang tua masing-masing. Wonwoo yang pada dasarnya adalah seorang pembangkang tentu saja menolak perjodohan konyol tersebut. Dia bahkan melarikan diri dari rumah karena dia bukan gay, dia masih menyukai wanita. Namun, yang ia dapat adalah ayahnya yang terkena serangan jantung dan harus masuk ICU. Wonwoo terpaksa kembali kerumah dan menerima perjodohannya dengan Mingyu karena ayah tidak ingin ayahnya sakit lebih parah lagi.

Sedangkan Mingyu, dia tidak begitu perduli dengan perjodohannya karena pada dasarnya dia telah terbiasa dengan kelakuan orangtuanya yang sangat suka mengatur hidupnya. Sementara dengan siapa dia dijodohkan dia juga tidak mempermasalahkannya, asalkan dia cantik jika wanita dan manis jika dia laki-laki. Mingyu tidak begitu perduli.

Wonwoo dan Mingyu kembali kerumah megah keluarga Mingyu. Orangtua mereka mengatakan untuk sementara agar mereka berdua tinggal dirumah keluarga Kim. Wonwoo tidur terlentang dikamar Mingyu sedangkan Mingyu berada dikamar mandi. Sejak mereka sampai mereka belum mengobrol sama sekali.

Mingyu terlihat keluar dari kamar mandinya, memandang sebentar pada Wonwoo kemudian meletakkan handuknya pada gantungan handuk disamping pintu kamar mandinya."hyung, mandilah terlebih dahulu sebelum tidur" suara Mingyu menegur Wonwoo yang sedang terlentang kelelahan.

Wonwoo yang mendengar suara Mingyu terduduk diatas kasur ranjang Mingyu, menatap Mingyu dan mengangguk. Pria berusia 20 tahun tersebut beranjak mengambil handuk dan masuk kekamar mandi. Mingyu hanya menatap pergerakan wonwoo kemdian mengendikan bahunya dan memilih berbaring diranjangnya.

Tidak lama Wonwoo keluar dari kamar mandi, Wonwoo menatap Mingyu yang tidur terlentang diranjangnya. Mata Wonwoo bergerak gelisah mentapa Mingyu dan sisi kosong ranjang bergantian. Wonwoo berfikir haruskah ia tidur disamping Mingyu?, ia dan Mingyu bahkan hanya bertemu tiga kali saat mereka dijodohkan saat ayahnya masuk ke rumh sakit dan saat pernikahan siang tadi dan sekarang mereka harus berbagi ranjang?.

Pandangan Wonwoo beralih kesofa yang ada dikamar Mingyu. Dan tanpa berkata-kata lagi Wonwoo beranjak kesofa itu dan mulai membaringkan tubuhnya yang sangat kelelahan diatas sofa yang tidak cukup besar untuk menampung badannya. Namun, belum sempat memejamkan mata suara Mingyu yang memanggilnya membuat ia terduduk dan menatap pria berumur 19 tahun tersebut.

"kenapa hyung tidur disana? Kemarilah, aku tidak ingin eomma memarahiku karena membiarkan hyung tidur disofa" mingyu menepuk sisi kosong ranjang disampingnya. "kemarilah hyung, tenang saja aku tidak akan berbuat yang macam-macam. Anggap saja hyung sedang tidur bersama teman lelaki hyung" perkataan Mingyu mau tidak mau melangkah mendekati mingyu dan kemudian membaringkan dirinya disamping mingyu.

Mingyu tersenyum kecil merasakan keberadaan Wonwoo disampingnya. Menurutnya Wonwoo itu lucu, jarang berbicara bahkan tidak pernah berbicara sama sekali pada mingyu. Tapi, tingkahlaku nya selama ini sangat lucu. Apalagi ketika ayah Wonwoo sedang sakit. Pria itu berlari dengan wajah paniknya yang sangat lucu. Mingyu bahkan hamper tertawa kalau saja ia tidak ingat kalau calon ayah mertuanya –yang sekarang sudah resmi menjadi ayah mertuanya- sedang terbaring lemah karena serangan jantung.

"Mingyu" suara Wonwoo membuat Mingyu tersadar dari lamunannya. "ya hyung?" Mingyu menatap laki-laki yang saat ini sedang memunggunginya."bisakah kau menyembunyikan pernikahan ini dari teman-temanmu?" Wonwoo mengucapkan pertanyaan itu dengan pelan, pandangannya lurus kedepan menatap tembok kamar mingyu. Mingyu yang mendengarnya tersentak kaget, alisnya bertaut. "maksud hyung?"

TBC

Bagaimana? Bagaimana? Baguskah? Bisa dimengertikah? Aihh author gugup nih :')

Maafkan bila typo bertebaran, maafkan jika bahasa nya kacau, maafkan juga bila susah dimengerti. Dan terima kasih atas waktu luangnya membaca fanfic yang sangat gajelas ini :')

Please Reader-nim review juseyooo~ kritik? Bolehhh! Saran? Bolehhh!