Where & Who Am I?
Naruto Masashi Khisimoto
Highschool DXD Ichie Ishibumi
| Warning : OOC, Mainstrem, Typo, Gaje, Mini-GodLike!Naru, Sesuai Imajinasi Author, Disini Naru punya The Flash Power – Scorpion Mortal Kombat, D-L-L (Dan Lupa Lagi) Polos!Naru
| Q&A (Questions & Answers) …
Q : Salam Kenal.
A : Salam Kenal Juga.
Q : Bisakah Pair Harem?
A : Aku putuskan Harem saja, karena lebih banyak yang setuju daripada tidak setuju.
Q : Mirip Superdede.
A : :"(
Q : Sona Sitri? Bukannya Aslinya Souna Shitori?
A : Yap, Anda benar… Saya salah.
Q : Genrenya kenapa Romance-Humor? Kenapa gk ada Adventurenya?
A : Jawabannya ada di Chap 2, Saya gk sengaja, Teman Saya yang melakukan, salahkan dia :3, Tapi Saya sendiri juga betah sama Genrenya … jadi siapa yang harus disalahkan? (Balik Nanya)
Q :Kalau bisa jangan ada kata-kata yang memakai bahasa daerahmu sendiri, pembaca bisa saja dari daerah lain. Ada kata-kata yangg mungkin artinya baik jika dipakai di daerahmu tapi bisa berarti buruk di daerah lain, padahal tulisan maupun pengucapannya sama.
A : *Ngangguk ngangguk, Makasih Sarannya! Akan Ku Usahakan.
Q : Banyak kata-kata yang hilang.
A : Maaf :'( … Soalnya jodoh saya juga sering hilang.
Q : Ada Lemon?
A : Sumpah, Pertama baca gk ngerti, ngebrowsing, dapet jawaban di Yahoo… ternyata itu thoo artinya yang Sering diRated M, Saya sering baca Rated T, baru baru kali ini aja baca yang Rated M, Lemon kayaknya si'…. Hmmmm… Mmm … Masih ragu…
Q : Kapan Nikah.
A : Pokoknya Sabtu.
Q : Kekuatan Naruto itu yang sehabis PDS4? Kalau iya kok ada kekuatan Manipulasi waktu? Gimana asal usulnya. Terus para Bijuu masih ada gak? Kalau ada habis PDS Chakra levelnya Naruto harusnya ngelebihin SO6P dan gak bisa dideteksi kecuali ia setingkat di bawahnya kalo gak sama levelnya terus yg bisa senjutsu kaya naruto pas ngerasain chakra Juubi.
A: Jujur, Aku sebenarnya tidak terlalu mengikuti Manga/Anime Naruto, tapi Aku suka dengan Karakter Naruto ini, dan untuk jawaban pertanyaaan ini, sehabis PDS4? Tentu saja, Manipulasi Waktu dari mana? Imajinasi, ini Fanfic bukan? Asal Usul... Mungkin ini jawaban aneh, Minato si Kilat Cepat, Kushina bisa mengeluarkan Rantai, Ku satukan, jadilah The Flash sama Scorpion Power ( Logic banget :v ), Para Bijuu masih ada? Belum bisa dijawab yang ini, Maaf :'(
.
| Note
MAAFIN AKhUh… YANG UDAH GAK UPDATE INI FANFIC!, AKU BAKAL KASIH BANYAK WORD DEH! AKU SIBUK DI DUNIA NYATA JUGA.
Iya… " SIBUK "
.
.
Summary : Saat Kaguya diambang batas, ia membuka jutsu Portal yang lansung menjerumus ke kematian, saat Naruto berlari dari hisapan kuat Portal tersebut, Tanpa Naruto sadari ia berlari melebihi kecepatan cahaya sehingga membuka gerbang dimensi
Warning again
OOC, TYPO BERTEBARAN, GJ FANFIC, ABSURD SKILLS, APAAN SI', GAK NGIKUTIN CANON, IMAJINASI TERLALU DANGKAL, DAN MACAN-MACAN
.
.
Sebelumnya:
"Si-Sial, siapa kau? Beraninya menggagu ku!"
"Sona-Cha- Kaicho, Bolehkah kubunuh?"
"Silahkan jika kau bisa"
"I-itu siapa Sona-Kaicho"
'T-tak ku sangka ada Manusia sekuat ini'
"D-dia itu… Naruto"
'Ti-tidak mungkin'
. . .…:::::::::: Chapter 3 : Menjadi Gila ::::::::::…. . .
.
Naruto Sudah 2 Hari berlalu sejak kejadian Pemburuan Iblis Liar, Naruto tetap tidak mengganti penampilannya, masih setia dengan Kacamata Bulatnya, Baju Besarnya, dan rambutnya yang membuat orang muak melihatnya, dan ada 1 hal keadaan yang berubah secara Drastis, perilaku seluruh Anggota OSIS terhadap Naruto.
"A-ano Kaicho, Apa Na-Naruto tidak datang lagi sehabis kejadian itu?" Ucap seorang Perempuan bertanya dengan nada malu.
"Ah ya, Aku lupa memberitahu mu Momo, Naruto meminta libur 1 hari untuk datang ke OSIS kemarin, aku tidak tahu alasannya namun seharusnya dia sudah datang hari ini, kenapa kau bertanya tentang Naruto? Bukankah kau tidak menyukai Dia?" Di akhir pertanyaan, Sona berbicara dengan nada menggoda.
"a-ah… Apa salahnya Aku bertanya? Aku han-" Ucapan Momo terpotong karena ada suara Aneh diluar ruangan OSIS.
'Kya!'
'Culun! Jangan membawa Anjing ke sekolah!'
'Guk!'
'Ah!'
'Tolong Aku! Aku dikejar!'
'Guk!'
'Andaikan Oppai yang mengejar Ku' ...
.
Kalian tahu siapa yang berbicara terkahir, Lupakan.
Pintu terbuka dan ditutup oleh sesorang dengan keras, celanannya robek dibagian Lutut, seperti robekan paksa "Hahh... Haah... Hah... Anjing sialan! Bisa bisanya dia mengikuti Ku sampai Sekolah, akan ku musnahkan Kau nanti, oh sial, celana ku robek digigitnya, pulang nanti Aku akan minta tolong ke Mpok Supri buat jahitin, berarti Aku ngutang lagi dong ke Mpok Supri, Hah.. Hah... Anjing sialan!"
Sona dan yang lainnya Sweatdrop
"Ehm~"
"Haahh... Hah... Ah! Maaf Aku melupakan kalian, Ma-Maaf Sona-chan Aku agak telat hehe"
Muncul Urat berbentuk jalan perempatan dikepala Sona, namun Sona cuek saja dan membenarkan posisi kacamata.
"Naruto ..."
"Apa?"
"Kau tahu..."
"Enggak"
Dua perempatan muncul dan Sona kehilangan kesabaran, Sona melempar Tang tanpa memperdulikan korban... Entah Tang darimana.
"Kau tahu... Penampilan Mu membuat orang sakit mata, kenapa tidak kau ganti saja?"
"Memangnya kenapa dengan penampilan Ku seperti ini? Ini tidak masalah pada diriku, kenapa Kau peduli pada penampilan Ku? Memangnya kau Ibu ku?"
"Le-lebih ga-ganteng yang kemarin" guman Tomoe.
"Eh, Kau mengatakan sesuatu?"
"A-ah, ti-tidak, Aku hanya mengatakan kau lebih baik jangan seperti kemarin, seperti sekarang saja, i-iya sekarang"
'Untung dia bukan Iblis, pendengarannya tak begitu tajam' batin panik Tomoe.
"Woah! Kau sepemikiran dengan ku!"
"Baiklah, 1 hal lagi, panggil Aku Kaicho, jangan Chan, San, Tan, apalagi Sama"
Naruto duduk dan mengambil cemilan dari kantongnya "Ah~ Sudah terbiasa sih~, oh yak, aku sudah disini, apakah ada misi? Aku sudah tidak sabar~"
'Anak ini! Mentang mentang sudah membunuh 1 iblis kuat gayanya selangit sekarang' Batin Sona kesal
"Kita melakukan Misi ini bulan depan, Aku hanya butuh konfirmasi kalian siap atau tidaknya" Sona melihat Reya mengangkat tangan, ingin mengajukan pertanyaan.
"Kaicho, biasanya Kita tak butuh konfirmasi atau tidak, biasanya Kau hanya memberitahu dan berangkat tanpa konfirmasi hadir atau tidaknya, dan biasanya Kita selalu hadir, mungkin tidak dengan Naruto, apa karena adanya Naruto?" Sambil melirik Naruto, berharap Naruto tersindir, nyatanya ia masih memakan cemilannya dan tidak peduli apa yang diomongkan Reya.
"Karena nanti bulan depan kita melakukan Misi agak berbeda, Kita akan bermain Dungeon, Kita hanya di perbolehkan sampai Lantai 5 dikarenakan Mode Hard dan Kita masih baru di Dungeon Ini"
"Dungeon Hard? Bukankah kesana harus memiliki Tim dan Peerage yang kuat, bahkan kalau kita gabungkan kekuatan dengan Peerage Rias pun sampai Lantai 5 kita tidak akan kuat" Kali ini Tsubaki yang berbicara.
"Aku juga tidak tahu kenapa kita diperbolehkan, yang pasti Aku diajak oleh Sirzech-san, mengobrol dan saat didaftarkan olehnya ternyata bisa, katanya sih berkat kemampuan Naruto, jadi persyaratan terpenuhi"
Dan disaat Sona selesai berbicara, semua menatap Naruto tidak percaya.
'Gilaa, berarti dia bisa mengalahkan 1 Peerage Rias?'
'Aku kalah dong sama dia'
'Kuning sialan'
"Tapi apa sebesar itu kah kekuatan Mu, hingga mungkin bisa mengalahkan Peerage Rias" Sona berpikir, saat ia ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti Dungeon, dia ditolak karena belum cukup kuat, walaupun ia bekerja sama dengan Rias tetap ditolak, ketika Naruto dimasukan, diterima dengan mudah oleh Ajuka, tunggu, darimana Ajuka tahu Skill Naruto? Mereka kan belum pernah bertemu?
"Rias? Ah! Si rambut Tomat itu ya, ternyata benar dugaan Ku, Dia memimpin salah satu kelompok" Naruto menghela nafas, Ia kalau mengingat Rias Ia seperti familiar dengan seseorang, salah satu keluarganya.
"Sebetulnya akhir akhir ini Rias bukan seperti dirinya, Sombong, Keras kepala, Suka menyindir, dan Semaunya" Ucap Sona berpikir.
"Mungkin Ia punya masalah keluarg-"
Kriniiinnnngggg!
"Baiklah, mungkin kalian sudah mengerti, nanti malam kita berkumpul di Komplek Pertanian Pohon Makmur, besar No III … "
Kidding…
Back to the Story.
"Baiklah, Siap-siap untuk rapat nanti malam!" Tegas Sona.
"Hai'" Lalu Naruto dan lainnya keluar dari ruangan dan masuk ke kelas masing-masing
.
"Hei, sekarang pelajaran Biologi, kau tahu artinya apa?"
"Ah! Aku tidak suka biologi"
"Hei, bukannya menyenangkan? Memangnya kenapa?"
"Penjelasannya rumit"
"Hahaha, jangan pikirkan itu, pikirkan pembahasan, bayangkan saat guru menjelaskan cara membuat ana-" Sesaat berhenti, karena Guru Biologi tiba tiba datang memegang pundaknya.
"Sedang ngomongin pelajaran,kan?" Sambil memegang pundak sang murid yang makin lama makin kencang
"I-iya, sa-sakit sensei… maafkan ak- AAAAAKKKHHH!" Tanpa ragu, sang Sensei pun menendang 'burung' muridnya dengan kencang.
Lalu teman ngobrolnya pun memperhatikan 'burung' sang teman, dan…"Gu-guru siala- AKKHH! Ngapa lu ngikut nendang Bego!"
"Maaf, cuman penasaran, kayaknya asik" ucap sang teman dengan wajah tidak bersalah.
"ASIK PALA LO!"
Setelah Sensei menendang 'burung' ia menuju ke depan dan mulai mengajar "Baiklah Anak-anak, buka buku biologi halaman 47"
"Ha'i"
SKIP TIME
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinng!
Bel istirahart pun berbunyi dan semua Siswa-Siswi berhamburan keluar kelas.
"HAH! Aku benci pelajarin Biologi, tidak ada yang bisa kumengerti" Keluh Naruto, lalu Naruto keluar kelas dan jalan menuju ruang OSIS, lalu saat hampir tiba di OSIS ia tidak langsung masuk ke dalam ruangan.
"Hah! Kau ditembak? Oleh siapa? Apa kau terima?" Ucap Momo bertanya bertubi tubi kepada lawan bicaranya, Sona.
"Tentu saja Aku menolaknya" Jawab Sona santai.
"Kau menolaknya lagi…" Cemberut Momo
"Kau tahu, Aku benci pacaran, apa yang dilakukan orang pacaran? Jalan jalan, pegangan tangan, dan memasuki tahap yang ku benci, yaitu sudah berani cium-ciuman, cih" Jelas Sona dengan nada ketus dan menjelek jelekan.
"Hah… Aku sudah mengetahuinya, tapi cobalah, pacaran itu tidak seperti yang kau bayangkan"
"Tunggu, apa kau pernah berciuman?"
"Tentu saja pernah"
"Dengan si-siapa?" Penasaran Sona
"Ra-ha-si-a"
Sedangkan Naruto yang menugping percakapan Sona dan Momo pun penasaran.
"Hmm… Jadi yang dibenci Sona adalah ciuman, tunggu dulu, lagi pula ciuman itu di Pipi bukan? Ngomong-ngomong, pacaran itu apa ya? Aku akan tanya didalam"
Naruto masuk ke ruangan dan ternyata didalam bukan hanya Sona dan Momo saja, seluruh anggota OSIS memang sudah ada didalam ruangan.
"A-ah, sudah pada berkumpul"
"Kau memiliki kekuatan kecepatan, tapi datang kesini selalu terlambat" Ucap Saji.
"Eh, tadi Aku mendengarkan Sona dan Momo berbicara, pacaran itu apa?" tanya Naruto sambil memiring kepalanya.
Semua yang ada di dalam ruangan kaget dengan pertanyaan Naruto.
'Seriusan?'
'Becandanya bisa aja'
'E-eh buset'
'Masa gak tahu?'
"Kau bercanda? Di umur segini kau tidak tahu apa yang namanya pacaran?" Tanya Sona dengan nada tinggi, bukan marah
"Aku tidak bercanda, ngapain becanda… Percuma bertanya" Cemberut Naruto.
"Hmm… Aku mengira Naruto tidak mengetahui pacaran gara gara hilang ingatan, mungkin" Kali ini Reya bebicara dan memberikan pendapat.
"Mungkin saja! Naruto, apa sebelum hilang ingatan pernah berpacaran? Atau sudah tahu yang namanya pacaran?" Tanya Saji, Semuanya Sweatdrop kecuali Naruto.
"Aku tidak tahu, Aku rasa iya, entahlah" Jawab Naruto.
"Pacaran adalah ketika Laki-laki dan Perempuan saling berpegangan tangan, selalu berduaan, saling berbagi kasih sayang, dan hal tidak berguna lainnya, menurutku lebih banyak ke negatif, seperti melakukan ciuman dan hal mesum" Jelas Sona.
Lalu Sona membenarkan posisi kacamatanya "Dan Aku benci kegiatan mereka"
"Oh" guman Naruto.
"…"
"Ya sudah, kita sekarang ingin melakukan kegiatan apa?" Lanjut Naruto.
'Reaksinya datar banget' Pikir semua yang ada di dalam ruangan.
"Sampe nanti pulang kita tidak akan membahas untuk nanti Malam, tapi nanti pulang Sekolah kita mendapat tugas untuk membersihkan Sekolah"
'Huehehehe… Aku suka dengan kegiatan ini, apalagi saat membersihkan kolam' Batin Saji dengan tampang…
"WADAW"
"Tampangmu menjijikan" Ucap Tomoe sehabis menendang muka Saji.
"Aku akan membagi kelompok, 1 Kelompok 2 Orang"
"Momo & Tsubaki, Reya & Tomoe, Saji & Yura, …" Setelah Sona membagikan kelompok mereka semua bercanda dan makan bersama didalam ruangan OSIS.
Krrrrrrrrrriiiiiiiiiiinng!
"Ingat, jangan pulang sehabis pelajaran selesai"
"Ha'i" Ucap semuanya.
"Tunggu, Naruto dengan siapa?" Ucap Momo.
"Oh yak, Aku belum bilang ya? Naruto denganku"
"…"
"…"
"…"
SKIP TIME
"Baiklah, semuanya sudah berkumpul…" Sona menggantungkan percakapannya.
"Howah! Maaf Aku terlambat lagi…" ucap Naruto dengan wajah babakbelur.
"Naruto, kau tak apa?!" Panik Tomoe.
"A-aku baik baik saja, lanjutkan saja Sona-chan"
"Ok, jadi seperti yang kita pernah lakukan saat membersihkan Sekolah, cari yang kumuh dan belum ada yang mengurusnya lalu bereskan, jangan cari yang kumuh namun sudah ada yang membereskannya, mengerti? Setelah semua selesai, kita semua membersihkan kolam" Jelas Sona.
"Ha'i"
Setelah Sona berbicara, semua pada bubar dan mencari ruangan yang kumuh, Sona bersama dengan Naruto berjalan mencari kelas yang belum diurus.
Setelah beberapa menit, Sona menemukan ruangan yang kumuh, gelap, dan juga banyak barang, Gudang.
"Sona-chan, k-kita terlalu jauh dengan yang lain, apa tidak cari ruangan yang dekat-dekat mereka saja?" Ucap Naruto dengan gemeteran.
"Tak apa, tak ada masalahnya bukan? Heh- … Kau gemeteran, kau takut?" Sona menyimpulkan bahwa Naruto gemeteran karena takut dengan gelap, dan gelap yang ia maksud adalah…
"Hantu? H-hah! Aku tidak takut dengan hantu, hahahaha" Dengan tawa garingnya pun sudah terlihat.
"Padahal Aku tidak mengucapkan 'Hantu' sama sekali" Lalu Sona lanjut masuk kedalam dengan Naruto yang ada di belakangnya.
Saat berjalan, Naruto mencoba mencolek besi meja "Kotor sekali di sini, terakhir kali dibersihkan kapan memangnya?"
"Tidak tahu, kami sudah lama tak membersihkan gudang ini, mungkin 1 tahun" Lalu Sona mengambil Lap dan Sapu.
Disaat Sona ingin memberikan Lap ke Naruto, ia tersandung karena Tikus yang lewat saat melangkahkan kakinya, Naruto yang tidak siap menangkap Sona pun ikut terjatuh, kacamata mereka berdua lepas, mereka terjatuh di tumpukan barang-barang berdebu.
Saat Naruto membuka mata, ia kaget apa yang ia lakukan, bibir mereka bertemu, Sona pun ikut kaget, cukup lama untuk sebuah ciuman yang tidak sengaja, dan disaat itu juga Momo datang mengintip penasaran dikarenakan suara teriakan dan barang-barang yang jatuh, dan melihat kejadian itu, pada akhirnya Naruto bergerak melepaskan ciumannya dan duduk, menyisakan benang saliva diantara mereka, dan Naruto menjauhi Sona.
Kemudian Naruto melakukan posisi sujud "Maafkan Aku Sona, aku tidak sengaja melakukannya, maaf, maaf, maaf"
"T-tak apa-apa" Sambil memegang bibirnya.
SKIP TIME
Setelah Sona dan Naruto membereskan gudang dengan suasana canggung, Naruto dan yang lainnya sudah berkumpul di pinggir kolam renang, menggunakan pakaian renang, kecuali Naruto.
"Baiklah semuanya, bersihkan yang berlumut, yang licin, dan kotoran lainnya, dan setelah semua beres, kita diperbolehkan untuk berenang, jadi laksanakan sekarang!" Tegas Sona.
"Ha'i"
Setelah Sona berbicara, Naruto mendekati Sona "Sona-chan, bagaimana kalau kita membuat perlombaan, siapa yang cepat selesai dia menang"
Sona menatap muka Naruto dan memerah, lalu pergi cepat ke toilet. Setelah itu Saji yang lainnya mendekati Naruto "Ada apa diantara kalian berduara? Bertengkar?" Tanya Saji.
"Sepertinya iya" Jawab Naruto dengan wajah murung.
"Karena?" Tanya Tsubaki.
"Aku menciumnya saat bersih-bersih gudang"
"…"
"…"
"…"
"APA?!" Teriak semuanya, bahkan teman saya yang lagi bokerpun teriak.
Lalu Tsubaki mendekati Naruto dan menarik kerah bajunya "Aku kira kau orang baik, pecundang seperti dirimu tak pantas hidup!"
Setelah berbicara, Tsubaki mengangkat tangannya dan menyiapkan tinju dengan sedikit energi, namun ditahan oleh Momo.
"Stop! Naruto tidak bersalah, mereka berdua melakukan itu karena ketidaksengajaan" Jelas Momo.
"Aku melihatnya sendiri, walau yang kulihat saat sudah kejadian, namun Aku lihat Sona menindihnya, dan Naruto meminta maaf"
Tsubaki menurunkan tangannya dan melepaskan kerah baju Naruto "Baiklah, kumaafkan kau sekarang"
"Terima kasih, Momo" Ucap Naruto.
"Tumben kau baik ke seseorang, Momo?" Ucap Tomoe.
Momo diam saja, hanya cengengesan.
'Gila, cepet banget Tsubaki percayanya…' Batin Saji.
"Yah… yang ku khawatirkan sekarang adalah dia membenciku" Murung Naruto.
"Ah benar juga, Kaicho bilang dia benci ciuman" Ucap Reya.
"Ya sudah, kita kerjakan sekarang, lagi pula aku punya kekuatan cepat, dan memanipulasi waktu,jadi cepat selesai dan kita bisa bermain " Dan setelah itu Naruto langsung membersihkan kolamnya dengan kekuatannya, tanpa melepaskan baju sekolahnya terlebih dahulu.
"Hey, kau curang!" Teriak Saji dan semua yang ada di atas tadi langsung ikut membersihkan kolam.
Sona keluar dari toilet, sambil memegang bibirnya.
SKIP DAY
Setelah hari itu, Sona dan Naruto masih tidak berbicara, bahkan sudah hampir 1 minggu, saat rapat, mengerjakan tugas, memindahkan buku, membasmi iblis liar, mereka tak berkomunikasi.
Naruto dan Saji sedang berdua, berjalan keluar sekolah "Naruto, kau masih belum mencoba lagi untuk komunikasi?" Ujar Saji.
"Dia tidak ada di Ruang OSIS bukan?, sepertinya dia memang sudah membenciku"
"Sepertinya memang lagi tak masuk sekolag dia, Aku sependapat denganmu, dan sepertinya itu ciuman bibir pertamanya, ah! Sudah ya, aku pulang lewat arah sana, Jaa!" Sambil lari meninggalkan Naruto.
"Jaa" Lalu Naruto jalan menuju rumah, ia mengacak rambutnya, ia mencoba melupakan kejadiannya bersama Sona, dan Naruto teringat sesuatu.
"Ah! Aku beli bahan makanan kali ya, Aku masak dirumah, sekalian tes skill masakku yang sudah diajarkan" Lalu Naruto berjalan ke SuperMarket, setelah Yang ia beli rasanya cukup ia pulang dengan satu kantong kresek ditenteng, saat setengah jalan menuju rumah, Naruto tertabrak oleh seseorang.
Mereka berdua jatuh berbentur, menjatuhkan kacamata Naruto, lalu orang yang menabraknya tadi membantu mengambilkan kacamata Naruto.
"A-ah, maaf tu- kau! Na-na-na…"
"Ah! Tomat-san! Apa yang kau lakukan disini? Disini jalan umum, tak baik lari-lari" Ejek Naruto kepada Tomat, Rias.
"Ka-kau Naruto?" Tanya Rias bingung.
"Tentu saj- ah, Aku tidak memakai kacamataku, sebentar … Nah, sudah terlihat?"
'Oh mi gat, ganteng banget gila' Pikir Rias.
"Naruto, Aku butuh bantuanmu sekarang, bawa Aku kerumahmu" Ucap Rias buru buru.
"Hah? Buat apa? Kau membenciku bukan? Lagipula sia- hey!" Ucapan Naruto terpotong karena ditarik Rias.
"Ini darurat, Aku menginap di rumahmu untuk beberapa hari"
"Oke oke, tapi ini salah jalan woy" Rias langsung berhenti, mukanya memerah malu, lalu berputar arah dan menarik Naruto lebih kencang.
"Woy!"
.
Beberapa meter sebelum sampai rumah, mereka ngobrol santai "Memangnya ada apa kau perlu menginap di rumahku? Darurat apa?" Tanya Naruto.
"Aku tak bisa menjelaskannya sekarang, oh yak, apa yang kau bawa? Kau ingin masak? Biar Aku saja nanti yang masak" Ucap Rias cekatan.
Naruto mendekatkan wajah ke Rias, Rias pun memerah "A-ada apa? Jangan disi-"
"Kau berusaha menghindari pertanyaanku, sepertinya masalah besar, ya sudah, kau memasak sebagai hiburan untukmu" Dan mereka sampai dirumah, Naruto membuka pintunya.
Rias melihatnya bingung "Eh, rumahmu tak dikunci?"
"Rumahku tak ada yang berharga didalamnya, ya sudah masuk" Riaspun masuk kedalamnya, Rias membuka sepatu sebelum masuk keruang tamu.
Saat Naruto menutup pintu ia melihat sepatu di pojokan "Eh, sepatu siapa ini? Hmm… kok kayak kenal ya… bodo ah"
"Naruto, kau langsung saja mandi, setelah itu Aku, Aku ingin memasak dulu" Ucap Rias, Naruto Sweatdrop.
"Kau seperti Ibuku saja, ya sudah, Aku mau ke kamar"
Naruto berjalan menuju kamarnya lalu menutup pintu kamarnya, lalu ia melihat hordeng kamarnya ia bingung, kenapa hordengnya tertutup? Dan kenapa lampunya menyala? Saat Naruto berjalan, ia masuk ke lingkaran dan menginjak tali, lampu tiba tiba mati dan pintu terkunci, kakinya terikat dan jatuh tengkurap.
Tangan Naruto yang ingin menompang badanpun tertahan tiba-tiba, diinjak keduan tangannya oleh seseorang, ditarik dan diikat kencang.
"Sial! Siapa kau! Ugh-" Punggung Naruto tertindih dan diduduki, baju yang Naruto pakaipun dirobek-robeknya dan dibalikannya badan Naruto menghadapnya.
'Aku tak bisa bergerak, sial' Lalu Naruto melihat langsung wajah orang itu, wajah orang itu gelap, namun memiliki fisik Perempuan, tak mengenakan pakaian sehelai benangpun.
"Na-ru-to-kun"
Mata Naruto melebar, ia tidak percaya "S-Sona?!"
Pipi Naruto langsung dipegangnya dan wajahnya didekatkan ketelinga Naruto "Bibirmu begitu menggoda, kau tahu, yang kau lakukan saat itu sangatalah hebat rasanya, Aku ingin mencobanya lagi, lagi, dan lagi" Bisik Sona, dan Sona langsung melumat bibir Naruto.
"mmmmmmmhhhhhp, mmhhpp!" Naruto memberontak, berusaha melepaskan ciuman tersebut, namun ciuman tersebut semakin kuat, Sona mulai menggigit dan bermain lidah didalam mulut Naruto.
'Nafasku, nafasku…'
.
"Naruto kau sudah selesai?"
"…"
"…"
"Naruto?"
.
| TBC |
Maaf ya! telat update, dan pendek... ingat, Aku gak pernah bilang "Fanfic ini diupdate tiap detik/menit/hari/minggu/bulan/tahun/abad..." Jadi kalian yang masih follow/fav, makasih banyak ya :D ... and by the way... ini ngerjainnya di HAPE ._.
.
So… I need your Critics and Suggestion for this Fanfic :D agar chapter kedepannya ada yang diperbaiki dan hasilnya lebih ntapz, btw kalau banyak yang SUKA, aku bakal lanjut ini Fanfic ;) …
Remember! Kritik dan Saran… Bukan Caci Maki, Right?
. . . ..::::::: Where & Who Am I ? :::::::.. . . .