Chapter 26

SPECIAL SAKURA

.

;

Thanks atas reviewnya.. smuaaaaaaaaaannnnyaaaaaaaaaaa... makasih banget.. aku bahagia menjadi salah satu author di sini dengan kisah yang aku suguhkan.. dengan gayaku sendiri.. dengan segala ketidak sempurnaanku...

.

.

Aku sadar.. aku masih perlu banyak belajar...

.

.

.

Biarkan cerita ini fool se-fool-nya.. hehehe

.

.

Dozo minna...

.

.

.

LIKE A FOOL

.

Cast: Haruno Sakura, Uchiha Sasuke, Uchiha Itachi, Sabaku no Gaara,

Namikaze Naruto, Hinata Hyuga, Ino Yamanaka, Uzumaki Karin, Shimura Sai, Neji Hyuga, Hatake Kakashi, yang lain menyusul seiring berjalannya cerita.

Cameo cast: Hyakuya Yuuichirou, Hiragi ShNARUTOa, Mikasa Ackerman, Eren Yeager. Mugiwara no Luffy… Nanti ada juga yang lain. Maaf minjem-minjem karakter anime tetangga.

.

Naruto itu punya Masashi Kishimoto-sensei.

saya cuma minjem nama dan karakternya.

Cerita murni dari saya.

.

Genre: Frienship, romance, hurt, humor, comfort

.

Rated: M, Ecchi? Harem?

memang nanti ada adegan rada dewasa sedikit, tapi tidak sampai rated M yang bahaya. Hanya membuat FF yang kiranya tak merusak otak…?XD

sok alim jarene…

rapopo…

.

.

=SATA ERIZAWA PRESENT=

.

WARNING: aneh, gaje, abal-abal, OOC, rada gemblung, XD

ALUR SINETRON

.

.

===========ITADAKIMASU==========

..

.

.

Haruno Sakura. 28 tahun. Sebentar lagi 29 tahun. Putri tunggal keluarga Haruno yang sekarang merangkap sebagai bungsu Uchiha. Nama margaku tidak kuubah, meski aku sempat mengubahnya sebagai Sabaku karena menikah dengan Gaara.

Mantan mak comblang di sekolah. Eh, aku sudah lama tidak melakukannya sebagai dukun cinta di sekolah. Aku sudah berhenti menjadi dokter cinta. Karena sekarang aku sudah sungguhan menjadi seorang dokter...

Seorang dokter spesialis bedah.

Aku tidak pernah membayangkan jika aku akan di sini. Berdiri dengan jas putih dan selalu membawa stetoscope kemanapun aku pergi. Aku tak percaya jika aku memiliki gelar tambahan di depan namaku. Yang sungguh aku tak percayai... aku yang berada di tingkatan paling bawah ranking kelasku bisa menjadi dokter seperti ini.

Satu yang aku percayai... jika kau memiliki motivasi kuat dan niat yang besar serta tulus, apapun yang kau inginkan pasti akan tercapai.

/

Ibu, terima kasih... ini memang tidak baik, tapi karena kau sakit, Ibu menjadi memiliki tujuan besar dalam hidupku. Tujuan yang selama ini tidak pernah aku bayangkan sama sekali. Kupikir setelah aku hamil di luar nikah dan memutuskan untuk kabur dari rumah, saat itulah semua impianku di masa depan akan musnah. Namun aku salah, Tuhan memberikanku banyak kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku.

Ada hikmah di balik musibah..

Masih ada masa depan untuk pengecut...

Masih ada surga untuk pendosa..

/

Jangan pernah terpuruk akan kegelapan yang memeluk..

Jangan mudah goyah meski angin luka terus menerpa..

Kuatkan tiang layar kehidupan yang kau tanam.. terus berlayar mengikuti angin yang membawa...

Jangan panik saat ombak ujian hidup menerjang... jangan menyerah meski badai menerjang... tetap percayalah, di ujung sana.. entah dimana.. entah seberapa jauhnya.. akan ada pulau yang menanti.. akan ada pulau dimana kebahagiaan yang dijanjikan Tuhan akan kau raih...

Keep fighting... dan percayalah... akan indah pada waktunya..

/

/

By the way...

Aku memang suka sok keren.. nyatanya...

Sekarang.

Aku.

Adalah.

Seorang.

J-A-N-D-A

JANDA!

Iya.. aku seorang janda.. astaga.. ini juga tidak pernah aku pikirkan sebelumnya akan terjadi padaku.

Kehilangan ortu di usia belia. Hamil muda. Kabur dari rumah. Menikah. Janda.

Klise banget ya hidupku ini..

Aku ingin memberikan pelajaran hidup bagi semua pembaca kisahku,aku ingin terlihat keren, tapi nyatanya, justru membuatku terasa miris akan kehidupanku sendiri, hiksss... saat aku mengeluh pada Tuhan, justru ujian akan terus menerjang. Saat ujian datang bertubi, saat itu aku tahu. Aku paham jika Tuhan begitu sayang padaku. Tuhan ingin aku menjadi semakin kuat. Dan ya...

Seperti sekarang ini..

Aku berdiri menghampiri pulau indah yang dijanjikan..

Aku mulai menapaki masa indah atas byaran ujian yang kulalui...

.

Aku memiliki anak perempuan yang cantik dan cerdas..

Keluarga yang begitu menyayangiku...

Teman-teman yang setia kepadaku...

Keuangan yang sangat baik dan lebih dari cukup...

Ibuku sehat..

Ayahku sehat..

Kakakku baik sekali...

Dan aku...

Aku bisa bertemu Sasuke-nii setelah sekian lama..

Dia bisa menerima keadaan yang ada...

.

Kurang bersyukur apa lagi coba?

Ini sudah lebih dari cukup...

Tuhan sungguh menepati janjinya...

Ini bayaran yang tidak hanya setimpal.. tapi sangat lebih... aku tidak bisa mendustakan semua nikmat ini..

Aku tidak akan rakus karenanya..

Aku juga tidak akan terlena karenanya...

.

.

.

Tuhan... apakah ini artinya jika semua karmaku sudah lunas?

/

/

/

Kesibukanku di pagi hari hampir sama. Jika aku tidak memiliki jadwal oprasi mendadak, aku pasti akan membantu Ibu menyiapkan makan pagi untuk semua anggota keluarga. Membuat sup tomat kesukaan Sasuke-nii dan Sarada. Tidak hanya mirip secara fisik, bahkan soal makananpun mereka sama. Kekuatan DNA memang luar biasa ya...

Yang mirip sepertiku hanya soal ice cream saja.. ahh.. Sarada juga tidak begitu cuek seperti Sasuke-nii... Setidaknya Sarada lebih banyak bicara dibandingkan Sasuke-nii...

Mereka berdua sudah memiliki hubungan yang jauh lebih baik... Sasuke-nii bilang, Sarada menyapanya dengan sapaan 'ohayou' tadi pagi.. meski masih canggung... tapi aku bisa melihat sorot mata bahagia di wajah Sasuke-nii...

Sabara ya... pelan-pelan.. ini adalah awal yang bagus...

/

/

/

"Itu obat untuk Sasuke?" Tanya Ibu padaku. akupun menjawabnya dengan mengangguk... "Sakura, pikirkan kembali perkataan ibu, sayang! Ayahmu juga tidak mempermasalahkannya..."

Aku terdiam sebentar. Intinya. Ayah dan ibu semalam menyarankan untukku dan Sasuke-nii menikah untuk kebaikan Sarada. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku memiliki perasaan pada Sasuke-nii... tapi aku tidak begitu ambisi untuk memilikinya secara utuh saat ini... dan begitupula dengan Sasuke-nii... dia juga merasakan hal yang sama...

Apakah ini karena kedewasaan?

Apakah ini karena pola pikir kami yang berubah?

Ataukah memang kami sudah sadar jika saat ini kami tidak boleh egois?

"Ibu... aku tidak ingin membahasnya. Lagipula Sasuke-nii belum sembuh, dan juga.. dia baru saja membatalkan pertunangannya dengan Hinata... ini bukan moment yang tepat untuk membahas hal seperti ini.. maafkan aku ibu..." Kataku akhirnya,.

Ibu hanya mengangguk dan mengelus rambutku... ibuku memang pengertian.

Akupun berjalan menemui Sasuke-nii yang sedang duduk di dekat kolam renang..

Kasihan juga melihatnya yang kesulitan kemana-mana karena harus memakai kursi roda. Maklum saja.. kondisinya memang seperti itu.

"Sasuke-nii, waktunya minum obat..." dia mengangguk.. matanya yang tajam sudah jarang ia tunjukkan. Kini tatapannya semakin teduh dan membuat nyaman. Aku menyukai dia yang hangat seperti ini. Tatapan yang sangat kurindukan.

/

"Aku ingin berganti baju..." Katanya.

Ahh.. benar sekali... aku ingat, hari ini Ino dan Sai akan menikah. Upacara pernikahannya jam 1 siang nanti. Aku bahkan belum bersiap-siap sama sekali. Kupikir ini masih pagi, jadi tidak apa-apa.

Sarada sudah dijemput oleh Itachi-nii.. aku sudah membeli hadiah untukku dan Sarada juga sudah disiapkan. Hanya tinggal dandan dan berangkat saja ke grand Yamanaka Hotel ...

Aku mendorong kursi roda Sasuke-nii menju kamar Sasuke-nii. Semenjak memakai kursi roda, Sasuke-nii pindah kamar di lantai bawah untuk mempermudah movement...

Untuk perawatan khusus Sasuke-nii, aku yang mengurus... you knowlah apa itu...

/

Kamar Sasuke..

Saat ini Sasuke-nii sedang mandi... aku mempersiapakan pakaian yang akan dia pakai untuk menghadiri pernikahan nanti.

Kenapa aku tidak membantunya mandi?

Pertanyaan yang bagus...

Meski Sasuke-nii memakai kursi roda, tapi sebenarnya dia masih bisa memakai sebelah kakinya untuk berjalan. Hanya saja tidak bisa berjalan lama dan jauh. Kenapa tidak memakai tongkat? Retak tulang kakinya belum memungkinkan untuk menopang berat badannya. Terutama tulang rusuknya yang sempat patah.

Aku hanya ingin berhati-hati...

Aku memikirkan kemungkinan terburuknya... dan memikirkan bagaimana mencegahnya...

/\

Setelah selesai mandi, Sasuke-nii akan memanggilku dan aku membantunya memapah keluar dari kamar mandi.

Tidak munafik, bodi dia yang tertutup handuk di bagian bawah itu luar biasa. Meski terlihat kurus, tapi dia memiliki masa otot yang bagus. Pantas saja banyak wanita yang menginginkan dia...

Blushh... ehhh...

"Sakura, ada apa? Kenapa mukamu memerah?" Tanya Sasuke-nii. Dia sok polos atau tidak peka sih? Apa Cuma pura-pura tidak tahu?

Aku memalingkan wajahku. "Tidak.. nahh,. Duduklah..." Aku membantu dia duduk di ranjang. Aku mengambil handuk untuk mengeringkan rambutnya. Makin panjang saja rambut buntut ayamnya dia. Jadi makin tidak kelihatan seperti buntut ayam... Perlahan aku mengusap-usap rambut Sasuke-nii dengan handuk.

.

Ahh

.

Wangi sampo yang menenangkan...

"Sakura, sudah kering! Baju..." Kata Sasuke-nii mengagetkanku..

"Ahh.. iya..." Apa ini.. kenapa aku bisa kaget dan gagal fokus seperti ini hanya karena bau sampo milik dia.. duhh,,, aku buru-buru mengambil kemeja dongker milik dia.

"Ada apa denganmu hah? Apa kau lelah? Kalau kau lelah, aku bisa memakai bajuku sendiri..." Katanya.

"Tidak.. Tidak.. aku hanya sedikit melamun aja bagaimana acara nanti.. hehe.. Aku akan membantumu, gips di tanganmu memang sudah dilepas, tapi bukan berati kau bisa sembarangan memakai tanganmu..."

Dia hanya nurut. Manis sekali bisa 'mengendalikannya' seperti ini... ini sudah berjalan hampir sebulan... hahahaha...

Aku memakaikan kemeja padanya. Mulai dari tangan yang sempat patah tulangnya.. sangat hati-hati.. lalu tangan satunya... lancar.. tanpa hambatan...

Aku duduk di samping Sasuke-nii untuk mengancingkan kancing kemejanya.. aku menata dua sisi kemeja itu... kulit miliknya itu sangat putih.. jauh lebih putih dariku, dia sangat pucat kulitnya.. aku sudah tahu jika dia memiliki otot yang bagus. Perut yang rata dan six pack.. ini bukan kali pertama aku melihatnya.. tapi,,,

Aku menoleh ke wajah Sasuke-nii..

Astaga..

Dia menatapku..

Se-sejak kapan?

Sejak aku menata kemejanya, kah?:

Mata itu..

Gelapnya onyx yang membuatku tenggelam..'tersesat dan tak tau arah kembali..

Mata itu memiliki sorot yang semakin tajam ketika aku semakin dalam menatapnya..

Ini tidak menakutkan seperti dulu...

Ini jauh lebih hangat..

Jauh lebih baik...

Jauh lebih bersahabat..

Dan..

Deg..

Deg..

Jantungku berdegup lebih kencang..

Kami terdiam...

Saling bertatapan..

Aku menyentuh kedua pipi Sasuke-nii dengan kedua tanganku...

Menikmati alur slowmotion yang memenjara ini...

Berulang kali aku berusaha menang saat bertatapan dengan kedua matanya.. aku pasti tidak akan pernah menang. Aku sudah tahu itu sejak dulu. Meski tanpa sepatah katapun darinya, aku pasti akan melemah dan tak berdaya... mata itu bisa mengendalikanku dengan begitu mudahnya.. mata itu bisa memenjarakanku... menghasutku.. menghipnotisku.. bahkan melukaiku...

Namun...

Meski aku tahu berapa luka yang aku terima karena mata itu...

Aku..

Aku selalu saja..

Me..

Aku..

Me..

Merindukan mata itu...

Merindukan sorot tajamnya yang hanya melihat kepadaku,,

Mata yang hanya ia tunjukkan kepadaku...

Mata yang menginginkanku..

/

Aku..

Aku sangat merindukannya...\.

.

.

.

.

Aku merindukanmu Sasuke... –kun

.

.

.

.

.

Cupp...

.

.

.

Aku kembali ke pikiranku yang normal. Aku mendorong pelan tubuh Sasuke-nii menjauh dariku...

"Gomen, aku akan kembali ke kamarku..."

Aku langsung meninggalkan kamar sasuke-nii tanpa berani melihatnya. Aku menutup pintu kamar itu secara perlahan. Aku bersandar di daun pintu kamar itu. Memegangi dadaku yang terasa sangat sesak.. tak terasa air mata sudah mengalir di kedua pipiku...

Sakit..

Sakit sekali...

Ada apa ini?

Ada apa dengan diriku?

Kenapa aku seperti ini...

Ini tidak benar, sakura.. ini tidak benar...

Ini salah.. kau tak sepatutnya seperti ini...

/

Aku sudah berjanji untuk tidak egois.. tapi aku sendiri terjebak di antaranya.. rasaku padanya yang coba aku kubur dapat dengan mudahnya bangkit... aku tidak menyangka jika rasa ini begitu besar kepadanya.. ini di luar dugaanku... perasaan ini haruslah tersimpan rapat.. tapi muncul dan mendesak dada saat aku hanya bersamanya...

Dia dengan mudahnya membalikkan semua yang coba kukendalikan...

Sasuke-nii sudah menceritakan bagaimana dia mencintaiku... betapa besar perasaannya kepadaku.. akupun juga sudah menceritakan bagaimana dulu perasaanku muncul terhadapnya... kami sudah saling terbuka.. tidak ada rahasia lagi tentang perasaan kami masing-masing.

Dan karena itu.. kamipun berjanji untuk tidak egois... demi Sarada tentunya...

Aku tahu..

Tidak..

Aku harusnya sadar... setelah mengetahui betapa besarnya perasaan Sasuke-nii kepadaku.. ini pasti sangat sulit untuknya..

Ini juga menyakiti perasaannya...

Tapi...

Akupun juga merasakan hal yang sama...

/

Ini sangat menyakitkan...

/

/

/

LIKE A fool

.

.

.

Grand YAMANAKA HOTEL

Aku kira aku akan canggung karena apa yang sudah terjadi di kamar Sasuke-nii tadi pagi... tapi Sasuke-nii menyapaku dengan baik seolah tidak terjadi apa-apa, akupun mencoba melegakan diri mengikuti sikap Sasuke-nii...

Sasuke-nii sudah berusaha sangat keras, aku juga harus melakukan hal yang sama...

Aku mendorong kursi roda Sasuke-nii menuju aula pesta. Suasana aula sangat ramai. Hiasan khas pernikahan. Bau bunga asli yang semerbak. Dekorasi nan indah bak negeri dongeng. Kue pernikahan yang berwarna putih dengan dua patung mempelai sebagai hiasan di atasnya. Megah.. mewah. Dan elegan... yang jelas, ini sangat Ino-pig banget...

Memang benar... pernikahan adalah keingin sekali seumur hidup.. dan menikah dengan orang yang dicintai, saling mencintai adalah impian...

Selamat Ino... Sai... semoga kalian menjadi pasangan yang abadi sampai maut memisahkan dan akan bertemu lagi di kehidupan nanti...

Dan ciuman antara kalian menandakan kehidupan baru.. lembar baru dimulai...

Aku menatap dua mempelai yang juga sahabatku itu... mereka sangat bahagia.. aku menyunggingkan senyumanku... aku berdoa yang terbaik untuk kalian berdua...

Semua pengunjung saling tepuk tangan...

.

Eh.. hangat..

Rasa apa ini?

Ah.. Sasuke-nii memegang tanganku yang kusandarkan di kedua pundaknya... ya, aku berdiri di belakang kursi roda Sasuke-nii...

Aku membalas sentuhan Sasuke-nii... kami saling menggenggam tangan kami... seolah-olah kami berbicara dalam diam.. seperti telepati jika kami akan baik-baik saja.. kamipun bisa bahagia seperti Ino dan Sai dengan jalan kami sendiri.. dengan jalan yang Tuhan takdirkan untuk kami...

Kami tersenyum bersama...

Kami bahagia...

Aku bahagia..

.

,

.

Pesta kali ini sangat bermakna untukku... untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku berani menunjukkan diriku yang asli di depan umum, di depan teman masa sekolahku tanpa memakai wig atau menyamar... selama ini yang kulakukan hanyalah menghindari apapun yang berhubungan dengan masa laluku... alasannya sederhana... hanya agar aku tidak ketahuan keluarga... konyol memang.. aku main petak umpet dengan hidupku sendiri...

Dan saat ini pula...

Aku berani mengatakan pada semua orang jika Sarada adalah anakku dan Sasuke-nii...

Itu sangat melegakan... seperti merasa plong... seperti batu berat di dadaku sudah menghilang...

Dan anehnya... tidak ada yang berfikir aneh jika aku dan Sasuke memiliki anak di usia belia..

"Kau mau tahu itu kenapa Sakura?" Tanya Ino yang kini menghampiriku dan Sasuke-nii... Usai upacara pernikahan, ia memang turun panggung untuk menyapa tamu undangan yang hadir. Dia bahkan menghampiriku dan Sasuke-nii yang berdiri cukup ujung dari mimbar pernikahan dia.

"Hmm, entahlah... beberapa teman kita sewaktu sekolah menyapaku dan Sasuke-nii... mereka mengatakan jika aku dan Sasuke-nii memang bukan hal yang mengagetkan jika kami menikah... saat aku akan menjelaskan jika aku dan Sasuke-nii belum menikah, mereka malah sudah melenggang pergi..." jawabku..

"Kau bodoh.. Sasuke juga bodoh..." Kata Ino. Sasuke-nii langsung menyanggahnya dengan ketus... dasar Ino, harusnya kau tahu jika Sasuke-nii itu lulusan terbaik Oxford... "Kenapa mereka tidak heran.. tidak kaget jika kalian bersama, itu karena dari kaca mata kami melihat kalian berdua tuh sudah sangat cocok sejak dulu..; banyak dari kami yang menduga jika kalian sudah berpacaran sejak kecil... jadi jika kalian saat ini bersama dan memiliki anak adalah hal yang wajar..."

"Hah?" aku speechless dah.. aku tidak mengerti apa yang ada di otak mereka. Aku dekat dengan Sasuke-nii mah emang sudah jelas karena aku adalah adik angkatnya dia...

Padahal kisahku dengan Sasuke-nii sangat rumit.. tidak bahagia seperti mereka melihatnya... tak kusangka jika mereka berfikir sederhana seperti itu..

Ya.. jujur saja aku merasa untung karena aku tak perlu menjelaskan bagaimana aku diperk*sa oleh kakakku sendiri sampai hamil... haaah...

"BTW... Sarada kemana? Aku belum melihatnya sama sekali..." Tanya Ino.

"Hmm, entahlah.. dia tadi datang bersama Itachi-nii..." Kataku.

"Sasuke, kau terlihat kesal? Apa kau iri karena kakakmu selalu berhasil mendapatkan perhatian Sarada?" Goda Sai. Aku langsung menoleh ke arah Sasuke-nii... benar, aku tahu saat ini dia sedang kesal. Maklum saja, dia dengan Sarada saja masih canggung, beda dengan Itachi-nii yang sudah bisa mencuri hati Sarada.

"Cih..."

"Hoe... Sakura, kau lihat itu? Itu bukannya kepala duren dengan Hinata?" kata Ino menunjukkan ke arah dimana para tamu, pasangan sedang berdansa ria... "Dan kau, Sasuke... belum ada sebulan kalian memutuskan ikatan pertuanangan, lihat mantan tunanganmu itu... apa itu sungguh Hinata teman sekelas kita?" Ino hanya tidak menyangka jika Hinata bisa sangat berbeda dengan yang dulu. Bahkan berdanda ceria dengan Naruto yang notabene adalah tipe berisik.

"Hinata memang selalu ceria kok.." Kata Sasuke... ah, aku tahu, selama aku pergi, Hianata sungguh-sungguh berubah. Dia menjadikan dirinya menjadi sosok yang ceria. Kukira itu adalah tameng.. tapi melihatnya tertawa dengan Naruto saat ini, rasanya itu sangat tulus... Aku turut bahagia akan kisahmu yang baru, Hinata... aku berdoa untuk kebahagianmu dengan sosok yang bisa membuatmu bahagia juga. Jika Naruto adalah orangnya, maka kau harus percaya jika Naruto adalah sosok yang sangat peduli dan baik hati... dia memang kelihatan konyol dan bodoh, tapi dia tahu apa yang harus dan tidak dilakukan... dia adalah orang yang akan berdiri di paling depan sebagai teman...

"Bukankah itu Sarada? Waah.. dia menari dengan Itachi-nii... Sasuke, kau tidak cemburu?" kata Sai. Ini bocah menggoda Sasuke-nii lagi.. padahal sudah tahu mood Sasuke sedang tidak baik jika menyangkut kedekatan Itachi-nii dengan Sarada.

"sana pergi kau!" usir Sasuke.

"Cieh.. aku memang akan pergi... Ayo Ino, waktunya lempar bunga!... Dasar ayah daughter complex.." Kata Sai yang langsung menggandeng Ino pergi.

"Hahha... jaa ne.."

"jaa.."

Aku ingin tertawa karena mereka berdua sukses menambah urat kekesalan sasuke-nii... ada-ada aja.. mereka sungguh berani memanfaatkan keadaan Sasuke-nii yang sedang di kursi roda... apakah ini titik lemah Sasuke-nii?

"Kau tidak ingin kesana ikut berebut bunga itu?" Tanya Sasuke-nii.

"Tidak.. aku di sini saja bersamamu. Kau ingin minum atau makan sesuatu? Aku cukup haus, aku ingin mengambil minuman..."

"Minuman saja..."

Aku mengangguk dan mengambil minuman. Kukira aku tidak ingin makan, tapi hidangan kue cantiknya begitu menggoda dan benar, setelah aku mencicipinya, rasa manis itu lumer di lidahku. Tak terasa aku memakannya cukup banyak. dan melupakan sasuke-nii.. gomen... saat aku kembali, acara lempar bunganya juga sudah selesai.

Siapa yang dapat?

/

/

/

"Sasuke-nii, maaf lama, ini minumannya..." Sasuke-nii menerima minuman dariku dan dia meminumnya perlahan. Aku sudah mencarikan minuman yang kiranya tidak terlalu manis untukmu, Sasuke-nii... jadi kau jangan protes kepadaku... Ini pesta nikah bukan rumah sendiri.. harap maklum...

Awas saja kalau protes.. dan wah.. dia mengucapkan kata terima kasih... tak kusangka jika dia tidak protes...

"Sakura, bantu habiskan..." Katanya. Cihh... aahhh... ini seperti de javu... Sasuke-nii yang tak suka manis-manis dan aku yang akan menghabiskan sisanya memang tak bisa diubah...

"HUWAAAA... SELAMAT BUAT NONA SARADA YANG BERHASIL MENDAPATKAN BUNGANYA... APAKAH KAU AKAN MENIKAH SETELAH INI? Seorang MC berbicara dengan nada yang sangat keras. Sarada? Sarada mendapatkan bunganya? Astaga...

"Sasuke, kau akan segera memiliki menantu... " Goda Naruto dan Hinata yang cengengesan di samping kami. Sejak kapan mereka berdua di samping kami? Bukankah tadi mereka asik berdansa? Apa saat aku pergi mereka datang menghampiri?

"Selamat Sasuke-kun. Jadilah ayah mertua yang baik ya~..." Kata Hinata..

"Selamat ya Sasuke, kita akan segera memiliki menantu..." Sambung Gaara-kun yang diikuti tawa Rie. Mereka baru datang ya? Ya ampun.. perut Rie sudah membesar.. sebentar lagi akan lahiran. Mereka juga sudah menikah. Tapi pesta pernikahannya baru akan dilakukan setelah Rie lahiran.

"Kalian ingin mati ya?" kata sasuke-nii kesal..

"Sudah berhentilah, jangan membuatnya semakin kesal.. moodnya sedang tidak baik..." Kataku. Sungguh, jika ini bukan acara pernikahan aku akan langsung ngakak karenanya. Melihat muka sasuke-nii yang sedang kesal saat ini sangat menggemaskan.

"Aku masih kecil jadi mamaku dan ayahku tidak akan mengizinkannya... maka dari itu, ada seseorang yang pantas untuk segera menikah..."

Anak itu... belajar darimana dia bicara seperti itu...

Aku melihat Sarada turun dari mimbar pengantin di bantu oleh Itachi-nii... dia lalu berjalan menuju arahku sambil membawa buket bunga ... semua orang seolah membuka jalan dan memandangi adegan mini opera ini.

Rupanya sarada menghampiri ayahnya, Gaara-kun...

Sarada memegang sedikit kain celana Gaara-kun... Gaara-kun sedikit berjongkok untuk mengimbangi tinggi badan sarada..

"Ayah.. selamat ayah akan memiliki dedek bayi.. aku senang karena aku akan memiliki adik baru..." Kata Sarada. Gaara-kun langsung memeluk Sarada. Dia pasti sangat senang akhirnya Sarada bisa mengerti keadaannya. Sarada bahkan mencium pipi Gaara-kun dan Rie. Rie juga terlihat sangat senang. Rie sangat mengerti keadaan Sarada dan Gaara-kun. Dia tahu betul bagaimana keterikatan mereka berdua...

Setelah itu sarada menghampiri Sasuke-nii... loh? Sasuke-nii? Bukan aku?

Tu-tumben..

Mereka saling tatap.. kecanggungan mereka memang sulit untuk dihilangkan...

Ttapi...

Sarada tersenyum pada Sasuke-nii..

Untuk pertama kalinya..

Aku melihat Sarada bisa tersenyum manis pada Sasuke-nii..

Sasuke-nii melebarkan kedua matanya... aku tahu perasaan apa yang sedang ia rasakan saat ini. Dia pasti sangat bahagia... untuk saat ini, Sarada adalah terpenting dalam hidupnya.

"Tolong berikan bunga ini untuk mamaku dan nikahilah dia. Cintai dia seumur hidupmu... Pa... pa.." kata Sarada. Dia memalingkan wajahnya karena malu.

Pa?

Papa?

Sarada? Kau...

Aku menangis saat itu juga... aku bahkan bisa melihat jika ada air mata yang mengalir di sela pipi Sasuke-nii...

Sasuke-nii menerima bunga itu dan memeluk Sarada... dia memelukknya dengan sangat erat... aku tak tahan melihatnya, aku ikutan berjongkok dan berpelukkan dengan dua orang yang sangat berati dalam hidupku.

Sasuke-nii memberikan buket bunga itu padaku, aku menerimanya dengan bahagia. Aku tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya hatiku saat ini... ini adalah kado terindah...

Ini adalah anugerah..

Ini adalah keajaiban..

Ini adalah hadiah dari Tuhan...

Kami bertiga kembali saling berpelukkan...

Semua orang yang ada di aula itu bertepuk tangan untuk kami... kami mendapatkan dukungan positif dari lingkungan kami... semua yang di awali dengan kebaikan akan membawanya ke dalam kebaikan juga...

Aku bisa menyakininya saat ini... aku yakin saat ini aku dan Sasuke-nii sudah tidak menyakiti hati siapapun.. karma kami sudah terbayar lunas... kami sudah melalui bayar karma yang berat..

Ini bukan kesalahan kan jika kami mengambil hadiah kami?

Untuk pertama kalinya dalam hidupku...

Aku...

Aku..

Aku ingin.. aku ingin hidup bahagia dengan orang yang kucintai..

/

/

Apapun yang sudah terjadi dalam hidupku selama ini sudah tertuliskan... susah senang sudah dalam takaran.. seberat apapun itu tidak mungkin melebihi kuasaku... manusia mengeluh itu wajar... tapi tetaplah berjuang.. ada bahagia di ujung jalan...

Tuhan.. aku bukanlah makhluk suci.. tapi Kau memberikan kisah yang indah untukku.. Kau mengirim orang-orang yang begitu mencintaiku...

Aku bersyukur masih bernafas hingga saat ini...

Aku bersyukur memiliki kesempatan sebagai manusia yang terus berjuang...

Aku bersyukur memiliki Sarada...

Aku bersyukur memiliki keluarga yang hangat ini...

Aku bersyukur akan segala nikmat yang sudah Kau berikan..

Aku beryukur karena mencintainya...

.

/

.

.

AKU AKAN MENJAGANYA DI SISA HIDUPKU INI...

.

.

.

.

.

^&((&%$#...END OF SPECIAL SAKURA...**(*^%$$

.

.

.

.

SUDAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH... sudah selesai sudah semua kisah ini... untuk epilog.. akan diusahakan.. semoga ini menjawab semua kegantungan di last chapter ya...

Lalu mas Itachi sama siapa mbak? Bukannya dia suka sama Sakura... woro-woro, Itachi anakan menikah denganku tahun depan! #Weeeekkkkkkkkk

.

.

.

Terima kasih karena sudah mengikuti FF ku selama ini... makasih karena dapat kritikan pedas dari fans SASUHINA... gpp dah... walau gitu, tetap aku yang berkuasa... PLAAAAAAAAAAKKKK... hahahhahahahahahah...

.

.

.

Ketololan ini memang sudah waktunya diakhiri...

Untuk yang penasaran dengan saya.. silahkan cari di IG dengan nama yang sama.. sata_erizawa

Wkwkwkkw...

Beberapa hari ini, saya dapat bisikkan untuk buka akun Yutub soal berita anime ma FF ala anime gt.. tertarik sih... tapi masih bingung juga... hahahha...

.

.

Tuhan akan selalu menyanyangi kita.. tidak akan pernah meninggalkan kita... jadi.. apapun yang sedang terjadi pada kalian saat ini.. ingatlah,... Tuhan itu ada.. Tuhan itu tempat terbaik saat kau merasa dunia mengkhianatimu...

Salam/

Wala'alaikum salam... kiss and hug... mwaahh

Dont mess up my tempo