BIG FAT BUTT
Cast : Park Chanyeol - Byun Baekhyun
Other Cast : Jackson - Oh Sehun - Xi Luhan
Rate : T ( Chap ini masih aman lah :P)
Genre : Romance, Family, Little Bit Hurt, Humour. Genderswitch!
Warn: Fat Baekhyun! Expression-Less Chanyeol!
Summary : " Lelaki itu tidak suka tubuh kurus, mereka lebih suka yang berpaha besar, dan bahkan bertubuh montok" - " Tapi aku ini obesitas!"
.
CHAPTER 1 : CURVY BABY
.
Kyungsoo bilang bahwa Tuhan terlalu mencintaiku karena ia selalu memenuhi asupan gizi tanpa pernah terlambat.
Luhan bilang wanita itu akan hamil dan melahirkan dan sudah seharusnya memiliki tubuh gemuk agar sang janin nyaman di dalam sana.
Yoora Eonnie bilang tubuh gemuk dan wajah cantik ku itu perpaduan yang pas.
Tetanggaku bilang bahwa aku harus menguruskan tubuhku karena suamiku akan pindah ke lain hati karena tubuhku yang seperti raksasa.
Sehun bilang Chanyeol menerima ku apa adanya.
Kai bilang bahwa aku adalah tipe wanita idaman Chanyeol meskipun tubuhku besar dan makanku banyak.
Suamiku bilang aku cantik, sexy, menarik, dan ia mencintaiku apa adanya.
.
.
"WHAT?!" Aku berteriak kesal sambil melihat timbangan ku. Desahan nafas terdengar dari bibir merah muda ku saat timbangan ku bulan ini mencapai 96 kg. Aku meringis sambil mencubit - cubit lemak di paha, perut, tangan.
"Lemak sialan! mengapa kau tak pergi- pergi dari hidupku!"
Kakiku menghentak. Aku berjalan cepat menuju kamar dan mengambil paksa sweater rajut ZARA ku dan memakainya. O-ow ternyata sweater ini pun semakin terlihat ketat di tubuhku.
"Aku jadi seperti bapau! Bapau raksasa!". Aku mendengus kesal dan hampir menangis. Teringat perkataan suamiku yang berkata bahwa aku cantik, sexy, dan aku tak butuh diet lah karena ia akan menerima tubuhku apa adanya. Huh, dasar pria! Mulut manis. Nyatanya, tidak seperti yang ia katakan.
" Uh! kesal aku kesal aku kesal! " Baekhyun mencubit - cubit tangannya , berharap lemak ditangannya hilang karena cubitannya. Ia ingin menangis mengingat timbangannya yang hampir 'meledak', lalu sweaternya yang kekecilan.
" Ini sih namanya Beauty and The Beast. Suamiku sang 'beauty' dan aku si buruk rupa,"
Baekhyun memikirkan perkataan beberapa orang karena besar tubuhnya. Okey, mungkin beberapa bilang bahwa tubuh Baekhyun besar dan itu bukan satu hal yang buruk, tapi ia teringat dengan perkataan tetangga nya yang cantik, tinggi dan langsing yang selalu menertawakan tubuh Baekhyun.
"Ck! apa kata si nenek lampir itu kalau badanku semakin besar!"
"Hiks...hiks.. mama!"
Baekhyun memutar bola matanya saat mendengar tangisan khas dari dalam salah satu kamar dirumahnya.
"Iya iya Jack, Mama datang!"
.
.
Baekhyun tersenyum melihat putra semata wayangnya yang tengah menyusu di dadanya dengan lahap. Jackson, putra satu-satunya yang mirip dengan suaminya dan sangat - sangat lucu. Mereka berdua memang pintar membuat anak, puji Baekhyun tiap kali melihat wajah Jackson. Bayi satu tahun itu menatap Baekhyun dan tersenyum saat Baekhyun mencolek hidungnya atau mencubit kecil pipinya.
"Sayang ..sayang ..."
Baekhyun memanjakan Jackson dengan mengelus rambut tipisnya. Ia sangat menyayangi Jackson meskipun pada akhirnya Baekhyun teringat kembali bahwa Jackson lah yang menyebabkan badannya melebar seperti gentong air. Baekhyun meringis.
"Andai saja kau sudah bisa berkomentar. Mommy sangat ingin bertanya kepadamu tentang tubuh Mommy," Baekhyun mencebikan bibirnya sembari menatap Jackson yang masih menyusu padanya. Seakan tahu apa yang ibunda nya rasakan, Jackson si jagoan kecil Baekhyun melepas bibirnya kemudian bangkit dan duduk di paha Baekhyun.
"Mommy!" pekik Jackson. Baekhyun mau tak mau tertawa geli dan mencium pipi anaknya gemas. " Kenapa jagoan ku?sudah kenyangkah?"
Jackson mencubit – cubit kedua pipi Baekhyun kemudian tertawa. Baekhyun ikut terhibur dari rasa gundah akan tubuhnya ketika melihat tingkah laku Jackson yang mencubit pipinya, menarik – narik rambut blonde nya sambil memajukan bibir merahnya.
"Jackson~" panggil Baekhyun saat kedua tangannya memeluk pinggang bocah kecil yang lahir dari rahim nya beberapa bulan lalu. Jackson sedikit berdiri kemudian tertawa sambil memegang telinga Baekhyun.
"Tung – Tung. Mommy, Tung – tung!"
Wait.
Tung- Tung? Bukankah itu nama boneka Jackson.
Lebih jelas lagi
Boneka Gajah Jackson.
Si boneka gajah menggemaskan yang bahkan besar badan Jackson saja kalah dengan boneka itu.
"Tung – tung? Mommy mi – mirip Tung – Tung?" tanya Baekhyun was – wasa. ' Jangan, Jack , Jangan! Hati Mommy ini akan tersakiti jika kau berkata seperti itu'.
"Tung – Tung. Mommy! Tung – Tung, Tung – Tung," Jackson memekik bahagia sambil terus mencubit pipi Baekhyun.
Ya, Tuhan bahkan anakku satu – satunya sudah menganggapku seperti boneka gajah.
.
.
Sore itu Baekhyun mengajak Jackson untuk bermain dirumah Luhan. Ia sengaja datang kerumah sepupu nya. Begitupula suami Baekhyun, setelah pulang kerja akan mengunjungi rumah Luhan untuk membicarakan suatu proyek yang melibatkan suami Luhan juga. Jadi Baekhyun membawa perlengkapan Jackson, camilan, dan beberapa mainan Jackson mengantisipasi jika ia diam dirumah Luhan sampai malam.
Selama perjalanan dengan Jackson, dari dalam taxi, Baekhyun menatap sekumpulan gadis – gadis remaja yang tertawa riang bersama teman – teman lainnya. Huft, tubuh langsing mereka sungguh indah. Bahkan Baekhyun kira berat badan mereka mungkin sekitar 40 kg. Mata Baekhyun pun melihat sekumpulan wanita – wanita dewasa dengan tubuh langsing berbalut pakaian kerja. Jika Baekhyun langsing pasti akan indah jika memakai pakaian seperti itu.
"Cantiknya," puji Baekhyun pada wanita – wanita itu.
Terbesit satu pikiran di benak Baekhyun, suaminya itu tampan, bertubuh indah dan memikat. Semua wanita Baekhyun yakin menyukai suaminya saat melihat penampilan suaminya. Baekhyun tahu, Baekhyun adalah wanita terberuntung di dunia karena bisa menikahi suaminya yang sudah ia nikahi selama 4 tahun. Tetapi siapa yang menjamin jika suaminya tidak akan tergoda dengan wanita – wanita yang sialnya tubuhnya lebih indah daripada Baekhyun.
"Huh, kenapa aku jadi terbawa perasaan seperti ini ya,"
Selama perjalanan Baekhyun banyak termenung, sedang buah hatinya sibuk bermain dengan mobil – mobilan yang dibelikan suaminya beberapa hari lalu. Ngomong – ngomong, suaminya ini sangat menyayangi Jackson. Menyayangi Baekhyun juga kk~. Apapun yang Jackson minta, suaminya itu akan segera mengabulkannya. Bahkan jika Jackson memintanya untuk terjun dari atas gedung pencakar langit tanpa alat pelindung pun dia mau. Oke. Ini berlebihan.
"Bau apa ini?" hidung Baekhyun bergerak – gerak. Kemudian, matanya berhenti pada Jackson yang terdiam dengan wajah memerah. Baekhyun mengangkat Jackson dan mencium pantatnya.
"Jack~ kenapa poop disini sih," lemas Baekhyun. Wanita itu meminta maaf pada supir taxi yang kelihatannya sedikit terganggu dengan bau kotoran Jackson.
'Makan apa anak ini sampai baunya kelewatan?'
.
.
Sesampainya di rumah Luhan, Baekhyun segera meminta izin untuk meminjam kamar mandi nya untuk membersihkan tubuh Jackson. Luhan menggeleng melihat Baekhyun yang menggiring Jackson bagai ibu – ibu membawa ayam hasil tangkapan. Luhan menyiapkan Lasagna yang baru saja matang untuk dinikmati bersama Baekhyun.
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu di kamar mandi, Baekhyun keluar dengan Jackson yang hanya memakai diaper. Balita itu segera berlari saat melihat Ziyu, anak bungsu Luhan yang tengah bermain balok. Ziyu dan Jackson memang akrab. Keduanya hanya berbeda dua tahun.
Baekhyun mengelap tangannya dengan tissue, kemudian girang saat dimeja sudah terhidang Lasagna super jumbo buatan Luhan. Baekhyun setengah berlari dan segera memotong lasagna itu kemudian melahapnya dengan ekspresi penuh kenikmatan.
"Hmm! Lu! Kau memang terbaik," Baekhyun kembali melahap potongan selanjutnya dan masih mempertahankan ekspresi penuh kepuasan. Luhan tersenyum kemudian menyodorkan satu gelas lemon juice untuk Baekhyun.
"Duduklah Baekhyun!Kau ini seperti anak kecil saja!"
Baekhyun nyengir kemudian duduk di kursi meja makan. Luhan ikut duduk di sebelahnya dan memotong satu potong lasagna untuk ia santap. Baekhyun kembali memotong lasagna ke tiga nya, kemudian memperhatikan Jackson dan Ziyu yang akur bermain.
"Kau tidak berniat memberi adik untuk Ziyu?"
"Tidak. Untuk saat ini," Luhan menuang kembali lemon juice pada gelasnya," dan sepertinya tidak akan karena Ziyu tidak suka jika kedua orang tuanya mengurusi satu anak lagi. Iya harus tetap menjadi anak bungsu di keluarga Oh. Kau sendiri?"
"Aku belum siap untuk anak kedua. Aku masih ingin konsen dan mencurahkan seluruh cintaku untuk Jackson, begitupun suamiku."
Luhan dan Baekhyun keduanya kembali memakan lasagna masing – masing. Baekhyun menelan lasagna nya sampai habis kemudian memperhatikan tubuh Luhan. Wanita beranak dua ini memiliki tubuh yang langsing dan Baekhyun sangat iri. Merasa di perhatikan, Luhan menyenggol tangan Baekhyun.
"Ada apa?"
Baekhyun menatap Luhan. Ia mengehela nafas lelah dan meminum lemon juice nya. Luhan menunggu sepupunya untuk berbicara.
"Kau tahu tadi pagi aku menimbang tubuhku dan berat badanku berapa?"
Luhan menaruh lasagna dan tertarik dengan perbincangan Baekhyun. "Um, berapa?" tanya Luhan pelan. Baekhyun menghela nafas sambil menatap Luhan memelas.
"96 kg Luhan! Ya ampun mengapa aku bisa lalai seperti ini!" kesal Baekhyun. Luhan melongo tak percaya, ia menatap Baekhyun yang terlihat sedih dan putus asa. Sepupu cantiknya itu mendekat dan mengelus bahu Baekhyun .
"Kalau boleh jujur," ujar Luhan. Baekhyun segera menatap Luhan, " kau memang semakin chubby sih,"
"HAAAA TUHKAN!"
Luhan nyengir tak berdosa sembari menggaruk kepalanya. Baekhyun mendorong sepiring lasagna di depannya dan menutup wajahnya, pasrah dengan keadaan. Luhan bingung dibuatnya, beberapa menit lalu wanita ini bersemangat dengan makanan, sekarang seakan wanita dihadapannya ini benci dengan makanan.
"Aku harus bagaimana Lu? Suamiku pasti malu memiliki aku yang raksasa begini,"
"Aduh, Baekhyun kau ini berbicara apa sih? Jangan mengada – ngada," kesal Luhan. Baekhyun mencebikan bibirnya. Luhan menghela nafas sambil memegang tangan Baekhyun.
"Suamimu tidak mungkin membencimu, apalagi sampai tidak suka dengan tubuh mu ini. Kalian kan saling mencintai, ia pasti akan menerimamu apa adanya,"
Baekhyun masih termenung. Matanya sendu dan ia masih memikirkan hal – hal yang tidak baik.
"Wanita itu akan hamil dan melahirkan dan sudah seharusnya memiliki tubuh gemuk agar sang janin nyaman di dalam sana," Luhan menatap Baekhyun lamat – lamat, begitupula Baekhyun yang balas menatapnya.
"Kalau kau tidak bertubuh gemuk, bagaimana nanti nasib calon adik Jackson. Ia akan memiliki ruang yang sempit di dalam rahim ibu nya jika kau tidak gemuk. Jadi, berhentilah mengeluh tentang tubuhmu,"
Baekhyun ingin menangis mendengar penuturan Luhan. Benar juga, mengapa ia harus bersedih sedang perut besarnya ini tempat Jackson dan mungkin calon adik Jackson nanti beristirahat selama 9 bulan.
"Lagipula, kau tetap kesayanganku, seberapa berubahnya dirimu kau tetap sepupuku," Luhan hampir meneteskan air matanya. Duh, kedua ibu rumah tangga ini memang sama – sama cepat terbawa perasaan. Baekhyun yang tak enak hati pun memeluk Luhan.
"Terimakasih Lu, kau memang terbaik,"
"Itulah gunanya seorang sepupu,"
Keduanya terlarut dalam keadaan yang melankolis, tenang dan menghanyutkan. Sampai suara Baekhyun memecah keadaan hening itu.
"Ngomong – ngomong, tahu dari mana kau bahwa jika tubuh kurus maka bayi akan tidak nyaman berada di dalam perut ibunya,"
"Itu hanya karangan ku saja,"
Dasar si pecinta Hello Kity!
.
.
"Terimakasih Luhan untuk jamuannya," Baekhyun memeluk Luhan. Kedua sepupu itu memang sangat dekat. Andai saja Kyungsoo ikut, pasti lengkap sudah reuni kecil - kecilan antara 3 wanita ini.
"Kapan - kapan aku yang akan bertandang ke rumah mu," Ujar Luhan sambil memeluk Sehun. Baekhyun dan suaminya berjalan menuju pintu sambil suami Baekhyun menggendong Jackson yang telah tertidur lelap.
" Aku dan suamimu akan sering- sering bertemu. Kau dan Jackson sering - seringlah kemari," tutur Sehun. Luhan mengangguk mengiyakan.
"Iya, aku tentu akan sering kemari, apalagi jika Luhan menyiapkan makanan yang lezat,"
Keempat orang dewasa itu tertawa.
"Baiklah, kami pulang dulu. Kasihan suamiku ini harus menggendong Jackson," Baekhyun menepuk pelan bahu suaminya.
"Baiklah, hati - hati dijalan!"
Suami Baekhyun sempat mengucapkan salam pada keluarga Oh dan berjalan menuju mobil mereka bersama Baekhyun. Wanita itu segera mengambil alih Jackson, balita itu sempat menangis sebentar kemudian menyamankan kembali kepalanya di bahu Baekhyun. Ia tahu aroma ibu nya.
"Hati - hati," ujar sang suami. Baekhyun membuka pintu dan masuk kedalam mobil dengan sedikit susah akibat tubuh gemuk nya dan Jackson. Setelah pantatnya menempel sempurna di atas jok, ia kembali membetulkan letak Jackson dan membiarkan anak semata wayangnya tertidur. Sang suami mulai menyalakan mesin dan memgambil alih kemudi menjuji rumah tercinta mereka
.
.
Tentang suami Baekhyun. Ia bukan tipe lelaki yang banyak berbicara, minim ekspresi, bahkan tidak secerewet Baekhyun, istrinya. Suami Baekhyun menafkahi Baekhyun sebagai seorang arsitek. Pekerjaannya membutuhkan keseriusan dan itu cocok untuk suaminya.
Chanyeol, Park Chanyeol. Si lelaki yang berhasil memenangkan hati Baekhyun sejak ia duduk di bangku kuliah. Chanyeol seorang mahasiswa berprestasi pun diam - diam naksir pada Baekhyun, gadis periang dari kelas Teknik pangan. Keduanya memadu kasih selama 6 tahun. Mereka bukan pasangan yang ingin menikah muda, Chanyeol dan Baekhyun memegang prinsip bahwa mereka akan menikah ketika mereka sudah siap secara batin dan material.
Si super duper dingin akhirnya menikah dengan si berisik. Itulah yang orang lain tahu. Chanyeol menikahi Baekhyun tepat beberapa hari setelah ulang tahun Chanyeol. Lelaki seperti Chanyeol mungkin tidak romantis, tetapi ia sangat mencintai Baekhyun.
Park Jackson,
Putra semata wayang mereka yang sangat mereka cintai. Putra yang lahir ditengah - tengah harapan keduanya untuk memiliki momongan. Jackson yang sangat mirip Chanyeol. Jackson sangat lucu dan menggemaskan, tentu saja karena kedua orang tuanya pun bibit yang unggul. Bocah yang pintar dan disinyalir akan jenius seperti ayahnya. Namun, Baekhyun bersyukur Jackson cerewet seperti dirinya. Jackson yang amat dicintai Chanyeol dan Baekhyun.
Chanyeol tahu istrinya ini memang senang makan. Tapi, dia tidak suka ketika istrinya membanding - bandingkan diri nya dengan wanita lain. Tolonglah, Chanyeol menikahi Baekhyun bukan karena dia cantik dan populer, oke mungkin sebelum menikah Baekhyun memang bertubuh langsing, tetapi ia akan tetap mencintai istrinya meskipun istrinya itu gemuk bahkan obesitas sekalipun. Chanyeol itu sudah addict terhadap Baekhyun dan apapun yang istrinya lakukan, ia akan mendukung.
Kembali pada keluarga Park yang tengah menikmati perjalanan mereka menuju ke rumah. Chanyeol tetap konsentrasi pada jalan sedang Baekhyun lebih banyak terdiam. Jackson masih tertidur dengan nyaman di pangkuan ibu nya.
"Mau ku belikan camilan? di depan aku bisa berhenti di -"
"Tidak,"
Tolakan dari bibir Baekhyun langsung membuat Chanyeol terdiam. Chanyeol melirik Baekhyun yang masih memilih untuk diam. Pria tampan itu pun menuruti keinginan istrinya. Perjalanan dengan waktu tempuh 30 menit itu pun berakhir di depan rumaj ber cat putih dengan tanaman - tanaman indah. Chanyeol memasukan mobil nya ke garasi, mematikan gas kemudian menyusul Baekhyun yang membawa Jackson masuk.
Chanyeol menutup gerbang rumah dan juga tak lupa mengecek segala keamanan rumah mereka sebelum ditinggal tidur oleh pemiliknya. Setelah yakin semua aman, Chanyeol melepas jaket nya dan duduk di sofa sambil memperhatikan Baekhyun yang hilir mudik membawa handuk kecil dan sebaskom air. Chanyeol bangkit dan berjalan membantu Baekhyun.
"Tolong ambilkan handuk yang lebih besar," perintah Baekhyun pada Chanyeol. Sang suami dengan patuh mengambil handuk besar dari lemari handuk dan memberikannya pada Baekhyun. Omong- omong, keduanya berada di kamar Jackson. Membersihkan tubuh Jackson yang sedang tertidur. Baekhyun tidak mau anggota keluarganya naik ke tempat tidur sebelum membersihkan diri, jadi ia mau tak mau harus membersihkan Jackson meskipun anak itu mengantuk.
Chanyeol membantu Baekhyun mengeringkan tubuh Jackson kemudian memakaikan nya baju. Baekhyun membawa handuk beserta baskom ke belakang, dan Chanyeol memastikan putra kesayangannya tertidur pulas. Setelah yakin tertidur, Chanyeol keluar kamar perlahan dan kembali mendudukan tubuhnya di sofa.
Istrinya datang dari arah dapur dan ikut mendudukan tubuhnya di sisi Chanyeol. Pria bermata bulat itu tersenyum tipis saat sang istri kembali ke mode manja nya. Ya, setiap malam disaat Jackson sudah tidur mereka akan duduk berdua, menceritakan kegiatan mereka hari ini, atau mungkin memakan snack bersama,dan yang paling sering, Chanyeol akan mendapati Baekhyun yang bermanjaan dengannya.
"Harumnya," hidung Baekhyun mengendus dada Chanyeol. Lelaki itu memeluk pinggang bulat istirnya dan mengecup keningnya.
"Kau kenapa?" tanya Chanyeol sambil merapikan surai Baekhyun yang menutupi matanya," tidak secerewet biasanya?"
Baekhyun menjauhkan tubuhnya kemudian menatap Chanyeol dalam. Lelaki minim ekspresi itu hanya mengelus pipi Baekhyun dengan lembut.
"Apa kau masih mencintaiku meski aku obesitas?"
'Pertanyaan ini lagi'
"Baekhyun,"
"Apa kau masih mencintaiku meski tubuhku sudah seperti raksasa hamil?"
"Baek-"
"Aku gendut, tubuhku super duper kelebihan lemak! Apa kau masih menyayangiku seperti dahulu? Chanyeol, kata-"
"Baekhyun, stop!" Chanyeol hampir naik pitam. Iya bisa saja marah besar jika ia tidak melihat puppy eyes istrinya yang sialnya adalah kelemahan Chanyeol.
"Kau ini kenapa?! Pertanyaan mu tidak masuk akal! Sinetron apa yang kau tonton sampai pertanyaan mu berlebihan?"
Baekhyun memajukan bibirnya dan menatap Chanyeol sedih. Chanyeol memeluk Baekhyun dan mengecup kedua pipi tembam istrinya. "Katakan padaku, apa yang mengganjal di pikiranmu?" Baekhyun menghela nafasnya sambil memainkan kancing kemeja Chanyeol.
"Beratku naik sampai 96 kg," lidah Baekhyun seakan berat mengatakannya, namun Chanyeol meminta nya melanjutkan dengan gumaman. "dan anakmu, Park Junior, mengatakan aku mirip Tung - Tung," rengek Baekhyun. Chanyeol tertawa pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Ada lagi?"
"Sudah, itu saja,"
Chanyeol mengagkat dagu Baekhyun dan mengecup hidung bangir pasangan hidupnya.
"Berapapun beratmu, bahkan sampai kau 100 kg pun aku tetap mencintaimu sayang. Aku menikahimu karena aku ingin kita selalu bersama sampai tua, menjadi pendamping hidupku. Mengapa kau permasalahkan lagi hal sepele ini?"
Hati Baekhyun tersentuh mendengar penuturan pria pendamping hidupnya.
"Masalah Jackson, dia kan masih kecil Baek. Lagipula dia juga pernah memanggil ku dengan nama boneka monyetnya karena telinga ku lebar,"
Tawa Baekhyun memecah keheningan, Chanyeol terpana melihat senyum sang pujaan hatinya.
" Lelaki itu tidak suka tubuh kurus, mereka lebih suka yang berpaha besar, dan bahkan bertubuh montok"
" Tapi aku ini obesitas!"
"Kau itu sexy sayang," tenang Chanyeol sambil mengecup bibir Baekhyun. Wanita bermata sipit itu tertawa dan menjawil telinga Chanyeol.
"Aku akan selalu tergoda dengan perut besar dan paha montok ini," Chanyeol berukar serius dengan mimik wajah menggoda. "Benarkah?" tantang Baekhyun.
"Tentu saja," Chanyeol yang tak tahan pun mencium bibir Baekhyun sekilas,"apa malam ini sudah bisa? apa datang bulan mu sudah berakhir?"
" Memangnya ada apa jika datang bulan ku sudah berakhir, Park Chanyeol?" Baekhyun memainkan kerah baju Chanyeol. Pria itu berdecak kemudian dengan sepenuh kekuatan menggendong tubuh Baekhyun. Chanyeol kewalahan, Baekhyun memang berat. Tapi, ia senang memanjakan istri cantiknya ini. Ugh, tangan Chanyeol sejujurnya hampir copot. Tapi senyuman istrinya menguatkan dia yang tengah menggendong Baekhyun ala pengantin.
Ah, senyuman Baekhyun memang menguatkan, batin Chanyeol.
Mari selanjutnya kita tinggalkan Baekhyun si istri yang khawatir dengan berat badannya dan Chanyeol si suami minim ekspresi yang tak tahan bila melihat tubuh semok istrinya.
.
TBC
.
PS: Hm, semoga kalian ga bosan karena rasanya Icha produktif banget bulan ini wks! Teruntuk sobat Pea'a gw nina yang hari ini mau apdet jamaah yuk cyin apdet! Jangan lupa baca FF nina yang 'Oppa-ku' ya :)
Hari ini aku apdet jamaah juga bareng temen temen lain, bareng Baekbychuu, Redapplee, kacangpolongman, Teteh Pupuputri, Hyurien92, Railash61, Otong (Jongtangguk) jadi pemandu sorak, ama kak SayakaDini.
Terus kalo ada yang nanya,'Cha kenapasih lo bikin FF Baekhyun gendut?' Okey gw jawab, alasan pertama gw lom pernah nemu FF Baekhyun jadi sosok yang gemuk tapi tetap menawan di mata Chanyeol bin Maher. Semoga gw salah tapi gw lom pernah baca jadi gw kepikiran bikin FF kek gini wwkwk. Eh tapi kalo ada yang nemu bias share ama gw, gw mao baca!
Kedua, People have a mindset that beauty is thin. We Have a body like a model and we are totally beautiful. No Dear, cantik itu bukan sesuai badan. Semua cewe cantik dan w paling ga doyan ama pemikiran cantik itu ya model wannabe. Salah! Makanya gw buat FF ini seakan menggambarkan meskipun Baekhyun gemuk, tapi dia tetap cantik dan punya kelebihan. So, kalian kalo gapunya badan kurus gausah minder. Gemuk itu sexy! (gw juga ga kurus kok tenang aja , ga cantik juga tenang aja wkwkwk)
Gw pasti bakal lanjut ini FF, Across The Universe (yang mana review nya biking w senyum senyum ndiri). Asalkan kalian mau bersabar dan mood gw lagi bagus buat bikin heheh!
Selamat membaca dan bubuhkan review ya! LOPH U UNYUMUNYUMUNYU!
PS: Chanbaek lebih dari real kalo gw bilang HAHAKS!
PS: Kissing scene haven't any important thing more than the reality scene in front of u. #Chanbaekisreeal #chanyeoldemennyiumbaek #chanyeolcuma akting #chanyeolcariduitbuatkawin #gausahdiambilhati #nantigwhiburlosemua! bhaqs