Title; A-ah?

.

.

Author; Seadanya Aja

.

.

Disclaimer; Seluruh karakter dan tokoh milik Massashi Kishimoto, saya hanya meminjam charnya saja

.

.

Genre; Friendship, Au

.

.

Rating; T

.

.

Pair; ...

Warn! Typo bertebaran, OOC, tidak sesuai Eyd, Author newbie, Mainstream(mungkin?), tidak bisa menentukan alur, update tak menentu dan segala kekurangan dan gangguan lainnya.

Request dari Muhammad2611

[Maaf baru up.

Ada yang nanya kenapa ganti judul?

Jujur saja, judul Street Fight adalah cerita dimana setiap harinya Naruto selalu bertarung dan bertarung. Namun, karena aku tidak bisa membuat adegan fight, maka aku ganti judulnya dan alurnya.

Lalu kenapa jadi A-ah?

Well, itu karena aku belum mendapat judul yang pas, ada yang kau beri judulnya?.

Langsung aja baca ya, maaf kalau mengecewakan.]

.

Chap2

.

.

Naruto Pov

Kulangkahkan kakiku menyusuri jalanan Konoha yang ramai seperti sebelumnya.

Aku berangkat sekitar jam 07:15, memang agak pagi memang, namun yah.. Daripada dirumah tidak ada kerjaan lagi.

Jalanan Konoha agak macet hari ini karena kecelakaan tabrakan antara sebuah motor ditabrak truk yang memuat barang. Untungnya tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut.

Naruto Pov End

...

Shizuka Pov

Hah.. Lagi-lagi jadi obat nyamuk kalau berangkat bersama sepasang tunangan itu. Apalagi jalanan macet yang akan membuatku semakin lama menjadi obat nyamuk disini.

Kualihkan pandangan keluar, tampak beberapa penggendara beristirahat keluar dari mobil yang akibat kemacetan ini. Apa aku harus keluar dari mobil ini?

Mungkin cukup menyenangkan jika berangkat dengan jalan kaki. Kulihat banyak juga pelajar yang berjalan, dari yang sekolah dasar, menengah pertama dan atas seperti seorang berambut kuning yang kulihat... Eh tunggu, rambut kuning?

Kulihat ia menggalihkan pandangan ke arah jalanan, ya! Ia Naruto!

"Sasuke, aku akan jalan kaki kesekolah jika terus berada disini mungkin akan telat"

Shizuka Pov End

"Sasuke, aku akan jalan kaki kesekolah jika terus berada disini mungkin akan telat"

"Ha? Apa kau serius Nee-San?, diluar banyak orang jahat lho!"

Shizuka memutar matanya.

"Aku bisa menjaga diri Sasuke"

"Baiklah"

"Hati-hati Nee-San"

Ucap Sasuke dan Sakura.

"Hm."

Shizuka melangkahkan kakinya keluar lalu mengejar Naruto.

Yup! Tujuannya keluar dari mobil adalah untuk menggejar Naruto. Pdkt mungkin.

"N-naruto!"

Ia berseru memanggil Naruto, namun Naruto tidak mendengarnya karena ditelinganya sudah terpasang Handsfree disana untuk mendengarkan musik.

Melihat tak ada respon, Shizuka mempercepat larinya hingga sejajar dengan Naruto. Nafasnya terengah-engah. Merasakan kehadiran seseorang disamping membuat Naruto menoleh kesamping

"Shizuka?"

Ujar Naruro sambil melepas sebelah Handsfree nya

"Hah.. Ya?"

Shizuka masih menstabilkan nafasnya

"Kau kenapa?. Seperti habis lari marathon saja"

Naruto bertanya dengan alis mengkerut, lalu ia mengambil botol air mineral didalam tasnya

"Ini, minumlah"

"A-ah iya"

Shizuka sedikit tergagap karena Naruto perhatian menurutnya.

"Sekali lagi, kenapa kau terengah-engah seperti itu?"

Ulang Naruto.

Shizuka gelagapan.

"A-ah, itu a-aku takut terlambat, makanya aku be-berlari"

Tidak mungkin kan ia mengatakan kalau ingin berangkat bersama.

"Owwhh tapi bukankah ini masih baru jam 08:00, masih ada waktu 45 menit untuk masuk"

Naruto menunjuk jam ditangganya.

"A-ah itu a-aku tidak me-membawa jam"

Shizuka gelagapan kembali. Ia menaruh tanggannya dibelakang dan.. Err melepas jam tangannya.

"Hm, tapi, bukankah kau bawa hp?"

"Hpku tertinggal dirumah"

Ia menjawab tenang, tidak mungkinkan Naruto akan melmbongkar tasnya.

Drrtt! Drrtt! Drrtt!

Suara panggilan telpon terdengar dari dalam tas Shizuka. Owhh.. Lihatlah betapa merah nya wajah Shizuka sekarang

"Kau tidak menggangkat nya?"

Dengan ogah-ogahan dan masih menahan malu Shizuka menggangkat hpnya, dalam hati ia mengutuk keras orang yang telah mengacaukan paginya yang indah ini

"Moshi~moshi~ Nee-San, kau dimana sekarang? Apa kau baik-baik saja? Ap-"

Tuuts..Tuuts..Tuuts..

"H-hahaha... Se-sebenarnya a-aku membawa hp, na-namun batrey nya low d-dan sekarang hpnya su-sudah mati haha"

Shizuka hanya bisa tertawa garing dan menahan malu. Padahal ia sendiri yang mematikan hpnya.

"Owhh.."

Naruto hanya ber O ria sambil menatap intens Shizuka. Yang ditatap cuma grogi

"Kau..menguntitku?"

"..."

Yang ditanya cuma menunduk, dan..

"K-kau!, dasar cowo ti-tidak peka!. Aku tidak menguntit, cu-cuma i-ingin berangkat ber-bersamamu saja!"

Wajah Shizuka memerah malu, apalagi ia berkata sambil berteriak hingga beberapa orang menoleh kearahnya. Naruto masih menatap Shizuka hingga membuat Shizuka menunduk

Puk!

"Owh.. Jadi itu alasannya. Kenapa kau tidak bilang dari tadi. Aku tidak keberatan kok kalau berangkat bersama"

Naruto menepuk pundak Shizuka

"Be-benarkah?"

Tanya Shizuka sambil menatap Naruto.

"U'um"

Naruto hanya mengganguk sambil tersenyum. Wajah Shizuka memanas melihat senyumannya.

"Ahh.. Lebih baik kita berangkat, sebentar lagi kelas dimulai."

Tanpa sadar Naruto menggengam tangan Shizuka dan menariknya. Shizuka hanya diam saja, ia tampak menikmainya.

...

"Ohayou Izumo-San, Kotetsu-San"

Naruto sudah berada didepan gerbang dan tak lupa menyapa kedua penjaga disana.

"Ohayou juga Narut-"

Perkataan mereka berdua sama-sama terputus ketika menyadari ada seseorang disamping Naruto, orang itu adalah Shizuka anak Uchiha Fugaku sang kepala kepolisian Konoha. Dan lebih parahnya lagi mereka berdua berpegangan tangan.

"Err- ada yang aneh?"

Tanya Naruto yang tampaknya dari tadi belum menyadari kalau ia memegang tangan Shizuka.

"Ettoo.. Tidak ada yang aneh kok haha.."

Jawab Izumo

"Dan Ohayou Uchiha-San"

"A-ah iya Izumo-San, Kotetsu-San,Dan panggil saja namaku, jangan margaku"

Izumo dan Kotetsu mengganguk.

"Kami masuk dulu ya"

"Ya Naruto. Memang indah masa muda haha.."

"Ah ya tentu saja."

Naruto tampaknya tidak menangkap apa maksud dari perkataan Izumo tadi, sedangkan Shizuka sudah mulai memerah wajahnya.

Disepanjang koridor Naruto dan Shizuka menjadi perhatian siswa maupun siswai yang dilalui mereka.

"Err.. Shizuka, kenapa mereka memperhatikan kita berdua dari tadi?"

"E-entahlah Naruto"

Sebenarnya Shizuka tau kenapa mereka menjadi perhatian, tapi ia berpura-pura tidak tau saja.

Naruto mengangkat bahunya

"Ah biarlah."

...

"Tenanglah Sasuke-Kun, Nee-San pasti baik-baik saja"

Sakura sedang menenangkan Sasuke yang tengah khawatir karena kakaknya yang belum datang dari tadi, padalal tidak lama lagi jam pertama akan dimulai.

"Ta-tapi ini salahku jika saja aku tidak membiarkannya keluar maka tidak akan seperti i-"

Krieet!

"Ohayou Minna"

"-ni"

Krik..krik..

Tidak ada yang membalasnya,

"Err- ke-kenapa kalian menatap ku dan Shizuka seperti itu?"

Tampaknya pernyataan yang mengatakan Naruto itu pintar dan selalu mendapat rangking salah!, buktinya ia sangat bodoh hingga belum menyadari hal yang terjadi dari tadi.

"Ekhem, Naruto, kenapa kau memegang tangan Shizuka?, apa kalian berdua mengalami cinta dihari pertama, pacaran dihari kedua, dan besoknya nikah?"

"Oi oi.. Apa maksudmu kiba?, mana ada aku memega- Hah? Sejak kapan aku memegang tanganmu Shizuka?"

Dengan cepat Naruto melepaskan pegangannya.

"Se-sejak kau mengajakku berangkat ketika jam pertama hampir dimulai"

Jawab Shizuka jujur.

"Dan kau tau kalau aku memegang tanganmu?"

Shizuka mengganguk.

"Lalu kenapa kau tidak melepasnya?"

"A-ah... E-etto a-ano.."

Krieet!

"Ohayou anak-anak!"

"Ohayou Jiraiya-sensei!"

'Hah... Untungnya sensei datang'

Batin Shizuka senang.

...

Dan disinilah Naruto sekarang, tempat yang menengkan menurutnya, atap sekolah.

Tampak ia sedang menelpon seseorang

"Moshi moshi Kaa-San"

"Naru?"

"Ah ya Kaa-San"

"Ada apa Naru?, apa kau baik- baik saja disana?"

"Ah cuma ingin memberitahukan nomor hp ku, disini sangat baik kaa-San, apalagi teman-teman disini tidak membedakan seseorang hehe"

Naruto terkekeh kecil.

"Syukurlah Naru"

"Kaa-San, beritahu nomor baruku pada Tou-San dan Nee-Saln ya"

"Ya"

"Sudah dulu ya kaa-San, jaa"

"Ya Naru, jaa"

Tuuts..Tuuts..

Krieet!

Pintu dibelakangnya terbuka

"Ah.. Shizuka?"

"Ada apa?"

"Ti-tidak ada apa-apa"

'kau harus tenang Shizuka' semangatnya dalam hati.

"Bolehkah aku duduk?"

Naruto mengerenyit

"Tentu"

Shizuka mencoba menaiki pagar pembatas dimana tempat Naruto duduk sekarang. Namun entah karena apa ia tergelincir dan

Bruk!

Yang Shizuka tau ia terjatuh kembali kebelakang, namun kenapa tidak sakit pikirnya?

"Empuk?"

Gumam Shizuka sambil membuka mata dan Blush! , wajahnya memerah seketika melihat Naruto dibawahnya tengah memejamkan mata. Ditambah lagi jarak wajah mereka sangan dekat. Mendergar gumaman Shizuka, Naruto langsung membuka matanya

"Kau baik-baik saja, Shizuka?"

"A-ah ya, Naruto"

Rona merah tipis masih menjalar dikedua pipinya

"Bi-bisakah kau bangun dari a-atas ku, Shi- Hmmffhh"

Perkataan Naruto terputus saat merasakan Shizuka menciumya, entah setan dan keberanian apa yang merasuki Shizuka bung.

Naruto tidak bisa bereaksi dan hanya terdiam, sementara Shizuka masih menciumnya. Dan akhirnya ia hanya bisa menutup mata untuk mengikuti permainan Shizuka, jujur saja, menurutnya ini sangat nikmat.

Lima menit berlalu..

"Hah..hah.. Na-naruto-kun"

Mata Shizuka sayu memandang Naruto langsung kematanya.

"Hah.. Shi-uummfhh"

Lagi, ya Shizuka kembali menciumnya, bahkan air saliva mulai merembes keluar dari kedua mulut muda-mudi tersebut. Entah kapan, Naruto sudah berada diatas Shizuka dan mulai mengambil alih permainan. Meskipun dirinya belum pernah berciuman, namun karena rajin yah Searching vidio seperti 'ini' dan melihat bagaimana caranya jadinya ia tau deh.

Krieet!

Pintu terbuka kembali, namun keduanya tidak menyadarinya karena tengah asik bergulat.

Bruk!

"NARUTO!, APA YANG KAU LAKUKAN PADA NEE-SANKU BANGSAT!"

Sasuke langsung berlari kearah mereka berdua. Mendengar ada yang berteriak keduanya pun tersadar dengan apa yang telah mereka berdua lakukan.

Bbuaagh!

Pukulan tepat mengenai wajah Naruto yang langsung membuatnya oleng kebelakang, padahal Naruto belum berdiri sepenunhnya. Sasuke kembali melesatkan pukulan, namun pukulan tersebut ditahan Naruto langsung dengan mengenggam tangan Sasuke.

Shizuka memandang khawatir kearah Naruto yang dipukul Sasuke, sedangkan Hinata, Ino, Kiba, Shikamaru dan Shino terkejut melihat mereka.

"Naruto, bisakah kau melepaskan Sasuke?"

Shino tau, jika dibiarkan hal buruk akan terjadi pada Sasuke. Itu sudah dapat dilihat dari wajah Naruto yang berekspresi datar.

Jeda beberapa detik sebelum Naruto melepas tangan Sasuke.

Jdduaakk!

"Addaww!... Kenapa kau memukulku, Sakura?"

Teriak Sasuke OOC keada Sakura yang seenak jidatnya memukul kepala Sasuke.

Sakura menatap tajam Sasuke

"Itu pantas untukmu bodoh!, cepat minta maaf!"

"Ta-tap-"

Sasuke tergagap, nyalinya ciut bak balon yang mengkerut melihat Sakura mulai mengelus Kepalan tangganya.

Glek!

Sasuke menelan ludah kasar. Lalu ia mengalihkan pandangan pada Naruto dengan memasang wajah bengis+tatapan taja-

Dduuak!

Lagi-lagi kepalanya kena pukul.

"Hah.."

Helaan nafas Sasuke terdengar. Dengan ogah-ogahan ia mengangkat tangan untuk meminta maaf.

"Hn, aku meminta maaf Naruto. Tapi jika kau memulainya lagi aku tidak akan segan-segan mengirimmu kerumah sakit"

Naruto mengerinyitkan dahinya

"Ya, aku memaklumimu. Tapi, sebenarnya Shizuka yang memulainya dulu"

Krik..krik..

Semua yang ada disana kecuali Naruto dan Shizuka yang memerah melongo tak percaya.

"UUAPPPAAAA!?"

Teriak Shino, Sasuke, Kiba, Hinata, Ino dan Sakura.

"A-hahaha"

Shizuka hanya tertawa canggung. Sasuke memandang kosong kearah kakaknya itu

"Kau sudah dewasa Nee-San"

Ucap Sasuke mmberikan jempolnya lalu mengoyangkan keatas dan kebawah.

"Tentu saja bodoh, diakan lebih tua darimu!"

Sembur Sakura keras. Shikamaru dibelakang hanya memutar mata bosan.

"Hah.. Merepotkan"

"Untuk kali aku setuju dengan mu."

Angguk Ino.

...

Skip Sesudah Sekolah

Naruto melangkahkan kakinya dalam keramaian kota Konoha, tujuan nya sekarang adalah ke Cafe dimana ia melamar pekerjaan kemarin.

Memasuki Cafe tersebut yang agak ramai, ia melihat Ayame nampak kuwalahan melayani para pelanggan.

"Ah Naruto-kun!"

Seru Ayame

"Haha ya Ayame-Nee, apa aku terlambat?"

Tanyanya

"Tidak Naruto-kun, yang ada malah kecepatan haha.. Oh ya, temui Tousanku didapur, Naruto"

"Ah ya Ayame-Nee"

Naruto melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia melihat Teuchi dan beberapa orang yang ia tidak sedang memasak disana.

"Oh Naruto!, tunggu sebentar"

Teuchi menyadari kedatangan Naruto. Mencari sesuatu dan memberikannya kepada Naruto

"Nah Naruto, pakailah"

"Ah ya Jiisan, tapi dimana mengantikannya?"

Tanya Naruto Bingung.

"Pakai ruang dibelakangmu"

Naruto menoleh kebelakang dan menemukan sebuah pintu disana.

"ya paman"

Naruto melangkahkan kakinya dan memasuki ruangan tersebut, ia mulai memakai pakaian yang diberi Teuchi tadi, ia memakai Tuxedo berwarna hitam senada dengan celana hitam panjang dan memakai sebuah sarung tangan putih

"Waktunya bekerja!"

Ucap Naruto pada dirinya sendiri.

..

Naruto sedang melayani para pelanggan, sebelumnya ia telah diajari oleh Teuchi, yaitu menggantar dan mencatat pesanan. Ia menghampiri meja dengan nomor 5, disana terlihat 2 orang perempuan yang kelihatannya seumuran dengan Nauruto.

"Ingin pesan apa Ojou-sama?"

Ucapnya lembut dan senyum menempel diwajahnya. Kedua perempuan tersebut merona melihat Naruto.

"A-aku pe-pesan Tonkotsu Ramen de-dengan Ne-neginya sebagai To-topingnya"

"A-ku sa-sama dengannya"

Entah kenapa kedua perempuan tersebut tergagap. Naruto menaikkan alisnya melihat keduanya seperti itu.

"Owh.. Kalian berduanya memiliki selera yang sama ya"

Keduanya serempak mengganguk.

"Kalau aku sih lebih suka Miso Ramen denga 'Naruto' nya yang banyak sebagai Topingnya"

Entah kenapa Naruto merasa lapar saat menyebut makanan kesukaannya itu.

"Tunggu sebentar ya, pesanan akan segera datang"

"A-ah tunggu, bisakah k-au mengganti pesananku dengan Miso Ramen yang benyak Narutonya?"

Entah kenapa mereka berdua merubah pesanannya.

"Ah tentu Ojou-sama"

Balasnya lalu kembali melangkah.

Biasanya Ramen dijual dikedai-kedai, namun disini Ramen dijual didalam Cafe. Terlihat pelanggan Cafe tersebut makin ramai, terutama wanita. Biarpun baru dibuka beberapa bulan lalu, ramen ini memiliki cukup banyak pelanggan karena menyediakan berbagai jenis ramen dan tentunya rasanya sangat nikmat. Ditambah lagi hari ini seorang pelayan baru berpakaian ala Butler membuat penggunjung bertambah, sifat nya yang ramah dan sopan membuat pelanggan wanita disana tertarik, apalagi wajahnya yang...

...

"Sangat tampan"

Gumam Shizuka dengan pipi memerah. Ia sekarang sedang melihat Naruto dari dalam mobilnya. Ia sebenarnya ingin menyapa Naruto didalam sana namun, karena insiden diatap sekolah tadi pagi membuat nya malu untuk bertemu naruto. Memikirkan betapa ganas ia mencium Naruto membuatnya memerah kembali.

"Tampan?, siapa?"

Tanya Aoda yang berada sisinya dibangku sopir.

"Itu kau lihat, yang berambut kuning memakai Tuxedo hitam"

Shizuka mengarahkah teropong yang ia beri ke Aoda.

"Hm, benar. Bagi seorang wanita memang tampan. Namun aku masih normal, Shizuka-sama"

Aoda melepas teropongnya.

"Ha? Tampan? Siapa?"

Tanya Shizuka bengong. Hah.. Nampaknya ia keceplosan tadi.

"Err- bukankah Shizuka-sama bilang kalau Butler itu tampan"

Tunjuk Aoda kearah pelayan itu.

"A-ah... I-itu"

Shizuka gelagapan. Tiba-tiba Shizuka melihat wanita cantik sedang lewat.

"Ah, Aoda, kau lihat ada wanita cantik!"

Shizuka memasangkan teropong tersebut ke Aoda dan menunjuk wanita itu.

"Ah ka-kau benar Shizuka-sama"

'Hah.. Hampir saja' batin Shizuka. Lalu ia memandang Naruto yang tampaknya sibuk melayani para pelangannya. Shizuka tersenyum memandangnya.

"Aoda, sebaiknya kita pulang, sudah hampir jam 6"

"Ya Shizuka-sama."

...

Naruto Pov

Kulangkahkan kaki ku menyusuri jalanan Konoha dimalam hari. Tidak terasa sekarang sudah menunjukkan jam 20:15, orang-orang sangat sedikit beraktivitas diluar karena cuaca yang agak mendung. Mungkin sebentar lagi akan hujan? Entahlah.

Biasanya aku memakai jalan lain untuk pulang, namun aku baru tau kalau jalan yang kulalui ini yang banyak sekali perumahan elite ini terhubung ke jalan Kaguya dimana tempat apartemenku berada.

Hah.. Cuaca makin dingin, mana aku cuma pakai-pakaian sekolah lagi, Ck.

Hah.. Aku melirik perumahan dikawasan ini, hm memang mewah dan megah.

Gerimis?, hah.. Tampaknya aku harus bergegas.

Naruto Pov End

Naruto mempercepat jalannya mengingat cuaca yang semakin buruk. Namun ia terhenti disebuah rumah besar ketika melihat seseorang tampaknya kesulitan menutup gerbangnya. Hah.. Menolong tidak masalah kan?

...

"Hm, tampaknya malam ini akan terjadi badai. Shizuka, bisakah kau panggilkan pelayan untuk menutup pintu gerbang diluar?"

Fugaku mengalihkan perhatiannya dari jendela dan menatap anak perempuannya.

"Ah, lebih baik aku saja yang menutupnya. Tidak enak menyuruh para pelayan karena mereka sedang makan"

"Hn"

Shizuka beranjak dari duduknya.

...

"Di-dinginnya"

Gumam Shizuka yang telah berada diluar.

"Grr, kenapa hanya menggerakkan ini saja sangat berat"

Gerutu Shizuka yang ditambah cuaca dingin membuatnya makin kesal.

"Sini aku bantu"

Suara orang lain terdengar, namun ia rasa ia mengenali pemilik suara tersebut

"Na-naruto!"

Seru Shizuka kaget

"A-ah, Shizuka?, ini rumahmu?"

"Ah ya Naruto,. Apa yang kau lakukan diluar malam-malam begini?"

"Aku baru habis kerja haha.."

Ya Shizuka ingat, ia sempat melihat Naruto bekerja tadi sore. Namun ia tidak berfikir bahwa selesainya malam.

Angin makin berhembus kencang dan tik..tik.. Hujan. Dengan cepat Shizuka menarik Naruto masuk kedalam gerbang.

"Kunci gerbangnya, sebentar lagi badai datang. K-kau sebaiknya ber-bermalam diru-rumahku saja"

Shizuka sedikit tergagap. entah kenapa ketika menyebut bermalam dirumahnya ia langsung teringat kejadian disekolah tadi.

"Ta-tapi orang tuanmu?

"Tenang saja, aku yang akan meminta izin kepada orang tuaku"

Naruto berpiki sejenak.

"Baiklah. Mari kita tutup gerbangnya."

Shizuka mengganguk.

...

Hening..

"Sst, Shizuka, kenapa mereka diam"

Bisik Naruto pada Shizuka yang duduk disampingnya

"E-entahlah"

"Ekhem!"

Deheman Shizuka membuat kedua orang tuanya tersadar kembali.

"A-ahaha, maaf kami hanya terkejut saja, karena tidak biasanya Shizuka membawa teman kesini, apalagi laki-laki haha"

Mikoto bersuara terlebih dahulu.

"Hn benar. Kalau boleh tau siapa namamu anak muda?"

"Perkenalkan na-namaku Uzumaki Naruto, Jisan"

Naruto agak gugup karena ditatap seperti itu oleh Fugaku.

"Hn, namaku Uchiha Fugaku, kepala kepolisian Konoha, ayah Shizuka. Dan dia istriku, namanya Uchiha Mikoto"

Ucap Fugaku mengenalkan mereka berdua.

"Apa hubungan kalian?"

Fugaku mengubah posisi duduk sambil menyesap kopi.

"Teman"

"Naruto, margamu mengingatkanku pada sahabatku diUzu. Apa kau kenal dengan Uzumaki Kushina?"

"E-entahlah, aku kurang tau. Karena diUzu sendiri banyak yang memakai nama Uzumaki meskipun tidak memiliki hubungan darah"

Sejujurnya Naruto agak terkejut mengetahui kalau Mikoto adalah sahabat ibunya. Err, kira-kira apa responnya ketika tau ia adalah anak sahabatnya pikir Naruto.

"Tousan, bolehkah jika Na-Natuto menginap disini?, diluar sudah mulai hujan dan kemungkinan besok pagi baru reda"

Fugaku menatap aneh anaknya, demi apapun, ia melihat rona merah dipipi anaknya ketika menyebut nama anak bergaya berandalan tersebut.

"Hn, boleh saja"

Tidak ada alasan baginya melarang bocah itu menginap dirumah mereka, apa lagi cuaca yang sangat buruk. Ia tidak ingin dimedia massa besok digemparkan dengan berita 'Seorang pemuda mati membeku kedinginan karena tidak diizinkan kepala kepolisian Konoha menginap dirumahnya'.

"Sebaiknya kita tidur, malam sudah semakin larut. Shizuka, kau antarkan Naruto kekamar kosong disebelah kamarmu"

Fugaku beranjak pergi dari duduknya.

"Oyasumi Shizuka-Chan, Naruto"

"Oyasumi Kaasan/baasan"

Mikoto melangkahkan kaki mengikuti sang suami.

"Shizuka, bisa kau tunjukkan kamarnya?"

"Te-tentu Naruto, ikuti aku"

Naruto hanya mengikuti langkah Shizuka dari belakang dan Menaiki beberapa tangga.

"Dimana Sasuke, Shizuka?"

"Ia menyewa apartemen bersama Sakura."

Hening kembali.

"Ini kamarnya Naruto"

"Kalau ada keperluan panggil saja aku. Oyasumi Naruto"

"Ya, Oyasumi Shizuka"

Mereka saling menatap beberapa detik sebelum Shizuka menutup pintu kamarnya.

"Hah.. Aku merepotkan keluarga Uchiha."

Desah Naruto lalu menutup pintu kamarnya.

...

Skip beberapa bulan kemudian.

...

"Naruto.."

"Ah ya Shino?"

Pandangan Naruto dari TV teralihkan kearah Shino yang memanggilnya.

"Kau ada acara sore ini?"

"Hm.. Kurasa tidak, ini hari minggu jadi Cafe biasa tempatku bekerja tutup. Memangnya ada apa?"

"apa kau mau ikut kami nonton konser musik?, katanya artis yang terkenal dikota asalnya akan memulai konsernya diKonoha Grand Theater"

Shino menunggu Naruto yang masih berpikir.

"Hah.. Baiklah, apa kau akan menjemputku nanti?"

"Tentu saja. Aku akan pulang dulu"

"Hn"

Naruto kembali melihat kearah Tvnya. Sesekali memindah Channel nya karena menurutnya banyak film yang tidak menarik baginya.

'Lihat penonton sekalian, ini adalah ular-'

"Tentu saja itu ular bodoh!"

Naruto mengganti keChannel lainnya

'Teroris harus kita tumpas dari Konoha ini!, penjagaan harus kita-'

"Wow! Fugaku-Jisan tetap memasang wajah tembok walaupun tengah berteriak seperti itu"

'Sambala.. Sambala.. Bala.. Sambalado terasa pedas tera-'

"Rasa panas~ hah.. Aku tidak ingat lagi sudah berapa kali aku menyaksikan lagu ini"

Monolognya dengan nada Sing A Song diawalnya.

Ddrrrtt!

Hp nya bergetar, ada sms masuk

"[Naruto-Kun, apa kau mau ikut nonton konser diKonoha Grand Theater?]"

Dari: Shizuka

"[Tentu saja. Shino sudah bilang padaku tadi, dan ia akan menjemputku nanti]"

"[Owwh.. Kalau begitu aku akan beres-beres dulu Naruto-Kun. Sampai jumpa nanti]"

Dari: Shizuka

Hubungan Naruto dan Shizuka beberapa bulan ini juga semakin dekat, namun Naruto belum ingin menjalin hubungan yang serius, karena tinggal dua sampai tiga bulan kedepan mereka akan melakukan ujian kelulusan.

"Hm, kira-kira siapa artis terkenal itu ya?"

...

"Dei-Chan, semua persiapan sudah siap. Tinggal menunggu waktu konsernya sekitar dua jam lagi"

"Ah terima kasih Konan. Apa persiapan untuk Meet and Greet dengan penggemarku juga telah selesai?"

Dei bertanya kepada sahabat sekaligus Managernya ini.

"Tentu saja. Kita akan menggunakan salah satu ruangan didalam gedung ini untuk bertemu dengan Fans mu nanti"

"Huh.. Seumur aku menjadi artis sekaligus penyanyi hanya Tou-San dan Kaa-San yang penah menghadiri konserku. Coba saja ada Naru disini"

Dei berkata dengan sendu.

"Hah.. Tidak usah sedih seperti itu Dei-Chan. Naruto sekolah dikota ini kan?, jadi bisa saja ia akan menggunjungimu diacara Meet and Greet nanti"

Konan menepuk bahu Dei

"Ah ya! Semoga saja!"

Dei kembali ceria.

...

Buumm... Buumm...

"Hah.. Kalian berdua ini! kenapa lama sekali ha?"

Dengus kiba kesal.

"Tanyakan pada Shino, Kiba"

Sahut Naruto.

"Hm. Aku mengantar hasil penelitian klubku"

"Serangga.. Serangga.. Dan Serangga hah.."

Shikamaru dan Sasuke hanya memutar matanya mendengar ocehan kiba yang cerewetnya minta ampun.

"Jadi, dimana para perempuan itu?"

Tanya Naruto keheranan.

"Hn. Mereka sudah lebih dulu masuk"

"Merepotkan. Lebih baik kita menyusul mereka."

Celetuk Shikamaru meneruskan omongan Sasuke.

...

"Ah Naruto-Kun, duduk disini"

Shizuka menyuruh Naruto untuk duduk disampingnya

"Ya Shizuka"

"Kalian lama sekali, untung saja acaranya belum dimulai"

Sakura bersuara disamping Sasuke yang baru duduk disebelah kanannya. Kiba dan Hinata sedang asik selfie dikiri mereka

"Bersemangatlah sedikit Shika"

Ino melihat Shikamaru yang entah sudah berapa kali menguap

"Hooamm.. Merepotkan"

Ino hanya geleng-geleng melihat perilaku tunangannya tersebut.

Konoha Grand Theater adalah sebuah gedung besar ditengah Kota konoha. Gedung ini bisa menampung hampir ratusan ribu pengunjung. Gedung ini biasa digunakan untuk pertunjukkan Teater, Opera, konser musik, pertunjukkan seni dan lain sebagainya.

Disini juga penyanyi Rap Enka asal kota Kumo yang terkenal namanya adalah Killer B (nama yang aneh) sering mengadakan konser disini.

Tiba-tiba lampu dipanggung konser mati, dan mulai terdengar suara wanita yang bernyanyi diiringi piano

Making my way down town

(Melangkah ke pusat kota)

Walking fast

(Berjalan cepat)

Faces pass

(Wajah-wajah lalu lalang)

And I'm home bound

(Dan aku menuju rumah)

Satu persatu lampu diarahkan kepanggung gelap itu.

Staring blankly ahead

(Menatap kosong ke depan)

Just making my way

(Terus melangkah)

Making a way

(Melangkah)

Through the crowd

(Lewati keramaian)

'Aku rasa mengenal suara ini' batin Naruto.

And I need you

(Dan aku membutuhkanmu)

And I miss you

(Dan aku merindukanmu)

And now I wonder

(Dan kini aku bertanya-tanya)

If I could fall

(Andai aku bisa jatuh )

Into the sky

(Ke langit)

Do you think time

(Apakah kau pikir waktu)

Would pass me by

(Akan abaikanku)

'Cause you know I'd walk a thousand miles

(Karena kau tahu aku kan berjalan ribuan mil)

If I could just see you, tonight

(Andai aku bisa bertemu denganmu, malam ini)

Terlihat sesosok gadis memainkan piano sambil membelakangi penonton.

It's always times like these

(Selalu pada saat-saat seperti ini)

When I think of you

(Aku memikirkanmu)

And I wonder If you ever think of me

(Dan aku bertanya-tanya apakah kau pernah pikirkanku)

"Suaranya lembut"

Ungkap Shizuka disamping Naruto yang ikut berdiri seperti penonton lainnya.

'Cause everything's so wrong

(Karena segalanya begitu salah)

And I don't belong

(Dan bukan tempatku)

Living in

(Hidup di dalam )

Your precious memory

(Kenanganmu yang berharga)

Tempat duduk dan piano berputar pelan, sedikit-demi-sedikit sang penyanyi akan menghadap penonton.

And I, I don't want to let you know I,

(Dan aku tak ingin kau tahu)

I drown in your memory I,

(Aku tenggelam dalam kenanganmu)

I don't want to let this go

(Aku tak ingin biarkan ini hilang)

I,I don't

(Aku tak)

Sang penyanyi sepenuhnya menghadap penonton. Namun karena menunduk ia tak dapat dilihat wajahnya.

And I still need you

(Dan aku masih membutuhkanmu)

And I still miss you

(Dan aku masih merindukanmu)

And now I wonder

(Dan kini aku bertanya-tanya)

If I could fall into the sky

(Andai aku bisa jatuh ke langit)

Do you think time, would pass us by

(Apakah kau pikir waktu, akan abaikan kita)

'Cause you know I'd walk a thousand miles

(Karena kau tahu aku kan berjalan ribuan mil)

If I could just see you, now

(Andai aku bisa bertemu denganmu, saat ini)

'Rambut kuning Ponytails?' tanya Naruto dalam hati.

If I could fall into the sky

(Andai aku bisa jatuh ke langit)

Do you think time, would pass us by

(Apakah kau pikir waktu, akan abaikan kita)

'Cause you know I'd walk a thousand miles

(Karena kau tahu aku kan berjalan ribuan mil)

If I could just see you

(Andai aku bisa bertemu denganmu)

If I could just hold you, tonight

(Andai aku bisa mendekapmu, malam ini)

Prok! Prok! Prok! [Anggap saja tepukan penonton :V]

Sang penyanyi mengakhiri lagunya dan diikuti tepukan meriah penonton. Dan terlihatlah seseorang yang sangat Naruto kenali... Err Nee-San nya.

"Kau kenapa Naruto-Kun?"

"Err- ti-tidak ada Shizuka"

"Dia.. Cantik ya Naruto"

Tanya Shino yang tengah asik memotret Dei dengan kameranya.

"Ah i-iya haha.. Mungkin saudaranya juga sangat tampan ataupun cantik haha"

Sadar atau tidak Naruto terdengar seperti memuji dirinya sendiri.

'Dari pada nunggu orang memuji diriku, lebih baik aku yang memulai dulu hehehe' batinnya senang.

"Apa kau gila senyum-senyum sendiri Naruto?"

Grr.. Harus Naruto akui, kiba memang handal dalam memancing emosi.

"Err- kurasa tidak Kiba"

"Shika bangunlah"

Dari tadi Ino terus membangunkan Shikamaru yang tertidur pulas bersandarkan kursi.

"Hah.. Ino, minggir"

Meskipun bingung, Ino hanya menurut. Sakura memegangi kepala Sasuke yang ternyata telah tertidur bersandar dibahunya. Lalu ia geser perlahan dan Sasuke sekarang sukses bersandar dibahu Shikamaru disebelah kanannya.

"Etto Sakura, apa yang kau lakukan?"

Ino bingung dengan tabiat Sakura itu. Begitupun yang lainnya hanya menggangukkan kepala mereka seakan mengiyakan pertanyaan Ino.

"Lihat... Perhatikan... Dan! Resapi.."

Entah kenapa nada suara Sakura seakan seperti seorang yang ingin menghipnotis. Ia memegang kepala Shikamaru dan mengarahkannya kearah Sasuke, sehingga tampak berhadapan seperti pasangan yang hendak berciuman. Dan dengan darah Fujo yang tiba-tiba merasukinya, ia dengan berperi ke-Fujo'an mendorong kedua kepala manusia itu dengan keras dan..

Cup!

Kecupan dua orang yang tidak menginginkannya terjadi. Dan entah kenapa, kedua nya dalam keadaan tidur merespon ciuman itu dan saling menghisap satu sama lain.

"Ah~ ahh~ hmmfhh"

Kiba memucat melihat adegan ShikaSasu, ia segera menutup mata Hinata agar otak kekasihnya itu tidak tercemar(?) hal-hal ke-Fujo-an.

Shizuka dan Naruto mengalihkan pandangan kearah lain. Lalu Ino menutup mulutnya dengan wajah memerah.

"Lumayan vidio ini kujual nantinya"

Gumam Shino yang entah sejak kapan merekam adegan ShikaSasu, mungkin ia memiliki bakat dalam berbisnis.

"Hehehe~"

Sedangkan Sakura hanya terkekeh tak jelas. Entah karena ciuman makin panas atau sama-sama membutihkan pasokan oksigen, mereka berdua serempak membuka mata, namun masih berciuman.

Blank! Shikamaru dan Sasuke membatu saling pandang. Dengan efek mata membola berwarna putih dan keluar beberapa centi, wajah yang tiba-tiba pucat dari atas sampai bawah dan telinga yang mengeluarkan asap yang menggepul dan..

Bruk!

Keduanya pingsan. Penonton lain disekitar mereka ada yang geleng-geleng, menutup mata dan lain sebagainya.

...

"Bagaimana ciuman panas kalian Shika, Sasuke?"

Kiba mengejek mereka berdua. Tatapan tajam setajam bak Kusanagi no tsuragi dilayangkan kearah kiba.

"Sasuke, Shika.."

Naruto menepuk pundak mereka berdua.

"Tenanglah. Itu hanya kecelakaan, dan kalian melakukannya dalam keadaan tidak sadar. Jadi anggap saja mimpi buruk"

Mendengar perkataan semangat dari Naruto membuat mereka berdua agak OOC, dengan efek pelupuk mata tergenangi air dan bibir bergetar.

"Na-naruto.."

"Tapi aku heran. Siapa yang seme siapa yang uke ya hehe"

Naruto tersenyum gugup sambil menggaruk tengkuknya. Hilang sudah kekaguman ShikaSasu kepadanya.

"Ggyyahh! Mati kau Naruto!"

Teriakan membahana mereka berdua terdengar disepanjang lorong yang sudah agak sepi.

"Ppfftt"

Kiba berusaha menahan tawa, sedangkan Shino mulai menghitung semut(?) didinding lorong tersebut.

"Hah.. Kalian lama sekali"

Desah Sakura karena setelah hampir setengah jam mereka ber lima baru kembali.

"Itu karena kau, jadinya kami yang susah menenangkan mereka berdua dari kejadian tadi"

Cibir Kiba. Sakura nampak gugup.

"Memangnya kita mau kemana?"

Tanya Shino heran

"Minta tanda tangan Dei hehe"

"Ha?"

Naruto memasang wajah bodoh setelah mendengar perkataan Ino.

"Kau kenapa Naruto?"

Kiba heran melihat tingkah Naruto.

"Ano.. E-etto a-aku gugup bertemu ga-gadis cantik haha"

'Hiks.. Bagaimana kalau Nee-San membongkar identitasku nanti' batin Naruto menangis nista.

Shizuka terlihat tidak suka mendengar perkataan Naruto.

"Kenapa kau tidak gugup bersama kami ber empat? Kami kan cantik"

Sakura narsis sendiri.

"Err- untuk Shizuka, Hinata dan Ino aku akui antik, tapi kau.. Err-"

Tatapan Sakura menajam, dengan kepalan tangan yang sudah diangkat.

"A-ah ka-kau ju-juga cantik kok h-haha"

Naruto tertawa garing.

"Hehe bagus anak pintar"

Sakura mengelus rambut Naruto bak mengelus seekor kucing.

"Ekhem!"

Shizuka berdehem tidak suka menatap Sakura.

"Ah... Haha maaf Naruto, putrimu itu cemburu"

Shizuka memerah.

"Bu-bukan begitu. Bukankah kita akan menemui Dei?, bagaimana kalau sekarang. Meet and Greetnya akan ditutup sebentar lagi."

"Hm benar."

Semuanya mengganguk.

...

"D-disini, tanda tanggannya"

"Ah terima kasih"

"Ya sama-sama"

Dei hanya memberikan senyumannya. Sebelumnya acara Meet and Greet telah usai, namun beberapa orang ingin meminta tanda tangantanga dan berfoto dengannya, dan senang hati ia melayaninya.

"Siapa lagi?"

Tanyanya selembut mungkin.

"Ah Naruto. hei Naruto kenapa kau bersembunyi dibelakangku?"

Tanya Shino. Karena pakaian tebalnya Shino pas menjadi tempat persembunyian Naruto.

"Naruto?"

Beo Dei.

"A-ah haha... Ha-hay"

Sapa Naruto grogi, bagaimanapun identitasnya bisa saja terbongkar nantinya. Ia berpura-pura tidak mengenal Dei. Lain Naruto lain lagi Dei, Dei nampak terkejut dan..

"Hhuuaa! Naru!"

"E-eh?"

Semua yang ada disana mememik melihat Dei yang sudah memeluk Naruto sambil sesengukkan.

"Err- Neesan, bisakah kau lepaskan pelukanmu? Nanti identitasku terbongkar"

Bisik pelan Naruto ditelinga Dei.

"Eh? Ma-maaf haha"

Dei melepas pelukannya dan kembali duduk dibangku.

"Ada hubungan apa kalian?"

Suara Shizuka tampak datar. Naruto tampak gugup ditanya seperti itu, dalam hati ia berdoa agar Nee-Sannya itu memiliki jawaban yang cukup logis.

"Ah kami .. Etto.. Ka-kami adalah mantan pacar, ya mantan pacar!. Benarkan Naru?"

Naruto sweetdrop mendengar jawaban Neesan nya itu. Dengam gugup ia menjawab

"Y-ya"

"Wow! Aku tidak menyangka kalian pernah berpacaran. Kalau boleh tau kenapa kalian putus?"

Dua ratu gosib tampak antusias bertanya. Yang lain juga penasaran.

"Du-dulu Naru menghianatiku dengan ber-berselingkuh. Ia berselingkuh bukan hanya dengan satu wanita saja, tapi banyak sekali. Mulai dari orang yang umurnya 5-10 tahun tua darinya hingga anak-anak loli berumur 9-13 tahun"

Inilah acting artis papan atas, Dei mengatakannya denga mimik sendu dan tersakiti.

'Hiks.. Mungkin aku akan dicap playboy dan lolicon hiks..' batin Naruto nista mendengar perkataan Neesannya tersebut.

"Ta-tapi aku tetap menunggu Naru sampai sekarang. Naru maukah kau kembali padaku?"

'Hehe kita lihat reaksinya' batin Dei tertawa geli mengerjai Naruto.

"A-ah.. Ano.."

'Apa dia gila?' pikir Naruto.

"Stop! Naruto-kun sekarang milikku! Kau tidak berhak memilikinya lagi!"

Shizuka berkata keras lalu menyeret Naruto keluar.

"Ha?"

Yang lain hanya bengong, setau mereka Shizuka dan Naruto tidak memiliki hubungan khsusus. Dei tentu kaget, bukannya apa tapi, baru kali ini ia mengetahui kalau Naruto sudah memiliki pacar. Dalam hati ia tersenyum.

"Eh Sakura?/Ino?"

Kaget Shika dan Sasuke karena tunangan mereka sudah raib(?) entah kemana.

" err- kalau begitu kami permisi Dei-San"

Ucap Shino keluar diikuti Shika dan Sasuke. Sedangkan Kiba dan Hinata sudah raib juga tadi.

...

"Ino! Kemana perginya mobil mereka?"

Tanya Sakura ke Ino yang sedang menyetir.

"Entahlah, aku kehilangan mereka"

...

"Sasuke, mana mobilmu?"

"Mungkin dibawa Nee-San"

Jawab Sasuke

"Mobilmu Shika?"

"Dibawa Ino dan Sakura"

"Shino, boleh kami menum-"

Buum! Bumm!

"-pang"

Krik.. Krik..

"Sialan kau Shino!"

Teriak mereka berdua karena Shino dengan ketidak peri-kawan-annya meninggalkan mereka berdua.

"Ah sial!, Shika, apa kau bawa uang untuk naik Taxi?"

"Tidak. Kau?"

"Tidak juga."

Keduanya terdiam. Nampaknya perjalanan malam ini akan panjang.

"Hiks.. Hiks.."

...

"He-hei Shizuka, bisakah kau pelankan sedikit mobilnya?"

Jujur Naruto cukup takut dengan cara mengemudi Shizuka yang sedang ugal-ugalan. Shizuka tidak menjawab, yang ada ia semakin melajukan mobilnya.

'Kami-Sama hiks.. Aku masih perjaka' batinnya yang tidak ada hubunggannya dengan saat ini.

"Shizuka.."

"Hei Shizuka.."

"Shizu- Hei! Ap-apa yang kaulakukan ha?"

Shizuka diam. Ia malah menatap Naruto yang telah didorongnya hingga Naruto berada didibawahnya.

Cup!

Shizuka melumat pelan bibir Naruto.

"Kau memang bodoh ya heh, langsung saja. Aku mencintaimu, maukah kau menjadi pacarku?"

"A-aku.."

Naruto bimbang, ini terlalu mendadak menurutnya.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung~

.

.

.

.

Please Reviews!.

Maaf belum balas Reviews para Readers semua.