Words

Osomatsu-san © Akatsuka Fujio

Dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada keuntungan lainnya yang didapatkan.

#NulisRandom2016

.

.

.

#1 - Osomatsu/Karamatsu [Devil!Oso/Various!Kara]

(Reinkarnasi)

.

.

Osomatsu ingat, pertemuan pertamanya dengan lelaki itu adalah saat si lelaki menjadi pendeta. Tinggal di gereja pinggir desa yang tempatnya sunyi dan terasa damai. Hanya akan ramai ketika orang-orang datang ke gereja untuk mendengarkan kata-kata si pendeta.

Awalnya mereka tidak akur. (Lagipula bagaimana sesosok iblis dan seorang pendeta bisa akrab?) Si pendeta berkali-kali mengusirnya, dan ia keras kepala dengan tetap mengunjungi gereja tersebut.

[Betapa menyesalnya Osomatsu. Mungkin harusnya waktu itu ia tidak keras kepala. Mungkin harusnya ia mendengarkan perkataan si pendeta. Harusnya mereka tidak saling mengenal. Harusnya tidak seperti ini jadinya.]

Nama pendeta itu Karamatsu (nama yang akan ia ingat selamanya), benar-benar taat agama, dan punya dua adik—yang sudah lama mati dibunuh perampok suatu hari.

Pernah suatu saat (ketika beberapa hari sebelum kematian Karamatsu), si pendeta berkata padanya bagaimana rasanya menjadi sesosok iblis.

[Apakah menyenangkan membuat orang melakukan dosa? Apa tidak bosan memiliki kehidupan abadi? Dan bermacam-macam pertanyaan lainnya.]

Osomatsu menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Ya, membuat orang melakukan dosa adalah pekerjaannya dan menurutnya itu adalah hal yang menyenangkan.

Tidak, dia tidak bosan dengan kehidupannya yang abadi.

Sebagai gantinya, Osomatsu juga bertanya pada si pendeta. Satu pertanyaan saja yang ia beri.

[Hei, Karamatsu, apa kau percaya akan reinkarnasi?]

.

.

Pendeta itu mati akibat sakit keras. Banyak yang datang di hari pemakamannya. Termasuk Osomatsu.

.

.

Bertahun-tahun kemudian, Osomatsu kembali bertemu dengan seorang laki-laki bernama Karamatsu. Seorang pembunuh bayaran yang handal. Banyak orang mengandalkan jasanya, banyak target yang ia bunuh tanpa kesulitan apapun, banyak juga yang ingin membunuhnya sebagai balas dendam.

Mereka juga bertemu di saat itu. (Oh tentu Osomatsu menggunakan sihir untuk menyamarkan dirinya.) Saling mengenal, sering bertemu di kafe, dan bahkan Osomatsu sering membantunya membunuh target yang harus dibunuh.

.

.

Karamatsu mati, tepat di depan mata Osomatsu, dengan pisau menancap di leher dan beberapa peluru menembus kepalanya.

.

.

Di tahun-tahun yang lain, Osomatsu akan selalu bertemu dengan lelaki itu lagi. Bernama Karamatsu, dengan potongan rambut dan gaya bicara yang sama, hanya statusnya yang berbeda.

Pernah ia bertemu dengan Karamatsu si raja, Karamatsu si anggota mafia, Karamatsu si penyanyi, Karamatsu si pemain basket, dan Karamatsu-Karamatsu lainnya.

Osomatsu tidak mengerti. Mengapa harus lelaki itu? Mengapa dia terus-menerus bertemu dengannya hanya untuk melihatnya kembali mati tak bernapas? Lalu setelah bertahun-tahun ia mencoba melupakan Karamatsu, Osomatsu akan bertemu dengannya lagi, hidup dan mengucap kata-kata bermajas aneh, dan berkenalan dari awal lagi?

Osomatsu tidak mengerti.

Osomatsu tidak mau punya kehidupan abadi hanya untuk melihat Karamatsu hidup dan mati di hadapannya.

(Osomatsu tidak suka dengan reinkarnasi.)

.

.

.

A/N: Ini kumpulan cerita yang saya tulis di facebook untuk #NulisRandom2016. Akan ada berbagai pairing, berbagai genre, berbagai setting.

Diusahakan update setiap hari.