DULU KAU PUNYA KESEMPATAN TAPI KAU MELEWATKANNYA


.

.

Jujur saja rasanya sakit Sakura, sakit sekali.. melihatmu bersama laki-laki lain membuat ku remuk. Apa ini yang kau rasakan dulu, atau bahkan lebih sakitkah,? Jika kau ingin balas dendam karena sudah menyakitimu, melihatmu menangis saja sudah membuatku terluka, apalagi melihatmu berpelukan dengan pria lain itu membuat ku tak berdaya Saki..

Sasuke termenung di dalam mobilnya, melihat sebuah pertunjukan romance yang menusuk langsung ke hatinya bahkan mungkin jantungnya seperti diremas-remas sekarang. Sakura turun dari mobil sport putih dengan seorang pria dari penampilannya dia sudah dewasa seperti Anak kuliahan atau sudah berkerja, mungkin... Dia memeluk sakura dan mendaratan sebuah kecupan di kening Sakura, yang dikecup tersenyum penuh kebahagian.

somebody's got my baby , Right Sasuke?

Hari ini Sasuke pergi kesekolah sendiri, Hinata harus menjalani terapi karena sabtu kemarin dia sudah mangkir dari jadwalnya. Saat di depan pintu kelas dia tak sengaja mendengar pembicaraan Sakura dan Ino.

"Jadi dia sudah pulang, ya ampun setelah 3 Tahun akhirnya dia kembali lagi" entah Ino sengaja atau tidak sengaja membesarkan suaranya saat berbicara dengan Sakura

"Terus dia tinggal dimana..? ahh aku jadi ingin bertemu dengannya.." Ucap Ino antusias

"Tentu saja di rumah ku, memang dia mau tinggal dimana lagi..?" Sakura kesal dengan pertanyaan Ino yang aneh.

"Hoy Sasuke sedang apa kau di depan sini?" Sai menepuk Bahu Sasuke

"Hn" Gumannya

"Haah... Ohayou " sapa Sai, dia sedikit menghela napas karena Sasuke mengacukannya

"Ohayou..." balas teman-teman kecuali Sasuke yang sudah menyibukan dirinya dengan buku pelajaran.

"Oh yaa Sakura Dia sudah pulang yaa?" tanya Sai Ikut nimbrung.

"Ya, sudah" Jawab Sakura tersenyum

"Tema kau kau tahu.."

"sudah tahu.." Potong Temari kesal, baru saja dia dan Shikamaru masuk ke kelas Ino sudah mengajaknya bergosip, Ino hanya mendengus karena Temari memotong perkataanya

"Kau ini.. aku cuma mau bilang Kalau... cinta pertama Sakura sudah pulang.." ucap Ino dengan sedikit berteriak. Rahang Sasuke mengeras mendengarnya. ohh jadi lali-laki itu...

"Cin.." Sakura hendak berbicara tapi di potong Temari

"Wahh benarkah.. kapan Sakura?" tanya Temari antusias. Ino memberi kode pada Sukura lewat kediapan matanya.

"Sabtu malam kemarin." jawab Sakura pelan, tapi cukup sampai ke telinga tajam Sasuke.

" Oh karena itu kau pulang duluan ya dari rumah Hinata?" sambung Sai

"yaa dan dia tinggal di rumah Sakura" Lanjut Ino

"Cie.. cie.. Yang serumah.." Goda Temari

'Bughh' bunyi buku di banting, oh siap lagi kalau bukan Sasuke, telinganya sudah panas dari tadi karena mendengarkan siapa tadi Cinta pertama uhh, makin sakit dehh tuhh Hatinya.

Sasuke berjalan keluar kelas, rahangnya mengeras tapi itu tertutupi dengan muka datarnya.

"Haah merepotkan, kalian lihat.. Bagaimanapun dia manusia.. Dasar Merepotkan.." ucap Shikamaru Kesal

"Kenapa kau membelanya nanas..?" Kata Temari kesal

"Aku tak membelanya.. Sepertinya kalian belum paham.." Shikamaru berjalan keluar kelas , bukan menyusul Sasuke tapi pergi ke ruang guru.

"Apa kalian yakin?" Tanya Sakura sedih, Dia jadi kasihan pada Sasuke

"Yaa, Dia harus di beri pelajaran" Jawab Temari tegas

Mereka sudah mendengarkan penjelasan detail dari Nenek Hinata, tentang Kondisi Hinata dan kenapa Hinata dan Sasuke bisa sedekat itu, mereka juga sudah meminta pendapat dari nenek Hinata soal ini. Mereka juga di minta tolong oleh nenek cantik tersebut untuk membantu Sasuke menjaga Hinata, takut-takut kalau Hinata kambuh saat Sasuke tak ada didekatnya.

.

.

Kediaman Namikaze, Hinata Room

"Ohayou Naruto-kun.." Sapa Hinata ceria tak lupa senyum manis di wajahnya, saat wajah tampan Naruto muncul di Laptopnya.. mereka sedang Video call

"Hoamm Hai Hime, Sudah makan..?" tanya Naruto dengan wajah bantalnya

"Uhh Naruto-kun.. tanya kabar ku dulu.. setelah itu tanya aku sudah makan atau belum.." ucap Hinata kesal..

"Ia ia bagaimana kabar Hoam... kabar Sasuke.." tanya Naruto ngelantur

"Issh kau ini tanya kan saja selingkuhan mu itu.." teriak Hinata sebal

'klik' Hinata Langsung menutup laptopnya

sementara Naruto

"Haah Salah lagi ...salah lagi..padahal aku rindu sekali padanya... hahhh " ucapnya menghela napas dan berjalan masuk ke kamar mandi

Kembali ke Hinata

"Uhh kenapa dia tak menjawabnya dasar Rubah sialann.. padahal aku rindu sekali padanya" ucap Hinata Lirih dan memeluk guling orange milik Naruto..

.

.

3 Minggu ini Sasuke selalu di sugguhkan pemandangan menyakitkan.. Sasuke makin tak bisa mengkontrol dirinya sendiri, dia bahkan beberapa kali membentak Hinata, dan membuat Hinata Ketakutan. Sudah beberapa Hari ini Hinata tak mau di antar Sasuke ke sekolah, Dia lebih memilih Yamato mengantarnya dari pada harus berteriak ketakutan karena Sasuke membentaknya. Yaa walaupun meninggalkan rasa bersalah karena membentak Hinata.

"Hei maafkan aku, Aku janji tak akan mengulanginya lagi.." unjar Sasuke pelan. mereka berdua sedang duduk di taman Sekolah.

"Ka-kau bukan Sasuke-kun yang ku ke-kenal, dia tak pernah membentak ku begitu.." ucap Hinata terbata-bata dan Sedikit takut

"Maafkan aku.." mohon Sasuke.. mereka terdiam selama beberapa menit..

"Aku maafkan, jangan ulangi lagi." Hinata Akhirnya memaafkan Sasuke, Dia jadi tak tega wajah Sasuke tampak murung karena beberapa hari ini Sasuke sering melamun dan terus menyebut nama Sakura.

"Aku hanya.." Sasuke terdiam

"Aku hanya apa..?.. Apa karna sakura.. , ku dengar dia.." Hinata tak melanjutkan perkataanya.

"Kalau kau mencintainya, kejar dia dan katakan ' Aku mencintaimu Sakura'.." lanjut Hinata lembut

"Tidak Semudah itu.." Sasuke menghela Napas

" maka buatlah itu menjadi mudah.. dan satu lagi" Hinata Berdiri dari duduknya dan menghadap Sasuke

"Jika Sakura tidak menjadi kakak iparku, aku tak akan pernah memaafkanmu seumur hidupku.." lanjut hinata mengancam

"Aku hanya mau Sakura titik"

"Dan hari ini aku di jemput Nissan" tambah berlalu dan memilih bergabung dengan Ino yang tak jauh dari Tempatnya duduk tadi.

" Huu dasar dia pikir Menyatakan cinta sama dengan membeli tas apa.." Sasuke mendengus. ngak nyambung sasuke..

"Sakura.." Guman Sasuke menatap langit biru...

.

.

Pulang sekolah, Hinata langsung menarik tangan Sakura menuju parkiran Sekolah.

"Hinata kita mau kemana?" tanya Sakura binggung

"Ehmm ada aja, kau menurut saja.." ucap Hinata

di parkiran, Hinata berlari memeluk seorang pria tampan yang mirip Sasuke

"Nii-san aku rindu sekali padamu" Kata Hinata sambil memeluk Kakaknya

"Hn. aku juga rindu padamu.. Mmm mana Sasuke..?" Tanya Itachi

"Dia ada eskul.. " jawab Hinata

"Siapa dia Hinata..?" tanya Itachi menatap Sakura

"Dia gadis yang ku ceritakan pada Nii-san" jawab Hinata dan menarik tangan Sakura

"Sa-saya Sakura, Haruno Sakura.." Sakura memperkenalkan diri

"Hmm Haruno.. "Guman Itachi

"Uchiha Itachi, kakak Sasuke dan Hinata"

" Jadi kau gadis itu yaa, cantik.." ujar Itachi melihat Sakura dari atas ke bawah, dan itu membuat rona merah di pipi Sakura

"Nii-san Kau membuatnya malu.." Hinata menyengol lengan Itachi

"Hehehe, maaf.. maaf.. ayo kalau begitu tuan-tuan putri kita makan siang dulu" ajak Itachi dan membukakan pintu untuk mereka.

"Kita mau kemana Nii-san..?" tanya Hinata

"Makan siang dengan yang lainya, besok jangan lupa kaa-san dan Tou-san akan pulang"

"ia aku tahu.."

" Oh yaa Sakura, Kamu punya kakak kan..?" tanya Itachi

"Yaa saya punya Kakak.."

"Panggil aku Nii-san saja" potong Itachi

"Baiklah Ni-Niisan" ucap Sakura malu

"Aku tak sabar bertemu mereka." Hinata senyum-senyum sendiri

Itachi melirik Hinata sekilas dan tersenyum 'Semoga kau selalu bahagia seperti ini' batin Itachi

Sementara Sakura 'ya ampun bertemu calon kakak ipar dan makan bersama, oh astaga kami-sama hahahaha' Sakura tak dapat menyembunyikan senyumannya.

Tiba di restoran elit di kohona, Itachi mengengam tangan Hinata, sama seperti yang biasa di lakukan oleh Sasuke, Hinata mengandeng lengan Sakura dan berjalan masuk ke dalam.

"Selamat datang di The lion Restaurant" Sapa pelayan ramah

"Reservasi atas nama uchiha" tanya Itachi

"Baik, mari saya antar.."

"Kyaa Nee-chan " teriak Hinata Begitu sampai di Room VIP

"Hinata-chan.. Nee-chan kangen.." ucap Kyuu memeluk Hinata

"Kau makin cantik, dan kau terlihat lebih berisi.. " Ucap Kyuu

"Nee-chan juga makin cantik.." balas Hinata

"Huhh aku tidak di sapa.." suara bocah Kecil terdengar, bibirnya mengerucut.

"Halloo Ryu tampann" Hinata menuduk dan mencium pipi Bocah laki-laki yang berumur 4 tahun itu

"Hallo Oba-chan Hime.." ucap Ryu riang dan memeluk bibinya. Ryu memangil Hinata Hime karena dia selalu mendengar Naruto memangil Bibinya dengan Sebutan Hime, Jadi dia Ikut-ikutan.

"Kau Sakura-chan kan?" tanya Kyuu Ramah

"I-ia Sa-saya Sakura.." jawab Sakura malu

"Kenapa rambutnya merah muda, apa dia mewarnainya,? kata Sensei ku tidak boleh mewarnai rambut nanti di botakin" Ryu berkata polos

"Itu rambut asli Ryu-chan" sela Hinata

"Benarkah..?" tanya Ryu

"Ia ini rambut Asli.." jawab Sakura tersenyum

"Ayo Sakura-chan duduk" ajak Kyuu Sakura duduk di samping Hinata

"Ehm Oba-chan Pink.." panggil Ryu

"Ehh.. Ryu yang sopan Nak.." tegur Kyuu, sementara Itachi hanya terkekeh mendengar panggilan Ryu pada Sakura

"Tidak apa-apa Uc-" ucapan Sakura di potong Kyuu

"Panggil aku Nee-san, Kau harus membiasakan diri mulai sekarang.." Kyuu tersenyum lembut pada Sakura

"Ia Nee-san.."...'Mulai dari sekarang, maksudnya?' Batin Sakura binggung

"Oba-chan Pink, boleh Ryu sentuh rambutnya.." minta Ryu dengan tatapan Memohon

"Yah tentu saya.." jawab Sakura, Ryu turun dari kursinya dan berlari kecil ke tempat sakura.

"Waah Sugoi ini beneran asli.. " Mata Ryu berbinar-binar mengelus rambut Sakura, sementara Sakura dan lainya terkekeh dengan tingkah Ryu..

"Maaf kami terlambat.." sapa seseorang..

"Ah Neji Nii-san.." panggil Hinata

"Paman Cantik.." PanggIl Ryu, Itachi tertawa mendengarnya, Neji hanya mendengus. Makanya jaga mulut anda saat sedang ada anak-anak karena mereka akan mengikuti apa yang di lakukan oleh orang Dewasa, jadi jangan salahkan Anak kecil..

"Apa kabar sayang..?" Neji memeluk Hinata

"Hm Baik.."

"Tenten-nee tak di sapa.." suara Tenten terdengar

"Nee-san aku rindu.." Ucap Hinata Sambil memeluk Kakak iparnya ini..

"Nee-san juga.." balas Hinata

"Ayo duduk.. aku sudah lapar.." ajak Itachi. Neji dan Tenten duduk di depan Hinata Dan Sakura, Itachi, kyuu dan Ryu duduk di samping kanan..

"Mana kei-kun..?" Tanya Hinata

"Dia ada ujian Karate besok.." jawab Neji

"Padahal aku ingin menunjukan jurus katare baru pada kei-nii" Ryu menatap sebal pada Neji

"Sabtu depan dia akan datang ke kohona.." ucap Neji datar menatap Ryu

"Waahh asikkk " teriak Ryu semangat.. yang lain hanya tersenyum melihat kelakuan Ryu

"Hm,, Kau pasti Sakura yaa.. ternyata lebih cantik dari fotonya.." Tenten mengangukan kepalanya menatap Sakura tersenyum.. Sementara Sakura binggung Foto.. dia akan menanyakan Hinata nanti.

"Perkenalkan Aku Hyuuga Tenten dan Ini Hyuuga Neji.. kakak sepupu Hinata." Ucap Tenten memperkenalkan diri

"Aku Sakura, Haruno Sakura.." Balas Sakura

" Haruno..?" Guman Neji

"Sudahhh Aku lapar.." Itachi berteriak Kecil..

Mereka makan dengan tenang, sesekali mereka terkekeh dengan celoteh Ryuu. Sakura yang awalnya Canggung dengan ehm calon keluarganya... menjadi santai karena Semuanya sangat ramah padanya. setelah selesai makan mereka mengobrol ringan, setelah itu mengatarkan Sakura pulang ke rumahnya..

"Terima kasih Hinata-chan atas makan siangnya.." Ucap Sakura, mereka sudah ada di depan Kediaman Haruno

"yaa... lain kali kita makan lagi bersama.. " balas Hinata tersenyum pada Sakura

"Arigatou Nii-san.., Nee-san sudah mengantar ku pulang.."

" ya sama-sama."

"Huhh aku kan juga ikut mengantar oba-chan pink.." Siapa lagi kalau bukan Ryu

"Ehh arigatou Ryu.. 'chup'.." Sakura mengecup pipi gembil Ryu.. Ryu merona mendapat ciuman dari Sakura

"Baiklah.. kami pamit dulu yaa. jaa" Hinata pamit dan naik ke mobil

"Hati-hati.." Sakura melambaikan tangannya

Saat mobil Itachi sudah melaju, Sakura masuk ke dalam Rumah dengan wajah berseri-seri

Di mobil..

"Ryu-chan ingat yaa.. Oba-chan pink itu milik Sasu-Jisan.." Itachi terkekeh melihat wajah putranya yang masih merona

"Hn..." Ryu hanya berguman khas Uchiha, Kyuu terkekeh dengan sifat anaknya jika sedang malu.. Like father like Son..

"Nii-san kalian setuju kan dengannya..?" tanya Hinata memecah keheningan di dalam mobil..

"Tentu saja.. Nii-san kenal siap itu Haruno.. jadi aku setuju dengan rencana kalian.." jawab Itachi

.

.

.

"Tadaima.." teriak Sakura riang

"Okaeri.."

"Tumben Nii-chan dirumah..?" mendudukan dirinya di sofa samping kakaknya

"Aku sedang tidak ada pekerjaan, kenapa kamu tidak senang aku di rumah..?

"hehehe bukan begitu.. biasanya Nii-chan kan pulang malam.." Sakura terkekeh melihat kakak tampannya merengut tak suka..

"kelihatannya kau sangat senang hari ini..." Kakaknya menatap lekat pada Sakura

"ehmm kenapa..? apa aku tak boleh senang.." Sakura memalingkan wajahnya.. tentu malu karena kakaknya ini tahu seluk-beluk kehidupan Sakura, pasti kakaknya akan mengodanya lagi..

"Hayoo... habis berkencan yaa.. atau kalian sudah baikan.. hmm cie..cie..."

"uuhhk aku tak berkencan atau baikan dengannya.." Sakura cemberut mendorong wajah tampan sang kakak..

"terus..teruss.. kenapa kau..?" tanyanya penasaran

"tadi.. tadi... tadi.. aku makan siang dengan keluarganya.." ucap Sakura dengan senyum manis terpatri di wajah cantiknya..

"Ohhh.. begitu... teruss apa mereka memperlakukanmu dengan baik..?" tanyanya..

"Tentu saja.. kakaknya sangat baik .." jawab Sakura

"Aku ke kamar dulu mau mandi.." Sakura berdiri dan naik kekamarnya

"Setelah mandi temani aku main Ps yaa.." pintah kakaknya

"Ok.. Boss..." teriak Sakura

"Aku harus membicarakan ini denganya.. " Guman Sasori.. entah siapa yang dia maksud

.

.

.

Cafe The Akatsuki..

"Hai bro.. sudah lama menunggu..?"

"Belum setahun.." canda Sasori

"bagaimana kabarmu..?"

"seperti yang kau lihat.."

"Sasori.. apa yang ingin kau bicarakan..?" tanya Itachi

"Kau tentu tahu.. siapa adikku dan apa hubunganya dengan adikmu kan..?"

"ya.. aku tahu, kemarin kami makan siang bersama.."

"Sejujurnya aku ingin mengajar adikmu itu, di sudah membuat kesayanganku menangis.." ucap Sasori serius..

"hahh aku tahu.. dan ini semua salahku karena terlalu mengekangnya.. aku selama ini tak pernah memikirkan perasaanya.. " Itachi menyandarkan pungungnya di Sandaran kursi..

" kebahagian Sakura adalah prioritasku.. bahkan Hana sering cemburu padaku karena lebih mementingkan Sakura dari padanya.."

"Sasuke hanya sedang bimbang dengan keadaan keluarga kami yang belum stabil.. apalagi.. kau tahukan kejadian 2 tahun lalu.. itu yang membuat Sasuke menahan perasaannya pada Sakura.." Itachi memejamkan matanya, perasaan bersalah menyelimuti dirinya.. Itachi merasa dia lah yang patut di salahkan, melihat Kondisi Sasuke sekarang membuatnya sedih.. Sasuke sering melamun.. semakin dingin.. dan bahkan setelah pulang sekolah Sasuke akan menggurung diri di kamar.

"Aku setuju dengan rencana teman-temannya.." ucap Itachi

"Hm aku sudah mendengarnya dari Ino.. dan aku sama seperti mu.. setuju"

" aku akan mengatur segalanya.." lanjut Sasori menyerigai..

.

.

.

Seminggu Kemudian

Sasuke menatap bangku kosong di depannya.. bangku sakura..' kemana dia..? Apa dia sakit..?' batin Sasuke jam pertama di mulai, mata Sasuke tak lepas dari tempat duduk Sakura. Bertanya pada Ino.. pasti akan di jawab..Temari sama saja palingan di cuekin..

"Ino kau tahu kemana Sakura? kok dia ngak masuk..?" tanya Temari

"Tadi dia kirim pesan.. mau ke butik.. bersama keluarganya.." jawab Ino dengan suara besar

"Wahh ke butik.. berarti.." Temari mengantung ucapnya. membuat yang menguping ehm menyimak percakapan mereka penarasan setengah mati..

"sstt Tema.. ini rahasia tahu.." Ino mengedipkan matanya memberi isyarat pada Temari..

"Upss aku hampir keceplosan.."

"Hahh mendokusei.. Berhenti bergosib Temari" seru Shikamaru sebal.. Shikamaru dari awal tidak setuju dengan rencana mereka.. karena menurutnya merepotkan.

"Ia.. ia tuan pemalas.." Temari merengut kesal karena Shikamaru seperti membela Sasuke

.

.

Bandara Konoha

"Hinata kenapa aku harus ikut..?"Tanya Sakura

"Tentu kau harus ikut.. aku akan memperkenalkan kamu pada Calon mertuamu.." Hinata tersenyum mengoda

"Hinata.." Sakura merona..

Tadi pagi saat Sakura akan berangkat ke sekolah, Hinata dan Yamato telah menunggunya di ruang tamu untuk berangkat ke sekolah bersama, tapi saat di persimpangan lampu merah, Mobilnya malah mengarah ke Airport. Sakura bertanya pada Hinata tapi malah di balas dengan senyuman manis tapi aneh..

5 menit yang lalu pesawat dari Barcelona–El Prat Airport sudah landing dengan mulus di bandara Konoha.. Hinata mengandeng legan Sakura dan di sampingnya Ada Yamato , mereka duduk tak jauh dari pintu Arrival karena di depan pintu tersebut banyak orang yang menyambut keluarga Masing-masing dan keadaan tersebut tak baik untuk Hinata. Sebenarnya Sasuke mau ikut menjemput Keluarganya tapi apalah daya Dia ada Pertandingan basket selepas jam ketiga pelajaran Nanti. Dan itu menjadi kesempatan Hinata mengajak Sakura menjemput orang tua mereka.

"kenapa lama..?" Hinata mulai tak nyaman

"Tenang Nona... mungkin mereka masih mengantri custom imigrasinya.." ucap yamato menenangkan

"Itu mereka.." pekik Hinata Saat melihat Kushina mendorong kursi roda yang diduduki Minato. Kushina tampil elegan dengan simple nude line bodycon dress polos selutut, rambut merah panjangnya di sanggul dan tak lupa High heels platfroms hitam christian louboutin, membuatnya tampil elegan. Minato dengan pakaian casual. Di ikuti beberapa maid yang membawah koper dan barang lainnya.

"Tadaima Hime-sama.." Ucap Kushina merentangkan tangannya menyambut sang putri tercinta..

"O-okaerinasai Kaa-san hikss.. Hinata kangen.. hikss.." Hinata menagis tersedu-sedu memeluk Kushina..

"shh.. jangan menangis.." Kushina menghapus airmata Hinata.. Sakura tersenyum haru melihatnya

"Nona manis.. " panggil Minato

"Tou-san.. kangen.." Hinata menunduk dan memeluk Minato..

"Tou-san juga merindukanmu.."

"Oh yaa.. mana si tampan..?" tanya Kushina, maksudnya si tampan itu Sasuke

"Dia sekolah..." jawab Hinata

"Ehmm kau pasti Sakura-chan kan?" tanya Kushina mengelus kepala pink sakura

"Ia saya Sakura Nami-.."

"Kaa-san panggil kaa-san saja biar lebih akrab.." Kushina tersenyum mengoda sambil merangkul bahu Sakura

"Ha-hai.. Ka-kaa-san.." Sakura gugup.. Hinata terkekeh melihat tingkah ibunya ini, Betapa Hebohnya Kushina saat Hinata memberi tahu kalau Sasuke punya calon pacar, Kushina langsung meminta profile Sakura. Ibu manapun tetap mau calon pendamping yang terbaik untuk anaknya bukan..

"Anata lihat dia cantikkan.. ahh Sasu menang pintar mencari calon istri.." lanjut Kushina. Sakura jangan di tanya lagi dia sudah memerah..

"Ia.. gadis manis.."timpal Minato

"Sudahlah Kushina kau membuatnya malu.." lanjut Minato

"Baiklah ayo pulang.."ucap Khusina dengan semangat, dia merangkul lengan Sakura dan Hinata, sementara kursi roda Minato di dorong oleh Yamato berjalan ke arah mobil..

"Eh sebentar.." mereka semua berbalik menatap Kushina yang sedang membuka Hand bag Channelnya

"Fotokan kami bertiga.. aku akan memamerkannya pada teman-teman arisan ku di Barcelona.. mereka pasti iri padaku karena punya menantu-menantu cantik..khukhukhu.." ucapa kushina semangat.. memberikan ponsel pintarnya pada Yamato, cekrekk.. Kushina langsung mengupload foto mereka di group chat Ibu-ibu arisan di Barcelona, dengan caption 'Nuera at Kohona Intl Aiport'

"astaga Kushina.." Desah Minato..

"hahaha aku senang.. senang.. ayo pulang.. di rumah kita foto-foto lagi.." Ucap Kushina antusias

sepanjang perjalanan ke Kediaman Namikaze, Kushina tidak berhenti berceloteh ria, di menceritakan tepatnya bercerita pada Sakura tentang masa kecil Sasuke.

Hinata hanya tertawa dengan kelakuan Ibunya ini..

Sakura dia tak menyangka, ternyata orang tua angkat Sasuke sangat Hangat dan baik. Selama ini dia takut kalau keluarga Sasuke tak menyukainya.. yaa walaupun belum jadian dengan Sasuke, Sakura selalu berspekulasi.

"Sakura-chan .." Panggil Kushina

"eh Ia Ka-kaa-san.." jawab Sakura canggung

"Santai Saja.." Kushina tersenyum pada Sakura dan duduk di sampingnya

"Hinata sudah cerita Semuanya pada kaa-san soal hubungan mu dengan Sasuke.."

"Maafkan Sasuke yaa.. Dia memang salah tapi Kaa-san mohon bertahanlah dia laki-laki yang baik juga setia.. Kaa-san yakin Dia sangat mencintaimu.. walaupun dia bukan anak kandungku tapi aku tahu bagaimana sifatnya.. Dia anak yang luar biasa.." Kushina menatap Sakura lembut

"Ia aku-aku awalnya sudah mau menyerah karena ku pikir Sasuke-kun berpacaran dengan Hinata, tapi Hinata sudah menjelaskan semuanya padaku tentang hubungan mereka.." Sakura menunduk meremas rok sekolahnya..

"Itachi sudah memberi tahu rencana kalian Kaa-san dan tou-san Setuju dengan itu.. tapi jangan terlalu lama.. Kaa-san tidak tega melihatnya.."Kushina menatap memohon pada Sakura

"Hm.. ia" Sakura menganguk dan tersenyum pada Kushina

"Mana Hinata..?" tanya Sakura

"Hinata bersama Ayahnya di taman belakang.."

" Kau tahu dia sangat manja pada Ayahnya, bahkan Naruto dan Sasuke sering cemburu pada Hinata karena Tou-san mereka lebih memanjakan Hinata dari pada mereka.." Lanjut Kushina.. Sakura hanya tertawa pelan menggapinya

"Ayo kita bergabung bersama mereka." Ajak Kushina menuju taman belakang

Hinata menceritakan kehidupan sekolahnya dan siapa yang membantunya menata taman bunga tesebut. Hari sudah mau sore Sakura pamit pulang dan dia antarkan Yamato, sebenarnya Kushina ingin mengantarnya pulang, tapi Sasuke akan pulang sebentar lagi, jadi Kushina hanya menitip salam pada orang tua Sakura dan memberikanya oleh-oleh.

.

.

.

Sasuke memarkirkan mobilnya di garasi dan berlari masuk kedalam rumah, Dia tak sabar bertemu dengan Kushina dan Minato.

"Tadaima.."

"Okaeri tampan.." Kushina langsung berlari memeluk anak angkatnya itu.

"Apa kabar kaa-san..?" tanya Sasuke terparti senyum hangat di wajahnya

"kaa-san baik..Kaa-san sangat merindukanmu.."Kushina memeluk Sasuke erat.

"Hn. aku juga.." Sejak kematian kedua orang tua Sasuke, Sasuke menjadi lengket dengan Kushina.

"Ehmm" Suara Baritone terdengar mengangu acara peluk kangen anak dan ibu ini.

"Kau tidak mau menyapa Tou-san mu.."

"Apa kabar Tou-san.." Sasuke menunduk dan memeluk Minato, Minato menepuk punggung Sasuke.

"Seperti yang kau lihat.., kau semakin gagah saja.." Minato tersenyum melepaskan pelukannya pada Sasuke.

"Sasu kaa-san sudah memasakan mu, makanan kesukaan mu ayo.." ajak Kushina. Minato mendecih karena Kushina memonopoli Sasuke, padahal dia masih mau bercerita dengan Sasuke.

"Mana anak nakal itu.." tanya Sasuke saat mereka sudah diruangan makan

" Dia sedang tidur Siang, ada Ayame yang menemaninya.." Kushina tahu siapa maksud Sasuke

"Dia baru saja tidur, setelah minum obat, makanya Kaa-san bisa ada disini.."Kushina meletakan mangkok berisi soup tomat dan nasi putih di depan Sasuke.

"Arigatou kaa-san." Ucap Sasuke

"Hm cepat makan nanti keburu dingin.." Kushina duduk di depan Sasuke dan menatap senang pada Sasuke yang sedang makan dengan lahap.

Saat makan malam semua keluarga berkumpul. ini moment langkah bagi kelurga mereka, hanya ada satu yang kurang Naruto..

Berseda gurau, mendengarkan celoteh Ryu..

"Oya Baa-chan mau tahu tidak?.. kemarin Ryu makan siang dengan oba-san Pink loh yang, foto di ponsel Baa-chan itu.." ucap Ryu polos

"Sstt Ryu jangan kuat-kuat bicaranya Nanti di dengar Sasu-jisan.. Kalau dia tahu nanti Ryu tidak boleh bertemu Oba-san pink lagi loh.." Itachi berbisik pada Ryu..

haa untung saja Sasuke lagi ke toilet

"Ok.. aku lupa.." Ryu membalas dengan berbisik pula..Kushina hanya terkekeh mendengar penuturan Ryu..

.

.

Hari ini adalah hari terburuk sepanjang sejarah kehidupan Sasuke, dia merasakan seakan dunia runtuh seketika.. mari kita lihat..

Saat bel pulang sekolah di bunyikan Satu persatu anak-anak mulai keluar kelas. Hinata ijin hari ini dia mau ikut menemani Minato terapi.

"Sasuke..." betapa sumringah nya Sasuke mendengar Suara sang pujaan Hati

"Sa-sakura" Sasuke menatap tak percaya siap yang di depannya, selama sebulan ini Sasuke dan Sakura tak sekalipun, sekalipun bertegur sapa. Tapi kok ada yang aneh dari panggilan Sakura, suffix kun nya mana..

"ehm yaa Sasuke ak-aku hanya ingin memberikan Ini padamu.. datang yaaa" Sakura meletakan undangan bersampul marron di depan Sasuke, Dan langsung balik badan berjalan keluar kelas.. sesekali dia menghapus air matanya..

Entah dia menjadi tak tega sekarang di berencana untuk membatalkan saja semua ini tapi bukan dia yang memengang kendali sekarang Kakaknya yang sudah mengaturnya.

Mata onyxnya terpaku pada undangan di depannya, yang bertuliskan acara pertunangan di keluarga Haruno.. 3 hari lagi..

" Inikah akhirnya..?" Sasuke menunduk dan mengacak kasar rambur ravennya..

"Dasar Uchiha Bodohh..." teriak Sasuke mengema di kelas yang sudah kosong.

-000-

I was thinking 'bout her, thinking 'bout me
Thinking 'bout us, what we gon' be
Open my eyes yeah, it was only just a dream
So I travelled back down that road
Will she come back? No one knows
I realize, yeah, it was only just a dream

If you ever loved somebody put your hands up
If you ever loved somebody put your hands up
And now they're gone and you're wishing you could give them everything
Said if you ever loved somebody put your hands up
If you ever loved somebody put your hands up
Now they're gone and you're wishing you could give them everything

Song : Nelly - Just A Dream


Banyak typo yang bertebaran dimana-mana.. dirikupun tak tahu dimana mereka bertebaran.

Terima kasih untuk kritik dan sarannya..

Semoga ke depan tulisan saya lebih baik lagi.

.

.

Thanks for support/reading/favorite/follow/review

.

.

Have A Good Day

Ay*_^..