Blarr... Blarr...
Suara ledakan terdengar tatkala tombak cahaya milik Kokabiel berhasil dihindari dan mengenai permukaan tanah.
Blitzz...
Dengan kecepatan luar biasa Naruto yang kini memakai armor lengkap tiba-tiba saja berada tepat dihadapan Kokabiel yang kini tengah melayang diudara. Tendangan menuklik dia hadiahkan pada Kokabiel.
Duagh.. Srett..
Meski berhasil menahan tendangan dari Naruto, Kokabiel tetap saja terjatuh dan terseret beberapa meter kebelakang. Bukan veteran perang namanya jika hal ini membuatnya menyerah. Langsung saja ia membuat lightspear dengan ukuran yang lumayan besar dan diarahkan pada Naruto yag saat ini tengah melayang.
"Terima ini"
Wush...
Naruto tampaknya hanya tenang-tenang saja sambil mengarahkan telapak tangannya kearah serangan sambil mengucap mantra.
[Mirror Shield]
Muncul kubah transparan didepan Naruto untuk menghaadang serangan Kokabiel. Alngkah terkejutnya Kokabiel melihat serangan miliknya bukannya mengarah kemusuh namun kembali kepada dirinya.
Blarr...
Kokabiel berhasil menghindar dengan melompat kebelakang namun siapa sangka dibelakangnya ada Naruto yang ternyata telah menyaipakn pukulannya.
Duagh...
Wushh...
Kokabiel terkena pukulan Naruto dengan telak tepat dipunggungnya. Karna saking kuatnya pukulan,Kokabiel kembali terlempar kedepan hingga menabrak salah satu bangunan.
Bruakkk...
Bangunan itu langsung roboh seketika. Semua pasang mata membulat melihat pertarungan tersebut. Dimana dimana musuh yang hampir tak bisa mereka lukai, bisa dihajar habis habisan oleh pemuda blonde yang berarmor hitam tersebut. Hanya satu katadipikiran mereka semua 'kuat' yah mungkin hanya itu.
"aku tau serangan seperti tadi hanyalah merupakan gertakan bagimukan, Kokabiel"ucap Naruto sambil berjalan menuju Kokabiel.
Benar saja dari balik puing-puing itu Kokabiel tengah berdiri tegak seakan tak terjadi sesuatu yang berarti.
"HAHAHAHA... NARUTO NAMIKAZE seperti inilah yang kuinginkan"
Kokabiel langsung melesat dengan kecepatan penuh dengan membawa pedang yang ia buat dari cahaya.
"MATI KAU KUSO GAKII..."
.
.
Title : Hikari or Yami
Rated : T-M
Genre : Adventure,Romance,and Supernatural
Pairing : Naruto X ?(Saran)
Disclaimed : Naruto & High School DxD
bukan punya saya.
.
Summary :
Apa jadinya jika seorang manusia biasa berurusan dengan makhluk Supranatural. Terlebih lagi dia memiliki sebagian dari apa yang disebut "Malapetaka" dan juga kekuatan aneh lainnya. Putih atau Hitam, Perdamaian atau kehancuran jalan manakah yang akan ia pilih
.
SmartNaru,StrongNaru,GodlikeNaru(Maybe),OverpowerNaru(Maybe),SacredGearsNaru
.
Warning : Abal, Gaje,Lime(Maybe),Lemon(Maybe), OC, OOC, Typo (Maybe),Death Chara(Maybe) and Etc.
.
"Naruto" = talking
'Naruto' = thinking
"Naruto"= Dragon/Sacred gears talking
'Naruto' = Dragon/Sacred Gears thinking
[Fire] = kekuatan Sacred Gears
.
.
Chapter 11
.
.
-Slowmotion-
Naruto sepertinya dengan mudah menebak semua pola serangan Kokabiel.
Wuush... pedang itu mengarah kekepala Naruto tepatnya berjarak 2 cm dari atas hidung dimana itu adalah titik buta dari mata manusia normal. Namun nampaknya naruto sudah memperhitunkannya bukan dengan keberuntungan melainkan dengan menggunakan sedikit teori dan rumus fisika tentang tekanan udara dan juga insting. Bukan hanya itu saja, ia juga memperhatikan emosi dari kokabiel. Ia tau kalau kokabiel adalah veteran Greatwar, yang sejatinya seorang yang ahli dalam pertarungan tidak mungkin bisa dipancing emosinya dengan mudah. Orang lain melihat Kokabiel seolah terpancing semua omongan Naruto, tapi itu hanya siasatnya saja. (A/N : Armor naruto khusus untuk kepala hanya menutupi bagian wajah dan kepala samping dengan corak api hitam yang merambat kebelakang dan armornya itu tipis tidak tebal sepeti punya Issei atau Vali)
Wush... walau pedang itu berhasil dihalau dengan mudah namun pedangnya yang berada di sisi kanan kepala Naruto tiba-tiba menyabet horizontal, Naruto menghindarinya dengan menunduk dan pedangnya hanya menebas sedikit rambut blonde Naruto.
Tanpa diduga Kokabiel telang membentuk satu lagi pedang ditangan kirinya dan langsung menebas melintang dari bawah tepatnya diarahkan ke kepala Naruto yang tengah menunduk.
-back to normal motion-
Blarr...
Laki-laki itu terhempas kebelakang hingga menabrak salah satu bangunan sekolah hingga hancur.
"NII-SAN/Naruto/Kun/san/Nii" teriak semua makhluk yang ada disitu setelah melihat apa yang terjadi.
"Ugh... Kusoo akan kubunuh kau Naruto" teriak sesosok yang tadi tehempas yang ternyata adalah Kokabiel tengah babak belur.
Mereka semua terkejut bahwa yang tadi terkena serangan telak bukanlah Naruto melainkan Kokabiel.
"ini aneh, lalu dimana Naruto-Nii" ucap Rias entah kepada siapa namun semuanya menggeleng tanda tak tau.
"Kau mencariku?" ucap pemuda berarmor hitam yang tiba-tiba berada disamping Rias.
"N-Naruto-Nii" teriak Rias. "k-Kenapa baik-baik saja bukan kah yang terkena serangan itu kau, tapi kenapa Kokabiel yang terkena imbasnya" tanya Rias beruntun.
"OH itu"Naruto kemudian menceritankannya.
-Flashback-
Wush
Sebelum pedang Kokabiel mengenai Naruto, si prang telah terlebih dulu mengantisipasinya dengan membuat rangkaian sihir dengan cepat. Dan spesialnya rangkaian itu berbeda dengan warna kebanyakan rangkaian sihir yang tergolong mencolok, rangkaian itu transparan, inilah kelebihan dari Naruto dia bisa mempunyai 3 warna pada rangkaian sihirnya antara lain merah,hitam, dan tranparan.
[Transbody]
Dengan seketika tubuh Naruto telah berpindah tempat dengan Kokabiel. Sekarang bukan Kokabiel yang memegan Pedang cahaya itu melainkan Naruto sebaliknya dengan Kokabiel kini ia harus merasakan pedang buatannya sendiri.
-Flashback Off-
"Ugh..."
Keadaan Kokabiel kini sangat buruk, 2 pedang cahaya yang seharusnya bersarang ditubuh Naruto malah menjadi senjata makan tuan baginya. Namun semua ini bukan merupakan ancaman yang serius dari salah satu jendral DaTenshi ini. Ia kemudian mengalirkan sedikit aliran sihirnya ke telapak tangan kanannya dan muncullah sebotol kecil seperti potion yang berwarna merah.
Mengetahui hal itu, Naruto langsung membuat kuda kuda dan kembali melesat dengan kecepatan penuh kearah Kokabiel. Naruto memang cepat namun kali ini ia terlambat karna Kokabiel sudah terlebih dahulu menggunakan item itu. Dengan seketika luka yang tadinya menghiasi sekujur tubuhnya menghilang dengan cepat. Kokabiel dengan cepat melakukan tendangan memutar untuk menghalau serangan cepat Naruto.
Naruto terkejut melihat Kokabiel yang pulih dengan cepat. Saking terkejutnya ia sampai tak menyadari jika Kokabiel yang melakukan tendangan memutar.
Duak..
Wush...
Blaaarrr...
Saaking kuatnya tendangan Kokabiel, Naruto harus terlempar kebelakang sampai menabrak salah satu gedung hingga tembus dan menabrak Kekkai transparan. Namun meski begitu armornya masih dalam keadaan baik-baik saja.
'cih Kuso.. jadi itu fungsi dari Phoenix tear dan dari mana ia mendapatkannya' batin Naruto sambil kembali berdiri.
"HAHAHAHAHA..."
"Apa hanya ini kemampuanmu Naruto"
Kokabiel kembali membuat ratusan lightspear dan mengarahkannya pada Naruto yang tengah mencoba untuk berdiri.
'kuso aku terlalu meremehkannya, sebaiknya aku gunakan mode itu walau jeda waktunya hanya 15 menit'
'Apa kau yakin akan menggunakan mode itu, Gaki'
'Ya, aku terlalu meremehkannya, untuk seorang veteran greatwar dia cukup tangguh dan kurasa mode high pun tak akan bisa menang melawannya terlebih aku merasakan dia mempunyai kekuatan dari Ophis'
'apa kau lupa efek dari mode itu'
'tapi ini atu satunya jalan untuk membunuhnya, aku akan melakukan apapun untuk menghancurkan Da-Tenshi walau harus menjual jiwaku pada Yami sekalipun'
'hahaha inilah yang aku suka darimu Partner, tekadmu begitu kuat aku sendiri bingung tekadmu adalah kebencian dan tujuanmu adalah kedamaian'
'hn, bersiaplah Trihexa'
'harusnya aku yang bilang begitu, akan kuberikan sihir antibody padamu untuk meminimalisir efeknya namun tak menutup kemungkinan kau akan lepas kendali dan menghancurkan tubuhmu setidaknya masih ada 1% kemungkinan kau bisa mengendalikannya'
'arigatou, itu sudah lebih dari cukup untukku dan aku yakin aku pasti bisa'
"OiOiOiOi... kau melamun saat pertarungan, apa kau sudah menyerah pangeran"
Naruto diam tak menggubris omongan Kokabiel.
"kalau begitu rasakan ini"
Ratusan lightspear melesat kearah Naruto. Naruto hanya menutup mata namun bisa dilihat ia menyeringai tipis. Terlihat tangan kanannya mengeluarkan aura hitam yang cukup pekat.
[Mirror Shield]
10 cm sebelum ratusan lightspear itu mengenai Naruto, tiba-tiba semua serangan itu berbalik kearah Kokabiel.
Kokabiel hanya mendecih melihat serangannya gagal dan malah berbalik kearahnya, ia lalu mengepakkan semua sayapnya dan seketika semua lightspearnya hilang tak lama kemudian ia malah menyeringai seakan memiliki tujuan tertentu. Benar saja ia mengeluarkan sebotol kecil dari
"HAHAHA bersiaplah menggali kuburmu manusia sialan"
Aura dan Kekuatan Kokabiel meningkat drastis setelah ia meminum darah naga. Gelombang kekuatan yang sangat besar memancar dari tubuhnya.
Naruto hanya berdiri dengan tenang sambil menatap datar Kokabiel yang tengah overpower.
Sring...
Pyaarrr...
Kekkai yang melindungi Kuoh hacur berkeping-keping akibat ada cahaya putih menyilaukan turun dari langit sekolah.
'Hakuryuuko'batin Naruto sedikit terkejut namun bisa ditutupi oleh tatapan datarnya.
Seluruh peerage Rias dan juga Xenovia terkejut akan kedatangan sosok yang diyakini adalah rival dari Sekiryuutei yakni Hakuryuuko.
"Kokabiel"
Suara itu menggema di langit sekolah.
"Vanishing Dragon"ucap Kokabiel terkejut. "Apa dia datang karna Sekiryuutei" lanjutnya.
Naruto menyeringai akan kedatangan Hakuryuuko ah tidak lebih tepatnya menguap melihat sesosok makhluk berarmor putih yang melayang diatasnya.
"Naruto" panggil Hakuryuuko. "Kau atau aku yang akan bertarung dengannya"lanjutnya dengan turun menuju sambing Naruto.
Semua yang ada disitu terkejut melihat Hakuryuuko berada disamping Naruto terutama Rias, dia sangat terkejut dan bagaimana bisa Hakuryuuko mengenal kakaknya.
"tunjukkan saja kemampuanmu Naruto, aku mengamati pertarungan kalian"ucap Hakuryuuko "kau hanya bermain-main dengannya bahkan kau sampai lupa kegunaan phoenix tears dan apa kau juga akan mengeluarkan mode itu jangan gegabah mengeluarkan mode itu untuk gagak lolicon seperti dia"lanjutnya dan semua yang ada disitu sweetdrop akan perkataan Hakuryuuko.
"yah yah yah kau memang dari dulu sering mengejekku"balas Naruto jengkel.
"Baiklah aku akan mengeluarkan kemampuanku yang sesungguhnya" Ucap Naruto tajam dengan pandangan menusuk kearah Kokabiel.
[Boost!] [Boost!] [Boost!] [Boost!] [Boost!]
[High Mode : Power UP]
[Release]
Aura merah dan hitam menguar dari tubuh Naruto sampai – sampai tanah disekitarnya retak bahkn debu-debu mulai berterbangan mengelilinginya.
Kokabiel merasakan tanda bahaya, langsung saja ia membuat lightspear ukuran raksasa seukuran salah satu bangunan sekolah.
"RASAKAN INI NINGEN..."
Wush..
Lightspear ukuran fantastis melesat kearah Naruto. Hal ini membuat Rias besert peeragenya menjadi was-was terutama bagi Rias dan juga salah satu wanita berambut merah dengan jubah hitam yang sangat khawatir akan keselamatan Naruto. Namun Naruto sendiri malah bersikap tenang sambil mengangkat tangan kanannya.
Pyarr...
Lightspear itu hancur dan menjadi partikel-partikel cahaya akibat pukulan Naruto yang menggunakan punggung tangannya.
Semuanya terkejut karna serangan yang fantastis dari Kokabiel bisa dihalau dengan mudah dan hanya menggunakan satu tangan,kecuali Vali yang tengah menyeringai dari balik Armornya.
'Akhirnya kau bisa juga mengendalikannya Naruto, bukan seperti dulu yang hanya mengandalkan kemampuan dari Sekiryuutei dan mungkin aku juga ingin melawanmu' batin Vali.
Percikan cahaya dilangit kuoh adalah bukti dari hebatnya pertarungan mereka. Jendral perang DaTenshi melawan sesosok manusia berarmor hitam salah satu putra dari Sekiryuutei terkuat.
Aura yang sangat kuat memenuhi langit Kuoh Academy. Berbagai jenis sihir mereka keluarkan mulai dari yang rendah hingga berkapasitas tinggi. Kuduanya saling serang tak ada yang mau mengalah dan yang ada adalah rasa ingin mendominasi. Dari segi kekuatan dan serangan terlihat Naruto lebih mendominasi namun soal pengalaman bertarung tentu saja si jendral perang DaTenshi ini lebih unggul.
Bagi Kokabiel mungkin pertarungan ini menjadi hal tergila yang pernah ia alami sekaligus hal yang paling menegangkan. Bagaimana tidak, kekuatan bocah didepannya sangat besar dilihat dari aura merah kehitaman yang membungkus tubuh bocah itu bila boleh jujur ia lebih memilih untuk melawan Azazel daripada bocah itu namun apadaya nasi telah menjadi bubur, ia termakan oleh omongannya sendiri.
"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
[High Division : Dual Kukri]
Naruto dengan sekejap mengubah headgearnya menjadi 2 kukri dengan rantai yang saling terhubung di pegangannya dengan aura merah kehitaman. Note mirip senjata Nata di closers yang di enchant +13
[Killing Flash]
Dengan sekejapj Naruto berhasil menebas kedua lengan Kokabiel. Namun ia seolah tuli dengan teriakan kesakitan dari Kokabiel dan memilih melanjutkan aksinya.
Crass Crass Crass Crass Crass
Kedua Kaki Kokabiel telah terpisah dari tubuhnya beserta 5 pasang sayap mliknya.
"AAAARRRRRRGGGGGGGGG"
"KISAMAAAAAAAAAAAAAAA"
Kokabiel meraung raung kesakitan, kedua tangan dan kakinya telah terputus akibat serangan brutal dari Naruto. Sementara itu Naruto hanya tersenyum senang melihat hasil karyanya. Ia merasa sangat puas melihat kokabiel yang terlihat sangat menderita. Nyawa dibayar nyawa yah inilah yang terjadi saat ini.
"Kau terlihat sangat cocok Kokabiel"
Naruto berjalan santai Kearah Kokabiel dan langsung menginjak kepalanya.
"Awas kau GAKI aku akan m-"
Jrash
"AARRRRGGGGGGG"
Naruto menebas punggung Kokabiel secara vertikal tanpa memperdulikan ucapan Kokabiel.
"Akan apa Kokabiel"
"Membu-"
Jrash
"ARRRRRGGGGGG"
Lagi lagi Naruto menebas punggung Kokabiel kali ini dengan kedua kukrinya secara melintang. Nampaknya ia cukup puas dengan apa yang telah ia lakukan, setelah itu Naruto melepas injakannya pada kepala Kokabiel dan pergi meninggalkannya.
"Aku sudah bosan Kokabiel. Bolehkan aku membunuhmu untuk memuaskan kebosananku. Ah kau tak perlu menjawabanya"
Naruto menghilangkan kedua Kukrinya dan langsung membuat rangkaian sihir.
[Supreme of Ruin Fire]
Muncullah ketiga pilar api berwarna merah kehitaman dari lingkaran sihir diatas tubuh Kokabiel dan langsung menghujam tubuh dibawahnya. Tak ada teriakan dari Kokabiel ah masa bodoh dengan teriakan, jasadnya pun sudah lenyap akibat sihir api tingkat tinggi dari Naruto.
Shock. Mereka semua shock menjadi saksi kekejaman naruto pada pertarungan ah tidak bukan pertarungan melainkan penyiksaaan terhadap salah satu jendral DaTenshi. Dilain sisi sang Hakuryuko masa kini menyeringai melihat si blonde dengan sadisnya menyiksa Kokabiel, dengan perlahan ia mengepakkan sayap mekaniknya dan terbang menjauhi Kuoh.
Brug
Cough..
"NII-San/ Naruto-Kun/ Naruto-Nii"
Teriak mereka melihat Naruto jatuh berlutut dengan darah yang keluar dari mulutnya. Dengan cepat mereka bergegas pergi kearah Naruto untuk memberi pertolongan.
'Cih tubuhku mati rasa dan juga pendengaran sekaligus penglihatanku mulai memburuk. Apakah ini efek samping dari Great Red Blood' batin Naruto sambil memegang dada kirinya yang mulai berdebar sangat kencang serasa mau meledak dan juga nafasnya yang sangat tidak beraturan. 'Apakah ini akhir dari hidupku, cih sangat menyedihkan. Aku bahkan baru saja bertemu dengan adikku dan juga baru saja mengenal apa itu cinta belum lagi dendam ku terhadap DaTenshi belum juga terpenuhi. Cih Kuso' setelah itu semuanya menjadi gelap dan diiringi teriakan yang semakin pelan.
-Flashback-
"Setelah ini kau kemana Rias"
"Aku dan peerageku akan pergi ke Academy untuk menghentikan Kokabiel dan penyatuan excalibur" balas Rias tanpa ada keraguan dihatinya. Naruto hanya tersenyum tipis mendengar jawaban itu.
"Kuserahkan padamu setidaknya bertahanlah sampai aku datang, aku percaya kau adalah gadis yang kuat" ucap Naruto sambil tersenyum dan sontak membuat Rias memerah.
"Hai' Naruto-Nii" ucap Rias sambil menatap kepergian naruto.
Naruto kemudian menengok kebelakang dan menatap datar adik tirinya yang perlahan menghilang dengan sihir teleportasi. Hanya satu pikirannya saaat ini menjadi kuat dan mebalas dendamnya. Namun ia sadar dirinya tak akan mungkin bisa mengalahkan Kokabiel dengan kemampuannya saat ini. Terbesit pemikirannya untuk memperoleh kekuatan yang besar dengan cara instan yah dengan Ophis Blood atau Greet Red Blood. Namun setiap tindakan pasti ada resikonya. Kokabiel adalah anggota Chaos Brigade, dan Chaos Brigade dipimpin oleh Ophis. Jadi ada kemungkinan Kokabiel akan menggunakan ular Ophis. Ophis adalah Dewa Naga perlambangan ketidakbatasan. Dulunya Ophis adalah Naga penghuni Celah Dimensi namun semenjak kedatangan Greet Red yang dianggap mengusiknya, akhirnya dia bertarung dengan Greed Red bukannya menang malah ia yang dikalahkan dengan memalukan dan sejak saat itu juga Ophis akhirnya keluar dari Celah Dimensi.
'Greet Red Lebih kuat dari Ophis, otomatis jika Kokabiel memakai ular Ophis maka aku harus menggunakan Greet Red Blood, ah tidak aku harus menggunakan Greet Red Blood dan dengan segera menghabisi Kokabiel sebelum menggunakan Ophis' batin Naruto yakin yah meskipun nanti resikonya akan lebih besar jika menggunakan Greet Red Blood. Namun demi ambisi dendamnya ia melupakan resiko yang besar itu.
[Teleport]
Dalam sekejap Naruto sudah berada dikediamannya.
"Naruto/Naruto-Kun"
Naruto menoleh kesamping mendapati Sara dan Shion tengah bersiap-siap.
"Nee-Chan tolong kau tidak usah ikut dan tunggu rumah saja biar aku dan Sara yang akan menyusul mereka ke Akademi" Ucap Naruto serius dan juga anggukan setuju dari Sara. "Aku akan ke kamarku dulu mengambil sesuatu" langsung saja Naruto bergegas ke kamarnya dan pandangannya ia alihkan pada pigura degan foto Naruto dan Shion waktu bermain di pantai, ia turunkan pigura itu dan terlihatlah brankas kecil dan dengan cepat ia buka dengan kode keamanannya dan terlihatlah 2 botal kecil 1 berwarna hitam kebiruan dan satu lagi berwarna merah kehitaman langsung saja ia ambil botol berwarna merah kehitaman. Tanpa babibu ia langsung meneguk habis isi dalam botol itu.
'Tubuhku langsung terasa ringan dan juga kekuatanku terasa seperti belipat-lipat dari yang sebelumnya' setelah itu ia menutu kembali brankasnya dan memasang kembali piguranya pada tempat semula. Ia pun bergegas keluar dari kamar dan menemui Sara.
"Kau sudah siap Naruto-Kun"
"Yah..." "Nee-chan Aku berangkat dulu"
"semoga berhasil Naruto"
"Hm"
-Flashback Off-
Pyarr...
Tiba tiba kekkai yang melindungi Akademi hancur begitu saja akibat sosok pria blonde dewasa yang datang dari atas atau lebih tepatnya menjebol paksa Kekkai disusul oleh lagi oleh seorang gadis berambut pirang pucat yang tak lain adalah kakak angkat Naruto yakni Namikaze Shion. Keduanya nampak tergesa-gesa berlari menuju pemuda blonde yang taklain adalah Naruto yang pingsan dengan mulut dan hidungnya mengeluarkan darah dan juga otot yang terlihat menyembul keluar dari leher hingga ke pipi. Shion yang melihat keadaan Naruto hanya bisa terisak dan ia tak menyangka akan seperti ini jadinya, ia memang pernah melihat Naruto terluka bahkan babak belur namun itu semua tak ada apa-apanya dibandingkan keadaan Naruto sekarang. Sementara itu Asia dan Rias terus menangis sembari memeluk tubuh Naruto.
Jujur ini adalah penyesalan terbesar Minato tak kala melihat Naruto seperti ini. Dirinya merasa menjadi orang tua yang gagal, gagal dalam segala hal. Dengan perlahan ia berjalan menghampiri Naruto dan memegang pundak kedua putrinya.
"Asia-Chan, Rias-Chan"
Keduanya menoleh keatas tempatnya kearah Minato dengan air mata yang terus membasahi pipinya.
"Hiks... hiks... Tou-Chan... Naruto-Nii... Hiks... Hiks"
"Gomen... Gomenasai Asia-Chan, Rias-Chan aku terlambat datang. Kalau saja waktu itu aku segera kemari tak mungkin seperti ini jadinya. Aku memang bodoh, aku gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk kalian, ayah bahkan tak pernah menemui kalian dan malah memalsukan kematianku sendiri" Minato nampak gusar sambil menjambak dan mengusap kasar rambut blondenya.
"ini bukan salah Tou-Chan semua telah terjadi yang lalu biarlah berlalu" Ucap Asia dengan memandang sendu kearah kakaknya.
Tap tap
Shion berjalan menghampiri mereka dan langsung ingin membicarakan apa yang ia lihat waktu itu.
"Ne Oji-San Gomennasai harusnya aku mencegah Naruto untuk meminum itu. Botol berwarna merah kehitaman"
Deg
Seketika tubuh Minato menegang mendengar Shion membicarakan hal itu, yah ia ingat tentang benda itu benda itu bisa menambah kekuatan belipat-lipat secara instan namun juga resiko yang ditimbulkan jugal sangat fatal.
"Jangan katakan jika Naruto meminum itu"
"yah itu kalau tidak salah itu-"
Sring
Ucapan Shion harus berhenti karena sebuah lingkaran sihir teleportasi berwarna merah dan memunculkan seorang gadis berambut hitam kucir kuda dan kedua orang lainnya yakni priia berambut Crimson dan Wanita maid berambut perak.
"hiks... Oni-Sama, Naruto-Nii dia Hiks... dia hiks.." Ucap Rias pada pria Crimson atau bisa disebut Sirzech.
Sementara itu Sirzech terkejut dengan ucapan Rias. 'Naruto-Nii' lalu ia menoleh kearah pemua blonde yang terbaring tak sadarkan diri. 'jadi dia Otouto ku fisiknya memang mirip dengan Tou-San dan gadis itu rambutnya juga sama dengan Tousan, apakah dia juga putrinya yah sepertinya aku punya adik yang kawai' batin Sirzech lalu ia melihat keadaan sekitar yang terlihat sangat buruk.
"Tou-San apa yang terjadi kenapa bisa sampai seperti ini"
"Naruto bertarung dengan Kokabiel dan dia berhasil membunuhnya"
Deg
Sirzech terkejut pasalnya ia hanya diberi tahu oleh Akeno jika Kokabiel menyerang Kuoh dan ingin menyatakan perang kembali. Ia terkejut ternyata otoutonya mampu menghabisi Jendral DaTenshi Kokabiel. Namun ia menoleh kearah Naruto dan melihat kondisinya yang memprihatinkan. Dilihat dari keadaannya ia seperti bertempur habis-habisan.
"Lalu apa Motif Kokabiel menyerang Kuoh benarkah ia akan mendeklarasikan perang kembali, ia bahkan berkata akan membunuh Rias dan Sona untuk menyulut perang antar ras kembali"
"entahlah aku tak mengerti jalan pikir dari DaTenshi"
"Apakah Azazel ada Kaitannya dengan semua ini" geram Sirzech sambil mengeluarkan aura crimson yang meluap-luap.
"Tenanglah Sir-Kun jangan terpancing emosi" Tegas Minato dan perlahan Sirzech menghilangkan Aura miliknya. "Lebih baik kita bawa Naruto kerumah. Dia memerlukan pertolongan medis secepatnya" Lanjut Minato dan dibalas anggukan oleh Sirzech.
Skip
Kediaman Namikaze
Semuanya telah berkumpul di ruang tamu termasuk Shinji Namikaze kecuali Naruto yang kini berada dikamar. Semuanya nampak begitu tegang dengan suasana seperti ini.
"Minato, apa yang terjadi dengan Naruto apakah ia memakai benda itu" pertanyaan Shinji sang pemilik rumah memecah ketegangan.
"Yah, Naruto meminum Greet Red Blood dan itu efek dari pemakaiannya" balas Minato sambil Menunduk dan menepalkan tangannya.
"Greet Red Blood"Beo Rias.
"itu adalah darah Greet Red yang berhasil aku kumpulkan dan aku proses sedemikian rupa hingga akhirnya terciptalah Greet Red Blood. Benda itu bisa mebuatmu menjadi sangat kuat bahkan kekuatanmu bisa hingga 10 kali lipat kalau ditaksir sama dengan kekuatan Boost dari sekiryutei sebanyak seratus kali namun setiap kekuatan yang hebat pasti ada harga mati yang harus dibayar yakni darah akan terkontaminasi dan menyebabkan kerusakan organ dalam"
Semuanya terkejut mendengar penjelasan dari Minato kecuali Shinji karna yang memakai pertama kali adalah dirinya.
"Jadi Nii-San akan mati tidak... Nii-san tak boleh mati Karna aku baru saja bertemu dengan Nii-san Hiks..." ucap Asia kembali terisak dan bukan hanya Asia melainkan Rias sama halnya dengan dirinya.
"Apa tidak ada jalan lain lagi Tou-San" ucap Sirzech
"Masih ada penawarnya Lucifer-San" bukan Minato yang menjawab melainkan Shinji. Dan benar saja semuanya bisa agak lega mendengar ucapan Ayah Shion.
"Memang apa penawarnya Ayah" tanya Shion.
"tanyalah pada Minato, Shi-Chan" jawab Shinji.
"Penawarna adalah dengan membuat ramuan dari bahan tertentu, bahan yang dibutukan antara lain ekor crawler, racun manticore, bunga teratai dantalion,lalu yang terakhir Clover putih berdaun empat dan yang terpenting kita hanya punya waktu 3 hari." terang Minato. Ada yang terkejut adanya juga yang bingung. "Hanya racun manticore yang aku punya. Tapi tenang saja aku tahu semua letak dari bahan yang kita butuhkan. Yang pertama adalah ekor Crawler, crawler adalah makhluk yang hidup di dalam tanah tapi mereka lebih menyukai tanah berpasir. Bentuk fisiknya hampir menyerupai buaya namun mereka lebih besar bahkan jika Crawler dewasa dirumorkan mampu memangsa seekor naga, kemampuan mereka bisa dengan mudah masuk atau bahkan berenang kedalam tanah seolah tanah adalah air dan juga mereka sulit terdeteksi baik menggunakan alat maupun sihir sekalipun namun keberadaannya baru bisa terdeteksi jika saat mereka akan mencapai permukaan di kedalaman 5 meter. Mereka berada di gurun pasir teluas di bumi jumlah mereka sekarang tersisa tak kurang dari 5 ekor saja. Yang kedua adalah bunga teratai dantalion, Sir-Kun mungkin sudah tau bunga ini. Bunga ini disebut juga bunga phsikis, bunga ini berwarna merah darah dengan tangkai berwarna ungu, bunga ini hanya tumbuh di danau Red blood tepatnya di Underworld takjauh dari reruntuhan clan Dantalion di sebelah selatan. Ada hal yang perlu diketahui, bunga bisa memilih pemiliknya sendiri dan hanya mereka yang pernah membantai 1000 kaumnya sendirilah yang bisa dan satu lagi bunga ini akan memberikan ilusi dimana seseorang akan menjalani hal yang paling memilukan atau lebih tepatnya siksaan batin lalu jika berhasil melewati ujian maka bunga akan tumbuh mekar di tengah danau. Sir-Kun mungkin ini hanya kau yang bisa dan aku serahkan padamu" Ucap Minato panjang lebar dan diakhiri permintaaan kepada Sirzech.
"aku akan berusaha melakukan yang terbaik Tou-San. Bagaimanapun juga ini demi keselamatan Otoutoku" jawab Sirzech dengan penuh keyakinan dan Minato menanggapinya dengan senyuman kecil.
"Lalu yang terakhir adalah hal yang tersulit bagi kita yakni Clover putih berdaun empat. Ini bukan clover biasa yang kalian temui di taman, menemukan clover biasa berdaun 4 pun sepertinya adalah suatu keberuntungan bagi kita, namun yang kita cari adalah clover putih berdaun 4 atau bisa disebut bunga kesucian dan ini lah sesuatu bagian dari yang tersulitnya, bunga ini hanya tumbuh di Heaven juga hanya wanita lah yang bisa memetiknya." Jelas Minato sambil menunduk diikuti oleh yang lain. Karena hampir semua yang ada disitu adalah manusia kecuali Rias,Akeno,Sirzech dan istrinya.
"Biar aku yang akan mencari tanaman itu" jawab sesosok wanita pirang yang baru saja keluar dari kamar Naruto. Semua yang ada disitu kembali terkejut (kecuali Shion dan Sara) melihat siapa yang keluar dari kamar Naruto. "aku akan mengerahkan semua malaikat perempuan dan para bidadari untuk mencari itu" lanjutnya sambil berjalan kearah ruang tamu tempat dimana mereka berkumpul.
"Gabriel-Dono" ucap Minato Sirzech dan Shinji terrkejut sementara Rias dan Akeno sedikit terkejut setelah mengetahui wanita cantik berambut blonde tersebut adalah sang Sheraph (betul kaga) yakni Gabriel.
"Oh Gabriel-San, anda sudah datang" ucap Shion lalu berdiri dan menghampiri Gabriel. "padahal aku baru saja menghubungimu satu jam yang lalu waktu Naruto terluka parah akibat bertempur dengan Kokabiel" lanjutnya.
"A-ano Gabriel-Dono apa hubungan anda dengan Naruto? Kenapa anda menyempatkan diri untuk menjenguk bahkan mau mencarikan tanaman surga yang tergolong sangat langka untuk putraku?"tanya Minato beruntun namun dibarengi tatapan penuh tanda tanya oleh Sirzech dan Shinji.
"pertama tama kita hilangkan keformalan disini" Jawab Gabriel dan di balas Anggukan Oleh ketiganya. "Aku sudah jatuh cinta pada Naruto-Kun bisa dibilang dia adalah kekasihku an aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai" lanjutnya sambil menunduk dan meremas pakaiannya sendiri.
JDERR...
"APAAA" Teriak Mereka bahkan Grayfia dan Akeno yang sedari tadi diam saja ikut berteriak, kecuali Sara dan Shion yang sudah mengetahui hal itu. Sara nampak terdiam dan memandang Gabriel dengan raut wajah yang sulit diartikan.
bagai disambar petir di siang bolong semua yang ada disisitu kecuali Sara dan Shion. Tak habis pikir bagaimana bisa Malaikat jatuh cinta pada seorang manusia. Kalau ini terjadi maka si Malaikat akan jatuh dalam arti sayap mereka akan menghitam dan diturunkan dari Surga secara paksa dan saat itu juga terciptalah Fallen Angel atau bisa disebut DaTenshi.
"Bukankah hal ini bisa membuat malaikat bisa jatuh jika mencintai manusia" ucap Rias mewakili semua yang ada disitu.
"Seharusnya memang begitu namun itu tak terjadi bahkan setelah-"
"Setelah" ucap Mereka menirukan Gabriel.
"Berciuman. Setelah kami berciuman tak terjadi apa apa namun ada sesuatu yang berbeda dimana sayapku tiba tiba bersinar terang" Lanjutnya dengan wajah yang memerah menahan malu.
Kali ini semua yang ada sisitu baik Sara, Shion, Minato, Shinji, Rias, Akeno, Sirzech, Grayfia memantung seketika dan tak lama kemudian teriakan yang menggema memenuhi rumah tersebut.
"NANIIIIII..."
'kuso aku kalah oleh muridku sendiri, dia berhasil membuat malaikat tercantik di surga jatuh hati padanya belum lagi gadis berambut merah itu juga tampaknya telah jatuh cinta padamu dilihat dari wajahnya yang sedari tadi memandang tak suka kepada Gabriel' batin Shinji sambil terkekeh dan memejamkan matanya. Minato tampaknya berubah seketika menjadi patung dan Grayfia yang senyum senyum sendiri sedangkan untuk Sara dia terlihat sangat kesal sambil mengepalkan tangannya.
'Otutou kau memang hebat dari segi apapun. Aku bangga padamu' batin Sirzech tersenyum misterius. Untuk Rias, Akeno dan Shion nampaknya hanya bisa menghela nafas.
"Bisakah kita kembali ke topik pembicaraan" ucap Sara datar dan langsung memulihkan keadaan.
"Ehem.. jadi begitu apakah kami bisa mempercayaimu Gabriel-San, Naruto hanya bisa bertahan paling lama 3 hari" tanya Minato kembali ke mode Serius.
"Yah demi Kami-Sama aku bersumpah, lagipula ini semua demi kesembuhan Naruto" jawab Gabriel dengan penuh keyakinan.
"Cotto matte Tou-San" ujar Sirzech menyela pembicaraan Minato. "dari semua bahan yang disebutkan diantaranya ada juga bahan yang berbahaya seperti racun manticore, apakan ramuan ini nanti benar benar mampu menyembuhkan Naruto jika benar mampu apakah ada efek sampingnya" lanjutnya.
"yah kemungkinan Naruto bisa sembuh dengan ramuan ini adalah 20% jika ramuan ini gagal maka dia akan mati dan apa bila ramuan ini berhasil kemungkinan besar Naruto akan kehilangan sebagian Kekuatannya atau kemungkinan terburuknya dia akan menjadi Manusia biasa tanpa kemampuan" jawab Minato. "Apa ada yang ditanyakan lagi mari kita berburu bahan itu. Ekor Crawler aku akan menunjuk Rias dan kelompoknya beserta Sara, Shion dan Shinji dan bunga teratai dantalion biar Aku, Sirzech dan Grayfia sedangkan untuk Semanggi putih berdaun 4 adalah bagian Gabriel-San. Ada yang keberatan" lanjut Minato sambil melihat semua yang ada disitu dan mendapat balasan berupa anggukan dan
"Hai' "
Mereka semua kemudian berdiri dan saling memandang satu sama lain.
"Ikuso Minna"
.
.
.
TBC
.
.
.
Ah akhirnya bisa up juga gomen telat 2 tahun hehe. Lagipula ini kembali ke saya lagi bukan kakak karna ah ngurusin si kembar. Mungkin di chap ini agak sedikit monoton karna scene fight yang kurang yah karna ane buat Naruto saat itu setingkat dengan para Dewa karna Greet Red Blood namun kekuatan yang besar pasti ada resiko yang besar yah itulah pisau bermata dua. Greet Red Blood hanya memiliki interval waktu yang cukup pendek yakni Cuma 5 menit saja. Buat yang ingi tau Kemampuan Shion akan terjawab di Chapter depan. Shion saat ini lebih kuat dari Naruto sebelum menggunakan item tersebut. Ah ane hampir lupa umur Rias Sona Akeno Tsubaki adalah 17 tahun namun mereka ada di kelas 3. Selisih Naruto dan Rias adalah 2 bulan saja, Naruto Oktober sedangkan Rias Desember. Untuk fic INFINITY itu udah lepas dari saya karna yang buat bukan saya dan saya ingatkan ini akun bukan saya saja pemiliknya melainkan 2 saudara saya, INFINITY itu milik kakak saya dan ini fic saya sendiri sedangkan Prince of Playboy adalah fic adik saya.
Sekali lagi gomen karna telah membuat minna-San menunggu selama 2 tahun.
.
.
Uzumaki Bolt Out
