Book 1 : Mencari Tujuan
Chapter 4 : Alasan Menjadi Kuat, Jalan Ninja Naruto
Naruto © Masashi Kishimoto
Friendship, Adventure, Action
Warning : Typo(s), sedikit ooc, oc, RTN Hinata
"jadi begitu" ucap Naruto setelah mendengar penjelasan dari Kakashi. Mereka kini tengah berada dirumah Tazuna
"lalu kapan mereka akan menyerang lagi" tanya Sakura
"mungkin sekitar seminggu dari sekarang. Dan sepertinya, orang betopeng itu juga akan ikut bertarung" ucap Kakashi
"maka dari itu, selama seminggu ini kalian akan berlatih untuk meningkatkan kemampuan bertarung kalian" lanjut Kakashi
"ha'i"
Naruto, Sasuke dan Sakura terlihat tengah berlatih di hutan dekat rumah Tazuna. sebenarnya hanya Sasuke dan Sakura yang berlatih Karena Naruto sudah menguasai materi latihan kali ini. Kakashi ? sementara dia harus istirahat dan menyerahkan tugas untuk melatih Sasuke dan Sakura pada Naruto
'cih, membuat harga diriku jatuh saja dilatih oleh orang bodoh seperti dia' batin Sasuke
BRAK
Batang kayu yang dipijak oleh Sasuke retak karena chakra yang Sasuke alirkan ke kakinya terlalu besar
"oi, jangan terlalu banyak mengalirkan chakramu atau kau akan menghancurkan pohonnya, bodoh" teriak Naruto pada Sasuke
"cih, berisik"
Sementara Sakura sudah hampir mencapai batang pohon yang berada lumayan tinggi
"lihat, bahkan Sakura hampir menguasainya. Kau sendiri bagaimana ? memalukan" ucap Naruto meremehkan Sasuke. Yah kapan lagi bisa mengejek seorang Uchiha Sasuke seperti ini ? dia tidak akan melewatkan kesempatan ini
'awas kau, dobe, akan kubalas suatu saat nanti'
mereka tengah berlatih berjalan di pohon secara vertical. Dengan bantuan chakra dikaki, seorang ninja dapat berjalan secara vertical baik di pohon, tebing maupun media yang lainnya. Selain itu, Mereka juga dapat berjalan diatas air
"yatta yatta" teriak Sakura yang sudah berhasil memanjat sampai cabang ponoh diatas
"ne Naruto-kun, Sasuke-kun, aku hebatkan. Hehe" ucap Sakura dan dibalas acungan jempol oleh Naruto dan decihan tidak suka dari Sasuke Karena dirinyalah yang kini paling tertinggal
"sepertinya kau ahli dalam mengontrol chakra, Sakura. Akan kuajari kau sedikit teknik ninja yang aku ketahui" ucap Naruto
"benarkah ?" tanya Sakura antusias
"hmm, ayo ikuti aku. Sebaiknya kita jangan mengganggu seseorang yang tengah berusaha keras dengan latihannya" ucap Naruto sambil pergi dari tempat itu
"tunggu aku, Naruto-kun. Jaa ne Sasuke-kun"
"awas kau Naruto. aku akan benar benar membalas untuk ini"ucap Sasuke kesal
Sakura kini tengah mendengarkan penjelasan dari Naruto mengenai teknik yang akan dipelajarinya
"jadi, teknik ini membutuhkan control chakra yang sangat baik. Dengan control chakramu yang bagus kuyakin kau pasti bisa menguasainya. Sebenarnya aku tidak begitu ahli dalam teknik ini"
"nama teknik ini adalah genjutsu. Akan kuajari kau apa yang kuketahui"
Seminggu telah berlalu. Tim 7 beserta Tazuna tengah menuju jembatan yang tengah dibangun oleh Tazuna dan penduduk lainnya
"sensei, ini aneh. Banyak pohon yang tertebas oleh pedang" ucap Sakura
"ya, dan arahnya menuju kerumah anda, Tazuna-san. Sepertinya kali ini Gato mengincar Tsunami-san dan Inari. Sasuke kau kembalilah ke rumah Tazuna-san untuk menjaga mereka" ucap Kakashi
"tidak usah sensei, biar bunshinku yang menjaga mereka" ucap Naruto lalu memunculkan 2 kagebunshinnya
"kalian kembalilah kerumah Tazuna-san" ucap Naruto dan dibalas anggukan oleh bunshinnya yang langsung melesat pergi
"sekarang kita bisa melanjutkan pembangunan jembatan dengan tenang"
.
.
Mereka sudah sampai di Jembatan. Tapi ada yang aneh, para warga yang seharusnya sudah memulai aktivitas mereka membangun jembatan terlihat tergeletak tak sadarkan diri
"mereka pingsan. kalian berhati-hatilah. Sepertinya, Zabuza sudah sampai disini lebih dulu dari kita-"
Baru saja Kakashi mengatakannya, seseorang menginstrupsi ucapannya
"yo, Kakashi. Kita bertemu lagi. Kali ini akan kupastikan kau tak bisa menemui hari esok" ucap seseorang yang tengah duduk santai dipagar jembatan sambil menenteng pedang algojonya
"Momochi Zabuza. Sudah kuduga kau masih hidup"
"Sasuke, Sakura beserta Tazuna-san. Kalian bawa warga yang pingsan ini ketempat yang aman. Naruto, kau tetap siaga dan pastikan keberadaan shinobi bertopeng waktu itu. sepertinya kali ini dia akan ikut dalam pertarungan. Sementara aku akan melawan Zabuza"
"ha'I"
Sasuke, Sakura dan Tazuna pergi sambil membawa warga yang tengah pingsan
Tiba-tiba seseorang melesat kearah Sasuke dan yang lainnya. Naruto yang merasakan kehadiran orang tersebut langsung menghadangnya dan memberikan tendangan tepat ditopengnya
Orang itupun terpental tapi masih bisa menjaga keseimbangannya
"sudah kuduga kau adalah partner Zabuza" ucap Naruto pada sosok bertopeng dihadapannya
"kau bisa menyebutku seperti itu" ucap sosok tersebut
"Sasuke, pastikan kau secepatnya kembali kesini, Aku tak bisa melawannya seorang diri. Sakura-chan kau bersama Tazuna-ojisan jagalah Tsunami-san dan Inari. aku takut Gatou akan mengirim lebih banyak bandit kali ini" ucap Naruto yang masih bisa didengar oleh Sasuke dan yang lainnya meski jarak mereka lumayan jauh
"minggirlah nak, misiku adalah membunuh orang tua bernama Tazuna. Jika kau menghalangiku, kau juga akan kubunuh" ucap orang bertopeng itu
"silahkan, jika kau bisa"
Naruto langsung melesat dengan kunai ditangannya. Sementara orang bertopeng tersebut menggunakan jarum untuk beradu dengan kunai Naruto.
Kunai dan Jarum terus terusan beradu meciptakan dentingan khas apabila dua buah logam saling beradu. Naruto terpental beberapa meter setelah menerima tendangan keras dari orang bertopeng tersebut
'apa? segel satu tangan ?' batin Naruto terkejut saat melihat orang bertopeng tersebut merapal segel hanya dengan satu tangan
Sensatsu Suishou
Naruto dibuat terkejut lagi melihat kini ratusan-ah mungkin ribuan jarum es yang siap melesat kearahnya
Berulang kali Naruto melompat kesana kemari untuk menghindari jarum es yang mengarah kepadanya, sesekali ia juga menangkis beberapa yang tak bisa ia hindari.
BRUK
Naruto terjatuh saat beberapa jarum es tadi mengenai kakinya
'ugh, kakiku kesemutan. Sepertinya dia mengincar titik lemah dari tubuhku'
"kau akan mati disini"
Hissatsu Hyousou
Naruto merasakan getaran dibawah kakinya. Dengan susah payah dia meloncat kesamping saat merasakan sesuatu muncul dari bawah. Dan benar saja, paku es berukuran besar muncul dari bawah mencoba menusuk tubuhnya
"hampir aja aku mati" ucap Naruto
"menghindari Hissatsu Hyosou'ku, kau lumayan juga" ucap orang bertopeng itu
Naruto mencabuti jarum yang bersarang dikakinya meski terasa sedikit menyakitkan
"sekarang giliranku"
Kagebunshin No Jutsu
Muncul satu bunshin Naruto
Suiton : Suryuudan no Jutsu
Fuuton : Daitoppa
Kedua jutsu tersebut bersatu mengarah ke orag bertopeng tadi
"jutsu gabungan Fuuton dan Suiton eh. Kau ternyata bocah yang menarik" ucap orang bertopeng itu santai tanpa berpindah dari tempatnya
Buum
Terdengar suara dentuman air yang keras saat menabrak targetnya. Naruto berharap jutsunya tersebut bisa mengalahkan orang bertopeng tadi. Tapi sayang, sepertinya pertandingan antara Naruto dan orang bertopeng tadi masih harus berlanjut saat Naruto melihat ada kubah es yang melindungi lawannya
"kau cukup tangguh bocah. Aku cukup menikmati pertarungan ini. Aku akan menyebutkan namaku, dan sebagai gantinya kau juga harus menyebutkan namamu…"
beralih ketempat pertarungan Kakashi melawan Zabuza
Lagi-lagi, Kakashi harus menghadapi situasi yang menyulitkan dirinya. Kabut tebal ciptaan Zabuza mengganggu pandangannya. Sharingan miliknya tak berguna ditengah kabut kirigakure ini, hanya insting ninjanya yang masih membuatnya bertahan dari serangan silent killing milik Zabuza
Muncul, menghilang, muncul, menghilang. Terus seperi itu saat Zabuza menyerang tapi masih bisa ditangkis oleh Kakashi
"kau orang pertama yang bisa bertahan sejauh ini melawanku. Kuakui kau memang hebat, Kakashi" terdengar suara Zabuza dari balik kabut tebal ini
"heh, jutsumu sungguh merepotkan. Sharinganku pun menjadi tak berguna disini"
"aku merasa tersanjung mendapatkan pujian dari Kakashi yang termahsyur"
"sepertinya pertarungan antara Haku dan muridmu juga masih berlangsung, Kakashi. Muridmu hebat juga bisa mengimbanginya. Haku adalah mesin pembunuh yang tanpa ampun membunuh siapa saja yang menjadi targetnya, bahkan orang yang menghalanginya pun ia bunuh"
'Zabuza bukanlah lawan yang bisa kukalahkan dengan mudah. Selain itu, aku juga mengkhawatirkan Naruto dan yang lainnya disana'
'aku harus cepat menyelesaikan pertarungan ini' batin Kakashi
Naruto kini terkurung oleh 21 cermin yang mengelilinginya dari depan belakang samping bahkan dari atas. Makyo Hyousou, jutsu yang tadi diucapkan oleh lawannya yang bernama Yuki Haku. Jutsu yang dikeluarkannya sesaat setelah mereka menyebutkan nama mereka masing-masing
Naruto sudah mencoba lari keluar dari kurungan es tersebut, tapi gerakan Haku yang sangat cepat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa dan merelakan tubuhnya tertusuk puluhan jarum es
'aku harus melakukan sesuatu atau aku akan mati disini'
Naruto mencoba menggunakan jutsu terkuatnya untuk menghancurkan cermin es tersebut, tapi cermin tersebut terlalu keras untuk dihancurkan. Bahkan retakpun tidak
"dengan kekuatanmu yang sekarang kau tidak akan bisa menghancurkan cermin es ku"
Naruto jatuh terduduk, rasanya dia sulit sekali menggerakkan tubuhnya karena jarum yang menancap tepat dibagian vitalnya. Darahpun mengalir dari pelipisnya
"kurasa aku akan mengakhiri ini sekarang, Naruto-kun" ucap Haku yang sudah siap dengan keempat jarum ditangannya. Tak lupa bayangannya di 21 cermin es miliknya yang membuat Naruto tidak mengetahui dari arah mana serangannya berasal
Haku melesat keluar dari cermin tanpa diketahui Naruto bersiap melesatkan serangan terakhirnya, namun seseorang menendangnya hingga membentur salah satu cermin es miliknya
"yo, sepertinya kau butuh bantuan, Dobe" ucap Sasuke dengan Sharingan satu tomoenya yang baru bangkit. Sasuke kini tengah berdiri gagah disamping Naruto
"masuk kedalam sangkar musuh, kau begitu bodoh Teme"
"aku tak punya pilihan lain setelah melihatmu yang seperti ini. Cih, terlihat memalukan"
Oke, Naruto merasa Sasuke membalas ejekannya tempo hari pada Sasuke
"heh, sepertinya aku pernah mendengar ejekan itu" ucap Naruto sambil mencoba berdiri mengabaikan rasa sakit ditubuhnya
"mungkin jika kita berdua, kita bisa menghancurkan cermin es miliknya itu"
"kalian terlalu percaya diri" ucap Haku yang sudah kembali kedalam cermin esnya
Lalu langsung melesatkan ratusan jarum kepada Sasuke dan Naruto. berulang kali Sasuke dan Naruto mencoba menangkis dengan kunai mereka, tapi beberapa jarum mengenai tubuh mereka
'cih, mereka terlalu banyak. Tapi, aku sudah mengerti cara kerjanya' batin Sasuke
"aku mempunyai rencana. Kau cobalah berlari keluar dari sini" bisik Sasuke pada Naruto
"sebelum aku berhasil keluar, dia pasti lebih dulu menyerangku dengan kecepatannya itu -eh"
Seakan baru mengerti akan sesuatu, Naruto mengangguk mengiyakan rencana Sasuke. 'sesuatu' itu adalah sharingan baru milik Sasuke
"baiklah, setelah hitungan ketiga kau berlarilah secepat mungkin" bisik Sasuke
"siap…tiga"
"sialan kau Sasuke" ucap Naruto kesal karena Sasuke langsung menghitung tiga, meski begitu ia tetap berlari juga
"tidak akan kubiarkan" ucap Haku
Saat Haku melesat mencoba menyerang Naruto, tiba tiba muncul bola api menuju kearahnya
'kena kau' batin Sasuke
Sasuke yang bisa melihat gerakan Haku dan dengan cepat menembakkan semburan bola api dari mulutnya
BLAR
Haku berhasil menghindar meskipun sedikit telat karena tangannya terkena oleh serangan Sasuke
'cih, sedikit lagi. Tapi, luka bakar itu memberitahuku letak yang asli' batin Sasuke saat melihat bayangan Haku yang lain tidak memiliki luka bakar seperti yang aslinya
"Naruto, gunakan fuuton mu dan arahkan pada cermin didepanku" ucap Sasuke sambil merapal segel tangan
"baiklah"
fuuton : Daitopa
Katon : goukakyou no Jutsu
KRAK
Serangan gabungan Sasuke dan Naruto membuat retak cermin es tempat Haku berada. Haku berhasil keluar sesaat sebelum serangan tadi mengenai cermin esnya
"tak ku sangka kalian bisa membuat retakan di cermin esku. Tapi, sekarang aku akan serius" ucap Haku lalu masuk kembali kecermin esnya yang lain.
"berhati-hatilah, Naruto. kita tidak tau dari mana dia akan menyerang" ucap Sasuke yang bahkan tidak bisa melihat Haku maupun bayangannya di cermin. Sepertinya dia berpindah tempat keluar
Tanpa mereka sadari, muncul jarum es dari cermin es dibelakang mereka dan tepat mengenai mereka berdua
"ugh, sepertinya dia bisa melempakan jarumnya kedalam cermin es dan meunculkannya dari cermin es manapun yang dia miliki" ucap Sasuke menganalisa
"ini akan lebih merepotkan dari yang tadi" ucap Naruto
"lakukan seperti tadi Naruto. berlarilah keluar, aku akan menghalau jarum yang mengarah padamu. Lalu, setelah berada diluar, seranglah dia tanpa berhenti"
"sepertinya aku hanya bisa mengikuti perintahmu. Hanya sharinganmu yang bisa melihat pergerakannya"
"kita mulai, SEKARANG"
Naruto berlari mencoba keluar. Dan langsung saja beberapa jarum melesat kearahnya
TRANK TRANK TRANK
Sasuke berhasil menghalau jarum-jarum tadi dengan shurikennya dan Naruto pun berhasil keluar dari kurungan cermin es tadi
"yosh, rencanamu berhasil Sasu-" ucapan Naruto terhenti saat dilihatnya tubuh Sasuke dipenuhi oleh ratusan jarum yang menancap disana
"sa-SASUKE" teriak Naruto dan berlari lagi menuju Sasuke
Sasuke tak kuat menahan tubuhnya, sesaat sebelum dia roboh, Naruto behasil menangkapnya
"masuk lagi kedalam sangkar musuh. kau memang bodoh, dobe"
"aku tak punya pilihan lain setelah melihatmu yang seperti ini"
de javu, mereka mengucapkan kata-kata yang tadi mereka ucapkan
Naruto merasakan detak jantung Sasuke melemah. Ah sial, andai aku memliki kemampuan ninja medis. Pikir Naruto
"hentikan tangisan bodohmu itu, dobe. Aku tidak akan mati semudah ini, tidak sebelum aku membunuh 'orang itu'" ucap Sasuke semakin melemah seiring dengan kesadarannya yang hilang. Detak jantungnya sudah tidak bisa lagi dirasakan oleh Naruto
"SIAL SIAL SIAL SIAL"
Kemarahan Naruto memuncak. Dirasakannya sesuatu yang berbeda keluar dari tubuhnya. Aura aura merah terus bermunculan seiring dengan pupil matanya yang berubah merah dengan iris vertical. Goresan dipipinya semakin menebal dan gigi taringnya semakin memanjang. Ledakan Chakrapun keluar dari tubuh Naruto dengan hebatnya
Auranyapun bahkan sampai bisa dirasakan oleh Kakashi dan Zabuza
'aura ini. Jangan-jangan naruto…'
"aura apa ini ? kuat sekali" ucap Haku yang kini berada tak jauh dari cermin es miliknya
"AKAN KUBUNUH KAU SIALAN" teriak Naruto disertai dengan amarahnya yang tak tertahankan
Luka ditubuhnya beregenerasi dengan cepat. Jarum jarum yang tadi menancap sudah hilang terpental bersamaan dengan ledakan chakra yang Naruto keluarkan. Sementara Sasuke sudah diletakannya diatas jembatan tersebut
Tanpa Naruto sadari, keluar 3 buah rantai chakra dari tubuh Naruto dengan ujungnya yang tajam dan menghancurkan ke-21 cermin es milik Haku
"eh, rantai chakra ? ini tidak mungkin" Haku terkejut saat rantai chakra milik Naruto tersebut menghancurkan cermin esnya yang sangat keras itu
Rantai cakra Naruto kini menyerang Haku dengan cepat. Haku melompat 3 kali kebelakang, namun dirinya harus dibuat terkejut saat Naruto sudah ada didepannya dengan kepalan tangan yang mengarah ke topengnya
BUGH
Haku terpental beberapa puluh meter kebelakang karena kuatnya pukulan Naruto. bahkan topengnya sudah hancur menampilkan wajahnya yang terlihat menetesan darah dari mulutnya
"bagaimana kau bisa sampai sekuat ini" ucap Haku yang lebih terdengar seperti pertanyaan
Naruto melesat lagi bersiap menyerang Haku dengan pukulannya mengabaikan pertanyaan Haku
"apa yang membuatmu menjadi sekuat ini ?" ucap Haku sambil mencoba menghindari serangan berutal milik Naruto
"sepertinya aku mengerti, apa yang membuatmu sekuat ini"
"kau kuat karena kau ingin melindungi temanmu, bukan begitu ?"
Haku kembali harus terpental setelah menerima pukulan Naruto. Dengan terengah engah, Naruto menatap Haku yang tengah mencoba bangkit kembali
"seseorang akan menjadi kuat saat ingin melindungi temannya. Apa kau mengerti itu?" tanya lagi Haku
"akupun begitu. Aku kuat karena aku ingin memlindungi seseorang yang kusayangi. Meskipun aku harus menjadi alat baginya, aku akan tetap melindungi Zabuza-sama meski harus mati"
"tapi sepertinya aku akan mati disini. Naruto-kun, kau lebih kuat dariku. Dan jika kau memiliki banyak orang yang kau sayangi, kau pasti akan semakin kuat lagi" Haku menutup mata bersiap menerima serangan terakhir Naruto
Beberapa detik serangan Naruto tak kunjung dating, Haku membuka matanya. Dilihatnya kepalan tangan Naruto sudah berada beberapa senti didepan matanya
"kenapa, kenapa kau hanya menganggap dirimu sebagai alat baginya ? apa benar kau hanya ingin menjadi alat ? apa benar begitu ? aku bahkan tidak sudi memukul orang yang menganggap dirinya hanya alat" tanya Naruto yang kini menundukkan kepalanya
Kemarahan yang tadi Naruto rasakan kini berganti menjadi kekesalan pada sosok dihadapannya. Hanya menganggap dirinya alat katanya, jangan bercanda. Batin Naruto
"bagiku, meski hanya menjadi alat asalkan aku bisa berada disamping Zabuza-sama itu sudah cukup. Aku tidak butuh sesuatu yang lebih dari itu"
"cih, kau membuatku merasa kesal"
BUGH
Naruto memukul pipi Haku dan membuatnya terpental
"setidaknya cobalah memikirkan hubunganmu dengan dia. Apa artinya dia bagimu dan apa artinya dirimu baginya. Bukankah kalian sudah bersama selama ini ? tidak mungkin dia hanya menganggapmu sebagai alat. Meski hanya satu orang, tapi jika kalian sudah bersama selama ini pasti akan ada suatu perasaan yang muncul dihatinya, perasaan bahagia saat bisa memiliki seorang teman" Naruto membayangkan dirinya yang pada awalnya tidak memiliki teman, namun semenjak beberapa orang seperti Shikamaru, Kiba, Chouji bahkan Sasuke-yang menyebalkan- dirinya merasa bahagia bisa dikelilingi orang yang menyayanginya. Dan Haku, apa benar Zabuza hanya menganggapnya alat ? cih, yang benar saja
"cobalah kau tanyakan padanya apa yang dia rasakan saat bersamamu" ucap Naruto dengan kesal
"kurasa, kurasa kau benar. Aku akan mencoba bertanya padanya, apa arti diriku baginya. Tapi -eh " Haku merasakan sesuatu
"maaf Naruto-kun, sepertinya aku harus pergi. Aku senang bisa berbincang-bincang denganmu meski hanya sebentar" ucap Haku lalu pergi dengan memasuki cermin esnya
Ditempat lain, Kakashi terlihat tengah mengaktifkan Jutsu andalannya, Raikiri
Sementara itu, Zabuza tertahan gerakannya oleh ajing ninja milik Kakashi yang menggigitnya
"sepertinya, ini adalah akhir bagimu, Zabuza" ucap Kakashi lalu berlari menuju Zabuza
"heh, kau percaya diri sekali, Kakashi"
Sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai Zabuza, seseorang dating dan menghalangi serangan Kakashi
CRASH
Kakashi terkejut karena serangannya mengenai jantung orang tersebut
'anak ini, dia menjadikan dirinya sebagai tameng dan melindungi Zabuza dari Raikiriku. Dan sekarang dia menahan tanganku agar aku tidak bisa bergerak'
"Haku"
"Zabuza-sama. Aku, aku memiliki satu pertanyaan padamu. Apa arti diriku bagimu ?" tanya Haku
Namun, sebelum Zabuza menjawab, Haku sudah menghembuskan nafas terakhirnya
Zabuza hanya berdiri berdiam diri. Anjing-anjing Kakashi yang mengekangnya sudah menghilang beberapa saat yang lalu. Tiba-tiba tangannya menebaskan pedangnya pada Kakashi, beserta Haku yang berada didireksi serangannya
Beruntung Kakashi bereaksi cepat melompat kebelakang sambil membawa Haku
Diletakannya Haku di bawah secara perlahan
"Zabuza.."
Zabuza kembali menyerang, namun kini serangannya terlihat tidak teratur. Berulang kali serangannya bisa dihindari dengan mudah oleh Kakashi
"kenapa aku tidak bisa mengenaimu, Kakashi" ucap Zabuza menggeram
Kakashi kembali menghindari serangan Zabuza dengan mudah
"dirimu yang sekarang bahkan tidak pantas melawanku, Zabuza"
"apa maksudmu ?"
Dengan mudah, Kakashi melupuhkan kedua tangan milik Zabuza
"kau tak bisa mengkhianati dirimu bahwa kau merasa kehilangan Haku"
"aku…bersedih ? sebagai seorang ninja aku sudah membuang jauh semua emosiku, jadi apa benar aku bersedih ?"
"tak peduli seberapa keras kau menolaknya, tapi jauh dilubuk hatimu kau memiliki perasaan terhadapnya" ucap Kakashi sambil menutup mata sharingannya
"dia bertanya padamu, apa arti dirinya bagimu. Mungkin sekarang kau sedikit mengerti perasaanmu yang sesungguhnya" ucap Kakashi
"Kakashi-sensei" teriak Naruto yang tengah menuju ke temppat Kakashi
"apa yang terjadi ?" tanya Naruto
Naruto mengalihkan pandangannya pada Zabuza lalu pada Haku yang berada beberapa puluh meter darinya berdiri
"Haku" gumam Naruto
"walah walah. Lihatlah Zabuza dan Haku, kalian menyedihkan. Melawan anak kecil saja kalian sudah kalah. Benar benar menyedihkan" ucap seseorang dengan ratusan bandit diibelakangnya
"Gato" geram Zabuza
"apa ini, apa dia mati. Hey bangun bocah. Dasar tidak berguna" ucap orang bernama Gato sambil menendang tubuh Haku yang berada dihadapannya
"Teme, apa yang kau lakukan" teriak Naruto marah dan mencoba menyerang Gato namun ditahan oleh Kakashi
"cukup bocah. Lagipula Haku sudah mati" uzap Zabuza
"apa yang kau katakan hah ? apa kau tak memiliki perasaan apapun padanya ? dia menyayangimu dan kau hanya menganggapnya alat ? apa kau tau, dia itu-"
"cukup bocah. Kau tak perlu berkata apa-apa lagi" ucap Zabuza dengan air mata yang menetes dipipinya
"kau…"
"bisakah kau pinjamkan aku kunaimu, bocah" ucap Zabuza
Naruto melemparkan kunainya pada Zabuza yang ditangkapnya dengan mulut
"tapi, aku juga akan meminjamkanmu tenagaku"
"baiklah, tapi jika kau menghalangiku aku juga akan membunuhmu"
"jangan meremehkan genin sepertiku" ucap Naruto
"ikuze"
Zabuza berlari menuju Gatou dengan sebuah kunai dimulutnya. Gatou tampak ketakutan dan bersembunyi dibelakang bandit sewaannya
"kalian, cepat bunuh mereka"
Naruto tampak berkonsentrasi mengeluarkan jutsu yang dikuasainya barusan. Tampak dari tubuhnya keluar tiga buah rantai chakra yang melesat menuju bandit-bandit sewaan Gatou
"aku akan membukakan jalan untukmu" ucap Naruto
'apa ? rantai chakra ? ini persis seperti yang dimiliki oleh Kushina sensei' batin Kakashi
Rantai chakra Naruto terus bergerak gerak menyingkirkan para bandit itu dari hadapan Zabuza
"sialan kau"
TRANK
Beberapa bandit mencoba menebas rantai chakra Naruto, namun pedang merekalah yang justru patah menjadi dua
Zabuza terus berlari menuju Garou yang hamper tanpa kawalan, beberapa bandit datang menghadang namun itu bukan masalah bagi Zabuza
CRASH CRASH CRASH
Berulang ali Zabuza menebas mereka dengan kunainya sembari menghindari serangan mereka. Lumpuhnya keduatangannya tidak membuat dirinya melemah, dia terus menggila hingga akhirnya sampai tepat berada di depan Gatou
"tu-tunggu dulu. Aku bisa membayarmu berapapun asal kau tidak membunuhku. Bu-bukankah ini penawaran yang bagus"
"yang kubutuhkan adalah kematianmu"
CRASH
Zabuza menusuk tepat di jantung Gatou dan mendorongnya hingga tercebur kesungai
"kalian… kalian sudah membunuh bos kami. Sekarang siapa yang akan membayar kami. Awas kalian, kami akan membunuh kalian disini" teriak salah satu bandit sewaan Gato lalu hendak menyerang Zabuza dan yang lainnya
"Kalian semua hentikan" terdengar teriakan seseorang
Disana terlihat Bunshin Naruto, Sakura, Inari, Tazuna dan para warga berkumpul diatas jembatan
"silahkan kalian semua pergi dari sini, atau kami tidak akan membiarkan kalian lolos" teriak Tazuna
"si-sial jika begini kita yang akan mati. Mundur, semuanya mundur"
Para bandit itu tunggang langgang mencoba melarikan diri. Sebagian dari mereka tersebur kesungai saat mencoba menaiki perahu tumpangan mereka
Naruto terengah engah kelelahan setelah pertarungan yang dilewatinya. Dilihatnya Zabuza yang tengah berjalan menuju mayat Haku
"Zabuza ojisan" ucap Naruto
"aku senang bertemu denganmu, bocah"
"Kakashi, pertarungan kita masih belum berakhir" ucap Zabuza yang kini sudah berada didekat Haku
Zabuza berusaha menggendong Haku meski kedua tangannya telah dilumpuhkan oleh Kakashi
"aku akan pergi. Setelah ini, kau tidak akan lagi melihatku menginjakkan kakiku disini, Tazuna-san" ucap Zabuza lalu meninggalkan tempat itu dengan Haku digendongannya
"Naruto-kun" teriak Sakura yang kini berdiri bersama Sasuke
"Sasuke ? bukankah kau tadi sudah mati ?" tanya Naruto. seingatnya, jantung sasuke sudah berhenti berdetak saat terkena serangan Haku tadi lalu mengapa temannya itu tampak sehat wak afiat, kecualu beberapa lecet di tubuhnya
"jangan meremehkanku. Sudah kubilang aku tidak akan mati semudah itu"
SKIP TIME
Terlihat Naruto yang terluka sedang digendong oleh Kakashi sedangkan Sakura dan Sasuke berjalan disamping mereka. Mereka baru saja pulang dari sebuah misi mengawal pembangunan sebuah jembata di negara Ombak. Semula misi ini adalah misi rank C, tapi ditengah jalan berubah menjadi misi rank B karena ada shinobi lain yang ikut campur.
"ne, ne Kakashi-sensei" ucap Naruto yang masih digendong oleh Kakashi
"hmm, ada apa, Naruto ?"
"menurut sensei bagaimana mereka berdua ? ano, tentang Haku-nee dan Zabuza oji-san" ucap Naruto
"bagaimana ya ? hmm" ucap Kakashi tampak berpikir
"kalau menurutku mereka itu shinobi yang baik. Jujur, aku suka shinobi seperti mereka. Mereka rela mengorbankan dirinya demi orang yang disayanginya. Emm apa itu aneh menyukai seorang musuh?" tanya Naruto
"kurasa tidak. Karena akupun menyukai shinobi seperti mereka"
"dan juga, aku juga harus memiliki orang yang ingin kusayangi" ucap Naruto
"hmm, kenapa begitu?"
"Kita akan lebih kuat saat memiliki orang yang ingin dilindungi. Haku-nee berkata seperti itu"
"jadi, kau juga berpikir seperti itu ?"
"setelah melihat Haku-nee dan Zabuza oji-san, kupikir iya" ucap Naruto
"sensei, sebenarnya sudah lama aku ingin memperlajari semua hal mengenai fuinjutsu. bisakah kau melatihku fuinjutsu ?" pinta Naruto
"jadi kau tertarik dengan fuinjutsu Naruto ? yah sebenarnya aku juga tidak begitu ahli dalam teknk fuin. Bahkan di Konoha saat ini tidak ada seorangpun yang dapat memasteri teknik ini karena memang cukup rumit. Tapi jika mengajarimu dasar dasarnya aku masih bisa"
"tak apa, aku sudah senang meski hanya dasarnya saja. Yosh, setelah kita kembali ke desa kita akan langsung berlatih, oke sensei ?"
"tidak, kau harus mendapat perawatan terlebih dulu. Selain itu, aku juga harus melaporkan mengenai beberapa hal paa Hokage-sama. Jadi kita berlatih dilain waktu"
"haaah, dasar kau ini. Aku masih kuat, kau tau ?" keluh Naruto
.
.
'sekarang aku sudah menemukan, jalan ninjaku. Dan, aku juga harus bertambah kuat'
Tsuzuku
akhirnya chp 4 update. author harap readers sekalian suka
sekedar pemberitahuan untuk minggu depan author break dulu karena ada satu dua hal yang membuat author tidak bisa mengupdate kelanjutannya jadi author harap readers sekalian tidak bosan menunggu chp berikutnya
untuk jadwal updatenya sendiri fic ini author usahakan update setiap hari senin jika tidak ada halangan
kritik dan saran author tampung dengan suka rela
sampai jumpa di chp berikutnya