LeoN

Story Collection

.

"Taekwoon!"

Jung Taekwoon, meringis akibat telinganya yang berdengung ketika suara super nyaring itu memanggilnya. Apalagi ketika lengannya di guncang-guncangkan dengan sangat tidak elit.

"Berhentilah bertingkah kekanakan, Cha Hakyeon!" Suaranya yang terkesan dingin disertai tatapan tajam, membuat Hakyeon langsung terdiam dengan bibir mengerucut.

"Ck!" decaknya sebal, "Aku hanya ingin menunjukan ini!" lanjut Hakyeon sambil menyodorkan sekotak makanan ringan yang saat ini sedang populer di Korea.

"Pepero?" Taekwoon bertanya heran. Saat ini kan bukan Pepero Day.

Hakyeon membuka bungkusan itu, lalu mengeluarkan sebatang pepero berwarna cokelat. "Ayo kita makan bersama!"

Ingin menolak, tapi bisa-bisa Hakyeon merengek dengan suaranya yang bisa membuat tuli mendadak. Jadi, Taekwoon hanya bisa pasrah mengikuti keinginan namja berisik itu.

Baru saja tangannya ingin mengambil batang pepero, tiba-tiba tangannya dipukul dengan sangat kencang. Sampai-sampai ia harus meringis.

"Yak! Kenapa kau memukulku?!" omelnya disertai tatapan yang siap membunuh. Tapi sayang, Hakyeon sudah kebal dengan semua itu.

"Aku melihat di tv, cara memakan pepero yang sedang nge-trend itu seperti ini," satu batang ia gigit dibagian ujungnya. Sedangkan ujung lainnya ditujukan ke Taekwoon.

Sebelah alis terangkat, "Apa?" tanya Taekwoon. Ia tidak mengerti maksud tingkah Hakyeon sekarang ini.

"Gigit juga ujungnya!" kata Hakyeon setelah melepas batang pepero sesaat.

"Tidak! Tidak! Bagaimana jika nanti bibir kita saling menempel!" Taekwoon menolak ketika mengerti maksud Hakyeon. Saling menggigit dari ujung berbeda sampai ukuran pepero itu memendek.

"Ya jangan sampai menempel!" ucap Hakyeon santai. Ia terus memaksa Taekwoon menggigitnya. Dan itu berhasil. Kini kedua ujung pepero sudah dalam mulut masing-masing.

Mereka mulai menggigit batang itu perlahan. Hakyeon terlihat sangat antusias, sedangkan Taekwoon, wajahnya dipenuhi ekspresi yang saling bercampur.

Nafas mereka saling berbentur ketika jaraknya semakin menipis. Seolah naluri, Taekwoon memiringkan kepalanya ketika jarak bibir mereka sudah menjadi tiga senti.
Oh ayolah! Ini hanya cara memakan Pepero, tidak usah dianggap serius!

Dekat. Dan semakin dekat.

Entah kenapa sesuatu di balik dada kiri Hakyeon berdebar kencang. Apalagi ketika melihat wajah Taekwoon dalam jarak yang sangat dekat ini.

Oh Tuhan! Pipinya bagaikan terbakar!

Batang pepero semakin kecil dan kecil.
Sampai akhirnya...

Cup

-hal yang tak diinginkan terjadi.
Kedua pasang mata saling membulat lebar. Bibir mereka kini menempel satu sama lain.
Beberapa detik berlalu tanpa pergerakan. Namun tiba-tiba Hakyeon menjauhkan wajahnya. Mulutnya ia bekap menggunakan tangan sendiri.

Namja itu akhirnya berdiri. Membungkuk singkat lalu berlari sambil memekik, "Eommaa! Bibir anakmu sudah tak suci lagi!Huwee!"

Sedangkan Taekwoon diam-diam tersenyum tipis melihat tingkah Hakyeon yang kini sudah jauh dari pandangannya.

"Dasar bodoh."

.

Moga suka ya :'v

review?