Cast :

Cho(i) Kyuhyun, Choi Siwon and others

Genre :

Romance, Hurt/Comfort

Rate :

M

Warning :

Genderswitch and Typo(s)

Disclaimer :

Fanfic ini merupakan hasil remake novel dari Baby Zee dengan judul yang sama

.

.

.

.

2014

Musik hingar-bingar terdengar di dalam ruangan itu. Grup band sendang memainkan lagu di atas panggung sementara beberapa anak menari. Ada yang berpasangan. Ada yang membentuk grup yang terdiri dari beberapa orang dan menari bersama. Lampu-lampu dengan berbagai macam warna menerangi aula besar tempat pesta prom itu diadakan. Suasana masih cukup terkendali saat ini, namun dengan malam yang semakin larut, beberapa orang usdah mulai terlihat linglung karena minuman yang dicampur alkohol. Semua orang sedang bersenang-senang pada malam pesta prom kelulusan mereka. Sebenarnya, tidak semua orang.

Kyuhyun tengah mengamati seseorang di seberang ruangan. Dia tidak dapat melepaskan tatapannya dari pria itu. Meskipun sebagian besar wajahnya tertutup topi, tapi Kyuhyun tahu pria itu tidak seharusnya berada disini. Jelas-jelas dia bukan anak SMA dan pesta yang saat ini sedang berlangsung adalah malam prom sekolahnya. Pria itu tidak terlihat membaur dan pakaiannya memang bukan untuk pesta. Celana jeansnya robek di bagian lutut dan T-Shirt hijau army mengintip dari balik jaketnya yang tidak tertutup.

Bagaimana pria itu bisa masuk ke sini? Pesta ini hanya untuk kalangan terbatas dan Kyuhyun yakin pria itu setidaknya adalah anak college bukan SMA. Namun pria itu masih berdiri dengan santai seakan tidak ada yang aneh dengan keberadaannya disana. Kyuhyun segera mendapat jawaban atas pertanyaannya saat itu juga. Seseorang yang kira-kira sebaya dengan pria itu datang menghampiri. Mereka berbicara sebentar dan sheila menyadari bahwa dia adalah pelayan catering pesta promnya. Si pelayan menyerahkan srenteng kunci pada pria itu. Kyuhyun melihat sekilah bibir bawah topi yang menyunggingkan senyum tipis sebelum akhirnya pria itu melambai kepada temannya dan pergi.

Kyuhyun terpana. Jantungnya berdebar hanya dengan seulas senyum yang nampak dari jauh. Dia tidak menunggu lama untuk menyebrangi ruangan dan menghampiri pelayan yang tadi bicara dengan pria itu.

"Siapa dia?" Tanyanya tanpa basa-basi.

Pelayan yang ada di depannya nampak terkejut dengan Kyuhyun dan tidak menyangka ada tamu pesta yang akan mengajaknya bicara. Dia mengamati Kyuhyun sejenak, agak tercengang melihat gadis cantik dengan gaun menyapu lantai yang kini telah diangkat sedikit agar Kyuhyun lebih mudah berjalan cepat. Kyuhyun mengerjapkan mata cokelat karamelnya dengan tidak sabar saat pelayan itu tidak juga menjawab pertanyaannya.

"Siapa pria tadi?" Dia berusaha menjaga nada suaranya agar tidak terdengar terlalu penasaran meski sikapnya menunjukkan hal sebaliknya

Pelayan pria di depannya seakn tersadar dari lamunan dan menjawab dengan agak gugup. "Teman saya, maaf kalau saya memasukkannya ke dalam tapi saya sangat sibuk sehingga tidak bisa keluar untuk menemuinya. Tolong jangan laporkan pada supervisor saya".

"Apa yang dia lakukan disini?"

"Mengambil kunci apartemennya yang dia titipkan pada saya saat dia pergi. Hanya itu, Miss"

"Siapa namanya?"

Pelayan pria itu terlihat bingung dengan pertanyaan Kyuhyun. Apa hubungan antara nama temannya dengan ini semua? Lalu tiba-tiba dia memahaminya. Gadis ini akan melaporkan dirinya dan dia butuh nama temannya untuk memperkuat laporannya

"Miss, berbaik hatilah sedikit. Dia benar-benar hanya datang mengambil kunci. Saya tidak memasukkan orang jahat ke pesta ini" Kata pelayan pria itu memelas

Kyuhyun melihat badge nama yang menempel di dadanya dan bicara dengan suara sesabar mungkin

"Aku tidak akan melaporkanmu…Yunho. Tapi kalau kau tidak memberitahuku siapa namanya, aku benar-benar akan melakukan itu".

"Siwon"

Yunho si pelayan pria itu menjawab hampir otomatis. Kyuhyun menyambar benda pertama yang dilihatnya di meja catering dan berlari keluar. Dadanya terasa sesak karena dia berlari begitu cepat tapi usahanya tidak sia-sia. Pria itu masih berada di depan gedung dan sedang berjalan menuju halte bus yang tidak jau dari situ.

"Siwon"

Pria itu menoleh dan sheila melihat mulutnya yang agak terbuka karena terkejut. Raut wajahnya yang lain tidak dapat dibaca karena topi yang menutupi sebagian wajahnya

"Apa aku mengenalmu?" Suara yang dalam dan rendah mengalun bagai musik nan indah di telinga Kyuhyun. Dia berusaha agar tidak terlalu terpengaruh.

"Kau menjatuhkan ini" Kyuhyun menyodorkan benda yang tadi dia sambar dan langsung menyadari kebodohannya. Dari jauh, benda itu tampak seperti sapu tangan tapi setelah di perhatikan baik-baik, benda di tangannya jelas-jelas adalah serbet dengan tulisan Manville Catering.

"Serbet?" Suara pria itu terdengar geli.

"Kalau begitu aku yang salah" Kyuhyun merasakan pipinya memanas, "Aku permisi".

Kyuhyun membalikkan badan dan menyesali tindakannya yang spontan. Dia tidak pernah begini. Apa yang terjadi pada dirinya? Namun dia belum sempat melangkah pergi saat suara dalam itu kembali menyapanya.

"Tunggu" Kyuhyun menoleh dan melihat senyum pria itu yang kembali muncul.

"Kau belum menjawab pertanyaanku"

"Yang mana?" Tanya Kyuhyun dengan bingung

"Apa kita saling mengenal? Kau tahu namaku"

Kyuhyun yakin wajahnya tidak bisa lebih merah lagi daripada saat ini. Tapi dia dapat mengendalikan dirinya dengan baik dan bicara dengan suara setenang mungkin.

"Tatap lawan bicarmau saat bicara"

"Aku menatapmu"

"Aku tidak bisa melihat wajahmu"

Kali ini senyum yang tersungging di bibir pria itu adalah senyum nakal. Perut Kyuhyun bergolak saat melihatnya dan dia bersyukur pria itu tidak dapat melihat lututnya yang gemetar karena gaun panjang yang dikenakannya.

"Apa itu yang membuatmu menanyakan namaku pada Yunho dan mengejarku? Kau ingin tahu bagaimana rupaku?"

Kini Kyuhyun yang terkejut dengan kata-kata pria itu. Namun tidak lama karena pria itu kembali bicara dengan senyum yang sama dan nada geli yang tidak ditutup-tutupi.

"Aku melihatmu. Sulit mengabaikan gadis secantik dirimu apalagi kalau kau terus-terusan menatapku seakan aku adalah makan malammu. Koreksi kalau aku salah."

Kyuhyun tidak mengoreksinya. Dia terlalu malu dan kata-kata pria itu memang benar. Dia tidak suka berbohong. Tapi bukan berarti dia juga harus mengatakan kebenarannya. Sebelum Kyuhyun sempat melontarkan komentar balasan. Pria itu membuka topinya dan apapun yang ingin dikatakan Kyuhyun langsung terhenti di ujung lidahnya.

Tempat mereka berdiri hanya diterangi oleh lampu jalan namun Kyuhyun dapat melihat dengan jelas rambut hitam legam yang tadi tersembunyi di bali topi itu. Angin meniup-niup helai-helai rambut di keningnya.

Mata yang kini menatapnya adalah warnah hitam paling gelap yang pernah dilihat Kyuhyun. Alisnya lebih gelap hampir menyamai rambutnya dan hidungnya yang lurus menampilkan kesan arogan. Seperti senyuman di bibir tipisnya. Pria ini dapat membuat gadis manapun bertekuk lutut padanya. Dia sangat tampan dan memancarkan aura maskulin yang memabukkan. Yang bergerak luwes dengan tubuh langsing dan otot menonjol di tempat yang tepat, meski tidak terlalu kentara karena jaket yang dikenakannya. Namun dada bidang dan bahu lebarnya menunjukkan hal tersebut.

Jadi tindakan Kyuhyun tadi tidak sepenuhnya salah. Hanya benar-benar memalukan. Tapi Kyuhyun bahkan belum melihat wajah pria itu dengan jelas tadi. Tindakannya sudah lebih dari memalukan.

"Suka yang kau lihat?"

Pertanyaan yang disampaikan dengan menggoda itu menyadarkan Kyuhyun. Dia menelan ludah. Berharap suaranya tidak bergetar saat bicara.

"Aku harus pergi," dia kembali mengangkat rok gaunnya tapi pria itu melangkah mendekat. Kyuhyun tidak bergerak. Dia ingin tahu apa yang akan dilakukan pria itu sekarang.

"Aku sudah melihat wajahmu," katanya saat sampai di depan Kyuhyun. Mereka berdiri begitu dekat dan Kyuhyun menyadari kalau pria itu lebih tinggi satu kepala darinya, padahal saat ini dia sedang mengenakan high heels setinggi 9 cm.

"Sekarang beritahu namamu"

Pria ini memancarkan aura yang membuat Kyuhyun merinding. Apalagi dengan keadaan di sekitar mereka yang sepi. Dia bisa saja melakukan hal-hal buruk pada Kyuhyun. Wajah tampan tidak menjadi jaminan bahwa pria ini bukan orang jahat.

"Aku benar-benar harus pergi," Kyuhyun mendengar suaranya sendiri yang agak bergetar. Sebagian karena takut, lalu sebagian lagi karena kedekatan pria itu yang membuat Kyuhyun dapat mencium aroma pinus yang keluar dari tubuhnya. Seperti aroma tanah yang baru diguyur hujan.

Pria itu mengulurkan tangannya mendekati wajah Kyuhyun tapi tidak menyentuhnya. Buku-buku jarinya membuat gerakan seakan menyapu pipi Kyuhyun.

"Namamu?" Suara itu begitu rendah. Dan membujuk. Kyuhyun tidak kuasa menolaknya.

"Kyuhyun"

Pria itu kembali tersenyum tipis. Lalu tiba-tiba, dia mundur mengenakan topi nya kembali.

"Senang bertemu denganmu…Kyuhyun"

Pria itu melangkah pergi. Kyuhyun terperangah namun segera menyadari kenapa pria itu pergi. Bus yang ditunggunya sudah datang. Meski malam ini dia telah melakukan hal yang cukup memalukan, namun hal itu tidak mencegahnya untuk melakukannya lagi.

"Kapan aku bisa bertemu denganmu lagi?"

Pria itu berhenti di ambang pintu bus yang akan dinaikinya. Dia menoleh dan mendongak hingga Kyuhyun dapat melihat kilatan geli yang muncul di matanya sat menjawab.

"Mirotic. Besok jam 8 malam"

Kyuhyun tetat menatap bus yang dinaiki pria itu hingga menghilang di kegelapan malam. Dia harus segera kembali ke dalam. Kini angin malam yang dingin mulai terasa di bahu telanjangnya. Selain itu, dia harus segera melakukan sesuatu. Senyum kecil menghiasi bibirnya saat memikirkan hal itu.

.

.

.

"Kau tahu Mirotic?"

Jaejoong mendongak dari layar gadgetnya. Dia menatap sahabatnya dengan heran.

"Jae" Kyuhyun mulai tidak sabar melihat sikap diam Jaejoong.

"Mau apa kau ke sana?" Jaejoong tidak berusahan menutupi nada tidak senang dalam suaranya.

"Aku tidak bilang mau ke sana" Kyuhyun tidak membalas tatapan Jaejoong

"Kau pembohong yang buruk, Kyuhyun"

Saat Kyuhyun tidak juga memberi penjelasan, Jaejoong menghela nafas panjang sebelum bicara

"Itu nama bar, Kyuhyun. Bukan jenis yang bagus"

"Apa yang harus kulakukan agar bisa masuk ke sana?"

"Kau bilang tidak akan akan pergi ke sana"

Kyuhyun seger menyadari kesalahannya tapi dia tidak bisa mundur lagi.

"Jae, kau sahabat terbaikku"

"Oh…jangan pakai senjata itu"

"kyuhyun tidak menggubris protes Jaejoong. "Ini penting, Jae. Kau harus membantuku"

"Tentang apa?" Tanya Jaejoong penasaran.

"Aku tidak bisa mengatakannya padamu" Kyuhyun menjawab lirih

"Kau terlibat masalah apa, Kyuhyun?"

"Aku tidak terlibat masalah apapun"

"Lalu tentang apa? Jangan bilang kalau tentang cowok"

Wajah Kyuhyun yang memerah telah menjawab segalanya. Jaejoong menggeleng dengan tidak setuju.

"Kau tidak boleh menemui cowok disitu. Tidak akan berakhir dengan baik"

"Katakan saja dimana tempatnya" Desak Kyuhyun

"Choi Kyuhyun, apa yang terjadi denganmu?" Jaejoong tidak dapat menyembunyikan keterkejutan terhadap sikap sahabatnya. Kyuhyun tidak pernah begini. Dia bukan gadis bodoh yang akan mengejar pria sampai ke sebuah bar kumuh. Tidak. Kyuhyun gadis baik-baik. Lebih tepat jika disebut naif.

"Jae, kau harus membantuku. Aku janji kau tidak akan menyesalinya" Kyuhyun masih berusaha membujuk sahabatny

"Ayahmu akan membunuhku" erang Jaejoong

"Ayahku ada di perancis. Dia tidak akan tahu" kata Kyuhyun acuh

"Seharusnya dia lebih sering berada di rumah untuk mengawasimu" gerutu Jaejoong. Kyuhyun tidak menggubrisnya. Tapi Jaejoong tidak sepenuhnya benar. Kyuhyun biasanya tidak butuh di awasi. Ayahnya menaruh kepercayaan padanya dan Kyuhyun tidak pernah menyalah-gunakannya. Hingga saat ini. Kyuhyun bersyukur karena ayahnya akan berada di Perancis dalam waktu yang lama. Dia hanya perlu bilang pda pelayannya bahwa dia akan berada di rumah Bibi Junsu selama beberapa hari. Meski kenyatannya dia berniat untuk menginap di apartemen Jaejoong. Jaejoong tinggal sendiri sehingga akan lebih mudah bagi Kyuhyun untuk keluar masuk tanpa mengundang tanda tanya. Kalau dia akan sering menemui pria itu. Dia hanya berharap Jaejoong tidak akan membocorkannya.

"Jae"

"Baiklah. Tapi aku yang mengantarmu ke sana. Dan kau akan pulang bersamaku setelahnya"

"Aku bisa naik taxi"

"Taxi?! Kau pikir tempat macam apa yang akan kau tuju? Kau akan berakhir sebagai korban perampokan sebelum malam berakhir. Atau lebih buruk lagi"

"Oke" Kyuhyun akhirnya menyerah. "Tapi kau tidak akan ikut masuk"

"Sepakat" kata Jaejoong setelah berpikir sejenak.

"Teria kasih. Kau yang terbaik, Jae,' Kyuhyun memeluk sahabatnya erat-erat sampai orang-orang di coffee shop itu memperhatikan mereka.

"Ew…Lepaskan, Kyuhyun. Ada cowok yang sedang kuincar diujung sana."

Lalu mereka sama-sama tertawa.

To Be Continued

Holla akhirnya bisa kembali lagi dengan fanfic baru meskipun ini hasil remake tapi tetap aja dari awal baca pengen banget bisa jadiin ke FF Wonkyu. Btw, Mian banget yang kalau FF Mine to Take nya dihapus karena novel itu sendiri hasil terjemahan dan pasti banyak yang gak ngerti sama kata-katanya apalagi di bagian akhir banya banget Typo sama namanya. Dan semoga yang ini juga gak ikutan Typo yah

Once again, Jangan pada bingung kenapa nama Kyuhyun marga nya jadi Choi, Karena jawabannya sendiri akan ada di chapter-chapter depan. Oh, iya siapin hati kalian juga baca fanfic ini ya :)