.

*Dor!*

.

3 detik kemudian suara tembakan terdengar entah tertuju pada siapa. Saat kepulan asap telah menipis, Hinata langsung membulatkan matanya saat mendapati sosok yang tengah terkapar dengan luka tembak di pahanya

"Sasuke!" Teriak Naruto

Sasuke langsung jatuh terlentang diatas lantai. Super Squad (SS) menodongkan senjata ke depan memeriksa keadaan. Ternyata Akatsuki telah berhasil kabur membawa emas yang diangkut dengan kendaraan Bank of Japan yang dibajak

Naruto datang menghampiri Sasuke yang pahanya mengalami luka tembak. Ia memapah tubuh pria itu dan membawanya keluar dari gedung

"Tolong panggilkan ambulan!" Teriak Naruto

Sebagian SS sibuk mengevakuasi warga sipil dan ada juga yang melakukan penjagaan. Ada salahsatu SS yang melakukan apa yang diminta oleh Naruto. Yaitu memanggil ambulan

Naruto pun mendudukkan dan menyandarkan Sasuke di pondasi gedung besar tersebut. Kedua kaki Sasuke ia rentangkan agar luka tembak yang terdapat di paha Sasuke terlihat jelas

.

*Tap! Tap! Tap!*

.

Naruto menoleh ke sampingnya dan menemukan seorang wanita yang sangat ia kenali. Siapa lagi kalau bukan Namikaze Hinata, sang istri tercinta

"Hinata..." Gumam Naruto dengan ekspresi terkejut

"Terkejutnya nanti saja. Kita harus melakukan pertolongan pertama. Naruto-kun, aku mau kau keluarkan peluru itu sekarang juga. Pelurunya tidak terlalu dalam" pinta Hinata

Naruto langsung memasuki raut muka serius. Mereka sekarang berada dalam keadaan genting. Pertolongan pertama memang sangat dibutuhkan. Naruto pun menjepit peluru yang tidak terlalu dalam tersebut dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Karena peluru mengenai tulang, maka posisi peluru tidak terlalu dalam sehingga mudah untuk dikeluarkan

"GHAAA!" Teriak Sasuke kesakitan saat Naruto berhasil membuang peluru yang tertanam di pahanya

Naruto membulatkan matanya. Ia teringat sesuatu. Ia pun menatap Hinata. Hinata yang ditatap oleh suaminya pun menoleh dengan muka memerah

"Apa dia kagum melihatku?" Batin Hinata penuh harap

"Hinata?" Panggil Naruto

"Hai'?!" Sahut Hinata

"Kau bisa membantuku mengurusinya, bukan?" Tanya Naruto

"Tentu" jawab Hinata bingung apa yang akan dilakukan oleh Naruto

"Kalau begitu kuserahkan padamu. Aku akan mengejar Akatsuki!" Kata Naruto lalu pergi begitu saja tanpa mendengarkan respon sang istri

"Naruto-kun!" Teriak Hinata dengan tangan seolah menggapai Naruto

Hinata menggigit giginya sendiri lalu ia mengepalkan tangannya. Ia harus segera memberikan pertolongan pertama untuk Sasuke

"Hinata, terimakasih" kata Sasuke lemah lalu pingsan seiring selesainya Hinata membalut luka Sasuke dengan kain

Tak lama setelah itu, suara sirine ambulan dan polisi pun terdengar oleh Hinata. 2 petugas medis datang mengangkut Sasuke dengan tandu. Kakashi juga datang menghampiri Hinata

"Kakashi-san" gumam Hinata dengan nada sayu

"Hinata? Ada apa denganmu?" Tanya Kakashi

"Naruto-kun..." Kata Hinata

"Naruto? Ada apa dengannya?" Tanya Kakashi mulai khawatir

"Dia pergi seorang diri mengejar Akatsuki!" Jawab Hinata dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

Kakashi pun mengkerutkan keningnya lalu meraih HT yang bertengger di pinggangnya. Benda kotak tersebut ia dekatkan ke mulutnya

"Kerahkan 10 personil SS untuk membantu Naruto sekarang juga!" Perintah Kakashi yang tidak ragu sedikitpun mengkerahkan 10 personil pasukan khusus terbaiknya

"Naruto-kun..." Gumam Hinata ditengah tangisan dalam diamnya dan dapat didengar oleh Kakashi

"Hinata, tenanglah. Percayalah bahwa Naruto-mu sangatlah tangguh" kata Kakashi

Hinata kembali terkenang dengan masa lalu Naruto yang dulunya adalah H2, buronan nomor 1 Kepolisian Jepang yang sekarang malah menjadi bagian Kepolisian untuk sementara waktu. Walaupun Naruto dulunya adalah H2, bukan berarti Hinata tidak henti-hentinya mencemaskan keadaan suaminya itu. Karena, kematian tidak memandang derajat atau status seseorang

"Tapi, bagaimana jika ia terluka? Bagaimana jika ia ditembak?" Tanya Hinata khawatir

"Hinata, percayalah pada Naruto" kata Kakashi berusaha meyakinkan istrinya Naruto ini

Hinata terdiam. Ia harus percaya kepada Naruto bahwa ia bisa menyelesaikan misinya tanpa harus mengorbankan nyawanya

"Baiklah, Kakashi-san" kata Hinata

.

.


KAZEHIRO TATSUYA
PRESENT

Title :

Mendokusai? Make It Easy!
3

Disclaimer :

Masashi Kishimoto

Created By :

Kazehiro Tatsuya

Pair :

Naruto X Hinata

Warning :

Season 3, Gajeness, OOC, OC figuran, AU, Typo, EBI gak jelas, alur kecepetan (karena ane gak bisa bikin lebih detail), bahasa ancur (mungkin), bikin sakit mata, dan masalah lainnya

Rated :

M

Genre :

Romance, Action, Drama, Family, Mystery, Police, and Sci-fi


.

.

*Brooooom...*

.

Sebuah mobil polisi bermerek Chevrolet Corvette. Sirine dari mobil sport polisi itu membuat para pengemudi lainnya menepi

"Sial! Dia mengejar kita" kata Zetsu yang mengemudikan truk berisikan emas-emas dari Bank of Japan

"Percepat saja laju truknya" kata Lee yang duduk disebelah Zetsu. Rock Lee pun mengeluarkan ponselnya lalu mendekatkannya ke telinga

"Sekarang" kata Lee lalu kembali menyimpan ponselnya

.

*Brooom...*

.

Sebuah motor sport menyalip mobil polisi yang dikemudikan Naruto dari sisi kanan. Hal ini sontak membuat Naruto mengalihkan perhatiannya ke si pengendara motor yang menatapnya dari balik helm hitam yang dikenakannya

"Siapa dia?" Batin Naruto tak tahu apa-apa. Naruto terkejut saat si pengendara motor tersebut mengacungkan jari tengahnya tepat ke arah Naruto

.

*Drrrrrt...*

.

Naruto langsung menunduk saat dari sisi kiri ada seorang pengendara motor lainnya yang menembak Naruto dengan senapan api

.

*Brooom!*

.

Naruto beruntung karena peluru-peluru tersebut hanya mengenai kaca anti peluru. Naruto pun membanting stir mobil ke kiri sehingga sisi kiri mobil menabrak si pengendara bersenapan membuat ia kecelakaan

.

*Brak!*

.

Penderitaan si pengendara belum sampai disana karena sebuah mobil datang dari sisi berlawanan

.

*Brak!*

.

"Gawat! Sasori gagal menembak Naruto dan ia malah tertabrak mobil!" Batin Kisame yang ternyata adalah pengendara pengalih perhatian Naruto tadi

Sekarang 4 motor hitam lainnya mengiringi mobil yang dibawa Naruto dari belakang. Mereka adalah Nagato, Hidan, Deidara, dan Obito. Kisame memelankan motornya dan berjalan beriringan bersama rekan-rekannya

Nagato tampak memberikan isyarat untuk menyusun strategi. Keempat rekannya mengangguk mengerti akan isyarat yang diberikan Nagato

.

*Broom...Brooom!*

.

Roda depan motor yang dikendarai oleh Hidan pun terangkat lalu motor tersebut melesat dengan cepat meninggalkan teman-temannya

Saat dirasa sudah cukup jauh dengan teman-temannya plus berada dibelakang mobil yang dikendarai oleh Naruto, Hidan pun melompat disaat ia telah mengenggam sebuah tombak besi yang digantung disisi kanan dari motornya yang melaju dengan cepat itu

.

*Brak!*

.

Motornya berhasil mengenai bagian belakang mobil polisi. Sebenarnya itu tidak bagian dari rencana. Hidan hanya iseng-iseng saja

.

*Tap!*

.

Hidan berhasil mendarat di aspal dengan mulus. Hidan lalu menoleh ke belakang menunggu bantuan dari Deidara

Hidan menyeringai saat menemukan Deidara. Deidara merentangkan tangan kirinya. Hidan pun mencoba meraih tangan Deidara ketika pria itu melintas didepannya

.

*Tap*

.

Hidan berhasil menangkap tangan Deidara lalu pria pirang itu membantu Hidan untuk menebeng dibelakangnya

"Sial! Mereka merencanakan sesuatu" kata Naruto mencoba mempercepat mobilnya mengejar Zetsu dan Lee yang sudah menjauh ke perbatasan kota

Obito dan Nagato datang menyalip Deidara. Kedua pria itu melesatkan motornya dengan kencang

Dengan nekatnya Obito berjalan mengiringi Naruto dari samping dekat pembatas jalan tol

.

*Drrrrt...*

.

Dari belakang Nagato menembaki mobil yang dikemudikan Naruto. Obito juga menembaki Naruto dari samping berusaha memancing pria itu

Naruto pun membanting stirnya ke kiri mencoba mencelakai Obito. Tapi sayang. Ia berbenturan dengan pembatas jalan karena Obito berhasil mengerem motornya sebelum ditabrak oleh Naruto

.

*Brooom!*

.

Seiring berbenturannya mobil polisi itu dengan pembatas jalan, motor Deidara datang disamping Naruto. Hidan pun menyiapkan tombak besinya lalu menancapkannya dengan keras ke badan kanan mobil

Tombak tersebut mengeluarkan percikan listrik. Beberapa detik kemudian Naruto mendecih kesal saat mesin mobil mulai gagal fungsi akibat ulah dari Hidan

.

*Brak!*

.

Naruto masih sempat menabrak Deidara dan Hidan membuat kedua pria itu terjatuh ke aspal kini Akatsuki yang menganggu Naruto hanya tersisa Obito dan Nagato

"Naruto, Zetsu dan Lee tidak menuju perbatasan kota. Mereka sudah turun dari jalan tol menuju stasiun kereta. Cepatlah sebelum salahsatu atau dua dari mereka berhasil kabur" kata Kakashi melalui radio komunikasi yang tersedia didalam mobil

Berhentinya mobil Naruto akibat gagal fungsi membuat mobil-mobil dibelakangnya hampir saja menabrak mobil yang dikemudikan Naruto. Naruto pun keluar dari mobil dan langsung dihadiahi tendangan dari Obito

Naruto pun berguling-guling di jalanan aspal. Tendangan Obito sangat kuat ternyata. Naruto pun langsung bangkit

.

*Dor! Dor!*

.

"Arggh!"

Obito langsung jatuh terduduk ketika Naruto menembaki kedua lututnya dengan pistol FN Five-SeveN dikedua tangannya

.

*Bugh!*

.

Naruto pun menendang kepala Obito ke arah kanan sehingga Obito terdorong ke kanan

Naruto pun langsung membidik Nagato. Tapi sayang. Nagato berhasil menepis pistol Naruto sehingga pistol tersebut terbuang. Tapi usaha Nagato belum usai karena tangan kiri Naruto masih mengenggam pistol

Nagato menepis tangan kiri Naruto sebelum peluru pistol tersebut hampir mengenai kepalanya. Nagato pun mencengkeram tangan kiri Naruto dan merebut pistolnya Naruto

Naruto juga tidak tinggal diam. Ia dengan cepat memungut pistolnya yang terbuang tadi lalu menodongkannya ke Nagato. Naruto pun terdiam saat Nagato juga turut menodongkan senjata ke arahnya

Naruto terlihat terengah-engah. Nafasnya memburu sedangkan Nagato masih terlihat baik-baik saja. Mungkin dikarenakan stamina Naruto yang banyak terbuang semenjak di Bank of Japan tadi

.

.

.

Di lain sisi, seorang pria bersurai perak tampak sedikit gelisah. Kakashi tak henti-hentinya mengetuk-ngetuk atap mobil polisi

"Tutup semua jalan menuju perbatasan. Jangan biarkan 2 Akatsuki yang tersisa dapat kabur. Saring setiap mobil atau orang yang ingin lewat" kata Kakashi lewat alat komunikasi yang berada didalam mobil

"Wakatta" balas diseberang sana

"Kakashi-san?"

Kakashi menoleh ke asal suara. Hinata terlihat juga gelisah. Tapi sudah dipastikan gelisah karena mengkhawatirkan Naruto

"Nani?" Tanya Kakashi

"Bisa kau hubungi Naruto sekarang? Aku ingin mengetahui kondisinya" jawab Hinata

"Akan kucoba" kata Kakashi

.

.

.

Kembali ke Naruto. Sekarang pria bersurai putih itu masih sama-sama menodongkan senjata dengan Nagato

"Naruto?" Panggil Kakashi diseberang sana lewat alat komunikasi yang bertengger di telinga Naruto

"Hai'?" Sahut Naruto yang masih fokus menodong Nagato. Nagato pun juga begitu. Ia tidak sedikit pun mengurangi kewaspadaannya

"Bagai-"

"Naruto-kun?!"

Jantung yang awalnya berpacu karena adrenalin seketika menjadi tenang saat mendengar suara penuh kekhawatiran diseberang sana

"Hinata?" Gumam Naruto

Nagato yang dapat mendengar percakapan Naruto hanya diam. Alat komunikasi itu tidak dapat meredam suara orang seberang

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau baik-baik saja?!" Tanya Hinata khawatir

"Aku baik-baik saja, Hinata. Tapi maaf. Hubungi aku lain kali" jawab Naruto dan melepas alat komunikasinya secara paksa membuat kabelnya jadi putus

.

.

.

Hinata seketika menunduk sedih karena Naruto langsung memutus kontak komunikasi mereka. Hal itu disadari oleh Kakashi

"Kenapa lagi?" Tanya Kakashi

"Ia memutus komunikasinya" jawab Hinata

"Apa?!" Kata Kakashi marah karena Naruto enak saja main merusak alat komunikasi

Kakashi mengusap wajahnya dengan kasar. Kerutan di keningnya bertambah atas apa yang dilakukan Naruto. Jika seperti itu, bagaimana cara dirinya untuk membantu Naruto

.

*Drrrt...Drrrt...*

.

Ponsel Kakashi pun bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Kakashi pun mengeluarkan ponsel dari sarangnya

.

[From : Shikamaru]

.

Kakashi pun membaca isi pesan dari Shikamaru

[Kakashi-san, maafkan kami. Aku dan Naruto akan melakukan semuanya sebagai H2. Bolehkah kami minta tolong? Kami ingin anda mengkerahkan personil untuk mengejar Zetsu dan Rock Lee. Naruto sedang berurusan dengan Nagato sekarang]

Kakashi menghela nafas

.

.

.

Masih di tempat yang sama dilatarkan dengan mobil-mobil yang berlalu lalang tanpa berniat menabrak mereka, Naruto dan Nagato masih tetap dalam posisi saling menodong mereka

"Sepertinya kau sudah berkeluarga" kata Nagato berbasa-basi

"Lalu? Kau akan menculik keluargaku? Coba saja. Kau pasti akan kubunuh" balas Naruto

Nagato terkekeh. Ia pun menjatuhkan pistolnya dan mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Naruto pun dibuat bingung

"Aku menyerah" kata Nagato

"Kenapa?" Tanya Naruto tanpa menurunkan kewaspadaan. Bisa saja Nagato hanya berpura-pura dan jika ada waktu yang tepat ia akan menyerang Naruto

"Tidak ada lagi alasanku untuk menghalangimu. Tugasku sudah selesai" ujar Nagato

"Apa tugasmu?!" Tanya Naruto

"Mengulur waktu agar Lee-sama dan Zetsu dapat kabur menggunakan shinkansen. Kau tertipu, keponakanku" jawab Nagato dengan seringaian di wajahnya

"Brengsek!"

Tanpa berbelas kasihan, Naruto langsung melakukan tendangan berputar yang menargetkan kepala Nagato

.

*Bugh!*

.

*Brak!*

.

Nagato terlempar hingga kepalanya membentur mobil Corvette yang dikemudikan oleh Naruto tadi. Nagato pun pingsan

Naruto menemukan motor hitam milik Nagato yang tergeletak begitu saja diatas aspal tanpa ditabrak oleh pengemudi lainnya. Naruto pun berlari menghampiri motor tersebut

"Shika, temukan lokasi mereka" pinta Naruto

"Stasiun Tokyo" jawab Shikamaru

*Brooom! Brooom!*

Naruto pun menggas motor sport tersebut. Melesat cepat membelah angin menuju stasiun shinkansen yang dimaksud.

Naruto beruntung karena kemacetan dibuat kepolisian dapat memperlambat laju truk yang dibawa zetsu. Sedangkan Naruto dituntun oleh Shikamaru melewati jalan sepi yang ditutup oleh Kepolisian ke tempat stasiun yang dimaksud

"Shika, hubungi Kakashi-san. Katakan kepadanya untuk menghadang truk sedangkan salahsatu dari mereka yang menggunakan kereta akan kuhadapi" pinta Naruto

"Baiklah" kata Shikamaru

.

.

.

"Sial!" Gerutu Zetsu karena jalanan yang tiba-tiba macet

Mereka sekarang sudah berada dipersimpangan jalan sebelum stasiun. Rock Lee yang duduk disamping Zetsu tampak berpikir

"Aku turun disini saja. Kau bawa emas ini sampai ke markas utama. Aku yang akan menuju kantor Kepolisian Jepang menggunakan kereta sendirian" ujar Lee lalu merogoh tas selempang yang tergeletak disampingnya

Lee pun mengeluarkan sebuah bom waktu lalu kembali memasukkannya hanya untuk sekedar memeriksa

"Aku turun disini" kata Lee lalu turun dari truk membawa tas selempang yang berisikan bom

Akatsuki kali ini berencana akan meledakkan kantor kepolisian sekaligus mencuri emas batangan dari bank. Rock Lee pun berlari. Berusaha sebisa mungkin menghindar dari pemeriksaan polisi

.

.

.

"Baiklah" kata Kakashi lalu menyimpan ponselnya

Kakashi pun meraih alat komunikasi didalam mobil polisinya. Ia akan melakukan seperti apa yang diminta oleh Naruto

"Kerahkan 10 unit mobil untuk menghadang truk emas sekarang juga. Pancing mereka mencapai perbatasan"

Kakashi pun meletakkan benda tersebut. Kakashi menghela nafas pelan saat Hinata lagi-lagi menarik-narik ujung seragamnya

"Apa?" Tanya Kakashi. Ia tidak bisa mengeras dalam menghadapi Hinata. Karena Hinata adalah menantu mantan atasannya

"Bagaimana-"

"Cukup" potong Kakashi lalu memanggil salahsatu bawahannya

"Antarkan Namikaze-san kembali ke kediamannya. Bawa 5 personil lainnya untuk menjaga kediaman Namikaze dan Uchiha. Bisa saja keluarga mereka nantinya akan menjadi target Akatsuki" kata Kakashi

"Hai'!" Jawab bawahan Kakashi tersebut

Hinata pun melototkan matanya saat polisi itu dengan berani menyeretnya

"Hei apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!" Kata Hinata memberontak namun sayang, ia tidak bisa melawan

.

.

.

Sebuah motor sport hitam dikendarai oleh pria tampan 30 tahun bernama Namikaze Naruto tengah melesat cepat menuju stasiun shinkansen terdekat

"Naruto, Rock Lee tidak akan menggunakan shinkansen. Ia akan menaiki kereta biasa" ujar Shikamaru yang sedang memata-matai Lee lewat CCTV jalanan kota

"Baiklah, Shika. Terimakasih" kata Naruto lalu berbelok ke kanan saat menemukan perempatan jalan

.


-_Mendokusai? Make It Easyb 3_-


.

*Tap...Tap...Tap...*

.

Rock Lee berjalan dengan pelan disebuah stasiun ternama di Tokyo. Stasiun yang menyediakan kereta antar distrik maupun kota

Lee langsung masuk ke dalam kereta ketika kereta tersebut telah berhenti. Ia pun mengambil posisi duduk disebuah bangku ditepi jendela. Ia duduk di kursi bagian luar dan meletakkan tasnya di kursi sebelahnya agar tidak ada orang yang duduk di dekat jendela

Beberapa menit menunggu, akhirnya masinis shinkansen mulai menjalankan kereta cepat itu. Lee membelalakkan matanya saat menemukan seorang pria bersurai putih tengah berjalan pelan seperti mencari seseorang

"Gawat" batin Lee lalu pura-pura membaca koran

Di sisi Naruto, sekarang pria itu tampak menerawang setiap penumpang kereta yang ada. Ia harus menemukan sosok pria bob yang dikenalinya sebagai bos Akatsuki sebenarnya

Naruto pun melanjutkan langkahnya dengan pelan saat menemukan sosok yang tampak mencurigakan dari balik koran yang dibacanya

"Permisi" kata Naruto

"..."

Naruto pun terbelalak saat ujung pedang hampir saja mengenai matanya. Naruto beruntung karena pedang tersebut dapat ia tangkap dengan tangan kiri membuat telapak tangannya berdarah

"Aaargh!" Naruto merintih kesakitan saat si pelaku menarik kembali pedang 50 cm nya dengan paksa membuat adanya pendalaman goresan luka di telapak tangan Naruto

.

*Bugh!*

.

Naruto pun terlempar ke belakang menabrak bangku kereta karena Lee baru saja menendang perut Naruto

.

*Tap! Tap! Tap!*

.

Lee langsung kabur dalam memanfaatkan keadaan Naruto sekarang. Naruto pun mengejar Lee dengan tangan kanan yang menekan pergelangan tangan kiri agar pendarahan dapat berhenti

Sambil mengejar Rock Lee, Naruto menyempatkan diri untuk membalut tangan lukanya dengan kain robekan dari pakaian yang dikenakan Naruto

"Berhenti!" Teriak Naruto namun tidak digubris oleh Rock Lee

Rock Lee berlari terus-menerus hingga ia berada di perbatasan antara gerbong kereta. Naruto pun turut berhenti saat Lee sudah tidak ada jalan untuk kabur lagi

Lee diam sementara menatap Naruto. Lee pun memanjat gerbong paling belakang itu menuju ke atas atapnya. Naruto juga melakukan hal yang sama agar Lee tidak bisa kabur

Lee terus berlari saat Naruto masih mengejarnya. Mereka bagaikan berlari diatas treadmil. Saat dirasa jauh, Lee pun mulai mengambil kuda-kuda dengan pedang 50 cm sebagai senjatanya membuat Naruto berhenti mengejarnya

"Apa maksudmu mengkhianati kami, Lee?" Tanya Naruto

"Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan. Aku tidak tahan terus dijadikan tumbal oleh Kepolisian" jawab Rock Lee dengan emosi yang berluap-luap

"Ayo kita akhiri sekarang juga. Aku tak akan segan-segan membunuhmu, Naruto" kata Rock Lee lalu mengenggam erat senjatanya

Itu adalah sinyal untuk Naruto agar meningkatkan kewaspadaan. Naruto pun membuka mantel hitamnya memperlihatkan kaos hitam polos sehingga mantel tersebut terbang terbawa angin. Setelah itu ia mengencangkan kedua sarung tangan hitamnya. Setelah persiapan dirasa cukup, Naruto pun mengambil kuda-kuda seperti berdiri menyamping dengan kaki kiri didepan sedangkan kaki kanan dibelakang dan kedua tangan yang terkepal erat

"Jika kau tidak segan lagi membunuhku, maka aku pun juga begitu. Kita berdua memakai hukum rimba untuk sekarang ini" kata Naruto serius

Yang lemah tertindas sedangkan yang kuat berkuasa; dibunuh atau membunuh; itulah hukum rimba yang dimaksud oleh Naruto

Naruto dan Rock Lee pun sama-sama mendekat dengan langkah pelan. Kereta yang berjalan tentu saja membuat Naruto dan Rock Lee agar berekstra keras menyeimbangkan badannya diatas atap kereta. Terjatuh sedikit, maka akibatnya akan fatal, terparahnya, digiling oleh kereta

Saat jarak mereka semakin dekat, Naruto pun melayangkan kaki kanannya untuk menjauhkan pedang Lee. Usahanya berhasil ketika tangan Rock Lee yang mengenggam pedang langsung menjauh dari Naruto. Naruto pun memberikan kepalan tangan kanannya lurus ke depan disusul tangan kirinya ketika ada kesempatan

.

*Bugh! Bugh!*

.

Kedua pukulan tersebut berhasil mengenai dada Rock Lee membuat pria itu mundur selangkah. Insting Naruto berteriak bahaya ketika Lee dengan cepat memberikan serangan tusukan pedang lurus ke depan. Pria pemegang sabuk hitam judo, tae kwon-do, dan karate ini pun langsung memposisikan badan menyamping

.

*Crass!*

.

"Arggh!" Rintih Naruto saat Lee dengan inisiatifnya langsung menggoreskan luka di dada bidang Naruto ketika dalam posisi menyamping itu

Tidak sampai disitu, Lee pun mengayunkan kaki kirinya berniat menendang wajah tampan milik Naruto

.

*Bugh!*

.

Serangan Lee tersebut ditangkis oleh tangan Naruto yang disilangkan membentuk huruf 'X'. Lee yang melihat Naruto menahan tendangannya tidak menyianyiakan langsung menyabetkan pedangnya secara vertikal ke arah Naruto

.

*Sring!*

.

Naruto yang melihat itu secara refleks tubuhnya mundur kebelakang menghindari serangan yang diarahkan kepadanya

.

*Tap! Tap!*

.

"Sepertinya kau sangat ingin membunuhku ya?" Tanya Naruto membayangkan jika tubuhnya tidak menghindari serangan pedang Lee tadi

"Seperti yang kau lihat. Hahaha..."jawab Rock Lee dengan tawa seperti orang kesetanan

Tanpa basa-basi lagi Rock Lee langsung maju menyerang Naruto dengan pedangnya ,Naruto yang sudah siap akan serangan Lee langsung menghindarinya kesamping

.

*Wush*

.

Naruto yang menghindar kearah samping tidak tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang Rock Lee, Naruto melakukan sapuan ke kaki Rock Lee membuat Rock Lee kehilangan keseimbangan dan jatuh masih di atap kereta api

.

*Bruk!*

.

Tanpa babibu lagi Naruto langsung menghampiri Rock Lee yang sedang terjatuh dengan tidak elitnya di atas atap kereta api. Dengan cepat Naruto menendang tubuh Lee sebelum dirinya berdiri dan itu menyebabkan pedang Rock Lee lepas dari genggamannya dan membuat dirinya terpental sejauh 1 meter dari tempat sebelumnya

.

*Bugh*

.

*Brak!*

.

Dengan cepat Naruto langsung melakukan trik yang sama seperti sebelumnya yaitu menendang tubuh Lee. Lee yang sudah tau maksud dari Naruto langsung menangkap kaki Naruto dan menariknya menyebabkan Naruto kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh

.

*Bruk!"

.

Lee yang melihat Naruto terjatuh tidak menyia-nyiakan kesempatan langsung menindih Naruto. Rock Lee pun menghujamkan pukulan ke arah wajah Naruto bertubi-tubi

.

*Bugh! Bugh! Bugh!*

.

Sontak Hal ini menyebabkan Naruto memiliki banyak memar di wajahnya

.

*Bugh! Bugh! Bugh!*

.

"Kau pikir aku akan tertipu dengan trikmu untuk ke-2 kalinya? Jangan harap! Keledai saja tidak mau terjatuh di lubang yang sama" kata Lee dengan seringaian lebar seolah ia menikmati memukuli wajah tampan Naruto yang sekarang berubah total akibat lebam dimana-mana

Setelah merasa puas Rock Lee pun berhenti memukuli Naruto lalu mengambil pedangnya kembali yang sebelumya terjatuh dan terpental

"Hah kukira H2 sangat hebat sampai kepolisian Jepang menjadikannya buronan kelas atas tapi ternyata hanya manusia lemah yang tak berdaya" ejek Rock Lee melihat keadaan Naruto, sementara yang diejek hanya mendelik tajam

"Cihh, jika saja aku tak lupa membawa alat-alatku akanku pastikan dia sudah sekarat saat ini" batin Naruto meratapi nasibnya menyesal karena tidak membawa alat H2 miliknya

"Tapi untung saja aku membawa ponselku, lumayan untuk berjaga-jaga" batin Naruto menyeringai

Rock lee yang melihat Naruto masih terduduk mengambil inisiatif untuk menyerang. Melakukan sesuatu disaat ada kesempatan merupakan hal yang wajib dilakukan

.

*Sring!*

.

*Crass!*

.

"Arggh" Naruto mencoba mundur ke belakang untuk menghindari serangan pedang Lee tetapi karena belum sepenuhnya siap menghindar, dirinya terkena sedikit goresan di bahu kanannya

Perlahan rock lee maju mendekat kearahnya dengan seringaian lebar yang tidak luntur-luntur sambil mengacungkan pedangnya kedepan. Naruto yang melihat itu mencoba untuk mundur kebelakang, sampai akhirnya Naruto mencapai ujung atap gerbong kereta

"Akulah yang menang" kata Rock Lee dengan sombong sambil tetap mengancungkan pedangnya kedepan

"Didalam mimpimu!" kata Naruto tegas

"Sepertinya sudah saatnya aku mengeluarkan ponsel andalanku. Baiklah" batin Naruto memikirkan solusi yang tepat. Naruto berencana memberhentikan kereta ini secara mendadak agar membalikan keadaan

Naruto pun mengambil sesuatu di dalam sakunya. Rock Lee yang melihat itu pun tak tinggal diam langsung mengayunkan pedangnya ke arah tangan Naruto yang sedang mengenggam ponselnya itu

.

*Jleb...*

.

Naruto membulatkan matanya saat ponselnya telah hancur ditusuk oleh pedangnya Rock Lee. Harapannya untuk membalikkan keadaan semakin menipis

"Heh...takkan kubiarkan kau menggunakan ponsel itu sesuka hatimu" ucap Rock Lee sambil menarik pedangnya dan kembali mengacungkannya ke arah Naruto

Lengkap sudah penderitaan Naruto. Pertama lupa membawa alat H2 miliknya, kedua seluruh tubuhnya terasa sakit, ketiga terdesak di ujung atap gerbong kereta, dan ponsel andalannya sudah hancur. Padahal hanya ponsel yang dibawanya

"Permainan kita telah selesai, Naruto. Seperti yang kau katakan tadi. Yang kuat adalah yang berkuasa. Sekarang akulah yang berkuasa. Dengan kata lain, aku lebih kuat darimu, baka" kata Rock Lee

"Cih!" Naruto hanya mendecih tak suka

"Bersiaplah untuk mati. Jemputlah kedua orang tuamu" kata Lee sambil mengangkat pedangnya tinggi-tinggi bersiap memberikan eksekusi untuk Naruto

Naruto menutup matanya. Ia tidak bisa melakukan apapun sekarang juga. Ia sudah berhasil dipojokkan oleh Rock Lee

.

*Swuuus*

.

Lee pun mengayunkan pedangnya setelah dirasa cukup membuat Naruto betapa menyeramkannya kematian

.

"Naruto-kun?!"

"Tou-chan!"

.

Naruto sontak membuka matanya saat ingatannya membayangkan sosok istri dan kedua buah hatinya tengah menunggu kedatangannya kembali

.

*Tap!*

.

Naruto berusaha menahan rasa sakit yang kembali menyerang telapak tangannya. Kali ini Naruto berhasil menahan pedang Lee dengan tangannya untuk kedua kali. Namun, Naruto harus mengorbankan tangan dominannya untuk terluka. Ya, Naruto menggunakan tangan kanan untuk menahan laju pedang tersebut setelah tangan kirinya juga terluka

Nafas Naruto terengah-engah, Rock Lee memandangnya dengan ekspresi tidak suka. Tidak suka karena eksekusinya sudah digagalkan sebanyak 2 kali

"Melakukan sesuatu agar musuh dapat terpancing sangat diperlukan untuk membalikkan keadaan, baka" kata Naruto yang entah kenapa seperti tiupan terompet malaikat oleh Rock Lee

Naruto pun mencengkram pergelangan tangan Rock Lee dengan tangan kirinya disaat Rock Lee sedang dalam keadaan shock. Naruto menarik tangan Lee tersebut membuat Rock Lee tersadar dari keterkejutannya dan reflek melonggarkan genggamannya. Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh Naruto untuk merebut pedang 50 cm itu

"Akan kubunuh kau, Rock lee" bisik Naruto dan mengenggam pedang tersebut dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya masih mencengkram pergelangan tangan Rock Lee

.

*Jleb!*

.

"Ohok!" Lee pun membelalakkan matanya saat perut bagian kirinya berhasil ditembus oleh pedangnya sendiri

"Argggh!" Rintihannya semakin keras saat Naruto memutar-mutarkan pedang tersebut

"Selamat tinggal, rekan" bisik Naruto dan membuang Rock Lee ke belakang sehingga Rock Lee terjatuh dari atas kereta

.

*Bruk! Bruk! Bruk...*

.

Rock Lee pun terjatuh berguling-guling diatas bebatuan dan rel kereta. Naruto hanya menatap diam apa yang telah dilakukannya

"Tidak apa. Itu bagian dari tindakan membela diri" gumam Naruto menyemangati dirinya

.


-_Mendokusai? Make It Easyb 3_-


.

Beberapa jam kemudian, Hyuuga Hinata terduduk di bagasi ambulan. Ia hanya berdiam diri. Saat para medis menanyakan keadaannya, Hinata hanya diam

Kakashi yang melihat itu hanya diam. Ia tidak bisa melakukan apapun. Lebih tepatnya ia tidak ingin menghibur Hinata. Lebih baik didiamkan agar perasaannya menjadi tenang

Setidaknya Kakashi bisa bernafas lega dikarenakan komplotan Akatsuki sudah berhasil ditangkap. Sedangkan jasad Rock Lee sudah ditemukan tengah rel kereta

"Tapi dimana Naruto sekarang?" Batin Kakashi

.

*Brooom...*

.

Sebuah mobil polisi berhenti didepan Kakashi. Kakashi memandangi mobil tersebut. Si pengemudi pun keluar dan langsung memberi hormat

Kakashi pun membalas hormat itu dengan singkat. Si polisi bawahannya Kakashi pun menghampirinya

"Lapor, pimpinan! Naruto-san sudah berhasil ditemukan" katanya dengan suara pelan agar Hinata tidak dapat mendengarnya

"Dimana dia sekarang?!" Tanya Kakashi cepat

Keluarlah sosok pria bersurai putih dengan luka lebam di wajah dan luka memar dan sayatan dimana-mana. Kakashi pun menghampiri Naruto dan membopong tubuh pria itu

"Naruto, aku akan membantumu menemui medis" kata Kakashi lalu membantu Naruto untuk berjalan

"Sasuke. Dimana dia, Kakashi-san?" Tanya Naruto

"Heh...dalam kondisi memprihatinkan seperti ini, kau masih mengkhawatirkan sahabatmu?" Kata Kakashi yang merasa bangga dengan keponakannya itu. Disebut keponakan karena Naruto adalah putra dari atasannya yang sangat ia hormati, Namikaze Minato

"Tenang saja. Dia sudah aman di rumah sakit sekarang" ujar Kakashi

.

*Tap...Tap...Tap...*

.

Naruto menghentikan langkahnya saat menemukan sosok Hinata tengah terduduk di belakang mobil ambulan. Seketika rasa sakit yang diderita Naruto semakin menyusut tatkala melihat sosok istri tercintanya

Kakashi yang mengerti dengan kondisi pun membiarkan Naruto berjalan sendiri menghampiri istrinya

.

*Tap...Tap...*

.

Hinata menoleh ke asal suara saat suara hentakan kaki itu dapat didengar olehnya. Mata Hinata pun membulat

"Naruto-kun" gumam Hinata

Perlahan wajah Hinata mulai melembut. Matanya tampak berkaca-kaca dengan mulut yang membentuk senyuman. Naruto juga turut membalas senyuman Hinata. Naruto pun merentangkan kedua tangannya

"Tadaima" kata Naruto dengan lembut

Hinata pun berlari menghampiri Naruto

.

*Bruk*

.

Mereka pun saling berpelukan. Hinata memecah tangisnya didalam pelukan Naruto. Kehangatan rengkuhan Naruto sungguh ia rindukan. Hinata menyandarkan kepalanya di dada bidang Naruto

"Okaeri" balas Hinata

Naruto pun semakin mengeratkan pelukannya. Ia sungguh mencintai istrinya. Seperti itulah janji yang ia buat saat upacara pernikahan. Ia tidak akan mengingkari janji tersebut dalam keadaan senang maupun susah

"Hinata, bolehkah aku menciummu?" Tanya Naruto yang malah membuat Hinata tertawa pelan didalam pelukannya

"Kau seperti remaja labil saja, Naruto-kun" jawab Hinata yang sudah menatap kedua manik indah milik Naruto

"Jadi, kau mau bukan?" Tanya Naruto menggodai istrinya sendiri

"Ya tentu saja, baka!" Jawab Hinata dengan muka sedikit memerah

Naruto pun menyengir. Hinata tersenyum. Naruto pun mulai mendekatkan wajahnya mendekati wajah Hinata. Mendekatkan bibirnya ke bibir Hinata. Dan abrakadabra...bertemulah kedua bibir tersebut

.

*Cup*

.

.

.

.

.

.

.

THE END!

AUTHOR NOTE :

Yaahahahaha...

Sayang sekali :v

Mendokusai? Make It Easy! Harus tamat di chapter 27. Sudah dipastikan author gak bakalan bikin arc baru. Saya sudah menyiapkan sebuah cerita baru yang berjudul...

.

I Got You!

.

Khusus di chapter 27, ane dibantu oleh salahsatu reader setia saya. Namanya cukup panjang plus semua hurufnya huruf kecil :v

Dia adalah...

namalusiapabro:v

Oke, maaf bercanda. Saya dibantu oleh alvinsuprayogo

Awalnya sih rencana saya mau menamatkan fic ini 1 chapter lagi alias ending di chapter 28. Tapi setelah dipikir-pikir, tidak perlu sechapter lagi karena ide fic baru sudah ada

.

Don't like don't read

Don't like don't review

Don't like don't judge

Don't like don't do this at home :v

(The one of the reader guest said)

.

Silahkan mampir ke fic saya selanjutnya, minna-san. Fic berikutnya adalah fic romance pertama saya. Jadi mohon bantuannya. Jika ada yang kurang ataupun ada saran, saya mohon silahkan tulis di review

.


the kings (Guest) Said :

pasti rock lee berhianat biar akatsuki tmbh percaya dan kasih tau bos akatsuki lalu rock lee ĺangsung nuntasin dan ada sedikit konflik naruto sm sasuke biar percaya bhw rock lee berhianat buat kebaikan... betul gx? :v

ky itachi nih :D

Author Said :

Anda tertipu... :v


alvinsuprayogo Said :

Nagato kemana? kenapa ga muncul di bank of japan...?

Author Said :

Sejujurnya review anda kepanjangan :D

Jadi inti saja yang saya ambil

Nagato ada kok. Silahkan cek kembali chapter 25


Musasi Said :

kayaknya lo nipu lagi deh author san. mungkin bossnya bukan Lee, tapi Mighty Guy...

Author Said :

Bwahahaha...

Saya jujur kok :v

Dan bosnya memang Rock Lee


Ryuu Edogawa (Guest) Said :

Lanjut thor!

Oh iya pas naruto digedung dia gk bawa pistol?trus knp para bawahan akatsuki gk bawa senjata api?dikirain tu heli bakal ditembak ama naruto pake RPG,Trnyata pra bawahan itu gk bawa senjata

Lanjut terus thor

Author Said :

Sepertinya saya melupakan sesuatu. Eh ternyata pistol

Gomen...gomen... :D

Ada pistol pun gak mungkin berhentiin tuh heli :v

Kalau RPG sih paling gak mungkin karena gak mungkin aja rasanya langsung tersedia begitu aja :D


CR1SH1M4 Said :

boss sbenarnya aku rasa msh tetap obito ya? rock lee jd bos cmn sbagai alat sj utk mnutupi bos yg sesungguhnya

Author Said :

Udah terjawab belom? :v


.

Terimakasih atas partisipasi kalian semua karena sudah mau membaca fic Mendokusai ini sebanyak 27 chapter. Mungkin membosankan seperti judulnya :'v

Terimakasih yang sangat besar dari saya kepada reader yang namanya gak bisa saya sebutin satu-per-satu

Ingat, karena kalianlah saya selalu berkarya

.

.

.

.

.

.

.

.

KAZEHIRO TATSUYA

Sampai jumpa dan semoga bertemu kembali di ci saya selanjutnya