Main Cast : Oh Sehun (Girl), Xi Luhan (Boy)

Kyungsoo (Girl), Kai (Boy)

Gendre : Genderswitch

Rating : T + M

Author : SyiSehun

WARNING!

Rating bisa berubah sesuai jalan cerita ^^

.

.

.

.

5 years later...

"Ohayou gozaimasu Sehun-chan"

"Ohayou~ Futari-chan"

"Aku dengar kau akan kembali ke korea benar?" tanya seseorang bernama Futari pada Sehun rekan satu kerjanya

"Yap..adik ku akan menikah dan aku harus kembali ke korea" jawab Sehun.

"Apakah kau senang akan kembali?...dan...emmmmm...bertemu pujaan hatimu?" tanya Futari teman kerja Sehun

"Aku rasa...ya" jawab Sehun sambil menerawang jauh.

Flashback...

Sehun duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya

"Eomma..appa...aku ingin mengambil studi ke Jepang dan aku ingin restu dari kalian, aku mohon biarkan aku hidup mandiri dan membanggakan kalian" ujar Sehun menatap kedua orang tuanya dengan perasaan sedih, sejujurnya berat bagi Sehun untuk meninggalkan keluarganya namun Sehun punya mimpi dan impian.

Sehun menatap wajah sang eomma yang terlihat sedih.

"Apa kau sudah yakin nak?" tanya sang eomma

"Nde eomma maka dari itu izinkan aku untuk melanjutkan study ku disana" ujar Sehun mantap

"Baiklah jika itu kemauanmu dan impian mu berada disana. Appa dan eomma senantiasa mendoakan yang terbaik untukmu" ujar sang appa, kata kata itu sukses menyentuh hati Sehun, Sehun ingin sekali menangis saat itu juga namun ia tahan dan tersenyum.

"Terimakasih appa...eomma aku berjanji akan menjaga diriku dengan baik" ujar Sehun

.

.

.

Selama 4 bulan persiapan Sehun hadapi dan ternyata Sehun mendapatkan beasiswa ke jepang, ia sangat senang, saat ini Sehun sedang menyiapkan semua barang keperluannya di bantu oleh Kyungsoo dan eommanya.

"Hiks...". Sontak Sehun dan sang eomma menatap seorang yang sedang terisak lemah, ia adalah Kyungsoo adik Sehun, Sehun menatap sendu adiknya dan berjalan menghampiri Kyungsoo, dipeluknya tubuh sang adik.

"Eonni akan meninggalkanku..hiks...kenapa..hiks...eonni pergi?" tanya Kyungsoo sambil terisak, jujur ia sedih baru beberapa bulan mereka akrab tapi lihat besok eonninya sudah akan pergi meninggalkannya sendiri.

"Hei..adik eonni kau tak boleh menangis arra? Kau masih bisa mengunjungi eonni jika sedang libur" ujar Sehun sambil menepuk punggung Kyungsoo

"Tapi..hiks...sama saja..hiks...aku..aku sendiri" Kyungsoo sengugukan di dalam pelukan Sehun.

"Bagaimana kalau malam ini kau tidur denganku apa kah kau mau?" tanya Sehun membujuk sang adik. Kyungsoo hanya mengangguk dan tersenyum pada Sehun walau masih ada sisa-sisa air mata yang jatuh dari kedua mata bulatnya.

Malam telah datang, saat ini Kyungsoo dan Sehun sudah terlelap walau masih dikatagorikan belum larut tapi sepertinya mereka kelelahan menyiapkan barang-barang bawaan Sehun, posisi mereka saat ini saling memeluk satu sama lain. Namun satu notifikasi dari ponsel Sehun membuatnya terjaga dan melihat sebuah pesan, Sehun segera melirik Kyungsoo dan memindahkan tangan gadis itu dari tubuhnya, Sehun berjalan keluar untuk menemui seseorang yang mengiriminya sebuah pesan.

.

.

'Turunlah Aku berada di bawah'

Luhan

Sehun menghampiri Luhan dan mengajak kedalam karena cuaca diluar sangat dingin, Sehun mengajak Luhan keatas duduk di sofa yang mengarah ke balkon dan menyibak tirai sehingga dari kaca bening itu mereka bisa melihat bintang dan awan yang menyatu sangat indah tak Lupa Sehun mengambil selimut dan duduk disebelah Luhan menyelimuti dirinya dan Luhan, Sehun tak perlu takut mengajak Luhan untuk masuk bahkan membawanya keatas dan berbagi selimut toh orangtuanya tak keberatan asalkan tidak kelewat batas. Beberapa menit tak ada satu pun yang membuka suara hanya angin malam yang terdengar.

"Mau ku buatkan coklat panas?" tawar Sehun membuka keheningan.

"Tidak...aku hanya membutuhkanmu disini" Luhan menggenggam jemari Sehun dan mendaratkan kepalanya di pundak gadis itu. Sehun mengerti besok ia sudah akan berangkat wajar jika Luhan manja padanya seperti ini.

"Hei...rusa jelek, besok aku akan ke Jepang" ucap Sehun dengan nada mengejek, menggodang sang terkasih.

"Aku tau...hufffttt~ aku kira kau akan bermain saja mengatakan hal seperti itu ternyata...tidak" Luhan mengucapkan hal yang membuat Sehun terkekeh ringan.

"Sejak kapan aku berbohong padamu oppa...aku serius" ujar Sehun, Luhan mengangkat kepalnyanya dan memandang wajah Sehun.

"Apa kau akan kembali?"

"Tentu!"

"Apa akan lama?"

"..."

"Jawab Sehun.." Luhan menuntut jawaban dari sang terkasih, Sehun ragu. Sehun tidak tau apakah ia akan kembali atau...

"Kau ingin bekerja disana?" tanya Luhan, Sehun bungkam dan memalingkan wajahnya agar tak melihat gurat kesedihan pada wajah Luhan. Jujur saja jika kalian di posisi Sehun atau Luhan tentu kalian akan sedih meninggalkan atau ditinggalkan orang terkasih begitu juga Sehun dan Luhan pada awalnya mereka saling suport dan mendukung namun perasaan tak ingin terpisahkan itu muncul disaat saat waktu tertentu 4 atau 5 tahun bukan waktu sebentar, Lalu? Kesetiaan? Apakah bisa? Bagaimana jika Sehun mau pun Luhan bertemu dengan orang lain yang mampu menggeser status mereka dihati masing-masing, dan mereka tak memiliki ikatan apapun.

"Aku tak bisa berjanji aku akan kembali secepat 4 atau 5 tahun lagi"

"..."

"Oppa kau orang yang baik, dewasa, perhatian , dan aku tak ingin mengukungmu untuk tetap disisihku, tapi ingatlah rasa cinta ku tak akan pernah berubah kau bisa memegang kata-kata ku, aku akan melepasmu jika kau benar-benar mendapatkan pengganti ku yang lebih baik dari diriku" Sehun menahan isakannya. Namun ia dikejutkan dengan tangan Luhan yang tiba-tiba memasangkan earphone ketelunga kirinya dan sebelah kanannya berada di kuping Luhan.

"Kiss The Rain...aku lebih menyukai lagu ini ketimbang kata-kata mu yang tadi" ujar Luhan acuh sambil melihat awan yang sekarang berawan gelap dan menutupi bintang-bintangnya menjatuhkan setitik demi setitik airnya.

"Ingatlah Sehun jika hujan datang kau akan bahagia, kau suka dengan hujan, dengarkan lagu ini dan ingatlah aku dan semua yang berada di seoul dengan lagu ini" ujar Luhan sambil melihat rintik rintik hujan

"Bodoh! Yang ada aku akan menangis" Sehun tertawa sambil menitihkan air matanya.

"Lebih baik menangis dari pada di pendam" ujar Luhan lagi

"Lu oppa...aku serius dengan perkataanku yang tadi" Sehun menatap wajah Luhan dari samping cukup lama Sehun menangis. hujan,lagu, dan wajah si bodoh Luhan akan selalu ia ingat.

Sehun masih betah dengan melihat waja Luhan yang sangat manis dan tampan, merasa diperhatikan Luhan menoleh kearah Sehun yang duduk di sebelahnya mereka saling menatap cukup lama, Luhan membawa tangannya menyentuh pipi yang teraliri oleh air mata ia kecup pipi itu membuat Sehun menutup matanya. Luhan menjauhkan wajahnya dan beralih ke bibir pucat Sehun, dilihatnya mata itu yang memancarkan rasa cinta yang luar biasa besarnya. Ia kecup bibir Sehun pelan awalnya hanya mengecup namun itu tak cukup. Luhan memberikan lumatan-lumatan lembut di bibir Sehun, membuat Sehun terlena dan menyambut dengan senang hati lumatan Luhan, ia membalas dengan terlalu cepat membuat Luhan melepas tautan mereka dan menyatukan dahi mereka, digeseknya hidung yang saling beradu itu dengan intim. Membuat Sehun memejamkan matanya dan menjatuhkan satu tetes air matanya.

"Jangan menangis sayang"

"Aku mencintaimu oppa" ujar Sehun dengan isakan kecil

"Aku juga...lebih mencintaimu Sehun"

Luhan memeluk tubuh Sehun dengan erat dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher sang tercinta. Sehun tak kalah eratnya memeluk Luhan, ia berjanji akan menjaga hati untuk Luhan. Jika memang tuhan berkehendak maka ia dan Luhan akan bersama jika tidak... Maka Sehun akan mendoakan yang terbaik untuk Luhan.

.

.

.

Dan malam itu adalah perpisahan bagi Sehun dan Luhan, mereka berpisah dengan berat hati namun dukungan tetap mengalir untuk stu sama lain. Satu tahun Sehun jalani kehidupan di Jepang sama seperti sebelumnya baik Luhan maupun keluarganya masih menjalin komunikasi namun pada tahun ke tiga Sehun dan Luhan hampir saja lostcontact dan pada tahun ke empat Sehun telah lulus dari study nya, baik Sehun maupun Luhan mereka sibuk dengan urusan masing-masing, pada saat itu mereka tak pernah mengabari satu sama lain. Pernah satu hari Sehun mengirimi Luhan email namun tak kunjung dibalas sampai tahun ke lima Sehun resmi di terima disuatu perusahaan asing yang menjalin kerja antar Jepang dan Korea Selatan.

Flashback off...

Bandara Incheon...

Sehun berdiri dengan anggunnya rambut curly sepunggung dengan mengenakan dress berwarna biru bermotif bunga putih dipadukan jaket hitam dan sepatu high hills berwarna hitam, beserta koper berukuran besar yang ia seret keluar. Mata indahnya mencari-cari seseorang dan...

"ONNIE!"

Itu dia seseorang yang ia cari..

"Kenapa kalian yang menjemputku?"

"Lalu siapa lagi?" seseorang itu menatap jengah sang kakak

"Eomma dan appa? Kalian kan harus mempersiapkan perbikahan kalian?" Tanya Sehun polos

"Ckk...sudah lah lagi pula aku dan oppa, kami berdua Sudan menyelesaikan semua urusa dan kami hanya tinggal menunggumu datang eonni ku yang cantik"

"Baiklah adik ku Oh Kyungsoo yang cerewet" jail Sehun sambil tersenyum

"Yak! Eonni"

"Baiklah apa kalian akan mengacungkan ku saja?" tanya seseorang lelaki dengan perawakan tinggi berkulit tan dia...

"Apa kabar Kim Jongin" Sehun memeluk adik iparnya sebentar lalu melepaskannya

"Aku baik Hun...dan mari sekarang lebih baik kita pulang" ajak Jongin kesal kepada adik dan kakak di hadapannya. Pasalnya ini sudah siang dan perutnya belum diisi apa pun karena menunggu tuan putri Sehun.

Kediaman keluarga Oh...

"Eomma...appa...kami pulang!" jahat Kyungsoo dengan penuh semangat memasuki rumahnya

"Eoh..kalian sudah pulang?" tanya

"Ne...tebak siapa yang pulang bersama kami" Kyungsoo menatap kedua orang tua yang sedang duduk di sofa ruang keluarga menatap heran pada putri bungsu mereka.

"Siapa yang kau...YAAMPUN SEHUN!" teriak

"Apa kabar eomma...appa" Sehun muncul dibalik punggung Kyungsoo dan Jongin. Lalu memeluk sang eimma dan memberi salam pada sang appa.

"Ya ampun Sehun, eomma kira kau tak akan datang, kau...benar-benar gadis nakal" eommanya menjitak sayang kepala Sehun

"Aduh eomma...ini sakit, mana mungkin aku tidak datang diacara pernikahan adikku...yah walaupun aku merasa terluka karena harus dilangkai oleh adikku" canda Sehun membuat yang lain tertawa namun hal itu membuat wajah Kyungsoo mnampak sedih.

"Ya sudah sana...pergi ke kamarmu, besok adikmu akan menikah dan masalah dress eomma sudah menyiapkan dresscode untuk kita" ujar bersemangat sedangkan sang appa hanya tersenyum bahagia keluarganya lengkap saat ini.

.

.

.

Tok...tok..

"Masuk...pintunya tidak dikunci"

"Eonni?"

"Eoh! Kyungsoo-ya wae?"

"Aku ingin tidur dengan eonni"

"Aiggo...kau ini manja sekali...tidak ingin tidur dengan Jongin?eh" goda Sehun dengan seringainya

"A...aniya...eonni..ke..kenapa..ber..bicara seperti itu!" wajah Kyungsoo berubah bersemu merah

"Hahahaha...baiklah baiklah sini adikku yang cantik" Sehun menepuk sisi ranjang yang kosong, Kyungsso berjalan kearah Sehun dan merebahkan dirinya dikasur Sehun. Sehun ikut merebahkan dirinya dan menghadap Kyungsoo.

"Heumm...kau akan menikah Kyungie"

"Kkkk...ne eonni, maka dari itu cepatlah menyusul" ujar Kyungsoo jail

"Hahahaha...bagaimana mau menyusul yang melamar saja tidak ada" ujar Sehun memelas, Kyungsoo menatap sang kakak dengan sayang

"Eonni..apakah kau siap jika bertemu dengan Luhan oppa nanti?" tanya Kyungsoo

"Ne?...ah itu ya...aku rasa akan terasa canggung jika kami bertemu hampir dua tahun kami tidak pernah berkomunikasi" ujar Sehun sedih

"Jika ada orang lain yang mengapit lengan Lu oppa bagaimana?" tanya Kyungsoo lagi dengan wajah cemas

"Apamaksud mu? Jika memang itu pilihannya, aku bisa apa?" Sehun mulai memikirkan hal-hal negatif yang akan mengawali pertemuannya dengan Luhan

"Eonni...aku menyayangimu" ujar Kyungsoo sambil memeluk kakaknya

"Ya aku juga Kyung" Sehun membalas pelukan Kyungsoo dan terlelap tidur

.

.

.

Pagi ini suasana rumah keluarga Oh sedikit berisik, mereka sudah selesai dengan riasan masing-masing dan akan pergi ke gedung pernikahan. Kyungsoo tampak cantik dengan gaun berwarna pastel ia sengaja ingin mengambil suasana baru dengan mengambil pilihan baju pengantin berwarna pastel. Begitu juga dengan eommanya, tampak cantik dengan gaun panjang menyerupai hanbook atau lebih tepatnya hanbook yang sudah dimodifikasi sedangkan tuan Oh memakai jas berwarna hitam, dan terakhir Oh Sehun dengan rambut berwarna pirang di gulung kebelakang menyisakan sedikit anak rambut yang terjatuh gaun indah panjang menjuntai dengan lengan yang panjangnya hanya sesiku dan bahu mulusnya yang terekspos. Begitu cantik!

Perjalanan yang menempuh 30 menit untuk sampai ke gedung pernikahan, semua telah menunggu pengantin wanita datang dari pintu depan pintu ruangan yang didalamnya sudah banyak para tamu dan Kyungsoo berjalan bergandengan dengan apanya sedangkan Sehun dan sang eomma berjalan di depannya mengiringi pengantin wanita. Semua mata tertuju kepada keluarga Oh, begitu sangat wah dan mewah.

Pemberkatan sudah selesai. Kyungsoo dan Jongin sudah resmi menjadi suami istri. Nampak diwajah mereka kebahagian yang begitu besar.

"Selamat ya Jong...Kyungie kalian sudah resmi sebagai suami istri" ujar Sehun sambil memeluk Jongin dan Kyungsoo bergantian.

"Ne gomawo Hun" ujar Jongin

"Buatkan aku keponakan yang cantik dan tampan ya" goda Sehun

"Kau tenang saja kami akan membuatkan banyak keponakan untukmu agar kau tidak sendiri lagi"

Kyungsoo bersemu merah ia malu dengan perkataan suaminya.

"Aiggo...kau ini ingin mengejekku ya? Lihatlah pipi istrimu bersemu jangan terlalu banyak menggodanya Jong, jika kau tidak mua wajah istrimu berubah jadi tomat" canda Sehun

"Aiggo...eonni geumanhae!" Kyungsoo menengahi antara einni dan suaminya.

"Ekhem" seseorang berdehem dan membuat ketiga orang yang sedang berbincang terdiam dan menoleh kearah sesorang itu...

"Luhan...oppa" ujar Kyungsoo, Sehun terdiam dan melihat pria yang ia rindukan

"Hei...maaf ya kami terlambat. Selamat atas pernikahanmu Soo.. Jongin" ujar Luhan tulus yang diangguki kedua mempelai, mereka mengarah melihat Sehun yang masih terpaku menatap Luhan.

Luhan tak datang sendiri melainkan seorang wanita telah mengapit cantik di lengannya, wanita itu tampak dewasa dan cantik. Sehun masih betah terdiam dan memandang sedih kearah Luhan dan wanita itu bergantian matanya tertuju pada lengan Lubang yang sudah tergandeng.

"Hai...Se..Hun" ujar Luhan membuat lamunan Sehun hancur dan kembali kedunia nyata.

"Ha..hai..Luhan op..oppa" jawab Sehun gugup

"Heum...kenalkan dia fei" Luhan memperkenalkan seseorang yang sedari tadi mengapit lengannya.

"Halo Kyungsoo-shi Jongin-shi Sehun-shi senang berkenalan dengan anda" ujar wanita bernama fei itu

"Selamat untuk Kyungsoo-shi dan Jongin-shi" ujar fei lagi, Jongin dan Kyungsoo hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Sehun berjalan menjauhi merek berempat dan meninggalkan acara pernikahan Kyungsoo, Sehun butuh udara segar dan menormalkan jantungnya yang berdenyut nyeri.

'Tuhan apakah ini akhir dari semuanya? Kenapa terasa begitu sakit?' Sehun terus berjalan dan menahan air matanya

Tanpa Sehun sadari seseorang masih memperhatikan Sehun dan menatap sendu kearah Sehun.

'Mianhae Sehun~a'

.

.

.

.

Tbc

Bagimana? Lama ya? ToT atau terlalu lama? Maaf ya saya sibuk(?) terus kalo sampe rumah mager maaf sekali lagi...maaf kalo banyak typo^^

Dan chapter depan itu END nya Yeyyy~ menurut kalian bagus ini sad ending atau happy ending?

Attention!

Sad ending or Happy ending?

Thanks^^

see ya~