"Pinjem pensil dong woy!"
"Eh hapusaan!"
"Penggaris dong pinjem."
Jimin terus saja berkata seperti itu setiap harinya, membuat seisi kelas menjadi sebal karenanya. Bukannya apa-apa, biasanya Jiminlah yang kotak pensilnya yang paling lengkap. Semua orang meminjam padanya. Sekarang? Malah Jimin yang meminjam. Jadi semua orang harus membawa peralatannya sendiri. Duh.
"Tempat pensil lu kemana sih?" Tanya Hoseok dengan sebal. Tinta pulpennya habis karena dipakai Jimin.
Jimin menggembungkan pipinya, "Ga tau juga gua, kemarin gua tinggal di kolong meja terus ilang. Isinya pulpen sarasa semua lagi."
"Kok bisa? Udah nyari?"
Jimin mengangguk "Udah gua cari, ga ada. Di rumah juga ga ada."
"Terus?"
"Ya.. gua bakal minjem terus sampe kotak pensil gua ketemu. Hehehe." Ucap Jimin dengan wajah tanpa dosa.
Hoseok pusing tujuh keliling, mau sampai kapan pulpennya dipinjam Jimin?
.
.
.
"Namjoon-ah, pulpeeeeen." Ucap Jimin dengan suara cemprengnya seraya menghampiri Namjoon.
Mendengar namanya disebut, Namjoon segera menyembunyikan seluruh pulpen yang dimilikinya.
"Mana?" Tanya Jimin.
"Gak ada, gua cuma bawa satu."
Jimin mengerucutkan bibirnya, kenapa sih kotak pensilnya harus hilang?
Jimin kembali duduk di bangkunya, meletakkan kepalanya di atas meja. Hari ini begitu menyebalkan.
"Hoy Jimin!"
Jimin menoleh ke asal suara, Taehyung yang memanggilnya. Ia mengangkat kepalanya dengan malas. "Apa?"
"Ini punyamu 'kan?"
Benda persegi bermotif hello kitty di genggaman Taehyung.
Mata Jimin membulat dua kali lipat dan memekik setelah itu.
"KOTAK PENSIL GUA!" ucapnya lalu berdiri dari kursinya dan menghampiri Taehyung.
Tanpa aba-aba, Jimin merampas kotak pensilnya dari tangan Taehyung, lalu memeluk kotak pensilnya dengan erat.
"Ya ampun baby, aku hampir mati tanpamu."
Taehyung menatap Jimin dengan wajah bingungnya, "Lu ngomong sama siapa?"
"Sama tempat pensil gua, kenapa? Ga suka lu?" Balas Jimin dengan sewotnya.
.
.
.
Sesampainya di rumah, Jimin memeriksa kotak pensilnya. Memastikan jika isinya masih utuh atau tidak.
"Pulpen sarasa 3 biji ada.."
"Hapusan ada.."
"Lipbalm juga ada.."
"Tipex sama penggaris ada.."
"Ada.. hah? Apaan nih?"
Jimin mengambil lipatan kertas di dalam kotak pensilnya, "kayaknya gua gapernah nyimpen kertas beginian."
Jimin membuka lipatan kertas itu, wah ada tulisannya!
Wajah Jimin memerah setelah itu. Segera ia mengambil handphonenya.
.
.
.
.
Jadi pacarku?
08xxxxx telpon aku.
Yang mencintaimu,
Taehyung