You're the apple of our eye

Main cast : EXO, OC

Pairing : hunkai, sekai, chankai, sookai, baekkai, laykai, xiukai, chenkai, sukai

Rated : M

WARN! NC-17, YAOI, UKE!KAI, EVERYONE X KAI, RANDOM PAIRING, SLIGHT OF LIFE, GAY CONTENT, EXO AS EXO ( IDOLS ), ALL CRACKPAIRS!

HAPPY READING!


Jongin duduk di balkon dorm sambil memandang langit senja. Matanya menatap lurus keatas memancarkan kekosongan yang sekarang memenuhi benaknya.

"Jongin?"

Suara itu datang dari pintu dapur.

Lelaki berparas imut dan cantik berjalan menghampiri jongin dengan membawa tampan berisi dua buah mangkuk sup cream dan dua gelas susu coklat kesukaan jongin. Lelaki itu bernama Byun Baekhyun atau biasa dipanggil baekhyun. Tanpa bertanya banyak, baekhyun mendudukan dirinya di samping jongin. Menaruh nampan penuh makanan itu di atas meja.

"Kau sudah makan? Kebetulan aku baru membeli persediaan stock sup cream, jadi aku sengaja membuatkan ini untuk kita. Bukan kah dari kemarin kau selalu menanyakan tentang persediaan sup cream jongin?"

"Ya, hyung. Aku sangat menginginkannya.. terimakasih telah membuatkannya untukku, hyung."

Jongin tersenyum tulus, matanya membentuk bulan sabit dan pipinya yang chubby terangkat keatas. Membuat mimik wajahnya terlihat manis dan lucu seperti puppy. Baekhyun tertawa pelan lalu mengusak pelan pucuk kepala dongsaeng kesayangannya ini.

"Ya, tidak masalah. Jangan bertingkah seperti orang lain jongin. Sampai kapan kau akan bersikap kaku dengan hyungmu yang paling tampan ini? Hahaha."

Baekhyun memperlihatkan deretan gigi rapihnya, berusaha memasang wajah yang menurut dirinya sangat tampan kepada jongin.

Sementara jongin malah terkekeh melihat tingkah konyol hyungnya yang satu ini. Jongin tertawa sambil memegangi perutnya, ia sungguh geli melihat ekspresi sok ganteng hyungnya barusan.

"ck, wajahmu sangat jelek tadi hyung. Bukannya tampan, kau malah terlihat konyol. Hahaha, harusnya aku mengambil gambarmu tadi lalu menyebarkannya lewat akun SNS-ku. Fans-mu pasti akan menurun dan berpindah kepadaku." Jongin menyunggingkan senyum jahil nya, berniat untuk mengejek baekhyun.

Yang diejek pun tidak terima, ia malah mendekatkan dirinya pada jongin dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping itu. Merapatkan jarak diantara keduanya, dan menempelkan bibirnya diantara perpotongan pipi dan telinga pemuda manis itu.

"Sudah berani mengejek hyungmu ini, hm?" Baekhyun merendahkan suaranya, membuat bulu kuduk jongin berdiri. Baekhyun akan merendahkan suaranya hanya pada saat-saat tertentu, maka dari itu jongin bergidik ngeri sambil berusaha melepaskan lengannya yang melingkar di pinggangnya.

"Hyuung.. apa yang kau lakukan? Hng, lepaskan lenganmu dari pinggang-ku. Kita terlihat seperti pasangan gay yang baru menikah, kau tau?" pipi jongin merona ketika menyebut-nya sebagai 'pasangan gay yang baru menikah' dan baekhyun menyadari hal itu.

"apa kau baru saja mengatakan secara tidak langsung bahwa kau ingin dinikahkan olehku, jongin?"

Baekhyun semakin merapatkan badan mungilnya dengan badan jongin. Walaupun ukuran tubuhnya lebih kecil, kenyataan berkata bahwa baekhyun memiliki jiwa mendominasi yang lebih besar dibanding jongin. Yang dipeluk hanya bisa pasrah sambil mem-poutkan bibir tebalnya. Baekhyun yang tidak tahan dengan godaan pun langsung mengecup pout itu lalu tersenyum cerah.

"kau belum menjawab pertanyaanku jongin. Baiklah, jika kau tidak menjawab itu artinya—"

"huh? Apa yang kau bicarakan hyung? Berhenti berbicara yang tidak masuk akal atau aku tidak akan memperbolehkan-mu untuk menciumku lagi."

Jujur saja jongin hanya tidak ingin terlihat salah tingkah atau malu ketika berada di dekat baekhyun. Ia berusaha menunjukan sikap tenang-nya walaupun sering kali tanpa disadari, ia melakukan hal-hal yang membuat baekhyun malah semakin gemas dengan dirinya.

"sepertinya aku baru saja mendapatkan ancaman dari beruang manis. Haruskah aku berakting seakan-akan takut dengan ancamanmu itu, jongin?" baekhyun terkikik lalu mengecupi jawline beruang manisnya dengan lembut, menghirup aroma strawberry yang memenuhi indra penciumannya dan berlanjut dengan menggigiti kulit lehernya yang mulus itu dengan hisapan-hisapan kecilnya.

Tempat favorit baekhyun untuk meninggalkan 'jejak' adalah pada bagian perpotongan antara jawline dengan leher jongin. Ia menyukai aroma yang selalu terhirup ketika sedang menempelkan hidungnya pada bagian itu sambil 'membuat jejak' keunguan dengan sesekali gigitan nakalnya.

Sementara jongin yang sudah biasa menerima perlakuan baekhyun yang seperti mengidap gangguan khusus 'jatuh cinta dengan jawline dan leher' itu hanya bisa pasrah dan sesekali mengeluarkan suara halus ketika baekhyun menggigit kulit mulusnya.

"a-anh.."

"hyung.. sudah.." jongin mendongakkan lehernya. tangannya berusaha menahan kepala baekhyun agar tidak semakin dalam menghisap kulit mulusnya.

"hyuuung…nnh- sudah..hentikan.." sekali lagi jongin merengek, meminta baekhyun agar berhenti membuat jejak pada bagian itu.

"kau sungguh menggoda jongin. Mana bisa aku tahan tidak menyentuh dirimu jika aku berada didekatmu seperti ini? Rasanya aku ingin menggagahimu sekarang juga." Baekhyun dengan santainya mengatakan hal tidak senonoh itu yang di hadiahi dengan tatapan death glare andalan jongin.

"Jangan coba-coba untuk melakukan itu hyung." Jongin mulai waspada, ia menunjukan ekspresi terseramnya agar baekhyun tidak berani melakukan itu.

"hahaha, kau ini ada-ada saja. Mana bisa aku memperkosa dongsaeng kesayanganku sendiri? aku akan meng-gagahimu jika kau yang meminta jongin. Aku tidak suka bermain kasar, lebih nikmat jika bermain dengan lembut menggunakan perasaan jongin. Itulah making love yang sebenarnya."

Baekhyun semakin berbicara vulgar, membuat jongin tampak semakin seperti kepiting rebus yang sedang mati berdiri. Ia hanya diam, masih berusaha untuk mencerna apa yang baru saja baekhyun katakan.

'bermain dengan lembut menggunakan perasaan..'

'bermain dengan lembut menggunakan perasaan..'

'bermain dengan lembut menggunakan perasaan..'

"YA! Kurang ajar sekali kau hyung.." jongin baru mengerti apa yang dimaksud oleh baekhyun barusan. Ia menjitak kepala baekhyun dengan mudah, lalu menjulurkan lidahnya dengan ekspresi mengejek. Baekhyun hanya mengaduh lalu menarik hidung mungil jongin dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"sudahlah, lebih baik kita makan sup cream ini sebelum menjadi lebih dingin dan tidak enak lagi untuk dimakan. Kau ingin makan sendiri atau aku yang menyuapimu, jongin?"

Baekhyun bertanya sambil mengangkat satu mangkuk yang ditunjukan untuk jongin.

"umm.. suapi aku hyung.." dengan nada manjanya, jongin malu-malu kucing mengatakan apa yang diinginkannya sambil menundukan kepalanya, menggigit bibir bawahnya dan rona merah di pipi gembilnya.

"aku sudah tau jawabannya, beruang manis." Baekhyun tersenyum lebar lalu menyendokan cream itu dan mengarahkan sendok nya ke bibir merekah beruangnya.

"Buka mulutmu jongin.. Aaa-"

Jongin langsung membuka mulutnya dan melahap suapan pertama baekhyun dengan tenang. Ia tersenyum sambil mulutnya bergerak mengunyahnya dan menelannya.

"Bagaimana? Kau menyukainya? Masakanku tidak kalah dari kyungsoo kan?" Baekhyun tersenyum bangga, melihat ekspresi jongin yang seperti menyukai hasil masakannya.

"Ya, ini sungguh lezat. Tapi teteap saja, masakan kyungsoo hyung yang paling enak. Kau masih kalah dengannya hyung." Jongin memasang wajah jeleknya untuk mengejek baekhyun. Yang diejek hanya tertawa dan menggelitiki pinggangnya lalu kembali menyuapinya.


Sehun duduk di ruang tamu, memencet asal remote tv dan menggonta-ganti saluran tanpa minat. Ia menenggelamkan wajahnya pada bantal kecil yang kini sedang dipeluknya sambil menyamankan tubuhnya pada sofa empuk yang di dudukinya.

'aku tidak tau ini apa tapi.. rasanya sakit melihatmu tertawa lepas dengan orang lain selain diriku, jongin. Mungkin suatu saat kau akan mengerti..'

Sehun memandang kosong pintu balkon yang mengarah pada pemandangan kedua adam yang sedang tertawa lepas itu. Ia bingung sebenarnya apa yang terjadi, perasaan ini.. sangat membuat sesuatu yang berada di dalam dadanya terikat, nyeri. Ingin berteriak, tapi tidak bisa. Ingin marah, memangnya dia siapa? Sehun akhirnya kalah dan bangkit dari sofa itu, beranjak dengan kesal ke dalam kamarnya.

BRAKK

Sehun masuk kedalam kamar dan menutup kembali pintunya dengan kasar. Sosok tinggi yang sedari tadi berdiri di samping meja makan, menatapnya sendu dan menggigit bibir bawahnya.

'bukan hanya kau yang merasakan perasaan aneh itu, hun.'

Ia berbalik dan masuk ke dalam kamarnya juga, merasakan perasaan kesal yang sama seperti sehun ketika melihat kedua insang adam itu tertawa bersama dengan lepas.

'Jongin, kau itu berharga. Seandainya kau mengerti. . sesakit inikah rasanya?'


"hyung sudah.. aku kenyang." Jongin memajukan bibirnya sambil menggembungkan pipinya, membuat wajahnya mirip seperti bebek yang sedang merajuk.

"sudah kenyang?" baekhyun menaruh mangkuk sup itu lalu mengusap-usap perut rata jongin yang kini agak sedikit mengembung karna telah terisi oleh susu dan sup cream tadi. Jongin mengangguk-kan kepalanya, membiarkan baekhyun mengusap-usap perutnya.

"u..uh hyung.. geli…sudah jangan diusap terus. aku merasa seperti wanita yang sedang hamil tau.."

Baekhyun tertawa pelan, mengacak rambut halus jongin sebelum membereskan peralatan makan itu dan membawanya kembali ke dapur.

"baiklah kalau begitu aku bereskan ini dulu jongin. Sudah hampir malam, sebaiknya kau masuk kedalam. Cuaca sedang tidak baik, kau kan gampang sakit. Aku tidak mau melihatmu sakit dan berbaring menyedihkan diatas kasur tak berdaya."

Baekhyun bersiap masuk kedalam, menyunggingkan senyum mengejek kearah jongin sebelum akhirnya masuk dan meninggalkan jongin sendirian di balkon. Ia sangat suka menggoda jongin karna ia menyukai ekspresi jongin ketika ia tertawa lepas. Hatinya terasa tenang dan juga ikut senang melihat jongin tersenyum manis apalagi tertawa bahagia seperti tadi.

'aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu, jongin.'

TBC

Halo? Ada yang mau di lanjut ga ff ini? Atau mending gue hapus aja? Jujur gue nulis ini terinspirasi dari lagu galau Indonesia wkwk. Bodoamat dibilang alay, kadang gue kalo bosen sama lagu western/kpop bisa lari ke lagu Indonesia ya ng menurut gue enak. Jadi ya… bodoamat deh dikata alay juga. Hahaha.

Btw ini rated M hoho.. bakal ada adegan ranjang nya nanti… dan cerita ini, gue gabisa jamin bakalan happy ending. Karna bahkan gue belum mikirin endingnya kaya gimana.. XD jadi ya gitu. Terus juga untuk yang nanyain NEVER itu.. gue pengen bikin tapi lagi puasa mak gimana dong T_T nanti deh kalo pas abis buka gue ada waktu gue bakal lanjut itu secepatnya. Kasian udah pada gasabar nunggu bagian inti wkwk greget ya? XD

Reviewnya ya? btw pairingnya random loh hihi kejutan aja. Kalo banyak yang suka sama ff ini gue bakal fast update tapi kalo ngga ya…. udah say goodbye aja :D udah ah segini aja cuap-cuap, byeeee.