Title : Hope

Genre : Family,hurt/comfort

Rated : T

"Cari kelemahan kim mingyu" perintah pria dengan raut wajah penuh emosi kepada suruhannya

"Baik pak" orang suruhan yang berbadan besar itu berjalan keluar dari ruangan pria yang memerintahnya tadi. Menjatuhkan kim mingyu,membuat pria itu bangkrut dan jatuh miskin adalah tujuannya saat ini. Alasannya?

Hope —

Minwoo jatuh tersungkur,sedari tadi ia meraung minta ampun.

"Appa mianhae,Minwoo tidak sengaja" tangis anak itu semakin menjadi seiring dengan tali pinggang itu mengenai punggungnya

"Appa,hiks mianhae hiks" Minwoo menggelengkan kepalanya,ia bergerak mundur lalu berjongkok melindungi betis dan punggungnya yang terkena cambukan Mingyu. Mingyu kalap,ia terus memukul pria kecil ini. Dibayangan mingyu,orang itulah yang sedang ia hajar bukan Minwoo

"Kau menghancurkan pekerjaanku,aku membutuhkan waktu berbulan bulan untuk membuatnya dan kau merusaknya dengan bolamu?!" Mingyu melempar tali pinggangnya asal lalu mendekati Minwoo,menarik rambut pria mungil itu dan memaksanya mendongak

"Jawab aku" ujar mingyu,ia melayangkan tatapan sinis pada Minwoo

"JAWAB! Kau punya mulut kan?" teriak Mingyu berakhir dengan Mingyu mengantukkan kepala Minwoo ke dinding,tidak terlalu kuat karena Mingyu tau kepala merupakan bagian yang sensitif. Namun bagi Minwoo,itu terasa amat sakit. Seluruh tubuhnya terasa sakit,Minwoo terlihat sangat menyedihkan. Minwoo memejamkan matanya karena kelelahan menangis,ia tertidur dengan posisi meringkuk di lantai.

Hope —

"Bangun" Minwoo membuka matanya perlahan.

"Eomma" lirih Minwoo. Rasa sakit itu,rasa sakit yang sempat menghilang ketika ia tidur itu kembali membuat Minwoo meringis

"Bangun,sudah waktunya makan malam" hanya itu yang Wonwoo katakan,ia berdiri dan melangkah kembali ke kamar

"Eomma?" lirih Minwoo lagi,Wonwoo tidak menggubris ia hanya diam dan terus melanjutkan langkahnya,dan siapa yang tau kalau ternyata Wonwoo memperlambat langkahnya hanya untuk mendengar kelanjutan apa yang akan Minwoo katakan

"Temani Minwoo" setelah itu ada suara,Wonwoo hanya diam dan kembali melangkah ke kamar. Tidak tau kalau si kecil sudah pingsan di pojokan sana.

Chaeyeon membuka pintu rumah,hari ini ia tidak ada pelajaran tambahan jadi ia bisa datang kerumah Mingyu dan Wonwoo lebih awal

Chaeyeon membuka pintu rumah,seperti biasa rumah ini sepi tak ada suara. Chaeyeon mengedarkan pandangannya.

"Eung?" Chaeyeon mengerutkan keningnya,ia mendekati objek yang tadinya menarik perhatiannya

"Astaga! Minwoo" Chaeyeon terbelalak,ia langsung mendekati Minwoo yang kini tertidur -menurut Chaeyeon- di lantai yang dingin seperti ini. Rasa kagetnya bertambah kala melihat goresan goresan luka pada bagian punggung dan betis Minwoo. Chaeyeon menyentuh memeluk Minwoo,basah. Baju anak ini basah karena keringat,Chaeyeon menghapus peluh yang mengalir di kening Minwoo,betapa terkejutnya ia ketika merasakan betapa panasnya tubuh Minwoo sekarang. Chaeyeon ingin menangis rasanya tapi tidak ada waktu untuk menangis sekarang,Chaeyeon menggendong Minwoo kekamar.

Hope —

"Oppa,tapi tubuh Minwoo panas sekali dan tadi dia sempat pingsan" kini Chaeyeon berada di kamar Mingyu dan Wonwoo. Kedua orang itu tampak biasa saja mendengar sang putra tengah sakit.

"Kompres saja Chaeyeon-ah,dan mungkin dia bukan pingsan,dia tidur tapi tidak sanggup berbicara" jawab Mingyu santai sembari membalik lembaran buku novel yang sedang ia baca. Dan Wonwoo yang tidur dengan dada Mingyu menjadi bantalan ikut mengangguk

"Bukankah kita punya obat penurun demam?" tanya Wonwoo yang dibalas anggukan dari Chaeyeon

"Tapi oppa,aku rasa itu tidak cukup" Chaeyeon kekeuh dengan permintaannya membawa Minwoo ke rumah sakit

"Chaeyeon,kau harus mengerti. Anak itu sudah cukup merepotkan" Mingyu melirik ke arah jam dinding

"Dan kau lihat jam berapa sekarang ini Chaeyeon" ujar Mingyu,Chaeyeon menghela nafas pasrah

"Baiklah,kalau begitu biarkan aku yang membawa Minwoo kerumah sakit" ujar Chaeyeon lalu berbalik berjalan keluar meninggalkan kamar Mingyu dan Wonwoo. Wonwoo mengalihkan perhatiannya dari ponsel ke Chaeyeon yang kini berjalan keluar dari kamarnya

"Kenapa Chaeyeon peduli sekali dengan anak itu?" ujar Mingyu,

"Entahlah,aku juga tidak mengerti" Wonwoo menggelengkan kepalanya

'Apa anak itu baik baik saja?' Batin Wonwoo,entah mengapa ada perasaan sakit yang ia rasakan. Apa ini yang namanya ikatan batin antara ibu dan anak? Wonwoo bahkan tidak bisa tidur.

Chaeyeon baru saja pulang dari rumah sakit dan kini ia sedang berada dikamar Minwoo dengan posisi Minwoo berada dipelukannya. Tangan Chaeyeon terulur mengusap surai Minwoo dengan lembut. Ia ingin sekali membawa Minwoo kabur tapi ia tau siapa Kim Mingyu. Tunggu- jika Mingyu tidak perduli pada Minwoo Mingyu pasti tidak akan perduli. Percuma.

"Nuna" Minwoo mulai mengeluarkan suara,suara lirih itu membuat Chaeyeon ingin menangis

"Appo" lanjutnya,Chaeyeon mengangguk ia mengusap punggung Minwoo dengan sayang.

"Eum Minwoo-ya" panggil Chaeyeon,ia tidak tau harus mengatakan ini atau tidak

"Ne?" Minwoo mendongakkan kepalanya,Chaeyeon tersenyum miris.

"Maafkan nuna,besok nuna ada ujian jadi tidak bisa menginap disini" ujar Chaeyeon

"Nuna juga tidak bisa menemani Minwoo?" Chaeyeon menggeleng

"Maafkan nuna,jarak dari sini ke rumah nuna saja jauh apalagi ke sekolah,bisa bisa nuna terlambat" Chaeyeon mengatakan yang sebenarnya,ia tidak membawa baju ganti apapun. Minwoo menunduk sambil menganggukkan kepalanya.

"Baiklah nuna,hati hati di jalan" ujar Minwoo,Chaeyeon mengangguk.

Sebelum benar benar keluar dari kamar Minwoo,Chaeyeon menyempatkan dirinya memberi beberapa kecupan di wajah Minwoo.

Hope —

Minwoo benar benar ingin tidur dengan kedua orang tuanya,dengan langkah sempoyongan Minwoo berjalan masuk kedalam kamar Mingyu dan Wonwoo,yang difikirkan Minwoo kecil ibu dan ayahnya akan luluh dan tidak tega ketika melihatnya sakit seperti ini. Minwoo-ya,kau polos sekali.

"Eomma" lirih Minwoo,ia menatap wajah ibunya. Tangannya terulur mengusap pipi Wonwoo bermaksud membangunkan pria itu

"Hm?" Wonwoo mengerutkan keningnya namun perlahan matanya terbuka,ia mengerjab sebentar

"Sedang apa kau disini?" Wonwoo terlonjak,ia menjauhkan tangan Minwoo dari pipinya

"Eomma,appo" ujar Minwoo lagi,awalnya ia tidak menangis,hanya mengeluh.

"Tidur sana,sakitmu akan hilang" Wonwoo membalik tubuhnya memunggungi Minwoo lalu kembali ke memejamkan matanya

"Minwoo ingin disini,dengan eomma appa" jawab Minwoo lagi,hening. Tidak ada balasan lagi dari Wonwoo

"Eomma,Minwoo mohon" Minwoo memberanikan diri untuk naik ke atas kasur lalu ikut merebahkan tubuhnya,karena posisi Wonwoo menghadap samping membelakanginya dan Wonwoo merapat ke Mingyu membuat ada sisa tempat untuk Minwoo bisa ikut merebahkan tubuhnya.

Wonwoo membuka matanya,ia bisa merasakan pergerakan Minwoo,ia juga bisa merasakan ada orang dibelakangnya

"Astaga! Aku bilang tidak ya tidak,kau tuli ya?" Ujar wonwoo dengan suara meninggi,bahkan kini Wonwoo mengubah posisinya yang awalnya tidur menjadi duduk

Minwoo yang sudah hampir tertidur tersentak.

"Hari ini saja,Minwoo janji" lirih Minwoo,kepalanya pusing dan tubuhnya terasa sakit. Ia hanya butuh Wonwoo dan Mingyu saat ini,minimal Wonwoo untuk menemaninya.

"Astaga,ada apa ini?" Mingyu terbangun,kini ia ikut mengubah posisi menjadi duduk. Ia menatap Wonwoo,matanya terbelalak menatap siapa yang ada di samping Wonwoo

"Appa,Minwoo mohon. Sekali ini saja ya?" terdengar suara Minwoo semakin serak,tapi itu tak membuat Mingyu kasian.

"Apa kau fikir karena kau sakit kami akan kasian padamu? Tidak." ujar Mingyu,dan Wonwoo kini memilih kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

"Jadi lebih baik kau keluar sekarang juga sebelum aku yang menyeretmu keluar" ujar Mingyu lagi,Minwoo pasrah ia tau ini akan terjadi. Minwoo mengubah posisinya menjadi duduk ia menatap Wonwoo dengan penuh harap. Berharap ibunya akan membuka mata lalu mengatakan pada ayahnya kalau tidak apa jika Minwoo tidur disini.

Mingyu kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata,ia tidak benar benar tidur,ia hanya terlalu malas melihat Minwoo.

Tangan mungil Minwoo terulur mengusap tangan Wonwoo,entah mengapa tapi ia hanya ingin melakukan itu. Air mata mengalir di pipi tembamnya,sambil menunduk Minwoo turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamar kedua orang tuanya,sebelum benar benar menutup pintu Minwoo menatap kedua orang tuanya sambil bergumam

"Selamat malam eomma appa. Minwoo mencintai kalian,sangat" setelah itu Minwoo berjalan kembali ke kamarnya.

TBC/END?

Terima kasih untuk yang sudah review! Maaf aku gabisa buat ff yang panjang jadi aku usahain buat fast update. Jangan lupa reviewnya yaa.