The Power Of Elemental [Season 2]

Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto & Highschool DxD Ichie Shibumi

Author : Namikaze Fansboy

Rated : T Maybe Semi-M

Genre : Adventure/ Supernatural/ Sci-fi/ Other

Pair : [Naruto X Rias] Maybe Other

.

.

.


Summary : Petualangan baru dimulai dengan kemampuan yang perlahan muncul kepermukaan sang Elemental Galaxy perlahan mulai muncul kepermukaan bukan hanya akan pertarungan melawan Fraksi Akhirat tapi musuh dari Universe lain perlahan kembali lagi untuk memburu kekuatan Elemental Galaxy hanya satu yang perlu mereka lakukan berkembang jauh lebih kuat lagi.

= Chapter 2 Season 2 : Amukan Cyclone & Kedatangan Sfera Black Hole


Naruto dengan manaiki Hoever Board menjelajahi kota Kuoh untuk mencari keberadaan Xenovia dan Irina karena ia merasakan ada hal yang tak beres terjadi pada mereka seperti yang diucapkan Freed tadi.

"Aku harus segera menemukan mereka agar aku bisa segera membantu Buchou dan laiinya"

Kemudian ia mempercepat laju Hoever Board miliknya, sedangkan disisi lain ditempat yang cukup jauh dari pusat pertarungan para makhluk supernatural Nampak seorang laki-laki berambut jingga menginjakkan kakinya setelah sekilas dia melayang diudara.

"Jadi ini yang namanya Bumi? Aku menyium banyak bau negative jadi karena ini sfera elemental tidak tercium keberadaannya?" Rambut jingganya bergoyang terkena hembusan angin kecil.

Ting!

Ia kemudian memperhatikan Power Band miliknya yang menunjukkan sebuah kode titik merah. "Tak kusangka secepat ini menemukkanmu, kurasa aku harus memberikan salam kedatangan padamu karena tak akan menarik tanpa melihat siksaan"

Kemudian ia menghilang dalam hisapan kegelapan sedangkan yang dimaksud yang tak lain adalah Naruto tak menyadari bahwa lebih besar akan mendatanginya karena saat ini ia sibuk mencari keberadaan Xenovia dan Irina, hingga di tepian hutan ia menemukan beberapa bekas pertarungan dan saat ia dekati ia menemukan Xenovia dan Irina yang sedang tak sadarkan diri.

"Xenovia-san bangun" Ia berusaha membangunkan Xenovia dengan menggoyangkan badannnya tapi tak mendapat respon, kemudian ia mencoba pada Irina tapi belum ia mencoba ia tahu Irina dalam keadaan yang sangat parah.

Kemudian ia melihat Xenovia perlahan mulai sadar. "Sepertinya aku harus membawa Irina pada Lucy aku yakin dia bisa membantu Irina"

"Kau sudah sadar?"

Xenovia menghiraukan kemudian ia melihat sekitar. "Dimana aku?"

"Kau berada di pinggiran hutan, kurasa kau baru saja melakukan pertarungan ya?" Tanya Naruto yang nyatanya mendapat afeksi penuh dari Xenovia. "Bawa aku ke Freed sekarang"

"Tapi temanmnu" Xenovia perlahan berdiri, "Kita sudah tak ada banyak waktu lagi karena jika tujuh pedang Excalibur bersatu maka semuanya akan menjadi lebih gawat"

"Baiklah aku akan membawamu ke Freed tap-….." Ucapan Naruto terhenti yang membuat Xenovia termenung. "Tapi apa?"

Naruto menggeleng. "Aku tidak apa aku hanya merasakan sesuatu yang tidak enak saja, sepertinya melihat keadaan Irina aku tak bisa mengantarmu ke Kuoh Akademy" Xenovia mengangguk. "Aku mengerti tolong bantuannya Namikaze"

Naruto hanya mengangguk sambil melihat Xenovia yang sudah berlalu tapi kemudian pandangannya mengarah ke hutan karena sejenak tadi ia merasakan tekanan energy yang sekilas sama dengan kekuatannya hingga ia beprikir mungkinkah ada pengguna Sfera Lain disini tapi pikiran itu ia singkirkan karena ia harus membawa Irina kepada Lucy.

= The Power Of Elemental =

Sedangkan ditempat lain atau lebih tepatnya dimana Lucy berada Nampak Lucy dan ibunya sedang menatap langit, ya mereka sadar bahwa sebentar lagi bukan hanya pertarungan antar Fraksi Supernatural saja namun akan ada pihak Cosmic yang akan ikut andil dalam perselisihan dunia ini.

"Sepertinya kedamaian yang kita rasakan akan segera berakhir Lucy diantara gejala Cosmic yang ada Kaasan merasakan tekanan kekuatan yang sama dengan milik Letnan" Ucapan dari Ibunya itu mendapat afeksi penuh dari Lucy. "Jangan bilang yang Kaasan maksud adalah Sang Legenda Elemental yang dikurung itu?"

"Kaasan-pun berharap bukan demikian tapi tetap saja kita harus berjaga, lindungi Letnan sebagaimana dia melindungi kita dulu, ajak Letnan ketitik Koordinat yang sudah Kaasan berikan"

Lucy melihat peta hologram yang diberikan oleh Ibunya dan sedikit banyak ia terkejut karena lokasi ini sangat jauh dari Bumi ini dan lokasi ini cukup berbahaya untuk level Cosmic. "Memang disana ada apa Kaasan?"

"Kaasanpun tidak tahu tapi disana ada sebuah tempat dimana bisa menguak rahasia Sfera Power dan Kaasan rasa disana bisa membantu Letnan apalagi Sfera Elemental termasuk dalam kategori misterius karena tidak mungkin Sfera Ball bisa memberikan kemampuan yang berbeda-beda"

Namun obrolan antara Selena dan Licy terhenti kala dari kejauhan ia menatap dari langit ada sebuah Hoverboard yang menuju kearah mereka.

"Sepertinya Letnan membutuhkan bantuan" Lucy harap-harap cemas karena situasi memang sangat genting dan beberapa lama kemarin ia juga tidak bisa berada bersama Letnan karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan.

Wush!

Hoverboard itu mendarat diikuti Naruto dan Irina yang berada dalam gendongannya tak sadarkan diri. "Aku membutuhkan bantuanmu Lucy" Lucy tak menjawab hanya mendekat kearah keduanya.

"Ada apa dengannya?"

Naruto menggeleng. "Aku tidak tahu pasti sepertinya ia habis mengalami pertarungan yang cukup berat hingga bisa terluka parah"

"Serahkan padaku Naruto-kun, aku akan mencoba sebisa mungkin menolongnya dan aku rasa kamu seperti sedang terburu-buru" Tanpa bertanyapun ia harusnya tahu bahwa apa yang sedang terjadi saat ini juga dalam kondisi genting hanya saja ia tak mau membuat Naruto terburu-buru.

Naruto mengangguk. "Sesuatu yang buruk sedang terjadi dan aku harus segera kembali pada Buchou" Naruto kemudian menatap kearah Selena. "Maaf Baasan tapi aku harus pergi semoga lain waktu kita bisa berbincang dengan waktu dan tempat yang tepat"

Setelah berucap Naruto kembali meluncur ke udara bersamaan dengan Hoverboardnya meninggalkan Selena dan Lucy yang menatap kepergiannya dengan senyuman terpatri diwajah Selena.

'Dia tidak berubah, lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri dan aku senang melihat Letnan berada dipihak yang tepat daripada sang penakhluk planet"

= The Power Of Elemental =

Terlihat anggota Occult Research Club sudah kelelahan menahan serangan beruntun dari Kokabiel mulai dari Carberus yang entah bagaimana bisa muncul bahkan Issei sudah habis kemampuan karena mereka sadar perbedaan antara dirinya dan Kokabiel.

"Ruin Princess, Putri Baraqiel, Sekiryutei, Pemegang pedang suci kutukan dan Durandal benar-benar yang menarik tapi kurasa cukup sampai disini saja" Kokabiel menatap musuh-musuh didepannya ini sebagai anak kecil yang patut untuk diremehkan.

Syuuut!

Seketika itu muncul Light Spear yang ukurannya jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya membuat para Iblis muda dibawahnya ini terperangah merasa kecil dihadapan Kokabiel.

Issei menatap itu dengan tatapan tak percaya. "Apa yang harus kulakukann Ddraig? Apa aku tidak bisa masuk ke Balance Breaker?"

"Maaf Aibo tapi aku menyesal mengatakan bahwa pengisian belum cukup untuk memasuki Balance Breaker terlebih daritadi kita mentransfer kekuatan kita pada King dan Queenmu"

Jawaban dari Partnernya itu membuat Issei meninju tanah tapi kemudian ia berdiri dengan wajah pantang menyerah.

"Kita tidak bisa menyerah disini, Naruto dalam perjalanan dan aku yakin saat Naruto dating dan saat kekuatan kita dalam kondisi penuh kita bisa membalas Gagak sialan ini" Ucapan Issei sontak saja membangkitkan semangat yang lainnya.

Kokabiel yang melihat itu hanya tersenyum sinis. "Tapi sayang semuanya harus berakhir" Kemudian ia melesatkan Light Spear raksasa itu kearah mereka.l

[Boost]

'Semoga ini dapat membantu, kami sudah kehabisan tenaga dan kalaupun kita berakhir kuharap aku bisa melindungi dunia ini walau barang kecil' Batin Issei kemudian melihat Rias, Akeno, dan lainnya yang sudah bernafas terengah-engah.

[Dragon Shoot]

Kedua serangan itu berbenturan sebenernya Issei cukup bisa mengimbangi laju dari Light Spear tapi karena stamina yang sudah mulai terkuras membuat dirinya mau tak mau harus merelakan Light Spear menuju kearah mereka.

Duaaaaar!

Ledakan besar terjadi membuat asap mengepul deras dan menimbulkan gelombang kejut yang luar biasa yang membuat Kekai yang dibuat oleh anggota Osis retak dimana-mana, Kokabiel tertawa keras tapi sedetik kemudian ia sadar bahwa anak-anak ingusan dibawah disana selamat dari serangannya.

"Maaf aku terlembat"

Mendengar suara yang sangat familiar itu mereka membuka mata dan menatap sosok yang amat mereka kenali walau dengan penampilan yang berbeda dengan pakaian serba biru putih.

"Naruto"

Ya Naruto Namikaze sekarang berdiri didepan meereka melindungi kelompoknya dan menghadang serangan Kokabiel, kemudian Naruto melihat Issei.

"Terimakasih karena telah berjuang dengan keras Senpai jika bukan karena seranganmu kemungkinan kita akan berakhir disini bersama-sama, sekarang kalian istirahat biar aku yang menahan dia sementara kalian memulihkan energy kalian"

Kokabiel tertawa. "Apa kau tidak tahu siapa yang kau lawan? Dan tak tahu siapa yang ada didepanmu ini?"

"Aku tidak perlu tahu siapa dirimu, kau sudah melukai Buchou dan juga teman-temanku, yang bersedia merawatku, menemaniku diriku yang sepi ini, dan yang mengakui keberadaanku" Kedua iris mata Naruto bersinar biru. "Dan itu sudah cukup menjadi alasan untuk menyingkirkanmu"

'Waktu bermain sudah selesai' Ucapnya sambil menyeringai.

Angin perlahan mulai berhembus kencang yang lama-lama menciptakan Tornado dengan Naruto, bukan Naruto tapi Cyclone karena saat ini emosilah yang menjadi titik balik kekuatannya karena ia belum secara sempurna menguasai kemampuan dari tahap kedua ini.

"Sebenarnya kekuatan apa ini aku tidak merasakan energy apapun dari serangannya ataupun sihir" Kokabiel berucap sambl menypitkan matanya karena memang pandangannya terhalang karena tornado yang beruptar secara mengerikan bahkan dirinya harus sampai harus mempertahankan posisi agar tidak sampai tertarik kedalam tornado itu.

Sementara ditempat Occult Research Club Nampak semuanya tercengang dengan apa yang terjadi didepannya ini karena Tornado yang lama-lama makin membesar seolah bisa menarik siapa saja yang berani mendekat kearahnya.

"Aku semakin tidak bisa melihat karena angina sialan ini menutupi jarak pandangku" Kokabiel berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan gelombang angin yang ada didepannya ini tapi sia-sia karena jangankan untuk mempersiapkan sihir untuk melihat saja sudah susah setengah mati.

[Cyclone Drill]

Kokabiel tidak sempat menghindari serangan yang Naruto buat hingga ia harus dihantam oleh Gerugi angina yang dibuat oleh Naruto hingga membuatnya harus terpental dari singgah sananya.

Naruto memasang gestur menantang Kokabiel dengan mengacungkan tangan kanannya. "Mari kita menari lagi, Waktu main-main sudah selesai"

[Spear Of The Wind]

Dibelakang Naruto muncul banyak sekali tombak angina dengan mata tornado yang siap mengarah ke Kokabiel.

Swush!

Kokabiel bersembuyi dibalik sayap-sayapnya untuk melindungi diri dari serangan Naruto tapi percuma serangan it uterus mengenai sayapnya hingga perlahan sayapnya perlahan rontak karena serangan angin.

"Cih, Aku tak bisa meremehkanmu rupanya" Kokebiel mendecih merasa ia sudah terbodohi dengan kelompok Iblis kecil yang nyatanya lebih merepotkan daripada yang ia duga. "Aku akan menunjukan siapa yang kalian hadapi didepan ini"

Swush!

Tombak cahaya raksasa tercipta diatas Kokabiel lebih besar dari yang ia ciptakan tadi bahkan dengan serangan ini ia pernah menghacurkan satu battalion tentara Iblis dan ia tak menyangka akan menggunakan ini hanya untuk mengalahkan Iblis kecil.

"Rasakan Ini….."

[Divide]

Belum Sempat tombak itu melesat kearah bawah, tombak itu perlahan mulai mengecil hingga kemudian menghilang tak menyisakkan apapun.

"kekuatan ini?" Kokabeil mendesah keras.

"Cukup sampai disini Kokabiel, aku disini untuk menghentikanmu bahkan seharusnya aku tidak layak untuk menghentikan kecoa sepertimu, sayapmu sudah terlampau kotor berbeda dengan milik Azazel yang bersinar terang"

Semua mata tertuju akan sosok putih berarmor dengan sayap mekanik yang terbang tidak jauh diatas Narut, semuanya bahkan terpana dengan sayap yang seolah berkilau akan sinar rembulan.

"Apa yang kau lakukan disini Hakutyukou? Lebih baik kau tidak mencampuri urusanku atau kau akan menerima akibatnya" Kokabiel benar dalam keadaan tak baik setelah Hakuryukou sampai disini.

Hakuryukou hanya diam saja. "Aku tidak peduli dengan urusan kalian para Iblis tapi untuk ini maaf aku harus mengganggu karena aku harus membawanya"

Swush!

Dengan cepat ia menerjang tubuh Kokabiel hingga terseret beberapa meter kemudia menghantamkannya dengan keras ketanah yang diakhiri dengan serangan laser yang membuat seketika itu juga Kokabiel kehilangan kesadarannya.

"Hebat sekali"

"Luar biasa"

Itulah yang dikatakan oleh para Iblis muda yang melihat apa yang terjadi didepan mereka yang sungguh diluar nalar, mereka yang bersatu bahkan setelah Naruto datang sangat sulit mengalahkan Kokabiel musuh didepannya ini langsung dapat dikalahkan dengan mudah oleh Hakuryukou.

Hakuryukou kemudian membawa tubuh Kokabiel yang tak sadarkan diri kepundaknya. "Urusan kita cukup sampai disini"

"Kau mengacuhkanku Albion?" Belum sempat Hakuryukou meninggalkan tempatnya sebuah seara mekanik dar sarangan tangan Issei muncul suara. "Ddraig eh? Kurasa belum waktunya kita bertarung terlebih Hostmu belum sekuat Hostku"

"Kami akan dengan cepat menyusul kalian"

Albion terdengar tertawa mendengar kata-kata Ddraig. "Kau tahu akan selalu menantikan pertarungan menegangkan diantara kita Ddraig"

"Buat Hostmu kuat dan jika waktunya tiba, tidak aka nada yang bisa menghentikan kita"

Setelah berkata demikan Hakuryukou meninggalkan Kuoh Academy yang sudah rusak parah akibat pertarungan yang terjadi tadi terutama akibat hantaman Tornado milik Naruto yang memporak-porandakan semua.

"Jadi dia Hakuryukou ya? Dia sangat kuat bahkan bisa mengalahkan Kokabiel dengans sangat cepat"

Ddraig mengangguk. "Ya Partner, dia adalah yang dimaksud tapi kita masih ada waktu untuk kuat sebelum kita siap bertarung melawannya"

"Dengan kekuatan Oppai aku akan mengalahkan dia" Issei berkeyakinan tinggi bahwa dia bisa mengalhkan Hakuryukou.

Naruto turun kedarat kembali turun dari Hoverboard milknya kemudian melihat semua rekannya. "Kalian semua tidak apa-apa? Maaf tadi sedikit lepas control"

"Kami tidak apa-apa Naruto, sebenarnya walau tadi cukup lepas control kami ingin melihat kemampuanmu sebenarnya Naruto" Ucap Rias dibalas cengengesan oleh Naruto. "Aku masih dalam tahap awal Buchou"

"Apa kalian semua tidak apa-apa? Apa yang sebenarnya terjadi tadi?" Rias menoleh didapati sahabatnya sekaligus ketua Osis datang menghampiri dirinya dan kelompoknya bersama anggota Osis.

Rias menggeleng. "Kami tidak apa, hanya saja maaf atas kerusakan yang terjadi"

"Ini sudah menjadi tugasku dan kelompokmu, dengan kerusakan seperti ini itu lebih baik daripada harus ada korban berjatuhan mengingat siapa lawan kita" Ucap Sona yang dibalas anggukan yang lainnya. "Semuanya berkat Hakuryukou tapi tanpa bantuan dia kita sudah cukup berhasil mendesaknya"

"Kalian beristirahatlah aku tahu kalian lelah setelah melewati pertarungan tadi, untuk masalah sekolah dan laporan pada Maou biar aku yang mengurus"

"Aku mengandalkamu Sona"

Dari kejauhan tampak seseorang mengawasi kegiatan dua kelompok atau lebih tepatnya Naruto yang berdiri disamping Issei dengan tatapan tertarik.

"Menarik, sangat menarik dan akan lebih menarik saat waktunya tiba" Kemudian ia menghilang dalam portal hitam.

= The Power Of Elemental =

Entah apa yang terjadi tapi tiba-tiba Buchounya itu menyuruh Naruto dan yang lainnya berkumpul mungkin apa yang sudah terjadi semalam dan tak biasanya juga mereka berkumpul sebelum jam sekolah masuk.

"Mau keruang Klub bersama-sama Naruto-kun?"

Naruto menoleh didapatinya Kiba yang berjalan beriringan bersamanya. "Tentu saja Yuuto-senpai? Ada gerangan apa Buchou menyuruh kita berkumpul pagi-pagi seperti ini?"

"Aku jika tidak tahu"

Kemudian mereka berjalan menuju keruangan klub, dan sampai disana mereka mendapati semuanya sudah berkumpul bahkan ada Lucy juga disana itu membuat tanda besar di pikiran Naruto semakin besar.

"Berhubung semuanya sudah berkumpul aku akan memberikan beberapa informasi" Rias menjeda kalimatnya yang ditunggu oleh para Peeragenya. "Yang pertama aku ingin memperkenalkan Knight keduaku yaitu Xenovia Quarta"

"Haaaaa…"

Semuanya terkejut bahkan Naruto karena mereka tahu Xenovia adalah bagian dari gereja sebelumnya akan sangat aneh melihat dia bergabung dengan Iblis.

"Kalian semua tidak usah terkejut melihat semua ini, karena masalah Excalibur membuat mataku terbuka akan hal kelam yang ada di gereja dan juga pasal meninggalnya tuhan membuatku sedikit goyah hingga kehilangan akal dan menawarkan diri sebagai bagian Iblis" Xenovia menunduk bagaimanapun ini adalah keputusan yang berat untuk dirinya.

"Lalu bagaimana dengan Irina?"

Xenovia mendongak menatap Issei. "Ia kembali ke Vatikan sementara ini, aku tidak perlu memberitahukan pasal ketiadaan tuhan karena itu hal yang seharusnya tidak kami ketahui aku tidak akan tahu apa yang terjadi pada Irina kalau dia mengetahui hal ini"

Issei tahu itu bahkan semalaman ia harus menenangkan Asia yang tidak berhenti menangis mendengar fakta bahwa tuhan telah tiada dan sekarang ia tahu Asia perlahan sudah menerima apa yang terjadi sekarang.

"Baiklah karena kita sekarang adalah keluarga lagipula aku sangat senang mendapat Knight pengguna Durandal, dan yang kedua atas kejadian semalam akan diadakan pertemuan antara ketiga Fraksi jadi kita harus bersiap" Ucap Rias mencairkan suasana menjadi lebih baik.

"Lalu kenapa Lucy disini? Bukankah Irina sudah kembali ke Vatikan?" Tanya Naruto.

Lucy menoleh kearah Rias yang mengangguk kearahnya. "Aku ingin memberitahu semuanya terutama buat Letnan, bahwa sudah ada pengguna Sfera yang sudah datang ke Bumi dan aku takut mereka akan melakukan Invasi pada bumi"

"Bagaimana mereka bisa sampai disini? Maksudku bagaimana dia bisa melewati celah dimensi?" Rias terkejut karena mendengar fakta bahwa mulai ada Invasi pada bumi. "Kekuatan Sfera bukan berasal dari Galaxy ini tapi dari Galaxy jauh yang hanya bisa dilalui melalui lubang hitam"

"Apa yang mereka incar dari?" Naruto tak mengerti apa yang mereka incar dari dirinya bahkan banyak yang lebih kuat darinya didunia ini.

"Tentu saja Elemental Power, mungkin sekarang tidak akan terasa tapi jika sudah mencapai tahap ketiga kekuatan Elemental bukan sesuatu yang bisa dibayangkan dengan akal sehat" Lucy menjeda kalimatnya untuk menarik nafas lagi. "Tapi seperti Longinus yang kalian tahu tetap saja ada yang terkuat dari yang terkuat"

"Apa kau tahu Top Tier dari Sfera Power?" Pertanyaan Naruto hanya dibalas gelengan dari Lucy. "Aku tidak tahu karena informasinya sangat terbatas untuk Top Tier hanya disebuah planet data tentang Sfera Power terdapat"

Rias mendesah karena tidak mungkin mereka bisa keluar planet karena Teritory sudah berbeda. "Sayang kita tidak menjangkau tempat itu, tapi bagaimana dengan maksudnya para pengguna Sfera sudah sampai di sini?"

"Karena aku merasakan salah satu pengguna Top Tier pengguna Sfera Power berada disini"

"Jadi apa yang harus kita lakukan Lucy-san?" Akeno ikut menimbrung dalam pembicaraan bagaimanapun jika benar yang dikatakan Lucy maka bukan hanya masalah mereka tapi juga para Fraksi.

"Kata Rias-senpai akan ada pertemuan tiga Fraksi bukan? Itu kemungkinan waktu yang tepat untuk membicarakan dengan para petinggi Fraksi karena masalah ini mungkin bisa saja menjadi besar dan lebih baik kita mencegah sebelum semuanya terjadi"

Rias mengangguk. "Kurasa itu keputusan yang bijak"

Keputusan diambil dan diakhiri denga bel pertanda masuk sudah berbunyi yang mengharuskan mereka masuk kedalam kelas mengikuti pembelajaran kalau tidak ingin mendapat hukuman dari sang Kaichou yang terkenal kejam dalam memberi hukuman, dan diruang Occult Research Club tinggalah Naruto dan Ras.

Rias yang melihat Naruto hanya diam berinisiatif mendekati Naruto. "Naruto" Naruto menoleh dan kemudian ia merasakan sebuah pelukan erat menghamprinya.

"Aku tahu kamu takut, tapi ingat kau tidak sendiri ada kami sebagai keluargamu dank au juga tahu aku tidak akan membiarkan hal yang buruk terjadi pada dirimu semenjak aku menjadikanmu anggota keluargaku"

Naruto mengangguk polos. "Aku hanya berpikir apakah lebih baik aku pergi darisini agar tidak membahayakan kalian semua yang aku sayangi"

Plak!

Tamparan keras telak mengenai pipi Naruto bahkan sampai memerah dan didapatinya muka Rias merah karena akan amarah karena ucapan Naruto yang tak mendasar apapun.

"Sudah aku bilang bahwa keluarga tidak akan membiarkan keluarnya terluka bukan?" Naruto kini menatap Rias. "Begitupun aku, karena kalan adalah keluargaku makanya aku tidak ingin kalian terluka karena aku"

"Aku tidak ingin hal buruk terjadi pada kalian"

"Aku tidak ingin kal-…" Ucapan Naruto terhenti saat bibir milik Rias menempel sekilas pada bibirnya. "Sudah berhenti bicaranya My Innocent Pawn"

Naruto mematung dan tanpa ia sadari Rias perlahan menyeretnya keluar klub bagaimanapun dia sudah terlambat dijam pelajaran.

= TBC =


Balik lagi dengan Author dengan kegubatannya yang membuat Chapter kali ini super Gaje… tapi wait…. Saya berusaha membangun cerita perlahan hingga dibagian Klimaksnya dan saya mohon bersabar menunggu klimaksnya oke…

Jangan lupa review… sampa jumpa di next chapter