Awalnya bukan dia‚ bukan dia yang Sehun suka. Sehun hanya suka pada perempuan mungil yang sudah dikenalnya selama tiga tahun itu. Dia hanyalah seorang pelanggan yang secara tidak sengaja menarik perhatiannya. Dia selalu sendiri‚ dan duduk di dekat jendela dengan melamun. Paras suramnya‚ serta binar redup matanya‚ Sehun sama sekali tak menyadari bahwa ada suatu hal yang menarik disana.

Bukan kali pertama‚ Sehun selalu melihatnya. Dialah bayangan matahari‚ hembusan angin‚ serta buliran air hujan. Dialah simbol musim yang hangat. Tak pernah terbayang jika akan ada banyak rasa dalam setiap pertemuan yang sama. Tak pernah terbayang jika Sehun terlibat kehidupan kopi si perempuan yang pahit. Tak pernah terbayang pula bila Sehun jatuh hati padanya.

Pada perempuan bernama Luhan. Perempuan yang menakhlukan hatinya dan membuatnya berpaling dari apapun yang mencuri perhatiannya. Perempuan yang menyita seluruh hidupnya. Dan perempuan yang sukses membuatnya menjadi orang sinting sungguhan.

Sinting. Iya‚ benar-benar sinting.

Sampai ia berani melepas cintanya‚ menentang Ayahnya‚ dan menelan banyak rasa pahit dari ampas kopi milik Luhan. Sehun juga berani menerima status‚ menjalani hubungan yang tak pernah ia mengerti bersama Luhan. Sehun berani melakukan hal yang menyakiti hatinya. Hanya untuk Luhan.

Lalu untuk siapa lagi?


You're My Coffee 2

Subtitle : Don't Come To Farewell

PROLOG


Buliran air yang membasahi jendela saat itu mengalir turun satu per satu. Mereka membuat garis yang kemudian menghilang secara perlahan. Buliran yang turun itu tergantikan oleh buliran lain yang menghantam jendela saat hujan turun. Mereka menutupi jendela‚ membuat kedua sosok manusia yang duduk tenang di balik jendela itu terlihat tak jelas.

Hari ini‚ hujan pertama turun. Luhan memandangi fenomena alam itu dari dalam kafe dengan wajah suram. Pandangannya menerawang‚ sebab ia selalu ingat kejadian itu. Kejadian yang membuatnya selalu menatap hujan dengan sendu.

Ia suka hujan. Tapi mengapa lelaki itu membuatnya membenci hujan yang disukainya?

Dalam diam yang terus berlarut‚ Sehun masih setia memandangi Luhan. Ada banyak hal yang harus ia katakan pada perempuan ini. Namun yang ada hanya hening. Setiap kalimat yang sudah ia siapkan sebelum berada di sini telah tersusun rapi. Kini kalimat-kalimat itu terhenti di ujung lidah. Lidah Sehun kelu. Apalagi ketika tahu bahwa Luhan sedang menikmati hujan yang turun hari ini.

Sehun tak tega. Ingin ia berkata‚ tetapi ingin pula ia tak tahu apa-apa.

"Maaf." akhirnya kata pertama dalam perbincangan itu keluar dari bibir Sehun. Ia masih melihat Luhan‚ masih menunggu reaksi perempuan ini.

Luhan meliriknya sejenak‚ menghembuskan napas panjang. "Kenapa harus?" tanyanya pelan. Ia kembali melanjutkan setelah memberi Sehun perhatian. "Kenapa harus kau? Kenapa harus kau‚ Sehun?"

"Maafkan aku."

Mata Luhan terasa pedih. Ia mengalihkan pandangannya dari Sehun‚ menunduk‚ memandangi kepalan tangannya yang mengerat di pangkuan. Air mata jatuh tiba-tiba dan membuat Luhan menghapusnya dengan cepat. Dadanya semakin terasa sakit. Ia tak berani menatap Sehun lagi.

Tidakkah kau sadar bahwa aku sangat menginginkanmu berada disisiku? Apakah kau tak menyadari bahwa aku mencintaimu?

"Kupikir kau hanya kakakku‚ Luhan." Sehun berkata lagi. Suaranya terdengar pelan namun menusuk indera pendengaran Luhan. Luhan masih menunduk ketika Sehun terus bersuara.

"Aku adikmu‚ kan?"

Luhan mulai terisak. Bahunya berguncang seirama dengan isakan yang keluar darinya. Luhan menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Ia benar-benar tak ingin melihat Sehun yang kini melihatnya dengan pandangan sakit. Cukup Luhan yang merasa bahwa perasaannya terasa rumit. Jangan sampai Sehun ikut merasakannya pula.

Sebab hubungan ini memang rumit. Serumit bola benang yang tak bisa terurai karena kusut.



Hai hai!

Masih ada yang ingat dengan ff debutku? Itu yang You're My Coffee. Kali ini aku bikin versi keduanya. Sebut saja You're My Coffee II.

Kenapa aku bikin ff versi kedua ini? Kenapa ngga ffku yang lain aja? Selain karena You're My Coffee itu ff pertama yang aku publish setelah dua tahun hiatus dari dunia penulisan‚ juga karena aku agak ngeganjel sama ff versi pertama itu. Aku pengen memperbaikinya disini. Tidak hanya memperbaiki‚ tapi juga merubah seluruh alur menjadi cerita baru yang lebih fresh.

Oya. Sekedar pemberitahuan saja. Kalau alur cerita YMC 2 sama YMC yang pertama itu berbeda loyaa... Jadi jangan kaget kalo ceritanya beda banget sama yang dulu. Mungkin YMC 2 ini nggabakal nyambung sama title nya. Tapi bakal nyambung sama subtitle nya :3

Yasudah. Review?