"Jadilah kekasihku Oh Sehun."

"Mwo?. Kau bercanda?"

"Tidak. Aku serius, berpacaranlah denganku."

"Ck. Ini konyol, hey namja cantik kau tidak tau atau bagaimana?. Sehun itu seorang playboy yang begitu dijauhi yeoja atau namja polos sepertimu, tapi mengapa kau malah memintanya untuk menjadi kekasihmu?. Oh itu lucu sekali."

"Kenapa, memangnya tidak boleh?"

"Apa?"

"Kai cukup!"

"Bagaimana Oh Sehun kau maukan?"

Dengan sedikit berpikir ia memandang namja cantik dan mungil yang baru saja memintanya untuk menjadi kekasihnya itu. Mengimbangi sebuah tawaran yang cukup tak wajar menurutnya dari namja tersebut. Sebelum ia menghela nafas sejenak.

Hhh...

"Baiklah, aku mau" keputusan akhirnya.

"Mworago?"

Sepasang manik rusanya mengecil saat sang pemilik tersenyum manis, kala tawaran yang ia katakan tadi diterima baik oleh sang playboy sekolah mereka.

"Siapa namamu?"

"Luhan, Xi Luhan."

"Baiklah Luhan. Mulai sekarang kau adalah kekasihku!"

..

Xdhinnie0595

mempersembahkan.

..

Tittle : Not Over You

Main cast : Oh Sehun & Luhan

Other cast : Other member Exo

Dll Genre : Yaoi/ BoysLove, Bromance, School Life, Drama dll

Warning : Cerita gaje, pasaran, tidak sesuai EYD, no plagiat, berunsur cerita dewasa dll.


~ Not Over You ~

.

.

.

Chapter 01

...

...

"BERITA BESAR. OH SEHUN SEKARANG SUDAH MEMILIKI KEKASIH."

"Jinjja siapa kekasihnya?"

"Katanya ia siswa dari kelas 11-3."

"Benarkah?"

"Geurae. Kalau tidak salah dia bernama Xi Luhan."

"Mwo?"

"Xi Luhan?, Luhan?"

"Hey, bukannya Luhan adalah namja juga?"

"Yah, namja dari club sepak bola sekolah kita bukan?"

"Yah, kau benar."

"Oh, yaampun yang benar saja?. Apa sekarang Sehun menjadi gay?"

Seperti itulah kira-kira obrolan para siswa disekolah Genie SHS ini. Mengenai seorang pangeran sekolah juga terkenal sebagai playboy itu. Dimana sang playboy tersebut tengah menjalin hubungan dengan seseorang, membuat semuanya menjadi gempar dan kehebohan. Hingga kedua pelaku menjadi buah bibir dari seluruh penghuni sekolah tersebut.

Bagaimana tidak berita ini memang sungguh sangat disayangkan jika terlewatkan-menurut mereka. Seperti saat ini begitu bell istirahat berbunyi mereka berhamburan dimana-mana. Mulai membicarakan berita yang begitu hangat diperbincangkan untuk mereka semua. Berlebihan sebenarnya, tapi yah seperti itulah sekolah mereka.

"Ini sungguh berita yang mengejutkan bukan."

"Oh, pangeranku mengapa kau harus memilih namja itu?, huhuhuuu..."

"Pupus sudah harapanku."

Dua namja mungil mengalihkan tatapan mereka dari arah para siswa didekat mereka sana, pindah ke sosok namja mungil lainnya yang tepat duduk didepan mereka itu. Dengan tatapan intens dan juga penuh selidik. Sementara yang ditatap pun mendongak dari kegiatan menunduknya tadi.

"Apa?"

"Apa katamu?" Balas salah satu dari dua namja itu.

"Kau gila Lu?. Lihat sekarang kau menjadi pembicaraan mereka semua!"

"Aku tau."

Hahhh...

"Kau itu kerasukan setan apa eoh?, tiba-tiba meminta sang playboy brengsek itu menjadi kekasihmu?. Woow...kau amazing Luhan!"

"Baekhyun!"

"Kau berlebihan Byun!"

"Biarkan. Aku tak menyangka kau senekat itu"

Luhan terdiam saja lagi membiarkan sahabatnya itu sibuk mengomeli dirinya.

"Dan dasar brengseknya Oh Sehun itu malah menerimanya."

"Baekhyun cukup!"

Kyungsoo berusaha menengahi ini semua berhasil membuat namja pencinta eyerliner itu terdiam sesaat. Dan ia kini beralih pada Luhan yang juga masih terdiam. Sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama seperti Baekhyun. Terkejut dan tak menyangka jika sahabat polosnya satu ini melakukan hal yang diluar pikiran mereka semua. Tapi tak seperti Baekhyun ia tetap mencoba untuk terlihat tenang.

"Lu katakan!. Mengapa kau melakukan hal ini?" Tanyanya perlahan. Mengalihkan perhatian Luhan yang sekarang tertuju kepadanya.

"Hanya...ingin saja" jawab Luhan kecil seperti berbisik.

"Bodoh!"

"Baekhyun!.

Hening sesaat...

"Apa hanya itu?" Tanyanya lagi.

"Aku...aku hanya penasaran dan ingin tau seperti apa rasanya menjadi salah satu kekasih Oh Sehun itu. Jadi aku melakukannya" Luhan memberi alasan yang ia miliki hingga Baekhyun mendesah tak jelas.

"Kau benar gila Lu." Kyungsoo sendiri menggelengkan kepalanya saja melihat sahabatnya itu. Dimana Luhan malah mengangkat bahunya mencoba tak perduli.

"Ahh, sudahlah kita kembali kekelas saja sekarang. Seketika nafsu makanku menghilang."

Baekhyun langsung beranjak dari tempat duduknya setelah berucap, berlalu begitu saja lebih dulu. Kyungsoo dan Luhan saling menatap sejenak sebelum akhirnya Kyungsoo membawa tubuh lemas Luhan. Mengikuti Baekhyun yang sudah berada jauh didepan mereka sana.

.

.

.

~ Not Over You ~

.

.

.

Sehun terus menddrible bola yang berada ditangannya. Bergerak tanpa membiarkan Chanyeol sedikit pun bisa merebut bola ditangannya itu. Ia berlari cepat kearah ring yang tepat berada dibelakang tubuh tinggi sahabatnya itu. Chanyeol menghadangnya cepat.

Namun baru beberapa detik saling berhadapan. Sehun lebih dulu bergerak pasti melompat cepat sambil melemparkan bola tersebut kearah ring didepan sana dan...

ZRAKK

Bola masuk tepat pada ring itu mengakibatkan suara desahan kalah dari Chanyeol.

"Hahh...aku kalah lagi" desahnya itu. Sehun tersenyum menang kembali mengambil bola berwarna orange disana.

"Kau dan Kai sama saja heh!"

"Ck, kau saja yang tak mau mengalah pada kami."

"Hey, kau pikir sebuah pertandingan harus saling mengalah?. Namanya pertandingan tak akan kata mengalah kau tau?!"

"Yah, terserah kau saja"

Chanyeol mendudukkan dirinya ditanah lapangan itu. Beristirahat sejenak menghilangkan rasa lelah mereka setelah cukup bermain tadi. Sehun sendiri masih memainkan bola ditangannya.

"Oia, bagaimana rasanya Hun berpacaran dengan namja cantik itu?" Chanyeol alih bertanya seakan memulai pembicaraan lain diantara mereka.

"Menurutmu?"

"Oh, ayolah tuan Oh Sehun. Aku bertanya padamu, apa menyenangkan eoh?"

"Sangat" balasnya cepat sambil melemparkan bola itu kembali kearah ring.

"Woww...apa kau berubah haluan sekarang?" Ia berhenti sejenak beralih menatap datar sahabat tiangnya itu.

"Kau pikir aku serius tuan Park?, aku hanya menikmatinya sebagai mainku tentu saja. Sama seperti mereka."

"Cih, dasar tuan Oh brengsek!"

"I'm."

"Oh Sehun!"

Kedua namja itu dengan bersamaan menoleh saat mendengar suara seorang wanita berteriak memanggil nama salah satu dari mereka.

"O'oww...masalah datang."

TAP

TAP

PLAK

Chanyeol meringis nyeri saat melihat apa yang terjadi didepannya saat ini. Melihat bagaimana kerasnya wanita cantik yang mendatangi mereka dan menampar pipi sebelah sahabatnya itu.

"Kau...kau bilang kau mencintaiku, menyukaiku dan hanya aku yang kau inginkan. Tapi apa kau malah memiliki kekasih lain?. Dasar pembohong!" Amarah wanita cantik tersebut setelah menampar keras pipi Sehun. Sementara yang ditampar hanya diam saja menyentuh pipinya itu.

"Oh, hai noonaku" sapa Sehun dengan ramahnya seakan tidak terjadi apa-apa padanya tadi, ia bahkan malah tersenyum tipis membuat wajahnya terlihat semakin tampan.

"Dasar brengsek. Disaat seperti ini kau bahkan masih bisa tersenyum?"

"Lalu?" Tanyanya kini sambil memasang wajah polosnya.

"Kau...hiks...kau jahat hunna. Mengapa kau selingkuh dariku?, mengapa kau malah menjalin hubungan dengan orang lain eoh?, hiks...mengapa?" Isak wanita itu tiba-tiba.

"Jawabannya hanya satu. Karena aku bosan denganmu Irene noonaku."

"mwoya?" Sehun kini tersenyum remeh menatap wanita yang diketahui bernama Irene itu.

"Jangan menangis noonaku. Masih ada namja yang lain, jadi lupakan aku ne!" Ucapnya lembut dengan menghapus air mata sang wanita.

"Tapi aku hanya mencintaimu Sehun-ah. Hanya dirimu."

"Yah, aku tau itu."

"Lalu mengapa kau menghianatinya?"

"Seperti yang aku katakan tadi noona."

"Apa hanya karena itu?. Bosan?, apa yang harus aku lakukan agar kau tak bosan padaku heum?"

"Mollayo"

Sehun mengambil blazer seragamnya yang ia letakkan dikursi penonton sana dan memakainya langsung.

"Sehun-ah..."

"Jangan ganggu aku noona!. Arraseo!" Bentaknya keras tiba-tiba membuat Irene seketika terdiam takut didepannya. Selanjutnya Sehun beralih pada sahabatnya disana yang sejak tadi menyaksikan dirinya saja.

"Chan aku duluan" dan Chanyeol mengangkat satu jempol tangannya bertanda iya. Setelah itu barulah Sehun pergi begitu saja tanpa memperdulikan Irene disana.

"OH SEHUNNN...JANGAN PERGI!. SEHUUNNN..." Teriak Irene tanpa dihiraukan oleh Sehun yang semakin menjauh meninggalkan lapangan sekolah mereka.

.

.

.

~ Not Over You ~

.

.

.

Luhan berjalan menuju loker miliknya guna mengganti sepatu sekolahnya itu. Saat ini jam sekolah telah usai ia lantas bergegas untuk pulang. Tadinya ia akan pulang bersama-sama dengan kedua sahabatnya, tapi karena tampaknya Baekhyun masih kesal padanya hingga namja eyerliner itu pulang lebih awal darinya. Kyungsoo pun tak bisa karena namja itu ada jadwal latihan club musiknya. Jadi Luhan pulang seorang diri hari ini.

Hhhh...

Tepat didepan lokernya ia membuka pintu loker tersebut. Mengambil sebuah sepatu putih untuk ia gantikan dengan sepasang sepatu hitam sekolahnya. Ia lepaskan sepatu itu, lalu memakai lagi dengan sepatu putihnya. Ia masukan sepatu hitamnya didalam loker, hendak menutup dan menguncinya kembali. Baru saja ia akan pergi, ia terkejut kecil ketika sudah ada seseorang tengah bersandar diloker lain tepat disampingnya itu. Seorang namja tinggi berkulit pucat bak seperti vampire dan Luhan tau siapa namja itu.

"Mau pulang bersama?"

Luhan hanya diam menatap namja itu yang tengah tersenyum mempesona padanya.

.

Duduk didalam mobil super mewah seorang pangeran sekolah adalah hal yang paling diinginkan oleh seluruh penghuni sekolah Genie. Bahkan mereka sampai tak jarang memimpikannya. Tapi sayang sang pangeran tak akan mau menerima siapa pun yang ingin duduk bersanding didalam mobil mewah tersebut. Itu justru adalah hal yang terlarang untuk siapa pun juga. Jadi hanya orang beruntunglah yang bisa menempati tempat duduk penumpang disebelah bangku kemudi sang , yah memang benar berlebihan, tapi seperti itulah mereka.

"Dimana rumahmu?" Tanya Sehun tetap focus pada kemudi mobil mewahnya, membuyarkan lamunan kecil Luhan.

"Ahh, didekat daerah sungai Han." Mengangguk singkat sebelum memutar arah laju mobilnya kearah yang tepat Luhan katakan padanya. Sedangkan namja mungil itu kembali pada pemikirannya memandang arah luar jendela kaca mobil.

"Mulai sekarang kau akan aku antar-jemput!"

"Ne?"

Keduanya bersamaan menoleh memandang satu sama lain, tapi hanya terjadi sedetiknya karena Sehun kembali focus kedepan. Luhan yang masih pada posisinya dengan wajah bengong.

"Aku bilang, aku akan mengantar-jemput dirimu kesekolah mulai sekarang!" Ulang Sehun memperjelas.

"Apa harus?"

Selanjutnya ia menghela nafas pelan dan kembali sekitar tiga detik ia memandang wajah lucu Luhan disampingnya.

"Tentu harus. Kau tau?, kau orang beruntung yang bisa duduk disampingku saat ini" bangganya. Luhan justru menatapnya masih sama seperti tadi, kedip-kedip kecil dan sekali dia!, pikirnya.

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Karena selama aku berpacaran dengan siapa pun. Tidak seorang pun yang aku biarkan masuk dan menempati bangku itu dimobilku ini. Dan sekarang kau menjadi orang pertama" jelas Sehun sambil menebarkan senyuman mautnya, bahkan diakhir katanya ia sedikit berbisik pada Luhan.

Jika saja para fansnya yang saat ini bersamanya pastikan saja mereka akan langsung jatuh pingsan. Melihat senyuman maut nan menawan seorang Oh Sehun.

Ughh...

berlebihan. Tapi Luhan?

Hahh...

namja itu hanya mengangguk biasa saja.

"Ahh, begitu yah, tapi aku tak merasa begitu" dan kali ini Luhan yang bergumam diakhiran katanya jadi Sehun tak begitu mendengar jelas apa yang tengah dikatakan oleh namja mungil itu.

"Apa?, kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya.

"Anya, tidak ada."

Hening datang, dimana keduanya hanya diam membisu. Sehun yang focus kedepan dan Luhan yang setia pada arah luar. Itu terjadi hingga hampir 10 menit lebih. Sampai Sehun beralih lagi pada namja mungil disampingnya.

"Dimana rumahnya?"

"Oh, berhenti saja didepan sana!. Aku akan turun disitu."

Tepat didepan sebuah rumah berukuran sederhana berwarna putih mobil sport merah itu berhenti. Luhan langsung melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil itu. Sehun pun mengikutinya.

"Ini rumahmu?"

"Yah, rumah ibuku tepatnya" Luhan menjawab.

"Tapi aku tinggal sendiri" lanjutnya sebelum Sehun ingin menyahuti hingga namja tinggi itu kini menatapnya berkerut.

"Sendiri?"

"Yah, sendiri."

"Kedua orang tuamu?"

Sehun mengerjapkan matanya ketika melihat ekspresi berubah dari wajah cantik namja mungil itu. Dan terdiam saat kepala bersurai coklat emas itu bergerak dengan sebuah gelengan kecil.

"Mereka sudah tiada dan aku sendiri." Saat itu Sehun menggutuk dirinya sendiri.

"Oh, maaf aku tak bermaksud."

"Anya, nan gwaenchana Sehun-shi" senyuman itu walau paksaan tapi Sehun bisa menyadarinya. Ia menghela nafas.

"Oke."

Hening lagi...

"Gomapta, sudah mau mengantarku Sehun-shi" suara cicit Luhan memulai kembali akibat hening tadi.

"Heoh, itu salah satu kewajibanku sebagai seorang kekasih" Sehun tersenyum lagi, Luhan balas mengangguk paham.

"Kalau begitu aku masuk dulu..."

Luhan berbalik ketika ingin melangkah masuk kedalam halaman rumahnya yang berpagar besi. Namun baru selangkah ia rasa ada sebuah tangan telah menahan lengannya. Tertarik hingga tubuhnya kembali menghadap sebuah tubuh tegak tinggi seseorang didepannya.

"Wae?" Tanyanya pada Sehun dihadapannya itu. Tapi bukannya menjawab Sehun justru maju selangkah hingga tubuh mereka berjarak sangat dekat. Bahkan namja tinggi itu mengangkat kedua tangannya untuk menangkup wajah Luhan.

Ia miringkan sedikit wajahnya dan mendekat lebih pada wajah kekasihnya. tepat saat bibir mereka bersatu Sehun memejamkan kedua matanya. Luhan sendiri hanya bisa membatu ditempatnya dengan melebarkan mata rusanya itu. Sehun menciumnya tepat dibibir, maka inilah hal pertama untuk Luhan.

Sebuah kecupan kecil yang terjadi sekitar 2 detik itu, kini terlepas kala Sehun menjauhkan wajahnya matanya pun sudah ia buka. Memandang wajah Luhan yang menatapnya tak percaya.

"Besok, jam 7 aku akan menjemputmu disini. Sampai jumpa..."

Setelah ucapan itu, setelah menjauh dan mobil sport merah itu mulai melaju pergi. Luhan masih ditempatnya terdiam memandang menjauhnya mobil tersebut. Satu tangannya ia angkat guna menyentuh ujung bibir kecilnya. Bibirnya yang telah dicium oleh sang pangeran sekolahnya itu.

"Ciuman pertamaku..."

.

Sementara didalam mobil tersebut...

Drrttt...Drrrttt...drrtt...

"Heoh?"

"Kau ada dimana?"

"Dijalan, wae?"

"Entah ini akan menjadi berita baik atau buruk untukmu. Aku mendapat berita, bahwa tim kita akan ikut seleksi diturnamen minggu depan."

Hening seketika, tak ada lagi kata apa pun yang ia ingin keluarkan dari mulutnya setelah mendengar suatu berita dari seseorang yang sedang menelephonenya saat ini.

"Hun...Sehun apa kau masih disana?. Oh Sehunn..."

"Dari mana kau dapat berita ini?"

"Kepala sekolah. Hyungmu...aku tidak sengaja mendengar pembicaraannya entah dengan siapa siang tadi. Wae?, kau terkejut?" Jelas seseorang disana membuat Sehun mendesah resah.

"Jika tidak ada yang ingin kau sampaikan lagi, aku tutup!"

PIP

Setelah telephone itu tertutup Sehun meletakkan begitu saja ponselnya. Pikirannya mulai tak menentu dengan segala hal yang ingat dari masa lalunya.

'Kau memang masih bisa bermain dengan baik, tapi setelah itu aku tidak bisa menjaminnya apa kau bisa bertahan dengan cederamu ini. Jangan nekat jika kau tidak bisa menahannya dan hanya akan semakin memperburuk keadaanmu.'

Perkataan seseorang itu semakin mengacaukan pikirannya saat ini. Lantas ia menaikkan tingkat kelajuan mobilnya. Berputar arah menuju suatu tempat yang satu-satunya bisa ia lampiaskan segala rasa yang menderanya saat ini.

.

.

.

~ T.B.C ~

.

.

.


silahkan tentukan pilihan kalian yah^^

MY Pre-Wedding or Not Over You?

mian for typo dan kata-kata yang hilang guys^^

sampai jumpa dikelanjutkan salah satu ff baru author ne...

byeeee~

xdhinnie0595

11/06/16