Chapter 10

"Namjoonie... Kau tak mau mandi bersamaku?" Sebuah kepala mengintip dari balik pintu kamar mandi. Yang dipanggil hanya diam saja berbaring di kasur sibuk dengan ponselnya terllihat sedang merajuk.

Namja yang lebih tua mempoutkan pipinya kesal lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi apartemen milik seorang Rap Monster itu. Namja itu tau hari ini dia sedikit keterlaluan dengan menggesek sesuka hati black card milik suaminya dan membuatnya membawa barang-barang belanjaannya dari satu toko ke toko yang lain. Heol.. Ini hari liburnya. Sekali-sekali ia ingin belanja banyak juga tak apa kan?

Jin mulai menanggalkan handuk yang tadi terlilit di pinggangnya. Mulai menyalakan shower untuk berbilas diri sebelum berendam dalam bak mandi. Air hangat mengguyur badan tingginya dan ia sangat menikmatinya. Sejenak melupakan rasa lelahnya dan rasa kesalnya terhadap suami yang sedang merajuk. Seokjin sedan menggosok badannya dengan sabun beraroma mawar saat mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka lalu tertutup lagi. Seokjin hanya tersenyum tipis sambil melanjutkan acara bershowernya.

Sebuah tangan meraih pinggul Seokjin dan mendorongnya ke tembok, sebuah tangan lagi meraih kran dan menyalakan air. Dia sedang membasahi dirinya. Jin yang sedang bersandar di tembok dengan posisi membelakangi namja yang lebih tinggi darinya itu hanya tersenyum. Kran air dimatikan kembali. Tangan itu mengambil sabun cair. Menggosok sabun itu hingga berbusa lalu mengusapkannya ke punggung Seokjin.

"Aku akan membantumu mandi Hyung." Suara bass yang terdengar serak itu membuat bulu Seokjin meremang begitu saja. Gerakan tangan lembut dari punggung mulai menjalar turun ke pinggangnya. Sensasi belaian yang begitu lembut dan licin entah mengapa terasa begitu memabukkan. Tak sengaja Seokjin meleguh karna sentuhan itu mulai meremas bokong seksinya, membuat namja dibelakangnya menyeringai.

"Sudah selesai." Namja lebih tinggi itu membalikkan badan Seokjin dan menyalakan air membilas tubuh Seokjin. "Bisa kau bantu aku juga Baby?" Suara berat itu begitu menggoda, permintaan yang hanya diberi anggukan malu-malu dari sosok dihadapannya.

"Namjoon-ah.. berbaliklah. Aku akan menggosok punggungmu dulu."

Namjoon menurut dan membiarkan istrinya menggosok punggungnya. Lalu membalikkan badan kembali berhadapan. Namjoon memperhatikan gerak-gerik namja cantik di hadapannya. Bagaimana tangannya menggosok sabun hingga berbusa. Bagaimana tangan itu mulai menggesek dada bidang Namjoon dengan gerakan yang terasa sensual.

Seokjin berusaha senormal mungkin saat memandikan suaminya. Tangannya bergerak menggoda dada bidang di hadapannya tapi mukanya tertunduk karena malu. Tangannya semakin turun, meraba perut yang tercetak 6 kotak nyaris sempurna. Lalu kini ia turun berlutut untuk menggosok kaki namjanya. Mukanya terasa begitu panas karena ia tau sedang dipandangi begitu intens. Bukan hanya itu. Sedari tadi Seokjin sedang mencoba mengalihkan perhatiannya dari junior yang tegak di depan wajahnya saat ini.

"Kau melewatkan satu tempat Hyung." Suara berat itu kembali menyapa pendengarannya.

Seokjin hanya tersenyum lalu mendongakkan kepalanya. Memegang bagian yang dimaksudkan sang pujaan hati dan mulai memijatnya.

"Yes.. Like that baby."

Namjoon meleguh merasakan pijatan Seokjin. Lalu menyalakan keran untuk membilas sabun tapi tetap dengan posisi Seokjin yang masih berlutut.

"Yang di dalam juga perlu dibersihkan sayang."

Mengerti dengan yang dimaksud Namjoon, lalu Seokjin mulai menjilat junior Namjoon dan mengulumnya. Kuluman lembut saat di awal lalu mulai semakin kuat dan bergairah. Seokjin mempercepat gerakan mulutnya dan memaju mundurkan kepalanya dibantu Namjoon yang mencengkram rambutnya.

"AAAAAAHHH... Good baby.. You're so damn good.." Suara puas Namjoon membuat Seokjin tersenyum senang dan menelan cairan kasih itu. "Sepertinya kau juga perlu dibersihkan dari dalam Jinnie." Lanjut Namjoon sambil meraih bahu terkasihnya lalu meremas bokong Seokjin.

"Yakkk.. Kim Namjoon mesum!" Seokjin memekik keras yang disambut seringaian Namjoon yg semakin melebar.

"Hehe.. berbalik Jinnie.."

Namjoon membalikkan badan Seokjin dan tanpa aba-aba ia menghentakkan miliknya ke dalam hole sempit Seokjin.

Seokjin mengerang kesakitan, airmatanya mulai tergenang di ujung pelupuk matanya. Namjoon merapatkan badan mereka, memeluk sayang pinggul Seokjin sembari mengecup pundak kekasihnya agar ia rileks. "Move..." Dengan satu kata yang keluar dr bibir manis itu, Namjoon menarik keluar miliknya perlahan lalu menghentakkannya tepat di prostat Jin dan terus mengulanginya dengan tempo cepat tak beraturan yg membuat Jin mendesah tak karuan.

Gerakan Namjoon semakin berantakan. Jin yang tak kuasa menahan hasratnya melengkingkan suara tingginya saat dirinya mencapai klimaks di susul Namjoon beberapa saat kemudian. Badan Jin lunglai ditangkap oleh Namjoon. Namjoon mengangkat ke kasihnya menuju ke dalam bath tub dengan posisi Jin seperti koala yg memeluk Namjoon. Dia enggan melepas miliknya dari dalam Jin. Bahkan saat sudah masuk dalam rendaman air hangatpun mereka masih setia dalam posisi itu bedanya kini Jin berada di atas pangkuan sang leader.

Jin membulatkan kedua bola matanya, "Yakkk... Leader.. Apa ya-mmpphhh" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, bibir kekasihnya sudah membekap mulutnya dan sesuatu di bawah sana sedang membesar di dalam Jin membuat Jin meleguh dalam ciuman itu.

"Satu lagi sayang." Tangan Namjoon meremas pinggul Namja di atasnya dan mulai menaik turunkan pinggul itu. Yang di atas hanya bisa pasrah. Bunyi kecipak air dan desahan disertai erangan memenuhi ruangan itu.

Air dalambath tub hampir tumpah setengahnya dan mereka tak perduli. Gerakan semakin cepat mengejar kepuasan masing-masing. Seokjin kini mengalungkan tangannya ke leher Namjoon dan menaik turunkan pinggulnya semakin cepat. Namjoon membantunya dan melumat telinga Seokjin hingga terdengar erangan saat keduanya mencapai puncak masing-masing.

Suara nafas memburu yg begitu lelah kini memenuhi ruangan basah itu.

"Ugh.. kau membuang-buang air hangat dan mengotorinya." Keluh Seokjin yang mempoutkan bibirnya lucu.

Namjoon mengecup sekilas bibir itu, "Kau bisa berendam selama yg kau mau besok sayang. Apartemen ini juga milikmu."

Jin menggelengkan kepalanya membuat yg lebih muda mengerutkan kening. "Besok aku mau ke dorm pagi-pagi. Kookie harus diberi makan. Aku akan membelikan ayam dan pizza untuknya dan menyuruh dia berbaikan dengan Tae. Dan kau!!!" Namjoon meneguk salivanya, "Tak ada ronde tambahan lebih dari dua kali di atas ranjang malam ini atau kau tak bisa menyentuhku selama seminggu." Namjoon hanya meringis dan menganggukkan kepalanya menurut.

Namjoon mengangkat badan kekasihnya dan membawa kekasihnya ke kasur dan melanjutkan kegiatan mereka.

'Mati kau Tae..' batin Namjoon saat sebelum mengangkat tubuh kekasihnya. Siapa perduli dengan hari esok. Yang pasri Namjoon akan menikmati malamnya.

TBC

Astagaaaa maafkan aku :"

keyboardku error dan gabisa ngetik.. hiks.. dan maaf ini aku nulisnya jd jelek banget.. hueee...

btw btw...

MV Blood Sweat Tears-nya sooooo gaaay /plakk

Keren parah \\\

kusuka.. hehe...

Empi so sexeh... Jimin juga.. Kuki juga.. semua jugaaaaaaa...

Thank you buat semuanya yg udah review, like, follow, dll.. kalian membuatku bahagia... Maafkan kalau aku selalu gaje :"

Nanti ku update juda cerita lainnya.. ini sedang ngetik pake hape.. Rada sulit ya :"

Btw ini aku ganti nama pake nama yg dikasih sama.. ehemm... seseorang yg bukan milikku.. /slap..

Love you all... muah muah muah *