Please, Stay With Me

::

Story By Double Kim

Sehun - Luhan

Slight : Kris - Yixing, Chanyeol - Baekhyun

Other Exo Member

Genre : Yaoi, BL, Drama, Angst

Rate T (aja)

::

Oh Sehun milik Luhan

Luhan milik Oh Sehun

But Kim Jongin, Kim Hanbin and this story is mine.

:

:

:

Satu hal yang Luhan tahu, Sehun adalah miliknya.

Dan Sehun harus tetap bersamanya, selamanya.

:

:

:

"Xi Luhan tunggu!"

Namja berambut pirang dengan postur badan bak model kelas dunia itu berlari, berusaha menyamakan langkahnya dengan pria mungil bersurai karamel didepannya.

"Xi Luhan aku bilang tunggu!" Namja pirang tersebut menarik kencang lengan pria mungil itu, membuat si pria mungil itu mau tidak mau harus berhenti.

"Lepas Sehun!" Luhan -pria mungil tersebut- berusaha melepaskan cekalan Sehun -namja pirang itu- pada lengannya.

"Sakit Sehun.."

"Kalau sakit makanya diam, jangan berusaha lari terus!"

"Tapi lepas, ini sakit.." Mata rusa Luhan sudah mulai berair, membuat Sehun mau tidak mau harus melepaskan cekalannya pada lengan mungil Luhan.

"Maaf Lu, aku tidak bermaksud menyakitimu. Kau tahu itu kan?" Sehun menangkup wajah Luhan dan mengelus kedua pipi gembul itu, berusaha menenangkan Luhan yang sedang dalam mode merajuk itu.

Luhan menggeleng dan tetap meneteskan air matanya, membuat Sehun langsung membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.

"Ssshhh.. Tenang Lu, tenang sayang. Aku disini sekarang, aku bersamamu, aku milikmu. Jangan menangis lagi" Sehun mengusap sayang punggung Luhan untuk meredakan tangisnya.

"Hiks, ak-aku tidak suka kalau Soojung keparat itu dekat-dekat denganmu Sehunnie, kau tahu kan kalau dia menyukaimu?" Luhan memukul pelan dada bidang kekasihnya itu.

"Aku tahu sayang, tapi kami satu kelompok dalam tugas yang diberikan Dosen Kang, aku harus bagaimana? Tidak mungkin kan aku tidak mengerjakan tugas hanya karena kau tidak mau aku satu kelompok dengannya?"

"Kau bisa cari teman kelompok yang lain! Aku tidak suka melihat kau harus pergi berdua dengannya kemarin, kalian seperti berkencan diam-diam dibelakangku!" Luhan mendongakkan wajahnya yang sudah penuh dengan air mata itu.

"Tapi tugas kali ini Dosen Kang sendiri yang mengatur kelompoknya secara acak, aku tidak bisa menolaknya sayang"

"Huuu.. Huuu.. Sehunnie bodoh! Aku benci!" Luhan mencoba melepaskan pelukan Sehun yang malah semakin erat.

"Lepas!"

"..."

"Sehun Lepas!"

"..."

"Sehun lep-"

"XI LUHAN BISAKAH KAU TENANG?!"

Wajah Luhan seketika memucat, dia tahu Sehun sedang marah besar padanya. Sehun sangat mencintainya, dia tidak akan pernah berkata kasar apalagi membentaknya seperti ini, pasti ada yang salah.

"Seh-hunnie.. K-kau.. Mem-bentakku?"

Sehun yang tersadar akan kesalahannya langsung memejamkan matanya. Dia melepaskan pelukannya dan menangkup wajah mungil Luhan "Lu, dengar sayang. Aku minta maaf, aku kelepasan, sungguh.. Aku tidak ada niat membentakmu, ak-aku hanya sedang lelah, tolong mengertilah Lu ak-aku.."

Luhan menggeleng dengan air mata yang semakin deras mengalir dipipinya "Kau sudah tidak mencintaiku Sehunnie, iya kan? Kau sudah tidak mencintaiku lagi? Kau tidak akan pernah memperlakukanku seperti ini jika kau masih mencintai ku. Kau.. kau jahat Sehunnie! Kau jahat!"

Luhan menghempaskan tangan Sehun dan langsung berlari keluar dari lorong kampusnya. Tidak dia pedulikan orang yang dia tabrak atau yang membicarakannya karena live drama yang baru saja dia dan Sehun tampilkan didepan kelas Sehun tadi.

"Oh, Shit!" Sehun mengambil tas nya yang masih didalam kelas dan buru-buru berlari ke parkiran, dan menjalankan mobilnya mengejar Luhan.

:

:

"Oh Tuhan jangan lagi.."

Sehun berlari seperti orang gila ketika melewati lobby apartemen Luhan, mengabaikan senyum dan sapaan ramah sang receptionist.

Sehun memencet tombol no 20 dan memilih berdiri dipojokan lift. Dia berdecak setiap kali lift berhenti dibeberapa lantai. Menghiraukan tatapan tidak suka para pengguna lift lainnya yang sepertinya merasa terganggu dengan sikap tidak sabar Sehun kali ini, tapi Sehun tidak peduli, dia hanya ingin sampai apartemen Luhan dan memastikan bahwa kekasihnya itu baik-baik saja.

Begitu lampu lift menyala dan menunjukkan angka 20 Sehun segera menuju kamar 2012 itu, dan memasukkan password yang merupakan hari jadi mereka.

"Lu.." Sehun langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling apartemen luas tersebut.

Ini terlalu hening untuk Sehun dan firasatnya mengatakan bahwa ini tidak baik. Luhan yang sedang mengamuk seperti tadi biasanya akan membuat isi apartemennya hancur berantakan, tapi sekarang apartemen ini dalam keadaan baik-baik saja, apa mungkin Luhan tidak pulang ke apartemennya, lalu kemana dia? Sehun mengernyit melihat pintu kamar Luhan yang sedikit terbuka dan sedetik kemudian dia langsung terperanjat dengan pemandangan yang ada didepannya.

"LUHAN!"

Sehun langsung berjongkok disamping tubuh yang tergeletak lemah tersebut. Sehun melihat botol obat tidur Luhan yang isinya sudah berserakan dan hampir kosong itu "Shit!" Sehun mengumpat, memikirkan berapa banyak obat tidur yang Luhan minum kali ini.

Sehun langsung menggendong Luhan bridal style sambil tangan kanannya menggenggam kunci mobilnya. Dia membaringkan tubuh lemah Luhan dibangku belakang "Tetap sadar Lu, jangan tutup matamu"

Sehun betul-betul seperti orang kesetanan, dalam hati dia merutuk Dosen Kang dan tugas sialannya, Soojung keparat itu dan dirinya sendiri yang mau saja menerima ajakan Soojung untuk keluar hari minggu kemarin dengan alasan mencari buku untuk tugas Bisnis Internasional mereka, yang pada akhirnya Sehun tahu itu hanya akal-akalan setan centil itu agar bisa pergi berduaan dengannya dan membuat Luhan cemburu.

Sehun memarkirkan mobilnya dengan secepat kilat, tidak dia hiraukan pemilik mobil putih didepannya yang mengklakson marah karena tempat parkirnya diambil oleh Sehun. Yang ada difikirannya saat ini adalah mengeluarkan obat tidur sialan itu dan menyelamatkan Luhan dan oh, ingatkan Sehun untuk tidak membiarkan Luhan menyimpan obat-obatan apapun dalam jumlah banyak di apartemennya.

:

:

Sehun baru saja kembali dari mengurus administrasi ketika melihat Kris dan Yixing, serta Chanyeol dan Baekhyun berlari terengah-engah menuju ruang ICU "Sehunna, apa Luhan baik-baik saja?" Yixing langsung mengguncang bahu Sehun sambil berurai air mata, Luhan adalah sahabatnya sejak kecil, sejak mereka masih di China dan Yixing sudah menganggap Luhan adiknya sendiri.

"Mereka masih berusaha menyelamatkan Luhan, hyung.." Sehun hanya bisa menunduk, dia tidak berani menatap mata Yixing. Dia merasa gagal menerima amanah Yixing untuk menjaga Luhan dengan baik.

"Luhannn.." Kris langsung memeluk kekasihnya itu dan mengusap sayang punggungnya.

"Luhan akan baik-baik saja baby, dia akan baik-baik saja"

"Luu.." Baekhyun ikut menangis melihat Yixing menangis, dia juga mengkhawatirkan sahabatnya itu, Baekhyun bahkan langsung meninggalkan rapat dengan anggota klub musik begitu mendapat pesan dari Sehun bahwa Luhan melakukan usaha bunuh diri lagi.

"Ssshh.. Sayang tenanglah, berdoa saja Luhan kuat melewati semua ini" Chanyeol yang biasanya selalu ceria dan berkelakar pun ikut terlihat murung memikirkan kondisi Luhan didalam sana.

"Apa lagi yang membuat Luhan sampai berbuat senekat ini? Kau selingkuh, hah?" Tatapan sinis dan mengintimidasi dari Baekhyun serta pertanyaan yang seperti tuduhan padanya itu membuat Sehun menunduk, dia tidak berani melihat ke arah sahabat-sahabat Luhan itu.

"T-tidak Baek, ini semua sebenarnya hanya salah faham. Luhan sangat tidak setuju aku satu kelompok dengan Soojung, dan dia mengira aku selingkuh dengannya, padahal aku hanya pergi bersama Soojung karena kami harus mencari buku untuk bahan tugas kelompok, itu saja"

"Sehun, kau tahu kan kalau si jalang Soojung itu menyukaimu dan sangat ingin merebutmu dari Luhan dan kau tahu kan Soojung adalah musuh Luhan sejak mereka masih di SHS?"

"Aku tahu hyung, tapi mau bagaimana lagi? Dosen Kang sendiri yang memilih anggota kelompok secara acak, dan aku tidak mungkin menolak, itu sama saja cari mati"

"Lalu kau mau Luhan yang mati?!" Tangan Baekhyun mengepal erat menahan amarahnya.

"Baekhyun! Jaga ucapanmu!" Yixing langsung mengguncang lengan Baekhyun untuk menyadarkannya akan apa yang dia sudah ucapkan.

"Aku benar kan hyung? Luhan pasti akan mati kalau Sehun terus bersikap seperti ini?" Air mata yang sedari tadi Baekhyun tahan akhirnya jatuh juga, Yixing yang melihat sahabatnya menangis akhirnya tidak tahan juga, mereka menangis bersama sambil berpelukan.

"Ssshh.. Hey, sayang sudahlah, semua akan baik-baik saja, Luhan tidak akan kenapa-kenapa. Dia pasti kuat bertahan didalam sana" Kris memeluk kekasihnya dari samping, begitu juga Chanyeol yang memeluk Baekhyun dari belakang.

Sehun hanya bisa terdiam melihat mereka, dia tahu kali ini dia membuat kesalahan lagi.

:

:

:

Tbc

:

:

:

Haii..

Gimana? Ada kah yang mau baca ff ala-ala ini?

Pendek yah? Kalo responnya bagus bisa dipanjangin dikit kok, dikiiitt aja tapi, hehe

Ini sih sekedar iseng ngepost sepotong ff yang udah lumayan lama ada dinetbook, yakali kan ada yang minat baca, kalo gada pun gpp, ff ini bisa musnah ditelan sejarah kok, wkwk

Kalau pun ada yang mau aku lanjutin ff ini, ini gak akan panjang kok, paling jadi 3-4 chapter aja, bisa nulis sampe 5 chapter mah udah jagoan itu aku, wkwk

:

:

So, mind to review?