Andai Hinata tahu kalau sepatu miliknya bisa membuatnya terlibat dalam masalah besar pastinya tak akan pernah Hinata lepas dan lemparkan yang malah mengenai pemuda bersurai kuning, pemuda paling berkuasa, ditakuti seantero kampus dan gara-gara sepatunya jugalah kehidupan Hinata berubah 180 derajat dari yang tenang menjadi mendebarkan.

"Mulai saat ini kau adalah budakku."

PROLOG

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Ret : T

Genre : Romance, Friendship, Family, Hurt/Comfort

Pair : Naruto x Hinata

(NaruHina)

~ Cinderella Love Story ~

WARNING : AU, OOC, OC, TYPO'S, NO BAKU, EYD Amburadul, Alur kadang cepat dan lambat, DLL

.

.

.

.

.

.

.

.

X0X0X0X0X0X0X0X0X0X0X

"Ini gajimu untuk bulan ini, Hinata." Ujar seorang pria bersurai abu-abu panjang memberikan amplop cokelat pada gadis bersurai indigo tersebut.

Kedua mata bulan Hinata berbinar-binar dan tersenyum bahagia, "Te-terima kasih, Yukito-san."

"Hn." Sahut Yukito datar.

Hinata langsung membuka amplop tanpa menunggunya dirumah dan menghitungnya, senyuman mengembang menghiasi wajah cantiknya karena ternyata gaji bulan ini full tak ada yang dipotong setelah bulan lalu Hinata harus membayar beberapa piring serta gelas keramik yang dipecahkan saat mencuci piring.

Hinata merasa ada hawa surga menerpa dirinya karena dengan gaji bulan ini ia bisa membeli bahan makanan juga membayar sewa apartemen yang menunggak selama dua bulan.

"Hari sudah malam, sebaiknya kau segera pulang." Ujar Yukito sang pemilik kafe.

Hinata langsung membungkukkan tubuh, "Kalau begitu, selamat malam Yukito-san."

"Ya, hati-hati dijalan."

Setelah mengganti seragam kerjanya, Hinata pulang kerumah dengan perasaan hati riang Hinata dan sebelum pulang Hinata akan mampir ke super market untuk membeli bahan makanan, mengingat tinggal di kota besar seperti ini yang biaya kehidupannya cukup mahal membuat Hinata harus bisa berhemat banyak.

Dan saat berjalan melintasi halte bus seorang pemuda menabrak Hinata lalu tiba-tiba menarik tasnya.

"Lepaskan!" Hinata mempertahankan tas miliknya tapi karena tenaganya kalah jauh membuat Hinata jatuh terjungkal kebelakang dan pemuda itu sukse membawa lari tasnya.

"Hey, berhenti!" teriak Hinata.

Orang-orang di sekitar Hinata menatapnya bingung dan sesaat Hinata menjadi pusat perhatian tapi sepertinya tak ada satupun orang yang berniat membantu atau menolongnya mengejar penjambret itu.

Bagaimanapun Hinata akan kejar dan rebut kembali tas miliknya yang berisikan harta berhaga (uang makan sebulan dan uang sewa apartemen) sekalipun harus berkelahi dengan penjambret itu, Hinata tidak takut sama sekali mengingat ia pemegang sabuk hitam untuk Judo.

.

.

.

.

.

.

Dentuman musik Dj terdengar menggema keras di lantai dansa membuat orang-orang yang berjoget dan menggerak-gerakkan tubuh mengikuti irama musik. Disaat semua orang terlihat senang dan menikmati pesta lain hal dengan pemuda bersurai kuning yang tak menikmati pesta dan duduk menyilangkan kedua tangan didepan dada menatap sebal serta penuh cemburu pada pemuda bersurai raven di depannya.

Pemuda bernama Sasuke Uchiha itu tengah berbincang mesra bersama gadis bersurai merah muda yang diketahui bernama Sakura Haruno, gadis paling poluler di kampus mereka.

"Naruto-kun, ayo kita berjoget disana." Ajak seorang gadis berpenampilan sexy seraya bergelayut manja pada lengan Naruto.

Pats~

Naruto melepas paksa tangan gadis itu, "Pergi kau jalang, jangan ganggu aku." Usir Naruto ketus.

"Kau ja..."

GREEEP

Dicekiknya leher gadis itu kuat-kat dan pria bersurai nanas yang tak jauh dari tempat duduk Naruto langsung berlari menolong gadis itu sebelum mati kehabisan nafas.

"Naruto!" teriaknya panik.

Melihat temannya datang mendekat Naruto melepaskan cekikkannya.

"Uhuk...uhuk...Haaah~Haaah~" gadis ini merasa ketakutan pada Naruto karena hampir saja mati di cekik.

"Pergi dari hadapanku, sebelum aku menyakitimu lebih dari ini." Ancam Naruto.

Gadis itu langsung pergi dengan wajah ketakutan serta syok dan tak akan berani lagi mendekati apalagi mengoda Naruto yang sedang marah dan cemburu.

"Kau hampir saja membunuh gadis itu, Naruto."

"Itu salahnya karena tak mau pergi dariku." Sahut Naruto santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Pemuda bersurai nanas itu duduk disamping Naruto lalu menuangkan Champage ke gelas dan memberikannya pada Naruto, "Ini minumlah, mungkin bisa sedikit menghilangkan rasa kesal dihatimu."

"Terima kasih, Shikamaru." Naruto langsung meneguk habis minuman beralkohol itu.

Iris birunya masih menatap tajam dan dalam pada sepasang kekasih didepannya saat ini dan Shikamaru tersenyum kecil melihat raut wajah Naruto yang terlihat cemburu, "Lupakan Sakura dia sudah menjadi milik Sasuke. Lagipula disini banyak gadis cantik juga sexy yang bisa kau ajak one night stand di apartemenmu." Ujar Shikamaru santai seraya melirik nakal beberapa gadis yang berlalu lalang didepannya.

"Aku tak tertarik." Sahut Naruto dingin.

Shikamaru tertawa kecil lalu tersenyum penuh arti pada sahabatnya itu, "Sakura benar-benar membuatmu berubah, andai saja ia memilimu bukan pria playboy yang suka tebar pesona seperti Sasuke." Ujar Shikmaru menatap kedua pasang kekasih itu yang tak jauh dari mereka.

"Ya, kau benar. Kenapa dia memilih si Teme brengsek itu bukan aku." Timpal Naruto menatap sendu sosok Sakura.

~(-)-(-)~

DRAP

DRAP

DRAP

Seorang gadis bersurai indigo dengan rambut di ikat dua berlarian mengejar pemuda berbaju hitam yang membawa lari tasnya.

"Berhenti!" teriaknya penuh amarah bercampur kesal.

Bukannya berhenti pemuda berbaju hitam itu malah semakin mempercepat larinya membuat gadis bersurai indigo yang mengejarnya tertinggal jauh karena kehabisan nafas.

"Haah~Haaah~"

Gadis cantik bermata bulan ini berdiri menyandar di tembok sejenak mengumpulkan tenaga dan mengatur nafas setelah dirasa cukup beristirahat dan tenaganya terkumpul gadis cantik ini berlari kembali mengejar penjambret itu karena bagaimanapun ia harus mendapatkan kembali tasnya.

Setelah berlari mencari kemana-mana akhirnya ia menemukan pemuda itu tengah berbincang-bincang dengan beberapa teman laki-lakinya dan tanpa melihat wajah pemuda itu dan hanya berpatokan warna baju serta ciri-ciri fisiknya yang sama tanpa berpikir lagi dilemparnya sepatu flat miliknya tepat ke kepala pemuda itu.

BLETAAK!

Sepatu flat berwarna merah muda itu sukses mengenai kepala pemuda bermata biru tersebut hingga jatuh tersungkur kebawah.

"YES!" Teriaknya senang.

Sebuah senyuman kemenangan dan rasa puas terlihat diwajah gadis bersurai indigo ini tapi tak lama wajahnya berbubah pucat pasi tak kala melihat pemuda yang tadi menjambretnya keluar dari dalam gang tak jauh dari pemuda yang dilemparnya barusan.

"Naruto Uzumaki!" Batin Hinata kaget.

Hinata langsung bersembunyi di balik tembok tak jauh dari tempat Naruto dan teman-temannya berdiri.

"Kau tak apa, Naruto." Ujar pemuda bersurai merah bermata Jade membantu Naruto berdiri.

Pemuda bersurai kuning ini mengelus-ngelus kepalanya yang sedikit benjol, "Brengsek!" teriaknya penuh emosi.

Diambilnya sepatu flat berwarna merah muda yang tadi melesat tepat ke kepalanya lalu meremasnya kuat-kuat, "Akan kubunuh siapapun orang yang memiliki sepatu ini." Ujarnya dengan mata berapi-api penuh amarah.

Suasana hati Naruto saat ini sedang tak baik ditambah ia setengah mabuk jadi gadis yang tadi melemparkan sepatu padanya pasti akan tamat riwatnya karena menjadi tempat luapan seluruh emosi, kekesalan dan amarah Naruto.

Gadis cantik bersurai indigo ini menutup mulut dengan kedua tangannya dan iris bulannya membulat sempurna mendengar kalau ia akan dibunuh oleh pemuda itu.

"Mati aku!" Teriak Hinata dalam hati.

Buru-buru Hinata lari menyelamatkan diri jika dia sampai ketahuan dan tertangkap oleh pemuda bersurai kuning itu bisa-bisa dirinya dalam bahaya besar mengingat pemuda bermata biru itu adalah orang paling berpengaruh, berkuasa di kampusnya sekaligus orang yang paling dijauhinya karena Hinata benci orang kaya apalagi orang kaya sombong, sok berkuasa seperti Naruto dan teman-temannya.

Hinata terus berdoa dalam hati pada Tuhan dan berharap kalau Naruto tak bisa menemukan dirinya, ingin rasanya Hinata menenggelamkan tubuhnya ke dalam lautan saat ini.

"Tuhan, Tolong aku!" Jerit Hinata.

TBC

A/N : Halo semuanya, Inoue datang dengan Fic baru.

Ini adalah Fic pertama NaruHina milik saya, maafkan jika aneh, jelek dan tak menarik#Bungkuk badan dalam-dalam.

Fic ini jauh dari kata bagus, menarik apalagi sempurna tapi Inoue mau mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang sudah membaca Fic ini dan jika berkenan Read and Riview.

Inoue Kazeka