Fanfiction

Title : Kehidupan Baru Boruto

Chapter : 1

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Romance & Drama

Pairing : Uzumaki Boruto & Uchiha Sarada

Warning : OOC Yg Berlebihan, TYPO, EYD dan bahasa yg hancur, AU.

/==O==\\

Pembukaan

Ini Adalah Lanjutan Kisah Si Miskin Boruto, Mohon Yg Belum Baca Kisah Itu Di Persilahkan Untuk Menekan Tombol Back Dan Mencari Cerita Yg Berjudul "Si Miskin Boruto" Agar Tidak Kebingungan Saat Membaca. Kalau Sudah membaca Dari Chapter satu Sampai Selesai, Bisa Melanjutkan Membaca Cerita ini.

Author Sepenuhnya Tidak Bertanggung Jawab Dengan Apa Yg Terjadi Pada Reader Yg Tidak Mau Mendengarkan. Cerita Ini Dapat Menyebabkan Komplikasi Berbagai Macam Perasaan, Detak Jantung Meningkat, Emosi Terpacu, Kebimbangan, Keheranan, Dan Hal-Hal Kurang Mengenakan Lainnya.

Itu Semua Tidak Penting Lagi Setelah Bagian Pembuka Ini. Silahkan Di Nikmati.

Satu lagi, Authornya Kurang Gaul. Jadi Mohon Maaf Dengan Beberapa Kata-Kata yg akan Muncul Di Mata Anda.

:

:

:

4 tahun sudah berlalu semenjak hari di mana Boruto dan Sarada saling mengungkapkan perasaan. 4 tahun tak terasa sudah mereka lewati bersama. Kini, Boruto dan Sarada Hampir menyelesaikan Kuliahnya. Mereka tinggal Melaksanakan Wisuda dan semua perjuangan mereka selama Ini selesai.

Hari itu, Keluarga Uzumaki dan Keluarga Uchiha sangat bangga melihat Putra dan Putri memakai Pakaian itu (ngak tau namanya). Air mata kebahagiaan meluncur bagaikan Hujan dari Mata Hinata maupun Sakura.

Sasuke dan Naruto hanya bisa tersenyum saat Anak mereka Melihat mereka. Senyum itu bukan senyum biasa, melainkan Sebuah Senyum yg mengartikan Rasa bangga ayah kepada Putra atau Putri mereka.

Uzumaki Boruto akan mendapat gelar "Uzumaki Boruto .S. " dan Uchiha Sarada akan mendapat gelar "Uchiha Sarada S. " juga karena mereka satu jurusan.

Perjalanan Dalam Belajar selama Lebih dari 4 tahun pun berakhir dengan tetesan Air mata kebahagiaan. Banyak Hal yg mereka alami selama Belajar di Universitas. Mulai Dari berciuman tak Sengaja sampai Sarada Nyaris Hamil Saat Boruto dan Sarada Meminum Teh yg ternyata telah dicampur Sake oleh Seseorang.

Namun itu telah berlalu 2 tahun yg lalu dan Orang tua Mereka sama sekali tidak mengetahuinya. Benar-Benar di rahasiakan Karena memang Boruto belum menyentuh Sarada saat itu karena teman-temannya yg menyadarinya langsung memisahkan mereka berdua.

Rektor yg mengetahuinya meminta polisi mengusut kasus itu dan mencari pelaku secara diam-diam. Namun sampai sekarang tak pernah ditemukan. Pelakunya seperti hilang ditelan Bumi bersama barang Buktinya.

/==O==\\

Di Suatu tempat, Kedua keluarga sedang merayakan keberhasilan Boruto dan Sarada. "Suatu hari, Di antara kalian Akan ada yg memimpin Perusahaan Pusat. Dan sepertinya sang Suami yg akan memimpin." Ucap Sasuke. "maksudnya?" tanya Sarada.

"Kau Dan Boruto telah lama Kami Jodohkan. Dan ternyata memang kalian sudah Pacaran" ucap Sakura yg jelas membuat Boruto maupun Sarada Kaget berat. "tapi kami bahkan belum pernah berbicara kalau aku dan Sarada berpacaran," ucap Boruto.

"Tidak usah dibilang kami pun pastinya tahu, Semua aktifitas kalian selama ini tentu punya efek samping. Ditambah pengakuan Rama pada Sasuke telah memperkuat dugaan Kami" ucap Naruto.

"Tapi, Pernikahannya tidak perlu Terburu-buru bukan, Kita bisa menunggu mereka Berumur 25 tahun lebih," ucap Hinata. "Mulai Besok, Paman akan menunggu kalian berdua Di Perusahaan. Saya sudah mendapatkan Posisi yg bagus buat kalian," ucap Sasuke.

"berarti Waktu pensiun Naruto sudah dekat, Kau tidak perlu bekerja keras lagi Naruto," ucap Hinata. "ya, Tapi, Selama aku masih kuat aku akan bekerja. TechConnec membutuhkanku juga Bukan" ucap Naruto.

"sayangnya tidak begitu Naruto, banyak yg bisa menggantikan posisimu. Tapi Keberadaanmu tidak bisa digantikan Di perusahaanku." Ucap Sasuke. "berarti sama saja bukan" ucap Naruto. "terserah kau saja, Dobe" ucap Sasuke.

"ayolah, kalian berdua ini sudah berumur. Jangan berperilaku seperti anak kecil terus" ucap Sakura. "kau tahukan Sakura, Sahabat sejati itu akan terus seperti itu sampai tua" ucap Hinata. "aku tidak bisa bayangkan jika salah satu diantara mereka berdua itu Perempuan. Akan jadi seperti apa nanti anak mereka" ucap Sakura.

Boruto dan Sarada hanya bisa tertawa melihat interaksi orang tua mereka yg telah lama tak mereka lihat ternyata mengalami banyak perubahan. "sayangnya Himawari tidak bisa ikut." Ucap Sarada. "dia kan akan mengikuti Ujian Nasional. Ngak mungkin jika ikut." Ucap Boruto.

"Sedikit lagi Himawari akan menginjakan kaki di dunia Perkuliahan. Kita lihat saja bagaimana reaksinya" ucap Boruto. "ya, Pasti akan lucu, apalagi jika Himawari Pacaran" ucap Sarada.

Tiba-tiba Hp Boruto Berbunyi. "hey Sarada, Sebaiknya kita kembali. Teman-teman kita telah menunggu untuk berfoto bersama." Ucap Boruto. "ayo, Ibu, ayah, paman, Bibi. Kami jalan dulu." Ucap Sarada.

/==O==\\

Malam Harinya, Keluarga Uzumaki pergi ke Studio Foto terkenal Di kota itu. Dan tertunya untuk Foto. Mereka melakukan Foto bersama setelah Boruto dan Sarada mengambil Foto untuk Dipajang dirumah.

Sarada dan Boruto yg Pertama mengambil foto sendiri-sendiri secara bergantian kemudian dilanjutkan dengan Mereka berdua bersamaan di Foto dan ketiga Seluruh anggota keluarga foto Bareng disitu. Tapi sayangnya Himawari tidak ada dalam foto itu dan membuatnya sedikit sedih pastinya.

Setelah foto, Mereka pulang. Mereka Tinggal Di hotel sementara Boruto dan Sarada masih tinggal Di Apartemen mereka. Sehingga perjalanan pulang itu terpisah.

/==O==\\

Keesokan Harinya, Kedua keluarga telah berada Di Bandara tinggal menunggu keberangkatan. Dikarenakan Pesawat komersial Hari itu terbangnya agak siang, Sasuke yg ingin tiba di Konoha sebelum Malam pun memilih menyewa pesawat VIP.

Mereka telah berada dibandara jam 4 pagi. Dan kemudian berangkat jam 5 pagi. Didalam pesawat VIP itu, Mereka berenam duduk berdua. Sarada duduk Bersama Boruto pastinya sementara Sasuke duduk sama Sakura dan Naruto duduk sama Hinata.

Perjalanan Panjang terulang kembali Bagi Boruto. Benar-benar membosankan. Ditambah Boruto Meninggalkan Cas Hpnya di Apartemennya sehingga ia tidak bisa mengecas Hpnya dipesawat. Sehingga ia hanya bisa duduk melamun.

Sarada yg berada disampingnya sedang serius membaca sebuah Buku elektronik Di Smartphonenya. Boruto Memandangi Laut dibawahnya, Rasa bosannnya perlahan menghilang.

Beberapa jam Telah berlalu, Naruto maupun Hinata sepertinya sudah mulai sangat bosan dengan perjalanan panjang itu. Sakura dan Sarada jelasnya sudah merasa bosan sekarang. Terlebih Boruto.

Sasuke masih bersikap tenang. Dia sedang duduk sambil mengetik sesuatu di Laptopnya.

/==O==\\

Akhirnya, Mereka tiba di Bandara Konoha dengan Selamat. Begitu keluar dari Pesawat, Boruto Langsung menghirup Nafas lalu menghembuskannya. "Aku rindu Kota kelahiranku" ucap Boruto.

Keluar dari bandara adalah Hal yg mudah dan cepat buat Sasuke. Apalagi Saat ini mereka memakai Pesawat VIP dan tidak mendarat di Landasan Pesawat Komersial. Walau Penjagaan tetap sama. Apalagi karena mereka mendarat di landasan militer.

Saat itu Sore sekitar jam 3. Kota konoha Saat itu agak sepi karena masih belum jam pulang kantor. Baru akan keluar dari Bandara, 2 orang Bodyguard telah menunggu mereka. "selamat Sore tuan Sasuke, Selamat kembali ke Konoha" ucap Seorang Bodyguard.

"ya, Tolong bawakan Barang-barangku, barang Istriku dan Juga barang Sarada" ucap Sasuke. "Dengan senang Hati tuan" ucap sang Bodyguard lalu melakukan perintah Sasuke. "apa barang-barang anda juga perlu aku bawakan, Pak Naruto" ucap Seorang Bodyguard. "tidak usah, kami bisa membawakannya sendiri." Ucap Naruto.

Bodyguard tersebut lalu pergi ke mobil dan membukakan Pintu dan juga Bagasi Mobil. Setelah Naruto meletakan beberapa barang Ke bagasi Bodyguard tersebut bertanya "apa anda Perlu Supir".

"tidak, aku bisa mengemudi sendiri." Ucap Naruto. "Kalian berdua bisa memanggil teman kalian untuk menjemput kalian. Aku akan membawa mobil sendiri" ucap Sasuke. "baik tuan. Hati-hati di jalan" ucap Seorang Bodyguard.

Tak lama kemudian, Keluarga Uchiha telah meninggalkan Bandara deluan. Kemudian Bodyguard itu berpamitan pada Naruto untuk pergi ke memanggil teman mereka untuk di jemput.

Didalam Mobil, Keluarga Uzumaki sedikit melakukan perbincangan kecil. "Jadi apa ini Mobil ayah sekarang?" tanya Boruto. "tidak, Ini mobil Perusahaan. Mobil dinas ayah" ucap Naruto. "Boleh aku yg mengemudi, aku ingin mengemudi untuk pertama kali di Konoha." Ucap Boruto.

"kau sudah tahu cara mengemudi?" ucap Naruto Takjub. "yeah, Sarada mengajariku 3 tahun yg lalu" ucap Boruto. "ya, Tapi. Kau tidak tahu dimana letak rumah Baru kita. Jadi ayah yg mengemudi. Kau duduk diam sendiri di belakang" ucap Boruto.

"jadi ayah sekarang sudah Punya rumah" ucap Boruto semangat. "apa jangan-jangan itu rumah dinas?" ucap Boruto dengan Nada sedikit memalas. "ya rumah pribadilah, kau pikir gaji ayah selama 4 tahun bekerja di perusahaan Sasuke itu ngak cukup Untuk beli rumah, Walau ngak besar juga" ucap Boruto.

Tiba-tiba, Hinata keluar dari Mobil. "kau mau kenapa Hinata, kita kan mau pulang?" tanya Naruto. "aku mau duduk sama Boruto, Ada beberapa hal yg aku ingin tanyakan" ucap Hinata. "baiklah, Cepatlah masuk. Aku sudah lapar mau makan Masakanmu" ucap Naruto.

"wah, dipikir-pikir aku juga sudah lama tidak merasakan Makanan Buatan Ibu" ucap Boruto. "bukan dipikir-pikir lagi Boruto, Tapi memang kau sudah lama tidak merasakan Makanan Buatan Ibumu" ucap Naruto. Hinata yg sudah duduk di kursi belakang pun membuka kata "kalau begitu jalankan mobilnya, kita pulang biar ibu bisa memasakan Makanan buat kalian berdua" ucap Hinata.

Setelah itu, Keluarga Uzumaki pun pulang kerumah. Hinata meminta Boruto untuk menceritakan Kejadian-kejadian yg mereka alami sewaktu kuliah. Walau malu awalnya, Boruto pun menceritakan semua kejadian mulai dari pertama datang sampai terakhir. Walau sedikit diberi bumbu dan ada juga yg dikurangi bumbunya.

/==O==\\

Sesampainya di rumah, Naruto, Hinata, dan Boruto disambut oleh Himawari yg saat itu di jaga oleh Kakeknya, Hyuuga Hiashi. "kalian Sudah Kembali. bagaimana acaranya. Berjalan dengan lancar kan?" Tanya Hiashi. "ya, Tentu saja kakek." Ucap Boruto.

Himawari langsung memeluk Sang kakak. Walau ini bukanlah pertemuan pertama karena setiap tahun, Keluarga Uchiha dan Uzumaki pasti berkunjung ke Kirigakure untuk melihat anak mereka yg belajar di kota itu.

"kau adalah orang pertama di keluarga kita yg masuk perguruan Tinggi. Bagaimana kedengarannya, Uzumaki Boruto S. " ucap Hiashi sangat bahagia. "ya sangat cocok, Tapi sepertinya Boruto kau harus tidur karena besok kau akan bertemu Sasuke untuk berbincang masalah pekerjaan." Ucap Naruto.

"tapi ayah, aku kan belum makan?" ucap Boruto. "oh iya, Ayah lupa." Ucap Naruto lalu berbalik kearah seharusnya Hinata berada. "sepertinya ibumu tidak lupa, Baguslah" ucap Naruto.

Tak lama kemudian, Hinata kembali dengan muka sedikit kecewa. "Bahan makanan tinggal sedikit. Tidak cukup untuk kita semua" ucap Hinata. "tadi banyak sayuran yg sudah layu dan tak layak konsumsi jadi kakek buang saja" ucap Hiashi.

"kita pesan Makanan saja Bagaimana?" tanya Hinata. "ya sudah, aku juga sudah lapar" ucap Naruto. "walau malam ini gagal merasakan Makanan Buatan ibu, Tapi masih ada hari esok" ucap Boruto.

Naruto pun Mengeluarkan Hpnya dan memesan sebuah makanan Porsi keluarga untuk 6 orang

/==O==\\

Di kediaman Uchiha, Saat keluarga itu pulang mereka disambut oleh Para pekerja di rumah itu. Di sana juga ada Itachi dan Rama yg telah menunggu kepulangan Mereka.

"kukira kau akan pulang kekonoha Besok" ucap Sasuke. "ya menurut rencana begitu. Tapi kayaknya Rama butuh sosok ayah saat Dia di Wisuda." Ucap Itachi. Sasuke pun menjabat tangan Rama. "selamat ya, kau sekarang seorang sarjana dan sebentar lagi akan jadi Pengacara" ucap Sasuke.

"terima kasih paman. Jadi Sarada dan Boruto sekarang juga telah Sarjana?" tanya Rama. "Pastilah, kau kira aku ini Bodoh dan tidak bisa jadi sarjana" ucap Sarada.

"Mereka berdua memang tidak bisa akur walau sudah dewasa seperti ini" ucap Itachi. "Sarada dan Rama, Itu masih level ringan. Jika kau melihat Sarada dan Boruto, Itu sudah di level Kronis. Hal kecil saja pasti mereka ributkan." Ucap Sasuke disaat Sarada dan Rama saling marah satu sama lain dan saling menunjuk.

Kini, Kedua keluarga Itu telah duduk di ruang tamu. Terlihat beberapa Asisten Rumah Tangga sedang menaruh Minuman dan Cemilan di Meja tamu itu. Sarada dan Rama sedang asik dengan HP mereka masing-masing.

"Sarada, ajak Rama duduk di tempat lain. Ayahmu dan Paman itachi mau berbicara mengenai Bisnis" ucap Sakura. "bicaralah. Lagi pula aku kan sebentar lagi akan bekerja di Kantor ayah" ucap Sarada.

"Sarada, Dengarkan Ibumu. Kita kalau di sini itu menganggu percakapan Mereka" ucap Rama sambil berdiri lalu berjalan keluar tepatnya teras. Sarada pun mengikuti Rama setelah disuruh untuk kedua kalinya oleh ibunya.

Di teras, Mereka berdua masih Fokus dengan HP mereka. Mengetik lalu menunggu lalu mengetik lagi. Itulah yg mereka lakukan selama memegang HP. Sampai tiba-tiba, "Ternyata Boruto sedang aktif dari tadi, Ahh kenapa aku tidak mengobrol dengannya dari tadi" ucap Rama.

Sarada melihati Rama sebentar lalu mengetik dengan sedikit senyum jahil. Sudah sekitar 5 menit semenjak Rama mengirim Pesan Ke Boruto lewat Media Sosial Connec People (CP). Namun sampai sekarang belum juga mendapat balasan. Padahal Boruto sedang aktif dan masih aktif.

"kenapa, kenapa Boruto tak membalas pesanku. Apa dia sengaja mengabaikanku" ucap Rama. Sarada pun kembali melirik Rama lalu mengetik sesuatu di Hpnya. Rama pun kembali mengirim sebuah pesan ke akun Boruto lagi.

5 menit berjalan lagi tapi tak mendapat respon dari Boruto. Dia pun memeriksa Profil Boruto lalu memeriksa aktifitasnya. "wah, ternyata Boruto mempersilakan orang lain melihat Aktifitasnya" ucap Rama saat melihat Profil Boruto. Ternyata, Terlihat disitu Boruto sedang aktif mengobrol bersama Sarada.

"Sekarang aku tahu siapa biang kerok yg membuat Boruto tak membalas Pesanku" ucap Rama lalu melirik Sarada. Sarada pun membalas dengan melirik Rama. "sarada, kau tega sekali. Aku hanya mau menyapa temanku. Kenapa kau larang" ucap Rama.

"Aku Cuma ingin mengerjaimu. Sudah lama tanganku ini tak jahil" ucap Sarada. "hey Sarada, Ingat. Kau pasti beberapa tahun lagi akan nikah. Jangan bersikap seperti anak kecil terus" ucap Rama tapi Sarada tak merespon. "Kasihan Boruto nanti jika kau menikah dengannya. Nanti anak dan mama kompak mengerjai Ayahnya" Sambung Rama.

Sarada mengetahui maksud Perkataan Rama. Dia pun menaruh Hpnya lalu mendekati Rama. "maksudmu apa, kau masih mau mengangguku" ucap Sarada marah. "tidak, aku hanya mau berbicara sebentar dengan Boruto. Setelah itu kau boleh lanjut berpacaran lagi dengan Sahabatku" ucap Rama.

Hampir saja sebuah tumbukan mendarat Di wajah Rama jika saja HP Sarada tak berbunyi. "Boruto menyelamatkanmu. Jika saja ia tak mengirim Pesan ini tepat waktu, tanganku ini pasti akan mengenai mukamu" ucap Sarada.

"tau saja Boruto kalau Pacarnya hampir menumbuk muka Sahabatnya" ucap Rama menyindir. "kau ini kenapa. Dari tadi menganggu terus. Iri, ngak punya pacar. Itu ada pohon kesepian di sana. Pacaran saja sama pohon itu" ucap Sarada di tingkat kesal sedang.

/==O==\\

Pagi Hari yg cerah. Boruto Bangun Dari tidurnya dan langsung berjalan Menuju kamar mandi Untuk mandi. Setelah mandi ia pun Sarapan bersama. Sarapan yg kini ia lakukan sangatlah berbeda dari kehidupannya sebelumnya.

Kali ini mereka makan bersama sebagai keluarga dan Menu Makanannya adalah Roti Gandum yg sama sekali tidak pernah mereka makan Di kehidupan sebelumnya. Derajat ekonomi Keluarga Uzumaki benar-benar sudah berputar 90 derajat.

Bahkan, Hiashi yg merupakan petani Sederhana kini telah menjadi Juragan Padi di kampung. Dia memiliki pekerja dan Sawah yg luasnya mencapai hampir setengah Desa. Itu semua berkat sumbangan Naruto dan Kerja Keras Hiashi.

Pagi itu, Hiashi harus segera kembali kedesa karena sawah harus dipanen segera. Dan Hiashi harus memantau Waktu panen itu. Sehingga, Setelah ia sarapan ia pun pergi menaiki Mobil Pick up miliknya.

/==O==\\

Boruto akan ikut ayahnya menuju kantor Sasuke. Ia mengambil nafas panjang sebelum memasuki Mobil. Kali ini, ayahnya mengizinkannya membawa mobil itu. "aku harus bisa membuat Paman Sasuke terkesan. Ya, aku tidak boleh kalah dari Sarada juga" Batin Boruto lalu memasuki Mobil.

"Kau masih ingatkan di mana Letak perusahaan Sasuke?" tanya Naruto. "tentu, Kalau pun aku lupa, Di GPS mobil ini pastinya akan melacak dan mengarahkanku ke Perusahaan Pusat." Ucap Boruto. Ia pun menginjak gas dan mobil pun jalan.

Perjalanan begitu lancar. Walau pagi itu kendaraan terkesan padat, Tapi Kota Konoha Tidak pernah mengalami Peristiwa Legendaris yg namanya Macet. Jika macet pun pasti karena ada kecelakaan atau hal yg lain Seperti ada Karnaval atau Pentas lainnya di jalan.

Hari itu Merupakan hari Selasa. Sesampainya dikantor, Boruto terkejut saat melihat Pegawai perusahaan Techconnec memakai Jas berwarna Biru Tua. Namun kebanyakan dari mereka yg memakai Jas itu adalah yg bekerja di kantor Perusahaan Sasuke. Sementara, Pekerja Lapangan seperti Naruto Memakai Pakaian Berwujud kaos dan Berwarna Biru Tua juga dengan Tulisan Techconnec yg terpapar di punggung mereka.

Tetapi Karena Boruto adalah Pemimpin di bidang Pekerja Lapangan, Dia tetap Memakai Jas di setiap Hari Senin dan Selasa. Di Hari Rabu sampai Jum'at, Dia akan memakai Baju Yg sama seperti Pekerja Lapangan dan juga memakai Sebuah Rompi.

Hari itu, Boruto datang dengan memakai Kemeja biasa berwarna Putih. Kemeja Yg Sarada berikan Sewaktu Boruto Ulang Tahun. "Boruto, Kau pergi Keruangan Sasuke sendiri. Ayah ada beberapa Pekerjaan yg harus segera di lakukan" ucap Naruto lalu pergi tanpa menunggu jawaban Boruto.

Melihat Ayahnya pergi, Boruto yg sempat mau bertanya pun mengurungkan Niatnya dan memasuki Gedung. Seorang satpam Menyapanya dan kemudian muncul seorang Bodyguard dari Dalam pos satpam dan langsung mengawal dan menunjukan arah Menuju Kantor Sasuke.

/==O==\\

Di Kantornya, Sasuke sedang mengobrol bersama Sarada sambil menunggu Boruto tiba. Saat itu, Sarada mengenakan Pakaian yg juga diberikan Oleh Boruto sewaktu Sarada ulang tahun.

Setelah cukup lama mengobrol, Sasuke duduk di mejanya lalu mengetik sesuatu di laptopnya. Sarada pun duduk di sebuah kursi yg berada dikantor ayahnya sambil mengetik sesuatu di kantornya.

Tak lama kemudian, Pintu kantor Sasuke di ketuk. Setelah dibuka ternyata itu adalah Boruto dan Bodyguard tadi. "Selamat Pagi Tuan Sasuke, Boruto sudah datang" ucap Bodyguard itu. "ok, terima kasih. Kau boleh pergi" ucap Sasuke.

Sarada lalu berdiri dan duduk di kursi yg tersedia di depan meja Sasuke di ikuti Boruto. "jadi apa yg paman ingin bicarakan padaku?" Tanya Boruto. "bukan hanya padamu, Tapi juga Sarada. Ini mengenai posisi yg akan paman limpahkan Padamu" ucap Sasuke.

"Kalian adalah satu-satunya lulusan Sarjana yg berasal dari Universitas Terkenal di dunia, Aku tidak bisa memberi kalian posisi yg sembarang di perusahaan." Ucap Sasuke. Boruto dan Sarada pun memasang wajah super serius dan memperhatikan Sasuke.

"Boruto, Kau akan bekerja di bidang Teknologi Komunikasi Perusahaan. Dan kau Sarada, ayah sangat berharap kau bisa bekerja dengan baik di bidang Komputasi-Komunikasi Perusahaan ayah" ucap Sasuke.

"Aku agak bingung, Bidang Teknologi Komunikasi dan Bidang Komputasi-Komunikasi itu berbeda dalam hal apa?" tanya Boruto. "Bidang Teknologi Komunikasi adalah bidang yg mengerjakan Setiap Proyek yg berkaitan dengan Alat-alat Komunikasi. Bidang ini akan bertanggung jawab penuh dengan Kualitas Sistem Komunikasi. Contohnya, membuat komponen menara sinyal." Ucap Sasuke.

"sementara, Bidang Komputasi-Komunikasi adalah bidang yg berkaitan dengan Pembuatan atau pendukung Software atau Hardware untuk perangkat Komputer atau sejenisnya dalam hal Teknologi Komunikasi. Contoh di perusahaan kita ini adalah pembuatan Kartu Prabayar." Lanjut Sasuke.

'Kebetulan ketua kedua bidang itu mulai Berumur. Jadi kemungkinan akan pensiun dalam waktu yg tidak lama ini. Jadi kalian harus siap menjadi wakilnya dan juga harus siap menjadi ketua" Lanjut Sasuke menjelaskan.

"berarti posisi kami sekarang ini anggota atau Wakil?" tanya Boruto. "tentu saja sebagai Wakil. Kalian perlu banyak belajar" Ucap Sasuke. Setelah Sasuke menjelaskan Semuanya Secara rinci dan Jelas, Boruto dan Sarada Di persilahkan Pergi.

/==O==\\

Di Lobi Kantor, Sarada dan Boruto sedang duduk-duduk sambil berbicara. "jadi apa kau mau makan Siang?" tanya Sarada. "Sepertinya, Perutku sudah kosong" ucap Boruto. Boruto langsung memeriksa kantong celana dan bajunya dengan panik. "gawat, Dompetku sepertinya ketinggalan" ucap Boruto.

"ini bukan pertama kalinya aku mendengarnya. Dan juga bukan pertama kalinya aku bilang ini. Ayo kita makan. Aku yg akan bayar" ucap Sarada. Boruto pun hanya dapat memasang muka lucu di hadapan Sarada seperti biasa. Sedikit tertawa kecil dan "ya, terserah kau saja" ucap Boruto.

Kemudian, mereka berdiri bersiap untuk keluar kantor. Seorang Bodyguard pun menghampiri Sarada. "apa nona butuh sesuatu?" tanya Sang Bodyguard. "ya, bisa tolong ambilkan Mobilku di Parkiran. Mobil Inova hitam plat nomor 3020" ucap Sarada sambil menyerahkan Kunci. "atau mungkin kalau bingung tekan tombol ini" Tambah Sarada sambil menunjuk sebuah tombol di kunci.

Beberapa saat menunggu, Sebuah Mobil Inova hitam pengeluaran terbaru dengan Desain Elegant telah menunggu di depan kantor. Boruto dan Sarada pun keluar menuju Mobil. Sang Bodyguard pun keluar dari mobil dan mengembalikan Kunci tersebut pada Sarada. Sarada lalu memberikannya pada Boruto.

"lagi?" ucap Boruto tidak terima jika harus menjadi supir sarada terus. "ya, lagi. Aku sedang malas untuk mengemudi siang ini" ucap Sarada sedikit nyengir. Boruto pun dengan malas mengambil Kunci dari tangan Sarada lalu masuk kedalam Mobil di ikuti Sarada.

"kita mau kemana?" tanya Boruto dengan nada sedikit marah bin kesal. "kau saja yg carikan tempat yg cocok buat kita berdua makan" ucap Sarada. "apa kau tak ingat. Pertama kali aku yg memilih tempat, kita berdua nyaris mati" ucap Boruto.

"aku bahkan mau kejadian itu terulang kembali. Kita bisa berkelahi bersama" ucap Sarada. "huff, Mati baru bilang ajaib" ucap Boruto lalu menjalankan Mobil. "kudengar Sebuah Restoran baru di buka di kota ini. Mungkin kita bisa makan di restoran itu" ucap Sarada.

"aku kurang suka makan Di restoran. Kita makan saja di warung pinggir Jalan" ucap Boruto. "terserah kau saja, kita memang harus belajar menghemat uang. Kita bukan anak kecil lagi yg mungkin bisa dengan mudahnya meminta uang pada orang tua kita" ucap Sarada.

"ya, kau benar. Jika aku memang dari dulu jarang meminta uang pada orang tuaku, Tapi, Kalau kau pasti sering" ucap Boruto dengan sedikit ketawa. "dasar, Memang kau pikir aku hanya tau jajan saja" ucap Sarada sambil membuang mukanya. "haha, kau tambah lucu kalau sedang Cemberut" ucap Boruto.

/==O==\\

Tibalah mereka di sebuah warung Sate di pinggir Jalan. Sarada memesan dua porsi Sate Rusa. Sate yg terbuat dari daging hewan yg cukup langka di konoha. Harga di warung ini juga fantastis. Mencapai 50 ribu/porsi dengan jumlah 15 tusuk.

Namun, bagi Boruto Daging Rusa adalah daging yg sudah bosan ia makan. Karena, setiap ayahnya pulang setelah mengerjakan proyek di kota lain pasti ayahnya selalu membeli beberapa kilo daging Rusa.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu. Dua porsi Sate Rusa telah berada di hadapan mereka. Aroma yg begitu menggoda telah mengoyahkan hawa nafsu Sarada. Sarada memang sangat jarang memakan Sate. Apalagi Sate Rusa dengan aroma yg sangat menggoda seperti ini.

Saat Boruto ingin mengambil sebuah tusuk Sate, Sarada menahan tangannya "tunggu Boruto, jangan makan dulu. Aku harus mengambil gambarnya dulu" ucap Sarada. "huff, apa harus di foto juga?" tanya Boruto. Tanpa pikir panjang, Sarada langsung Berselfie dengan Sate itu dan tak menghiraukan Boruto yg sedang menatapnya. "cih, Dasar penyakit Selfiesinisme tingkat Kronis." Batin Boruto.

Setelah Sarada selesai Selfie dengan Sate itu, ia langsung meraih tangan Boruto dan mengajaknya selfie bersama. Boruto awalnya menolak, namun tatapan Sarada membuatnya melakukannya.

Setelah itu, mereka duduk tenang kembali dan Boruto maupun Sarada mengambil Setusuk Sate. Namun, Tiba-tiba saat Boruto maupu Sarada ingin mengigit Sate Empuk Nan Lembut itu ternyata ada seseorang yg sedang menepuk Pundak Boruto.

Sarada pun terhenti dan terpaku melihat orang itu. Boruto perlahan berbalik ke arah orang itu. "Kau" ucap Boruto.

:

:

:

To Be Continued

Kita berjumpa lagi. Setelah sekian lama, harus terhenti akibat sedang fokus pada Ulangan Akhir Semester, Saya dapat kembali membuat lanjutan cerita ini dan Juga tetap mengalami Waktu sunting yg panjang.

Mamun Jika banyak kesalahan Mohon Di maklumi karena saya bukan anak-anak dari jurusan Bahasa. Melainkan MIPA.

Bagaimana, Apa bagus atau malah bingung. Sama saya juga bingung sewaktu membuatnya. Ada kesalahan alur. Tapi jika di rubah nanti malah berdampak dengan alur yg lainnya yg memang merupakan Kunci dari Cerita Si Miskin Boruto Season 2 atau Kehidupan Baru Boruto.

Saya ingin berterima kasih atas dukungan beberapa Reader yg mungkin merupakan Author juga. Diantaranya

The KidsNo OppAi untuk dukungannya dan Reviews Pendek Bin Ajaib karena Reviewsnya sama terus.

ImutoAUffnindo atas partisipasinya untuk Mereviews dan mendukung Season 2 ini

Fly (Guest) untuk idenya. Walau ide itu sudah ada semenjak lama. Bahkan sebelum chapter 9 keluar.

Natsumi atas dukungan dan Sarannya. "pasti akan saya perbaiki dan perjelas lagi. Kalau masih salah, mohon Reviews lagi"

Utsukushi Arisa untuk Partisipasinya dan Sarannya.

Dan

Namejacko (Guest) Atas titik yg berjumlah 2 yg sangat membingungkan. Sampai-sampai Tim Pemecah Kode Konoha yg di utus Nanadaime tak mampu menerjemahkan artinya.

Dan YOGA07 sebagai mitra terpercaya saya yang selama ini sudah menemani saya di dunia Online.

Oke sekian dari saya. Mohon Di Reviews dan Sangat di mohon menahan Kecewanya di Chapter ini.

Saya sedang berusaha untuk menyesuaikan kesalahan Di atas agar tepat sasaran dan tak merubah Alur kunci Cerita.

Tanpa panjang lebar lagi. Jika belum tersedia Chapter 2 silakan tekan tombol Back atau kalau perlu Tombol Power.

Jika sudah tersedia, dan jika berkenan silakan klik Next chapter.