Hn

Chapter 9

.

.

.

"Nyem nyem…."

Changmin hanya bisa menatap tajam ke arah beruang kutub yang sibuk makan ayam goreng krispi di sebelahnya. Bibirnya makin manyun ketika Yunho melihat ke arahnya dengan tatapan jahil nan minta diulek. Changmin segera melihat ke arah lain dan pura-pura tidak perduli.

"Min."

"HM?!"

"Mau ayam goreng?" ujar Yunho watados sambil mengulurkan paha ayam yang masih hangat. Sebelum Changmin komentar, paha ayam itu sudah kembali pada si empunya.

"Oh iya, kamu harus ngosongin perut dan tidak boleh makan untuk operasi besok," ujar Yunho sambil memakan penuh dengan penghayatan. Pandangan Changmin pun mengarah pada bagian bawah Yunho.

Alias bagian perut.

Changmin dengan aura penasaran malah mencolek-colek pinggang Yunho. Yunho yang sedang makan tersedak dan menampol kepala Changmin. Yang ditampol malah masih sibuk melihat-lihat perut Yunho.

"Hyuunngg…"

Yunho waspada. Biasanya kalau Changmin dalam mode begini kalimatnya pada pedas-pedas dan tanpa merasa dosa sedikitpun.

"Hyung enggak niat diet?" ujar Changmin sambil memberikan gesture ke arah perut Yunho. "Nanti lama-lama belutnya jadi anaconda lhu! Atau mungkin sanca batik?"

Tuh kan bener!

Weleh, jangan salah dulu! Gini-gini Yunho seorang dancer yang sering melakukan latihan fisik. Sampai sekarang dia masih jogging keliling fakultas kok (Yunho tidak tahu kalau areal Changmin jogging malah satu kampus). Dengan Pe-De nya dinaikkan ujung kemejanya untuk memperlihatkan bahwa bagian ketat di perutnya itu otot, bukan lemak.

Rasain Min! emangnya mentang-mentang anak bio situ sok tahu masalah badan orang!

Reaksi Changmin malah jauh dari yang diharapkan. Changmin malah sibuk menilai bahkan mencubit salah satu abs milik yunho. Yunho pun mengambil langkah mundur untuk menghindari cubitan selanjutnya serta menutupi tubuhnya plus memakai tameng tambahan berupa jaket kulitnya yang terselampir dekat kursi. Changmin malah memasang muka bahagia.

"Kau ini apa-apaan sih, Min?!"

"Enggak, Cuma penasaran. Itu abs asli apa palsu…"

"Palsu gundhulmu, Min!"

"Kan Cuma memastikan! Enggak usah makek otot kali!"

"Siapa yang makek otot?!"

"Otot laring dan faring!"

"Tolong gunakan bahasa Nasional, jangan makek bahasa alien!"

"Hyung aja yang kudet bahasa! Makanya Hyung, kalo muter tipi jangan Cuma nonton infotainment melulu! Sekali-kali update kamusnya dong!"

Yunho akhirnya menyerah dan kembali duduk di kursi besuk pasien. Si Jae belum muncul-muncul juga daritadi. Katanya mau makan di kantin dan takut si Umin hilang diculik. Emangnya siapa yang mau nyulik bocah yang berisik plus otaknya seruwet centrifuge kepenuhan isi itu?

Tanpa sadar diperhatikannya si Umin yang maih ngambek.

"Emangnya kamu komen gitu-gitu buat apa? Ho ho ho… pasti kamu ngiri ya? Pengen tips dari Hyung buat bikin abs?" ujar Yunho bak kakak tingkat yang promosi tugas akhir apa yang akan dilakukan oleh si adik tingkat. Changmin Cuma menatap sinis. Sini juga punya kok.

Makasih banget buat obat bius dan apalah itu yang membuat perutnya terasa agak mati rasa sehingga Changmin mencoba duduk dan berdiri. Dengan sombongnya dia melepaskan bajunya di depan yunho yang sedang minum jus jeruk.

Seketika jus jeruk yang harusnya masuk ke lambung pun keluar lewat hidung.

Boleh enggak Yunho komentar dalam hati?

Dari luar Changmin terlihat bak pohon toge (?). tapi sekarang dengan keadaan topless bisa terlihat kalau para dewa begitu murah hati untuk memberkati tubuh Changmin yang menurut Yunho adalah tubuh titisan dewa. Kalau gini mah bukan Cuma cewek yang pada kepincut. Cowok lurus aja bisa belok.

Lengannya menonjolkan bisep dan trisep yang pas, perutnya yang rata terlihat sebuah garis vertical yang membelahnya menjadi dua bagian. Lalu masih ada beberapa garis yang membagi perutnya menjadi 6 bagian. Tidak semua rectus abdominis bisa terbentuk secara sempurna begitu.

'Glek!'

Tanpa sadar Yunho menelan ludah. Naik ke atas lagi ditemukan ekspresi paling menjengkelkan sedunia. Terlihat Changmin dengan bangganya dan memasang muka menantang. Seketika aura macho dan tubuh yang bikin ngiri itu hilang bak krupuk yang nyemplung kuah soto.

"Hehehehehee…aw! Appo!"

Yunho yang jengkel dengan muka Changmin yang cengengesan pun melemparkan tutup botol jusnya ke pucuk kepala Changmin. Seketika Changmin memungut tutup botol yang menggelinding dan berniat untuk membuangnya ke luar jendela.

Merasa terancam, Yunho segera meraih tutup botol itu dari genggaman Changmin. Namun karena posisi Changmin yang lebih tinggi membuat dirinya kesusahan untuk meraihnya. Hingga akhirnya mereka berguling-guling hanya demi tutup botol jus jeruk. Proses guling-guling itu akhirnya terhenti ketika tubuh mereka menabrak dinding.

Freeze…

Jujur, Yunho merasa déjà vu akan keadaan begini. Terutama pada insiden Changmin mewek-mewek plus sakit di rumahnya. Hanya saja sekarang bukan aura imut yang membuatnya…

Dia kan masih 'normal'….

Masih ingat kalau Changmin topless?

Dan tak disangka kalau perut yang memiliki rectus abdominis sempurna itu terasa kaku dan keras.

Changmin sendiri malah memiringkan kepalanya ke kanan dan ber-sweatdrop ria.

"Hyung…"

"?"

"Awas kalau Hyung bilang aku cantik! Adegannya terlalu mirip sama yang ada di drama yang sering ditonton ama Jae-hyung."

Ini anak minta ditampol kali ya?

"Hm.. pasien.. omo!"

Dua pasang mata pun menoleh ke arah seorang suster yang terkaget ketika melihat sebuah eyes service (?) di depannya. Ketika Yunho berniat untuk bangkit, sang suster malah mengangkat jempolnya.

"Nice! Aku akan kembali 10 menit lagi! Silahkan lanjutkan," ujar sang suster. Yunho segera bangkit dari posisi awkward mereka sedangkan Changmin malah sibuk memakai bajunya.

"Maaf Nona, anda mungkin salah paham.. aduuuuhh kok malah ngilang…" ujar Yunho frustasi. Changmin malah geleng-geleng.

"Hyung enggak kasihan apa?" ujar Changmin watados. Yunho menaikkan alis kirinya.

"Suster-noona tadi kelihatannya mimisan. Lebih baik biarkan dia istirahat 10 menit dulu," ujar Changmin sambil kembali berbaring dan sibuk main game HP. Yunho tepok jidat.

.

.

.

"M-mwo?!"

"Apaan, Min?" ujar Jaejoong sambil ikut melirik halaman web yang dibaca oleh Changmin. Ternyata halaman web itu memuat tentang pemulihan usus buntu.

"Aku enggak mau cuti kuliaaahhhh!" teriak Changmin dengan cemprengnya. Jaejoong menutup kedua telinganya dan Yunho bersembunyi di kolong meja. Setelah selesai 'menyanyi seriosa', Jaejoong pun melepaskan kedua tangannya tapi masih dalam keadaan was-was.

"Cuti kuliah apanya?"

"Kan recovery-nya 3 bulan, terus aku masih masuk kuliah 2 bulan. Masa perkuliahan 16 minggu… hyuunnnggg… aku enggak mau absen….. nanti kalau cuti kuliah masak aku harus ngikut sau kelas sama adik tingkat? Huuuwweeee!"

"Ya kan kamu masih bisa menghadiri kuliah setelah ini… enggak perlu nge bed rest juga kali!" ujar Jaejoong sambil memukul bagian belakang kepala Changmin.

"Ta-tapi…"

"Berangkatnya diantar…"

"Walah…. Jae-hyungg… jae-hyung… orang Jae-hyung aja sibuk skripsi nyari dosen pembimbing yang enggak temu-temu malah nawarin mau nganter…" ujar Changmin ngambek. Jae Cuma nyengir kuda.

"Mau kuanter?" ujar Yunho menawarkan. Jujur, makin lama Yunho merasa makin sayang sama si satu ini (tentunya dalam hati soalnya kalau kedengeran sama si satu itu bakalan ruwet jadinya =,=).

"Enggak!"

"Ken-"

"Aku yakin kalau bareng si beruang kutub itu nantinya waktu naik mobil bannya dipaskan sama jalan-jalan yang sulit. Terus kalau ada batu ama krikil dilewatin sekalian!"

"YA!"

"Pasien akan dibawa ke ruangan operasi…." Ujar seorang dokter menengahi. Jae dan Yunho pun segera menyingkir dan melihat ranjang Changmin didorong keluar ruangan menuju ke ruangan operasi. Changmin masih sempat-sempatnya ngebanyol hingga berhadiah geplakan (lagi).

"Itu anak enggak tahu takut ya?" komen Yunho ketika lampu operasi berwarna merah yang menandakan operasi sedang berjalan.

"Padahal di dalam sana perutnya dibuka-buka…" ujar Jae sambil tepok jidat.

"Itu dulu kelakuannya menurun dari siapa sih?" komen Yunho yang membuat Jaejoong mengikik. Padahal si adek malah 'berjuang' di dalam sana. Changmin memang sejak dulu memang seorang yang dork sehingga dia tidak heran kalau Changmin sering ceplas-ceplos kalimat yang tidak terduga.

"Gitu-gitu kamu suka, 'kan?" ucap Jaejoong bercanda. Namun yang didapatnya adalah Yunho yang membelalakkan mata. Oh….

Jaejoong segera merangkul leher Yunho dengan aura mengintimidasi. Kalau biasanya posisi seperti ini sudah membikin Yunho berbunga-bunga, sekarang dia merasa kalau kilas kehidupannya bermain-main di ingatannya bak orang yang sebentar lagi mendekati ajal.

"Heh… kalau kau berani berbuat sesuatu yang tidak-tidak pada Changmin, kau tahu kan akibatnya?" ujar Jaejoong dengan aura mengintimidasi. Yunho yang otaknya agak lemot dalam memproses akhirnya sadar akan maksud Jaejoong dan seketika berdiri.

"HE?!"

.

.

.

Tbc

.

See you in the next chapter….