Title : CALENDULA

Main Cast : Byun Baekhyun. Park Chanyeol.

Other Cast : EXO's Members and others

Main Pair : ChanBaek

Other Pair :

KaiSoo

HunHan

SuLay

ChenMin

Genre : School Life, Romance, Drama, Family, Brothership.

Rating : T

Length & Type : Chapter

.

.

.

WARNING! GS FOR UKE! TYPO!

.

.

.

DON'T BASH

DON'T PLAGIAT

.

.

.

SUMMARY

Kim Baekhyun adalah putri bungsu dari 6 bersaudara yang begitu menyayanginya. Ia tak terbiasa hidup berbaur dengan orang lain karena di hidupnya selama ini hanya ada keluarganya serta guru yang mengajarnya lewat home schooling. Lalu bagaimana kehidupannya selanjutnya saat ia pindah ke Seoul dan dipaksa masuk ke sekolah umum serta harus berbaur dengan orang lain? /"Baekhyun itu seperti bunga CALENDULA, mekar di setiap awal bulan dan mulai layu menjelang akhir bulan"\

.

.

.

CHAPTER 11

Story of My Love (ENDING)

.

.

.

"Jadilah milikku, Baekhyun..."

Bisikan itu seakan menjadi mantra bagi Baekhyun. Ia menatap tak percaya pada mata Chanyeol yang justru menatapnya dengan penuh pemujaan. Semua rasa sakitnya seakan terobati dengan hangatnya dekapan namja itu. Sejak lama ia memimpikan bisa bersama Chanyeol, sejak lama sekali ia mendamba ucapan manis namja bertelinga lebar itu. Dan malam ini namja itu mewujudkan semuanya. Semuanya seakan seperti mimpi yang menjadi bunga tidurnya.

Chanyeol sendiri masih menunggu jawaban Baekhyun. Suara-suara berisik dari orang-orang ia hiraukan karena baginya sekarang jawaban Baekhyun lah yang sangat berarti baginya. Seakan hanya suara lembut Baekhyun lah yang bisa ia dengar. Namun, setelah beberapa saat Baekhyun tak kunjung menjawab, Chanyeol mengambil tindakan dengan menempelkan bibir tebalnya pada bibir tipis Baekhyun membuat jeritan histeris kembali terdengar dari para yeoja di sekitar mereka. Chanyeol hanya tak ingin Baekhyun pergi lagi, itu saja. Sudah cukup ia menyesal selama ini.

"Saranghae" gumam Chanyeol di telinga Baekhyun dengan lembut setelah melepas tautan bibirnya. Ia mendongak dan menatap Hero yang masih berdiri di belakang Baekhyun.

"Aku akan mengambilnya lagi" ujar Chanyeol dengan nada serius. Hero lantas tertawa kecil sambil menunduk seakan menertawakan Chanyeol kemudian kembali menatap lagi namja tinggi itu.

"Jangan sia-siakan dia lagi. Jaga dia untukku" jawab Hero kemudian berlalu pergi dari aula hotel meninggalkan Baekhyun yang masih termenung dalam dekapan hangat Chanyeol.

.

.

.

"Bagaimana perasaanmu melihat ini, oppa?" Tanya Kyungsoo yang berdiri di sebelah Kai. Jangan lupa jemari tangan mereka yang saling bertautan seakan tak ingin saling kehilangan.

Kai tersenyum simpul kemudian beralih menatap Kyungsoo di sebelahnya dengan tatapan lembut, "aku senang, tentu saja. Baekhyun segalanya untukku. Aku yakin Sehun juga akan senang mendengar ini" jawab Kai dengan tangannya yang meremas jemari Kyungsoo dengan lembut. Ia sendiri juga masih tidak percaya akan hubungan mereka saat ini. Ia tak ingat pasti bagaimana awalnya namun saat ini ia sudah resmi menjalin hubungan dengan Kyungsoo.

"Ah.. Sebentar.." Kai merogoh ponsel dalam sakunya yang berbunyi nyaring dan ternyata ada sebuah pesan masuk dari nomor asing.

"Nugu?" Tanya Kyungsoo penasaran.

"Molla" jawab Kai yang kemudian membuka pesan tersebut dan Kai begitu terkejut dibuatnya, Kyungsoo yang mengintip pada layar ponsel Kai pun sama terkejutnya. Seakan ada ribuan anak panah yang ditembakkan ke arahnya.

"Ige mwoya?" Tanya Kyungsoo dengan kedua alis berkerut tajam sambil merebut ponsel Kai dengan kasar. Sekali lagi ia melihat foto yang dikirimkan oleh nomor asing itu ke ponsel Kai dan sekali lagi ia tak salah lihat bahwa didalam foto itu ada Kai dan seorang yeoja dengan pakaian minimnya tengah bergandengan tangan di trotoar.

"A-ani! Aku tidak tahu apa-apa, Kyungsoo-ya, jeongmal!" Kai menggeleng-gelengkan kepalanya dengan panik sedangkan Kyungsoo sekarang tengah melotot horror pada Kai.

Oh! Jangan sampai terjadi peperangan antara mereka berdua. Yeah.. Semoga saja. Pray for Kim Kai.

.

.

.

Sehun menatap lekat pada Luhan yang duduk di hadapannya dengan pandangan sedih. Sehun juga tidak mengerti, yeoja China itu tiba-tiba saja ingin bertemu dengannya di cafe ini dan sudah 5 menit berlalu sejak ia sampai namun Luhan belum berucap sepatah kata pun padanya. Hanya tatapan sedih yeoja itu sedari tadi yang Sehun dapat. Tunggu, apa ia membuat kesalahan?

"Luhan-ah? Wae geurae?" Tanya Sehun khawatir.

"Benarkah kau akan bertunangan?" Tanya Luhan membuat Sehun kaget.

"Siapa yang akan bertunangan? Aku? Yang benar saja, Luhan-ah" Sehun menyangkal karena jelas saja ia tak tahu apa-apa soal ini.

"Lalu berita ini apa?" Tanya Luhan dengan nada suara bergetar.

Sehun mengambil ponsel yang Luhan berikan padanya kemudian melihat apa yang ada dalam ponsel itu dengan serius mencoba memahami isi artikel yang tengah ia baca di internet.

"Astaga, ini tidak benar, Lu. Sungguh, aku bahkan tidak sengaja bertemu dengannya di Mall. Hanya 1 kali aku bertemu dengannya dan aku menolongnya membawakan belanjaannya ke mobilnya. Aku benar-benar tidak ada apa-apa dengannya. Mereka bilang begitu karena sebelum membantunya di basement, aku sempat bertemu dengannya di toko perhiasan" jelas Sehun sambil menggenggam tangan Luhan di atas meja cafe.

"Jadi itu tidak benar?" Tanya Luhan ragu.

"Um! Itu tidak benar. Jangan pernah percaya berita seperti itu, arrasseo? Para wartawan itu memang penebar gosip paling handal"

Sebenarnya dari kemarin saat sampai di Jepang dan bertemu dengan Sehun di taman kota, lalu saat mengantar Sehun ke bangsal rawat VIP yang katanya adalah bangsal kakaknya yang hilang 11 tahun lalu, ia sudah ingin menanyakan perihal ini namun ia lupa karena emosi Sehun yang tidak stabil kemarin. Dan kini setidaknya ia lega bahwa berita itu tidak benar. Tak boleh ada yang mendekati Sehun kecuali dirinya. Ia tak ingin kehilangan lagi orang yang ia cintai. Dan kini ia akan bersungguh-sungguh mencintai Sehun.

.

.

.

Baekhyun celingak-celinguk ditengah hiruk pikuk aktivitas pagi di bandara pulau Jeju. Sebentar lagi ia dan siswa-siswi yang lainnya akan melakukan penerbangan kembali menuju Seoul dan alasan Baekhyun masih sibuk disini adalah ia tengah menunggu Hero yang katanya akan datang untuk menyampaikan sesuatu.

"Mencari siapa?" Chanyeol tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelahnya sambil menatap Baekhyun penuh tanya.

"Hero oppa" jawab Baekhyun enteng membuat Chanyeol melotot dan melayangkan tatapan protesnya pada Baekhyun.

"Wae wae wae? Kenapa kau masih menunggu dia? Kau anggap aku ini apa?" Tanya Chanyeol tidak terima. Hey! Mereka baru saja menjalin hubungan tadi malam dan apa-apaan dengan keadaan ini?

"Aku ada urusan dengannya" jawab Baekhyun yang terus saja mencari keberadaan Hero dengan bola matanya, "kau sendiri tahu bahwa kami memang tidak pacaran. Jadi apa yang kau permasalahkan, huh?" Tanya Baekhyun yang kini mengalihkan fokusnya sejenak pada Chanyeol.

"Tch.. Jangan terlalu dekat dengan namja lain" ujar Chanyeol dengan suara husky nya. Ia mengecup bibir merah Baekhyun dengan cepat kemudian mengacak surai gadis mungil itu sebelum akhirnya pergi untuk memberi privasi pada gadis itu. Mungkin memang ada hal penting yang ingin gadis itu bicarakan dengan Hero. Meski hatinya sedikit tak terima, tapi setidaknya ia tak ingin egois untuk sekali ini. Ia tak ingin kehilangan Baekhyun-NYA lagi.

Tak lama setelah Chanyeol pergi meninggalkan Baekhyun yang masih shock akibat perbuatan Chanyeol tadi, Hero datang dengan wajah segarnya yang selalu di hiasi senyuman tampan.

"Oppa, wae geurae?" Tanya Baekhyun saat Hero sudah berada di hadapannya.

"Ini soal yang ingin kubicarakan padamu semalam" jawab Hero dengan sebuah senyum dipaksakan yang entah mengapa membuat Baekhyun merasa ada yang janggal dengan namja itu saat ini. Seperti tengah menyembunyikan sesuatu. Atau memang benar?

"Jadi.. apa itu?" Tanya Baekhyun dengan sebuah senyuman simpul, hatinya berdegup kencang menunggu hal yang akan Hero bicarakan padanya. Ini aneh sekali buatnya.

"Kau ingat? Kau pernah bilang bahwa aku mirip dengan kakak sulungmu yang sudah meninggal"

Baekhyun terdiam untuk beberapa saat. Heran saja kenapa Hero mengingatkan kembali hal itu. Sampai saat ini memang tak dapat ia hindari kenyataan bahwa Hero memang mirip sekali dengan Jaejoong. Baekhyun pun akhirnya memutuskan mengangguk sambil bergumam lirih "ya, sangat mirip"

"Sudi kah kau mengakui bahwa aku memang kakakmu?" Tanya Hero membuat Baekhyun menatapnya dengan eskpresi terkejut.

"Jangan main-main, kamu sendiri yang bilang padaku bahwa kamu bukanlah Kim Jaejoong, kakakku" sangkal Baekhyun dengan sebuah senyum sinisnya.

"Aku memang bukan Kim Jaejoong, aku Kim Ji Hoon. Kembaran Kim Jaejoong" jawab Hero serius.

Bagai ada badai pasir ditengah laut, Baekhyun merasa semua ini adalah kemustahilan yang sangat kompleks.

"Bagaimana mungkin? Daddy tak pernah mengatakan soal Jaejoong oppa yang punya kembaran, jangan berbohong padaku hanya karena kamu mirip dengannya!" Baekhyun membentak Hero dengan air mata yang sudah turun di pipinya.

"Tch.. Aku tahu semua tak akan percaya. Bahkan mungkin Dad tak akan mengakuiku yang diculik saat usiaku 5 tahun dan akhirnya di adopsi keluarga Shim. Dan..." Hero berbicara cepat kemudian menjeda ucapannya dengan sebuah senyum getir yang terlihat sangat menyedihkan, "Jaejoong masih hidup. Dia koma selama ini di rumah sakit Jepang. Mungkin Sehun sudah mengetahui keberadaannya saat ini" lanjutnya dengan mantap.

Baekhyun membelalakkan matanya tak percaya. Apa yang di ucapkan oleh Hero adalah sebuah hantaman besar bagi dirinya.

"Aku pergi" Hero mundur beberapa langkah kemudian segera berbalik pergi meninggalkan Baekhyun yang masih mematung memikirkan perkataan Hero.

Hero juga agaknya merasa sakit hati. Tak akan ada yang percaya padanya, semua akan mengira ia bohong. Begitulah kenyataan pahitnya. Apa selamanya ia harus menjadi Hero Shim?

.

.

.

Setelah 11 tahun koma, hari ini dengan penuh keajaiban, Kim Jaejoong membuka matanya dan seisi rumah sakit langsung gehger dibuatnya. Ini fenomena langka dimana pasien yang sudah sangat lama koma dan tidak mempunyai harapan hidup kini membuka matanya.

Dan detik-detik dimana Jaejoong membuka matanya terekam jelas dalam ingatan Sehun karena saat itu Sehun tengah berada di bangsal Jaejoong. Entah apa yang terjadi namun anak buah Hero tidak menghalangi Sehun lagi untuk masuk.

Saat ini Kim Jaejoong tengah di tangani oleh tim medis yang memeriksanya untuk memastikan saraf-saraf pada tubuh Jaejoong. Dokter bilang ada kemungkinan sulit bagi Jaejoong untuk dapat kembali berjalan normal, perlu waktu yang cukup lama untuk dapat membuat keadaan fisik Jaejoong normal kembali. Bayangkan saja, 11 tahun hanya terbaring di ranjang rumah sakit, pasti semua otot-ototmu akan kaku dan lembek.

"Nuguya?" Jaejoong menoleh lemah pada Sehun yang berada di belakang para tim medis yang masih sibuk memeriksa kondisinya.

"Hyung.. Ini aku, Sehun. Adikmu, Kim Sehun. 11 tahun lalu aku masih berusia 6 tahun" jawab Sehun dengan sebuah senyum sedih di wajahnya. Ia takut, sungguh. Dokter juga bilang bahwa kemungkinan ingatan Jaejoong akan terganggu dan ia takut Jaejoong tak mengingat siapa dia. Mungkin dia masih bisa bertahan untuk tak bersedih tapi bagaimana jika Jaejoong justru tak mengingat Baekhyun? Anak itu pasti akan frustasi. Tapi... Omong-omong ia belum menghubungi siapapun tentang dirinya yang menemukan Jaejoong di rumah sakit ini.

"Sehun.." gumam Jaejoong dengan mata berkaca-kaca sekaligus menatap tak percaya pada Sehun.

"Ye, hyung. Ini aku, aku sudah besar sekarang" Sehun kembali tersenyum getir dan Jajeoong balas menatap Sehun dengan tatapan penuh kerinduan. Setidaknya sekarang Sehun lega karena Jaejoong tidak lupa padanya.

.

.

.

October 11th, 2024 Mansion Kim, Gangnam Gu, Seoul.

"Ga Eul-ah.. Makan ne? Sesuap saja" bujuk Yixing sambil mengarahkan satu potong bulgogi ke arah mulut putri kecilnya yang berusia 7 tahun, Kim Ga Eul ㅡ buah hatinya bersama Suho yang lahir di tahun 2017 lalu.

"Shireoyo! Eul maunya sama Chan ahjeossi" tolak Ga Eul dengan nada manja nya, omong-omong ia baru saja bisa berucap huruf 'R' makanya bicaranya agak terdengar aneh sekaligus menggemaskan.

Sudah jadi hafalan bagi Yixing dan Suho bahwa Ga Eul sangat lengket pada calon adik ipar mereka yaitu Chanyeol. Dan entah kebetulan atau apa, wajah Ga Eul juga mirip dengan Chanyeol, telinga mereka bahkan sama-sama lebar. Dan jangan lupakan mata bulat Ga Eul yang seperti puppy, sama persis seperti Chanyeol. Bukan, tentu saja Ga Eul bukan anak Chanyeol. Yang benar saja, Ga Eul murni anak Yixing dan Suho hanya saja Yixing dulu pernah mengidam ingin melihat wajah Chanyeol saat tengah mengandung Ga Eul, mungkin itu salah satu penyebab Ga Eul mirip Chanyeol dan juga sangat dekat dengan Chanyeol.

"Tapi Chan ahjeossi sedang bekerja sayang" Yixing mencoba kembali membujuk Ga Eul. Perlu diketahui bahwa Ga Eul itu manja, suka merajuk dan semua keinginannya harus di turuti termasuk yang satu ini namun Yixing enggan lagi mengganggu Chanyeol hanya karena keinginan kekanakkan dari Ga Eul. Pernah beberapa minggu yang lalu ia terpaksa menelpon Chanyeol dan memintanya datang ke rumahnya karena Ga Eul susah makan dan hanya mau di suapi oleh Chanyeol saja. Chanyeol saat itu langsung datang ke mansion Kim namun Yixing sampai saat ini terus saja merasa tidak enak pada Chanyeol. Ia tahu saat ini Chanyeol pasti sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO. Sebagai contohnya adalah suaminya sendiri, ia tahu seberapa sibuknya menjadi seorang CEO. Jadi ia tak mau mengganggu pekerjaan Chanyeol lagi hanya karena kelakuan manja putri kecilnya.

"Aaaaa~ eomma! Eul ingin sama Chan ahjeossi" rengek Eul lagi dengan manja, kali ini ditambah dengan matanya yang berkaca-kaca membuat Yixing hanya dapat menghela nafasnya pasrah.

"Musseun iriya?"

Yixing dan Ga Eul kompak menoleh ke arah barat dan melihat Baekhyun dengan jas putihnya datang menghampiri mereka. Melihat Ga Eul yang hanya mencebikkan bibir dan tak menyambut kedatangannya membuat Baekhyun agaknya mengerti bahwa Ga Eul tengah kesal saat ini.

"Ga Eul tak mau makan lagi, Baekhyun-ah. Dia ingin bersama Chanyeol lagi" tutur Yixing yang kelihatannya sudah sangat pasrah akan sikap Ga Eul yang memang keras kepala persis seperti ayahnya, Joonmyeon.

"Aigoo~ Eul-ah.. Wae hm? Kenapa tidak mau disuapi eomma, eo?" Baekhyun berjongkok di depan Ga Eul yang duduk di sebuah batu besar yang berada di taman bunga belakang mansion.

Ga Eul mencebik, "shireoyo. Eul mau Chan ahjeossi" jawab Ga Eul dengan sedih. Baekhyun sendiri tak mengerti kenapa Ga Eul begitu lengket dengan Chanyeol melebihi lengketnya dengan paman-pamannya sendiri.

"Tapi paman Chan sedang bekerja. Eottokhae?" Baekhyun bertanya dengan nada anak-anaknya namun Ga Eul menanggapinya dengan semakin merengut kesal, "Eul harus makan, arrasseo? Nanti kalau Eul sudah makan, imo akan ajak Eul main sama Chan ahjeossi. Bagaimana?" Rupanya Baekhyun tengah bernegosiasi dan Ga Eul tampak tertarik dengan penawarannya.

"Jinjja? Imo tak berbohong kan?" Tanya Ga Eul dengan sinar penuh harapan di matanya.

"Tentu saja tidak. Asal Eul mau makan"

"Um! Eul akan makan"

Lihatlah, selalu ada cara bagi Baekhyun untuk membujuk keponakan imutnya itu. Asal ada Chanyeol didalamnya, pasti gadis cilik itu mau.

"Gomawo~" bisik Yixing di telinga Baekhyun diikuti kekehan darinya dan Baekhyun hanya menunjukkan cengiran lebarnya, "maaf karena Ga Eul selalu mengganggumu dan Chanyeol"

"Gwaenchanha, eonnie. Hitung-hitung belajar mengasuh anak" jawab Baekhyun dengan tawa renyahnya membua Yixing juga ikut tertawa.

Tak berselang lama ponsel Baekhyun berdering nyaring didalam jas putih kebanggaannya dan Baekhyun langsung mengambil ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari Taeyong. Tumben sekali pemuda itu menelponnya.

"Musseun iriya, Taeyong-ah?" Tanya Baekhyun santai sambil menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Mwo?" Kali ini ekspresi Baekhyun tampak kaget dan agak pucat.

"A-aku akan segera kesana" jawab Baekhyun terbata kemudian mengakhiri obrolan singkatnya bersama Taeyong di telepon dan bergegas memasukkan ponselnya kembali kedalam saku jasnya.

"Eonnie, sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit" ujar Baekhyun setengah panik.

"Ada apa? Terjadi sesuatu?" Tanya Yixing khawatir dan menjeda acara menyuapi Ga Eul-nya.

"Aku akan menjelaskannya nanti. Aku pergi eonnie"

"Baekhyun imo hati-hati!" Teriak Ga Eul dengan mulut penuh makanan. Sangat menggemaskan. Jika Baekhyun tidak dalam keadaan panik, mungkin dia akan mencubit dulu pipi Ga Eul namun kali ini Baekhyun sedang panik dan buru-buru.

Sebelum Yixing sempat bertanya kembali, Baekhyun sudah lebih dulu pergi sambil berlari panik membuat Yixing agaknya cemas juga. Ia mencoba berfikir positif lalu ia berfikir mungkin Baekhyun mempunyai pasien darurat di rumah sakit meski Baekhyun masih terbilang muda dan termasuk dokter magang.

.

.

.

KLEK

Begitu pintu bangsal salah satu kamar rawat VIP terbuka, Baekhyun langsung membeku kala matanya melihat sosok yang ia cintai terbaring disana dengan selang infuse di tangannya serta selang lain yang terhubung ke hidungnya.

Dengan langlah terseret, ia masuk kedalam bangsal dan kemudian menutup kembali pintunya. Ia berjalan mendekat ke arah ranjang pasien dan melihat pasien dalam keadaan topless memperlihatkan sebuah luka tembak yang dibalut kain kasa di perut sebelah kanannya.

"Chanyeol.." Panggil Baekhyun pelan dengan mata berkaca-kaca. Meski hanya pelan, Chanyeol agaknya mendengar juga dan langsung membuka matanya. Ia menatap Baekhyun dengan tatapan kaget.

"Baekhyun-ah"

"Sudah kubilang kan jangan pernah terlibat lagi dengan hal seperti ini" omel Baekhyun yang sudah tak dapat menahan air matanya lagi melihat keadaan Chanyeol.

"Hey, aku tak tahu kejadian seperti ini akan terjadi sayang" ujar Chanyeol lembut, tangannya meraih jemari Baekhyun dan menggenggam jemari mungil gadisnya itu dengan erat.

"Kau harus lebih berhati-hati, bodoh!" Maki Baekhyun dengan perasaan yang campur aduk antara khawatir, kesal, marah nan jengkel pada sosok Chanyeol.

"Mian.. sudah membuatmu khawatir" ujar Chanyeol tulus dengan sebuah senyum lebar di wajahnya. Ia sama sekali tidak akan merasa kesakitan jika Baekhyun ada di sisinya.

"Dasar bodoh! Jangan seperti ini lagi" Baekhyun memukul pelan lengan Chanyeol membuat empunya meringis kecil. Baekhyun sebenarnya sangat shock, tiba-tiba ia mendapat telepon dari Taeyong yang mengabarinya tentang keadaan Chanyeol, ia tak tahu kenapa bisa begini namun sepertinya ada seseorang yang ingin membunuh Chanyeol. Ia sangat khawatir, sungguh.

"Aku janji akan lebih berhati-hati" jawab Chanyeol, "uljima, aku akan baik-baik saja"

Baekhyun menatap Chanyeol dengan mata sembab, ia tahu Chanyeol bukan lelaki lemah namun melihat bagaimana sekarang ada yang berhasil menembakkan timah panas padanya membuat Baekhyun dilanda rasa cemas jika suatu hari nanti kejadian seperti ini akan terulang kembali.

"Kau membuatku takut" Baekhyun memeluk dada Chanyeol yang masih berbaring dengan hati-hati.

"Mian.." bisik Chanyeol lirih. Ia balas memeluk Baekhyun dan mengecup pucuk kepalanya dengan sayang, "aku mencintamu, sayang. Uljima.."

.

.

.

Suasana sore hari ini sangat menyenangkan, matahari yang sudah mulai turun menjadi pemandangan menyenangkan bagi siapapun, termasuk Yesung. Duda 6 anak ㅡmaaf, 7 anak mungkin saat iniㅡ kini sedang meminum teh di rumah kaca sebelah mansion dengan kedua putra sulungnya yang ternyata baru terungkap 7 tahun lalu bahwa mereka kembar, sangat mengejutkan memang. Saat itu keduanya langsung menjadi sorotan publik, tentu saja mereka ingin tahu kenapa fakta ini baru terungkap sekarang, belum lagi persoalan bahwa Kim Jaejoong ternyata masih hidup dan selama ini ia hanya mengalami koma. Saham perusahaan pun dibuat naik akibat berita ini.

"Bagaimana pekerjaan kalian?" Tanya Yesung setelah menyesap sedikit teh nya.

Hero dan Jaejoong saling tatap. 6 tahun yang lalu keduanya diberikan jabatan Presiden Direktur di cabang perusahaan Yesung yang ada di Korea. Hero memegang perusahaan yang bergerak di industri hiburan sedangkan Jaejoong memegang perusahaan yang bergerak di bidang olahraga.

"Baik" keduanya menjawab kompak kemudian terkekeh bersama karena jawaban mereka terucap secara bersamaan. Bagi Jaejoong, sangat mengejutkan dan menyenangkan mengetahui kenyataan bahwa saudara kembarnya yang identik seperti dirinya itu masih hidup. Itu adalah hal paling membahagiakan dalam hidupnya, dulu saat masih kecil ia kira Hero benar-benar pergi meninggalkannya tapi ternyata Hero masih hidup selama ini dan memperhatikannya. Ia juga berjasa karena sudah membuat Jaejoong bertahan hidup. Jika namja itu tak membiayai perawatannya selama ini, mungkin saat ini ia sudah tiada.

Lucu juga jika diingat bahwa ia telah melewatkan banyak hal selama 11 tahun dan yang paling ia sesalkan adalah ia telah melewatkan masa pertumbuhan adik-adiknya. Saat terbangun dari koma yang pertama Jaejoong lihat adalah Sehun, dirinya saat itu berada di ambang percaya dan tidak percaya. Rasanya ia hanya tertidur sebentar tapi ternyata ia sudah tertidur selama 11 tahun, dalam kata lain ia mengalami koma. Aneh bukan rasanya saat kau terbangun dari tidurmu dan sudah melihat banyak perubahan dan ia melihat wajah-wajah baru saat itu. Ia tak menyangka bahwa adik-adik kecilnya yang dulu sangat menggemaskan kini berubah menjadi sosok bak dewa-dewi Yunani kuno.

"Aku menyesal melewatkan pertumbuhan mereka" ujar Jaejoong ditengah keheningan.

"Jika kau menyesal, aku lebih menyesal lagi. Bahkan aku hanya bisa memperhatikan dari jauh tanpa berani mengatakan siapa aku sebenarnya" balas Hero dengan sebuah senyum getir di wajahnya. Ia dulu memang sempat kehilangan ingatannya akibat rasa takut dan trauma yang menimpanya namun beberapa tahun setelah ia di adopsi ia mulai mengingat siapa dirinya namun ia enggan mengatakan pada siapapun bahwa ia sudah mengingatnya. Setelah ingatannya kembali, Hero mulai mencari tahu informasi tentang keluarganya dan tahun berganti tahun, ia mendapati bahwa dirinya mempunyai adik perempuan yakni Kim Min Seok, 2 tahun berikutnya ia punya adik laki-laki bernama Kim Joon Myeon, 6 tahun kemudian ia tahu bahwa ibunya kembali melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Kim Jong In, 1 tahun kemudian Kim Sehun lahir dan tahun berikutnya si bungsu Kim Baekhyun lahir. Hero juga selama ini memperhatikan kembarannya, Kim Jaejoong. Ia begitu terpukul saat mendengar berita bahwa Kim Jaejoong dinyatakan hilang dalam sebuah kecelakaan pesawat namun sebuah keajaiban menuntunnya menemukan Jaejoong di pesisir pantai Jepang dan akhirnya ia memutuskan membiayai biaya perawatan Jaejoong dengan uang hasil keringatnya sendiri dan berkat itulah sekarang Jaejoong masih hidup. Ikatan batin yang tak akan pernah pudar. Satu-satunya yang menjadi alasan dirinya menyembunyikan fakta bahwa dirinya menemukan Kim Jaejoong adalah karena ia tak mau Yesung menemukan dirinya saat itu, ia juga sangat ingin menyembuhkan Jaejoong dengan usahanya sendiri. Ia hanya memegang janji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membuka identitasnya saat Jaejoong sadar dari koma dan dia akan kembali ke keluarga Kim bersama Jaejoong.

"Aku sangat berterimakasih bahwa kau masih hidup selama ini, Jihoon-ah" ujar Yesung, kehadiran Jaejoong dan Hero menjadi penyempurna bagi kehidupannya dan pastinya kehidupan anak-anaknya yang lain terutama Baekhyun yang sangat dekat sekali dengan sosok Jaejoong. Dulu ia sempat khawatir tentang bagaimana tanggapan adik-adik Jaejoong tentang Hero. Itu pasti sangat mendadak bagi mereka karena tak satu pun dari mereka tahu bahwa sebenarnya Jaejoong punya kembaran. Wajar saja karena Hero hilang sebelum Minseok lahir dan Yesung sengaja menyembunyikan kenyataan pahit bahwa Hero hilang bahkan dari media masa. Tapi kekhawatirannya hilang setelah melihat bagaimana mereka menyambut kedatangan Hero seperti menyambut kedatangan Jaejoong dan satu hal yang tidak ia ketahui bahwa ternyata Baekhyun telah lebih dulu mengenal Hero sebelumnya dan sempat mengira bahwa Hero adalah Jaejoong saking inginnya dia melihat Jaejoong.

"Aku sangat senang melihat Baekhyun kini sudah tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter hebat" ucap Jaejoong dengan mengulum senyum. Jika boleh jujur sebenarnya ia sangat merindukan Baekhyun kecil yang manja nan cerewet serta selalu menempel padanya seperti sekarang Ga Eul ㅡputri Yixingㅡ yang selalu menempel pada Chanyeol. Tapi sifat Baekhyun ternyata tidak hilang sampai sekarang meski umurnya sudah 24 tahun tapi ia tetap manja pada Jaejoong dan sekarang selain pada Jaejoong, tempatnya bermanja-manja bertambah pada Hero. Awalnya ia memang yang paling shock dengan kenyataan ini meski sebelumnya Hero sudah membuat pengakuan pada Baekhyun waktu di bandara 7 tahun lalu namun seperti yang kita ketahui bahwa Baekhyun tidak mempercayainya karena sebelumnya Hero bersikap seolah tidak mengenalnya, itulah yang membuat Baekhyun kecewa. Namun seiring berjalannya waktu dan sikap hangat Hero sama seperti Jaejoong, maka Baekhyun pun mulai membuka dirinya pada Hero seperti dulu saat mereka mengenal sebagai teman.

"Dia selalu menangis saat mengingatmu, Jae. Dia anak yang cengeng jika menyangkut dirimu" balas Yesung dengan kekehan di akhir ucapannya.

"Dia juga sempat mengira bahwa aku Jaejoong" sahut Hero. Kini ia punya 2 nama, Hero Shim atau Akatsuki Hero dan Kim Ji Hoon. Marga Shim tak akan pernah ia lepas begitu saja karena keluarga Shim telah merawatnya selama ini. Mereka sudah Hero anggap sebagai orang tuanya sendiri apalagi setelah ibu kandungnya meninggal 12 tahun lalu. Penyesalannya yang sangat besar adalah ketika ia tak ada di samping ibunya saat dia wafat bahkan saat di kebumikan, itulah hal yang sampai saat ini sangat Hero sesali.

GREP

"Kalian membicarakan aku ya?"

Tiba-tiba Baekhyun datang dari arah belakang mereka dan memeluk leher kedua oppa nya dengan manja.

Omong-omong ini sudah lewat 1 minggu dari kejadian dimana Baekhyun mendapati Chanyeol dirawat di rumah sakit karena luka tembak di perutnya. Saat ini Chanyeol sudah keluar dari rumah sakit dan bahkan sudah mulai kembali bekerja seperti biasanya meski Baekhyun melarangnya keras namun namja tampan itu selalu saja punya alasan untuk tetap pergi bekerja. Sore ini juga ia sudah berjanji pada Baekhyun bahwa ia akan datang ke mansion Kim atas undangan makan malam dari Yesung, Chanyeol juga punya rencana untuk membicarakan perihal tanggal pernikahannya dengan Baekhyun pada Yesung. Ini memang seharusnya tugas orang tuanya namun saat ini orang tua Chanyeol masih berada di Belanda untuk liburan masa tua mereka. Mereka juga sudah resmi pensiun dari mengurus perusahaan dan segala tanggung jawab perusahaan kini di limpahkan pada Chanyeol. Mereka hanya akan mengawasi sesekali. Hubungan Chanyeol dan orang tuanya juga membaik berkat Baekhyun, gadis bermata sipit itu memang tidak tahan dengan pertengkaran mereka yang tiada habisnya, ia berfikir tidak baik juga jika mereka terus bertengkar maka dari itu ia memutuskan untuk membuat mereka akur dan misinya sukses 100%. Setidaknya begitu meski Chanyeol masih canggung dengan orang tuanya, namja itu agaknya masih punya sedikit rasa kesal atas sikap orang tuanya yang selama ini tak pernah memperhatikan dirinya dan selalu sibuk dengan pekerjaan.

"Yak! Kau geer sekali" jawab Jaejoong sambil mencium pipi Baekhyun yang masih memeluk lehernya dan leher Hero.

"Kalian memang membicarakan aku" balas Baekhyun yang kemudian duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja bundar yang mereka tempati.

Baekhyun mencomot kue yang berada ditengah meja kemudian memakannya dengan sebuah senyum tanpa dosa.

"Kapan Chanyeol datang kesini?" Tanya Yesung seraya menyesap teh nya, Baekhyun sontak terbatuk kecil mendengar pertanyaan singkat ayahnya. Ia hanya tak terbiasa membicarakan tentang hubungannya didepan keluarganya.

"Ehm.." Baekhyun berdehem sejenak. "mungkin nanti" jawabnya dengan rona tipis di pipinya.

"Baekhyun-ku sudah besar" Hero mengacak surai Baekhyun dengan gemas. Rasanya baru kemarin ia mendengar berita kelahiran putri bungsu dari keluarga Kim di Jepang sana, kini Baekhyun kecilnya sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik nan cerdas.

"Aaahh.. Oppa" dan yeoja berusia 24 tahun itu merajuk pada Hero.

Drap Drap Drap

Semua menoleh ke arah yang sama dan melihat Ga Eul berlarian ke arah mereka dengan Yixing yang mengejar di belakangnya. Sepertinya gadis kecil itu kembali membuat ulah.

"Imooo" teriak Ga Eul dengan nada lucu nya membuat Baekhyun terkikik sambil merentangkan tangannya bersiap menyambut Ga Eul dalam pelukannya.

"Eul-ah! Kau nakal lagi ya?" Tanya Baekhyun setelah mengecup pipi gembil Ga Eul.

"Aniya" jawab nya dengan gelengan dan tatapan polos yang membuat siapapun gemas melihatnya.

"Ga Eul-ah, kenapa kau kesini? Maaf mengganggu kalian. Ga Eul memang nakal" Yixing membungkuk sopan pada mereka.

"Gwaenchanha, kehadirannya membawa ceria" jawab Hero.

Tak lama kemudian seseorang datang lagi tanpa mereka sadari dan tiba-tiba saja langsung memeluk Baekhyun dari belakang yang otomatis dia juga memeluk Ga Eul yang saat ini tengah ada di pangkuan Baekhyun.

"Chan ahjeossi!" Teriak Ga Eul semangat, Baekhyun yang kaget akan gerakan tiba-tiba itu sontak menoleh ke belakang dan tanpa tahu tempat dan tanpa tahu malu orang yang ternyata Chanyeol itu langsung mengecup pipi Baekhyun dengan mesra membuat Hero, Jaejoong, Yixing dan Yesung memekik histeris. Entah kenapa mereka tiba-tiba saja menjadi kompak, aneh memang.

"Yak! Kau itu.." Baekhyun melotot horror pada Chanyeol yang justru malah nyengir padanya.

"Chan ahjeossi.. byuntae" ujar Ga Eul polos membuat mereka yang tadi memekik kini tertawa sedangkan Baekhyun wajahnya sudah merah padam karena malu.

"Anak kecil saja tahu" tambah Jaejoong dengan sisa-sisa tawanya.

Baekhyun pun mendelik tajam pada Chanyeol kemudian menyerahkan Ga Eul pada ibunya kembali sedangkan dirinya bangkit dari kursi kemudian menarik Chanyeol keluar dari rumah kaca, mengabaikan Ga Eul yang merengek ingin bersama Chanyeol.

Baekhyun membawa Chanyeol ke taman bunga di belakang mansion, ia melotot pada Chanyeol karena masih kesal akan kelakuannya tadi.

"Wae?" Tanya Chanyeol dengan ekspresi menjengkelkannya.

"Tck! Jangan seperti itu, Yeol! Kau memangnya tidak malu?" Tanya Baekhyun dengan geram.

"Aniya. Kenapa harus malu? Oh, jangan-jangan kau malu? Apa kau malu punya kekasih sepertiku, hm?" Tanya Chanyeol dengan dahi mengerut tidak suka.

"Yak! Bukan begitu maksudku" Baekhyun mendengus jengkel, Chanyeol itu selalu saja salah kaprah akan ucapannya.

"Yasudah jika kau malu kau bisa cari kekasih lain" ujar Chanyeol dengan ekspresi pura-pura marah.

Dan Baekhyun melotot mendengarnya. Tak pernah terpikir sedikitpun olehnya bahwa dia akan mencari kekasih lain dan namja bertelinga lebar itu malah mengatakan hal itu dengan mudahnya. Perlahan mata Baekhyun berkaca-kaca, ia tidak suka Chanyeol-NYA seperti ini.

"Maksudku bukan begitu" sangkal Baekhyun dengan suara bergetar membuat Chanyeol cepat menoleh padanya dengan panik.

"Aku hanya bercanda, sayang" dengan itu Chanyeol berhasil mencuri ciuman di bibir kekasihnya, "mana mungkin aku akan membiarkanmu mencari namja lain. Sedetik pun tak akan kubiarkan kau berpaling dariku" lanjut Chanyeol yang langsung mendekap Baekhyun dalam pelukannya sedangkan Baekhyun hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Chanyeol. Ia juga tahu Chanyeol hanya bercanda dan ia tadi juga sengaja balik mengerjai Chanyeol. Baekhyun itu sudah hafal tabiat Chanyeol, namja itu tak akan membiarkan dirinya menangis. Diluar, Chanyeol memang tetaplah si preman yang bersikap angkuh nan arogan, bahkan sampai saat ini sikap berandal nya masih tetap sama meski kini ia sudah menjadi CEO di perusahaan keluarganya, namun didalam Chanyeol adalah sosok namja yang lembut dan perhatian. Ia juga suka merajuk bak anak kecil, dan sikapnya itu hanya ditunjukkan padanya saja. Baekhyun sendiri paling suka ketika melihat Chanyeol merengut padanya karena terbakar api cemburu. Memang benar kata orang bahwa kebanyakan pria brandal akan selalu tunduk pada wanita yang dicintainya. Chanyeol memang bukan tipe pria romantis menurut Baekhyun namun Baekhyun sudah merasa sangat nyaman dengan segala sikap Chanyeol padanya.

"Aku mencintaimu" bisik Chanyeol di telinga Baekhyun dengan sebuah senyum lebar yang terpatri di bibirnya.

"Aku lebih mencintaimu"

"Aku sangat sangat mencintaimu"

"Dan aku lebih sangat sangat sangat mencintaimu"

"Kau tak akan bisa mengalahkan cintaku"

"Bohong! Kamu pikir cintamu itu punya angkatan perang huh?"

Dan keduanya terkekeh geli dengan obrolan tidak jelas mereka meski masih dalam dekapan masing-masing.

"Aku sangat senang memiliki kamu, Baekhyun-ah" gumam Chanyeol.

Baekhyun hanya menanggapinya dengan sebuah senyum manis, ia sangat suka berada di dalam pelukan Chanyeol dengan kata-kata cinta yang namja itu utarakan padanya. Sungguh. Ia berharap selamanya mereka akan tetap begini.

.

.

.

Hari ini sangat melelahkan bagi Baekhyun, ada banyak pekerjaan di rumah sakit seharian ini apalagi saat puluhan pasien berdatangan ke UGD karena kejadian perampokan bank di daerah Myeongdong. Ia sebagai dokter magang tentu saja harus bekerja ekstra untuk menunjukan kinerjanya. Meski sebenarnya rumah sakit tempatnya magang adalah salah satu aset milik kekasihnya, itu tak merubah apapun buatnya. Justru sebaliknya. Banyak perawat dan dokter muda suka mendelik padanya karena fakta bahwa ia telah memenangkan hati sang CEO muda nan tampan itu. Namun Baekhyun tak terpengaruh sedikitpun. Memangnya mereka siapa? Tak pernah ada yang berani mengganggu Baekhyun secara fisik karena mereka sadar latar belakang Baekhyun yang akan sangat sulit mereka samai. Sebenarnya jika Baekhyun ingin, ia bisa saja langsung menjadi dokter tetap dimana saja dengan uangnya namun sekali lagi Baekhyun bukan tipe orang seperti itu. Kalian tahu sendiri bagaimana dia.

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam saat Baekhyun baru selesai dengan segala kesibukannya. Ia duduk di kursi tunggu yang ada di lobi rumah sakit dengan masih mengenakan jas dokternya lengkap.

Matanya terpejam sesaat mencoba menghilangkan rasa penat di tubuhnya. Ia kira setelah ia lulus kuliah hidupnya akan lebih ringan tapi justru ia salah. Setelah lulus kuliah kedokteran ia justru harus mulai dari awal. Omong-omong ia berencana akan meneruskan kuliahnya untuk menjadi dokter spesialis nanti, mungkin. Baekhyun sudah terlalu pusing hanya untuk membayangkan bagaimana lelahnya menjadi seorang mahasiswa.

Kepalanya menunduk lelah, ia ingin tidur tapi tentu saja ini bukan tempat yang tepat. Kemudian matanya menatap sepasang sepatu hitam mengkilap yang ada di depannya. Baekhyun mendongak untuk melihat siapa orang yang ada di depannya dan ternyata itu adalah Chanyeol. Mungkin ia sudah terlalu lelah sampai-sampai tak menyadari wangi Chanyeol. Padahal biasanya ia paling peka jika itu menyangkut wangi badan khas Chanyeol yang sangat manly dan sexy tentunya.

Chanyeol tersenyum lembut padanya. Sepertinya namja itu juga baru pulang dari kantornya melihat bagaimana setelan jas formal yang ia kenakan.

"Sudah kubilang jangan terlalu keras bekerja" ucap Chanyeol dengan suara husky nya. Baekhyun menatap Chanyeol lamat-lamat. Tatapannya seakan mengatakan 'aku sangat lelah tapi aku harus melakukannya'.

"Kau selalu saja membuatku ingin mengomel padamu" lanjut Chanyeol yang kemudian mendudukkan dirinya di sebelah Baekhyun dengan kaki yang di silangkan, ala bos besar begitu.

"Kau langsung kesini?"

"Mmm.." gumam Chanyeol singkat. Ia juga sama lelahnya jika boleh jujur namun melihat wajah manis Baekhyun akan selalu dapat menghilangkan rasa lelahnya. Baekhyun adalah segalanya baginya. Begitulah.

"Eoh," Chanyeol berujar kaget seakan baru mengingat sesuatu, "ayo kita makan malam"

Sudah kubilang kan Chanyeol bukan tipe namja romantis. Lihat saja caranya mengajak Baekhyun untuk dinner. Gayanya seperti mengajak seorang teman untuk bermain bola. Begitulah tabiat Park Chanyeol yang selalu menjadi keunikan tersendiri bagi Baekhyun.

"Eoh.."

.

.

.

Chanyeol mengajaknya makan malam di restaurant Namsan Tower. Baekhyun kira Chanyeol tadi hanya seingatnya saja mengajaknya makan malam tapi ternyata namja itu sudah merencanakan ini.

Lucunya mereka adalah mereka tidak mengenakan pakaian kencan seperti orang lain. Mereka terlihat seperti makan biasa, seperti tidak ada yang spesial.

Chanyeol terkekeh saat sisa bumbu dari makanan yang Baekhyun makan menempel di sudut bibirnya. Dengan lembut ia mengusapkan ibu jarinya pada sudut bibir tipis Baekhyun membuat Baekhyun menegang ditempatnya. Meskipun terbilang cuek dan tidak romantis, tapi terkadang perlakuan Chanyeol selalu membuatnya berdebar, seperti sekarang ini. Itu memang hal kecil yang umum dilakukan seorang pria pada pasangan wanitanya namun tetap saja itu sangat berarti bagi Baekhyun.

"Kau sudah besar eh. Tapi kelakuanmu seperti Ga Eul saja" Chanyeol terkikik saat Baekhyun merespon ucapannya dengan ekspresi merengut. Baekhyun itu bagaikan hangatnya api di musim dingin sedangkan Chanyeol bagaikan dinginnya es di musim kemarau. Mereka saling melengkapi, saling menjaga dan saling mencintai satu sama lain dengan cara masing-masing.

Setelah menyelesaikan acara dinner tidak romantis mereka, Chanyeol berdehem untuk menghilangkan rasa serak di tenggorokannya. Ia lalu menatap Baekhyun dalam seakan tak ingin ketinggalan satu detikpun akan setiap ekspresi yang dibuatnya.

"Menikahlah denganku" Baekhyun menganga lebar saat Chanyeol mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna beludru dari saku jas mahalnya. Bukan karena itu Baekhyun terkejut, namun karena kata-kata Chanyeol yang seakan mengajak temannya untuk pergi adu jotos.

"Haha.. Kau begitu unik, oppa" dan untuk pertama kali dalam sejarah hubungan mereka, Baekhyun memanggil Chanyeol oppa. Dari nadanya sepertinya dia sengaja ingin menggoda Chanyeol. Mereka memang seperti manusia dengan umur yang sama jika melihat wajah Chanyeol yang masih kelihatan childish di usianya yang ke 26 ini. Dan Baekhyun sempat merutuki tentang kenapa wajah prianya begitu tampan sehingga banyak gadis diluar sana yang mengincarnya apalagi ditambah dengan status Chanyeol yang merupakan CEO dari perusahaan besar.

"Kau itu lucu sekali, Chanyeol-ah. Kita bahkan sudah fitting baju pengantin dan kau baru melamarku? Astaga Chanyeol.." tawa Baekhyun pecah seketika, inilah yang ia suka dari pria nya. Kekasihnya ini begitu unik dan lucu dengan sikap kakunya, sebagai mantan preman sekolah tentu pastinya sangat sulit baginya untuk bersikap layaknya pria romantis di luar sana. Namun sekalipun Baekhyun tak pernah mengharapkan hal itu, ia lebih suka Chanyeol yang ini. Chanyeol-nya yang urakan, cuek tapi penuh dengan kasih sayang. Dan bagian terfavorit Baekhyun adalah ketika melihat lipatan abs di perut Chanyeol. Baiklah, katakan ia mesum. Tapi sungguh, itu sangat menggoda. Chanyeol memang punya abs sejak dia SMA okay? Jadi 4 jempol untuk Chanyeol yang selalu menjaga pola makan serta olahraga rutin selama ini.

"Aku merasa ada yang kurang saja jika tidak mendengar kesediaanmu menikah denganku" balas Chanyeol dengan sebuah senyum yang mampu membuat gadis mana saja meleleh karenanya.

"Kkk~ kau tahu aku tak akan pernah mungkin menolaknya"

Baekhyun menatap Chanyeol dengan lembut, tak bosan-bosannya ia menatap wajah tampan kekasihnya itu. Ia kira semakin beranjak dewasa wajah Chanyeol akan berubah pula menjadi dewasa tapi ternyata tetap saja childish.

"Ayo kita beli hadiah untuk pernikahan Sehun"

.

.

.

Hari ini adalah hari pernikahan Sehun dan Luhan, rasanya waktu berjalan begitu cepat. Padahal baru beberapa hari yang lalu Chanyeol dan Baekhyun mencari hadiah untuk pernikahan keduanya. Dan hari itu mereka membelikan sebuah anak anjing siberian husky berwarna putih. Itu adalah ide Baekhyun, dia tahu Luhan sangat suka anak anjing dan Sehun akan sangat suka punya teman baru di rumah tangga mereka nanti. Awalnya Chanyeol tak setuju namun karena Baekhyun terus merajuk, ia pun menuruti keinginan kekasihnya itu. Lagipula anak anjing itu harganya cukup fantastis juga.

Pernikahan Luhan dan Sehun diselenggarakan di gereja tentunya dan resepsinya di adakan di mansion yang selama ini menjadi tempat tinggal Kim bersaudara.

Sebenarnya Baekhyun merasa aneh juga, mereka itu keluarga Atheis lalu kenapa harus mengucap janji suci di gereja? Jawabannya hanya karena mengikuti tradisi masyarakat sekitar. Yeah kira-kira begitulah. Mengenai pernikahan Chanyeol dan Baekhyun sendiri, Baekhyun menginginkan pernikahan mereka di adakan di Disney Land, London. Dengan gaya pernikahan ala princess. Rupanya Baekhyun jadi korban iklan. Tapi entahlah, Yesung dan Chanyeol sendiri belum mengiyakan permintaan aneh Baekhyun itu.

Tadi saat pelemparan bunga oleh kedua mempelai, Baekhyun dan Chanyeol secara kompak mendapatkan lemparan sebuket bunga itu tepat di depan mereka. Orang-orang bilang mereka akan segera menikah. Toh itu memang benar kan.

"Kau kenapa?" Tanya Chanyeol saat Baekhyun memasang wajah jengkelnya.

"Tck. Jangan hiraukan aku" balas Baekhyun dengan ketus.

"Wae? Apa aku berbuat salah, hm?" Tanya Chanyeol lembut.

"Urusi saja wanita-wanita mu itu" jawab Baekhyun dengan kesal.

Sekarang Chanyeol mengerti, gadisnya ini cemburu, huh?

"Kau cemburu?" Tanya Chanyeol dengan nada jahil membuat Baekhyun semakin jengkel. Gadis itu hendak pergi meninggalkan Chanyeol karena terlampau kesal namun Chanyeol bergerak cepat dengan langsung menarik tangan Baekhyun untuk menghadapnya. Ia memegang kedua tangan kekasih manisnya itu dengan posesif.

"Kau cemburu karena para perempuan tadi?" Tanya Chanyeol namun Baekhyun hanya mendengus, "hey.. Mereka hanya putri rekan kerjaku, tak berarti apa-apa buatku"

"Tapi mereka menggodamu, Chanyeol! Aku melihat jelas bahwa mereka berusaha menarik perhatianmu!" Amuk Baekhyun dengan mata mendelik tajam pada Chanyeol.

Bukannya merasa panik atau apa, Chanyeol malah tertawa melihat tingkah lucu Baekhyun. Ia tahu bahwa ketika tengah cemburu, maka Baekhyun akan berubah menjadi seseorang yang manja. Sedikit banyak ia sudah tahu sifat Baekhyun. Baekhyun adalah gadis yang manja jika pada orang terdekatnya, begitulah yang ia amati selama ini. Baekhyun hanya akan begitu pada saudara-saudaranya dan padanya tentunya.

"Mereka itu jelek, right? Aku tak akan tergoda jika ada malaikat secantik kau disisiku" ujar Chanyeol.

"Kau bohong! Aku tidak sukaㅡ hmmpptt"

Baekhyun langsung bungkam saat Chanyeol tiba-tiba membungkam bibirnya menggunakan bibir tebal Chanyeol. Wajahnya langsung memerah seperti tomat apalagi ketika melihat orang-orang di sekitar mereka yang melihat mereka dengan berbagai tatapan. Gadis-gadis genit juga menatap mereka dengan tatapan iri. Tentu saja mereka mengincar Chanyeol namun melihat ini sepertinya mereka harus menyerah sampai disini.

"Kalian itu tidak tahu tempat dan waktu ya"

Baekhyun langsung mendorong dada Chanyeol dengan refleks saat Hero dan Yoona menghampiri mereka plus dengan seorang bocah lelaki berusia 5 tahun dengan setelan jas kecilnya yang menggemaskan berada di gendongan Yoona. Dia adalah buah hati Hero dan Yoona, namanya Kim Ji Sung. Seusia dengan putra kecil Jaejoong, Kim Jae Min. Selain seusia, mereka juga mirip karena mereka berdua mewarisi 80% wajah ayah mereka yang kembar. Tapi yang membuat Baekhyun takjub adalah dua anak kecil itu bisa membedakan mana yang ayah mereka dan mana yang paman mereka. Padahap Hero dan Jaejoong seperti orang dan bayangannya di cermin.

Chanyeol yang memang cueknya kelewatan itu malah mengangkat bahunya acuh pada Hero kemudian malah merangkul bahu Baekhyun tanpa dosa.

"Baekhyun imo cantik sekali" puji Jisung dengan logat khas anak-anak.

Omong-omong, Hero dan Jaejoong menikah bersamaan, Hero dengan Yoona dan Jaejoong dengan Suzy. Mereka menikah di tahun 2018 kemudian sama-sama mempunyai anak laki-laki di tahun 2019. Bahkan kini mereka tinggal bersebelahan dan lucunya rumah mereka bersebrangan dengan mansion Kim. Jadi Kim bersaudara masih tetap sering bertemu tentunya.

"Tentu saja. Baekhyun imo kan kekasih Chanyeol ahjeossi" jawab Chanyeol dengan sebuah cengiran khas nya.

"Nanti Jisung juga ingin punya kekasih yang cantik seperti Baekhyun imo atau manis seperti Ga Eul noona" balas bocah berusia 5 tahun itu yang langsung mendapat sentilan pelan di dahinya dari sang ayah.

"Jisung tidak boleh pacaran dulu. Harus sekolah yang betul, arrachi?"

"Ye!" Dan Jisung mengangguki ucapan ayahnya dengan wajah polos membuat ke empat orang dewasa yang ada disana tertawa.

Kai dan Kyungsoo juga sudah menikah 6 bulan yang lalu di Jeju. Kini yang belum menikah di antara Kim bersaudara hanyalah Baekhyun. Ya, mungkin beberapa bulan lagi mereka akan segera menikah. Minseok dan Jongdae juga kini sudah bersama. Maksudnya, Minseok berhenti dari pekerjaannya yang selalu membuat dirinya pergi ke segala tempat di dunia ini dan meninggalkan suaminya. Semenjak Jongdae keluar dari rumah sakit, Minseok jadi sangat overprotective karena takut kejadian yang sama akan terulang lagi. Untuk itu Minseok lebih memilih menjadi sekretaris Suho di perusahaannya dan Jongdae tetap menjadi seorang dokter. Begitulah kira-kira. Dan sekarang mereka sudah punya putri kecil yang baru berusia 4 tahun.

Sesaat kemudian terdengar sebuah ketukan dari microphone yang berada di atas panggung membuat semua perhatian para tamu teralihkan pada seseorang yang kini berdiri di atas panggung. Itu Jongdae. Sepertinya dia mau menyanyi. Oh! Baekhyun sangat senang saat mendengar Jongdae menyanyi, meski suaranya cempreng tapi nada yang ia bawakan tak pernah fals, selalu terdengar indah di telinga yang mendengarnya.

"Aku ingin bernyanyi. Untuk seseorang yang sangat aku cintai. Kim Minseok" ujar Jongdae sambil menunjuk Minseok yang tengah duduk di salah satu kursi tamu bersama putri kecilnya membuat riuh tepuk tangan terdengar merdu.

Jongdae kemudian memberikan kode pada orang yang bertugas mengatur sound system untuk mulai menyetel musiknya.

(#author saranin sambil dengerin lagunya ; Chen - Though I Love You)

Musik pun mulai mengalun dengan indahnya memanjakan indra pendengaran para pendengarnya kemudian Jongdae mulai melantunkan lirik dari lagu tersebut dengan penuh penghayatan.

Eojeneun haru jongil biga naeryeosseo

Jaukhage naeryeoanjeun meonji sairo

Gwisgae euneunhage ullyeo peojineun

Geudae eumseong bissogeuro sarajyeobeoryeo

Ttaeron nunmuldo heureugessji geuriumeuro

Ttaeron gaseumdo jeomigessji oeroumeuro

Saranghaessjiman

Geudaereul saranghaessjiman

Geujeo ireohge meolliseo barabol ppun

Daga seol su eopseo

Jichin geudae gyeote meomulgo sipjiman

Tteonal su bakke

Geudaereul saranghaessjiman

Geudaereul saranghaessjiman

Riuh tepuk tangan penonton mulai mengisi halaman pinggir mansion Kim itu. Baekhyun bahkan sampai meloncat-loncat kecil saking sukanya dengan suara Jongdae.

"Segitu senangnya, heh?" Tanya Chanyeol sambil mengacak lembut pucuk kepala Baekhyun.

"Tentu saja! Suara Jongdae oppa itu favoritku tahu!" Jawab Baekhyun masih dengan senyum lebarnya, "kapan kau bisa berbuat seperti itu padaku, huh?" Kini giliran Baekhyun yang bertanya dan Chanyeol terkekeh dibuatnya.

"Aku tidak bisa menyanyi, sayang. Kau tahu itu"

Tak lama kemudian 5 orang namja naik ke atas panggung membuat riuh penonton semakin menjadi. Diantara kelima namja berwajah bak dewa dewi Yunani itu, Baekhyun mengenal dua orang. Yang pertama Jaejoong dan satu lagi Junsu, guru matematika di sekolahnya dulu. Wow! Apa mereka akan menyanyi juga?

Musik mulai terdengar mengalun lagi. Baekhyun tahu lagu ini, ini lagu lawas yang dinyanyikan oleh boy group Korea Selatan, Dong Bang Shin Ki, judulnya Love In The Ice.

Baekhyun kembali tersenyum saat melihat kakaknya yang amat ia sayangi berdiri di tengah kelima namja itu. Ia tahu Jaejoong bisa menyanyi dan suaranya sangat lembut. Indah sekali.

[Jaejoong]

Tsumetai sono te kimi no sei ja nai

Osanaki hibi hotta kizu kakae

[Changmin]

Dare ka wo aisuru koto osoreteru no

Kotoba no uragawa sei wo mukete

[Yoochun]

Dakishimeta kokoro ga koori no you ni sotto tokedasu

[Jaejoong]

Dare mo ga dare ka ni aisareru tame ni

Kono you ni inochi wo kiramekaseru no sa

[Junsu]

Sore ga moshimo boku nara mou ichido kimi no kokoro wo

Towa no yasashisa de atatameru yo

[Yoochun]

Unmei no itazura ([Jaejoong] : kokoro wo itametemo)

Sono namida no saki ni wa

[Yunho]

Hitosuji no hikari ga ([Changmin] : yami no naka maiorite)

Bokura wa kizuku sa

[Jaejoong]

Kurushii hodo ni tsuyoku kanji aeru hito no nukumori

[Junsu + Jaejoong]

Dare mo ga motteru kanashimi ya kodoku

Iyashite moraeru basho sagashite iru

[Changmin + Jaejoong]

SO… kimi ni wa sono basho ga

koko ni aru sa osorenai de

Mou mayowanai de boku ga mamoru

[Junsu]

Setsunai hodo ([Jaejoong] : My heart) utsukushii

Ai dakara ([Changmin] : Don't be afraid)

Hakanai hodo ([Yunho] : Let you know my love) uruwashii

Kono toki wo… ([Yoochun] : You know… Let you know my love)

[All]

Dare mo ga dare ka ni aisareru tame ni

Kono you ni inochi wo kiramekaseru no sa

Sore ga moshimo boku nara mou ichido kimi no kokoro wo

Towa no yasashisa de atatameru yo…

Tepuk tangan kembali terdengar dari seluruh tamu. Suara mereka benar-benar dasyat. Dan Baekhyun sangat suka suara mereka.

"I will protect you.." bisik Chanyeol di telinga Baekhyun membuatnya merinding kemudian Baekhyun bergerak untuk mencubit pinggang Chanyeol. Sepertinya namja itu menuruti sepenggal lirik dari lagu barusan.

Jaejoong turun dari panggung kemudian menghampiri Baekhyun dan memeluknya dengan tiba-tiba seakan dia akan kehilangan Baekhyun jika dia tak memeluknya.

"O-oppa. Waeyo?" Tanya Baekhyun kaget.

"Maafkan oppa. Oppa menyayangimu" ujar Jaejoong sambil memejamkan matanya.

"Aku juga menyayangi oppa" balas Baekhyun yang kini mulai rileks kemudian balas memeluk kakak tertuanya itu.

"Berjanjilah pada oppa bahwa kau akan baik-baik saja"

Baekhyun tak menjawab dengan ucapan namun ia mengangguk di bahu Jaejoong.

Jaejoong pun melepaskan pelukannya pada Baekhyun, lantas menoleh pada Chanyeol lalu menepuk bahu pemuda yang akan menjadi adik iparnya itu kemudian meremasnya kuat.

"Jaga Baekhyun untukku" ucap Hero dan Chanyeol langsung mengangguk tanpa ragu sedikitpun.

Chanyeol kemudian menarik Baekhyun untuk menjauh dari tempat yang ramai dan membawanya ke tempat yang sepi.

"Kenapa kau membawaku kemari?" Tanya Baekhyun heran.

"Tidak apa-apa, disana hanya berisik saja" jawab Chanyeol seadanya.

"Baek.."

"Ya?"

Begitu Baekhyun menoleh pada Chanyeol, namja itu langsung memeluk Baekhyun kemudian menyatukan kembali tautan bibir mereka dengan gerakan cepat membuat Baekhyun terbelalak karena kaget.

Chanyeol merengkuh Baekhyun erat, tak ingin kekasihnya itu menjauh darinya. Betapa bodohnya ia dulu membiarkan Baekhyun pergi darinya. Tapi kini ia berjanji kejadian seperti itu tak akan pernah terulang lagi, itu tekadnya.

Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa tak akan pernah membiarkan Baekhyun menangis lagi karenanya. Ia juga tak akan membiarkan Baekhyun layaknya bunga Calendula lagi, ia akan menjadikan Baekhyun sebagai mataharinya, yang selalu meneranginya, yang selalu menghangatkannya, yang akan selalu bersamanya. Meski matahari pergi dan berganti oleh gelapnya malam. Tapi matahari akan selalu kembali lagi, bukan? Begitulah, jikalau Baekhyun pergi, ia percaya Baekhyun akan selalu kembali lagi untuk menjadi mataharinya, untuk menjadi setengah dari hidupnya.

'Aku selalu berfikir bahwa aku adalah orang yang tak pernah di inginkan ada di dunia ini. Tapi semuanya berubah sejak kau hadir dalam kehidupanku dengan tatapan matamu yang menantang sekaligus bersinar, matahariku. Tak akan kubiarkan sedetikpun kau berpaling dariku. Tak akan kubiarkan seekor semut pun menyakitimu. Tak akan kubiarkan dunia memisahkan kita. Tak akan pernah kubiarkan diriku yang hina ini membuat kau menangis lagi, sayang. Terimakasih, terimakasih sudah menjadi segalanya bagiku. Terimakasih karena kau selalu hadir di sisiku, nae sarang. Byun Baekhyun'

.

.

.

END

.

.

.

Akhirnya selesai juga... Huaaaahh.. Lega rasanya author.

Maaf jika ending nya kurang menggigit. Maaf jika mengecewakan kalian.

Terimakasih untuk para reader yang selalu setia menunggu fanfic ini meski kadang author telat update. Terimakasih banyak. Cerita ini bukanlah apa-apa jika kalian tidak ada untuk terus mendukungnya.

Maaf atas semua kesalahan yang author buat dalam penulisan fanfic ini. Terus dukung author, okay? Supaya author tetap bisa menulis cerita lainnya.

Author gak suka bikin sequel, jadi jangan minta author bikin sequel dari cerita ini maupun dari ff 'Something Wrong' ya...

Author apresiasi yang sebesar-besarnya pada para reader yang selalu dukung author dan juga kasih kritik sama saran untuk fanfic ini.

Sekali lagi, ff ini bukan apa-apa jika tidak ada kalian para reader yang selalu mendukung author untuk tetap menulis.

Sekian aja...

Tunggu karya author yang lainnya ya.

See You on the Next Story!