Destiny?

Cast :

Song Yunhyeong

Goo Junhoe

Kim Jinhwan

Kim Hanbin

Kim Jiwon

Kim Donghyuk

Jung Chanwoo

Pairing : JunHyeong, BinHwan, JiDong, Chanwoo cameo X-D

Genre : School life, fluff, romance, comedy, etc.

Summary :

Song yunhyeong seorang namja pelajar tingkat dua pada sekolah yang sedikit terkenal yaitu YG High School. Ia adalah seorang yang terkenal dengan segudang prestasi yang pernah ia dapatkan dan jangan lupa sifatnya yang ramah juga murah senyum kepada siapa saja.

Goo junhoe seorang namja pelajar tingkat satu yang bersekolah di tempat yang sama dengan song yunhyeong. Tapi tentu sifat mereka sangat berbanding terbalik. Jika song yunhyeong murah senyum maka goo junhoe sangat mahal untuk tersenyum. Ia tidak pernah perduli dengan orang lain. Jangankan perduli bahkan melihat orang lain pun tidak pernah ia lakukan. Ketika ia berjalan ia hanya menatap ke depan dan memperdulikan dirinya sendiri. Tapi semua orang tahu, dibalik sifatnya itu goo junhoe sedang menyimpan sesuatu.

Apa jadinya jika seorang song yunhyeong tertarik dengan sifat goo junhoe yang sangat dingin kepada orang lain. Ia merasa tertantang untuk mendekati seorang goo junhoe yang susah didekati oleh orang lain. Apakah song yunhyeong akan berhasil mendekatinya dan melelehkan sifat goo junhoe yang dingin bagaikan es batu?.

Previous chapter :

Ia bisa merasakan sosok di belakangnya membungkukkan badannya dan ingin menyentuh yunhyeong. Yunhyeong menutup matanya rapat-rapat dan tanpa sengaja diantara isakan tangisnya ia menyebut sebuah nama dengan lirih "Junhoe..."

~Story Begin~

Junhoe yang berada di belakang yunhyeong jongkok, bisa melihat bahwa sosok yang berada di depannya sekarang menangis. Ia bisa tahu kalau yunhyeong sekarang sedang menangis saat ia memerhatikan punggung yunhyeong. Niat junhoe yang akan memegang pundak yunhyeong ia urungkan. Junhoe berpikir apakah aksi mengikutinya tadi membuat yunhyeong sangat ketakutan dan jangan lupakan tadi namanya yang disebut oleh yunhyeong. Junhoe sekarang sedang galau, satu sisi ia sangat merasa menyesal karena membuat yunhyeong menangis, disisi lain ia sangat senang karena di saat yunhyeong ketakutan seperti ini orang yang dipikirkan yunhyeong adalah dirinya.

Yunhyeong masih menangis dalam diam, dan junhoe mulai bosan dengan posisi tersebut. Bagaimana bisa yunhyeong tidak juga membalikkan badannya. "Hyung..." junhoe pun memutuskan memanggil yunhyeong. Mendengar sebuah suara yang sangat familiar, yunhyeong langsung berbalik menatap sosok junhoe yang sekarang sedang tersenyum kikuk. Yunhyeong dengan cepat mengusap air matanya dengan kasar. "Ju-junhoe... mengapa kau ada disini?" tanya yunhyeong yang mulai berdiri sambil memegangi kakinya yang sakit. Sialnya, kakinya terlalu sakit bagi yunhyeong untuk berdiri. Ia terlihat akan jatuh tapi dengan segera di tahan oleh junhoe. Bisa ia rasakan sekarang, wajah yunhyeong mulai memanas dan pasti sekarang sudah merah. Wajah junhoe dalam jarak sedekat ini ternyata lebih tampan dibandingkan ketika yunhyeong melihat junhoe saat di sekolah.

Karena yunhyeong yang masih susah berdiri, junhoe pun memutuskan untuk menggendong yunhyeong. Awalnya pun junhoe harus penuh perjuangan untuk merayu yunhyeong agar mau ia gendong, tapi akhirnya yunhyeong mau digendong oleh junhoe karena, ia ingat akan orang yang mengikutinya tadi. Selama perjalanan menuju halte, mereka tidak saling berbicara melainkan saling mencuri pandang. Tapi, kegiatan mereka tidak bisa dikatakan saling curi pandang karena setiap salah satu dari mereka ingin mencuri pandang pasti akan tertangkap basah. "Gomawo junhoe..." ucap yunhyeong memecah keheningan. Pastinya sebelum ia mengucapkan kata itu, yunhyeong mengumpulkan keberaniannya. Junhoe awalnya sempat berpikir dan bingung harus menjawab apa. "Terimakasih untuk apa hyung?" tanya junhoe pura-pura tidak mengerti. "Terimakasih kau sudah mengantarkanku ke halte dan juga kau telah mengusir orang yang mengikutiku tadi". Jawaban yunhyeong berhasil membuat junhoe sweatdrop. Jadi selama ini, yunhyeong masih tidak tahu kalau yang mengikuti dirinya adalah junhoe. Yunhyeong memang sangat polos, menurut junhoe. "Jun..." yunhyeong menyadarkan junhoe dari lamunannya. "Ah! Ne hyung?". "Aku tidak bisa membayangkan jika kau tadi tidak muncul...mungkin saja aku tidak bisa melihatmu lagi" yunhyeong semakin mengeratkan pegangannya pada junhoe. Junhoe hanya bisa speechless, bayangkan seorang seniornya yang akhir-akhir ini masuk ke dalam kehidupannya saat ini sedang ia gendong di belakang dan sedang berpegangan erat pada dirinya. Junhoe hanya bisa tersenyum, yang tidak mungkin bagi yunhyeong tahu kalau junhoe sekarang sedang tersenyum. "Tapi Jun... mengapa kau tiba-tiba bisa berada di belakangku?" pertanyaan yunhyeong kembali membuat junhoe sweatdrop. Ia harus memutar otak untuk menjawab pertanyaan yunhyeong. "Aku tadi kebetulan jalan-jalan di sekitar rumahku dan melihat hyung sedang jongkok. Aku penasaran jadi aku menghampiri hyung" bohong junhoe. "Ooh...jadi rumahmu tidak jauh dengan rumah chanwoo?". "Bisa dibilang begitu". Jawaban junhoe kembali membuat keheningan diantara mereka berdua.

Mereka sudah sampai di halte, bus terakhir akan sampai lima menit lagi. yunhyeong turun dari pundak junhoe dan ia merasa kakinya sekarang agak mendingan. "Mianhae hyung..." tiba-tiba junhoe meminta maaf. "Untuk apa? Seharusnya aku yang meminta maaf karena aku, kau harus berjalan jauh dan juga harus menggendongku yang berat ini". Perkataan yunhyeong membuat junhoe tersentuh, bagaimana bisa ada seniornya yang sangat baik seperti ini. Junhoe tersenyum kearah yunhyeong dan berhasil membuat yunyeong salah tingkah. Ia tidak bisa melihat junhoe jika tersenyum seperti ini. Ia takut junhoe akan tahu kalau dirinya menyukai junhoe, tapi yunhyeong merasa kalau junhoe pasti sudah tahu kalau dirinya menyukai junhoe. "Jun..." yunhyeong berusaha kuat menatap junhoe. "Kau pasti sudah tahu" ucap yunhyeong. Junhoe yang bingung tidak tahu maksud yunhyeong ia ingin bertanya tapi sebelum ia bertanya sudah dipotong oleh yunhyeong. "Ya...kau pasti sudah tahu kalau aku menyukaimu. Mungkin kau menganggapku aneh tapi itulah yang kurasakan selama ini. Awalnya aku juga tidak tahu, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai sadar. Aku tidak bisa melihatmu ketika tersenyum karena akan membuat jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya. Aku tidak suka jika kau akrab dengan orang lain dan ketika kita sedang berjalan dan berpapasan kau tidak tahu bahwa tubuhku bahkan tanganku bergetar sangat hebat. Kau tidak perlu membalas perasaan ini, tapi aku hanya ingin kau hargai perasaan ini. Saat kau tiba-tiba hilang dari pandanganku beberapa hari lalu, bagaimana frustasinya diriku. Setiap waktu, tidak... bahkan setiap nafasku aku selalu menyebut namamu. Pernah berpikir mungkin aku sudah gila karena terus memikirkanmu sampai-sampai semua yang ingin ku ucapkan adalah namamu. Semua kegiatan yang kulakukan selalu ku hubungkan dengan dirimu. Setiap malam aku selalu bertanya 'apakah kau juga saat itu memikirkanku?' tapi pertanyaan itu tidak pernah ada jawabnya. Mungkin di mata orang lain kau aneh, tapi berbeda denganku. Entah aku harus berkata apa lagi kepadamu. Aku iri kepada hanbin yang telah mengenalmu lebih awal dan dia dengan mudah bisa berbicara denganmu. Aku juga ingin seperti itu, bicara denganmu dengan akrab tanpa ada perasaan takut. Tapi entah kenapa, sampai seseorang menertawaiku bagaimana bisa seorang senior malah takut dengan seorang juniornya. Aku tidak bisa menyalahkan perasaan ini sepenuhnya karena ini juga bagian dari diriku." Lima menit berlalu yunhyeong mengatakan semua yang selama ini yang ia ingin katakan kepada junhoe. Awalnya junhoe terkejut dengan pengakuan yunhyeong. Junhoe pun mendekatkan langkahnya dan sekarang junhoe sangat dekat sampai ujung sepatu mereka saling bersentuhan. Yunhyeong menatap junhoe berusaha mencari sesuatu dari dari mata junhoe. Junhoe tersenyum lalu menaruh tangannya di atas kepala yunhyeong sambil mengacak-acak rambut yunhyeong pelan. Tidak lama kemudian bus pun datang. "Hyung sekarang harus pulang. Kasihan eomma hyung pasti sangat khawatir karena hyung sampai sekarang belum pulang" junhoe masih mengusap-usap rambut yunhyeong sambil tersenyum. Junhoe merasakan yunhyeong menganggukkan kepalanya, perlahan ia pun menurunkan tangannya dari kepala yunhyeong.

Yunhyeong berjalan menaiki bus, tapi sebelum benar-benar masuk ia melihat lagi kearah junhoe berdiri. Junhoe masih tetap melihat kearahnya sambil tersenyum. Yunhyeong pun melangkahkan kakinya semakin dalam memasuki bus dan memilih duduk di samping jendela agar bisa melihat junhoe. Bus perlahan mulai bergerak, yunhyeong masih melihat kearah junhoe. Junhoe masih tetap tersenyum dan melambaikan tangannya kepada yunhyeong yang perlahan tidak bisa lagi melihat sosok junhoe karena bus sudah melaju cepat. Setelah dirasa bus yunhyeong sudah jauh, junhoe perlahan menghentikan lambaian tangannya dan senyumnya mulai memudar. Ia duduk pada bangku halte sambil memikirkan semua yang barusan dikatakan oleh yunhyeong. Ia tidak menyangka bahwa ada orang yang menyukainya sampai seperti itu. selama ini junhoe selalu dipandang orang lain aneh, bahkan teman saja sangat sedikit. Tapi ia merasa berbeda ketika yunhyeong mulai datang dalam kehidupannya. Ia bisa merasakan dinamika kehidupan yang sebenarnya. Rasa percaya dirinya semakin bertambah ketika seorang senior bernama song yunhyeong masuk dalam kehidupannya. Senyum junhoe tiba-tiba mengembang ketika mengingat semua perkataan hyungnya tadi. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel junhoe. Ternyata itu dari chanwoo.

"Bagaimana hyung, Sukses?" junhoe yang membaca pesan tersebut senyumnya semakin mengembang. "Sepertinya aku akan menjaganya untuk selamanya meskipun ia lebih tua dariku" junhoe sambil senyum-senyum ketika mengirimkan pesan tersebut kepada chanwoo.

Seorang namja sedang melamun di dalam bus. Ia memandang kursi di depannya dengan tatapan kosong. Namja itu, song yunhyeong yang baru saja menyatakan perasaannya kepada goo junhoe seorang junior yang ia sukai. Yunhyeong masih berpikir, bagaimana ia bisa seberani itu di depan junhoe. Bagaikan sebuah film yang terputar ulang di otak yunhyeong, ia kembali teringat semua yang ia katakan tadi kepada junhoe. Betapa sangat malu dirinya ketika mengingat semua itu. yunhyeong menyembunyikan wajahnya dan menatap layar ponselnya. Foto sang namja yang ia sukai menjadi wallpaper ponsel tersebut. Jangan tanya yunhyeong mendapat foto tersebut dari mana. Yunhyeong harus mati-matian mencari foto tersebut dan akhirnya menemukan foto tersebut di salahsatu akun instagram milik teman junhoe.

Yunhyeong terlihat menggeser-geser layar ponselnya mencari sesuatu. Tangannya berhenti pada nama sebuah kontak yaitu goo junhoe. Yunhyeong ingin mengiriminya pesan tapi ia takut pesannya tidak dibalas dan juga ingat insiden barusan. Tapi dalam hati yunhyeong sekarang sedang berperang, ia sangat ingin bisa saling mengirim pesan dengan junhoe. Yunhyeong menjadi gelap mata dan akhirnya ia pun mengirim sebuah pesan kepada junhoe.

Awalnya ia hanya mengirim tanda junhoe karena menurutnya jika pesannya tidak dijawab maka rasa sakitnya tidak seberapa. Setidaknya itu menurut yunhyeong. Setelah mengirim pesan tersebut yunhyeong kembali menyembunyikan wajahnya. Tangannya sangat gemetar ketika mengirim pesan tersebut. Tidak lama kemudian ponselnya berbunyi tanda sebuah pesan masuk. Ternyata pesan tersebut dari junhoe, antara takut dan senang yunhyeong membuka pesan tersebut.

"Nugu?" yunhyeong yang membaca pesan tersebut sedang menahan suaranya yang ingin berteriak. Ia tidak ingin dikira sudah gila. Yunhyeong berpikir apa yang harus ia ketikkan selanjutnya untuk membalas pesan junhoe. Setelah berpikir keras akhirnya yunhyeong menemukan kata yang menurutnya cocok untuk ia kirimkan "Secret Admirer?". Kembali yunhyeong merasa dag-dig-dug. Tapi menurut yunhyeong, ini lebih lama jika dibandingkan dengan waktu junhoe membalas pesan awal tadi. Yunhyeong tidak bisa menunggu, akhirnya ia mengirim pesan lagi kepada junhoe. "Junhoe kan?". Yunhyeong sekarang sedikit emosi karena pesannya tidak di balas oleh junhoe. Ternyata tidak lama kemudian pesannya dijawab oleh junhoe. "Mian baru balas... iya, ini siapa?" yunhyeong kembali dibuat bingung karena balasan pesan junhoe. "Kakak kelas?" yunhyeong mengirim pesan tersebut yang ternyata langsung dibalas oleh junhoe "Ada apa?". Yunhyeong langsung memukul kepalanya sendiri. Bagaimana bisa junhoe menjawab pesannya sedingin ini, wajar kalau tidak ada yang mendekatinya. Yunyhyeong langsung membalas pesan tersebut "Apakah sekarang aku mengganggumu?" ditekannya tombol send pada ponsel yunhyeong. Tapi sialnya ponsel yunhyeong tiba-tiba mati karena batrainya habis. Yunhyeong langsung mengumpat-umpat tidak jelas.

Di lain sisi, junhoe yang sekarang sudah sampai di rumahnya, dibuat bingung karena sebuah sms dari seseorang. Awalnya junhoe tidak tertarik dengan pesan tersebut tetapi ia mulai tertarik ketika pengirim pesan misterius tersebut berkata bahwa ia adalah kakak kelas junhoe. Ayolah, siapa lagi kakak kelas lain selain yunhyeong yang akhir-akhir ini selalu berada di sekitarnya. Bahkan semua teman-temannya juga sudah kenal dengan yunhyeong. Junhoe akhirnya membalas pesan tersebut hingga si pengirim membalas pesan junhoe "Apakah sekarang aku mengganggumu?". Junhoe membacanya langsung berpikir keras. Junhoe bertanya kepadanya tapi mengapa ia malah bertanya balik, apakah ia sekarang marah? Apa gaya sms junhoe terlalu dingin. Merasa bersalah juga rasa ingin tahu jika si pengirim adalah yunhyeong atau tidak junhoe pun berniat untuk langsung menelfon si pengirim pesan tersebut. "Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi...". junhoe kembali menatap layar ponselnya. Ternyata nomornya sudah tidak aktif. Sepertinya si pengirim dengan sengaja menon-aktifkan ponselnya. Junhoe tidak menyerah disitu saja, ia coba kembali memanggil nomor tersebut tetapi tetap sama yang ia dengar adalah suara operator dari seberang sana. Akhirnya junhoe pun menyerah dan menganggap mungkin saja tadi itu hanya orang yang kurang kerjaan.

~Morning~

Yunhyeong berjalan dengan sangat-sangat tidak semangat karena pagi ini ia mengetahui ternyata pesannya tidak dibalas oleh junhoe. Ia tidak memerhatikan sekitar yang memerhatikan dirinya karena tidak biasanya yunhyeong berjalan dengan wajah tertunduk ke bawah. Ia berjalan melewati rute biasanya dimana kelasnya yang berada di atas kelas junhoe otomatis yunhyeong sebelum naik harus melewati kelas junhoe terlebih dahulu. Tanpa sengaja yunhyeong mengangkat wajahnya dan melihat junhoe juga sedang berjalan ingin masuk ke kelasnya. Yunhyeong yang masih belum siap bertemu junhoe pagi ini langsung dengan cepat menghentikan langkahnya dan lari berbalik arah memilih jalan memutar meskipun itu lumayan jauh. Sedangkan junhoe yang menyadarinya hanya tersenyum melihat tingkah kakak kelasnya yang salah tingkah.

Mood yunhyeong semakin hancur ketika mengetahui kalau jinhwan sahabatnya tidak masuk sekolah, alasannya sakit. Tapi yunhyeong tidak percaya dengan alasan itu, bagaimana jinhwan bisa sakit dan bersamaan dengan hanbin pula. Ia yakin pasti sekarang mereka sedang jalan-jalan di taman bermain. Hari ini adalah hari tersial yunhyeong. Ia harus melakukan segalanya dengan sendiri. Dari presentasi yang seharusnya berkelompok karena BinHwan tidak masuk akhirnya yunhyeong yang harus presentasi sendiri, tugas ketua kelas yang seharusnya di kerjakan berdua dengan hanbin akhirnya terpaksa yunhyeong yang kerjakan sendirian. Ditambah lagi hari ini moodnya yang sedang tidak baik membuat semua temannya enggan berbicara kepada yunhyeong karena mereka tahu kalau yunhyeong sedang bad mood, maka ada kesalahan kecil pun atau sekiranya ada yang tidak sesuai dengan pikiran yunhyeong pasti ia akan mengomel panjang lebar tidak ada henti-hentinya. Jadi lebih baik mereka diamkan yunhyeong agar tidak menjadi korban amukan yunhyeong.

Yunhyeong sekarang berjalan menuju kantin. Persetan dengan semua orang yang menatapnya aneh yang ia inginkan sekarang hanya bisa makan di kantin dan melampiaskan emosinya. Yunhyeong memesan makanan lalu ia duduk sendirian di sebuah meja. Biasanya ia makan ditemani oleh jinhwan juga hanbin sekarang ia makan sendirian. Ia bisa saja makan bersama jiwon dan teman-temannya yang lain tapi ingatlah yunhyeong lagi bad mood dan ingin sendirian. Yunhyeong menatap makanannya sejenak dan detik kemudian yunhyeong memakannya seperti orang yang belum makan beberapa minggu. Tidak lama kemudian sebuah nampan diletakkan seseorang tepat di sebelahnya. Yunhyeong yang sadar akan hal itu langsung akan memarahi orang yang berani duduk di sampingnya. Ia sudah menghirup nafas panjang dan siap mengomel tetapi...

"Yunhyeong hyung" sapa donghyuk dengan tersenyum. Yunhyeong yang sudah ingin marah wajahnya langsung berubah 180 derajat karena orang tersebut adalah donghyuk, kekasih jiwon sekaligus teman junhoe. "Tumben hyung makan sendirian? Dimana jinhwan hyung dan hanbin hyung?" tanya donghyuk. "ah... itu mereka..." ucapan yunhyeong langsung terhenti seketika ketika melihat siapa yang duduk di sebelah donghyuk. Yunhyeong terus melihat sosok yang sekarang juga melihat kearahnya. Donghyuk yang merasa tidak dianggap lagi merasa rencananya dengan jiwon, kekasihnya sukses. "Hyung...!" donghyuk berusaha menyadarkan yunhyeong dari lamunanya sambil melambaikan tangannya. Yunhyeong yang tersadar akhirnya kembali fokus kepada donghyuk. "Awalnya tadi aku mencari bobby-hyung tapi aku tidak bisa menemukannya..." ucap donghyuk sambil berpura-pura mencari seseorang. "Aah itu dia bobby-hyung aku tinggal dulu ya bye " donghyuk pun meninggalkan junhoe dan yunhyeong berdua. "ya ya! Donghyuk-ah kau mau kemana?" yunhyeong mencoba mencegah donghyuk untuk pergi tapi usahanya sia-sia.

Sekarang tinggal lah yunhyeong dengan junhoe yang makan dalam satu meja. Keadaan ini mengingatkan yunhyeong saat dulu junhoe pernah makan satu meja dengannya. Yunhyeong hanya melihat junhoe yang sedang makan ia menatap sendu junhoe, lalu ia pun ikut memakan makanannya sendiri. Junhoe melihat cara makan yunhyeong yang tidak semangat akhirnya memutuskan untuk menggeser tempat duduknya agar semakin dekat. Teman-teman yunhyeong termasuk donghyuk sedang senyum-senyum tidak jelas melihat junhoe dengan yunhyeong sekarang.

"Hyung, kau sedang memikirkan apa?" tanya junhoe tiba-tiba yang berhasil membuat yunhyeong tersedak. Respek junhoe yang melihat yunhyeong tersedak langsung mengambilkan minuman dan diberikan kepada yunhyeong yang langsung diminum oleh yunhyeong. Teman-teman yunhyeong semakin heboh melihat adegan yunhyeong dengan junhoe. "Hyung gwaenchanha?" junhoe terlihat panik. "Gwaenchanha" jawab yunhyeong lirih lalu menundukkan kepalanya. "Hyung kenapa? Hyung sakit?" tanya junhoe sambil menyentuh kening yunhyeong. Yunhyeong yang mendapat perlakuan tersebut sudah tidak bisa membayangkan lagi betapa merah sudah wajahnya. "Hyung wajahmu memerah dan kau demam...ayo kita ke UKS" junhoe menarik tangan yunhyeong tetapi ditahan oleh yunhyeong. "Aku tidak apa-apa" yunhyeong berusaha berani untuk menatap junhoe dan akhirnya junhoe pun megerti apa maksud yunhyeong.

Junhoe pun kembali duduk di samping yunhyeong sedangkan yunhyeong kembali menundukkan kepalanya kembali. "Mengapa?" ucap yunhyeong lirih tapi masih bisa didengar oleh junhoe. Junhoe yang tidak sabar akan berkata sesuatu akhirnya mengatakan yang sebenarnya. "Hyung masih ingat yang hyung katakan kemarin?" mendengar pertanyaan itu yunhyeong sedikit terlonjak. "Setelah semalaman aku berpikir akhirnya aku sudah tahu apa yang harus kulakukan". Ayolah, sekarang yunhyeong mulai berkeringat dingin. "Hyung kemarin bilang, aku tidak harus membalas perasaan hyung tapi aku hanya perlu menghargainya..." junhoe menarik napas panjang. Yunhyeong sudah berpikiran yang tidak-tidak sebelum mendengar perkataan junhoe dengan lengkap. "Aku akan mencobanya..." ucap final junhoe. Yunhyeong mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti pernyataan junhoe. "Mian...tapi aku masih tidak mengerti apa maksudmu" ucap yunhyeong sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Junhoe sudah tidak kuat lagi menghadapi kepolosan dari seniornya yang berada di depannya ini. Ia pun meraih kepala yunhyeong dan menariknya mendekat hingga kening mereka hampir bersentuhan "Dengarkan baik-baik hyung...aku tidak akan mengulangnya lagi. aku akan mencobanya, mencoba menghargai perasaan hyung dan akan menerima perasaan hyung..." yunhyeong yang mendengarnya hanya membulatkan matanya dan ia merasakan jantungnya berhenti berdetak untuk sementara. Junhoe tersenyum melihat respon yunhyeong lalu ia melepaskan tangannya dari kepala yunhyeong dan kembali memakan makanannya. Yunhyeong yang masih tidak percaya dengan ucapan junhoe tadi, tidak bisa berkata apa-apa dan masih tetap seperti posisinya tadi. Junhoe sesekali melirik hyungnya atau mungkin calon kekasihnya, lalu tersenyum sambil menikmati makanannya.

Yunhyeong sekarang bagaikan zombie yang berjalan menuju kelasnya. Tatapannya kosong dan jangan lupa langkahnya sesekali seperti menyeret sesuatu. Ia tidak bisa merasakan semua anggota badannya setelah mendengar pernyataan junhoe di kantin tadi. Jika mengingat kejadian itu, yunhyeong senyum-senyum sendiri tetapi tidak lama kemudian wajahnya kembali murung. Ia berpikir pasti akan muncul masalah-masalah baru jika ia bersama dengan junhoe. Tapi bukankah ini yang ia inginkan selama ini, selalu bersama junhoe, saling mengirim pesan atau mungkin setelah ini mereka akan sangat dekat. Yunhyeong menghela nafas panjang, dirinya tidak menyangka sama sekali kalau junhoe akan membalas perasaannya. Sepertinya hari ini bukan menjadi hari terburuk bagi yunhyeong,melainkan hari terindah jika dibandingkan dengan hari-hari yang sudah ia lewati. Langkah yunhyeong terhenti ketika melihat sosok calon kekasihnya bukan, kekasihnya berada di depannya tersenyum kearahnya sambil perlahan berjalan mendekat. Mereka sekarang sedang berdiri berhadapan, junhoe dengan senyum menawannya sedangkan yunhyeong dengan tatapan kosongnya. Masih dengan posisi tersebut akhirnya yunhyeong mengatakan sesuatu. "Goo Junhoe...Ayo kita bolos".

Mereka berdua sekarang berada di atap sekolah. Ya, mereka bolos tidak masuk kelas. Ini bukan sama sekali gaya yunhyeong yang selalu menaati peraturan sekolah, tapi entah kenapa hari ini ia tidak ingin mengikuti pelajaran. Awalnya junhoe juga menolak karena ini dapat membuat nama yunhyeong menjadi buruk di antara guru-guru, tapi yunhyeong bersikeras ingin membolos dan akhirnya junhoe pun setuju dengan ajakan yunhyeong. "Jun..." mereka sekarang sedang duduk bersebelahan sambil menikmati angin yang berhembus kencang. Yunhyeong awalnya sangat gugup jika harus berduaan dengan junhoe seperti sekarang, tapi mau tidak mau mulai sekarang siap tidak siap pasti ia akan lebih sering berduaan seperti ini. "Apa kau yakin dengan pilihanmu?" tanya yunhyeong meyakinkan junhoe. "Wae hyung? Kau tidak percaya padaku? Apa aku perlu loncat dari sini agar kau bisa memercayaiku?" tanya balik junhoe. "Ani...hanya saja apa kau siap menghadapi masalah yang sudah menunggu kita berdua? Lagi pula sebentar lagi aku akan lulus dan keluar dari sekolah ini dan meneruskan ke perguruan tinggi. Saat itu aku tidak bisa bertemu kau lagi" air mata yunhyeong mulai memenuhi tepian matanya. Junhoe yang mendengar ucapan yunhyeong langsung meraih tangan yunhyeong lembut dan berkata "Percayalah padaku hyung. Aku tidak akan berpaling darimu, kau hanya perlu menunggu selama satu tahun dan aku juga akan lulus. Aku berjanji akan masuk ke perguruan tinggi yang sama denganmu. Tentang masalah yang sudah menunggu kita berdua, aku yakin kita bisa menghadapi masalah-masalah tersebut jika kita hadapi bersama. Yang kita perlukan hanya rasa saling percaya satu sama lain" genggaman junhoe semakin erat menandakan bahwa ia mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Yunhyeong tahu junhoe tidak main-main, ia sudah menyerahkan hatinya kepada junhoe dengan sepenuhnya. Masih dengan tangan dalam genggaman, yunhyeong melihat langit yang hari ini cerah berwana biru dengan dihiasi sedikit awan putih menambah kesan damai. Perlahan ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Ya, hari ini ia sangat-sangat lah bahagia. "tuhan bertanya padaku 'tidakkah kau akan menyesal?' aku menjawab tanpa keraguan 'Mengapa aku harus menyesal'.".

Bagaimana dengan jinhwan? Seperti yang sudah diduga pasangan BinHwan tidak sakit melainkan kencan pada hari itu. malamnya yunhyeong bercerita kepada jinhwan yang sampai-sampai berhasil membuat jinhwan malam itu menginap di rumah yunhyeong hanya untuk ingin mendengar kejadian yang terjadi pada hari itu. apa yang dilakukan junhoe pada malam itu? ia tidak melakukan apa-apa hanya saja ia mengirimkan sebuah pesan singkat selamat malam kepada yunhyeong, yang membuat yunhyeong terkejut ternyata junhoe sadar kalau dialah orang yang dulu mengiriminya pesan. Yunhyeong membalasnya dan kemudian larut dalam dunia khayalannya. "Berterimakasih kepada tuhan yang telah mengirimkan orang sepertimu dalam kehidupanku".

Finish...

Bonus Chaptered

Sudah satu tahun yunhyeong hidup di kota orang lain demi meneruskan sekolahnya. Bagaimana dengan hubungannya dengan junhoe? Hubungannya berjalan baik-baik saja. Enam bulan pertama junhoe dan yunhyeong selalu berhubungan dengan saling mengirim pesan atau sesekali saling menelfon, tetapi enam bulan berikutnya sampai sekarang yunhyeong maupun junhoe tidak lagi saling menghubungi karena alasan junhoe akan menghadapi ujian kelulusan dan ia mau fokus belajar agar dapat masuk ke perguruan tinggi yang sama dengan yunhyeong. Yunhyeong pun menyetujui permintaan tersebut, dan sampai sekarang ia masih menunggu junhoe untuk menepati janjinya. Tetapi jika junhoe tidak bisa menepati janjinya juga yunhyeong tidak apa-apa, karena ia juga tidak bisa memaksakan kehendaknya.

Sebuah sore yang indah bagi seorang namja yang sekarang sedang jalan-jalan dengan sepeda motornya. Bukan sekali ini saja, tapi hampir setiap sore ia selalau mengelilingi kota hanya untuk sekedar berkeliling. Entah kenapa ia kali ini sangat bersemangat untuk berkeliling.

Namja itu song yunhyeong, sekarang sedang menikmati angin sore. Ya, hampir setiap sore rutinitas yang ia lakukan adalah mengelilingi kota. Ia mengendarai sepeda motornya dengan mengenakan kaos lengan panjang dengan jaket tipis yang sengaja hanya ia sampirkan di pundaknya. Yunhyeong sangat terlihat begitu ceria sore ini. Hingga sampailah dia di sebuah lampu merah yang membuatnya harus berhenti sejenak. Ia melihat orang-orang sedang menyeberang di depannya. hingga sebuah sepeda motor berhenti di sebelahnya, entah kenapa yunhyeong sedikit tertarik dan akhirnya melihat kearah siapa penumpang sepeda tadi.

Alangkah terkejutnya yunhyeong ketika mengetahui kalau si pengendara sepeda tersebut yang berhenti di sampingnya sekarang adalah seorang Goo Junhoe. Awalnya yunhyeong masih berpikir ia pernah bertemu dengan orang yang berada di sampingnya sekarang, tapi begitu ia sadar kalau itu junhoe ia langsung memalingkan wajahnya melihat kearah depan. Ia berharap junhoe tidak melihatnya, jantungnya berhenti berdetak untuk sementara waktu dan tangannya gemetaran. Bayangkan saja jika kau tiba-tiba bertemu dengan orang yang kau sukai dan kau sudah lama tidak bertemu orang tersebut, bertemu berhenti bersama sambil menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.

Ketika lampu sudah berubah menjadi hijau, yunhyeong langsung menancap gasnya dengan cepat dan berusaha lari dari junhoe tapi sialnya, jaket yang ia lilitkan terjatuh karena terkena angin kencang. Ini juga karena ulahnya yang mengendarai sepeda terlalu kencang. Mau tidak mau yunhyeong pun berhenti dan mengumpat-umpat tidak jelas.

Junhoe yang menyadari lampu sudah berwarna hijau, langsung ingin meneruskan perjalanannya tetapi ia harus tiba-tiba menge-rem sepedanya karena tiba-tiba ada pengendara yang memotong jalannya. Junhoe hanya menghela nafas panjang melihat sosok tersebut, tetapi ternyata jaket sang pengendara jatuh tidak jauh dari tempat junhoe sekarang. Junhoe pun memungut jaket tersebut dan berusaha mengikuti laju pengendara tersebut.

Yunhyeong masih berhenti di pinggir jalan berpikir apakah ia harus mengambil jaket tersebut, junhoe yang melihat si pengendara tiba-tiba berhenti pun ikut berhenti di belakangnya. Junhoe berhenti dan turun berjalan menghampiri pengendara tersebut. "Permisi..." yunhyeong yang mendengar suara tersebut langsung terkejut. Ia tidak berani memalingkan wajahnya. Junhoe yang tidak mendapat respon akhirnya semakin mendekati si pengendara dan sekarang sudah berada di depannya. yunhyeong yang baru sadar junhoe sudah di depannya langsung melihat junhoe dan junhoe pun begitu melihat yunhyeong.

Mereka tidak bisa berkata-kata apa dan hanya bisa saling memandang. "Hyung..." ucap junhoe tidak percaya. Yunhyeong tetap diam tak berucap apapun. Ia masih tidak percaya ternyata sosok yang dilihatnya tadi benar-benar junhoe. "Hyung..." kembali junhoe berusaha meyakinkan bahwa orang yang berada di depannya ini adalah song yunhyeong yang dulu adalah kakak kelasnya dan seorang kekasihnya. Yunhyeong pun sadar lalu tersenyum. Ia meraih jaket di tangan junhoe dan berkata "Gomawo junhoe-ah...". junhoe pun ikut tersenyum dan langsung memeluk yunhyeong. Tidak disangka ia dengan mudah bisa bertemu dengan hyung kesayangannya kembali dan juhoe pun bisa menepati janjinya pada yunhyeong...