Obsesi Sasuke

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Thanea Zwarte Roos

Genre : romance,hurt comfort

Rate: T

Pairing: SasuNaru

Warning: Typo, EBI kacau, yaoi, boyxboy.

Sumary : Sasuke dan obsesinya terhadap entitas pirang yang sudah menawan hatinya sejak mereka kecil. Akankah Obsesi si raven tercapai demi memiliki Naruto seutuhnya untuk dirinya seorang?

.

.

.

.

Suasana di kediaman Uchiha terdengar ramai karena berkumpulnya dua keluarga besar menjadi satu. Ibu-ibu bergosip ria menghiraukan kondisi sekitar, sementara para ayah bermain catur, sambil sesekali membicarakan masalah bisnis. Kebersamaan yang harmonis penuh kehangatan.

Anak-anak sibuk bermain dan berlari dengan riangnya. Dan di ruangan santai terdapat beberapa anak-anak yang sibuk dengan mainannya sendiri.

Mereka adalah balita yang bahkan untuk berbicara saja belum mampu. Hanya bisa merangkak dan bergumam tak jelas dengan ekspresi lucunya khas bayi.

Terlihat bayi memakai baju khas berwarna biru merangkak mendekati objek yang sedang asyik dengan tangan dan dotnya.

Rambutnya melawan gravitasi, mata onyx bulatnya menatap penuh minat bayi mungil nan montok di depannya. Apalagi melihat bayi pirang itu memamerkan pantat montoknya yang sepertinya nyaman untuk dijadikan bantal. Pikir bocah raven itu.

Si mungil menggemaskan Uchiha yang memakai dot di mulutnya, merangkak perlahan. Mata bulat besarnya bahkan tak pernah lepas menatap bongkahan orange di depannya yang bergerak ke kiri dan ke kanan seolah mengundang untuk semakin mendekat.

Bayi di depannya terlihat manis, memakai baju khas bayi berwarna orange, rambutnya berwarna kuning keemasan dan pipinya terdapat tanda lahir berupa kumis kucing terlihat semakin manis dan menggemaskan dengan rona merah menghiasinya.

Sejak awal bayi pirang itu diletakan bersama bayi-bayi yang lain termasuk dirinya. Sasuke —bayi yang memakai pakaian berwarna biru— telah tertarik pada bayi mungil pirang di depannya. Ingin memilikinya dan menjadikan salah satu koleksi mainannya atau pun teman bermain untuk dirinya seorang.

Sasuke sudah berada di belakangnya, tanpa ragu menyusupkan kepala ke belahan pantat bayi pirang layaknya memainkan boneka yang lembut dan nyaman saat menempel di kulitnya. Memainkan bokong montok temannya sambil sesekali menggigitnya gemas. Membuat si pirang menangis.

"Hoeeeeeeeee!" Naruto, bocah yang memakai pakaian khas bayi berwarna orange. Menjerit kencang saat mendapati bokongnya yang digigit si bocah raven dengan kurang ajarnya.

Demi apa mahluk dengan rambut mirip pantat unggas di belakangnya terlihat gemas meremas dan menggigit bokongnya.

"Astaga, Sasuke!" seorang pria berperawakan dewasa berseru melihat tingkah Sasuke. Dengan segera mengangkat tubuh anak bungsunya, memisahkannya dari balita pirang yang tengah menangis sesenggukkan akibat ulah putera bungsunya.

Fugaku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah si kecil Sasuke yang tidak biasa itu. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya sambil menjauhkan Sasuke dari putra bungsu temannya.

Plaakk

Wajah sang ayah harus menjadi korban tangan kecil yang meronta di gendongannya. Fugaku menghela napas, saat mendapati mata bulat puteranya mencoba memberikan deathglare yang justru terlihat semakin menggemaskan. Sebenarnya, itu bentuk protes si kecil yang tak terima karena sang ayah telah mengusik kesenangannya bermain dengan bongkahan pantat yang disukainya.

"Pffftt, hahahahaa." Tawa itu lolos dari ayah si pirang yang sudah menggendong bayinya. Terhibur melihat interaksi sang sahabat beserta puteranya. Minato kemudian mengelus sayang surai pirang putranya yang merupakan turunan darinya, sambil sesekali menepuk pantat anaknya demi meredakan tangis sang putera.

Tanpa menyadari setiap gerakan pria dewasa dengan helaian pirang serupa puteranya, diamati oleh sepasang onyx bulat besar yang menyorot tak suka.

"Naru-chan, jangan menangis lagi, hmm. Bermainlah bersamaSasu-chan." bujuknya pada sang anak yang masih sesenggukkan.

Onyx bulat besar Sasuke memberikan deathglare menggemaskan pada Minato yang beraninya menyentuh bongkahan kenyal yang ingin dimilikinya. Tangan kecilnya bergerak, meronta dalam gendongan sang ayah, berusaha menggapai sosok incarannya.

"Bhuuuhbaaa hwaaaaa waaaa," protesnya dengan gumaman khas bayi.

"Hn." Seakan mengerti, Fugaku —ayah dari Sasuke menurunkan Sasuke kembali duduk di karpet.

Ayah Naruto pun melakukan hal sama, menurunkan putranya dari gendongan, dan mendekatkan keduanya.

"Sepertinya putraku menyukai putramu, Minato," keluh Fugaku kemudian mendengus saat melihat Sasuke mendeathglare mereka yang sama sekali tidak terlihat menakutkan namun sebaliknya.

Benar-benar menggemaskan.

Sasuke lalu memeluk Naruto posesif. Berkata melalui tatapan, jika Naruto adalah miliknya.

"Hahahaha, sepertinya begitu, Fugaku." Minato hanya terkekeh gugup melihat kelakuan khas Uchiha terhadap propertinya.

"Bhuu bhuuu bhaaa." Naruto bergumam tak jelas sebagai bentuk protesnya karena merasa risih saat tangan Sasuke kembali meremas bokongnya.

Ck. Kecil-kecil sudah mesum.

Dengan gemas dia menepis tangan Sasuke. Membuat tubuh kecilnya tertelungkup di karpet. Sasuke yang melihatnya pun menjadi gemas dan ikut memeluknya dari belakang, layaknya memeluk guling kesayangannya.

Naruto kecil berusaha melepaskan pelukan Sasuke, Naruto berbalik memainkan tangan dan kakinya untuk mendorong tubuh Sasuke darinya. Sasuke yang melihatnya kemudian menaiki badan Naruto dan mencium bibirnya dengan tingkah khas bayinya.

Cupp

Selain mencium ternyata Sasuke menggigit gemas pipi chuby Naruto. Mungkin ia berpikir jika pipi gembil itu adalah bakpao terenak di matanya.

"Ehhhhh?" kedua ayah bocah itu hanya terkejut melihat tingkah putera-puteranya. Saking terkejutnya mereka bergeming tanpa niat memisahkan kedua bayi yang tengah bergelut.

Sedangkan Sasuke masih dengan gemas meremas seluruh tubuh montok Naruto. Dan Naruto hanya bisa pasrah ditindih dan digerayangi oleh Sasuke, namun tangannya tak bisa diam dan sesekali menjambak rambut si raven, membalas pelakuan Sasuke.

.

.

.

Tbc

Mohon saran dan kritiknya minna

Salam damai selalu, hidup SasuNaru

#Thanea_Zwarte_Roos