STORY

.

.

.

NARUTO
NARUTO & HINATA
TEEN
BAD STORY
TYPO EVERYWHERE
MASASHI KISHIMOTO
DESTINY : STORY (SEQUEL)

HOPE YOU LIKE IT

HAPPY READING. . . . .

Apa artinya menjadi diri sendiri?

Dan memisahkan diri dari orang lain?

Tak sengaja aku melihatnya

Berdiam diri dipojok toko

Apa artinya menjadi diri sendiri?

Waktu kecil, aku tidak pedulian

Marah jika yang kuingin tidak sesuai harapan

Kalau suka maka kubilang suka

Kita semua telah berubah

Sama halnya seperti sesuatu yang ingin kita lindungi

Dari harta yang tak kau bayangkan

Hingga hal-hal yang kita bisa mengerti

Semakin dewasa, semakin banyak yang kita sesali

Tapi tetap saja

Banyak hal yang akan kita dapatkan

Karena itulah aku jadi diriku sendiri

Dan kau jadi dirimu sendiri

Aku tak merasa kita adalah orang seperti itu

Kita tidak ditakdirkan menjadi seperti ini dari awal

Karena aku bukan dirimu

Dan kau juga bukan diriku

Mari kita saling bergandengan tangan

Dan mensyukuri apa yang sudah ada

Itu lebih BAIK

Apa artinya menjadi diri sendiri?

Kita semua memiliki harta masing-masing

Tak ada salahnya merubah hidup

.

.

.

"Saya punya kabar baik dan kabar buruk" ucap guru itu sambil menatap ke seluruh penjuru kelas

"Kabar buruknya, teman kalian Uzumaki Naruto, dia pindah sekolah" sambungnya

Mata Hinata melebar, "Ini bohong kan?!" ucapnya dalam hati tak percaya

Hinata mengangkat tangannya, "Maaf Sensei, apa Uzumaki-san memberitahukan kemana ia pindah?"

Hinata sontak bertanya tanpa fikir panjang. Yang ditanya membenarkan posisi kacamatanya, "Hmm, Kukira kau tahu Hyuuga-san. Sayang sekali tidak ada satu pun guru yang tahu"

"Mungkin Akihiko-san tahu"

.

.

.

April, Bunga Sakura berguguran. "Hei Hinata, ini sudah tahun ajaran baru. Mau ikut menggoda mahasiswa baru?"

Yang diajak bicara malah sibuk dengan ponselnya. "Hei Hinata! Kau mendengarku?"

Hinata menoleh dengan wajah tanpa dosanya, "Lakukan saja sendiri, Sakura"

Sakura menghela nafas malas, "Kenapa? masih kepikiran Uzumaki Naruto sang pangeranmu itu?" ledek Sakura

Hinata tak merespon

"Sudahlah, ini sudah 2 tahun lebih. Ia tak akan kembali untuk orang seperti kita" sambung Sakura

Hinata menghembuskan nafas berat, "Bisa kau hentikan itu Sakura? lagipula aku sudah menyerah, tidak ada untungnya menunggu orang seperti dia" balas Hinata

Mereka meneruskan jalannya, Sakura terus mengoceh sepanjang koridor. Tiba-Tiba ada yang menepuk pundak Hinata dari belakang, "Yo, aku kembali untukmu, Hinata"

Hinata langsung menoleh dengan cepat. Saat ia melihat siapa itu, dengan cepat pula tatapan malas langsung menguasai Hinata

Sedangkan si penepuk tadi terlihat menggembungkan pipinya menahan tawa. "Ka- Kau bukan sahabatku lagi, Yamanaka Ino-san" ucap Hinata

Ino hanya tertawa melihat tingkah Hinata saat ini. "Bagaimana? itu hasil aku bergabung dengan klub drama"

"Ya ya ya, hari ini kan tidak ada kelas. Jadi kenapa kita berangkat?" Hinata malah bingung sendiri

"Apalagi kalau bukan menggoda mahasiswa baru!" ucap Sakura dan Ino bersamaan

"Hai Kouhai-kun! Senpai yang cantik ini akan membimbing kalian!" teriak Sakura dan Ino penuh semangat

"Heh. . . . kalian sudah merencanakannya"

.

.

.

.

"Mungkin Akihiko-san tahu"

Hinata berdiri digerbang sekolah dima Akihiko Shirou berada, "Eh? Hyuuga-san? Ada apa?" tanya seorang perempuan murid Winter

"Ah, kalau tidak salah Furasawa-san kan? Apa Akihiko-san sudah pulang?"

Hana mengedipkan matanya beberapa kali, "Panggil saja Hana, ah kalau Shirou-kun seharusnya. . . . . itu dia" balas Hana sambil menunjuk ke arah dimana Shirou berada

Shirou berjalan santai menuju ke arah Hana, "Ada apa?" tanya Shirou sesampainya di hadapan Hana dan Hinata

"Hyuuga-san ada perlu denganmu" jawab Hana

"Yo Akihiko-san, bagaimana kabarmu?" tanya Hinata

"Tak perlu basa-basi, kalau kau ingin tahu kemana Naruto, aku tidak tahu" balas Shirou dengan nada ketus

"BOHONG!" Hinata tak percaya dengan apa yang diucapkan pemuda didepannya ini

"Kumohon. . . . . Akihiko-san, tolong beritahu dimana dia sekarang" pinta Hinata

"Tanyakan pada dirimu sendiri, ayo Hana" jawab Shirou sambil berlalu pergi meninggalkan Hinata yang diam mematung

1 Setengah Tahun Kemudian

Suara lonceng toko bergema didalam ruangan, "Selamat datang" ucap pelayan itu sopan

"Oh, Hinata-chan, lama tak jumpa"

Hinata tersenyum tipis, "Choco soda satu, Yuriko- nee" pinta Hinata sambil menuju tempat duduk

"Segera datang" balas Yuriko lalu berjalan kebelakang

Tak perlu waktu lama pesanan Hinata sudah datang, "Ini pesanannya"

Yuriko mengambil tempat duduk disamping Hinata, "Tempat ini semakin sepi saat Naruto dan Shirou tak ada" pandangan mata Yuriko memandang jauh entah kemana

"Akihiko-san? kenapa?" Hinata masuk kedalam pembicaraan

Yuriko menatap Hinata heran, "Ah, kau belum tahu, maaf"

"Shirou menjadi seorang hikkikomori, semua terjadi satu hari sebelum kelulusannya"

Yuriko menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan akhirnya, "Kau tahu gadis pemalu yang selalu dekat dengan Shirou?"

Hinata mengangguk, "Furasawa Hana, kan?"

"Hana-chan mengalami kecelakaan, tepat dihadapan Shirou" mata Hinata melebar saat mendengar perkataan Yuriko

"Lalu, bagaimana keadaanya?" Yuriko menggeleng lemah saat ditanya Hinata

.

.

Setelah mendapat informasi, Hinata segera menuju ke pemakaman kota. Letaknya lumayan jauh dari posisi Hinata sebelumnya

Lama ia mencari, sampai seseorang menegurnya. "Hyuuga Hinata-san?"

Hinata berpaling dan menemukan pria paruh baya dengan kacamata menempel diwajahnya.

Hinata mencoba memutar kembali fikirannya, "Kalau tidak salah, paman ini pelayannya paman Minato"

Pria itu mengangguk, "Apa yang Nona lakukan disini?"

Aku mencari pemakaman temanku. "Laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan" jawab Hinata cepat

Paman itu berjalan sambil melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar Hinata mengikutinya

Hinata melewati banyak pemakaman, cukup jauh Hinata mengikuri orang didepannya sampai akhirnya "Mungkin ini yang anda cari, Nona Hinata"

Hinata segera membaca nama yang tertera dibatu nisan tersebut. Dan benar kalau ini adalah makam Hana

"Beberapa bulan yang lalu ada perempuan yang dikebumikan disini"

.

.

.

"Apa yang paman lakukan disini?" tanya Hinata

Paman tersebut tersenyum tipis, kerut wajahnya sudah terlihat jelas saat ia tersenyum. "Mengunjungi Tuan Minato dan Nyonya Kushina"

"Bisa paman ceritakan bagaimana Paman dan Bibi meninggal?" ucap Hinata

Paman itu mengangguk pelan. "12 tahun yang lalu, Tuan Minato meninggal saat menolong polisi, semua terjadi begitu cepat"

"Kepergian Tuan Minato saat itu membuat Nyonya Kushina depresi berat" Paman itu terus bercerita mengenai kepergian majikannya itu

"Saat itu hujan lebat, Nyonya Kushina pergi membawa mobil beserta anaknya. Kami semua sudah mencegahnya tapi tak didengarkan. Anaknya terus menangis waktu itu"

"Pagi harinya, mobil nyonya Kushona ditemukan tenggelam didasar sungai, Nyonya kushina ditemukan beberapa meter tersangkut dahan kayu dari tempat kecelakaan"

"Namun, Anaknya tidak ditemukan"

"Anaknya, maksud paman . . . " Hinata menerka kalau anak bibi Kushina adalah

"Uzumaki Naruto, Tuan Muda yang hilang entah kemana. Tapi ajaibnya, Tuan Muda muncul didepan kami waktu itu"

"Senyum lebarnya membuat kami bahagia, itu adalah senyum yang kami rindukan" paman bercerita panjang lebar sampai terbawa suasana

"Apa paman tahu dimana Uzumaki Naruto sekarang berada?"

Paman itu menggeleng pelan, "Dia tak pernah cerita akan pergi kemana malam itu, dia datang dan pergi seenaknya saja" paman itu tertawa kecil diakhir perkataannya

.

.

Waktu Yang Seharusnya

Hinata berjalan pelan menyusuri koridor, tak ketinggalan 2 sahabatnya mengikuti dari belakang. Hinata memandang kedepan, nampak sekumpulan orang membuat bentuk lingkaran memutari sesuatu

"Dimana kau taruh matamu?!" terdengar suara keras dari tengah- tengah lingkaran manusia tersebut

"Maaf" ucap seorang gadis penuh sesal

Hinata melihat sesuatu yang sudah biasa, bully bukanlah hal jarang ditempat Hinata kuliah

"Lagi- lagi" ucap Sakura dari belakang menyaksikan hal itu

Seorang pria basah dan beraroma susu marah bukan main. Tanpa ba bi bu pria itu langsung menyabet minuman milik orang disampingnya

Suara aliran benda cair terdengar jelas, pria itu menumpahkan minuman yang ia rebut tadi ke kepala perempuan didepannya

"Beli kacamata sana!" ucap pria itu

Saat suasana mulai mereda, "HEY, ADA YANG KESURUPAN!"

Teriakan keras membuyarkan suasana dan menarik perhatian semua orang tak terkecuali Hinata dan juga 2 sahabatnya

Semua orang menuju ke sumber suara, Hinata membalikkan badannya. Seorang pria malah mengarah ke arah berlawanan, Pria itu mengenakan jaket hitam dengan penutup kepala. Pria itu berjalan cepat, menghindari satu demi satu mahasiswa yang menuju arah berlawanan. Saat Hinata memalingkan pandangannya untuk melihat pria itu, ia sadar kalau dia . . .

.

.

"Naruto. . . -kun"

.

.

.


To Be Continued?

.

.

.

Saya kembali, yo
Sudah empat bulan lebih sepertinya saya istirahat
Ha ha, maaf maaf
Semoga kalian terhibur, kalau ada unek unek harap dicantumkan di kolom review
Fict ini juga menerima Flame juga lho, jangan ragu and see you in next chap