"Kau ini sedang bicara apa? Asal kau tahu, mungkin ini adalah cinta pertama Kibum."ujar Donghae.

"Kau tahu kenapa aku memilih untuk menyerah? Karena saat kau dibawa pergi oleh Eunhyuk, aku melihatnya menolongmu tanpa berpikir panjang. Sejak aku mengenalnya sampai sekarang, dia tidak pernah berbuat begitu terhadap siapapun."

Penjelasan Donghae membuat Kyuhyun menghentikan tangisnya, dan menatap Donghae yang kini tengah menatapnya juga.

"Karena kau. Aku bisa melihatnya, dia sudah berubah. Kyuhyun-ah, kau yang telah merubahnya. Kau hanya harus percaya diri."lanjut Donghae lagi.

"Gomawo Donghae-ah, tapi orang sepertiku..."

"Eitss, dengar! Hal pertama untuk menjadi percaya diri, jangan pernah mengatakan 'orang sepertiku'. Memangnya kau orang yang bagaimana, huh? Kau adalah Cho Kyuhyun, yang pintar, lembut, dan berhati baik."ujar Donghae sambil tersenyum lebar.

"Oh, kau akan sulit saat berpacaran dengan dia. Tapi jika kau mau, sebagi teman, akua akan membantumu. Aku akan memberitahumu semua trik untuk mengadapinya."lanjut Dongahae dengan senyum lebar yang tidak lepas dari wajah tampannya, membuat Kyuhyun merasa tidak enak.

"Donghae-ya..."

"Fighting!"potong Donghae sebelum Kyuhyun melanjutkan ucapannya, dan dia pun segera melangkah pergi meninggalkan Kyuhyun.

...

MARS

KiHyun

Kibum x Kyuhyun

YAOI

remake dari drama taiwan berjudul 'MARS' dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan cerita

Don't Like, Just Leave!

TYPO EVERYWHERE!

Happy Reading...

...

Malam harinya, Donghae datang berkunjung ke flat sederhana Kibum dengan sekotak bir ditangannya.

"Hei, tadi aku memungut sekotak bir dijalan. Kau mau membantuku menghitungnya?" pertanyaan Donghae membuat Kibum tersenyum lebar.

Mereka berdua pun berdebat tentang siapa yang sudah menghabiskan bir paling banyak. Meskipun mereka berdua menghabiskan sekotak bir, namun mereka tidak sepenuhnya mabuk.

"Hei Kibum-ah, apa kau merasa kau sudah jatuh cinta pada seseorang?" tanya Donghae tiba-tiba.

"Siapa?"tanya Kibum pura-pura tidak mengerti.

"Saat di atap aku sudah menjelaskannya kepadamu. Kalau kau terus berpura-pura tidak tahu, kau akan berubah menjadi lebih bodoh."ujar Donghae, Kibum hanya tertunduk memandangi botol bir ditangannya.

"Sifatku ini, membuatku hanya bisa memiliki bayangan punggung Kyuhyun. Tapi ada orang yang bisa memiliki Kyuhyun seutuhnya."lanjut Donghae.

Ucapan Donghae membuat Kibum mengangkat kepalanya dan menatap Donghae dengan lekat.

"Didalam dunia percintaan, cinta belum tentu membawa kebahagiaan. Dan ada kalanya kehilangan belum tentu suatu penderitaan. Suatu hari, saat kau telah benar-benar memahami dirimu, kau akan berterimakasih kepadaku. Semoga kau bahagia."ujar Donghae sambil mengangkat botol bir nya mengajak Kibum untuk bersulang.

Namun Kibum menepis tangan Donghae, "Lupakan saja..."

"Hei, ayolah cepat. Aku mendoakan agar kau bahagia."paksa Donghae.

"Dasar gila!"

"Ayo cepat, Kim Kibum!"

"Tidak mau!"

"Cepatlah, atau aku akan marah!"ancam Donghae.

"Dasar gila. Kenapa kau marah?"

"Cepat pegang ini."ujar Donghae sambil memaksa Kibum memegang sebuah botol bir.

"Tidak!"

"Ayo cepat!"

"Tidak akan!" ujar Kibum sambil berlari meninggalkan Donghae.

"Yak! Kim Kibum, kemari kau!" teriak Donghae sambil ikut berlari mengejar Kibum.

Dan malam itu dihabiskan oleh kedua orang bersahabat itu dengan bersenda gurau dan melupakan masalah yang terjadi diantara mereka.

...

Di rumah sakit jiwa

Dengan berbekal senter di tangannya, Heechul memasuki ruang arsip rumah sakit dengan mengendap-endap. Esok hari adalah hari dimana dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit itu, namun dia masih penasaran mengenai si pemilik lukisan hitam abstrak yang pernah ditanyakannya kepada Park uisa-nim. Maka dia pun memilih untuk mencari sendiri data orang tersebut. Heechul pun membuka satu persatu laci yang ada dan mencari data yang diinginkannya. Setelah beberapa saat, dia pun menyunggingkan senyum kecil dengan data ditangannya, data seorang Kim Kibum.

...

Di ruang klub kesenian

Suara game dari ponsel yang sedang dimainkan Kibum mendominasi ruangan tersebut. Kibum tengah duduk di tengah ruangan sambil tertunduk serius memainkan game diponselnya, membuat Kyuhyun menghela napas melihatnya. Dengan posisi Kibum saat ini, tentu sangat sulit untuk melukis wajahnya.

"Bisa angkat kepalamu sebentar saja?"pinta Kyuhyun pada Kibum.

"Tidak bisa! Aku bisa kalah jika mengangkat kepalaku."jawab Kibum tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Tiba-tiba Kyuhyun menyesal karena sudah menuruti nasehat Donghae mengenai Kibum.

"Jika ia tidak mau mendengarkan perkataanmu, kuberitahu, berikanlah mainan kepadanya."

Kyuhyun hanya bisa menghela napasnya dan melanjutkan lukisannya sebisa mungkin.

"Hei Kyu, kapan kau akan menyelesaikan lukisan yang ingin kau berikan kepadaku?" tanya Kibum masih tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Itu... mungkin perlu beberapa hari lagi."jawab Kyuhyun ragu.

"Oh, tidak apa-apa. Lagi pula aku hanya asal bertanya saja."ujar Kibum santai.

"Sebenarnya aku bohong."ucap Kyuhyun setelah terdiam beberapa saat.

"Aku bahkan tidak pernah melukisnya. Bukannya aku tidak mau melukisnya untukmu, aku hanya takut jika lukisannya selesai kau tidak akan menemuiku lagi disini."aku Kyuhyun sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam kepada Kibum yang masih tetap sibuk memainkan game diponselnya.

"Aku takut jika kita akan kehilangan satu-satunya cara untuk berkomunikasi."lanjut Kyuhyun lagi.

"Argghhh..."pekik Kibum tiba-tiba, membuat Kyuhyun sontak memandangnya.

"Sial, aku kalah!"lirih Kibum sambil memandang sendu kepada ponselnya.

"Skornya 800.000, sedikit lagi aku hampir memecahkan rekor."ujar Kibum dengan sangat menyesal.

"Apa kau mendengar ucapanku barusan?"tanya Kyuhyun, membuat Kibum menyudahi permainannya.

"Mungkin cara berkomunikasi kita tidak hanya di ruangan ini."ujar Kibum sambil beranjak bangkit.

"Argh, pinggangku pegal."ucapnya sambil memegangi pinggangnya.

"Jangan bergerak, bisa tidak?"pinta sebuah suara dari arah sudut ruangan.

Sontak Kibum dan Kyuhyun menoleh ke arah suara itu berasal, dan mereka mendapati seorang namja mungil yang tengah memegang buku sketsa dan pensil di tangannya.

"Maaf merepotkanmu, bisakah kau kembali ke pose dudukmu tadi?"pinta namja tersebut pada Kibum.

Kibum pun memandang dingin kepada namja itu dan perlahan dia mulai melangkah mendekati sang namja. Kyuhyun pun ikut bangkit. Dia tahu jika saat ini Kibum sedang berada dalam mode membunuhnya. Kyuhyun dapat merasakan aura Kibum saat ini sama dengan saat dia mengancam Seunghyun.

Kibum pun terus melangkah, setelah berada tepat didepan namja itu, Kibum langsung merebut sketsa ditangannya dan menyobek-nyobeknya dengan kasar.

"Kibum-ah..."pekik Kyuhyun sambil berlari menghampiri Kibum.

"Maaf sunbaenim..."ujar Kyuhyun sambil menunduk kepada namja mungil bernama Kim Ryeowook yang ternyata adalah senior Kyuhyun di klub melukis.

"Yak, sembarangan merobek karya orang itu sangatlah tidak sopan, masa kau tidak tahu?"omel Kyuhyun pada Kibum.

"Tidak sopan? Siapa yang sebenarnya tidak sopan disini?"tanya Kibum sambil menatap sengit pada Ryeowook.

"Sudahlah Kyuhyun-ssi, aku yang bersalah."ucap Ryeowook, dan Kibum langsung melengos pergi.

"Kibum-ah..."panggil Kyuhyun.

"Aku hanya merasa wajahnya sangat istimewa, jadi ingin melukisnya. Tapi tak disangka jika dia akan marah."jelas Ryeowook.

"Sunbaenim, kelak jika kau mau melukis seseorang, mintalah ijin lebih dahulu kepada yang bersangkutan."ujar Kyuhyun sebelum beranjak hendak menyusul Kibum.

"Tunggu Kyuhyun-ssi..."panggil Ryeowook, membuat Kyuhyun menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Apa kau bisa membantuku?"

...

"Kibum-ah..."panggil Kyuhyun sambil berlari-lari kecil menyusul langkah Kibum.

"Akhirnya kau menyusul. Kukira kau tidak mau pergi dari sana."ujar Kibum sambil melirik Kyuhyun yang berjalan terengah disampingnya.

"Bukan begitu. Tadi Ryeowook sunbae masih ingin meminta bantuanku."jelas Kyuhyun.

"Bantuan?"

"Dia memintaku untuk bertanya kepadamu apakah kau mau menjadi modelnya."

"Jadi modelnya?"

"Hmm. Karena dia sedang mencari topik untuk ikut pameran kota. Dia bilang, kau adalah bahan yang paling berperasaan untuknya."jelas Kyuhyun.

"Tch, itu bukan urusanku."ujar Kibum sambil mendecih malas.

"Tapi bagi seorang pelukis, menemukan bahan yang punya perasaan sangatlah sulit."bujuk Kyuhyun.

"Aku tetap pada pendirianku, mianhe."ujar Kibum sebisa mungkin menolak permintaan Kyuhyun dengan sopan.

"Tapi dia bilang, dia akan bayar."lanjut Kyuhyun, yang sontak membuat Kibum menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Kyuhyun yang tengah tersenyum manis kepadanya.

"Tsk, apa dia orang aneh? Benar, aku memang menutuhkan uang. Tapi tidak akan sampai menjual tubuh."ujar Kibum sambil kembali meneruskan langkahnya.

"Hei, jangan sembarangan bicara. Ryeowook sunbae adalah pelukis yang jenius, meskipun ya sifatnya memang sedikit agak aneh. Dia juga sudah memenangkan banyak perlombaan. Kau tidak lihat, pihak kampus bahkan menggantung lukisannya di lobi."jelas Kyuhyun panjang lebar.

"Lihat, lukisannya memiliki teknik yang sangat tinggi."ujar Kyuhyun saat dia dan Kibum tengah berada di lobi, melihat lukisan Ryeowook.

"Kapan ini digantung?"tanya Kibum.

"Saat kita baru masuk, lukisan ini sudah ada disini."

"Benarkah?"

"Hmm. Baguskan?"ujar Kyuhyun.

"Kenapa aku merasa agak…? Kekekeke…"

Bukannya melanjutkan ucapannya, Kibum malah terkekeh, membuat Kyuhyun mengernyitkan dahinya heran.

"Makanya aku bilang, aku tidak pernah memperhatikannya."ujar Kibum sambil tersenyum meremehkan ke arah lukisan itu.

"Tapi lukisan ini juara di pameran."

"Lalu kenapa? Seperti yang kalian bilang, hanya tekniknya saja yang tinggi. Sudahlah… Aku akan menyebutnya sebagai lukisan jelek yang tekniknya sangat tinggi."ujar Kibum lagi.

"Lukisanku, bagian mana yang membuatmu berkata jelek?"ujar Ryeowook yang ternyata berada di belakang Kibum dan mendengarkan semua perkataan Kibum mengenai lukisannya.

"Ryeowook sunbae…"ucap Kyuhyun yang merasa tidak enak karena dirinya yang telah mengajak Kibum untuk melihat lukisannya.

"Kau punya komentar tentang lukisanku?"tanya Ryeowook langsung kepada Kibum.

"Bukan begitu. Dia tidak sengaja, dia hanya tidak ta-"jawab Kyuhyun cepat-cepat, berusaha menutupi komentar pedas Kibum.

"Tidak tahu jika aku dibelakang kalian, huh?"sambung Ryeowook, membuat Kyuhyun menunduk tidak enak sementara Kibum hanya tersenyum miring.

"Benar. Kau berjalan tanpa suara, membuat orang kaget."balas Kibum tanpa rasa bersalah.

"Maaf."ujar Ryeowook.

"Tidak apa-apa. Lain kali jangan seperti itu. Ayo!"ujar Kibum sambil menggandeng Kyuhyun pergi.

"Sebagai pelukis, aku ingin sekali mendengar pendapat orang lain tentang lukisanku ini."ujar Ryeowook, membuat Kibum dan Kyuhyun menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Aku rasa tidak perlu. Lukisan ini sangat bagus dan juga pernah mendapatkan penghargaan. Kenapa kau begitu ingin mendengar pendapat orang lain?"ujar Kibum dengan malas.

"Apa kau orang yang hanya berani mengkritik di belakang saja?" tantang Ryeowook, membuat Kibum menatapnya dengan tajam.

Kibum pun melangkah kembali mendekati lukisan itu.

"Lukisan ini memang sangat bagus. Tapi, dia sepertinya hanya begini saja. Selain itu, aku tidak merasakan apa-apa. Secara professional, harus bilang seperti apa ya? Seharusnya disebut tidak ada isi."ujar Kibum dengan jujur membuat Ryeowook mengepalkan tangannya erat.

"Kau tidak bisa melihat isinya karena otakmu kosong, dipenuhi dengan sampah-sampah yang tidak ada gunanya. Kau merasa dirimu tampan, istimewa, dan diidolakan orang? Kuberitahu, mereka hanyalah orang-orang bodoh. Di mata sebagian orang, kau hanyalah sampah pembuat onar. Lukisanku bukan diciptakan untuk orang yang sok tahu sepertimu!"ujar Ryeowook dengan penuh amarah, sementara Kibum menatap Ryeowook dengan tajam.

"Sunbae-nim!"tegur Kyuhyun.

Ryeowook pun seolah tersadar, "Maaf!"

"Tidak apa. Ucapanmu sangat filosofi."ujar Kibum sambil tersenyum sebelum kemudian melangkah pergi melewati Ryeowook.

"Menjadikanmu sebagai model..."ujar Ryeowook sambil menahan langkah Kibum.

"Aku rasa tidak perlu."jawab Kibum.

"Sampah yang bodoh dan tidak punya otak sepertiku tidak akan disetujui oleh penilaianmu."lanjut Kibum lagi sambil melangkah pergi yang diikuti dengan Kyuhyun yang menatap Ryeowook dengan kecewa.

...

Kibum pun berjalan mendahului Kyuhyun, membuat Kyuhyun berlari kecil menyusulnya. Kyuhyun pun menggenggam tangan kanan Kibum, membuat Kibum menghentikan langkahnya.

"Kau baik-baik saja?"tanya Kyuhyun.

"Aku tidak apa-apa."jawab Kibum sambil tersenyum kecil.

"Mian, jika ucapanku barusan menyinggung temanmu. Lain kali aku akan minta maaf padanya."lanjut Kibum.

"Pabbo! Aku sama sekali tidak peduli dengannya! Asal kau baik-baik saja."ucap Kyuhyun.

"Tsk, kau yang pabbo. Aku kan sudah bilang tidak apa-apa."ujar Kibum sambil kembali melanjutkan langkahnya.

"Benarkah?"tanya Kyuhyun dengan suara agak keras, karena jarak Kibum yang kian menjauh.

Namun Kibum terus melangkah tanpa menengok atau bahkan menjawab petanyaan Kyuhyun, dan Kyuhyun hanya bisa menatap sendu punggung Kibum yang kian menjauh.

...

Ryeowook memasuki ruang klub kesenian dan dia menatap geram pada sketsa Kibum yang dibuat Kyuhyun tadi. Setelah menatapnya agak lama, dia pun menepis kanvas Kyuhyun dengan kasar hingga membuat sketsa Kibum terjatuh.

"Aku tidak perduli! Kau tidak mengerti lukisan!"teriaknya dengan napas memburu dan tatapan penuh kebencian pada sketsa Kibum.

...

Setelah jam pelajaran usai siang itu, Donghae keluar kelas bersama teman-teman dari klub basketnya. Namun, Kyuhyun dengan tergesa mengejar Donghae.

"Donghae-ah!"panggil Kyuhyun.

"Kalian tunggu aku didepan ya, aku ada urusan sebentar."ujar Donghae kepada teman-temannya, kemudian dia berbalik dan menghampiri Kyuhyun.

"Apa sore ini tidak ada kuliah?"tanya Kyuhyun.

"Ne. Pertandingan segera dimulai, jadi aku harus pergi latihan. Ada apa?"

"oh, i-itu... a-apakah kau melihat Kibum?"tanya Kyuhyun sambil tertunduk malu.

"Kenapa? Kau kehilangan pacarmu, hm?"goda Donghae.

"Aniyo."jawab Kyuhyun singkat.

"Atau...kalian bertengkar?"tebak Donghae yang hanya dijawab Kyuhyun dengan gelengan.

"Kekeke... baiklah, aku tidak akan usil lagi. Aku juga merasa aneh, kenapa dua hari ini Kibum selalu pergi kesana..."ujar Donghae, membuat Kyuhyun mengerutkan alisnya, bingung.

...

Sementara itu Kibum tengah sibuk belajar di perpustakaan dengan bertumpuk-tumpuk buku di mejanya. Dari wajahnya dapat terlihat dengan jelas jika dia terpaksa melakukan hal itu, belajar. Kyuhyun yang duduk di meja di seberangnya sampai lupa untuk berkedip melihat hal tersebut.

Kibum yang merasa terganggu dengan tatapan Kyuhyun pun akhirnya balik menatap Kyuhyun, "Apa?"

"Apa selama dua hari ini kau terus kesini?"tanya Kyuhyun.

"Ne. Kalau ikut kuliah di kelas, aku selalu mengantuk. Tapi disini aku bisa sekalian sembunyi, lagipula disini ada AC 24 jam."jawab Kibum sambil tersenyum kecil, kemudian kembali mencoba fokus pada lembar-lembar di tangannya.

Kyuhyun terdiam mendengar nada bicara Kibum yang sangat jelas menunjukkan jika dia tidak menikmatinya sedikitpun.

"Kau masih kesal dengan ucapan Ryeowook sunbaenim?"tanya Kyuhyun hati-hati.

"Aniyo. Bukankah sudah kubilang, aku baik-baik saja."jawab Kibum masih dengan senyum di wajah tampannya. "Orang yang sok hebat sepertiku mana mungkin perduli dengan ucapan orang. Ini semua kulakukan karena Shindong seongsaengnim memperingatkanku jika aku gagal lagi di mata kuliahnya, maka aku akan diusir olehnya."

Setelah berkata demikian, Kibum menghela napasnya dan membanting pulpennya pelan, "Haahhh... ini semua percuma! Orang bodoh, meskipun belajar juga tetap saja bodoh."

"Kau tidak bodoh!"sahut Kyuhyun agak keras. "Kau tidak bodoh. Kau hanya sengaja bodoh. Walaupun aku tidak tahu kenapa kau seperti itu, tapi aku merasa kalau kau sebenarnya orang yang pandai. Percaya atau tidak, aku merasa jika kau adalah orang yang berani dan pintar."

"Waktu itu kau mengusir Seunghyun seongsaengnim dari ruang seni, aku sudah merasa kau sangat pintar. Bahkan terlalu pintar, sampai bisa mengendalikan pikiran orang lain. Padahal saat itu kau hanya semarangan bicara, tapi dia langsung ketakutan dan bahkan tidak bisa membalas."jelas Kyuhyun yang berniat memberikan semangat pada Kibum.

Kibum mendengus pelan sambil terkekeh mendengar penjelasan Kyuhyun. "Aku tidak menggertaknya. Aku benar-benar berniat membunuhnya. Aku hanya tidak menyangka jika dia begitu pengecut. Sebelum aku sempat bertindak, dia sudah kaur lebih dulu. Hidung belang memang tak bernyali."

"Aku tidak tahu kenapa kau berbicara seperti itu. Aku hanya percaya jika kau orang baik. Di dunia ini banyak orang yang menakutkan, tapi yang pasti bukan kau."ucap Kyuhyun sambil menatap wajah Kibum lekat.

"Kau sama sekali tidak memahamiku."sahut Kibum.

"Kau yang tidak memahami dirimu sendiri. Kau bukan sampah seperti apa yang dikatakan oleh Ryeowook. Kau sengaja merubah dirimu menjadi seperti itu. Semua itu hanyalah kepura-puraan. Kibum-ah, kenapa kau takut menghadapi dirimu sendiri?"tanya Kyuhyun dengan tegas, namun Kibum hanya tersenyum kecil mendengar semua penjelasan Kyuhyun mengenai dirinya.

"Kau terlalu banyak berpikir."jawab Kibum singkat.

"Kau tidak usah memperdulikan ucapannya, karena itu semua tidak penting! Yang penting dirimu sendiri!"ucap Kyuhyun dengan tegas.

"Sebenarnya aku lebih suka begini, menjadi sampah yang selalu membuat onar."ucap Kibum dengan senyum tulus diwajahnya.

Tanpa menunggu komentar Kyuhyun, Kibum segera bangkit dan menggeliat. "Haahh... aku mau pergi membeli minuman, kau mau?"

Namun Kyuhyun hanya menggelang. "Tidak mau? Baiklah."

"Dunia ini memvonismu dengan tidak adil. Kau juga menggunakan caramu untuk memvonis dunia ini. Jika tidak ada yang mempercayaimu, aku akan menjadi satu-satunya orang yang mempercayaimu."batin Kyuhyun sambil menatap Kibum yang menjauh.

...

Malam itu Kyuhyun berniat membuat lukisan ibu dan anak yang dijanjikannya sejak lama pada Kibum, namun dia tidak dapat menemukan sketsa gambat yang telah dibuatnya. Dia mengobrak-abrik seluruh gambar sketsa miliknya, namun dia tetap tidak bisa menemukannya.

"Aneh, mana sketsa gambarku?"ucap Kyuhyun sambil terus mencari.

...

Esok paginya, kelas ramai membicarakan lukisan Ryeowook yang dimuat di surat kabar.

""Lukisan Ryeowook sunbae sangat bagus, lihat!"

"Benar! Dia menjadi juara pertama lukisan cat modern tahun ke-8."

Kibum memasuki kelas, dan merasa aneh dengan teman-temannya yang tengah mengerubungi sesuatu.

"Hei, kalian sedang apa?"tanya Kibum sambil menaruh tas di kursinya.

"Kami sedang melihat lukisan Ryeowook sunbae."jawab salah seorang temannya.

"Oh, yang teknik melukisnya sangat bagus itu..."sahut Kibum.

"Ne, dan dia mendapatkan penghargaan lagi."

Karena penasaran, Kibum pun melihat surat kabar dan seketika wajahnya terlihat penuh amarah. Yang dilihatnya saat ini adalah lukisan yang sangat dikenalnya, karena dia yakin dengan sangat jika lukisan itu berasal dari sketsa gambar ibu dan anak milik Kyuhyun.

...

Kyuhyun dengan tergesa menghadang Ryeowook yang saat itu terlihat akan masuk ke kelasnya. Melihat Kyuhyun berada dihadapannya, Ryeowook langsung membuang tatapannya ke arah lain.

"Sunbae, itu lukisanku."ujar Kyuhyun pelan, namun dapat dengan jelas terdengar, membuat Ryeowook kemudian balas menatap Kyuhyun.

"Siapa yang akan mempercayaimu? Aku yakin mereka akan lebih mempercayaiku."ucap Ryeowook dengan angkuh sambil berlalu memasuki kelasnya.

Kyuhyun hanya bisa menatap tidak percaya kepada Ryeowook. Dia tidak menyangka jika sunbae yang selama ini dikaguminya ternyata mencuri karya orang lain.

...

"Chogiyo, dimana ruang kelas Ryeowook sunbae?"tanya Kyuhyun kepada beberapa mahasiswa senior yang sedang berkumpul.

"Oh, ada di ujung lorong ini, ruang 308."

Kibum pun dengan segera beranjak menuju ruangan tersebut, dan tanpa basi-basi dia langsung menerobos masuk.

"Yak, untuk apa kau kesini? Sekarang kau mau memintaku untuk kembali, huh?"ujar Tiffany saat melihat Kibum memasuki kelasnya.

Tanpa menghiraukan ucapan yeoja itu, Kibum terus melangkah menuju Ryeowook dan...

BUKK!

...

REVIEW PLEASE~