Kuroko's Basketball belongs to Fujimaki Tadatoshi

Genre: Romance, Drama, Humor

Cast: Kuroko Tetsuya, Akashi Seijuurou, Momoi Satsuki

Warning: BL! Oreshi! KuroAkaMomo! HomoKuroko! StraightAkashi! VeryOOC! Implisit! SimpleStory! Typo!

Don't like? Just send me your review and say "I don't like your story."

Thank You.

.

Be My Boyfriend

1

.

Kuroko Tetsuya laki-laki muda berusia 19 tahun, berjalan cepat, sedikit terburu buru menyusuri halaman fakultasnya.

Kenapa? Bukan karena dia terlambat untuk masuk kuliah pagi. Bahkan jadwal kuliah Kuroko mulai siang hari. Kenapa Kuroko mau-maunya pergi kekampus sepagi ini.

Mau bertemu dosen? Kuroko tidak dekat dengan dosen. Mau menyelesaikan tugas dikampus sekalian nyari wifi gratis? Sayangnya Kuroko hari ini tidak membawa laptop. Jadi kenapa? Itu karena Kuroko ingin 'melihat' sang pujaan hati. Pasalnya hari ini doi lagi ada jadwal kuliah pagi.

Iya, hanya melihat. soalnya sang pujaan hati sudah ada yang memiliki alias punya kekasih hati. Itu buktinya doi lagi jalan berdua pagi-pagi begini.

Langkah kaki Kuroko terhenti ditengah mahasiswa yang sedang berlalu lalang. Tidak ramai mengingat ini masih pagi untuk anak kuliahan. Kuroko lega dan candu. Pengorbanannya untuk bangun pagi terbayar lunas. Sang pujaan hati menawan seperti biasanya, tetap menggoda dan Kuroko ingin segera nempel dipelukannya.

Kuroko merasa tidak terganggu melihat dua sejoli yang berjalan beriringan dan sedikit bercakap-cakap sebagai menu sarapan paginya. Walau kadang Kuroko merasa risih. Pasalnya mereka lengket sekali kemana-mana bareng bikin iri. Kapan mereka putusnya. Begitu kira-kira pikiran Kuroko saat terbakar api cemburu.

Tidak menunggu lama saat kakinya baru saja berhenti. Kini gantian mata Kuroko yang melotot, karena keadaan tiba tiba yang mengejutkan tubuh atau pikirannya sehingga jantung memompa darah lebih cepat. Atau bisa disebut dengan kaget.

Salah satu dari sepasang sejoli yang Kuroko perhatikan diam-diam tadi mengetahui keberadaannya yang sudah tidak transparan seperti hantu lagi.

Dari jantung pindah kehati. Namun hatinya tidak berbunga-bunga seperti tadi, melainkan sebal yang dirasakan kini.

Orang 'itu' tersenyum manis kearahnya diiringi dengan sepasang mata lain yang juga ikut memandanginya. Kuroko tidak membalas senyuman, sekedar mengeluarkan suara untuk menyapa atau berinisiatif untuk berjalan mendekat. Kuroko hanya diam dan-

"Tetsu-kun!" – mengumpat dalam hati.

'Sial kenapa malah dia yang tersenyum dan menyapaku.'

Kuroko Tetsuya laki laki berparas cakep dan manis. Berpenampilan rapi, wangi dan kekinian. Digandrungi para kaum hawa karena perawakannya yang kalem, sopan dan cukup tinggi. Kulit putih alami tanpa pemutih badan yang didapat dari online shop. Tapi kuroko selalu memakai hand body dari salon agar kulitnya tetap sehat terawat. Rambut biru langit musim panas disisir rapi dan diberi gel, supaya tetap pada tempatnya meskipun diterpa angin atau hujan sekalipun. Wajahnya dioles krim pagi biar terlihat fresh. Juga bibirnya disapu tipis dengan lipgloss supaya terlihat sexy. Parfumnya juga sangat menggoda. Aroma vanilla. Siapa kaum hawa yang tidak tertarik dengan aroma makanan seperti ini.

Kesimpulannya Kuroko lebih bersih dan merawat diri dibandingkan dengan laki-laki lain. Pantas saja Kuroko selalu mendapat senyuman dari cewek-cewek yang kebetulan berpapasan dengannya. Bagai nuansa bening bagi siapapun yang melihat. Tapi tentu saja khusus buat kalian kaum hawa.

Tapi sayang sekali para kaum hawa sekalian. Kuroko Tetsuya tidak menyukai kalian. Loh kenapa? Pasalnya Kuroko mengakui orientasinya yang berbelok. Ketertarikan seksualnya lebih mengarah dengan sesama laki-laki alias homo. Namun rahasia dirinya yang sebenarnya tetap dijaga untuk kelangsungan hidupnya melihat sang pujaan hati diesok hari.

Dan untuk saat ini hati kuroko sudah jatuh dengan laki-laki maskulin berkarisma tinggi Akashi Seijuurou. Mereka berkenalan saat mengikuti ospek mahasiswa yang berlangsung selama satu minggu. Kebetulan juga satu kelompok jadi mereka sering mengerjakan tugas yang diberikan kakak panitia bersama-sama.

Bersama dengan kekasih Akashi Seijuurou sendiri, Momoi Satsuki. Perempuan pemilik hati Akashi Seijuurou pujaan hati Kuroko Tetsuya.

Kuroko tidak menyukai Momoi dikarenakan urusan pribadi menyangkut hatinya yang sensitif. Momoi telah menyerobot Akashi sang pujaan hati hingga jatuh dalam pelukannya. Kuroko terlambat menyatakan cinta. Sakit hati ini dia rasa, setelah Kuroko tahu Akashi telah bersamanya.

"Tetsu-kun! Tetsu-kun!"

Sapa girang Momoi setelah dua matanya menangkap Kuroko sang nuansa bening. Kakinya melangkah dengan mantap menuju seseorang yang tengah dipanggilnya sambil menggandeng tangan Akashi dan membawanya untuk menemui Kuroko yang hanya diam kayak paku udah nancep ujungnya.

Mata Kuroko menyipit saat melihat tangan Akashi yang digandeng oleh Momoi. Hati Kuroko sedikit panas. Dengan wajah datarnya yang unyu-unyu pasti tidak ada yang mengetahui kalau Kuroko sedang kesal saat ini.

"Hallo, Momoi-san."

Sapa Kuroko sopan saat Momoi berada tepat didepannya.

Dengan sedikit keterpaksaan.

"Wah, senang sekali aku bisa melihatmu pagi-pagi begini Tetsu-kun. Aku jadi bersemangat!"

Kuroko sepertinya mempunyai energi positif bagi kaum hawa seperti Momoi Satsuki.

'Tapi aku tidak senang melihatmu.'

Kuroko hanya tersenyum lembut. Dia sungguh jago akting.

"Benarkah? Aku sering bertemu dengan Kuroko setiap pagi." Yang daritadi jadi bahan pembicaraan akhirnya mengeluarkan suara perdananya. Ya, Akashi Seijuurou pujaan hati Kuroko Tetsuya.

"Be-benarkah Sei-kun? Kenapa kalian bertemu tanpa aku?"

'Apa katanya? Sei-kun? Oh sekarang sudah ganti panggilan lagi. Huh jangan kau panggil Akashi-kun dengan mulut jelekmu'

"Kau kan tidak bisa bangun pagi. Jadi untuk apa aku mengajakmu bertemu Kuroko setiap pagi, Sat-chan?"

'Aku tak mau dengar. Akashi-kun tolong jangan panggil dia seperti itu'

"Tapi kan aku ingin bertemu Tetsu-kun setiap hari."

"Jadi, kamu belum puas hanya bertemu denganku setiap hari?"

"Bu-bukan begitu. Aku senang bertemu denganmu setiap hari, Sei-kun."

"Haha. Benarkah?"

"Tentu saja benar Sei-kun!."

'Aku ingin pergi dari tempat ini. Kalian berdua membuatku kesal.'

"Anu, kalian berdua?"

"Oh Kuroko. Selamat pagi?"

'Akashi-kun kamu baru menyapaku setelah perdebatan kalian didepan hidungku? Tega sekali.'

"Selamat pagi, Akashi-kun."

"Hari ini ada kuliah pagi? Atau akan bertemu dengan Aida-san seperti biasanya?"

"Etto, iya, aku akan bertemu Aida-san seperti biasanya, Akashi-kun?"

'Terima kasih sudah bertanya. Aku senang Akashi-kun.'

Sebenarnya jawaban Kuroko adalah jawaban alasan untuk menutupi jawaban yang sebenarnya tujuannya pergi kekampus setiap pagi. Kecuali memang ada jadwal kuliah yang mengharuskan kuroko untuk bangun pagi.

"Sampai kapan kamu akan menunggu Kuroko. Cepat nyatakan perasaanmu sebelum Aida-san dimiliki orang lain."

"I-itu- "

"Apaaa? Tetsu-kun menyukai Aida-chan? Benarkah itu Tetsu-kun?"

"Ten-tentu saja tidak!"

Kuroko menjawab pertanyaan Momoi dengan sedikit berteriak sambil memandang Akashi. Malu, wajahnya merah padam. Bukan karena seseorang yang bernama Aida-san itu. Tapi kuroko malu karena Akashi mengetahui perasaannya yang salah. Hal ini sangat fatal. Buat apa Kuroko menyukai sahabatnya Aida Riko. Hati Kuroko hanya untuk Akashi Seijuurou seorang.

Tapi Akashi yang melihat wajah Kuroko yang memerah seperti itu, berpikir kalau Kuroko ini tsundere sekali.

"Sat-chan diamlah jangan buat Kuroko malu."

"Aku tidak malu Akashi-kun!"

'Huh dasar tsundere.'

Akashi ingin menepuk jidatnya sendiri. Tapi hal itu tidak jadi dilakukan karena jaim dan membuatnya terlihat bodoh. Jadi Akashi hanya membayangkan dirinya berpose melakukakn tepuk jidat sendiri.

"Kalau begitu aku akan pergi kekelas sebelum jam 7 lewat. Sampai jumpa Kuroko."

Akashi tersenyum tipis ala cowok setelah melihat jam tangannya kemudian berbalik meninggalkan Kuroko menuju jalan yang benar. Karena tadi sempat berbelok karena ditarik oleh Momoi.

Disusul oleh Momoi dari belakang setelah mengucapkan salam pepisahan sementara untuk Kuroko kemudian berjalan menyusul Akashi.

"Hai, sampai jumpa Akashi-kun."

Kuroko merasa ingin meledak. Perasaan ini tidak bisa ditahan lagi. Dia ingin memiliki Akashi, berada dalam pelukan dada bidang Akashi menggantikan Momoi. Membelai surai merahnya, menyentuh wajahnya, memandang manik merahnya dekat, membuatnya tersenyum, mencumbunya. Argh Kuroko bisa gila.

'Akashi-kun, aku menyukaimu. Jadilah pacarku.'

.

TBC

.

Fav? Follow? Review?

Arigatou Gozaimasu..