"loh kenapa kau sendirian Wookie-ya, kemana adik – adikmu? Sebentar lagi appa akan datang" tanya Nyonya Cho saat melihat Ryeowook turun sendirian dari kamar Kyuhyun dilantai dua.

"mereka belum siap-siap eomma. Malah saat aku masuk kedalam kamar Kyuhyun mereka dengan asyiknya berperang bantal" ucap Ryeowook sambil berjalan keruang tengah. Bergabung dengan sang eomma yang sedang duduk sambil membaca majalah.

"aish, sudah tahu appanya akan datang dan berlibur. Bukannya siap – siap. Malah bermain. Seperti tak ada waktu bermain saja"gumam Nyonya Cho kesal. Mengingat tingkah kedua putranya itu. Mereka bagaikan permen karet. Yang tak pernah bisa dipisahkan.

Dimana ada Kyuhyun disutu pasti ada Henry. Begitupun sebaliknya. Tak ayal membuat mereka sering disebut kembar oleh orang – orang.

"tapi tak apa eomma. Biarkan mereka bermain. Pasti kalau mereka sudah dewasa. Mereka akan sibuk dengan urusan masing – masing. Jangankan untuk bermain dan bercanda. Menyapa saja mungkin akan jarang" ucap Ryeowook kepada sang eomma.

"ya kau benar Wookie-ya. Kau memang putri eomma yang pintar dan juga sangat sayang dengan adik – adikmu" jawab Nyonya Cho sambil mengelus kepala Ryeowook sayang. Tak lupa senyum nya yang menghiasi wajah paruh bayanya itu.

"hihi, terimakasih eomma atas pujiannya. Aku jadi malu" ucap Ryeowook malu – malu. Nyonya Cho hanya menanggapi dengan senyuman dan sentilan kecil dihidung Ryeowook gemas.

"EOMMA... TOLONG AKUU KYUHYUN HYUNG MENYERANGKU" teriakan Henry tiba – tiba. Sambil berlari turun kebawah. Menghampiri eomma nya.

"YA HENRY-A BERHETI KAU. JANGAN MENGHINDAR DARIKU" teriak Kyuhyun yang berusaha mengejar Henry turun kebawah.

"EOMMA... tolong akuuu... Kyuhyun Hyung menyerangku terus" ucap Henry sesampainya diruang tengah. Langsung berlindung disamping Nyonya Cho. Dengan memeluk sang eomma.

"ya Henry-a kau sangat payah sekali. Begitu saja kau sudah kabur. Dan sekarang kau berlindung disamping eomma lagi. Huuu dasar Henry payah" ucap Kyuhyun mengejek Henry.

"ya Kyuhyun-a kau tak boleh begitu dengan Henry" ucap Ryeowook

"biarkan saja Noonna, habis siapa suruh dia berani menyerangku duluan dengan melemparkan mainnya kearahku. Giliran aku akan membalasnya ia malah kabur seperti ini" jelas Kyuhyun.

"habisnya kau terus – terusan menyerangku dengan bantal – batal itu. Akukan kesal. Belum lagi kau terus menantangku untuk melawanmu" bela Henry pada dirirnya sendiri.

"sudah – sudah. Kalian berdua sama – sama bersalah. Mainan dan bantal eomma belikan bukan untuk alat berperang kalian dirumah. Lagipula seperti tidak ada mainan yang lain saja. Kaliankan bisa bermain mainan yang eomma dan appa belikan bersama – sama" ucap Nyonya Cho tegas. Akibatnya baik Kyuhyun maupun Henry saling menunduk. Dan meresa bersalah.

"ayo kalian saling meminta maaf, setelah itu kalian naik kekamar kalian. Bersiap – siaplah karena appa sedang dalam perjalanan kemari. Dan kita berlima akan berlibur. Kalian mengerti"

"nde eomma" ucap Kyuhyun dan Henry bersama – sama.

TRANFORMED OF LOVE

Author : Oh Yoo Ra

Genre : drama, romance, angst

Rate : M

Cast : Lee Sungmin a.k.a Lee Sungmin

Cho Kyuhyun a.k.a Cho Kyuhyun

Cho Henry a.k.a Henry Lau

Cho Ryeowook a.k.a Kim Ryeowook

Choi Siwon a.k.a Choi Siwon

Kim Kibum a.k.a Kim Kibum

Cha Jieun a.k.a Cha Jieun

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"bahagia? Mencintai? Mengasihi? Kau saja bukan Kyuhyun. Kyuhyun tak sama sekali bahagia. Malah disini dia yang dirugikan dan kasihan. Ternyata kau cukup egois ya. Hanya mementingkan kesenangan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain yang dirugikan olehmu. Asal kau tahu anak manja. Sebelum kau ada Kyuhyun telah memiliki kekasih yang lebih cantik, lebih dewasa, dan lebih mandiri darimu. Dia adalah gadis sederhana dengan hati yang baik. Tidak sepertimu kaya karena orangtuamu dan manja seperti anak – anak yang haus akan kasih sayang. Kau bergaya dan berkepribadian sobong bak anak presiden korea. Kau selalu ingin dipuji dan disanjung. Dan kau adalah wanita boros, hanya mau memakai barang dan pakaian keluaran terbaru dan buatan desainer internasional"

"tapi dia miskin, untuk apa mempunyai pacar gadis miskin seperti dia" sanggah Jieun cepat.

"memang dia miskin. Tapi dia tahu diri. Dia tak mengemis dan memohon kepada eommaku hanya untuk dijodohkan dengan adikku. Agar setelah kau dapat Kyuhyun. Kau akan pamer dengan teman – teman sosialitamu bahwa Kyuhyun sangatlah mencintaimu. Dan bercerita ala negeri dongengmu itu" ucap Ryeowook dingin. Sangat dingin.

"pergilah, orang yang hanya meladeni tingkah konyolmu itu sedang pergi. Hanya tinggal orang – orang yang sangat membenci kehadiranmu disini. Kepala Kim!" usir Ryeowook dengan dinginnya. Tak lama kepala pelayan Kim datang dari pintu belakang.

"nona membutuhkan sesuatu?" tanya kepala pelayan Kim.

"tolong kau tetap disini. Dan pastikan kalau anak manja dan sombong ini sudah benar – benar pergi darisini" perintah Ryeowook sambil bangun dari duduknya. Dan melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tengah.

Baru beberapa langkah. Suara Jieun menghentikan langkahnya. "tak usah menungguku, karena aku akan pergi" ucap Jieun kesal. Dan pergi begitu saja tanpa berpamitan.

"dasar manusia tak sopan. Untung aku telah merekamnya. Akan kutunjukan ini padamu Kyu. Kepala Kim. Gomawo"ucap Ryeowook dan setelah itu ia benar – benar melangkahkan kakinya kelantai dua. Dengan wajah yang bahagia.

,

,

Kyuhyun yang berada didalam kamarnya. Duduk bersandar pada kepala ranjang dengan kaki yang ia luruskan. Sambil membaca buku tentang ilmu kedokterannya.

Saat sedang asyik dan tenggelam dalam bukunya. Tiba – tiba handphone Kyuhyun berbunyi. Tanda satu pesan masuk.

Kyuhyun langsung mengalihkan padangannya kearah nakas. Dimana sang ponselnya tergeletak disana.

Ia ambil dan membaca nama pengirimnya. "noonna?" gumam Kyuhyun. Selanjutnya ia buka pesan tersebut dan membacanya.

From : 내눈나

Kyu dengarkan dan kau akan tahu yang sebenarnya. Dan ingat aku akan selalu didepanmu untuk mendukung dan melindungimu Kyu. Kau tenang saja.

Setelah selesai membaca. Kyuhyun segera menekan icon putar pada pesan suara dibawahnya itu. Dan mendengarkannya dalam diam.

Kyuhyun langsung mengetik balasan pesan dari Ryeowook.

To : 내눈나

Aku sudah mendengarnya Noonna, terimakasih atas informasinya. Dan terimakasih juga telah berusaha melindungi dan membelaku. Tapi untuk saat ini biar aku dahulu yang berusaha menggagalkannya.

Setelah selesai memblas pesan dari Ryeowook. Kyuhyun kembali lagi kegiatannya yang sempat tertunda.

Walau ia tak sefokus sebelum pesan Ryeowook datang. Pikirannya sekarang tengah bercabang. Antara kesal dan khawatir.

Kesal karena wanita yang dijodohkan dengannya itu. Sangatlah memandang tahta dan harta. Sedangkan ia benci wanita yang seperti itu.

Dan khawatir lantaran ia takut setelah ini. Jieun akan melaporkan obrolannya dengan Ryeowook kepada eommanya.

Otomatis eommanya akan marah besar. Berujung dengan ancaman yang eommanya lontarakan agar perjodohan ini tetap terjadi. Termasuk mengancam keberadaan Sungmin.

Dan Kyuhyun tak ingin semua itu terjadi. Apalagi ia harus melihat dan mendengar sang eomma marah dan merendahkan harga diri Sungmin didepannya. Ia juga tak mau menambah beban yang Sungmin alami selama ini.

Yang ia inginkan membuat wanita yang telah menyita seluruh pikirannya saat ini. Bahagia dan hidup damai tanpa beban hidupnya.

Jujur ia mulai menyukai Sungmin. Menurutnya Sungmin adalah wanita yang sangat berbeda dari wanita – wanita yang pernah ia temui.

Dan ia juga bertekat akan selalu melindungi Sungmin. Dari bahaya yang mengancam kehidupan wanita itu.

- KYUMIN -

"oh eomma sudah pulang" ucap Ryeowook saat melihat Nyonya Cho berdiri diseberangnya. Dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kau bicara apa saja dengan Jieun?" ucap Nonya Cho tanpa menjawab pertanyaan Ryeowook terlebih dahulu.

"aku tak bicara apa – apa dengannya" jawab Ryeowook bingung.

"bohong! Kau pasti mengancamnyakan dan menjelek – jelekan dia. Iyakan?" ucap Nyonya Cho marah.

"oh apa dia mengadu pada eomma? Hehh dasar anak manja" kata Ryeowook.

"iya kalau dia mengadu kenapa? Apa ada masalah denganmu, eoh? Bahkan ia menangis kepada eomma"

"ya tentu saja tak ada masalah bagiku. Dasar cengeng. Baru dibilang begitu saja sudah mengadu sambil menangis lagi"

"dia tidak cengeng, wookie-a"

"tidak cengeng? Mengadu hal yang sangat sepele sambil menangis. Itu bukan cengeng namanya, hehh"

"sepele kau bilang! Mengancam dan merendahkan harga dirinya, kau bilang sepele? Dasar aneh" kata Nyonya Cho.

"yang aneh itu eomma dan wanita manja itu. Bukan aku" ucap Ryeowook kesal. Sambil menunjuk eommanya dan dirinya.

"hahh sudahlah aku tak ingin berdebat lama dengan orang yang lebih percaya dan lebih memilih membela mati – matian orang yang mempunyai harta dan tahta. Daripada harus membela anaknya sendiri. Dan aku tahu sekarang apa kelemahan mu eomma" ucap Ryeowook sambil berdiri dari duduknya. Dan melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tengah.

.

.

Pagi menjelang siang. Suasana yang sunyi di ruang UGD. Membuat ruang yang biasanya sangat ramai. Kini hanya beberapa pasien yang menempati ranjang – ranjang perawatan.

Sungmin yang sedang tugas berkeliling untuk mengecek kondisi pasien. Harus kembali mendengar namanya digosipi oleh teman – teman perawat dan staf ruang UGD. Yang berkumpul dicounter ruang UGD.

Sungmin mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Sebenarnya ia cukup geram dengan pembicaraan orang – orang. Namun ia tak ingin membuat masalah dengan mereka.

Bukannya Sungmin takut terhadap mereka. Tetapi dia hanya malas berurusan dengan mereka. Akan tambah panjang saja masalahnya. Ia lebih baik diam. Dan berpura – pura tuli.

Tanpa mereka sadari. Kyuhyun keluar dari ruangannya. Dan berjalan kearah counter. Sambil berjalan ia sempatkan mengedarkan pandangannya keseluruh ruang UGD.

Dan terakhir ia melihat para perawat dan stafnya. Berkumpul dimeja counter. Dan Kyuhyun tahu apa yang mereka lakukan. Tidak lain dan tidak bukan adalah sedang membicarakan dirinya dan Sungmin.

Kyuhyun tetap berjalan dalam diam tanpa menegur mereka. Ia ingin tahu seberapa jauh yang mereka tahu tentang dia dan Sungmin.

Setelah sampai dimeja counter. Kyuhyun memilih membuka laporan dan perkembangan pasien disini. Dan dari ia berdiri dengan sangat jelas dan terdengar semua yang mereka bicarakan.

Pasalnya ia tengah berdiri dibelakang grobolan tersebut.

"jadi kau sering melihat dokter Cho mengunjungi perawat Lee kekamarnya?"

"bukan sering tapi hampir setiap hari. Pernah suatu hari dokter Cho baru pulang keasramanya dini hari bahkan pagi hari. Paling cepat dokter Cho baru pulang. Saat tengah hari akan datang"

"tak hanya itu. kau tahu bukan kalau perawat Lee sering masuk kedalam ruangan dokter Cho. Dengan alasan menyerahkan laporannya?"

"bukannya memang itu tugasnya?"

"ia memang tugasnya. Tapi apa kalian tak tahu kalau selama ini mereka bermesraan didalam sana"

"bermesraan?"

"iya bermesraan, pernah aku tak sengaja melihat dari celah tirai ruangan dokter Cho. Mereka sedang bercanda dan tertawa bersama. Dan lebih dari itu. aku pernah melihat mereka berpelukan sangaaat mesra"

"pantas saja perawat Lee selalu lama sekali keluar dari ruang dokter Cho"

"tapi kenapa dokter Cho tertarik dengan perawat Lee. Diakan sangat dingin"

"ya karena perawat Lee menggunakan guna – guna"

"hah, jangan sembarangan kau, perawat Jung"

"aku benar. Aku pernah melihat didalam loker perawat Lee. Ada sebuah kertas jimat yang ia tempelkan dipintu lokernya"

"seberapa jauh kalian tahu tentang Sungmin dan aku?" ucap Kyuhyun dingin tiba – tiba. Orang – orang yang berada didepannya itu langsung terkaget. Dan kompak menengok kearahnya. Dengan wajah yang keget, malu, dan sekaligus takut.

Langsung menundukkan kepalanya. Begitu mereka melihat ekspresi Kyuhyun yang marah.

"aku tanya, seberapa jauh kalian tahu tentang kami?" tanya Kyuhyun lagi. Dengan meninggi. Sontak orang – orang didepannya keget dan saling melirik satu sama lainnya.

"maafkan kami dokter kami tak sengaja membicarakan anda" ucap maaf salah satu staf laki – laki.

"tak sengaja katamu?"

"nde dokter. Kami juga tak tahu kalau ada anda disini. Kami benar – benar minta maaf"

"jadi jika aku tak disini kalian tetap asyik membicarakan kami. Dan membiarkan Sungmin mendengar pembicaraan kalian sekaligus mengerjakan tugas kalian, eoh. Kalian disini digaji dan bekerja bukan untuk menggosip dan membicarakan urusan orang yang tidak ada urusannya dengan kalian. Mulai saat ini dan seterusnya. Aku tak akan pernah mau melihat dan mendengar kalian bergosip seperti tadi lagi. Apa kalian mengerti, eoh?" ucap Kyuhyun panjang lebar. Dengan nada tegas setiap katanya juga penuh penekanan.

"nde kami mengerti" ucap mereka bersama – sama.

"Tunggu apalagi? Kembali bekerja" perintah Kyuhyun tegas. Sontak mereka semua langsung membubarkan dirinya. Ketempat mereka bekerja.

Kyuhyun langsung membalikkan badannya. Kembali keruangannya. Ia juga harus mengurus beberapa keperluan nya dan pekerjaan nya.

Namun matanya tak sengaja melihat Sungmin yang sedang berdiri diantara ranjang pasien. Menatap kearahnya dengan tangannya yang sedang memegang file didadanya.

Kyuhyun yakin sedari tadi Sungmin melihat semuanya. Dan juga mendengar. Seakan sadar Kyuhyun sedang melihat kearahnya. Sungmin langsung membalikkan badannya. Dan melanjutkan kegiatan awalnya.

- KYUMIN -

"Siwonnie kau tak lupa bukan untuk membelikaan tiket untuk Sungmin?" tanya Kibum.

Saat ini mereka sedang menikmati makan malam disalah satu restaurant kota New York. Tepatnya di Lincoln Square Steak. Restaurant dengan dekorasi merah klasik era 60-an. Dengan menu steak kering dan makanan laut yang lezat. Tak lupa anggur global yang nikmat.

"tentu saja aku tak melupakan sahabat kita. Aku pesan bersama Kyuhyun. Agar ada yang menjaganya. Kau tahu sendirikan bagaimana sifat Sungmin"

"ahh syukurlah. Kau benar juga. Tapi aku jadi khawatir dengan Sungmin nantinya"

"khawatir kenapa lagi?"

"karena Cho ahjumma akan datang. Aku takut Sungmin akan menjadi sasaran kemarahannya. Kau kan tahu. Ahjumma mu itu tak suka dengan sungmin"

"ohh, masalah itu. Kau tenang saja selama masih ada Kyuhyun, aku dan Ryeowook noona. Kupastikan Sungmin akan aman"

.

.

Guyuran hujan dipagi hari. Membuat suhu di Seoul bertambah dingin. Dan membuat orang menjadi malas untuk beraktivitas. Merasa ingin melanjutkan tidurnya dengan nyaman.

Tapi itu tak berlaku bagi Kyuhyun. Pagi ini ia sedang bersiap – siap untuk memulai aktivitasnya.

Kyuhyun telah siap. Selanjutnya ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Tak lupa membawa payungnya. Ia berjalan sendirian. Menembus hujan yang cukup lebat.

Sesampainnya didepan loby. Kyuhyun langsung menutup payungnya. Dan berjalan untuk mengambil plastik khusus menyimpan payung yang basah. Di dekat pintu masuk rumah sakit. Setelah memasukkan payungnya kedalam plastik. Ia segera masuk kedalam rumah sakit.

.

.

Ryeowook yang telah siap untuk berangkat mengajar. Berjalan menuju ruang makan. Untuk memulai aktivitasnya dengan sarapan. Agar ia mempunyai tenaga sampai siang nanti.

Sesampainya diruang makan. Moodnya kembali buruk saat melihat eommanya telah duduk dikursi sambil membaca koran.

Dengan keadaan diam tanpa menyapa eommanya. Ryeowook berjalan kearah kursinya. Duduk dan memulai memakan hidangan sarapan yang telah disiapkan.

Tak lama Nyonya Cho menutup korannya serta melipatnya menjadi dua. Dan ia taruh disamping piringnya.

Saat Nyonya Cho sedang menyesap kopinya. Kepala pelayan Kim datang. Dan menghampiri Ryeowook yang sedang menikmati sarapannya itu.

"maaf nona, tuan Kim telah datang untuk menjemput anda" ucap Kepala pelayan Kim kepada Ryeowook.

"ah baiklah, terimakasih Kim ahjumma"

"nde sama – sama nona, kalau begitu saya permisi dahulu" pamit kepala pelayan Kim.

"aku selesai" ucap Ryeowook sambil berdiri dari duduknya. Mengambil tasnya yang ia sampirkan dikursi. Dan melangkah pergi begitu saja. Tanpa berpamitan dengan Nyonya Cho.

Nyonya Cho hanya diam dengan sikap Ryeowook kepadanya. Nyonya Cho juga tak perduli dengan perubahan putri satu – satunya itu.

Ia tetap melanjutkan sarapannya dengan hikmat.

Sesampainya didalam mobil Yesung. Ryeowook duduk dengan wajah yang ditekuk kesal.

"kau kenapa lagi sih, setiap pagi aku harus melihat wajahmu yang seperti itu?" tanya Yesung penasaran.

"bagaimana aku tak kesal. Setiap hari aku harus mendengar belaan dan pujian untuk anak manja yang tak tahu apa – apa, kecuali harta dan tahta"

"maksudmu eommonim?"

"iya siapa lagi orang yang sangat menggilai harta dan harga diri. Kalau bukan eommonim kau"

Yesung terkekeh dengan ucapan kesal Ryeowook "eommonim ku itu berarti eommamu juga. Sudahlah lebih baik kita berangkat saja" ucap Yesung sambil menyalakan mesin mobilnya. Dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena mengingat diluar sedang hujan.

- KYUMIN -

Sungmin telah menyelesaikan pekerjaannya saat jam makan siang telah tiba. Ia menuruh papan jalan yang berisi data pasien. Diatas counter perawat.

"hai Sungmin" sapa Henry tiba – tiba. Seperti biasa Sungmin hanya menolehkan kepalanya saja guna melihat siapa yang menyapanya. Walau ia tahu kalau Henrylah yang menyapanya.

"Sungmin kau lapar tidak? Aku lapar sekali nih" ucap Henry kepada Sungmin.

"aku tak lapar" ucap Sungmin singkat.

"yah padahal aku ingin mengajakmu makan siang bersama" kata Henry pura – pura memelas

"kau benar – benar tak lapar?" tanya Henry lagi. "aku benar – benar tak lapar, Henry-ssi" ucap Sungmin lagi dengan kesal.

"ahh baiklah maafkan aku. Kalau begitu terpaksa deh aku pergi kekantin sendirian. Aku pamit Sungmin, bye" ucap Henry pasrah. Dan berjalan dengan lesunya menuju kantin rumah sakit.

"Henry oppa?" sapa seseorang wanita. Henry langsung menengok kearah suara wanita yang memangilnya.

Dan ia langsung membulatkan matanya saat tahu siapa yang memanggilnya itu.

"kau, untuk apa kau ada disini?" tanya Henry kesal dan kaget.

"tentu saja aku kesini untuk menemui tunanganku. Apa dia ada didalam?" ucap Jieun.

"dia tidak ada, Kyuhyun Hyung sedang ada rapat dan tak bisa diganggu" jawab Henry cepat.

"ya sudah kalau begitu, biar aku tunggu saja didalam" kata Jieun lagi. Sambil bersiap untuk melangkahkan kakinya kearah ruangan Kyuhyun.

"ya mau apa kau? Kyuhyun Hyung tak mengizinkan siapa pun masuk kedalam ruangannya tanpa seizin darinya" cegah Henry cepat – cepat.

"tapi akukan tunangannya. Jadi aku berhak untuk masuk kedalam" ucap Jieun ngotot.

"tetap saja tak boleh. Dan ingat ya kau itu belum menjadi tunangannya Kyuhyun Hyung"

Sungmin yang masih berdiri didepan counter perawat. Dan mendengar semua berdepatan Henry dan tunangan Kyuhyun itu. Pergi keluar dari ruang UGD. Melalui pintu disamping ruang Kyuhyun.

Saat Sungmin sudah sampai didepan pintu UGD. Tiba – tiba Kyuhyun keluar dari ruangannya dan melihat Sungmin yang berjalan menuju pintu keluar UGD.

"Sungmin" panggil Kyuhyun. Sungmin yang dipanggil oleh Kyuhyun langsung menoleh kearah Kyuhyun.

Kyuhyun melanjutkan langkahnya. Berjalan kearah Sungmin dan berhenti tepat disamping wanita itu.

"kau mau kemana? Bukannya kantin berada disana?" ucap Kyuhyun sambil menunjuk arah pintu utama ruang UGD.

Sungmin menengok kearah tunjuk Kyuhyun. "aku tak ingin kekantin" ucap Sungmin singkat. Sambil menengok kembali kerah Kyuhyun. Sehingga mereka berdiri berhadap – hadapan didepan UGD.

"lalu kau mau kemana?" tanya Kyuhyun menasaran.

Sebelum Sungmin menjawab pertanyaan Kyuhyun. "Kyuhyun oppa" panggil Jieun dari arah ia berdiri. Kyuhyun yang dipanggil lantas menengok dan membulatkan matanya. Karena kaget dengan keberadaan Jieun yang ada disini.

Henry yang berada dibelakang Jieun hanya bisa pasrtah dan menunjukan wajah bersalah pada Kyuhyun.

Saat Kyuhyun melihat Jieun berjalan kearahnya. Kyuhyun langsung menggandeng tangan Sungmin dan pergi dari sana dengan cepat.

Jieun yang melihat Kyuhyun pergi dengan cepat. Panik dan langsung mengejar Kyuhyun.

Kyuhyun terus berjalan cepat sambil terus menggandeng tangan Sungmin dengan erat. "kenapa kau tak bilang kalau dia ada sini?" tanya Kyuhyun kepada Sungmin. Sambil mereka terus berjalan cepat. sesekali juga Kyuhyun menegok kearah belakang. Guna memastikan Jieun ada dibelangnya untuk mengejar mereka apa tidak.

"untuk apa aku beritahu anda. Aku bukan siapa – siapa anda" ucap Sungmin kesal.

Niat Kyuhyun untuk berhenti dan berdebat dengan Sungmin pupus. Pasalnya ia tak sengaja melihat Jieun berlari mengejar mereka "Kyuhyun oppa tunggu" teriak Jieun sambil terus berlari.

Untung saja keadaan koridor sangat sepi jadi tak ada satu orangpun yang mendengarnya. Kyuhyun langsung berbalik dan bersiap untuk lari. Mereka terus berlari sangat jauh. Sampai akhirnya Kyuhyun dan Sungmin sampai dijalan pertigaan koridor tersebut.

Dengan cepat Kyuhyun berlari kearah kiri dan masuk kedalam celah dinding yang cukup dalam. Sehingga tak ada yang dapat menemukannya dengan Sungmin.

Mereka berdiri dengan saling berhadap – hadapan. Dan bisa dibilang sangat dekat. Pasalnyanya celah yang menjadi tempat persembunyian mereka sangatlah kecil. Sehingga membuat mereka berdiri sangat dekat. Bahkan Sungmin dapat melihat dada bidang Kyuhyun sangat dekat.

Kyuhyun yang terus menengok kearah koridor dengan cemas. Ia terus mengatus nafasnya. Tanpa sengaja Kyuhyun menegok kearah Sungmin yang berada didepannya. Mata mereka bertemu. Saling memandang satu sama lain.

Tanpa sadar mata Kyuhyun mengarah kearah bibir Sungmin yang terbuka. Kepalanya ia arahkan maju kedepan dan berhenti tepat didepan bibir Sungmin.

Sungmin menutup matanya tanpa melakukan perlawanan. Seakan mendapat izin dari Sungmin Kyuhyun memajukan kepalanya sedikit. Dan.. CUP

Awalnya Kyuhyun hanya berniat mengecupnya saja. Namun lama – lama ciumannya menjadi sebuah lumatan dan sedikit menggigit bibir atas Sungmin. Sungmin hanya dapat mengikuti alur ciumana Kyuhyun tanpa berdiat membalasnya.

Mereka terus berciuman. Dengan keberaniannya Sungmin mulai membalas setiap lumatan yang Kyuhyun berikan. Dibalik ciuman mereka. Diam – diam mereka tersenyum bahagia.

Kyuhyun terus memperdalam ciuman mereka. Sesekali Kyuhyun menekan tengkuk Sungmin. Jangan lupakan tangan mereka yang terus bertautan saling menggengam satu sama lain dengan eratnya. Tangan Sungmin yang satunya ia gunakan untuk memegang jas dokter Kyuhyun dengan erat.

.

.

Hari keberangkatan mereka ke Amerika telah tiba. Nyonya Cho, Ryeowook serta Henry telah berangkat sejak tadi siang. Siwon sengaja membedakan jadwal penerbangan mereka. Untuk menghindari terjadi ssuatu hal tak diinginkan.

Kyuhyun dan Sungmin sedang menunggu keberangkatannya dua puluh menit lagi. Mereka duduk berdampingan dideretan bangku diruang tunggu.

Kyuhyun yang tampil casual. Hanya memakai celana jeans dengan kaos polo berwarna navy polos. Dan dibalut dengan bomber jaket berwarna abu - abu. Ia juga memakai sepatu adidas berwarna hitam.

Tak berbeda jauh dengan Kyuhyun. Sungmin tampil dengan manisnya. Hanya dibalut dengan kaos lengan pendek berwarna putih polos. Dan dipadukan dengan rok midi berwarna putih dengan corak blue rose. Tak lupa ia menggunakan sneakers berwarna putih tulang. Rambutnya dibiarkan berantakan dengan ia kucir gulung sedang.

Hari semakin malam. Mereka dijadwalkan akan berangkat pukul sembilan. Siwon beralasan selain untuk menghidari Nyonya Cho bertemu dengan Sungmin dibandara. Dan berujung dengan batalnya kepergian Sungmin ke Amerika. Siwon juga tahu betul bahwa mereka berdua tak mau meninggalkan pekerjaan mereka terlalu lama.

Sebenarnya ini adalah permintaan Kyuhyun. Untuk tetap bekerja dipagi harinya dan pulang seperti biasa.

Pengumuman bahwa pemberangkatan telah disiarkan. Kyuhyun dan Sungmin bersiap – siap untuk keberangkatan mereka ke Amerika.

Kyuhyun membantu Sungmin membawakan koper milik Sungmin. "biar aku saja" ucap Kyuhyun saat Sungmin ingin mengabil alih kopernya. Tanpa penolakan. Dengan wajah yang kesal dan tak lupa bibirnya ia monyongkan Sungmin memilih membenarkan letak sling bag biru nya.

Kyuhyun yang melihat ekspresi Sungmin hanya terkekeh. "kajja, jangan biarkan petugas itu menunggu lama" ucap gurau Kyuhyun. Sambil berjalan menuju petugas didepan pintu keberangkatan. Sungmin memilih berjalan dibelakang Kyuhyun.

Setelah menempuh perjalanan selama delapan jam. Akhirnya mereka sampai di Los Angeles Internasional airport. Perbedaan waktu yang cukup jauh. Yaitu delapan jam. Membuat mereka harus sampai di Los Angeles pada pukul sebelas pagi. Satu jam sebelum waktu makan siang tiba.

Saat mereka berdua keluar dari pintu kedatangan. Mereka telah disambut oleh Siwon dan Kibum. Sungmin yang melihat Kibum melambaikan tangan kepadanya. Ia langsung berlari mendekat kearah Kibum.

Dan seperti biasa mereka berpelukan dengan sangat erat. "syukurlah kau datang dengan selama Sungminnie" ucap Kibum gembira.

Kyuhyun berhenti disamping Sungmin. Didepan Siwon. Mereka juga tak lupa memberi salam selamat datang.

"kalian sampai juga disini" ucap Siwon kepada Kyuhyun.

"tentu saja, akukan tak mau melewatkan upacara yang sangat penting ini" jawab Kyuhyun tak lupa dengan senyumnya.

Dua laki – laki itu terus saja melihat dua perempuan yang tak kunjung melepas peelukan mereka. Sesekali mereka melempar tawa.

Tak lama Sungmin melepas pelukannya dengan Kibum. Dan memberi salam kepada Siwon.

"oh ya, Sungmin apa Kyuhyun berbuat macam – macam denganmu selama perjalanan?" tanya Siwon kepada Sungmin.

Kyuhyun yang menjadi objeknya mulai kesal dengan ucapan sepupunya "aish, mulai lagi" ucap Kyuhyun kesal.

Sebelum menjawab pertanyaan Siwon. Sungmin menengok kearah Kyuhyun dengan ekspresi bingung. "amm.. tidak Kyuhyun tidak melakukan apa – apa padaku" jawab Sungmin pasti.

"sayang, sepertinya ada yang sebentar lagi akan menyusul kita" ucap Siwon kepada Kibum. Namun mata Siwon melihat kearah dua orang didepannya.

Seakan tahu apa yang dimaksud Siwon. Tak membuat Kibum mengembangkan senyuman gembiranya "nde kau benar sayang"

"aish sampai kapan kalian membiarkan kami berdiri disini?" tanya Kyuhyun kesal. Mendengar keluhan dari Kyuhyun. Membuat mereka bertiga tertawa. Tetapi Sungmin lebih memilih menyembunyikan tawanya.

Kyuhyun yang melihat mereka menertawainya. Tak lantas membuat Kyuhyun bertambah kesal. "wae kenapa kau tahan. Keluarkan saja sama seperti teman – temanmu. Aku tak apa keluarka" ucap Kyuhyun kesal saat melihat Sungmin mencoba menahan tawanya. Dan meninggalkan mereka begitu saja.

Sungmin yang melihat Kyuhyun pergi. Langsung diam dan berniat untuk mengejar Kyuhyun.

"sudahlah Sungmin. Kyuhyun memang seperti orangnya. Nanti juga dia akan baik lagi" ucap Siwon sambil mencegah Sungmin mengejar Kyuhyun. "tapi..." kata Sungmin terpotong.

"Siwon benar Sungmin. Ayo sebaiknya kita kemobil. Kita akan mengantarkan kalian kehotel" ucap Kibum cepat. Dan langsung menarik tangan Sungmin.

Sesampainya dihotel Kibum memberitahu bahwa Sungmin akan satu kamar dengan Ryeowook.

Hal itulah yang sekarang ia pikirkan. Selama perjalanannya kekamar hotel dilantai 13. Ia terus berfikir tentang nasibnya nanti. Ia takut kalau sifat noonna dari Kyuhyun itu akan sama dengan sifat ibu mereka.

Ia terus berfikir aneh – aneh. Sampai tak terasa ia telah sampai dilantai 13. Ia ragu untuk keluar dari lift. Namun dengan keberaniannya. Akhirnya ia keluar dari lift. Dan berjalan menuju pintu kamarnya nanti.

Kibum bilang nomor kamarnya itu adalah 1307. Setelah ketemu dengan kamarnya. Ia kembali memastikan bahwa nomornya tak salah. Karena tadi Kibum juga memberi tahu bahwa didepan kamarnya itu Kyuhyun dan Henry yang menempatinya.

Dengan keberaniannya. Sungmin memasukkan kartu yang berguna sebagai pembuka kamar tersebut.

Setelah benar – benar terbuka Sungmin dengan ragu – ragu masuk kedalam kedalam ruang kamar tersebut.

Saat ia masuk. Dapat Sungmin lihat tv yang berada didepan ranjang menyala. Ia berjalan masuk kedalam. Terdapat dua single bad yang sangat besar untuk ukuran single bad.

Sesampainya didepan ranjang. Sungmin tak menemukan keberadaan Ryeowook disana. Tak lama ia dapat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Sungmin mengira bahwa Ryeowook sedang ada didalam sana.

Sungmin langsung ingat dengan keberadaan kopernya. Ia langsung mencari – cari dimana kopernya berada. Ia takut Kyuhyun tak menaruhnya didalam sini.

Saat sedang serius mencari. Ia tak sadar bahwa Ryeowook telah keluar dari kamar mandi. Saat tadi dikamar mandi ia memang mendengar ada orang yang masuk kedalam kamar ini. Dan seperti dugaanya benar.

"kau sedang mencari apa?" tanya Ryeowook kepada Sungmin. Sungmin yang ditanya langsung kaget dengan keberadaan Ryeowook didepannya.

"emmm.."jawab Sungmin bingung. Ketakutannya bertabah saat Ryeowook berjalan kearahnya. dan duduk diatas ranjang.

"aku tanya kau sedang mencari apa?" tanya Ryeowook lagi.

Dengan gelisah Sungmin menjawab "koper, koperku" ucap Sungmin gugup.

Mendengar jawaban Sungmin membuat Ryeowook terkekeh. "oh kopermu, tadi Kyuhyun mengantarkan kesini. Dan aku sudah menyusun semua pakaianmu didalam sana" ucap Ryeowook sambil menunjuk lemari pakaian berwarna putih disamping meja tv.

Sungmin langsung mengitu arah tunjuk Ryeowook. "dan aku juga menaruh kopermu disana bersama dengan koperku" lanjut Ryeowook lagi.

"emm.. terimakasih Nona Cho" ucap Sungmin.

"haha benar ya kata Kyuhyun dan Henry kau memang sangat lucu" ucap Ryewook sambil tertawa. "Sungmin duduklah aku ingin mengobrol dengan mu" perintah Ryeowook kepada Sungmin.

Sungmin langsung duduk diranjang seberang ranjang yang diduduki Ryeowook.

"santai aja Sungmin. Aku tak akan berbuat macam – macam padamu kok. Dan jangan panggil aku Nona Cho, eoh. Panggil aku Ryeowook eonnie. Arra" jelas Ryewook

"nn..nde eonn..eonnie" ucap Sungmin terbata – bata.

"kau cantik sekali, pantas adik – adikku sangat menyukaimu" puji Ryeowook dengan tulusnya.

"nde?" tanya Sungmin tak menegerti. Ryeowook terkekeh pelan saat melihat ekspresi wajah Sungmin yang menunjukkan kebingungan.

"Sungmin, mungkin kau tak pernah mendengar cerita ini. Tapi percayalah kau adalah satu – satunya orang yang akan tahu nantinya. Selain keluargaku" ucap Ryeowook dengan seriusnya.

Dan Sungmin bertambah bingung dengan apa yang sedang dibicarakan oleh Ryeowook kepadanya.

"kau mungkin bingung dengan perkataanku tadi. Tapi ada satu rahasia yang cukup besar. Dan kurasa kau harus tahu itu. Karena aku yakin kau bisa merubah mereka menjadi lebih baik lagi" lanjut Ryeowook dengan ekspresi dan nada bicara yang khawatir dan putus asa.

"dahulu mereka adalah kakak beradik yang sangatlah dekat. Dimana ada Kyuhyun dan disitu juga ada Henry. Mereka selalu ada saja waktu untuk bermain bersama. Entah dimana dan kapan mereka bermain. Mereka tak perduli. Namun semuanya berubah saat libur musim panas. Kami sekeluarga pergi berlibur kedaerah daegu untuk menghabiskan libur musim panas disana. Namun saat dalam perjalanan menuju kesana. Seperti biasa mereka selalu bermain. Aku ingat bahwa mereka sedang bermain tebak siapa dia. Dengan cara menutup mata orang yang menebaknya. Saking senangnya mereka bermain. Kyuhyun mengajak Henry untuk bermain bersama appa. Saat itu appa mengendarai sendiri mobil yang kami tumpangi. Dengan penuh paksaan dari mereka akhirnya appa menyetujui permintaan mereka. Kyuhyun menyuruh Henry untuk menutup mata appa. Dan Kyuhyun yang memberi pertanyaan. Namun karena Henry terlalu lama dan menutup semua mata appa. Awalnya appa bisa menebak dengan benar. Dan kami tertawa bersama. Tak lama begitu eomma tak sengaja melihat kearah depan. Appa telah melewati garis lawan arah. Dan tak jauh didepan mobil kami. Ada sebuah truk besar dengan kecepatan tinggi. Eomma berteriak untuk memperingatkan appa. Kami semua kaget. Namun takdir tetap takdir. Kecelakan itu tak bisa terhidarkan lagi. Mobilkan ditabrak oleh truk tadi dan terguling – guling sangat jauh. Kami semua terluka parah. Kami harus dilarikan kerumah sakit. Tapi kata eomma appa telah tiada saat tim medis mencoba membawa appa kerumah sakit. Appa kami meninggal ditempat" jeda Ryeowook sambil menghapus air matanya yang terus jatuh.

Sungmin yang mendengar cerita tragis itu. Membuatnya ikut sedih. Namun harus ia tahan. Dengan keberaniannya. Sungmin bangkit dari duduknya. Dan menghampiri Ryeowook yang masih berusaha menghentikan tangisnya.

Sungmin rangkul bahu Ryeowook dan mengelusnya dengan pelan. Guna menenangkannya.

"semua berubah, sejak saat itu semua berubah. Kyuhyun menjadi pemarah dan bersikap dingin. Henry menjadi pendiam dan selalu merasa bersalah. Dan eomma yang jadi gila harta dan sosialitanya. Dan aku. Aku berubah menjadi anak yang membenci kelurganya sendiri. Aku tak bisa berbuat apa – apa lagi untuk keluargaku" ucap Ryeowook frustasi.

"tapi Sungmin maukah kau membantuku mengubah kelurgaku?" tanya Ryeowook. Sungmin langsung kaget dengan pertanyaan yang Ryeowook ajukan padanya.

"ttapi eonnie. Aku bukan siapa – siapa dikeluarga anda" ucap Sungmin.

"aku tahu, tapi sebentar lagi kau juga masuk dari bagian keluarga kami"

"nde? Maksud eonnie?"

"Sungmin asal kau tahu. Aku sudah mencium kedekatan kalian berdua. Mulai dari makan bersama, bertamasya, berkencan, bahkan sampai kalian berciumanpun aku tahu" ucap Ryeowook dengan nada menggoda.

Sungmin yang mendengar langsung membulatkan matanya kaget. Dan wajahnya berubah menjadi merah. Karena malu.

"Kyuhyun sangat beruntung mendapatkan kau Sungmin. Aku tak pernah melihat ia selalu tersenyum dan bersemangat setiap harinya. Sejak ia kenal dengan mu. Dia selalu ingin terus melindungimu dari siapapun. Termasuk eomma kami" ucap Ryeowook dengan gembira dan terharunya.

Lama mereka terdiam dengan pikirannya masing masing. Tiba – tiba suara Ryeowook mengagetkan Sungmin.

"oh ya aku baru ingat. Tadi sewaktu Kyuhyun memberikan kopermu. Kyuhyun juga memberi dua kotak. Yang satu ukuran sedang yang satu ukurannya lumayan besar. Sebentar aku ambilkan dulu" ucap Ryeowook. Ia bangkit dari duduknya dan melangkah menuju lemari pakaian. Ryeowook mengambil dua kotak yang masik tersimpan rapi dibagian bawah lemari.

Ia keluarkan dan membawanya ke ranjang tempat Sungmin tadi duduk. Tanpa perintah Sungmin bangun dan melangkah kearah Ryeowook. Sesampainya disamping Ryeowook. "bukalah" perintah Ryeowook kepada Sungmin.

Dengan ragu Sungmin membuka kotak pertama yang ukurannya yang cukup besar. Baik Sungmin maupun Ryeowook kaget dengan isi kotak tersebut.

Sebuah gaun cantik berwarana dasar nude dengan corak bunga – bunga berwarana hitam. Sungmin mengeluakan gaun cantik itu dan mengukur dibadannya. Ryeowook yang melihatnya sangat gembira dan senang.

"wahh ini cantik sekali. Aku belum pernah menemukan gaun secantik ini. Apalagi kau yang memakainya. Kau pasti akan bertambah cantik Sungmin. Kyuhyun pintar juga mencari gaun yang sangat indah untukmu" ucap Ryeowook.

Sungmin hanya bisa tersenyum. Jujur ia senang dengan gaun ini. Ryeowook benar. Ia juga tak pernah melihat gaun seindah ini. Pasti harganya mahal. Pikir Sungmin.

"ah Sungmin bagaimana kalau siang ini kita bermanja – manja menikmati kota ini? Lagipula acaranya baru besok siang. Jadi kita masih punya waktu beristirahat bukan, bagaimana kau maukan?"

Setelah memikir panjang akhirnya Sungmin mengganggukkan kepalanya "baiklah aku mau eonnie" ucap Sungmin sambil tersenyum.

Sebelum mereka pergi. Sungmin memilih membereskan dressnya dan memasukkan kembali kedalam lemari. Dan mereka meninggalkan kamar hotel untuk bersenang – senang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

.

Anyeong saya kembali lagi, bagaimana chap 10 ini tambah seru? Atau malah semakin membosankan?

Maaf ya udah hampir empat bulan udah ga updet lagi..

Ada beberapa alasan yang membuat aku lama updet. Pertama aku udah jarang ada waktu luang buat ngelanjutin nulis,, yang kedua karena aku masih pelajar tingkat akhir dan banyak ujian ini itu. jadinya aku fokus sama belajar aku..

Dan sepertinya chap selanjutnya akan sama kaya chap ini. Aku belum tahu kapan aku bisa ngelanjutin chap 11 tapi aku akan usahain buat updet yaa.. tapi aku juga akan janji akan cepet updet lagi. Karena sehabis ini aku akan sibuk dengan pekerjaanku yang lainnya.

Makasih juga buat yang suka dan bilang bagus FF ini, dan nungguin kelanjutan cerita ini.

Thanks juga yang udah review, And see you next chap, byee!

,

,

,

,

,

,

Keep Support and Love Kyumin

And I'm JOYers...