Title: You

Main cast: Goo Junhoe

Kim Jinhwan

Song Yunhyeong

Other cast: Other of member iKON and Winner

Rate: T

Disclaimer: Cast punya orang tua dan agensinya, ceritanya punya saya tapi '-'

Warning: BL, Yaoi, DLDR, OOC

.

.

.

.

.

.

.

.

Last Chapter: Precious Day

Setelah pelepasan selesai, Junhoe dan Yunhyeong saat ini sedang berada di kamar asrama bersama dengan Chanwoo dan Jinwoo tentunya. Junhoe dan Chanwoo sedang mengemas barang mereka dari kamar mereka. Yunhyeong menatap sertifikat kelulusan Junhoe. Junhoenya sudah belajar dengan sangat keras.

"Hyung… sebelum kita ke Seoul, bagaimana jika kita jalan di sekitar akademi?"

"Hmm… boleh saja," kata Yunhyeong sambil menghampiri Junhoe.

Yunhyeong membantu Junhoe yang sedang membereskan barang. Awalnya Junhoe menolak karena ia bisa mengerjakannya sendirian. Tetapi Yunhyeong memaksa untuk ikut membantu. Jinwoo dan Chanwoo menatap kearah pasangan itu…

"Omona… mereka terlihat manis sekali," kata Jinwoo.

"Tenang hyung… kita juga akan seperti itu nanti," kata Chanwoo sambil memasukkan buku kedalam tas miliknya.

Benar-benar membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk membereskan barang. Saat ini Junhoe dan Yunhyeong duduk di kantin yang berada di Sorcery Academy. Junhoe tidak berhenti untuk menggenggam tangan Yunhyeong.

"Hyung ingat? Saat pertama kali aku datang dan menjadi murid di akademi ini, Seungyoon hyung langsung menarikku setelah aku menaruh barangku di kamar asrama," kata Junhoe.

"Ne… tentu saja aku ingat. Disini juga pertama kalinya aku melihatmu secara langsung," kata Yunhyeong sambil memeluk lengan Junhoe.

"Hee?"

"Ah aku belum cerita padamu. Sebenarnya sebelum kau menjadi murid disini, Seungyoon hyung selalu bercerita tentangmu. Bahkan ia memperlihatkan fotomu," kata Yunhyeong.

"Hmm begitu ya… Menurutmu, aku ini orang yang bagaimana saat itu?" tanya Junhoe.

"Pertama kali aku melihat fotomu, aku langsung suka padamu. Aku tahu kau ini orang yang baik… tetapi sejak kita bertemu secara langsung, rasa suka itu bertambah. Aku selalu bercerita kepada Seungyoon hyung dan dia selalu memberiku saran," kata Yunhyeong.

Junhoe tersenyum ketika mendengarnya. Ia ingat. Seungyoon juga memberi Junhoe saran saat itu. Junhoe mengelus rambut Yunhyeong yang terasa halus di tangannya.

"Saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku merasa berhasil menemukan orang yang benar-benar akan menjadi kekasihku dengan tulus, yang mau menerimaku apa adanya. Dan rasa yang dimiliki sangatlah serius. Awalnya aku mendekatimu karena aku senang berada di dekatmu. Tetapi aku mulai sadar…" Junhoe menggantungkan kalimatnya.

"Sadar kenapa?" tanya Yunhyeong.

"Aku sadar kalau perasaanku padamu adalah perasaan suka yang sangat besar. Karena itu saat Sorcery libur, untuk pertama kalinya aku mengajakmu ke Seoul. Dan malam hari di taman kota, aku menyatakan perasaanku padamu," kata Junhoe.

Yunhyeong menunduk karena berblushing ria. Junhoe tersenyum lalu menarik lengan namja Song itu kearah tempat favorite mereka. Junhoe ingin memuaskan dirinya sebelum ia benar-benar pergi ke Seoul. Junhoe dan Yunhyeong duduk di gazebo yang biasa mereka tempati. Junhoe menggenggam tangan Yunhyeong dan menatapnya dengan serius…

"Di tempat ini… pertama kalinya aku merasakan first kiss denganmu. Langit sore menjelang malam yang menjadi saksi bisunya," kata Junhoe sambil menangkup pipi Yunhyeong.

Wajah Yunhyeong memerah lagi. Ia malu karena kekasih tampannya itu mengajaknya untuk berflashback ria. Karena sedang mengingat kenangan itu, Junhoe kembali mencium Yunhyeong. Setelah melepas ciuman itu Junhoe tersenyum sambil menatap Yunhyeong…

"Sebenarnya aku masih ingin melihat tempat – tempat yang menjadi kenangan kita di akademi ini… tetapi karena hari semakin siang, ayo kita temui Seungyoon hyung dan yang lainnya di taman kota dunia sihir," kata Junhoe sambil membawa barang-barangnya.

Yunhyeong mengikuti Junhoe. Mereka pergi ke taman kota yang lumayan sepi kali ini. Tentu saja. Ini masih hari sekolah. Junhoe melihat ada Seungyoon, appa dan eommanya, keluarga Yunhyeong, Nacthan, dan Mino…

"Terima kasih atas bantuannya selama ini," kata Junhoe.

"Ah… ne… tidak masalah," kata Seungyoon karena gugup.

"Junhoe-goon… Tolong jaga Yunhyeong. Aku percayakan Yunhyeong padamu," kata tuan Song selaku appanya Yunhyeong.

"Ne ahjussi… tanpa diminta aku sudah pasti akan menjaga Yunhyeong," kata Junhoe yang membuat appanya Yunhyeong merasa lega.

"Eomma sudah menelepon Goo ahjumma. Goo Ahjumma akan berkunjung. Titipkan salamku padanya ne…" kata eomma Junhoe.

"Jika kalian merindukan tempat ini, kalian bisa datang kapanpun kalian mau," kata Nacthan.

Setelah menitip salam dan sebagainya, Seungyoon membuka jalur teleport dan mengirim mereka ke Seoul... lebih tepatnya Seungyoon mengirim mereka ke rumah Junhoe. Yang pertama kali Junhoe dan danYunhyeong lakukan adalah… merapihkan barang-barang.

Akhirnya Junhoe kembali tinggal di dunia manusia. Namun kali ini suasananya menjadi lebih terasa hidup karena Junhoe tinggal bersama Yunhyeong.

"Junhoe… apa kau sudah selesai menaruh barang-barangmu?" tanya Yunhyeong.

"Sudah hyung…" kata Junhoe.

Yunhyeong langsung menghampiri Junhoe. Bicara mengenai Yunhyeong yang tinggal di Seoul, beberapa minggu lalu, eomma Junhoe yang mengurus perpindahan Yunhyeong ke Seoul. Yunhyeong benar-benar bersyukur karena keluarganya dan keluarga kekasihnya itu sangat baik padanya.

"Hyung… kau melamun," Junhoe melambaikan tangannya di depan wajah Yunhyeong.

"Ah? Ani…"

"Ingat kata eommaku? Apa perlu kita belanja hari ini?" tanya Junhoe.

"Err… terserah padamu saja. Tapi apa kau tidak lelah? Baru beberapa saat yang lalu kau mengikuti acara pelepasan," kata Yunhyeong.

"Tidak sama sekali," kata Junhoe sambil menarik lengan Yunhyeong.

Yunhyeong hanya pasrah ketika namja Koo itu menariknya. Saat ini Yunhyeong merasa canggung. Junhoe sedang mengemudikan mobil sportnya itu. Sedangkan Yunhyeong memilih untuk menatap pemandangan kota Seoul yang ia rindukan.

"Junhoe-ya…"

"Hmm?" sahut Junhoe.

"Kau akan membawaku kemana?" tanya Yunhyeong.

"Sudah pasti aku akan mengajakmu ke supermarket. Kita harus membeli bahan makanan," kata Junhoe.

Yunhyeong mengangguk paham. Junhoe mengelus rambut Junhoe sekilas. Haah… Junhoe lupa. Seharusnya ia menggigit pipi namja manis itu hari ini. Kenapa ia baru ingat sekarang?

"Hyung… jika kita sudah sampai di rumah nanti, ingatkan aku karena aku melupakan suatu hal," kata Junhoe.

"Apa yang kau lupakan?"

"Aku lupa… seharusnya aku menggigit pipimu sebelum berangkat," kata Junhoe dengan santai.

Yunhyeong langsung memegang kedua pipinya. Ia tidak mau pipinya digigit terus oleh namja Koo ini. Yunhyeong memajukan bibirnya karena itu. Junhoe tidak kuat melihat tingkah lucu kekasihnya ini. Haah… Yunhyeong diberi makan apa selama ini? Kenapa Yunhyeong bisa semanis ini? Okay… itu pemikiran Junhoe.

Sesampainya di supermarket, Junhoe kembali dibuat terkekeh pelan karena ini pertama kalinya Yunhyeong pergi ke supermarket. Yunhyeong mendorong trolley dan Junhoe sudah pasti membantu Yunhyeong agar namja Song ini tidak tersesat. Meskipun sekarang Yunhyeong sudah memiliki ponsel dan simcard dunia manusia, tetapi menjaga Yunhyeong itulah yang terpenting bagi Junhoe.

Disaat mereka masih terfokus mencari sesuatu yang Junhoe tulis di sebuah kertas, Ada dua orang yang menghampiri Junhoe. Kedua orang yang menghampiri Junhoe terlihat senang ketika melihat Junhoe sudah kembali ke Seoul…

"Koo Junhoe," panggil seseorang.

"Eh? Dongii… apa kabar?" tanya Junhoe.

"Kabarku baik. Akhirnya kau kembali ke Seoul," kata seseorang yang ternyata adalah Donghyuk.

"Kau datang bersama kekasihmu?" tanya seseorang lagi yang melihat Yunhyeong.

"Ne, Jiwon hyung. Aku tinggal bersamanya di Seoul," kata Junhoe.

"Bolehkah kami berkunjung ke rumahmu?" tanya Donghyuk.

"Silakan saja," kata Junhoe.

Seusai pertemuan singkat itu, Junhoe melihat kearah Yunhyeong. Aigoo… polos sekali namja Song ini. Yunhyeong masih melihat-lihat sekelilingnya dengan ekspresi antusiasnya.

"Hyung… melihatmu seperti ini, aku jadi ingin menggigit pipimu sekarang juga," kata Junhoe.

"Aih… jangan lakukan itu. pipiku sudah sering kau gigit," kata Yunhyeong sambil menutup pipinya dengan kedua tangannya.

Seusai mereka berbelanja, mereka kembali ke rumah Junhoe. Junhoe harus menyiapkan cemilan karena Donghyuk dan Jiwon akan berkunjung. Yunhyeong sudah pasti membantu Junhoe. Saat ini Junhoe dan Yunhyeong sedang duduk di sofa. Junhoe sedang melaksanakan rencananya.

Junhoe mendekatkan wajahnya kearah pipi Yunhyeong lalu… menggigitnya. Tak lupa Junhoe memegang kedua tangan namja Song itu agar Yunhyeong tidak bisa mencubit sebagai tanda balas.

"Yaaa! Appo…"

"Kkk pipimu manis hyung," kata Junhoe dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Pipiku ini bukan makanan," kata Yunhyeong sambil memegangi pipinya.

Yunhyeong menundukkan kepalanya. Kenapa sih Junhoe selalu menggigit atau mencubit pipi Yunhyeong? Karena pipi Yunhyeong adalah bagian favorite Junhoe.

Tok tok

"Aku buka-"

"Aku saja yang buka pintunya. Kau harus istirahat," kata Yunhyeong menuju kearah pintu.

Yunhyeong membukakan pintu. Ah… selain Donghyuk dan Jiwon, ternyata ada Hanbin dan Jinhwan juga. Tanpa perhitungan, Jinhwan memeluk Yunhyeong karena sudah lama Jinhwan tidak melihat namja Song itu.

"Aigooo Yunhyeong-a… Aku merindukanmu," kata Jinhwan.

"Err… Sebaiknya kalian masuk terlebih dahulu… Junhoe sudah menunggu," kata Yunhyeong.

Yunhyeong merasa gugup karena mantan kekasihnya Junhoe itu memeluknya. Apa itu artinya Jinhwan akan menjadi teman atau bahkan sahabat pertamanya di Seoul?

"Akhirnya kalian datang juga," kata Junhoe.

"Aigoo… dinginnya kau ini," kata Hanbin.

"Junhoe-a… apa yang kau lakukan pada Yunhyeong? Pipinya memerah," kata Jinhwan.

"Aku menggigit pipinya karena sudah lama aku tidak menggigit-"

PLETAK

"Aigoo… kau ini… Yunhyeong itu bukan Tteokbokki yang biasa kau makan," kata Jinhwan dengan nada seperti seorang ahjumma yang sedang mengomel.

"Kkkk… sudahlah. Dia memang seperti itu," kata Yunhyeong sambil terkikik pelan.

"Yunhyeong-a… jika dia menggigitmu lagi, kau jitak saja kepalanya. Aku tidak tega melihat pipimu yang memerah karena gigitan bocah Koo itu," kata Jinhwan yang sukses membuat semua orang yang ada disana tertawa keras.

Ingat soal Sorcery libur dua bulan lalu Junhoe mengajak Yunhyeong ke dunia manusia? Itu pertemuan pertaman Jinhwan dan Yunhyeong pastinya. Jinhwan langsung spontan mengajak Yunhyeong untuk melihat sekitar karena Jinhwan ingin sekali bersahabat dengan Yunhyeong.

"Jinan hyung… kau ingin ikut kami ke Myeongdong?" tanya Hanbin.

"Apa Yunhyeong ikut?" tanya Jinhwan pada Junhoe.

"Aniyo… Yunhyeong hyung ingin menjaga rumah," kata Junhoe.

"Kalian saja yang pergi. Aku disini bersama Yunhyeong," kata Jinhwan.

Seusai keempat orang itu pergi, Jinhwan menghampiri Yunhyeong yang sedang membereskan belanjaan yang dibeli tadi. Yunhyeong benar-benar teliti dalam hal ini.

"Yunhyeong-a… boleh aku membantumu?" tanya Jinhwan.

"Ne hyung… bagian ini bagian yang akan dimasukkan kedalam kulkas," kata Yunhyeong sambil menunjuk salah satu kantung belanjaan.

Jinhwan memasukkan belanjaan itu sesuai apa yang Yunhyeong katakan. Suasana hening menyelimuti mereka. Tidak ada percakapan karena Jinhwan sedang memikirkan apa yang ingin ia bicarakan…

"Yunhyeong-a…" panggil Jinhwan.

"Ne?" sahut Yunhyeong.

"Maaf tadi aku memelukmu secara tiba-tiba," kata Jinhwan.

"Tidak masalah sama sekali," kata Yunhyeong.

"Kau tahu? Sejak pertama kali kau datang dan kita berbicara di coffee shop waktu itu, aku sudah menganggapmu sebagai sahabat dekatku," kata Jinhwan.

"Ehh? Jinjja?"

"Ne. Itu benar. Walau kejadiannya sudah lama, tetapi… terima kasih sudah menolongku," kata Jinhwan.

Yunhyeong paham maksud arah pembicaraannya. Yunhyeong tersenyum lalu mengelus punggung Jinhwan. Yunhyeong senang karena memiliki teman baru. Jinhwan juga senang karena Yunhyeong mau menjadi sahabatnya walau Jinhwan pernah menyakiti perasaan Junhoe. Jinhwan mulai merasa bersalah…

"Hyung… kau kenapa?"

"Mianhae… aku pernah menyakiti perasaan Junhoe. Aku tahu saat kau mengetahuinya, kau pasti kesal denganku," kata Jinhwan sambil menundukkan kepalanya.

"Aniyo… gwaenchana hyung… kejadiannya sudah lama lewat," kata Yunhyeong.

"Junhoe sangat beruntung karena memiliki kekasih sebaik dirimu. Aku berharap, yang terbaik untuk kalian," kata Jinhwan.

Seusai membereskan barang, Jinhwan dan Yunhyeong membicarakan pembicaraan yang ringan. Terkadang membahas tentang kekasih mereka masing-masing. Entah dari aib sampai hal yang sangat romantis…

"Menurutmu, Junhoe terlihat lucu saat sedang apa?" tanya Jinhwan.

"Aku ingat… Junhoe itu selalu menyembunyikan temannya yang bernama Chanwoo saat adik kelas di sekolah mengejarnya," kata Yunhyeong.

"Apa saja yang Junhoe lakukan?" tanya Jinhwan lagi.

"Junhoe menyembunyikannya dimanapun dia berada. Dan jika Junhoe sudah frustasi, Junhoe membekukan Chanwoo agar menjadi patung es," cerita Yunhyeong yang sukses membuat Jinhwan tertawa.

"Ah iya… aku ingat satu kejadian," kata Jinhwan.

Perasaan Yunhyeong sudah mengatakan hal yang tidak-tidak. Entah ini soal Junhoe mencium Yunhyeong setelah berhasil mengalahkan Seunghoon atau bagaimana…

"Err… hyung ingat apa?"

"Setelah kalian mengalahkan orang jahat yang memperalat kami, Junhoe menciummu. Apa Junhoe sering melakukannya?," tanya Jinhwan.

"I… itu… lumayan sering," kata Yunhyeong sambil menunduk.

"Kkkk… apakah Junhoe seorang kisser yang bagus?"

Firasat Yunhyeong benar. Jinhwan menggodanya lagi. Lagi-lagi Yunhyeong merona karena malu. Jinhwan yang melihat ini pun mengacak rambut Yunhyeong karena Jinhwan gemas melihatnya…

"Aih… benar kata Jiwon waktu itu… kau terlihat manis jika sedang merona seperti ini," kata Jinhwan sambil tertawa pelan.

"A… aku ini tidak manis… aku tampan," kata Yunhyeong.

"Kkkk kau ini lucu sekali," kata Jinhwan.

Sementara itu, keempat orang ini sedang berada di Myeongdong. Berkat omongan Jinhwan mengenai Tteokbokki, Junhoe jadi ingin membeli tteokbokki. Sedangkan Hanbin dan yang lainnya hanya membeli odeng…

"Kenapa kau mendadak ingin memakan tteokbokki?" tanya Donghyuk.

"Pasti Junhoe sedang membayangkan pipi kekasihnya itu adalah tteokbokki," goda Jiwon.

"Aniyo… sudah lama aku tidak memakan Tteokbokki. Karena itu aku ingin memakannya," kata Junhoe.

Lagi-lagi mereka menggoda Junhoe berkat omongan Jinhwan. Berterima kasihlah kepada pipi Yunhyeong yang sangat pas untuk digigit oleh namja Koo itu… karena terus membayangkan wajah manis Yunhyeong, wajah Junhoe memerah…

Kembali lagi ke Jinhwan dan Yunhyeong. Yunhyeong sudah banyak menceritakan hal-hal yang membuat dirinya ataupun orang yang ia sayangi merasa bahagia. Hari ini benar-benar menjadi hari yang sangat berharga untuk Yunhyeong.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, keempat namja itu sudah kembali dari acara jalan-jalan mendadak. Junhoe melihat Yunhyeong yang sedang berada di dapur. Karena itu Junhoe langsung melangkahkan kakinya kearah dapur lalu memeluk namja Song itu dari belakang.

"Akhirnya kau datang," kata Yunhyeong sambil memegang tangan Junhoe yang melingkar di pinggangnya.

"Aku yakin kau sudah lama menungguku," kata Junhoe yang dianggukki oleh Yunhyeong.

Yunhyeong melihat kearah Jinhwan yang langsung menghampiri Hanbin. Jinhwan sedang mengomeli Hanbin karena Hanbin sedang menjahili Donghyuk. Melihat kejadian yang ada di depannya, Yunhyeong teringat dengan Jinwoo…

"Junhoe-ya… lihatlah mereka," kata Yunhyeong sambil menunjuk Jinhwan.

"Ada apa dengan mereka?" tanya Junhoe yang semakin mengeratkan pelukkannya.

"Melihat apa yang sedang Jinhwan hyung lakukan, aku jadi teringat dengan Jinwoo hyung yang sedang memarahi Mino hyung," kata Yunhyeong.

"Kau benar. Apa mungkin sifat Mino hyung sama seperti sifat Hanbin hyung?" tanya Junhoe.

"Err… bisa jadi…" kata Yunhyeong.

Yunhyeong dan Junhoe hanya mengamati tingkah teman-temannya ini dari dapur. Ah… Junhoe masih bertahan dengan posisinya yang memeluk Yunhyeong dari belakang.

.

.

.

Seusai Jinhwan dan yang lainnya berkunjung, Junhoe dan Yunhyeong menunggu nyonya Goo. Sambil menunggu, Junhoe menjahili Yunhyeong ataupun mencubit pipi namja Song itu. Saat ini Yunhyeong benar-benar terlihat manis dimatanya walau Yunhyeong sering mengatakan bahwa dirinya tampan. Junhoe terkikik karena ekspresi Yunhyeong yang terlihat menggemaskan.

"Hyung… jika kau memajukan bibirmu, aku akan menciummu,"

"Habisnya kau menyebalkan… pipiku terasa ngilu karena kau mencubit dan menggigitnya," kata Yunhyeong.

Junhoe benar-benar melakukan apa yang ia bicarakan. Karena Yunhyeong masih memajukan bibirnya, Junhoe mencium namja Song itu. Yunhyeong sudah pasti sangat terkejut karena tindakkan Junhoe yang selalu tiba-tiba. Junhoe selalu mencium Yunhyeong secara tiba-tiba.

"Aku sudah bilang bukan? Aku akan menciummu jika kau masih seperti itu," kata Junhoe.

Yunhyeong hanya bisa menunduk karena malu. Yunhyeong terus menunduk sampai akhirnya nyonya Goo datang. Ahjummanya Junhoe itu langsung memeluk Yunhyeong karena nyonya Goo sangat merindukan Yunhyeong.

"Koo Junhoe… kau menggigit pipi Yunhyeong?"

"Aku tidak tahan karena pipinya menggemaskan," kata Junhoe.

"Aigoo Koo Junhoe… pipi putih Yunhyeong jadi memerah karena gigitanmu itu," kata nyonya Goo sambil menjitak kepala Junhoe.

Junhoe mengelus kepalanya yang dijitak itu. Yunhyeong menatap Junhoe dengan tatapan polosnya. Tujuan Nyonya Goo berkunjung adalah, melepas rindunya kepada Yunhyeong dan juga ada satu hal yang ingin nyonya Goo bicarakan pada keduanya. Ini menyangkut tentang perguruan tunggi. Sudah pasti Junhoe harus mengikuti kuliah itu.

Bagaimana dengan Yunhyeong? Yunhyeong bisa belajar dari Junhoe. Yunhyeong tidak ingin merepotkan siapapun. Karena itu tugas Yunhyeong adalah menjaga rumah.

"Ahjumma… kenapa kau mencubit pipi Yunhyeong hyung?" tanya Junhoe

"Kkkk soalnya Yunhyeong terlihat sangat menggemaskan," kata nyonya Goo.

"Err… kenapa Yunhyeong hyung tidak merasa sakit?"

"Cubitan ahjummamu sangat lembut. Tidak seperti kau yang suka menyiksa pipiku," kata Yunhyeong sambil menjulurkan lidahnya.

Junhoe sedikit cemburu berkat itu. Namun rasa cemburu itu sudah menghilang karena nyonya Goo sudah kembali ke rumahnya. Saat ini Yunhyeong sedang menatap langit sore menjelang malam di balkon yang ada dikamarnya.

Sedangkan Junhoe duduk di samping Yunhyeong. Jika melihat warna langitnya, Junhoe teringat kejadian saat Junhoe pertama kalinya memberanikan diri untuk mencium namja manis itu.

"Junhoe… menurutmu, apa yang sedang Seungyoon hyung dan Mino hyung lakukan ya?" tanya Yunhyeong.

"Pastinya Mino hyung sedang menjahili Seungyoon hyung," kata Junhoe.

Junhoe memeluk Yunhyeong dengan erat. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan sekaligus berharga. Ternyata pilihannya untuk masuk ke Sorcery Academy waktu itu adalah pilihan yang tepat. Disana Junhoe bisa berbaur tanpa mendapat julukan yang menyakiti hatinya, Junhoe juga menemukan kisah cintanya yang baru bersama dengan orang yang sangat tulus dengannya. Siapa lagi kalau bukan Yunhyeong?

"Aku sangat senang karena pilihanku untuk masuk ke Sorcery Academy waktu itu adalah pilihan yang tepat," kata Junhoe sambil menatap Yunhyeong.

"Heee… jinjjayo?"

"Ne. Seungyoon hyung meyakinkanku untuk bergabung di Sorcery. Berkat itu, aku bisa menjadi Koo Junhoe yang sekarang. Dan juga… aku bisa mengenalmu, hyung," kata Junhoe sambil mengelus pipi Yunhyeong.

"Aigoo… aku malu," kata Yunhyeong sambil menundukkan kepalanya.

"Hyung tahu? Hari-hari yang kita lewati bersama terasa sangat indah walau serangan di akademi waktu itu sangatlah banyak," kata Junhoe.

Yunhyeong masih menundukkan kepalanya. Perkataan Junhoe yang kelewat jujur itu selalu membuat wajah Yunhyeong memerah. Junhoe memandang namja manis itu. Namja manis yang selalu Junhoe rindukan ketika ujian kemarin…

"Hyung…" panggil Junhoe.

"Ne?" sahut Yunhyeong.

"Sepertinya lembaran baru siap menyambut kisah kita," kata Junhoe.

"Hee?"

"Ayo kita tulis kisah kita berdua di lembaran baru itu," kata Junhoe sambil tersenyum.

Lembaran kisah cinta mereka yang baru siap menanti mereka. Hari yang berharga ini berhasil membuat Yunhyeong dan Junhoe tidak bisa tidur karena mereka merasa sangat bahagia… Mereka akan melakukan yang terbaik dan menjalani hubungan ke tahap yang lebih serius nantinya. Percayalah…

The End

Annyeong. Ryuko is back… Tidak terasa FF You ini sudah berakhir. Terima kasih kepada para readers yang setia dengan ff ini. Sequelnya akan saya buat juga. Saya sempat merasa bingung dengan ide yang begitu banyak. Tetapi akhirnya saya berhasil menyelesaikan ff You dari awal sampai selesai… sekali lagi… terima kasih reader deul. Salam hangat dari Ryuko ^-^

Mind to Review?