Disclaimer: Boboiboy adalah milik animonsta, fanfic ini hanya untuk hiburan semata

Warning: Typo, Harem, EYD, OOC dll


Yaya

Gadis yang kasihan, kalian bisa menyebutku begitu. Aku, gadis yang terjebak dalam masa lalu yang sebenarnya berawal dari masalah kecil. Entahlah, tapi aku merasa bahwa itu adalah masa yang sangat berpengaruh untukku sampai aku seperti sekarang ini.

Aku adalah gadis yang tertutup. Itu memang benar, semenjak masa laluku itu aku berubah menjadi orang yang suka menutupi semua tindakanku dan juga sebagian dari emosiku. Itulah yang membuat orang-orang melihatku sebagai gadis yang dewasa, anggun, tegas dan sempurna.

Aku adalah gadis keras kepala dan agak pemaksa. Aku tidak bisa mengelaknya karena ini sebuah fakta. Aku suka memaksa orang untuk melakukan sesuatu yang aku mau. Bahkan aku akan tetap memaksa jika orang itu menolak. Tapi, ada satu orang yang berbeda.

Dia, laki-laki dengan mata merah menyala.

Jujur, aku sedikit iri dengannya. Maksudku, dia dapat membuat orang-orang menjadi segan padanya dengan cara dia sendiri. Dia tidak ramah, pendiam dan juga pemarah tapi, tidak sedikit anak perempuan di sekolahku yang menyukainya.

Dingin dan berkarisma secara bersamaan.

Awalnya aku mengira dia tidak akan berpengaruh apa-apa dalam hidupku. Tapi, ternyata aku salah. Sangat salah.

0o0

Halilintar

Terpesona dan takut. Itulah ekspresi yang pertama kali aku lihat saat bertemu dengan orang lain. Banyak yang mengatakan bahwa aku ini menakutkan dan ada juga yang mengatakan bahwa aku ini pemuda yang sangat keren. Tapi, aku tidak pernah peduli dengan tanggapan orang-orang itu. Selama aku tidak dihina-hina maka aku akan diam saja.

Aku suka menyendiri dan baguslah banyak orang yang takut untuk berbicara padaku sehingga aku tidak perlu repot-repot mengusir mereka. Mungkin akan ada beberapa gadis yang berusaha untuk mendekatiku, tapi dengan menatap mereka tajam saja gadis-gadis itu pasti akan langsung pergi. Tapi, tidak dengan gadis itu.

Gadis menyebalkan yang mengenakan jilbab merah muda.

Tidak peduli berapa kali aku membentaknya, gadis itu selalu saja mendekatiku. Dia sering memaksaku ini itu dan tidak jarang sok peduli padaku. Sungguh aku benar-benar tidak menyukainya, memang dia itu ibuku sampai harus seperti itu padaku!?

Tapi semua itu berubah saat salah satu adikku memanggil namaku di depannya. Semuanya benar-benar berubah.

0o0

Taufan

Pemuda yang ceria. Itulah tanggapan yang sering orang-orang berikan padaku. Aku pemuda yang selalu tersenyum dan tertawa dengan lepas setiap kali bertemu dengan orang lain. Karena karakter ceriaku inilah yang membuatku memiliki banyak teman, meskipun aku ini sedikit jahil.

Meskipun begitu, aku memiliki masa lalu yang membingungkan.

Dulu saat aku masih menduduki bangku SMP, ada seorang gadis yang memberiku surat. Surat cinta tepatnya. Awalnya aku tidak tahu siapa yang mengirim surat itu, tapi aku langsung terkejut saat mengetahui siapa yang mengirim surat itu.

Gadis itu. Gadis yang saat itu duduk tepat di sampingku.

Baiklah, sebenarnya bukan itu yang membuatku bingung. Yang membuatku bingung adalah apa yang harus kulakukan sekarang. Aku cukup menyesal, andai aku menjawab perasaannya dulu aku pasti tidak akan bingung seperti sekarang. Menjawab perasaannya? Sekarang juga? Tidak mungkin! Aku sudah memiliki pacar!

Kalau aku boleh jujur, sebenarnya aku juga suka padanya. Sangat suka. Tapi aku tidak mau mengakuinya.

Aku akan mengakui perasaanku jika dia menyatakan perasaannya lebih dulu padaku secara langsung.

0o0

Air

Pemalas. Aku akui jika aku memang seperti itu. Aku adalah murid yang diberi gelar sebagai murid termalas di sekolah. Meskipun begitu, aku selalu menjadi kebanggaan guru dikarenakan prestasiku di kelas dan juga aku adalah salah satu anggota OSIS.

Tapi kemudian aku bertemu dengan gadis itu. Gadis yang bertugas sebagai ketua OSIS.

Awalnya aku tidak peduli dengannya, tapi gadis itu berisik sekali. Setiap ada rapat, dia selalu meneriakiku hanya karena tanpa sengaja aku tertidur saat rapat. Hah... sebenarnya aku tidak mau mengurus urusan merepotkan seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, karena aku dipaksa menjadi OSIS aku jadi harus melakukan itu semua.

Tapi...

Karena itu juga aku jadi sedikit tertarik dengan gadis itu. Ditambah lagi ternyata aku memiliki saingan.

Biasanya aku akan mengalah untuk hal merepotkan seperti ini. Tapi, untuk kali ini aku tidak akan mengalah. Tidak akan.

0o0

Ying

Gadis yang tidak menarik. Banyak yang menilaiku seperti itu. Aku memang bukan gadis cantik, anggun dan manis seperti gadis-gadis pada umumnya. Aku gadis penyendiri, muram dan seorang kutu buku.

Entah aku harus mengatakan apa tapi itu sungguh menyebalkan. Kenapa orang-orang melihat orang lain dari luar saja? tidak bisakah mereka melihat dari sisi yang lain? Awalnya aku pikir semua orang selalu begitu.

Tapi, tidak dengan dia.

Wajahnya yang selalu tersenyum dan ceria itu terlihat sangat bercahaya di mataku. Aku sangat menyukai wajah itu. Dan matanya, matanya yang indah membuatku terpukau.

Dan kemudian, tanpa sadar suatu hari aku mengatakannya. Aku mengatakan perasaanku padanya. Jantungku berdebar senang saat mendengar dia mengatakan 'aku mau'.

Perasaanku terbalas.

Sungguh rasanya sangat menyenangkan mengingat itu semua. Tapi, kenapa saat aku bisa bersamanya selalu ada orang yang menggangguku?

0o0

Fang

Tampan, keren dan pintar. Aku memang pantas untuk memiliki ketiga gelar itu. Aku, Fang, adalah salah satu pemuda yang digilai oleh banyak gadis di sekolahku. Tapi, aku tetap tidak merasa puas. Kenapa? Tentu saja karena dia! Laki-laki dengan tatapan sok keren itu.

Apa bagusnya anak itu? Matanya berwarna merah seperti orang sakit mata itu sungguh membuatku muak. Dia selalu mengusir anak perempuan yang mencoba mendekatinya dengan kasar tapi, kenapa masih banyak anak perempuan yang tergila-gila padanya? Ditambah lagi, dia itu lebih pendek dariku!

Meskipun banyak gadis yang terpesona dengannya, aku tetap tidak akan kalah! Aku akan menjadi yang paling populer di sekolah ini! Tapi, ada satu perempuan yang tidak aku suka.

Si kutu buku dengan kacamata bulat itu.

Kenapa aku tidak suka dengannya? Karena dia selalu memberiku tatapan remeh. Dan juga dia selalu menyaingi kepintaranku di kelas. Aku sungguh tidak menyukai gadis itu. Tapi, aku masih bisa membalas perbuatannya. Disaat aku mengetahui dia memiliki pacar, saat itulah aku mempunyai rencana.

Jangan harap, kau bisa bahagia dengan semudah itu!


Hora... akhirnya kita bertemu lagi... *sok akrab*

Sebenarnya, Shoujo janji akan membuat lanjutan "Goodbye" saat TIMF sudah tamat, tapi tangan ini terlalu gatal untuk tidak mengetik fanfic ini... *histeris*

Dan Shoujo sepertinya akan sedikit lama melanjutkan fanfic ini, karena Shoujo akan segera melaksanakan UN dan Shoujo sedang sibuk pada pendaftaran SMA, mohon do'a kalian ya... *angkat spanduk permohonan*

Baiklah, sampai jumpa di chapter berikutnya~