.

Langit, memberikan ceritanya lewat lukisan indahnya.

.

Drabble MinYoon.

Just enjoy everyone.

..

..

Jimin kini sedang berda di kamar Yoongi dan juga Seokjin, ia sedang asik memainkan ponselnya dan duduk nyaman di ranjang Yoongi. Jari jemarinya sedang asik bergerak lincah di atas layar ponselnya, sibuk melihat-lihat pesan yang ditinggalkan fans mereka.

"Kalian memperhatikan? Di setiap selca yang diambil Yoongi oppa, bibirnya selalu merah merekah."

"Oh astaga, kau benar."

"Sudah kulit putih bersih, bibirnya pun semerah itu."

"Bagaikan melihat sosok Snow White ya?"

"Snow White?" Tanya Jimin dan angannya berputar ke masa lampau.

Masa saat Yoongi terlihat bagaikan Snow White yang keluar dari buku dongeng. Min Yoongi, kulit putih bersih bagaikan salju di penghujung tahun yang memancarkan kemurniannya, kaki mungil yang membuat Jimin menggeram kala melihat keindahannya, wajah pucatnya yang membuat Jimin ingin sekali memoleskan perona alami agar wajah itu merona indah, helaian surai hitamnya membuat siapa saja ingin mendaratkan jari-jemari mereka di helaian indah dan halus itu dan bibir merah delimanya, bibir penuh dosa yang menggoda Jimin untuk mengecupnya.

"Ah sial, mereka benar. Benar-benar terlihat seperti Snow White." Gerutu Jimin sembari mengusak rambutnya kesal.

Ia memang kesal, pagi ini saat ia terbangun dan beranjak ke kamar kekasihnya itu, yang ia lihat hanyalah ranjang kosong Yoongi. Jin yang akan beranjak ke dapur memberitahukan Jimin jika Yoongi pagi-pagi sekali sudah diminta untuk datang ke kantor agensi mereka.

"Katanya ada beberapa materi tambahan untuk album kita, Min Yoongi diminta untuk mengeceknya bersama Namjoonie dan Hoseok." Itu informasi yang ia dapatkan dari Jin, Kim Seokjin.

Dan setelah mendengar itu, Jimin duduk nyaman di ranjang Yoongi, hingga sekarang. Namun sekarang nampaknya ia takkan duduk dengan nyaman, fantasi akan keindahan Yoongi membuat Jimin mengerang putus asa.

..

..

..

"Aku pulang."

Sayup, suara Yoongi masuk ke pendengaran Jimin. Meski mendengar itu, Jimin tak segera beranjak dari duduknya dan memilih menunggu Yoongi memasuki kamarnya.

Mata Yoongi sempat melihat keberadaan Jimin sebelum berkata, "Oh, kau disini?"

"Kau lelah hyung?" Tanya Jimin melihat keadaan Yoongi yang menatapnya sayu, pertanda Yoongi butuh tidur. "Kemari." Pinta Jimin agar Yoongi masuk ke dalam pelukannya.

Yoongi hanya sempat menaikkan alisnya sebelum berpikir tak perlu mendebatkan kalimat Jimin itu dan beranjak ke ranjangnya setelah membuka jaket dan mengganti celananya menjadi celana santai yang biasa ia gunakan.

"Lelah…" gerutu Yoongi begitu ada di pelukan hangat Jimin.

"Aku tahu, kau sudah melakukan yang terbaik hyung." Ucap Jimin sembari mengelus kepala Yoongi.

Yoongi menatapi Jimin dengan pandangan tak terbaca sebelum mengutarakan apa yang ada dipikirannya, "Sesuatu bersarang di benakmu saat ini?" tanyanya, membuat Jimin tertegun sejenak.

"Ya," jawab Jimin disertai kekehan kecil. "Bibirmu, merah semerah delima." Lanjut Jimin menjawab tatapan bingung Yoongi.

Untuk kemudian Jimin melayangkan sebuah kecupan kecil di bibir Yoongi. Yoongi menatapi Jimin kembali, sebelum mendekat dan membuat kecupan kecil itu menjadi pagutan mesra. Mereka saling meraup untuk menyampaikan cinta mereka, cinta murni mereka. Mereka saling mengecup untuk menyampaikan terima kasih mereka, terima kasih karena sudah saling memberi kekuatan di saat yang lainnya lelah. Mereka saling memagut untuk menyampaikan hasrat mereka, hasrat untuk saling memiliki.

..

..

END

..

..

Yolo, saya datang dengan drabble singkat MinYoon. Kedepannya mungkin akan menyusul drabble-drabble lainnya, jadi ditunggu ya. Dan oh jangan protes kalau ini pendek, karena drabble memang pendek haha.

Dan…

#Happy5thAnniversary untuk saya yang sudah lima tahun menulis di ffn.

Karena saya akan spazzing ff lainnya, jadi yuk dibaca.