SHINING DIAMOND

Cast:

Scoups x Woozi x Hoshi

Dan beberapa member seventeen yang numpang lewat dan numpang muncul

Hari ini akan menjadi hari yang berat untuk Scoups, di mana ia harus memutuskan untuk pergi meninggalkan sang kekasih untuk sebuah pekerjaan

"jadi…hyung akan pergi?" tanya seorang pria mungil sembari menunjukkan wajah sedihnya, yang menunjukkan rasa penolakannya

"hyung harus pergi sayang, dan..belum bisa dipastikan kapan akan kembali" ucap Scoups yang duduk di samping pria mungil itu, membelai lembut rambut si pria mungil, berusaha menenangkan kekasih hatinya.

"APA?! Apa maksud hyung? Apa tidak bisa setiap sebulan sekali pulang? Atau..atau 6 bulan sekali?!" balas pria mungil itu, berusaha menahan airmata yang akan jatuh membasahi pipinya

"..mian, hyung akan sibuk sekali, perusahaan itu akan di buka, dan appa meminta hyung untuk mengawasinya dari 0 sampai selesai" jelasnya

"lalu…apa ini artinya…hubungan kita juga berakhir hyung?"

Scoups yang di tanya hanya diam, bingung dengana jawaban yang akan diberikan kepada kekasihnya, bahkan dia lebih sakit lagi, untuk mengatakan perpisahan ini, bila di suruh memilih lebih baik dia yang di tinggalkan, namun kenyataan berbanding terbalik dengan apa yang di harapkan

"mianhae…" ucapnya sembari memeluk erat pria mungil itu "meski berat, tapi…kita memang harus mengakhiri ini sekarang"

Terasa dadanya basah, yang sudah pasti oleh deraian air mata sang kekasih, ia pun memeluk semakin erat, seakan tak ingin melepaskan kekasihnya tersebut

"jangan menangis, suatu hari nanti..hyung akan datang" ucapnya lagi

"aku benci hyung! Aku benci! Hyung…aku..aku akan pergi ke Jepang juga menyusul hyung? Bagaimana? Boleh ya? Boleh?" tanya pria mungil itu lagi, air mata yang jatuh membasahi pipinya sudah tak terbendung lagi

"ya pabo..lalu siapa yang akan menemani appa dan eomma woozy hum?" balasnya lagi, berusaha menenangkan kekasihnya tersebut

"lalu, kapan hyung akan pergi?" tanya pria mungil yang bernama Woozi

"besok, hyung akan berangkat besok pagi-pagi sekali"

.

.

.

.

.

.

Akhirnya semalaman Woozi hanya menangis, berusaha menerima kenyataan kalau ia harus berpisah dengan kekasihnya dengan cara seperti ini, tiba- tiba handphonenya bergetar, panggilan masuk dari Hoshi, sahabat dekatnya

"hiks..yeobo..seyo.." ucap Woozi

"..heh bocah, kau kenapa? Apa kau mengompol di kasur jam segini? Ckckck" goda Hoshi

"hiks..bukan! hiks..hoshi..bisa..bisa kau datang?..jebal.."

"..10 menit lagi aku akan tiba!" dan Hoshi pun mematikan sambungan telefonnya.

Hoshi adalah teman baik Woozi, mereka bersahabat sejak pertama kali Hoshi pindah, Hoshi anak yang hyperaktif, sedagkan Woozi anak yang imut namun galak, Hoshi selalu ada untuk Woozi, dan ia tau, bila Woozi sudah memohon, itu artinya Woozi memang sedang membutuhkan seseorang.

"annyeong eomma! Appa! Malam ini aku rindu dengan si bocah, aku numpang tidur eomma!" kata Hoshi begitu masuk ek rumah Woozi

Orang tua Woozi sudah terbiasa dengan sikap Hoshi, dan Hoshi sudah terbiasa memasuki rumah Woozi seperti rumahnya sendiri, meskipun sudah di larang oleh orang tua Hoshi, mengingat orang tua Hoshi adalah penganut tata karma yang sangat tinggi, enath kenapa bisa memiliki anak seperti ini.

"ya! Bocah kecil! Kau kenapa?! Apa kau bertengkar denga sekrup itu?" tanya Hoshi saat melihat Woozi yang seperti anak kecil di rebut mainannya

"YA! Mati kau!" ucap Woozi dan melempar bantal ke arah Hoshi

"hahaha mian! Ok sekarang cerita, apa ini tentang sekrup?" Hoshi pun mengacak-acak kamar Woozi mencari sesuatu, komik. Hoshi akan setia mendengarkan cerita Woozi sembari membaca komik komik terbaru milik Woozi

"namanya Scoups bodoh…hiks" balas Woozi

"siapapun itu, entah kenapa memilih nama yang aneh, lalu kenapa dengannya?"

"dia pergi ke Jepang, mengawasi perusahaan baru keluarganya, dan…mengakhiri hubungan ini"

"oh…" jawab Hoshi santai

"YA! AKU MEMANGGILMU KESINI BUKAN UNTUK MEMBACA KOMIK! MATI KAU SIPIT BODOH!" kesal Woozi dan yang tersisa hanyalah suara teriakan Hoshi yang mengalami pembullyan oleh Woozi

"apa yang di lakukan Woozi kali ini?" tanya Ny. Lee kebingungan yang mendengar suara Hoshi berteriak meminta pertolongan dari kamar Woozi

"biarkan saja mereka, bukankah itu tanda kasih sayang mereka? Mungkin Woozi melampiaskan kesedihannya dengan cara itu, apa kau pernah dengar, kalau anak kita itu sangat menakutkan?" jawab Tuan Lee

"menakutkan? Ya! Anak kita itu lucu! Dia sangat imut! Siapa yang berani mengatainya menakutkan huh?! Akan kupotong-potong lidahnya!" balas Ny. Lee

"sepertinya dia sama sepertimu, manis tapi bisa menjadi lebih menakitkan dari monster, hahahaha!" dan berakhir sama kali ini pria yang harus menerima kekalahan dari sang wanita, dengan cara tidur di luar kamar seminggu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Yo! sorry yo sempet vacum dan berhenti nerusin beberapa ff jhehehehe ada yang kangen sama ff gaje gue? ok lol..jangan lupa reviewnya ya! setidaknya bagaikan air setelah gue kehausan menulis ff ini lol! thanks!