I Miss You – Short Chapter from When Your Gone and Goodbye My Lover

Cast:

Lu Han, Se Hun

EXO Members

Romance, Angst, a little bit Drama

This is Genderswitch. Inspired by Soyou – I miss you

.

.

And I miss you miss you, You are my destiny

Even if I'm born again, Wherever you are hiding I will find you
Let's never be apart now

.

.

Kaki-kaki mungil itu berjalan perlahan menahan suara dan nafas mereka mendekati kamar yang terletak di sebelah kamar mereka. Pintu kamar itu terbuka sedikit memberikan sebuah celah kecil untuk memudahkan mereka masuk ke dalam ruangan tersebut. Si Sulung Jaeil mencoba mendorong perlahan pintu kamar itu dan mempersilahkan si bungsu Taeil untuk masuk kedalam sambil tetap menyuruhnya untuk tetap diam. Setelah berhasil mereka berdua berjalan mengendap-endap mendekati tempat tidur dan mendapati wanita kesayangan mereka telah bersimbah air mata. Wajah cantik wanita itu telah basah sementara suara isakan terdengar sendu dari bibirnya. Entah apa yang tengah ia tangisi namun siapapun yang mendengar suaranya akan tahu betapa sedihnya tangisan tersebut.

"Hyung, eomma menangis?" Tanya Taeil sambil memeluk boneka kelincinya erat. Ia juga sebenarnya sudah hampir menangis entah mengapa saat melihat ibunya menangis seperti sekarang. Berbeda dengan Jaeil sang kakak, Taeil memang punya perasaan yang lebih sensitif untuk seorang anak laki-laki. Ia lebih peka dan perasa, mirip sekali dengan Luhan sang ibu.

Jaeil hanya diam melihat apa yang sedang terjadi di hadapannya. Ia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi pada ibunya, mengapa wanita itu menangis bahkan dalam tidurnya padahal sebelum tidur tadi semua masih baik-baik saja. Ia dan adiknya tidak membuat ulah, mereka pulang sekolah dengan baik, makan sayur dan minum susu juga tidak lupa mencuci kaki dan tangan sebelum tidur tadi. Lalu apa yang sekarang membuat ibu mereka menangis? Siapa yang sudah berani berbuat jahat padanya?

"Sehun.. Hiks..Hiks.." Kedua mata Jaeil dan Taeil terbuka lebar saat mereka mendengar suara ibunya memanggil seseorang. Sehun. Tentu saja mereka tahu siapa yang tengah ibunya panggil tersebut. Ayahnya. Oh Sehun. Pria yang bahkan tidak sempat melihat mereka di dunia ini untuk pertama kalinya, tidak sempat menyentuh atau memanggil nama mereka. Pria yang sudah pergi bahkan dihari pertama mereka dikabarkan hadir di dalam rahim sang ibu.

Taeil berjalan perlahan mendekat ke arah Luhan yang masih menangis tersedu dalam tidurnya, dengan lembut ia mengusap jejak air mata Luhan sambil sesekali mengelus pipi ibunya untuk sekedar menenangkannya. Sedangkan Jaeil mengambil posisi di belakang Luhan dan mulai mengusap lembut kepala Luhan. Sesekali ia menciumi pucuk kepala sang bunda sambil bergumam, "Kami disini eomma, jangan menangis."

"Sehun, hiks..hiks..hiks.." Luhan semakin mengeratkan pelukannya pada bantal yang biasa Sehun pakai untuk tidur. Sudah empat tahun sejak kepergian Sehun, sejak itu juga ia tidak pernah absen diam-diam menangis dalam tidurnya namun kali ini adalah yang terparah. Luhan bahkan sampai hampir tak bernafas dan sempat terbatuk membuat kedua jagoannya panik sendiri, Taeil sudah ikutan menangis sambil mengigit telinga boneka kelincinya karena tak ingin membangunkan sang ibu sementara Jaeil ia sudah berulang kali mencoba membangunkan Luhan namun wanita itu malah semakin larut dalam rindunya.

"Hyung, eomma tidak berhenti menangis. Aku jadi takut hiks.." Melihat adiknya yang semakin ketakutan dan menangis, Jaeil memindahkan dirinya untuk duduk di sebelah Taeil dan kemudian saling berpelukan. Ia sendiri juga sudah menangis namun sebagai seorang kakak ia harus bisa membuat adiknya tidak bertambah panik dan takut kalau sampai melihatnya menangis. Sekitar lima belas menit kemudian Luhan sudah lumayan tenang meski sesekali ia masih terseguk begitu juga dengan si kembar. Mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan tidur bersama dengan Luhan sambil mengenggam tangan sang ibu untuk menyalurkan rasa aman dari keduanya.

"Kami disini eomma, jangan sedih."

"Aku disini Luhan, jangan sedih sayang."

.

.

.

END

Karena ini Cuma short chapter, jadi segini aja yak. Kira-kira dari sini kalian udah bisa dapat bayangankan atas keluarganya Hunhan hihi, anaknya ada berapa hayooo, kembar apa enggak lalalala.

Sampai jumpa di cerita yang lain yaaaa